bab ii kajian teori a. 1. a. pengertian percaya dirirepository.ump.ac.id/1095/3/bab ii.pdf · suatu...

34
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Percaya Diri a. Pengertian Percaya Diri Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Orang tidak memiliki percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang memiliki percaya diri dalam kemampuannya, karena itu sering menutup diri. Percaya diri (Mustari 2014: 51) adalah keyakinan bahwa orang mempunyai kemampuan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Hanya orang yang mempunyai keyakinan pada dirinyalah yang mampu untuk percaya pada orang lain. Percaya diri mengevaluasi pengalaman-pengalaman masa lalu dan merupakan psikologi positif.Percaya diri juga merupakan keyakinan orang atas kemampuannya untuk menghasilkan level-level pelaksanaan yang memengaruhi kejadian-kejadian yang memengaruhi kehidupan- kehidupan mereka. Taylor dalam Wahyuni, S (2014: 54) menyatakan bahwa rasa percaya diri (self confidence) adalah keyakinan seseorang Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Upload: phungdiep

Post on 21-Jun-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Percaya Diri

a. Pengertian Percaya Diri

Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri

serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan

mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat

menerimanya. Orang tidak memiliki percaya diri memiliki konsep diri

negatif, kurang memiliki percaya diri dalam kemampuannya, karena

itu sering menutup diri.

Percaya diri (Mustari 2014: 51) adalah keyakinan bahwa orang

mempunyai kemampuan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan

tertentu. Hanya orang yang mempunyai keyakinan pada dirinyalah

yang mampu untuk percaya pada orang lain. Percaya diri

mengevaluasi pengalaman-pengalaman masa lalu dan merupakan

psikologi positif.Percaya diri juga merupakan keyakinan orang atas

kemampuannya untuk menghasilkan level-level pelaksanaan yang

memengaruhi kejadian-kejadian yang memengaruhi kehidupan-

kehidupan mereka.

Taylor dalam Wahyuni, S (2014: 54) menyatakan bahwa rasa

percaya diri (self confidence) adalah keyakinan seseorang

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

8

akankemampuan yang dimiliki untuk menampilkan perilaku tertentu

atau mencapai target tertentu. TaylorHakim dalam Wahyuni, S (2014:

54) berpendapat sama bahwa percaya diri adalah keyakinan seseorang

terhadap beberapa aspek kelebihan yang dimilikidan keyakinan

tersebut membuatnya merasa mampu untuk mencapai berbagai tujuan

hidupnya.Berdasarkan uraian diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa

sikap percaya diri adalah kemampuan seseorang yang memiliki

keyakinan pada kemampuan dirinya sendiri akan kelebihan dan

kekurangannya yang bertujuan untuk mencapai tujuan hidupnya yang

mempengaruhi pola hidupnya di dalam bermasyarakat.

b. Ciri-ciri Percaya Diri

Teori Lauster dalam Wahyuni, S (2014: 54) mengemukakan

ciri-ciri orang yang percaya diri, yaitu:

1) Percaya pada kemampuan sendiri yaitu yakin pada diri sendiri

terhadap segala sesuatu yang terjadi.

2) Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan yaitu dapat

bertindak dalam mengambil keputusan terhadap diri yang mampu

mengambil keputusan disaat yang tepat dan tidak melibatkan orang

lain dalam mengambil keputusan.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

9

3) Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri yaitu seseorang

memiliki keyakinan terhadap kekuatan dan kemampuannya,

sehingga tenang dalam menghadapi situasi.

4) Berani mengungkapkan pendapat yaitu seseorang berani

mengutarakan pendapat, ide-ide, atau gagasan-gagasannya kepada

orang lain tanpa adanya paksaan.

Berdasarkan uraian diatas tersebut dapat disimpulkan

bahwa ciri-ciri percaya diri adalah individu mampu mengambil

keputusan sendiri dengan suatu tindakan yang dituntut untuk

menghadapi situasi-situasi yang sulit.Individu juga mempu

mengungkapkan pendapatnya sendiri sehingga individu ini

memiliki sikap positif.

c. Indikator Percaya Diri

Kepercayaan diri bukan merupakan bakat (bawaan),

melainkan kualitas mental, artinya kepercayaan diri merupakan

pencapaian yang dihasilkan dari proses pendidikan atau

pemberdayaan. Anak yang percaya diri menurut Tama Sofiani

dalam Handayani, Ngesti T (2014: 121), yaitu:

1) Bisa menerima dirinya sendiri.Percaya akan kompetensi atau

kemampuan diri sendiri. Sadar dan menghargai potensi yang

dimilikinya.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

10

2) Siap menerima tantangan dalam arti berani mengambil resiko

dengan mencoba sesuatu yang baru walaupun tahu kegagalan

pasti ada.

3) Tidak takut menyatakan pendapat di depan orang

banyak.Menunjukkan keberanian menyampaikan pendapat saat

berdiskusi di kelas atau di tempat umum.

