bab ii kinerja blud puskesmas sambilegi tahun … · b) adanya sop puskesmas 2) kelemahan : a)...
TRANSCRIPT
8
BAB II
KINERJA BLUD PUSKESMAS SAMBILEGI
TAHUN ANGGARAN 2016
A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
1. Faktor Internal*
a. Kondisi pelayanan
1) Kekuatan :
a) Memiliki pedoman program-program kesehatan
b) Adanya SOP puskesmas
2) Kelemahan :
a) Pelayanan kesehatan masih terkonsentrasi pada pelayanan dasar puskesmas
b) Pelayanan pengembangan yang dibutuhkan belum optimal
b. Kondisi keuangan
1) Kekuatan :
a) Adanya tenaga akuntansi di puskesmas
b) Dengan adanya Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD) sistem keuangan di puskesmas mulai tertata dengan baik
2) Kelemahan :
a) Retribusi pelayanan kesehatan termasuk dalam kategori rendah bila
dibandingkan dengan sarana kesehatan yang lain
b) Pengolahan sumber pendapatan belum maksimal
c. Kondisi organisasi dan sumber daya manusia
1) Kekuatan :
a) Jumlah tenaga medis dan paramedis sudah memenuhi kebutuhan
b) Jumlah tenaga yang kompeten di bidangnya sudah memenuhi kebutuhan
2) Kelemahan :
a) Masih adanya SDM yang belum memahami teknologi
b) Sebagian besar SDM belum melaksanakan inovasi
9
d. Kondisi sarana dan prasarana
1) Kekuatan :
a) Tersedianya sarana pendukung sistem informasi kesehatan
b) Sarana dan prasarana kesehatan lengkap
2) Kelemahan :
a) Pengelolaan barang atau inventaris belum optimal
b) Terbatasnya SDM yang pernah mengikuti pelatihan pengelolaan sarana dan
prasarana
2. Faktor Eksternal*
a. Peraturan perundang-undangan yang terkait
1) UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 /PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan
Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
8) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
9) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan
Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Badan Layanan Umum.
10) UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan & Tanggung Jawab KN
10
11) UU No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah
12) PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
13) PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
14) PP 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
15) PMK 76/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU
16) PMK 238/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
17) Permendagri 64/2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemda
b. Kebijakan pemerintah
1) Kebijakan Pemerintah daerah tentang pembiayaan pelayanan publik sebagai
fungsi Public Service Obligation (PSO)
Peraturan Daerah tentang APBD
2) Kebijakan pemerintah / pemerintah daerah tentang SDM
Kebijakan pemerintah kabupaten bahwa pegawai fungsional minimal dengan
pendidikan D-3
c. Keadaan persaingan dengan lembaga pelayanan yang sejenis
1) Banyak terdapat layanan kesehatan pesaing
2) Adanya dokter keluarga BPJS
3) Menjamurnya apotek swasta
4) Adanya pengobatan alternatif
d. Keadaan perekonomian baik nasional maupun internasional
1) Fluktuasi harga bahan pokok
2) Kenaikan harga BBM dan gas
3) Segmen pasar beragam
4) Adanya BPJS, asuransi kesehatan, dan lainnya
e. Perkembangan sosial budaya dan tingkat pendidikan masyarakat
1) Jumlah penduduk relatif banyak
2) Jumlah pasangan usia subur banyak
3) Jumlah balita banyak
4) Sifat individualisme di masyarakat tinggi
5) Kurangnya budaya hidup sehat di masyarakat
6) Dukungan dari tokoh masyarakat
11
f. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi
1) Dengan adanya perkembangan teknologi, memungkinkan komunikasi dilakukan
secara on line dengan pemanfaatan internet
2) Puskesmas telah menggunakan SIKDA generik sebagai rekam medis
*Faktor internal dan eksternal diatas berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44
/PMK.05/2009 Tentang Rencana Bisnis dan Anggaran Serta Pelaksanaan Anggaran Badan
Layanan Umum.
