bab ii kajian pustaka a.kajian teori 1. kondisi...

24
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kondisi Fisik Kondisi fisik merupakan faktor penting untuk mencapai prestasi yang tinggi. Bompa (1990: 52) menyatakan, “Physical preparation has to be considered as one of the most, and in some cases, the most important ingredient in training reqiued to achieve high performance. The main objectives are to increase the atlet’s function potential and to develop biomotor abilities to the highest standart”. Pendapat tersebut menunjukkan, persiapan fisik harus dipertimbangkan sebagai suatu faktor utama dan terpenting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan guna mencapai prestasi yang tertinggi. Tujuan utama latihan fisik adalah untuk meningkatkan potensi fungsional atlet dan mengembangkan kemampuan biomotorik ke standart yang paling tinggi. Andi Suhendro (1999:41) mengemukakan bahwa, “Kondisi fisik merupakan salah satu syarat penting dalam peningkatan prestasi seorang atlet, dan bahkan sebagai keperluan yang sangat mendasar untuk meraih prestasi olahraga, sebab seorang atlet tidak dapat melangkah sampai ke puncak prestasi bila tidak didukung oleh kondisi fisik yang baik”. Kemampuan fisik yang baik sangat penting dan merupakan faktor utama untuk meraih prestasi yang tinggi. Kondisi fisik yang baik akan sangat membantu dalam penguasaan teknik, taktik dan mental. Mempelajari teknik dalam cabang olaharga tertentu tidak mungkin dilakukan sebelum atlet memiliki kemampuan fisik yang menunjang gerakan teknik tersebut. Taktik yang telah direncanakan dalam pertandingan tidak akan terlaksana tanpa didukung kemampuan teknik yang memadai. Dan 6

Upload: buidiep

Post on 31-Jan-2018

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kondisi Fisik

Kondisi fisik merupakan faktor penting untuk mencapai prestasi yang

tinggi. Bompa (1990: 52) menyatakan, “Physical preparation has to be

considered as one of the most, and in some cases, the most important

ingredient in training reqiued to achieve high performance. The main

objectives are to increase the atlet’s function potential and to develop

biomotor abilities to the highest standart”. Pendapat tersebut menunjukkan,

persiapan fisik harus dipertimbangkan sebagai suatu faktor utama dan

terpenting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan guna mencapai

prestasi yang tertinggi. Tujuan utama latihan fisik adalah untuk meningkatkan

potensi fungsional atlet dan mengembangkan kemampuan biomotorik ke

standart yang paling tinggi. Andi Suhendro (1999:41) mengemukakan bahwa,

“Kondisi fisik merupakan salah satu syarat penting dalam peningkatan

prestasi seorang atlet, dan bahkan sebagai keperluan yang sangat mendasar

untuk meraih prestasi olahraga, sebab seorang atlet tidak dapat melangkah

sampai ke puncak prestasi bila tidak didukung oleh kondisi fisik yang baik”.

Kemampuan fisik yang baik sangat penting dan merupakan faktor

utama untuk meraih prestasi yang tinggi. Kondisi fisik yang baik akan sangat

membantu dalam penguasaan teknik, taktik dan mental.

Mempelajari teknik dalam cabang olaharga tertentu tidak mungkin

dilakukan sebelum atlet memiliki kemampuan fisik yang menunjang gerakan

teknik tersebut. Taktik yang telah direncanakan dalam pertandingan tidak

akan terlaksana tanpa didukung kemampuan teknik yang memadai. Dan

6

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

7

secara mental seorang atlet yang memiliki kemampuan teknik akan lebih

mantap dan optimis dalam pertandingan. Sudjarwo (1995:41-42).

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan fisik yang baik

memiliki keterkaitan antara penguasaan teknik, taktik dan mental. Dengan

memiliki kemampuan fisik baik akan mudah dalam menguasai suatu teknik

cabang olahraga, mampu menjalankan taktik dan strategi permainan dan

memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan optimis dalam pertandingan. Oleh

karena itu, komponen-komponen kondisi fisik harus dilatih dan

dikembangkan secara maksimal untuk meraih prestasi yang tinggi.

Komponen-komponen kondisi fisik menurut Sapta Kunta (2010) terdiri dari:

“Kelincahan, daya tahan otot local, daya tahan cardiovascular, kekuatan,

power, kecepatan, fleksibilitas dan komposisi tubuh ”.

a. Kekuatan (Strength)

Strength adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan

tehadap suatu tahanan (Harsono:1988). Yang dimaksud dengan kekuatan

adalam kemampuan untuk mengeluarkan tenaga secara maksimal dalam suatu

usaha. Hal ini dapat diukur dengan satu repetisi usaha maksimum atau

"1RM". Kekuatan merupakan komponen yang paling mendasar dan sangt

penting dalam olahraga. Karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap

aktivitas fisik, berperan untuk mencegah cedera, dan merupakan komponen

dasar bagi komponen kondisi fisik lainnya. Meskipun banyak aktivitas

olahraga lebih memerlukan agilitas, speed, keseimbangan koordinasi dan

sebagainya, tetapi faktor tersebut harus dikombinasikan dengan kekuatan agar

diperoleh hasil yang baik. Jadi kekuatan merupakan basis bagi komponen

kondisi fisik lainnya. Berapa banyak kekuatan dibutuhkan oleh seseorang

dalam suatu cabang olahraga ? hal itu tidak ada jawaban yang jelas. Karena

setiap atlet dan cbang olahraga memiliki kekhasan masing-masingyang

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

8

berbeda. Tetapi yang pasti bahwa atlet bulutangkis harus memiliki kekuatan

untuk melakukan aktivitas olahraganya secara efisien.