4) Dapat menghadapi situasi di dalam pergaulan untuk menangani

berbagai dengan lebih mudah. Orang yang percaya diri

biasanya akan lebih mudah berbaur dan beradaptasi dengan

lingkungan baik yang baru maupun yang lama.

Penelitian ini mengukur percaya diri siswa dengan menggunakan

indikator percaya diri menurut Ngesti T di atas sebagai patokan

atau tolak ukur untuk mengukur apakah kepercayaan diri siswa

meningkat atau tidak.

2. Keterampilan Berbicara

a. Pengertian Berbicara

Berbicara salah satu aspek keterampilan berbahasa memiliki

keterkaitan erat dengan aspek keterampilan berbahasa lainnya, yaitu

antara berbicara dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan

berbicara dengan membaca. Berbicara sebagai salah satu keterampilan

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

11

berbahasa yang setiap hari digunakan oleh setiap masyarakat untuk

berkomunikasi sehingga hubungan sosial terus dijaga.

Pembicara yang baik yaitu mereka memandang suatu hal dari

segi pandang yang baru, mengambil titik pandang yang tak terduga

dari hal-hal biasa yang kita tidak temui. Memiliki cakrawala yang luas,

membicarakan isu-isu dan beragam pengalaman diluar kehidupan

mereka sehari-hari. Mereka antusias, menunjukkan minat yang besar

dengan apa yang mereka perbuat, maupun pada hal-hal yang dilakukan

orang lain. Mereka ingin tahu dan menunjukkan empati, mereka

memiliki selera humor yang baik, dan mereka mempunyai gaya bicara

sendiri.

Tarigan, H.G (2008:16) menyatakan bahwa berbicara adalah

kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan gagasan, pikiran

dan perasaan. Berbicara adalah suatu alat untuk mengomunikasikan

gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.

Mulgrave dalam Tarigan, H.G (2008: 16) menyatakan bahwa

berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada

penyimak hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami

atau tidak, baik bahasa pembicaranya maupun para penyimaknya;

apakah dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak,

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

12

pada saat ia mengomunikasikan gagasan-gagasannya; apakah ia

waspada dan antusias atau tidak.

Berdasarkan uraian diatas berbicara dapat disimpulkan sebagai

suatu alat untuk menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, dan perasaan

yang telah disusun kemudian diucapkan melalui kata-kata secara

langsung apakah pendengar dapat memahami apa yang telah

diucapkan oleh pembicara atau tidak dan pembicara harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan pendengar.

b. Prinsip Umum Berbicara

Pembicara harus memahami makna segala sesuatu yang ingin

dikomunikasikan.Pembicara mampu mengevaluasi efek

komunikasinya terhadap para pendengarnya dan harus mengetahui

prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara

umum maupun perorangan. Prinsip umum yang mendasari kegiatan

berbicara (Tarigan, H.G 2008: 17), antara lain :

1) Membutuhkan paling sedikit dua orang. Kedua belah pihak

partisipan yang memberi dan menerima dalam pembicaraan saling

bertukar sebagai pembicara dan penyimak.

2) Mempergunakan suatu sandi linguistik yang dipahami

bersama.Bahkan andaikata pembicaraan dipergunkan dua bahasa,

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

13

namun saling pengertian, pemahaman bersama itu juga sangat

penting.

3) Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum. Daerah

referensi yang pada umumnya mungkin tidak selalu mudah

dikenal/ditentukan, namun pembicaraan menerima kecenderungan

untuk menemukan satu di antaranya.

4) Merupakan suatu pertukaran antara partisipasi. Perilaku lisan sang

pembicara selalu berhubungan dengan responsi yang nyata atau

yang diharapkan dari sang penyimak atau sebaliknya.

5) Menghubungkan setiap pembicara dengan yang lainnya dan

kepada lingkungannya dengan segera. Perilaku lisan sang

pembicara selalu berhubungan dengan responsi yang nyata atau

diharapkan dari sang penyimak atau sebaliknya.

6) Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini. Perlengkapan yang

berhubungan dengan suara atau bunyi bahasa dan pendengar.

Hanya dengan bantuan grafik material.

7) Hanya melibatkan aparat atau perlengkapan yang berhubungan

dengan suara/bunyi bahasa dan pendengaranya (vocal and auditory

apparatus).

8) Secara tidak pandang bulu menghadapi serta memperlakukan apa

yang nyata dan apa yang diterima sebagai dalil. Keseluruhan

lingkungan yang dapat dilambangkan oleh pembicaraan mencakup

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

14

bukan hanya dunia nyata yang mengelilingi para pembicara tetapi

tidak terbatas dunia gagasan yang lebih luas yang harus mereka

masuki.

c. Konsep-konsep dalam Berbicara

Pengetahuan mengenai ilmu atau teori berbicara akan sangat

bermanfaat dalam menunjang kemahiran serta keberhasilan seni atau

praktek berbicara. Konsep-konsep dasar yang mendasari pendidikan

berbicara dapat dikelompokan kedalam tiga kategori (Tarigan, H. G

2008: 23), yaitu:

1) Hakikat atau sifat dasar ujaran

Proses komunikasi disebabkan terjadi pemindahan pesan

dari satu sumber ke sumber lain, dalam artian proses komunikasi

terjadi karena adanya pemindahan pesan dari pembicara kepada

pendengar.