B. Perbandingan Asumsi Pada Waktu Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran Dengan
Fakta Yang Terjadi
1. Aspek Makro
NO, ASPEK ASUMSI 2016 FAKTA YANG
TERJADI KETERANGAN
1
2
3
4
Pertumbuhan ekonomi
Tingkat inflasi
Tingkat suku bunga kredit
(BI Rate)
Kurs Rupiah terhadap
Dolar AS (1US$)
5 %
3 %
7% /thn
13,325,00
5,18%
3,02%
6,9%/thn
13.262,00
2. Aspek Mikro
NO ASPEK ASUMSI 2016 FAKTA YANG
TERJADI KETERANGAN
1.
2.
Pembiayaan dari pemerintah
daerah sebagai fungsi Public
Service Obligation (PSO)
Rencana rata – rata kenaikan
tarif
689.500.000
-
670.641.603
-
12
3.
4.
Rencana pengembangan /
peningkatan pelayanan
Rencana kunjungan pelayanan
-SDM Meningkat
-Klinik
Bertambah
10%
-SDM Meningkat
-Klinik
Bertambah
10.05%
C. Pencapaian Kinerja
1. Kinerja non Keuangan
Pelayanan Kesehatan
No Jenis Layanan Satuan Target Realisasi Prognosa Pencapaian
s/d Juni 2016
31-Des-16
1 2 3 4 5 6 7
1. Rawat Jalan
1 Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan 72 36 72 100
2 Rekam Medis Rawat Jalan Kegiatan 48 24 48 100
2. Gawat Darurat
1 Kunjungan Gawat Darurat Kunjungan 60 30 60 100
2 Pelatihan Pencegahan
Penanggulangan Gawat
Darurat (PPGD)
Kegiatan 1 0 1 100
3. Angka Kematian Kegiatan 5 0 5 100
4. Kecelakaan Kegiatan 24 12 24 100
3. Persalinan
1 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Kegiatan 24 12 24 100
2 Pemantauan ibu hamil resti Kunjungan 4 2 4 100
3 Pelaksanaan ANC terpadu Kegiatan 1 0 1 100
4 Pembentukan kelas ibu
hamil Kegiatan 1 0 1 100
5 Optimalisasi program P4K,
IMD,ASI eklusif dan PP
ASI
Kegiatan 1 0 1 100
6 Penjaringan/skrenin resiko
CA serviks dengan
pemeriksaan IV A
Kegiatan 2 0 2 100
8 Pembinaan Bidan Kegiatan 1 0 1 100
4. Gizi
13
No Jenis Layanan Satuan Target Realisasi Prognosa Pencapaian
s/d Juni 2016
31-Des-16
1 PMT Penyuluhan Kunjungan 3 1 3 100
2 Pemantauan status gizi
balita Kunjungan 1 0 1 100
3 Pembinaan posyandu Kunjungan 2 1 2 100
4 Pembentukan motivator ASI
Tk. Puskesmas Kegiatan 1 0 1 100
5 PMT ibu hamil KEK Kunjungan 3 0 3 100
6 Pemantauan status gizi ibu
hamil KEK Kunjungan 3 0 3 100
5. Rawat Inap
1 Cakupan Asuhan Keperawatan Individu pada Pasien Rawat Inap
Kegiatan 1 0 1 100
2 Kunjungan Rawat Inap Kegiatan 60 30 60 100
6. Farmasi / Obat
1 Penerimaan resep obat Kunjungan 48 24 48 100
2 Pelatihan Apoteker dan
Asisten Apoteker Kegiatan 2 1 2 100
7. Laboratorium Sederhana
1 Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
Kunjungan 12 6 12 100
2 Cakupan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang dirujuk
Kunjungan 18 9 18 100
Upaya Kesehatan Masyarakat
No Jenis Layanan Satuan Target Realisasi Prognosa Pencapaian
s/d Juni 2016
31-Des-16 %
1 2 3 4 5 6 7
1. Promosi Kesehatan