Latihan-latihan untuk mengembangkan kekuatan diantaranya adalah

latihan tahan. Menurut type kontraksi ototnya latihan tahanan dapat dibedakan

yaitu latihan kontraksi isometris, kontraksi isotonis, dan kombinasi kedua

kontraksi tersebut yaitu isokinetis. Dalam latihan kontraksi isotonis akan

nampak adanya gerakan dari anggota tubuh. Hal ini terjadi karena ada gerakan

memendek dan memanjangnya otot, sehingga terdapat perubahan dalam

panjang otot. Kontraksi ini disebut juga kontraksi dinamis.

Latihan kontraksi isokinetis merupakan kombinasi dari isometrik dan

isotonis yaitu dilakukan melalui alat-alat tertentu yang diatur sedemikian rupa

sehingga jika latihan diawali dengan isometrik kemudian setelah beberapa

detik terjadi kontraksi isotonis. Misalnya seseorang berusaha mendorong

mobil yang direm, maka mobil tersebut tidak dapat bergerak setelah beberapa

detik remnya dilepas maka mobil bergerak dan terjadilah kontraksi isotonis.

b. Daya Tahan

Yang dimaksud dengan daya tahan dapat dibagi menjadi dua bagian

yaitu daya tahan otot atau muscle endurance dan daya tahan cardio respiratori.

Yang dimaksud dengan daya tahan otot (muscle endurance) yaitu kemampuan

otot untuk melakukan kontraksi atau bekerja dalam waktu yang relatif lama.

Sedangkan yang dimaksud dengan daya tahan cardiorespiratori atau daya tahan

peredaran darah dan pernafasan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang

mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan

yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Daya tahan

sirkulasi repiratori biasanya disebut juga cardio vasculer endurance. Oleh

karena itu untuk melatih komponen daya tahan otot dan daya tahan respiratori

sedikit berbeda. Untuk meningkatkan daya tahan respiratori diperlukan

beberapa bentuk latihan dalam waktu yang relatif lama. Daya tahan otot dan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

9

respiratori adalah sistem kerja pada tingkat aerobik yaitu pemasukan (supply)

oksigen masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan yang dilakukan

oleh otot.

Latihan untuk meningkatkan daya tahan diantaranya adalah ; fartlek,

interval training, dan cross country. Fartlek disebut juga speed play, yaitu suatu

sistem latihan endurance yang maksudnya adalah untuk membangun,

mengembalikan, atau memelihara kondisi tubuh seseorang. Diciptakan oleh

Gosta Holmer dari Swedia. Fartlek merupakan salah satu bentuk latihan yang

sangat baik untuk mengembangkan daya tahan hampir pada semua cabang

olahraga, terutama cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. Menurut

penciptanya, fartlek dilakukan dialam terbuka yang ada bukit-bukit, belukar,

tanah rumpt, tanah lembek dan sebagainya. Maksudnya adalah bahwa fartlek

tersebut bukan dilakukan pada jalan raya atau trek yang pemandangannya

membosankan. Dalam melakukan fartlek, atlet atlet dapat menentukan sendiri

intensitas dan lamanya latihan tergantung kepada kondisi atlet yang

bersangkutan pada saat itu. Olah karena itu, atlet bebas untuk bermain-main

dengan kecepatannya sendiri serta bebas membuat variasi kecepatan, jarak, dan

rute yang akan dilaluinya. Sebaiknya latihan fartlek dilakukan pada awal-awal

musim latihan jauh sebelum masa pertandingan atau preseason. Tetapi ada pula

beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

peningkatan juara atau menjelang pertandingan sebagai variasi latihan guna

menghindari kejenuhan dalam menghadapi latihan yang relatif padat. Interval

TrainingInterval training adalah latihan atau sistem latihan yang diselingi

interval-interval berupa masa istirahat. Jadi dalam pelaksanaannya adalah ;

istirahat - latihan - istirahat - latihan - istirahat dan seterusnya. Interval

trainingmerupakan cara latihan yang penting untuk dimasukan ke dalam

program latihan keseluruhan. Banyak pelatih menganjurkan menggunakan

interval training untuk melaksanakan latihan karena hasilnya sangat positif

untuk mengembangkan daya tahan keseluruhan maupun stamina atlet. Bentuk

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

10

latihan interval dapat berupa latihan lari (interval running) atau renang

(internal swimming) dapat pula dilakukan dalam program weight training

maupun circuit training.

c. Fleksibilitas (kelentukan)

Kelentukan atau fleksibilitas adalah kemampuan melakukan gerakan

persendian seluas-luasnya dan keelastisan otot-otot disekitar persendian.

Menurut Harsono (1988) yang dimaksud dengan kelentukan atau fleksibilitas

adalah "kemampuan untuk melakukan gerak dalam ruang gerak sendi.

Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas

otot-otot, tendon, dan ligamen. Fleksibilitas sangat penting dalam hampir

seluruh cabang olahraga. Terutama dalam cabang olahraga yang

membutuhkan dan menuntut gerakan persendian seperti senam, beberapa

nomor atletik, dan hampir seluruh cabang olahraga permainan. Untuk

mengembangkan fleksibilitas dapat dilakukan melalui latihan-latihan

peregangan otot dan memperluas ruang gerak sendi-sendi. Untuk itu dapat

dilakukan dengan beberapa bentuk latihan peregangan, antara lain;

peregangan statis, peregangan dinamis, peregangan pasif, dan peregangan

kontraksi - rileksasi.