2) Proses-proses intelektual

Seorang pembicara harus memahami tentang ilmu

pengetahuan dan teori terutama tentang berbicara, sehingga

bermanfaat dalam menunjang kemahiran serta keberhasilan ketika

melakukan praktek berbicara.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

15

3) Pencapaianketerampilan berbicara.

Keterampilan berbicara dapat tercapai dengan baik

dengan dukungan dan keterampilan berbicara lainnya, yaitu

menyimak, membaca, dan menulis.

d. Cara Berbicara

Segi dalam berbicara ada empat jenis. Pembicara sendiri dapat

menentukan yang terbaik dari empat segi berbicara yang terbaik

(Tarigan,H.G 2008: 26), yaitu :

1) Penyampaian secara mendadak (impromptu delivery).

Penyampaian secara mendadak terjadi karena seseorang

tanpa direncanakan sebelumnya harus berbicara di depan umum.

Hal ini dapat terjadi karena tuntutan situasi yang memungkinkan

seorang pembicara harus melakukan penyampaian mendadak.

2) Penyampaian tanpa persiapan (extemporaneous delivery).

Pembicara menyampaikan pembicaraanya secara

improvisasi dengan hanya mengandalkan pengalaman dan

wawasan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang

melatarbelakangi pertemuan ini.

3) Penyampaian dari naskah (delivery from manuscript).

Berbicara yang berlandaskan naskah dilaksanakan dalam

situasi yang menuntut kepastian, bersifat resmi dan menyangkut

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

16

kepastian umum. Pembicara menyajikan penuh dengan perhatian

terhadap respon para pendengarnya.

4) Penyampaian dari ingatan (delivery from memory).

Penyampaian berdasarkan ingatan memang banyak

kelemahannya, pembicara mungkin lupa akan beberapa isi

pidatonya, perhatiannya tidak dapat diberikan kepada pendengar,

kaku dan kurang penyesuaian pada situasi yang ada, pembicara

diwajibkan menguasai bahan pembicaraan yang akan disampaikan.

e. Tujuan Berbicara

Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi.Agar

dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka

pembicaraseharusnya memahami makna segala sesuatu yang ingin

disampaikan, pembicara harus mengevaluasi efek komunikasinya

terhadap para pendengarnya. Tujuan umum berbicara menurut Djago

Tarigan dalam Cahyani, I (2007: 60) terdapat lima golongan berikut :

1) Mengibur

Berbicara menghibur biasanya dalam suasana santai dan

rileks. Tidak berarti bahwa berbicara menghibur tidak dapat

membawakan pesan. Pembicara berusaha membuat pendengarnya

senang, gembira dan bersukaria.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

17

2) Menginformasikan

Berbicara menginformasikan dalam suasana serius, tertib

dan hening. Pembicara berusaha berbicara jelas, sistematis, dan

tepat isi agar informasi benar-benar terjaga keakuratannya.

3) Menstimulasi

Pembicara berusaha membangkitkan semangat

pendengarnya sehingga pendengar itu bekerja lebih tekun, berbuat

lebih baik, bertingkah lebih sopan, belajar lebih

berkesinambungan. Landasan pembicara adalah rasa kasih sayang,

kebutuhan kemauan, harapan, dan inspirasi pendengar.

4) Menggerakkan

Pembicara berusaha mengubah sikap pendengarnya dari

tidak setuju menjadi setuju, dari tidak simpati menjadi simpati,

dari tidak mau membantu menjadi mau membantu. Pembicara

harus melandaskan kepada argumentasi dan nalar, logis dan masuk

akal, dapat dipertanggung jawabkan dari segala segi.

f. Ciri Pembicara yang Ideal

Seorang pembicara memiliki ciri-ciri dalam berbicara. Menurut

Rusmiati (Cahyani, I. 2007: 62)menyebutkan ciri-ciri pembicara yang

ideal adalah :

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

18

1) Memilih topik yang tepat

Pembicara yang baik selalu dapat memilih topik

pembicaraan yang menarik, aktual, dan selalu bermanfaat bagi

pendengarnya. Topik pembicaraan harus tersusun dengan baik

sehingga pendengar cenderung akan meningkatkn antusiasnya.

Sehingga pembicara disini sangat diperlukan kemampuannya

dalam memilih topik yang tepat.

2) Menguasai materi

Seorang pembicara harus mampu menguasai materi yang

akan disampaikan, sebelum pembicaraan dimulai seorang

pembicara sudah mempelajari materi yang akan disampaikan. Jika

pembicara sudah ahli dalam bidang akan disampaikan, maka

penguasaan terhadap materi akan lebih tinggi.