1 Penyuluhan kesehatan Kegiatan 12 6 12 100
2 Pendataan PHBS Kegiatan 1 0 1 100
2. Kesehatan Lingkungan
1 Pemicuan STBM Kegiatan 4 0 4 100
2 Survey Hygiene sanitasi
sekolah Kunjungan 18 9 18 100
14
No Jenis Layanan Satuan Target Realisasi Prognosa Pencapaian
s/d Juni 2016
31-Des-16 %
3. KIA dan KB
1 Pembentukan kelas balita Kegiatan 4 2 4 100
2 Pemantauan ibu hamil resti Kunjungan 36 18 36 100
3 Pelaksanaan ANC terpadu Kegiatan 1 0 1 100
4 Pembentukan kelas ibu
hamil Kunjungan 1 0 1 100
5 Optimalisasi program P4K,
IMD,ASI eklusif dan PP
ASI
Kegiatan 4 0 4 100
6 Penjaringan/skrenin resiko
CA serviks dengan
pemeriksaan IV A
Kegiatan 2 0 2 100
7 Pembinaan posyandu lansia Kegiatan 8 4 8 100
8 Pembinaan Bidan Kegiatan 1 0 1 100
4. Pelayanan dan Pencegahan Penyakit
1 Rapat Koordinasi BIAS Kegiatan 3 0 3 100
2 Pelaksanaan BIAS Kunjungan 1 0 1 100
3 Pengambilan Vaksin Kunjungan 3 1 3 100
4 Pengambilan obat ODHA Kegiatan 1 0 1 100
5 Screening HIV/AIDS Kunjungan 3 2 3 100
6 Desiminasi informasi TB
Paru Kunjungan 3 1 3 100
5. Keperawatan Kesehatan Masyarakat
1 Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan) Kegiatan 1 0 1 100
2 Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina Kegiatan 1 0 1 100
3 Cakupan Keluarga Mandiri III Kegiatan 1 0 1 100
15
Kualitas Pelayanan (SPM)
No Indikator Satuan
Target Realisasi s.d Prognosa s.d Pencapaian
Kinerja TA 30-Jun 31-Des %
2016 2016 2016
1 2 3 4 5 6 7=6/4
1 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 90 45 90 100
2 Komplikasi Kebidanan Yang
Ditangani % 90 45 90 100
3 Pertolongan Persalinan oleh
Tenaga Medis % 90 48 90 100
4 Pelayanan Nifas % 90 47 90 100
5 Neonatal Komplikasi Yang
Ditangani % 80 60 80 100
6 Kunjungan Bayi % 90 45 90 100
7 Kelurahan UCI % 90 45 90 100
8 Pelayanan Balita % 90 45 90 100
9 MP ASI usia 6 - 24 bln % 80 40 80 100
10 Perawatan Gizi Buruk % 100 60 100 100
11 Penjaringan Siswa SD % 85 30 85 100
12 Peserta KB Aktif % 80 56 80 100
13 Penanganan Penderita AFP % 100 100 100 100
14 Penemuan Pneumonia Balita % 100 60 100 100
15 Penemuan TB Positif % 100 60 100 100
16 Penemuan Diare % 100 100 100 100
17 DBD yang Ditangani % 100 60 100 100
18 Pelayanan Masyarakat Miskin % 15 6,7 13,5 90
19 Cakupan Penanganan KLB % 100 100 100 100
20 Kelurahan Siaga Aktif % 80 40 80 100
Penghitungan data diatas sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
Tabel Indikator Kinerja Pelayanan per Unit
16
No, Indikator Target Kinerja
Realisasi s/d Juni 2016
Pencapaian (%)
1, Rawat Jalan 35,505 34,978 98,52
2, Rawat Inap 5,025 4,287 85,32
3, Rawat Gawat Darurat 33 30 110
4, Pelayanan gizi 788 785 99,62
5, Persalinan 3 2 133,33
6, Laboratorium Sederhana