Yang dimaksud dengan peregangan statis, peregangan dinamis,

peregangan pasif, dan peregangan kontraksi - rileksasi. Yang dumaksud

dengan peregangan statis adalah latihan-latihan peregangan yang mengambil

sikap sedemikian rupa sehingga meregangkan kelompok otot tertentu,

selanjutnya dipertahankan selama beberapa detik. Sedangkan peregangan

dinamis dilakukan dengan cara menggerak-gerekan anggota tubuh secara

berirama dengan gerakan-gerakan memutar dan memperluas ruang sendi

secara beraturan, dengan harapan dapat mengembangkan secara progresif

ruang gerak sendi-sendi. Peregangan pasif adalah bentuk latihan peregangan

untuk memperluas ruang sendi dengan cara dibantu oleh orang lain. Dalam

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

11

melakukan latihan peregangan pasif, pelaku menekuk kelompok otot tertentu

(persendian), kemudian dibantu temannya meregangkan otot tersebut secara

perlahan-lahan sampai titik fleksibilitas maksimal dan dipertahankan bberapa

detik misalnya 12 detik, selanjutnya dikembalikan secara perlahan pula.

d. Kecepatan (speed)

Yang dimaksud dengan kecepatan dalam olahraga adalam sebagai

gerak laju yang dihasilkan oleh kontraksi otot. Menurut Gallahue (1982: 282),

"Speed is the ability to cover a short distance in as short a period of time as

possible. Speed is influenced by reaction time". Jadi kecepatan adalah

kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu yang sangat

cepat/pendek, dan kecepatan dipengaruhi oleh waktu reaksi. Waktu reaksi

adalah waktu yang dibutuhkan antara mulai adanya rangsang sampai terjadinya

gerakan. Menurut Harsono (1988), kecepatan adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak

dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dalam permainan bulutangkis kecepatan

gerak sangat dibutuhkan, mulai dari datangnya shuttle cock ke arah tertentu,

kemudian pemain bergerak dengan cepat untuk menguasai shutle cock dan

berusaha mengembalikannya ke lapangan lawan ke tempat yang sulit

dijangkau lawan. Komponen kecepatan bergantung kepada beberapa

komponen lain yang mempengaruhinya, yaitu; kekuatan, fleksibilitas, dan

waktu reaksi. Menurut Harsono (1988), "Jadi kalau berlatih untuk

mengembangkan kecepatan, atlet harus pula dilatih kekuatan, fleksibilitas, dan

kecepatan reaksinya, dan tidak hanya semata-mata berlatih kecepatan saja."

Latihan untuk kecepatan gerak dalam olahraga bulutangkis salah satunya

adalah dengan cara melakukan gerakan secepat-cepatnya. Contohnya memukul

shuttle cock yang berulang-ulang dengan waktu yang cepat atau dengan berlari

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

12

secepat-cepatnya dalam jarak yang pendek, dapat pula dengan latihan beban

yang dilakukan dengan cepat.

e. Kelincahan

Salah satu komponen kondisi fisik yang penting dalam olahraga adalah

komponen kelincahan. Kelincahan sangat diperlukan hampir pada semua

cabang olahraga permainan. Yang dimaksud dengan kelincahan adalah

kemampuan seseorang untuk melakukan perubahan arah secepat-cepatnya

dalam keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan

posisi tubuhnya. ". Pete dan kawan-kawan (Harsono:1988), menjelaskan

bahwa "agility is the ability to change direction quickly and accurately while in

movement without losing balance". Sedangkan Wlmore (Harsono:1988)

mengatakan bahwa agilitas adalah, " ...... the ability to change directions

rapidly while maintaining total body balance and awareness of body position".

Dari beberapa batasan yang dikemukakan diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa agilitas adalah kemampuan untuk mengubah arah atau

posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada saat bergerak ke arah berlawanan,

tanpa kehilangan keseimbangan tubuh.

f. Power

Power merupakan kombinasi dari hasil kekuatan dan kecepatan otot.

Jika dua orang atlet dapat mengangkat barbels seberat 50 kg, akan tetapi yang

seorang dapat mengangkat lebih cepat dari yang lain maka dia dikatakan

memiliki power yang lebih baik daripada orang yang mengangkatnya lambat.

Power adalah kemampuan otot untuk mengerajkan kekuatan maksimal

dalam waktu yang sangat cepat. Dengan demikian oleh karena power

merupakan kombinasi dari hasil kekuatan dan kecepatan maka untuk

memperkembangkan power, atlet harus mengembangkan kekuatn dan

kecepatannya. Oleh karena itu jika atlet bulutangkis tidak memiliki smash yang

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

13

baik maka kemungkinannya adalah dia tidak memiliki power yang sempurna.

Untuk meningkatkan power lengan pemain bulutangkis dapat dikembangkan

melalui penambahan latihan kekuatan dan kecepatan otot lengan. Beberapa

bentuk latihan untuk mengembangkan power diantaranya adalah dengan

melakukan latihan beban/barbels (12 - 16 RM), atau latihan kekuatan (8 - 12

RM) dan dilanjutkan dengan latihan kecepatan. Dapat pula melakukan latihan

plyometrik. Yaitu latihan yang dilakukan dengan cara meregangkan

(memanjangkan) otot tertentu sebelum mengkontraksikannya (memendekan)

secara eksplosif. Jika ingin meningkatkan power pada kelompok otot tertentu

kita harus meregangkan kelompok otot tersebut kemudian secara eksplosif

segera memendekan otot tersebut.

g. Keseimbangan (Balance)