3) Memahami latar belakang pendengar

Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya

adalah pendengar, apabila pembicara telah memahami

pendengarnya situasi dan kondisi pembicara yang akan diciptakan

menjadi baik, sebelum pembicaraan berlangsung, pembicara yang

baik berusaha mengumpulkan informasi berkenaan dengan

pendengarnya.

4) Mengetahui situasi

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

19

Pembicara yang baik akan mengidentifikasi mengenai

ruangan, waktu, sarana dan prasarana, dan suasana, sehingga

seorang pembicara mengetahui suasana dan situasi apakah tenang,

jauh dari keramaian, bising atau gaduh.

5) Tujuan jelas

Setiap aktivitas sudah tentu memiliki tujuan, demikian

pula dengan kegiatan berbicara sudah tentu memiliki tujuan yang

ingin dicapai, apabila tujuan pembicaraan sudah di tentukan

dengan jelas maka pembicaraan yang dilakukan menjadi jelas dan

terarah.

6) Kontak dengan pendengar

Pembicara yang baik akan selalu berusaha reaksi emosi

dan perasaan pendengarnya. Pendengar yang merasa diperhatikan

dan dihargai oleh pembicara akan bersikap positif antara

pembicara dengan pembicaraannya dan pendengar akan

memberikan sikap yang simpatik.

7) Kemampuan linguistiknya (berbahasanya) tinggi

Pembicara yang baik memiliki kemampuan bahasa

(linguistik) yang tinggi sehingga pembicara dapat menyesuaikan

penggunaan bahasa dengan kemampuan pendengarnya. Pembicara

pun dapat menyajikan materi pembicaraannya dalam bahasa yang

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

20

efektif, sederhana dan mudah dipahami serta lancar dalam

mengkomunikasikan gagasannya.

8) Menguasai pendengar

Seorang pembicara dengan gaya yang menarik dia

mampu menguasai pendengar, pembicara mengarahkan pendengar

kepada pembicaraannya. Bila pendengar sudah terpusat, terarah

perhatiannya kepada pembicara dan isi pembicaraannya maka

pembicara dapat menguasai, mengontrol, dan mempengaruhi

pendengarnya.

9) Memanfaatkan alat bantu

Pembicara harus memanfaatkan alat-alat bantu seperti

skema, diagram statistik, gambar-gambar, dan sebagainya, agar

pendengar lebih memahami penjelasan yang disampaikan.

Pembicara harus pandai mencari contoh ilustrasi yang mengena

dan sesuai dengan lingkungan pendengarnya. Pembicara juga

secara cepat tahu kapan, dimana, dan saat kapan menggunakan

alat bantu.

10) Penampilannya meyakinkan

Pembicara yang baik tampil dengan gaya bicara yang

menarik. Bahasanya sederhana, mudah dicerna, dan efektif dalam

mengkomunikasikan materi. Pembicara tampil dengan percaya

diri, anggun, dan berwibawa namun sederhana. Tingkah laku,

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

21

gerak-gerik, dan cara berpakaian atau berdandan sopan serasi

dengan kepribadiannya.

11) Berencana

Pembicara juga harus memiliki sebuah rencana jika ada

perubahan situasi, harus berubah pelaksanaan dan bagaimana cara

mengatasinya. Walaupun rencananya sudah matang dan pasti yang

bersangkutan dapat menyesuaikan pelaksanaan pembicaraannya

dengan situasi yang berubah.

Sebelas ciri yang disebutkan oleh Rusmiati dalam Cahyani, I

(2007: 62) tidak harus semua ada dalam diri seorang pembicara.

Seorang pembicara yang hanya memiliki beberapa ciri pembicara yang

ideal sudah mampu menjadi pembicara yang baik. Sehingga pembicara

yang ideal hanya membutuhkan beberapa ciri seorang pembicara yang

ideal.

g. Hambatan dalam Kegiatan Berbicara

Rusmiati dalam Cahyani, I (2007: 63) mengemukakan bahwa

hambatan dalam berbicara terdiri atas yang datangnya dari pembicara

sendiri (internal) dan hambatan yang datang dari luar pembicara

(eksternal).

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

22

1) Hambatan internal

Hambatan internal adalah hambatan yang muncul dari

dalam diri pembicara, hal-hal yang dapat menghambat kegiatan

berbicara adalah sebagai berikut:

a) Ketidak sempurnaan alat ucap

Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurnanya

alat ucap akan mempengaruhi keefektifan dalam berbicara,

pendengar akan menafsirkan, maksud pembicara.

b) Penguasaan komponen kebahasaan

Seorang pembicara harus memiliki komponen

kebahasaan berupa dapat berbicara lancar dengan lafal yang

benar (lafal), dapat menentukan tinggi rendahnya nada dalam

pelafalan kalimat (intonasi), dapat melakukan penekanan setiap

kata yang memerlukan penekanan (tekanan, dan dapat

mengucapkan kalimat dengan jelas (artikulasi)

c) Penggunaan komponen isi

Seorang pembicara harus membawakan sebuah berita

yang selaras antara isi dengan topik dengan urut-urutan yang

struktur atau berurutan. Tentunya isi yang disampaikan oleh

pembicara harus bermutu, tidak hanya asal banyak tetapi apa

yang disampaikan jauh dari isi atau tema.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

23

d) Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental

Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental

seorangpembicara yang tidak menguasai komponen bahasa dan

komponen isi tersebut di atas akan menghambat keefektifan

berbicara.

