bab ii kajian teori pengertian abreviasi -...

16
8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Abreviasi Berdasarkan teori yang tidak mengikuti kesepakatan umum, kata abreviasi yang berarti pendek. Abreviasi adalah sebuah ilmu dalam bahasa Indonesia untuk membentuk kata, yaitu berupa pemotongan satu kata atau beberapa bagian maupun kombinasi kata yang dimana menjadi sebuah bentuk kata baru yang lebih pendek. Sebuah kata yang dibentuk tersebut lebih singkat sehingga abreviasi dikatakan menarik karena mempunyai bentuk dan pola khusus dalam penyusun sebuah komponen kata, baik pada susunan penulisan dan pengucapan. Menurut Kridalaksana (2007: 159), menuliskan bahwa abreviasi merupakan suatu bentuk pemendekan satu kata atau beberapa kata dimana menjadi sebuah bentuk susunan kata baru yang pendek. Hasil yang ditunjukan dari bentuk pemendekan kata pada abreviasi disebut dengan penyingkatan. Dari penjelasan itu dapat ditemukan dua atau lebih kata yang terbentuk pada susunan sebelumnya disatukan kemudian sebagian leksemnya ditanggalkan menjadi sebuah bentuk kata yang baru yang lebih singkat. Bentuk pemendekan kata dalam ilmu bahasa Indonesia muncul karena untuk memenuhi keperluan berbahasa secara singkat dan tepat. Proses yang produktif dalam semua bahasa adalah pada pemendekan katanya. Proses yang produktif ini dilakukan berdasarkan keinginan untuk menyingkat kata atau memperpendek kata tempat dan ucapan dalam berbicara sehingga mudah dipahami dan dimengerti. Menurut Chaer (2007: 191), pemendekan adalah bentuk proses pemotongan pada bagian kata atau gabungan

Upload: doannhi

Post on 08-Jul-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

8

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Abreviasi

Berdasarkan teori yang tidak mengikuti kesepakatan umum, kata abreviasi

yang berarti pendek. Abreviasi adalah sebuah ilmu dalam bahasa Indonesia untuk

membentuk kata, yaitu berupa pemotongan satu kata atau beberapa bagian

maupun kombinasi kata yang dimana menjadi sebuah bentuk kata baru yang lebih

pendek. Sebuah kata yang dibentuk tersebut lebih singkat sehingga abreviasi

dikatakan menarik karena mempunyai bentuk dan pola khusus dalam penyusun

sebuah komponen kata, baik pada susunan penulisan dan pengucapan. Menurut

Kridalaksana (2007: 159), menuliskan bahwa abreviasi merupakan suatu bentuk

pemendekan satu kata atau beberapa kata dimana menjadi sebuah bentuk susunan

kata baru yang pendek. Hasil yang ditunjukan dari bentuk pemendekan kata pada

abreviasi disebut dengan penyingkatan. Dari penjelasan itu dapat ditemukan dua

atau lebih kata yang terbentuk pada susunan sebelumnya disatukan kemudian

sebagian leksemnya ditanggalkan menjadi sebuah bentuk kata yang baru yang

lebih singkat. Bentuk pemendekan kata dalam ilmu bahasa Indonesia muncul

karena untuk memenuhi keperluan berbahasa secara singkat dan tepat.

Proses yang produktif dalam semua bahasa adalah pada pemendekan

katanya. Proses yang produktif ini dilakukan berdasarkan keinginan untuk

menyingkat kata atau memperpendek kata tempat dan ucapan dalam berbicara

sehingga mudah dipahami dan dimengerti. Menurut Chaer (2007: 191),

pemendekan adalah bentuk proses pemotongan pada bagian kata atau gabungan

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

9

kata menjadi sebuah bentuk kata yang singkat, tetapi memiliki makna yang sama

maupun arti yang sama dengan bentuk utuhnya. Jadi, dapat ditarik kesimpulan

bahwa abreviasi merupakan bentuk proses pemotongan sebagian atau beberapa

bagian kata yang membentuk kata baru tanpa mengganti arti atau makna kata

tersebut. Pada pembentukan ini, kata atau gabungan kata membentuk kata yang

tersusun baik dengan berbagai macam abreviasi, yaitu seperti singkatan,

pemenggalan, kontraksi, akronimi, dan lambang huruf.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas abreviasi dijelaskan sebagai