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kelincahan adalah

keseimbangan. Yang dimaksud dengan keseimbangan menurut Harsono

(1988), adalah kemampuan untuk mempertahankan sistem neuromuscular kita

dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem neuromuscular tersebut dalam

suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita bergerak. Sedangkan Menurut

Oxendine (Harsono:1988), Balance adalah "Easy in maintaining and

controlling body position". Atau mudahnya orang untuk mengontrol dan

mempertahankan posisi tubuh. Selanjutnya menurut Bucher (Harsono:1988),

keseimbangan adalah ".......the ability of the individual to control organic

equipment neuromuscularly". Dalam kegiatan olahraga terdapat dua macam

keseimbangan, yaitu keseimbangan statis dan kesimbangan dinamis. Kedua

bentuk keseimbangan ini seringkali sangat dibutuhkan dalam olahraga. Untuk

mengembangkan dan meningkatkan kelincahan atlet, salah satunya harus

mengembangkan terlebih dahulu adanya keseimbangan tubuh, terutama

keseimbangan dinamis. Keseimbangan dinamis yang baik akan dapat

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

14

menghindarkan seseorang dari jatuh, apabila pola gerakan berubah secara tidak

terduga.

h. Koordinasi

Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat

kompleks. Koordinasi erat kaitannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan,

dan fleksibilitas persendian, serta merupakan komponen yang sangat penting

untuk mempelajari dan mengembangkan teknik dan taktik. koordinasi

berhubungan juga dengan agilitas dan keseimbangan. Yang dimaksud dengan

koordinasi adalah kemampuan untuk memadukan berbagai macam gerakan

kedalam satu atau lebih pola gerak khusus. Koordinasi penting dalam

menghadapi situasi dan lingkungan yang asing, misalnya lapangan baru,

adanya perubahan lapangan pertandingan yang mendadak, peralatan, cuaca,

lampu dan sebagainya. Koordinasi dapat membantu dalam upaya penyesuaian

yang cepat dengan situasi dan kondisi yang baru. Baik tidaknya koordinasi

gerak seseorang dapat tercermin dari kemampuannya untuk melakukan suatu

gerakan secara mulus, tepat, dan efisien. Atlet yang memiliki koordinasi yang

baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna,

tetapi juga mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan yang bau.

Sehingga gerakannya menjadi efisien. Bentuk latihan koordinasi diantaranya

adalah latihan melakukan berbagai variasi gerak dan keterampilan. Atlet pada

cabanga olahraga tertentu sebaiknya dilibatkan dalam keterampilan cabang

olahraga lainnya. Hal ini akan meningkatkan kemampuan koordinasi gerak

secara umum.

2. Unsur Fisik dalam Bulutangkis

Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang membutuhkan daya

tahan keseluruhan, di samping menunjukkan ciri sebagai aktivitas jasmani

yang memerlukan kemampuan anaerobik, jika disimak hanya dari aspek

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

15

pelaksanaan stroke satu persatu. Ciri ini disimpulkan dari sifat cabang

olahraga bulutangkis berdasarkan tuntutan kondisi fisik..

Kemampuan fisik mencakup dua komponen, yaitu komponen

kesegaran jasmani (physical fitness) dan komponen kesegaran gerak (motor

fitness). Kesegaran jasmani terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, daya

tahan pernafasan-peredaran darah, dan fleksibilitas. Sedangkan komponen

kesegaran gerak terdiri dari kecepatan, koordinasi, agilitas, daya ledak otot,

dan keseimbangan. Latihan kondisi fisik berarti atlet diberi latihan komponen-

komponen kesegaran jasmaninya dan komponen-komponen kesegaran

geraknya.

komponen kondisi fisik terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, daya

tahan peredaran darah dan pernafasan, serta fleksibilitas persendian.

Sedangkan yang termasuk motor fitness terdiri atas; kecepatan, koordinasi,

agilitas, daya ledak otot, dan keseimbangan. Dengan demikian setiap atlet

hendaknya dilatih komponen-komponen kondisi fisiknya tersebut dengan

program latihan yang disusun sesuai dengan prinsip-prinsip latihan.

Selanjutnya Harsono (1988) mengemukakan bahwa, "Sebelum diterjunkan ke

dalam gelanggang pertandingan seorang atlet harus sudah berada dalam suatu

kondisi fisik dan tingkatan fitness yang baik untuk menghadapi intensitas

kerja dan segala macam stress yang bakal dihadapinya dalam pertandingan.

Dengan demikian kemampuan fisik merupakan kebutuhan dasar dalam

penampilan olahraga badminton, dan kemampuan fisik juga harus

dipertimbangkan sebagai bagian penting untuk menampilkan teknik dan taktik

yang sempurna. Jadi atlet bulutangkis hendaknya diberikan latihan kondisi

fisik, seperti latihan kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan umum,

kecepatan, fleksibilitas, kecepatan, daya ledak otot, koordinasi, agilitas dan

keseimbangan.

Dalam permainan bulutangkis, komponen-komponen kondisi fisik yang

menonjol adalah kecepatan gerak, agilitas, daya ledak otot, dan daya tahan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

16

umum (kemampuan aerobik). Karena ciri permainan bulutangkis gerakan-

gerakannya harus dilakukan dengan cepat dan tepat, agar gerakan yang

dilakukan dan hasil pukulan shuttle cock-nya keras, maka atlet harus

mengkontraksikan ototnya semaksimal mungkin secara eksplosif, dan harus

mempunyai daya tahan umum atau kemampuan aerobik yang tinggi. Oleh

karena itu permainan bulutangkis apabila dilihat dari penggunaan sistem

kerjanya secara fisiologis merupakan perpaduan antara kerja dan aerobik.