2) Hambatan eksternal

Pembicara selain menghadapi hambatan internal juga

akan menghadapi hambatan yang datang dari luar dirinya

(eksternal). Hambatan itu kadang-kadang muncul dan tidak

disadari sebelumnya oleh pembicara. Hambatan eksternal meliputi:

a) Suara atau bunyi

Suara atau bunyi hendaknya pembicara harus berani

dan siap mental dalam menghadapi suara-suara sumbang dari

para pendengar yang bisa membuat mental turun.

b) Kondisi ruangan

Kegaduhan, keribut-ributan kecil yang terjadi

diruangan bisa sedikit membuat konsentrasi buyar. Pembicara

harus fokus pada apa yang dibawakannya, harus bisa

mengkondisikan pendengar supaya tetap tenang dan tertib.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

24

c) Media

Pembicara harus menyiapkan media-media pendukung

supaya komunikasi berjalan lancar tanpa hambatan dalam

penyampaian informasi.

d) Pengetahuan pendengar

Pembicara yang baik adalah pembicara yang mampu

mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki para

pendengarnya, sehingga apa yang disampaikannya bisa

dipahami para pendengarnya dan juga tidak terjadi salah

komunikasi.

h. Indikator Berbicara

1) Pengucapan, seberapa baik siswa dalam mengucapkan satu kata

atau kalimat.

2) Tata Bahasa, seberapa baik siswa menjaga aturan tata berbahasa

dalam berbicara.

3) Kosa Kata, seberapa banyak perbendaharaan kosa kata yang

dimiliki dan yang digunakan siswa dalam berbicara.

4) Kefasihan, seberapa baik tingkat kefasihan siswa dalam berbicara.

5) Pemahaman, seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap

komunikasi bahasa yang digunakan.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

25

3. Bahasa Indonesia

a. Pengertian Bahasa

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan

pemakaian bahasa ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan

mengikuti kaidah bahasa yang benar. Ungkapan Bahasa Indonesia

yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa. Bahasa yang

diucapkan harus baku.

Bahasa (Hartati, T. 2006:74) adalah sarana untuk saling

berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang

lain, serta untuk meningkatkan pengetahuan intelektual dan

kesusasteraan.Bahasa Indonesia adalah program untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap

positif terhadap Bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan

nilai-nilai kemanusiaan.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan

bahasa adalah belajar berkomunikasi yang menghargai manusia dan

nilai-nilai kemanusiaan.

b. Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi Bahasa Indonesia (Hartati, T. 2006: 75), yaitu:

1) Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

26

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai pemersatu bangsa,

dengan menggunakan bahasa Indonesia rasa kesatuan dan

persatuan bangsa yang terdiri dari berbagai etnis terpupuk.

2) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka

pelestarian dan pengembangan budaya

Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang

memungkinkan kita membina serta mengembangkan kebudayaan

nasional sedemikian rupa sehingga memiliki identitas sendiri yang

menghubungakn antar budaya dan antar daerah.

3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih

dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan

sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Semakin berkembangnya teknologi di

dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan

dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan

dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Sarana penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik

untuk keperluan menyangkut berbagai masalah

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat vital

dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial masyarakat yang

berupa perbedaan suku, ras, golongan, dan agama. Bahasa

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

27

Indonesia mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang secara

konkrit terdiri dari beragam suku maupun etnis yang masing-

masing daerah memiliki bahasa tersendiri sehingga bahasa

Indonesia mampu menyelesaikan permasalahan yang ada karena

bahasa Indonesia sebagai alat kontrol sosial.

5) Sarana pengembangan penalaran

Implikasi didalam pengembangan daya nalar, menjadikan

bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Bahasa Indonesia juga

meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan

kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas

wawasan.

6) Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui Khazanah

kesustraan Indonesia

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang

menerapkan kaidah dengan konsisten, sedangkan bahasa yang baik

adalah bahasa yang mempunyai nilai yang tepat dan sesuai dengan

situasi pemakaiannya.

c. Tujuan Bahasa Indonesia

Secara umum tujuan Bahasa Indonesia (Hartati, T. 2006: 75) yaitu:

1) Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan (rasional) dan Bahasa

Negara

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

28

Menggunakan bahasa rasa persatuan dan kesatuan bangsa

yang berbagai etnis terpupuk, bahasa indonesia justru dapat

menyerasikan hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa tanpa

meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan pada nilai-nilai

sosial budaya serta latar belakang budaya etnik yang bersangkutan.