3.510 3.499 99.69
7, Farmasi/Obat 32,127 32,540 101,39
2. Kinerja Keuangan
a. Realisasi Pendapatan
Realisasi Pendapatan BLUD sampai dengan 30 Juni 2016 adalah sbb:
Uraian Anggaran
Pendapatan Tahun 2016
REALISASI s.d 30 Juni Tahun
2016
Prognosa Tahun 2016
Pencapaian
PENDAPATAN:
Jasa Layanan 632,761,486 422,052,473 844,104,946 133%
Pendapatan Hibah - - -
Pendapatan Jasa Usaha Lainnya - 59,219 118,439
Pendapatan/ Penerimaan APBD 939,500,000 440,122,163 880,244,326 94%
APBN - - -
Pendapatan Lain-lain - 131,304 262,608
Jumlah Pendapatan 1,572,261,486 862,365,160 1,724,730,319 110%
“Realisasi pendapatan sampai dengan bulan Juni 2016 mencapai Rp, 862,365,160 atau
54,84% dari jumlah rencana pendapatan tahun 2016 sebesar Rp, 1,724,730,319”
17
b. Realisasi Biaya
Anggaran
Pendapatan
Tahun 2016
REALISASI s.d
Juni Tahun
2016
Prognosa Tahun
2016Selisih
a, Biaya Pegawai
Biaya jasa layanan 14.094.389 6.019.950 12.039.899,24 -15%
Biaya Pegawai Negeri 689.500.000 335.320.802 670.641.603,05 -3%
Biaya PTT Daerah 33.215.000 57.024.427 114.048.854,96 243%
Biaya Pengawas Jaga 4.080.000 4.110.433 8.220.865,14 101%
Biaya Pegawai Kontrak 3.424.422 7.052.459 14.104.918,07 312%
Biaya Lembur Pegawai 5.500.000 7.094.148 14.188.296,18 158%
Biaya Pengelolaan dan Tim Pelaksana BLUD 490.675 783.538 1.567.076,34 219%
750.304.486 417.405.756 834.811.513 11%
-
b, Biaya Barang dan Jasa - -
Biaya Obat - obatan 58.820.000 23.969.161 47.938.322,34 -18%
Biaya Alkes Pakai Habis 2.280.000 1.094.888 2.189.776,90 -4%
Biaya Reagen Laborat 1.120.000 816.535 1.633.069,92 46%
Biaya Bahan Makan Minum 7.435.000 3.938.004 7.876.008,65 6%
Alat tulis Kantor 20.502.000 13.259.192 26.518.383,87 29%
Biaya Benda Pos dan Pengiriman 800.000 611.785 1.223.569,47 53%
Biaya Perjalanan Dinas 500.000 304.532 609.064,00 22%
Biaya Jasa Pihak ketiga (Lab, CITO) 500.000 542.607 1.085.213,23 117%
Biaya Alat Keperluan Kantor 480.000.000 199.326.689 398.653.377,86 -17%
Biaya Pemeliharaan Gedung Laborat 250.000.000 118.134.695 236.269.389,57 -5%
821.957.000 361.998.088 723.996.176 -12%
c. Biaya Modal
1.572.261.486 779.403.844 1.558.807.689 -1%
Uraian
Biaya
Jumlah Biaya Pegawai
Jumlah Biaya Barang dan Jasa
Jumlah Biaya
18
c. Realisasi Investasi/Modal dari Dana Non BLUD
Anggaran Th
2016
Realisasi Sd
Sept
Anggara
n Th
2016
Realisas
i Sd...
Anggara
n Th
2016
Realisas
i Sd ...
Anggaran Th
2016Realisasi Sd ...
Anggara
n Th
2016
Realisas
i Sd..
Anggara
n Th
2016
Realisas
i Sd ...
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Tanah
2Peralatan dan
mesin
3Gedung dan
bangunan
4 Kendaraan
5
Perlengkapan
dan peralatan
kantor
6Jalan, irigasi,
dan jaringan
7Aset sewa
guna usaha
8
Surat utang
dan surat
modal.