proses pemendekkan kata, dan menggantinya menjadi hasil yang lebih singkat,

dari hasil pemendekkan tersebut terciptalah sebuah kata baru yang maknanya

sama. Contohnya “PD” abreviasi dari bentuk “percaya diri”,“OMG” abreviasi dari

bentuk “oh my god” dan “carmuk” abreviasi dari bentuk “cari muka”. Contoh-

contoh tersebut merupakan penanggalan leksem dan digantikan dengan kata yang

baru, dan dapat dilafalkan.

2.2 Bentuk Abreviasi

Penggunaan bahasa Indonesia menyimpan banyak bentuk abreviasi dalam

struktur bentuk kata tanpa melihat hubungan antara pemendekan dan

kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik pembentukannya. Abreviasi

dalam bahasa Indonesia muncul karena era globalisasi yang semakin maju

sehingga bahasa juga ikut terkena dampak dari kemajuan itu, faktor munculnya

berbagai abreviasi di kalangan masyarakat untuk memudahkan dalam penulisan

ataupun komunikasi dengan sesama manusia menjadi lebih praktis dan cepat.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

10

Bentuk pemendekan kata atau bisa disebut dengan abreviasi muncul di

karenakan untuk membantu proses berkomunikasi dengan manusia satu dengan

manusia lainnya. Pemendekan kata yang terbentuk melalui proses pemotongan

satu atau beberapa bagian kata atau kombinasi kata menjadi sebuah bentuk kata

yang baru. Abreviasi dapat dibentuk tanpa adanya hubungan yang baku, sebab

tidak ada kaidah-kaidah yang mengatur tentang pembentukan abreviasi.

Menurut Winarto (1991: 5), Ada dua bentuk abreviasi dalam bahasa

Indonesia, bentuk abreviasi yang pertama yaitu singkatan dan bentuk abreviasi yang

kedua yaitu akronim. Bentuk abreviasi yang pertama disebut singkatan, dimana

singkatan adalah bentuk pemendekan satu kata atau lebih menjadi satu huruf yang

pengucapannya dieja huruf demi huruf yang bersangkutan. Sementara itu, bentuk

abreviasi kedua yang disebut akronim, dimana akronim adalah bentuk pemendekan

satu kata atau lebih yang digabung menjadi beberapa suku kata yang membentuk kata

yang baru. Dalam penjelasan ini Winarto memfokuskan abreviasi ke dalam dua

bentuk saja.

Sedangkan menurut Chaer (2007: 191), membedakan pemendekan menjadi

tiga yakni: pemenggalan, penyingkatan, dan akronim. Pemenggalan adalah bentuk

pemendekan kata berupa pemenggalan satu atau lebih kata pertama dari bentuk yang

dipendekkan. Contohnya perpus dari bentuk kata perpustakaan, lab dari bentuk kata

laboratorium. Singkatan adalah bentuk proses dari hasil pemendekan. Sedangkan

akronim adalah bentuk proses dari hasil dari pemendekan yang dapat diucapkan

sebagai kata. Bentuk pemendekannya berupa pemenggalan suku kata dari gabungan

kata maupun secara tidak beraturan dan dapat berupa pemenggalan huruf-huruf

pertama.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

11

Teori abreviasi tersebut dilengkapi oleh Kridalaksana (2007: 162-163), yang

membedakan abreviasi ke dalam lima bentuk. Kelima bentuk tersebut ialah:

1) Singkatan

Penyingkatan kata merupakan pemendekan kata yang menjadi lebih

singkat didapat dari salah satu bentuk hasil berupa kata atau gabungan kata,

cara mengucapkannya dieja kata demi kata (Kridalaksana, 2007:162).