2) Memahami makna dan fungsi Bahasa Indonesia

Mempelajari bahasa Indonesia kita dapat mengetahui apa

makna dari bahasa indonesia, sehingga kita mengetahui fungsi itu

sendiri dari bahasa indonesia, sehingga kita dapat mengetahui

seberapa pentingkah bahasa Indonesia itu.

3) Bahasa Indonesia meningkatkan kemampuan IPTEK

Bidang IPTEK bahasa berfungsi sebagai wahana untuk

menyampaikkan informasi dengan cepat, sehingga kita dapat

menguasai ilmu tersebut. Bahasa indonesia juga sebagai sarana

berpikir juga sarana pendukung pertumbuhan dan pertumbuhan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa adanya bahasa ilmu

pengetahuan dan teknologi tidak akan berkembang.

4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara

dan menulis)

Bahasa membuat siswa mampu mengutarakan

gagasannya, mereka juga mampu mengajukan pertanyaan dan

menjawab pertanyaan dengan baik. Ketika melaksanakan diskusi

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

29

para siswa terampil mengemukakan pendapat, mempertahankan

pendapat, menyanggah pendapat, dan mempengaruhi siswa agar

mengikuti alur pemikiran.

5) Sebagai Khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang

menerapkan kaidah dengan konsisten.

d. Jati Diri Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah

pokok tertentu yang membedaannya dengan bahasa-bahasa lainnya, ini

baik bahasa asing maupun bahasa daerah.Ciri-ciri umum atau kaidah-

kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia. Ciri-ciri

umum atau kaidah-kaidah pokok (Muslich, M. 2010: 44) yang

dimaksud antara lain sebagai berikut:

1) Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk

mengungkapkan jenis kelamin

Pemakaian Bahasa Indonesia yang disiplin adalah

pemakaian Bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah

atau aturan pemakaian Bahasa Indonesia yang sesuai dengan

situasidan kondisi. Kalau ingin menyatakan jenis kelamin, cukup

diberikan kata keterangan penunjuk jenis kelamin, misalnya: untuk

manusia dipergunakan kata laki-laki untuk pria dan wanita untuk

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

30

perempuan, sedangkan untuk hewan dipergunakan jantan untuk

laki-laki dan betina untuk perempuan.

2) Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk

menunjukan jamak. Artinya, bahasa Indonesia tidak mengenal

perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak

Sistem ini pulalah yang membedakkan bahasa Indonesia

dengan bahasa asing lainnya. Misalkan dalam bahasa inggri ada

kata boy untuk menyatakan jamak jadi boys, sedangkan dalam

Bahasa Indonesia tidak mengenal jamak seperti itu karena

memang bukan kaidah Bahasa indonesia.

3) Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk

menyatakan waktu

Kaidah pokok inilah yang membedakan Bahasa

Indonesia dengan bahasa asing lainnya. Dalam bahasa inggris

misalnya, kita temukan kata eat (untuk menyatakan sekarang),

eating (untuk menyatakan sedang), dan eaten (untuk menyatakan

waktu lampau) bentuk kata seperti ini tidak ditemukan dalam

Bahasa Indonesia. Bentuk kata makan tidak pernah mengalami

perubahan bentuk yang terkait dengan waktu.

4) Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasanya

mempergunakan hukum D-M (hukum Diterangkan-

Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan (D) dimuka yang

menerangkan (M)

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

31

Kelompok kata rumah sakit, jam tangan, mobil mewah,

baju renang, kamar merupakan unsur D-M, oleh karena itu setiap

kelompok kata yang diserap bahasa asing harus sesuai dengan

kaidah ini.

5) Bahasa Indonesia juga mengenal lafal baku, yaitu lafal yang tidak

dipengaruhi oleh lafal asing atau lafal daerah

Apabila seseorang menggunakan Bahasa Indonesia lisan

dan lewat lafalnya dapat diduga atau dapat diketahui dari suku

mana ia berasal, maka lafal orang itu bukan lafal Bahasa Indonesia

baku, dengan kata lain lafal Bahasa indonesia harus terbebas dari

bahasa daerah atau bahasa lain.

4. Pembelajaran Drama pada Aspek Berbicara

Pembelajaran Bahasa Indonesia tentang percakapan di kelas IV,

dialokasikan pada kemampuan bersastra, komponen berbicara diuraikan

seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Alokasikan Kemampuan Bersastra dan Komponen

Berbicara

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI

POKOK Menyampaikan pesan

yang diterima melalui

telepon dengan isi pesan.

Mampu melakukan pemeranan

berdasarkan teks percakapan dan

memerankan karakter tokoh yang

dibawakan dengan memperhatikan

penggunaan lafal, intonasi,

nada/tekanan, dan artikulasi yang

jelas.