9
Deposito
jangka waktu
lebih dari 12
bulan
10Sistem
Informasi
Jumlah - - - -
Jenis
Investasi
N
oJasa layanan Hibah Kerjasama
SUMBER DANA, ANGGARAN, DAN REALISASI
Capaian
Lain-lain
Pendapatan
BLUD yang sah
Jumlah KetAPBD APBN
19
d. Laporan Neraca per 30 Juni 2016
Uraian Realisasi Per
30 Juni 2016
Prognosa Per 31
Desember 2016
(Rp)
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Penerimaan -
Kas di Bendahara Pengeluaran 1,231,222
Kas di BLUD 2,745,890,495 2,830,083,032
Investasi Jangka Pendek
Piutang Pajak
Piutang Usaha 1,420,820.67 2,841,641
Pasien Umum
BPJS
Jamkesda
Pasien ASKES
Piutang Lain-lain
Persediaan 4,124,532 4,124,532
Jumlah Aset Lancar 2,752,667,070 2,837,049,206
ASET TETAP
Tanah 12,231,231 12,231,231
Peralatan dan Mesin 361,478,282 361,478,282
Gedung dan Bangunan 338,738,282 338,738,282
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Jumlah Aset Tetap 712,447,795 712,447,795
DANA CADANGAN
ASET LAINNYA
JUMLAH ASET 3,465,114,865 3,549,497,001
KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang Bunga
Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang
Utang BLUD 1,298,096 1,298,096
Utang Jangka Pendek Lainnya
20
Uraian Realisasi Per
30 Juni 2016
Prognosa Per 31
Desember 2016
(Rp)
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 1,298,096 1,298,096
Jumlah Kewajiban 1,298,096 1,298,096
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Sisa Lebih Perhitungan APBD (SiLPA)
Pendapatan Ditangguhkan
Cadangan Investasi Jangka Pendek
Cadangan Piutang 32,313 43,083
Cadangan Persediaan
Dana Pelunasan Utang Jangka Pendek
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 32,313 43,083
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka
Panjang
Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 3,463,784,456 3,548,155,821.99
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Dana Pelunasan Utang Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 3,463,784,456 3,548,155,821.99
Ekuitas Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana 3,463,816,769 3,548,198,905
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
DANA 3,465,114,865 3,549,497,001
21
e. Laporan Operasional per 30 Juni Juni 2016
PROYEKSI LAPORAN OPERASIONALPER 31 DESEMBER 2016
4. PENDAPATAN
4.1 Pendapatan BLUD
4.1.1 Jasa Layanan 422.052.473,00 844.104.946,00
4.1.2 Pendapatan Hibah 0,00
4.1.4 Pendapatan Lain-lain 190.523,00 381.046,00
4.2 Pendapatan / Penerimaan APBD
4.2.1 Pendapatan / Penerimaan APBD 440.122.163,00 880.244.326,00
4.3 Pendapatan / Penerimaan APBN
4.3.1 Pendapatan / Penerimaan APBN 0,00
Jumlah Pendapatan 862.365.159,00 1.724.730.318,00
-
5.1 Biaya Pelayanan
5.1.1 Biaya Pegawai 76.065.005 152.130.010
5.1.2 Biaya Bahan 29.818.588 59.637.176
5.1.3 Biaya jasa layanan 6.019.950 12.039.900
Jumlah Biaya Operasional 111.903.543 223.807.086
6.1 Biaya Operasional Umum & Administrasi
6.1.1 Biaya Pegawai 335.320.802 670.641.604
6.1.2 Biaya Administrasi Kantor 214.044.805 428.089.610
6.1.3 Biaya Pemeliharaan 118.134.695 236.269.390
Jumlah Biaya Operasional Umum dan Administrasi 667.500.302 1.335.000.604
Jumlah Biaya 779.403.845 1.558.807.690
Surplus /(Defisit) Total 82.961.314 165.922.628
UraianREALISASI s.d 30 Juni
Tahun 2016
Prognosa Tahun
2016
6. Biaya Operasional Umum & Administrasi
5. Biaya Pelayanan
22
f. Laporan Arus Kas per 30 Juni 2017
Uraian
Tahun Berjalan 2016
Realisasi sampai dengan 30 Juni 2016
Prognosa tahun 2016
A. Arus Kas Dari Aktivitas Operasional
Arus Masuk
Jasa Layanan 422,052,473 844,104,946
Pendapatan Hibah - -
Pendapatan Jasa Usaha Lainnya 59,219 118,439
Pendapatan/ Penerimaan APBD 440,122,163 880,244,326
APBN - -
Pendapatan Lain-lain 131,304 262,608
Jumlah Arus Kas Masuk 862,365,160 1,724,730,319
Arus Keluar
Biaya PTT Daerah 57,024,427 114,048,854.96
Biaya Pengawas Jaga 4,110,433 8,220,865.14
Biaya Pegawai Kontrak 7,052,459 14,104,918.07
Biaya Lembur Pegawai 7,094,148 14,188,296.18
Biaya Pengelolaan dan Tim Pelaksana BLUD 783,538 1,567,076.34
Biaya Obat - obatan 23,969,161 47,938,322.34
Biaya Alkes Pakai Habis 1,094,888 2,189,776.90
Biaya Reagen Laborat 816,535 1,633,069.92
Biaya Bahan Makan Minum 3,938,004 7,876,008.65
Biaya jasa layanan 6,019,950 12,039,899.24
Biaya Pegawai Negeri 335,320,802 670,641,603.05