Contohnya seperti berikut:

a) RS (Rumah sakit)

b) STNK (Surat tanda nomor kendaraan)

c) KTP (Kartu tanda penduduk)

2) Penggalan

Menurut (Kridalaksana, 2007:162) pemenggalan berarti pemotongan

kata merupakan kata yang diperpendek menjadi salah satu bagian dari

leksem, seperti:

a) Prof (professor)

b) Bu (Ibu)

c) Pak (Bapak

3) Akronim

Menurut Kridalaksana (2007:162) akronim adalah bentuk dari hasil

pemendekan kata, dengan cara menggabungkan sehingga memenuhi kaidah

bahasa Indonesia. Sedangkan dalam sebuah Kamus Besar Indonesia (KBBI,

2017) kependekkan berarti akronim yang kata atau bagian kata dapat ditulis

dan dilafalkan sebagai kata yang wajar, seperti:

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

12

a) SIM (Surat izin mengemudi)

b) PON (Pekan olahraga nasional)

c) HAM (Hak asasi manusia)

4) Kontraksi

Bentuk pemendekan kata yang mempersingkat kata dasar atau

gabungan kata disebut dengan kontraksi. Selain itu pendapat lain menjelaskan

kontraksi adalah bentuk gejala yang memperlihatkan hilangnya satu atau lebih

fonem. Kadang-kadang ada perubahan atau penggantian fonem, seperti:

a) Dindik ( Dinas Pendidikan)

b) Pemkot (Pemerintah kota)

c) Pemda (Pemerintah daerah)

5) Lambang Huruf

Bentuk pemendekan kata yang dapat menghasilkan satu kata atau lebih

sehingga lebih pendek pengucapannya yang mencerminkan sebuah konsep

dasar kuantitas, satuan atau unsur seperti:

a) hg (hektogram)

b) dm (desimeter)

c) Rp (Rupiah)

Adapun dampak negatif dari pemakaian bentuk pemendekan dalam

berkomunikasi kadang-kadang dapat menghambat penyampaian informasi yang

ingin disampaikan, atau bentuk-bentuk tersebut dapat menyebabkan bahasa

Indonesia kurang komunikatif, dan selalu membawa keraguan, karena pemakaian

suatu kependekan yang tidak tepat akan melahirkan kata yang ambigu atau

tumpeng tindih dengan pengertian lain. Sedangkan dampak positifnya, akan

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

13

banyak bentuk pemendekan yang menghasilkan sebuah bahasa baru yang dan

dapat menambah kosa kata dalam bahasa Indonesia, sehingga bentuk aplikasinya

tidak menjadi penghambat pada proses berkomunikasi yang sedang berjalan.

2.3 Proses abreviasi

Kridalaksana (1992: 175), mengatakan bahwa pola dalam bahasa atau

sistem bahasa secara keseluruhan merupakan pengaturan atau unsur-unsur

bahasa yang sistematis. Pola abreviasi berkaitan dengan keserasian kombinasi

vokal dalam pembentukan abreviasi sehingga dapat membentuk kata yang

baik. Kridalaksana membagi proses abreviasi, sebagai berikut:

1) Singkatan

Terdapat ada enam belas macam proses abreviasi dalam singkatan, yakni:

a) Pemenggalan pada kata pertama tiap komponen. Berdasarkan bentuk yang

menyesuaikan, antara lain seperti: 1) UGD = Unit Gawat Darurat, 2) AA =

Asisten Apoteker, 3) DPR = Dewan Perwakilan Rakyat.

b) Pemenggalan pada kata pertama yang disertai dengan pelesapan

konjungsi, preposisi, reduplikasi, dan artikulasi kata. Dengan contoh

seperti: 1) GTKI = Gabungan Taman Kanak-Kanak Indonesia, 2) BAU

= Badan Administrasi Keuangan 3) BHTI = Biro Hak Cipta di

Indonesia.

c) Pemenggalan pada kata pertama dengan bilangan berulang.

Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan seperti dengan contoh: 1) P3K

= Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, 2) 4K = Kecerdasan,

kerajinan, kesetiaan, dan kesehatan.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

14

d) Pemenggalan pada dua kata pada kalimat pertama dari kata.

Berdasarkan bentuk yang menyesuiakan, seperti: 1) Tn = Tuan, 2) Nn =

Nona dan 3) Aj = Ajudan.

e) Pemenggalan pada tiga kata pada kalimat pertama dari kata. Dengan

contoh seperti: 1) Des = Desember dan 2) Obl = Obligasi.

f) Pemenggalan pada empat kata pada kalimat pertama dari kata.

Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan, seperti: 1) Purn =

purnawirawan dan 2) Sept = September.

g) Pemenggalan pada kata awal dan kata terakhir dari kata. Dengan

contoh, seperti: 1) Ir = Insinyur dan 2) BA = Bintara.

h) Pemenggalan pada kata pertama dan ketiga pada satu kalimat.

Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan, seperti: 1) Mlg = Malang.

i) Pemenggalan pada kata awal dan terakhir dari suku kata awal dari Suku

Kata Kedua. Dengan contoh antara lain, seperti: 1) Top = Topografi,

Kab = Kabinet dan 3) Gub =Gubernur.

2) Akronim dan Kontraksi

Terdapat enam belas bentuk penulisan dalam pemendekan kata pada

akronim dan kontraksi antara lain, sebagai berikut:

a) Pemenggalan pada suku kata pertama dari tiap kata. Berdasarkan

contoh yang sesuai, seperti: 1) Komdis = Komando Distrik, 2) Orla =

orde lama dan 3) Penjas = pendidikan jasmani.

b) Pemenggalan pada suku kata terakhir dari tiap kata. Berdasarkan bentuk

yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Gatrik = tenaga

listrik, 2) Lisin = ahli mesin dan 3) Girlan = pinggir jalan.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

15

c) Pemenggalan pada suku kata pertama dari kalimat pertama dan kedua

serta kata pertama dari kalimat selanjutnya. Berdasarkan bentuk yang

menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Gapani= Gabungan

pengusaha apotek nasional Indonesia dan 2) Himpa = Himpunan

peternak ayam.

d) Pemenggalan pada suku kata pertama tiap kalimat disertai dengan

pelepasan konjungsi. Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan antara

lain, sebagai berikut: 1) Anpuda = Andalan pusat dan daerah.

e) Pemenggalan pada kata pertama dari tiap kata. Berdasarkan bentuk

yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) KONI = Komite

olahraga nasioanal Indoneisa, 2) LEN = Lembaga elektronika nasioanal

dan 3) LIK = Lembaga inventarisasi kehutan.

f) Pemenggalan pada kata pertama dari tiap frase dan pemenggalan dua

kata pertama kalimat terakhir. Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan

antara lain, sebagai berikut: 1) Aika = Arsitek insinyur karya dan 2)

Aipda = ajun inspektur polisi dua.

g) Pemenggalan pada dua kata pertama dari tiap kata. Berdasarkan bentuk

yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Unud= Universitas

Udayana dan 2) Bapefi = Badan penyalur film.

h) Pemenggalan pada tiga kata pertama dari tiap kata. Berdasarkan bentuk

yang menyesuiakan antara lain, sebagai berikut: 1) Puslat=Pusat latihan,

2) Komrad = Komunikasi radio dan 3) Puslat = Pusat latihan.

i) Pemenggalan pada Dua kata Pertama kalimat Pertama dan Tiga kata

Pertama kalimat Kedua Disertai dengan Pelesapan Konjungsi.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

16

Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1)

Abnon = abang dan none.

j) Pemenggalan pada tiga kata pertama dari kalimat pertama dan ketiga serta

pemenggalan kata pertama dari kalimat kedua. Berdasarkan bentuk yang

menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Nasakom = Nasional, agama,

komunis dan 2) Nasasos = Nasionalisme, agama, sosialisme.

k) Pemenggalan pada dua kata pertama dari kalimat pertama dan tiga kata

pertama dari kalimat kedua. Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan

antara lain, sebagai berikut: 1) Jabar = Jawa barat dan 2) Jatim = Jawa

timur.

l) Pemenggalan pada beberapa kata dan suku kata yang tidak dirumuskan.

Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1)

Akaba = Akademi Perbankan.

3) Penggalan

Terdapat enam bentuk penggalan dalam sebuah pemendekan kata, antara

lain:

a) Pemenggalan pada suku kata pertama dari sebuah kata. Berdasarkan

bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Dok =

Dokter dan 2) Sus = Suster.

b) Pemenggalan pada suku terakhir sebuah kata. Berdasarkan bentuk yang

menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Pak = bapak, 2) Bu = Ibu

dan 3) Pir = supir.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

17

c) Pemenggalan pada tiga kata pertama dari sebuah kata. Berdasarkan

bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Dep =

Departemen dan 2) Des = Desember.

d) Pemenggalan pada empat kata pertama dari sebuah kata. Berdasarkan

bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Prof =

Profesor, 2) Sept = September dan 3) Kapt = Kapten.

e) Pemenggalan pada kata terakhir dari sebuah frasa. Berdasarkan bentuk

yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Ekspres = Kereta api

ekspres.

f) Sebagian kata dilepas. Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan antara

lain, sebagai berikut: 1) bahwa sesungguhnya = bahwasanya dan 2)

tidak akan = takkan.

4) Lambang huruf

Menurut Kridalaksana (2007:173-177) terdapat enam bentuk pemendekan

kata pada lambang huruf yaitu antara lain adalah sebagai berikut:

a) Berdasarkan bentuk pemendekan kata dalam lambang huruf yang

menunjukkan bahan kimia atau bahan lain, diantaranya adalah:

i) Pemenggalan pada kata pertama dari kata. Berdasarkan bentuk

yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) N =

Nitrogen, 2) O = Oksigen an 3) S = Sulfur.

ii) Pemenggalan pada dua kata pertama dari kata. Berdasarkan

bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Na =

natrium, 2) Ra = radium dan 3) Ar = argon.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

18

iii) Pemenggalan pada kata dan bilangan yang dinyatakan dalam

rumus bahan kimia. Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan

antara lain, sebagai berikut: 1) H2O = hydrogen dioksida, 2)

H2SO4 = asam sulfat dan 3) N2O = natrium oksida.

iv) Pemenggalan pada kata pertama dan ketiga. Berdasarkan

bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Mg

= magnesium, 2) Cl = klorida dan 3) Br = barium.

v) Pemenggalan pada gabungan lambang huruf. Berdasarkan

bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) Na

Cl = Natrium Klorida, 2) KOH = kalium hodroksida dan 3)

KCN = kalium sianida.

b) Lambang Huruf yang Menandai Ukuran. Berdasarkan bentuk yang

menyesuaikan antara lain:

i) Pemenggalan pada kata pertama. Berdasarkan bentuk yang

menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) g = gram, 2) l =

liter, 3) m =meter dan 4) w = watt.

ii) Pemenggalan pada kata pertama dari kalimat gabungan.

Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai

berikut: 1) km = kilometer, 2) hm = hectometer dan 3) ml =

millimeter.

iii) Pemenggalan pada kata pertama dan terakhir dari kalimat

pertama dan kata pertama kalimat kedua. Berdasarkan bentuk

yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) dam=

decameter dan 2) dag =dekagram.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

19

iv) Pemenggalan pada kata pertama, ketiga, dan keempat.

Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai

berikut: 1) yrd= yard.

c) Lambang huruf yang dinyatakan dalam bilangan. Berdasarkan bentuk

yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) I = 1, 2) V =5 dan

3) X = 10.

d) Lambang huruf yang menyatakan kota/ negara/ alat angkutan.

Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut:

i) Pemenggalan pada dua kata pertama ditambah satu kata

pembeda. Berdasarkan bentuk yang menyesuaikan antara lain,

sebagai berikut: 1) SIN = Singapura, 2) AMQ = Ambon dan 3)

MES = Medan.

ii) Pemenggalan pada tiga kata konsonan. Berdasarkan bentuk

yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) DIY =

Daerah Istimewa Yogyakarta, 2) PDG = Padang dan 3) TRK =

Tarakan.

iii) Lambang huruf dinyatakan dalam nomor mobil. Berdasarkan

bentuk yang menyesuaikan antara lain, sebagai berikut: 1) B =

Jakarta, 2) N = Malang dan 3) AB = Yogyakarta.

e) Lambang huruf dinyatakan dalam bentuk uang. Berdasarkan bentuk

yang digunakan untuk ditandai dalam uang, antara lain: 1) Rp =

rupiah, 2) $= Dolar dan 3) Fr= Franc.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

20

2.4 Media Cetak

Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih terutama pada

teknologinya, maka masa sekarang dapat terlihat banyak sebuah fenomena,

bahwasanya bermunculan informasi-informasi yang baru dengan sangat cepat

berdasarkan fakta ataupun opini. Informasi dapat diperoleh melalui media. Secara

umum ada tiga jenis media yang sering digunakan dalam menyampaikan

informasi yaitu media cetak beruapa koran, media digital berupa banner dan

media elektronik berupa televisi. Media adalah sebuah saluran yang dipergunakan

untuk menyampaikan atau memberitahu informasi yang terjadi.

Kata media berasal dari kata medium yang berarti perantara. Media

memiliki sebuah arti “perantara” dalam artian sumber informasi memberikan

informasi dengan perantara media cetak ke penerima sumber (pembaca),

sedangkan pengertian media cetak adalah sebuah alat yang disampaikan dalam

bentuk perantara secara noverbal untuk menyalurkan informasi suatu hal atau

masalah yang terjadi kepada masyarakat dalam bentuk cetak atau sering disebut

surat kabar. Kelebihan media cetak dibandingkan dengan jenis komunikasi

lainnya adalah bisa mengatasi ruang dan waktu. Menurut (Nurudin, 2007: 8-9),

media massa dapat menyebarkan informasi dengan cepat pada waktu yang tak

terbatas.

2.4.1 Surat Kabar atau Koran

Pengertian Koran adalah sejenis media komunikasi dalam bentuk cetak

untuk memberitahukan kejadian sebuah peristiwa yang terjadi. Koran digunakan

untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Tulisan-tulisan yang dimuat

didalam koran berupa sebuah informasi hasil wawancara di tempat kejadian yang

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

21

penulisnya bisa disebut sebagai wartawan. Wartawan mempunyai pekerjaan

mengumpulkan informasi dalam bentuk sebuah tulisan menarik maupun secara

lisan yang disampaikan kepada masyarakat. Untuk menulis sebuah koran ada

beberapa wartawan yang terlibat dalam proses penulisannya tidak hanya satu

wartawan saja. Wartawan-wartawan tersebut disebar ke berbagai daerah untuk

mengumpulkan informasi dan menulis kejadian menarik bersangkutan dengan

berita apa yang menjadi infromasi yang dimuat dalam koran tersebut. Wartawan

memiliki tugas resmi berdasarkan nama koran yang bersangkutan untuk mencari

dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang akan dimuat ke dalam

koran tempat dia mempublikasikan berita atau tulisannya. Menurut (Ardianto

2009: 99) sebuah komponen yang berisi beberapa hal yang disampaikan orang

lain ditangkap oleh jurnalis dan diubah menjadi bentuk kata-kata, gambar, foto

dan sebagainya yang disebut media cetak.