Teks

Percakapan

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

32

Berdasarkan uraian drama yang sudah diuraikan sebelumnya,

bermain drama berarti cerita atau tiruan perilaku manusia yang

dipentaskan dengan memerankan karakter tokoh-tokohnya. Supaya

permainan drama berjalan dengan lancar maka siswa di harapkan

menguasai teks drama yang akan dipentaskan, yaitu dengan membaca,

memahami, dan mengerti isi naskah. Agar tujuan pembelajaran berjalan

dengan lancar maka dalam pembelajaran drama harus mengetahui

prosedur-prosedur pembelajaran drama.

5. Bermain Drama

a. Pengertian Drama

Ferdinan Brunetiere dan Balthazar Verhagen dalam

Hassanudin (2009: 2) menyatakan bahwa drama adalah kesenian yang

melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus melahiran kehendak

manusia dengan actiondan perilaku. Moulton dalam Hassanudin

(2009: 2) drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak

menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung.

Dalam uraian diatas drama dapat disimpulkan sebagai suatu

pertunjukan yang dilihat secara langsung yang di tulis dalam bentuk

dialog dan memiliki tokoh-tokoh yang menghidupkan cerita tersebut.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

33

b. Fungsi Dialog

Fungsi dialog sebagai sarana primer didalam drama dijabarkan

ke dalam satuan-satuan pikiran, akan didapatkan rumusan-rumusan

sederhana sebagaimana yang diuraikan pada pembahasan (Hassanudin,

2009: 23) berikut ini:

1) Secara universal, dialog sebagai sarana primer di dalam drama

berfungsi sebagai wadah bagi pengarang untuk menyampaikan

informasi, menjelaskan fakta atau ide-ide utama.

2) Adanya hubungan sebab akibat yang disebut dengan alur.Dialog

memberikan tuntutn alur kepada penikmat dan penonton, melalui

dialoglah penikmat atau penonton mengetahui apa dan bagaimana

peristiwa bergulir.

3) Dialog memberikan kejelasan watak dan perasaan tokoh atau

perilaku.Dialog mampu mengungkapkan beberapa karakter tokoh

karena situasi serta adanya lawan sehingga mampu memunculkan

karakter yang berbeda-beda misalkan antagonis tokoh karkter

yang memiliki watak iri dan dengki, sedangkan protagonis

memiliki watak yang baik hati.

4) Menciptakan serta melukiskan suasana merupakan fungsi lainnya

dari dialog didalam drama.Suasana ketika sang tokoh sedang

menangis menggambarkan kalau suasana di situ sedang sedih.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

34

Suasana mampu menciptakan atau menumbuhkan karakter

seorang tokoh dalam drama.

5) Dialog juga menentukan dan dapat mengatur tempo permainan.

Tempo permainan ada yang maju mundur atau mundur maju

dalam sebuah drama.

6) Sebagai suatu genre sastra ada unsur yang baru dapat di tentukan

setelah unsur-unsur instrinsik lainya dipahami oleh pembaca atau

penonton. Disini biasanya amanat tersirat di akhir sebuah cerita

drama. Disini amanat dimunculkan untuk memperlihatkan pesan

apa yang akan disampaikan oleh penulis untuk pembaca.

c. Unsur Instrinsik Drama

Hilangnya unsur pemaparan dan pembeberan tidaklah berarti

drama menjadi karya yang terbatas sama sekali. Justru pada aspek ini

jugalah letak kekuatan karya drama. Membandingkan unsur instrinsik

drama dengan unsur instrinsik fiksi bukan bertujuan untuk melihat

kelemahan dan keunggulan masing-masing unsur, melainkan untuk

mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh (Hassanudin, 2009:

92), yaitu:

1) Tokoh atau penokohan

Tokoh cerita merupakan individu-individu yang

memainkan peran, terlibat dalam cerita atau konflik pada sebuah

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

35

drama. Tokoh biasanya dibedakan menjadi beberapa kelompok,

yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan, antagonis (tokoh jahat)

dan protagonis (tokoh baik).

2) Alur atau plot

Alur disebut sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian

rupa dari tahapan-tahapan peristiwa sehingga membentuk

rangkaian cerita, yaitu berupa tahapan awal (tahapan pengenalan),

pemunculan konflik, komplikasi (konflik semakin rumit), klimaks

(puncak dari konflik yang dialami tokoh), peleraian (penyelesaian

konflik yang dialami tokoh), dan penyelesaian (akhir dari cerita

dan konflik dalam drama).

3) Tema atau amanat

Tema merupakan ide pokok yanng menjadi dasar atau

pokok utama dari drama, sedangkan amanat adalah pesan-pesan

moral yang disampaikan dari penulis drama kepada pembaca.

Amanat biasanya disampaikan secara tersirat yaitu tidak tertulis

tetapi di ambil hikmah dalam alur.

4) Latar atau setting dan ruang

Latar merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa yang

berlangsung dalam alur cerita. Latar mencakup peralatan, waktu,

pakaian, budaya, serta yang berhubungan dengan kehidupan para

tokoh dengan cerita.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

36

5) Dialog

Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita.