Alat tulis Kantor 13,259,192 26,518,383.87
Biaya Benda Pos dan Pengiriman 611,785 1,223,569.47
Biaya Perjalanan Dinas 304,532 609,064.00
Biaya Jasa Pihak ketiga (Lab, CITO) 542,607 1,085,213.23
Biaya Alat Keperluan Kantor 199,326,689 398,653,377.86
Pembangunan Gedung Laborat 118,134,695 236,269,389.57
Arus Kas Keluar 779,403,844 1,558,807,689
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
B. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
C. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Kenaikan (Penurunan) 82,961,315 165,922,630
Saldo Kas per 1 Januari 2016 2,664,160,402 2,664,160,402
23
Saldo Kas per 31 Desember 2016 2,747,121,717 2,830,083,032
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun 2016
A. UMUM
1. Pendirian Puskesmas dan Informasi Lainnya
Puskesmas Sambilegi Kabupaten Sleman merupakan Puskesmas Milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 264/Men.Kes./SK/III/2008 Puskesmas Sambilegi merupakan
Puskesmas kelas C. Sampai saat ini mempunyai kapasitas Tempat Tidur sebanyak 157
TT. Peresmian Puskesmas Sambilegi dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2005 oleh
Bupati Sleman bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke-383.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak
dasar rakyat, yaitu untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai Undang Undang Dasar
1945 dan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, bahkan untuk
mendapatkan penghidupan yang layak di bidang kesehatan amandemen kedua UUD 1945
pasal 34 ayat (3) menetapkan “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak”.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru adalah paradigma sehat
yang visi pokoknya menekankan “kesehatan sebagai hak azasi manusia”, “kesehatan
sebagai kebutuhan dasar manusia”, “kesehatan sebagai investasi bangsa” dan “kesehatan
menjadi titik sentral pembangunan nasional”. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan digunakan pendekatan Clinical
Governance yang terdiri dari Particular Centered, Evidence Based, In Live With
Profesionalism. Sedangkan dalam kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip
penyelenggaraan Good Governance, yaitu transparansi, akuntabilitas, kejujuran, hak azasi
manusia, supremasi hukum dan keadilan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang
bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu penerapan PPK-BLUD di
Puskesmas Sambilegi dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
24
pembangunan kesehatan khususnya di wilayah Kabupaten Sleman dengan tujuan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya sehingga Puskesmas Sambilegi dapat
melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
(SPM), professional, dan melaksanakan prinsip-prinsip bisnis sehat dengan tidak
mengutamakan keuntungan.
2. Susunan Kepengurusan Puskesmas Sambilegi pada tahun 2016 sbb:
Direktur Puskesmas Sambilegi : dr. Dityo Sujatmiko
Tata Usaha : Pratikno, SH, M.A
Jumlah Karyawan : 250 ORANG
PNS
Fungsional : 15 Orang
Admin : 10 Orang
PTT
Funsional : 50 Orang
Admin : 35 Orang
Pegawai BLUD
Fungsional : 80 Orang
Admin : 60 Orang
JUMLAH : 250 Orang
B. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan Perusahaan, yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas,adalah dasar
akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah
25
mata uang Rupiah(Rp). Laporan keuangan disusun menggunakan konsep harga
perolehan(historicalcost) sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali
beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun atas dasar metode tidak langsung dengan menggunakan
konsep dana dan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
b. Setara Kas
Kas dan setara kas adalah kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan
investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau
kurang.
c. Piutang Usaha
Piutang Usaha disajikan dalam Total netto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang
ragu-ragu, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang pada
akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
d. Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam PSAK ETAP Bab28
"Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa".