Berikut ini dikemukakan beberapa diantara komponen kondisi fisik yang

dibutuhkan dalam permainan bulutangkis.

Tidak dipungkiri bahwa permainan bulutangkis memerlukan kecepatan

dan mobilitas bergerak yang dikombinasikan dengan agilitas yang biasanya

dimanfaatkan untuk menutup lapangan atau untuk mengejar shuttlecock ke

segala arah. Pergerakannya cepat dan disusul dengan perubahan arah, baik ke

depan, ke belakang, ke samping kiri atau ke samping kanan.

Power juga dibutuhkan, terutama untuk melakukan pukulan terutama

pukulan smash. Demikian pula flexibilitas atau kelentukan dibutuhkan dalam

permainan bulutangkis terutama untuk mengambil bola yang jauh yang

memerlukan langkah lebar, sehingga pemain harus mampu melakukan

gerakan split. Demikian juga untuk unsur kondisi fisik lainnya seperti

kekuatan, keseimbangan reaksi, koordinasi juga dibutuhkan dalam permainan

bulutangkis.

3. Kelincahan a. Pengertian Kelincahan

Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang

sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan

perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Disamping itu kelincahan

merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak

dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

17

gerak. Lebih lanjut, kelincahan sangat penting untuk jenis olahraga yang

membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-

perubahan situasi dalam pertandingan.Menurut Harsono (1988:172) menyatakan bahwa “Kelincahan adalah

suatu kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan

tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan

kesadaran akan posisi tubuhnya”. Sedangkan menurut Suharno “Kelincahan

adalah kemampuan dari seseorang untuk mengubah posisi dan arah secepat

mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi dan dikehendaki” Dari beberapa pendapat diatas dapat dirangkum bahwa kelincahan

adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara cepat dalam mengubah

posisi dan arah sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi dengan

mengkoordinasikan unsur-unsur fisik yang lain. Kelincahan sangat penting

fungsinya untuk peningkatan prestasi maksimal dalam cabang olahraga. Kegunaan langsung dari kelincahan adalah untuk mengkoordinasikan

gerakan-gerakan berganda, mempermudah penguasaan teknik tinggi, dan

menghasilkan gerakan-gerakan yang efektif dan efesien dan ekonomis serta

untuk mempermudah dalam menyesuaikan diri terhadap lawan dan

lingkungan.( Suharno, 1993:32).

b. Karakteristik Kelincahan

Karakteristik kelincahan sangat unik, kelincahan memainkan peranan

yang khusus terhadap mobilitas fisik. Menurut Jensen dan Fisher (1979)

yang dikutip oleh Ismaryati (2008:41) menyatakan bahwa “Kelincahan

bukan merupakan kemampuan fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari

komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi dan power”

Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi.

Menurut Suharno (1993 : 33) faktor-faktor yang memengaruhi

kelincahan adalah : 1) Kecepatan reaksi

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

18

2) Kemampuan berorientasi terhadap problem yang dihadapi,3) Kemampuan mengatur keseimbangan,4) Kelentukan sendi-sendi5) Kemampuan mengerem gerakan motorik.

Jadi kelincahan sebenarnya adalah kombinasi dari kecepatan, kekuatan,

kecepatan reaksi, keseimbangan, dan kelentukan.

4. Metode Latihan

a. Pengertian Metode

Kata metode berasal dari bahasa “Greeka” yang terdiri atas “metha”

yang artinya melalui atau melewati, dan “hodos” yang artinya jalan atau cara.

Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai

suatu maksud. Merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan

suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, atau cara yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai

suatu tujuan yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001: 740).

Jadi metode adalah cara yang sistematis yang digunakan untuk

mencapai tujuan. Hal ini berlaku bagi pelatih (metode mengajar), maupun

bagi atlet (metode belajar), makin banyak metode yang digunakan, makin

efektif pula pencapaian tujuan.

b. Metode Latihan

Dalam Olahraga perpaduan dari sekian banyak kemampuan yang

turut menentukan prestasi, yang dibangun dalam proses latihan yang

berlangsung dalam jangka waktu lama. Banyak pendapat dari para ahli

mengenai pengertian atau definisi dari latihan. Berkaitan dengan proses dan

jangka waktu latihan. Nossek (1982:10) menyatakan bahwa “ latihan adalah

suatu proses atau dinyatakan dengan kata lain, periode waktu yang

berlangsung selama beberapa tahun sampai atlet tersebut mencapai standar

penampilan yang tinggi”. Sedangkan Harsono (1988:101) mengemukakan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

19

bahwa “ latihan adalah proses yang sistematis dari berlaih atau berkerja yang

dilakukan secara berulang – ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah

beban atau pekerjaanya”. Pendapat senada dikemukakan oleh Bompa

(1990:2) yang menyatakan bahwa “ latihan adalah merupakan aktivitas

olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara

progresif dan individual, yang mengarah kepada cirri-ciri fungsi fisiologis

dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan” Dari beberapa pendapat tersebut di atas ,secara garis besar terdapat

beberapa kesamaan yang dapat dikemukakan mengenai pengertian latihan

bahwa latihan merupakan:c. Suatu Prosesd. Dilakukan Secara Sistematise. Berulang – ulangf. Dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutang. Ada peningkatan beban latihanh. Dalam jangka waktu yang lama

Dari uraian diatas , dapat disimpulkan bahwa latihan adalah suatu proses kerja

yang diorganisir dan direncanakan secara sistematis, dilakukan secara

berulang – ulang dan berkelanjutan serta adanya unsure peningkatan beban

secara bertahap.