Teknik dialog amat penting bagi sebuah cerita. Masing-masing

tokoh sangat dikuatkan dengan dialog yang diucapkan serta gaya

atau mimik wajah.

6. Penerapan Permainan Drama dalam Materi Percakapan Bahasa

Indonesia

Guru menerapkanpermainan drama dalam materi percakapan

Bahasa Indonesia kepada siswa SD Negeri Pangebatan dengan

memberikan 4 aspek penilaian, yaitu: lafal, intonasi, nada/tekanan, dan

artikulasi. Ketika pembelajaran drama dimulai siswa harus menguasai

empat aspek ini untuk menentukan ketuntasannya.

Langkah-langkah bermain drama(Djamarah 2005: 237)

a. Guru menyiapkan naskah percakapan yang ingin di buat drama.

b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari naskah teks

percakapan yang telah di buat jauh sebelum KMB dimulai.

c. Guru membentuk kelompok peserta didik yang jumlahnya di

sesuaikan dengan tokoh yang ada di teks percakapan.

d. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

37

e. Guru memanggil peserta didik yang telah dipilih untuk

memerankan tokoh yang ada di teks percakapan yang telah

disiapkan.

f. Masing-masing peserta didik berkumpul sesuai dengan kelompok

sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan.

g. Guru memberikan kesimpulan secara umum.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Maria Leni (2014) yang berjudul

Pengaruh Penggunaan Metode Bermain Peran (role playing) terhadap

Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 42 Pontianak Kota.

Menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran

(role playing) memiliki pengaruh yang tinggi terhadap kemampuan berbicara

siswa di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 42 Pontianak Kota.Hal ini relevan

dengan penelitian yang dilaksanakan. Hal ini dibuktikan juga oleh peneliti G

Cakra (2015) yang berjudul Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran

Bermain Peran Terhadap Sikap Sosial dan Kemampuan Berbicara Bahasa

Indonesia Siswa Kelas VI SD N 29 Dangin Puri Tahun Pelajaran 2014/2016

bahwa metode yang digunakan dalam penelitian ini Ini terlihat dari rata-rata

sikap sosial dan kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa yang mengikuti

metode pembelajaran bermain peran lebih baik daripada siswa yang mengikuti

metode pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

38

menjadi motivasi bagi para pengajar bahasa indonesia. Dari kedua penelitian di

atas terbukti bahwa pada penelitian yang dilakukan oleh Maria Leni terbukti

metode bermain peran efektif meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh G Cakrametode bermain peran

dapat menciptakan proses pembelajaran lebih efektif dan memungkinkan peserta

didik lebih aktif, kreatif, dan antusias di dalam belajar

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran bahasa Indonesia diajarkan pada semua jenjang

pendidikan.Bahasa Indonesia memiliki 4 keterampilan berbahasa yaitu:

keterampian menulis, membaca, berbicara, dan menyimak. Siswa menyatakan

bahwa empat keterampilan berbahasa yang sulit dikuasai yaitu keterampilan

berbicara.Keterampilan berbicara terasa sulit karena kurang memiliki rasa

percaya diri untuk mengungkapkan idea yang ada dipikirannya yang ingin

diungkapkan dalam sebuah kata-kata. Kepercayaan diri peserta didik masih

rendah karena masih banyak siswa yang tidak berani mengemukakan

pendapatnya dan maju ke depan kelas, sehingga pada saat mengungkapkan

sebuah kata-kata peserta didik cenderung malu.

Guru kurang dalam menerapkan strategi-strategi atau metode-metode

pembelajaran ketika sedang berlangsung proses belajar di kelas.Salah satu

strategi yang di gunakan dalam materi percakapan Bahasa Indonesia yaitu

bermain Drama.

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

39

Peneliti dan guru memilih menggunakan strategi ini untuk membantu

kelangsungan pembelajaran di kelas supaya meningkatkan kemampuan peserta

didik terutama dalam aspek keterampilan berbicara.Dengan strategi drama ini

mampu membantu peserta didik untuk menuangkan ide-ide yang ingin

dituangkan dalam sebuah kata-kata serta mengembangkan idea tau gagasan itu

menjadi suatu sastra.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas disusun hipotesis tindakan

bahwa menggunakan bermain drama pada materi percakapan dapat

meningkatkan sikap percaya diri dan keterampilan berbicara siswa kelas IV

1. Rendahnya sikap

percaya diri

siswa

2. Rendahnya

kemampuan

1. Penerapan strategi

drama

2. Merancang

menggunakan 2

siklus

1. Sikap percaya

diri meningkat

2. Keterampilan

berbicara siswa

meningkat

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. a. Pengertian Percaya Dirirepository.ump.ac.id/1095/3/BAB II.pdf · Suatu pembicaraan yang dilakukan sasaran utamanya adalah pendengar, apabila pembicara

40

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Pangebatan UPK

Karanglewas

Upaya Meningkatkan Sikap..., Dwi Sri Rahayu, FKIP, UMP, 2017