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
baik yang dilakukan dengan tingkat harga maupun tidak, persyaratan dan kondisi sama
dengan yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang
bersangkutan.
e. Aset Tetap
Perusahaan menerapkan SAK ETAP Bab15, "Aset Tetap". Berdasarkan PSAK ETAP
Bab15, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai
kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
26
Aset Tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus(straightlinemethod)
berdasarkan masa manfaat sebagai berikut :
Jenis aset Tetap Masa Manfaat
Tanah Tidak disusutkan
Bangunan 20 tahun
Kendaraan 4-10 tahun
Inventaris 2-8 tahun
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam total yang signifikan dan
menambah masa manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan
lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari
kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi
tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke aset tetap yang
bersangkutan saat aset tersebut siap digunakan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan
dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok
aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan
laba rugi tahun yang bersangkutan.
Perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-
biaya sehubungan dengan perolehan atau pengurusan legal Hak Atas Tanah
ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat tanah dan disajikan pada akun
"Beban Tangguhan Hak Atas Tanah" dalam neraca yang terpisah dari beban tangguhan
lain.
f. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban dicatat sesuai metode accrual basis. Pendapatan diakui pada
saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya.
g. Pajak Penghasilan
27
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan dilaporan posisi keuangan.
POS-POS KEUANGAN 1. Kas dan Setara Kas
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30 Juni
2016 Proyeksi Tahun
2016
Rp Rp
Kas dan Setara Kas
Kas di Bendahara Pengeluaran APBD 0 0
Kas di Bendahara Penerimaan BLUD 0
Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD 1,231,222 0
Bank 0 0
Bank Bendahara Pengeluaran APBD 0 0
Bank Bendahara Penerimaan BLUD 2,745,890,495.00 2,830,083,032
Bank Bendahara Pengeluaran BLUD 0 0
Jumlah Bank 0 0
Jumlah Kas dan Setara Kas 2,747,121,717 0
2. Investasi Jangka Pendek
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30
Juni 2016 Proyeksi
Tahun 2016
Rp Rp
Investasi Jangka Pendek 0 0
Jumlah Investasi Jangka Pendek 0 0
3. Piutang Usaha
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30
Juni 2016 Proyeksi
Tahun 2016
Rp Rp
Piutang Usaha 1,420,820.67
Jumlah Piutang Usaha 1,420,820.67 0
28
4. Penyisihan Piutang
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30
Juni 2016 Proyeksi
Tahun 2016
Rp Rp
Penyisihan Piutang
Jumlah Penyisihan Piutang 0 0
5. Persediaan
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30
Juni 2016 Proyeksi Tahun
2016
Rp Rp
Persediaan 4.124.532 4.124.532
Jumlah Persediaan 4.124.532 4.124.532
6. Investasi Jangka Panjang
Permanen
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30
Juni 2016 Proyeksi Tahun
2016
Rp Rp
Investasi Jangka Panjang Permanen
Jumlah Investasi Jangka Panjang Permanen 0 0
7. Aset Tetap
Akun ini terdiri dari :
2016
Saldo Akhir
Harga Perolehan
Tanah 12,231,231
Gedung dan Bangunan 361,478,282
Peralatan dan Mesin 338,738,282