5. Metode Latihan Resistance Traininga. Pengertian Metode latihan Resistance Training

Resistance Training adalah latihan yang menyebabkan otot-otot

berkontraksi melawan resistensi eksternal dengan harapan peningkatan

kekuatan,daya tahan anaerobik dan ukuran otot rangka

(http://www.emedicinehealth.com ). rasistance training didasarkan pada

prinsip bahwa otot-otot tubuh akan bekerja untuk mengatasi kekuatan

resistensi ketika diminta untuk melakukannya . Ketika Anda melakukan

latihan ketahanan berulang-ulang dan secara konsisten , otot-otot Anda

menjadi lebih kuat.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

20

Menurut Sudjarwo (1995:25) “ Cara meningkatkan kekuatan adalah

dengan jalam latihan dengan tahanan ( resistance exercise ). Latihan tahanan

dapat dilakukan dengan jalan : menahan, mendorong atau menarik suatu

tahanan ( beban )”. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

latihan resistance training merupakan latihan untuk meningkatkan kekuatan.Latihan ini berpengaruh pada kekuatan untuk meningkatkan fungsi

sendi , kepadatan tulang, otot, tendon dan ligamen kekuatan, serta latihan

aerobik untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru, fleksibilitas

dan keseimbangan. Seperti yang kita ketahui faktor-faktor pendukung

kelincahan diantaranya yaitu kekuatan dan fleksibilitas.Bentuk dari latihan kekuatan atau resistance training menurut

Sudjarwo ( 1995:25) misalnya : “ – tahanan berat badan sendiri, - tahanan

berupa orang lain, - tahanan berupa alat dan benda” dari macam – macam

latihaan tahanan diatas latihan tahanan / kekuatan berupa alat atu benda

dapat menggunakan barbel, dembel, cakram, karet elastic dan lain

sebagainya.

b. Metode Latihan Resistance Training dalam Olahraga RenangKekuatan merupakan salah satu unsur terpenting sebagai pondasi

untuk persiapan-persiapan latihan yang lebih berat, bila dilihat secara

fisiologis kekuatan merupakan pelepasan tenaga yang bersumber pada

system neuromuskuler melalui kontraksi otot. Makin besar teganganya pasti

lebih besar pula tenaga yang dihasilkan. Sedangkan faktor – faktor yang

mempengaruhi kekuatan otot antara lain ialah jenis kelamin, usia, aktivitas

fisik yang dilakukan sehari – hari dan suhu otot. Lebih lanjut kekuatan otot

itu sendiri menurut Bastinus Matjan (2010:16) :“Kekuatan otot (muscle

strength) adalah kemampuan otot menimbulkansuatu tegangan terhadap

suatu tahanan’’Menurut penjelasan tersebut maka makin besar teganganya

pasti lebih besar pula tenaga yang dihasilkan. maka latihan yang paling

sesuai untuk mengembangkan kekuatan ialah latihan tahanan (resistance

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

21

exercise). Salah satu bentuk latihan kekuatan yang dapat digunakan adalah

squat internal resistance. latihan ini merupakan bentuk latihan kekuatan

menggunakan beban tubuh pelaku dengan menggunakan tipe kontraksi

isotonik. Harsono (1988 : 178) : “Latihan – latihan yang cocok untuk

mengembangkan kekuatan adalah latihan tahanan (resistance excersise), di

mana kita harus Mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban

itu bisa berupa anggota tubuh kita sendiri atau beban atau bobot dari luar

(ekskternal resistance).” Kekuatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan

renang gaya dada. Kecepatan renang gaya dada adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan renang gaya dada dengan cepat. Jika seorang perenang

memiliki tungkai yang kuat maka akan menghasilkan dorongan yang

maksimal pada saat melakukan gerakan tendangan tungkai gaya dada. ( M.

Faradise Lekso, 2013 ). Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa

dalam olahraga renang latihan resistance ( tahanan ) dapat meningkatkan

kecepatan renag gaya dada.

c. Metode Latihan Resistance Training Dalam Olahraga Sepak Bola

Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna

membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah

komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara

keseluruhan. Hal ini disebabkan karena : (1) Kekuatan merupakan daya

penggerak setiap aktivitas fisik dan (2) Kekuatan memegang peranan yang

penting dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cedera. Latihan

tahanan atau resistance trining merupakan latihan kekuatan otot komtraksi

isotonic. Pada kontraksi isokinetik, otot mendapatkan tahanan yang sama

melalui seluruh ruang geraknya sehingga otot bekerja secara maksimal pada

setiap sudut persendiannya.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

22

Dalam Olahraga sepak bola latihan menggunakan resistance

berpengaruh terhadap kelincahan. Menurut Royzilman (2013) dalam

penelitiaanya yang berjudul pengaruh Latihan Zig-Zag Run Menggunakan

Resistance Bands dan Tanpa Menggunakan Resistance Bands Terhadap

Peningkatan Kelincahan memperoleh hasil sebagai berikut : (1) Terdapat

pengaruh latihan zig-zag run menggunakan resistance bands yang signifikan

terhadap peningkatan kelincahan, dengan rata-rata 15,73 menjadi 14,01 (t

hitung 9,87> t table 2,26). (2) Terdapat pengaruh latihan zig-zag run tanpa

menggunakan resistance bands yang signifikan terhadap peningkatan

kelincahan, dengan rata-rata 15,73 menjadi 15,10 (t hitung 3,81> t tabel 2,26).