Ciri-ciri koran yaitu mudah didapatkan, biasanya dicetak pada kertas

dengan biaya rendah dan mudah dibawa kemana-mana. Koran memiliki

informasi-informasi terkini dengan berbagai topik. Topiknya bisa berupa even

politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana dan cuaca. Koran sangat bermanfaat

bagi masyarakat untuk mengetahui informasi yang terjadi di daerahnya atau luar

daerahnya, tanpa adanya koran masyarakat tidak akan mengetahui peristiwa yang

terjadi di luar jangkauan pergaulannya. Jadi, koran adalah bentuk sarana yang

bermanfaat bagi masyarakat dalam memperluas pengetahuannya tanpa harus hadir

secara langsung untuk mendapatkan informasi terhadap peristiwa yang terjadi.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

22

2.5 Fungsi Abreviasi dalam Media Cetak

Abreviasi yang ada pada saat ini tidak begitu saja muncul secara langsung.

Dalam kemunculan abreviasi tentu ada alasan-alasan tertentu atau latar belakang

dari penggunaan abreviasi tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman dan

kemajuan iptek, segala sesuatu berjalan serba cepat, termasuk di dalamnya

penggunaan bahasa. Pemakain bentuk abreviasi juga terdapat dalam bahasa lisan

dan tulis seperti media cetak misalnya, di dalam media cetak biasanya banyak

menggunaan abreviasi untuk meringkas informasi sehingga memudahkan untuk

pembaca menangkap informasi secara cepat.

Pemakaian abreviasi sangat membantu dalam menyampaikan pesan dalam

media cetak, dengan praktis dan efisien. Peran abreviasi sekarang ini tidak ubahnya dari

kemajuan iptek yang berkembang, dengan cepat, sehingga membantu kerja manusia

menjadi lebih praktis, efisien dan mudah. Efisien dan kepraktisan dalam hal ini adalah

berkaitan dengan pemakaian bahasa dan tulisan yang ringkas, artinya penggunaan

bahasa dengan kata-kata yang pendek tetapi dapat merangkum informasi secara

maksimal. Menurut Chaer (2007: 192), pemendekan kata merupakan sebuah bentuk

proses yang cukup produktif yang terdapat di setiap bahasa. Dengan kata lain

pemakaian bahasa dengan menggunakan abreviasi sangat berguna dengan sedikitnya

tulisan tetapi banyak pengertian.

Dalam media cetak sehari-hari sering dijumpai pemendekan kata, misalnya

dalam rubik pendidikan yaitu kata ujian nasional disingkat menjadi “UN” dan

dalam rubik olahraga ditemukan abreviasi dari “PON” kepanjangan dari pekan

olahraga nasional. Semakin banyak munculnya abreviasi, semakin bertambah pula

pengalaman dan pengetahuan tentang abreviasi, dan semakin bertambah pula

penguasaan kosa kata bahasa Indonesia seseorang.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Abreviasi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/37525/3/jiptummpp-gdl-ahmadkhast-51787-3-babii.pdf · kepanjangannya atau tanpa memperhatikan sistematik

23

Adapun dampak positif dari abreviasi pasti tidak lepas dengan dampak negatif

dari pemakaian bentuk pemendekan dalam media cetak, kadang-kadang dapat

menghambat penyampaian informasi yang ingin disampaikan, karena pembaca kurang

mengetahui makna dari abreviasi yang terdapat pada media cetak tersebut.

Berdasarkan gagasan diatas yang disampaikan dalam bentuk sebuah

pendapat sehingga dapat disimpulkan bahwa abreviasi atau pemendekan dalam

media cetak berfungsi untuk mengefisienkan pemakaian bahasa, yakni

menggunakan bahasa yang sedikit dapat merangkum maksud sebanyak-

banyaknya. Maksud dalam pengertian dapat merangkum sebanyak-banyaknya

ialah untuk memperoleh penghematan tenaga, baik tenaga untuk menggerakan

alat tulis, lisan, maupun waktu. Bagi media cetak, abreviasi berperan untuk

menunjang tercapainya penghematan tenaga, waktu, serta pikiran.