aset tetap lainnya
Jalan. Irigasi dan Jaringan
29
Total 712,447,795
8. Utang Usaha
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30
Juni 2016 Proyeksi
Tahun 2016
Rp Rp
Utang Usaha
Utang BLUD 1,298,096 1,298,096
9. Ekuitas Awal
Akun ini terdiri dari :
Realisasi per 30
Juni 2016 Proyeksi Tahun 2016
Rp Rp
Ekuitas Awal 3,463,816,769
Jumlah Ekuitas Awal 3,463,816,769
10. PENDAPATAN
Uraian REALISASI s.d 30 Juni Tahun
2016
Prognosa Tahun 2016
PENDAPATAN:
Jasa Layanan 422,052,473 844,104,946
Pendapatan Hibah - -
Pendapatan Jasa Usaha Lainnya 59,219 118,439
Pendapatan/ Penerimaan APBD 440,122,163 880,244,326
APBN - -
Pendapatan Lain-lain 131,304 262,608
Jumlah Pendapatan 862,365,160 1,724,730,319
11. Biaya Operasional Akun ini terdiri dari:
30
Uraian REALISASI s.d
September Tahun 2016
Prognosa Tahun 2016
Biaya
Biaya Operasional -
a, Biaya Operasional Pelayanan -
Biaya PTT Daerah 57,024,427 114,048,854.96
Biaya Pengawas Jaga 4,110,433 8,220,865.14
Biaya Pegawai Kontrak 7,052,459 14,104,918.07
Biaya Lembur Pegawai 7,094,148 14,188,296.18
Biaya Pengelolaan dan Tim Pelaksana BLUD 783,538 1,567,076.34
Biaya Obat - obatan 23,969,161 47,938,322.34
Biaya Alkes Pakai Habis 1,094,888 2,189,776.90
Biaya Reagen Laborat 816,535 1,633,069.92
Biaya Bahan Makan Minum 3,938,004 7,876,008.65
Biaya jasa layanan 6,019,950 12,039,899.24
Jumlah Biaya Operasional Pelayanan 111,903,544 223,807,088
12. Biaya Operasional Administrasi dan Umum
Akun ini terdiri dari:
Uraian REALISASI s.d
September Tahun 2016
Prognosa Tahun 2016
b, Biaya Operasional Administrasi dan Umum - -
Biaya Pegawai Negeri 335,320,802 670,641,603.05
Alat tulis Kantor 13,259,192 26,518,383.87
Biaya Benda Pos dan Pengiriman 611,785 1,223,569.47
Biaya Perjalanan Dinas 304,532 609,064.00
Biaya Jasa Pihak ketiga (Lab, CITO) 542,607 1,085,213.23
Biaya Alat Keperluan Kantor 199,326,689 398,653,377.86
Pemeliharaan Gedung Laborat 118,134,695 236,269,389.57
Jumlah Biaya Umum dan Administrasi 667,500,301 1,335,000,601
31
31
h. Prognosa Rasio Keuangan
Tabel
Prognosa Rasio Keuangan Tahun 2016
NO. URAIAN FORMULA PENGHITUNGAN HASIL
A. RASIO LIKUIDITAS
1. Cash Ratio (Rasio Kas) Kas x100% Kewajiban Lancar
2.830.083.032 X 100% 1.298.096
218.018%
2. Current Ratio (Rasio Lancar) Aset Lancar x 100% Kewajiban Lancar
2.837.049.206 X 100% 1.298.096
218.555%
B. RASIO AKTIVITAS
1. Receivable Turn Over (Perputaran Piutang)
Pendapatan Bruto Piutang
1.724.730.319 2.841.641
607 Kali
2. Collection Period (Periode Perputaran Piutang)
Piutang x 366 hari Pendapatan Neto
2.841.641 x 366 hari 165.922.630
6 Kali
3. Fixed Asset Turn Over (Perputaran Aset Tetap)
Pendapatan Bruto Aset Tetap
1.724.730.319 712.447.795
2 Kali
C. RASIO TINGKAT HUTANG
1. Debt to Total Asset (Rasio Hutang terhadap Total Asset)
Total Hutang x 100% Total Aset
1.298.096 X 100% 3.549.497.001
0,04%
D. RASIO SOLVABILITAS
1. Solvabilitas (Rasio Total Aset terhadap Total Hutang)
Total Aset x 100% Total Hutang
3.549.497.001 X 100% 1.298.096
273.438%
32
NO. URAIAN FORMULA PENGHITUNGAN HASIL
2. Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Total Hutang x 100% Equity
1.298.096 X 100% 3.548.198.905
0,04%
E. RASIO RENTABILITAS
1. Net Return On Investment (Tingkat Pengembalian Investasi Bersih)
Surplus x 100% Total Aset
165.922.630 X 100% 3.549.497.001
5%
2. Net Return On Equity (Tingkat Pengembalian Ekuitas Bersih)
Surplus x 100% Equity
165.922.630 X 100% 3.548.198.905
4,7%