(3)Terdapat perbedaan pengaruh latihan antara zig-zag run menggunakan

resistance bands dan tanpa menggunakan resistance bands yang signifikan

terhadap peningkatan kelincahan, dengan rata-rata X1 14,01 dan X2 15,10 (t

hitung 5,05> t tabel 2,2).Berdasasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa latihan zig – zag run menggunakan resistance band

berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan Sepak bola.

d. Implementasi metode latihan Resistance Training Dalam Bulutangkis

Bentuk Latihan Resistance training memang sangat beraneka ragam.

latihan ini tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan

otot. Jenis latihan resistance training yang digunakan umtuk melatih

kelincahan bulutangkis adalah dengan menggunakan karet elastis. Pada

latihan resistance dengan karet ini dilakukan gerakan secepat mungkin dengan

adanya tahanan/ beban karet elastis maka tenaga yang dikeluarkan harus lebih

besar. Latihan dengan menggunakan karet elastis ini tentu gerakannya

disesuaikan dengan gerakan dalam bulutangkis seperti lari maju, lari mundur

langkah samping dan sebagainya. Hal tersebut akan melatih kelompok otot

yang terlibat secara langsung dalam kelincahan bulutangkis karena pola gerak

yang dilatih mirip dengan pola gerak dalam bulutangkis.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

23

Menurut Martens (2004:325) bahwa “ Resistance training can be

done to develop not only strenght, but aso endurance, power and speed”

Artinya, latihan ketahanan dapat dilakukan untuk mengembangkan tidak

hanya kekuatan, tetapi juga daya tahan, dan kecepatan.

6. Metode latihan Ladder Drilla. Pengertian Metode latihan Ladder Drill

Ladder drill adalah suatu bentuk latihan melompat menggunakan satu

atau dua kaki dengan melompati tali yang berbentuk tangga yang diletakkan

dilantai atau tanah. Ladder drill biasa digunakan para atlet untuk

meningkatkan kelincahan maupun koordinasi. (www.quickness-drills.com )

Menurut Lee Brown & Vance Ferrigno (2000) untuk dapat

meningkatkan kelincahan dan koordinasi salah satunya dapat dengan

menggunakan alat ladder. Banyak atlet menggunakan ladder untuk melatih

pada gerakan cepat atau reaksi cepat. Ladder adalah salah satu bentuk latihan

fisik yang fungsinya melatih kelincahan kaki dan sinkronisasi gerak secara

seimbang.

Ladder drill membantu kita dalam improvisasi berbagai aspek

gerakan, meningkatkan keseimbangan, daya tahan otot, waktu reaksi dan

koordinasi antara berbagai bagian tubuh, dan agar pemain dapat mengubah

arah lebih cepat meski dalam kecepatan tinggi.

b. Metode Latihan Ladder Drill dalam Sepak Bola

Dalam permainan sepak bola, pemainnya harus dituntuk memiliki

kelincahan lari yang bagus untuk menggiring bola menuju gawang lawan.

Untuk meningkatkan kelincahan lari tersebut, dibutuhkan latihan-latihan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

24

khusus untuk meningkatkan kelincahan lari. Salah satu latihan kelincahan

latihan Agility Ladder Exercise. Latihan ini diterapkan di trek yang berbentuk

kotak tangga dan pemain diminta untuk berlari menyamping melewati setiap

kotak tanpa merubah posisi badan. Latihan ini bagus untuk meningkatkan

kelincahan kaki, karena latihan ini melatih koordinasi gerak dan konsentrasi

yang tinggi. Agility ladder juga dapat membantu meningkatkan keseimbangan

, kecepatan kaki , dan kontrol tubuh.

Dalam Sepak bola ladder drill dilakukan dengan cara melompati tali

berbahan lentur yang berbentuk seperti tangga dan diletakkan pada

permukaan yang datar. Latihan ini melatih otot tungkai agar lebih kuat karena

pada saat kaki melompat kaki satunyra menahan tubuh walau hanya sebentar.

Dalam melakukan latihan ladder drill harus berfokus pada gerakan kaki yang

cepat supaya lebih eksplosif. Latihan Ladder drill juga dapat meningkatkan

kemampuan dribbling sepak bola karena latihan ladder drill melatih power

otot tungkai dan kedua kaki supaya bisa bergerak lebih cepat, sehingga

kemampuan dribbling juga dapat meningkat. ( Fajar Iswoyo, 2014 )

c. Metode Latihan Ladder Drill dalam Futsal

Salah satu komponen fisik yang mempengaruhi olahraga futsal adalah

kelincahan. Menurut Kardjono (2008:.20) “kelincahan kemampuan mengubah

arah posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa

kehilangan keseimbangan dan kesadaran posisi tubuhnya”. Kegunaan

kelincahan sangat penting terutama dalam Ditinjau dari analisi gerak cabang

olahraga futsal bagian tubuh yang paling dominan adalah tungkai. Agar dapat

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

25

menghasilkan tungkai yang baik diperlukan latihan yang memadai. Tungkai

adalah kelompok rangka anggota badan bawah sesuai fungsi sebagai alat

gerak ia menahan berat badan bagian atas, dapat memindahkan tubuh

(bergerak ) dapat menggerakan tubuh ke atas dan dapat menendang, Terkait

dengan power tungkai sajoto (1988,hlm.58) menjelaskan “power tungkai

adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekutan maksimum, dengan

usaha yang dikerahkan dalam waktu yang sependek- pendeknya”. Penerapan

latihan kelincahan dan power tungkai membutuhkan bentuk latihan yang tepat

agar peningkatan dapat dirasakan oleh atlet ketika sedang berlatih dan

bertanding. Berbagai cara dilakukan oleh atlet-atlet maupun pelatih dalam

upaya meningkatkan Powertungkai. Tujuan utama dari ladder dill adalah

untuk memberikan berbagai pola gerakan kaki yang berbeda Melalui latihan

menggunakan tangga yang diletakan di tanah/lantai. Meskipun pelatih dapat

menggambar tangga di tanah mengunakan kapur agar jauh lebih murah, tetapi

lebih baik menggunakan tangga yang menyajikan kehadiran fisik sedikit dari

pada menggunakan kapur.karena dengan adanya penghalang fisik atlet

cenderung sedikit lebih akurat. Dengan tangga mereka bisa merasakan ketika

mereka tidak akurat dalam melangkah (www.PssAthletics.com).“Dasar-dasar

Latihan Ladder drill cara menyenangkan dan fungsional untuk mengajarkan

keterampilan gerakan” sehingga Latihan ladder drill memberikan pengaruh

positif yang signifikan terhadap peningkatan kelincahan dalam permainan

futsal. (Indra Purnamadinata, 2015)

d. Implementasi Metode Latihan Ladder drill dalam Bulutangkis

Ladder adalah salah satu bentuk latihan fisik yang fungsinya melatih

kelincahan kaki dan sinkronisasi gerak secara seimbang. Dalam permainan

bulutangkis kelincahan sangat dibutuhkan untuk mengejar bola kesegala arah.

Ladder dril merupakan metode latihan yang dapat meningkatkan

keseimbangan, daya tahan otot, kekuatan dan kecepatan kaki yang sangat

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

26

dibutuhkan untuk pemain bulutangkis. Cara pelaksanaan metode latihan

ladder drill yaitu melompat menggunakan satu atau dua kaki pada tali yang

berbentuk tangga. Panjang tali tersebut kurang lebih 10 meter yang dibagi

menjadi 18 kotak. Tangga tali tersebut diletakkan di atas permukaan tanah

atau lantai yang datar.

Ladder drill mempunyai banyak Jenisnya dan variasi, jenis – jenis

latihan ladder drill diantaranya yaitu foot in each, in lateral, X-over lateral,

carioca in each dan lain sebagainya.

B. Penelitian Yang RelevanHasil penelititian yang relevan dengan penelian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh metode latihan dan power otot tungkai terhadap kelincahan ( Studi

Eksperimen Latihan Berbeban dan Pliometrik pada Unit Kegiatan

Mahasiswa Bulutangkis Universitas Negri Yogyakarta) ( Tri Hadi Karyono,

2011) hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : ( 1 ) Ada

perbedaaan pengaruh antara latihan berbeban dan pliometrik terhadap

kelicahan. Pengaruh latihan pliometrik lebih baik daripada latihan berbeban.

( 2 ) Ada perbedaan kelincahan antara mahasiswa yang memiliki power otot

tungkai tinggi dan rendah. Peningkatan kelincahan pada mahasiswa yang

memiliki power otot tungkai tinggi lebih baik dari pada yang memiliki

power otot tungkai rendah. ( 3 ) Terdapat pengaruh interaksi antara metode

latihan dan power otot tungkai terhadap kelincahan.

2. Pengaruh Latihan Ladder Drill Terhadap Speed, Agility Dan Quickness

(SAQ) Atlet Klub Futsal Ligasu Tahun 2013 (Supriyanto Hutagalung

2013 ). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Terdapat

pengaruh latihan ladder drill terhadap speed atlet club futsal LIGASU tahun

2013. Diterima pada taraf signifikan 0.05 dan teruji kebenaranya dalam

penelitiaan ini. (2) Terdapat pengaruh latihan ladder drill terhadap agility

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

27

atlet club futsal LIGASU Tahun 2013. Dari hasil pengujian hipotesis kedua

yaitu pengaruh dari latihan ladder drill terhadap agility diperoleh thitung

sebesar 16 dan ttabel 2,12 yang berarti thitung > ttabel dengan peningkatan

41%. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yaitu Ho ditolak dan Ha

diterima.

A. Kerangka Pemikiran

Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang

sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan

perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Kelincahan yaitu suatu

kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat

pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran

akan posisi tubuhnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan adalah

kombinasi dari kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi, keseimbangan, dan

kelentukanLatihan adalah merupakan aktivitas olahraga yang sistematik dalam

waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual, yang

mengarah kepada cirri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk

mencapai sasaran yang telah ditentukanLadder drill adalah suatu bentuk latihan melompat menggunakan satu

atau dua kaki dengan melompati tali yang berbentuk tangga yang diletakkan

dilantai atau tanah. Ladder drill biasa digunakan para atlet untuk

meningkatkan kelincahan maupun koordinasi. Dalam olahraga sepak bola

latihan ladder drill dapat meningkatkan kelincahan dan kemampuan dribbling

sepak bola, karena latihan ladder drill melatih koordinasi gerakan dan

konsentrasi yang tinggi. Dalam olahraga futsal latihan ladder drill juga dapat

meningkatkan kelincahan. Ladder dril merupakan metode latihan yang

memiliki unsur keseimbangan, daya tahan otot, kekuatan dan kecepatan kaki

yang sangat dibutuhkan untuk pemain bulutangkis yang juga merupakan

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

28

komponen gerak kelincahan sehingga dapat digunakan umtuk meningkatkan

kelincahan.Metode latihan resistance training yaitu latihan kekuatan menggunakan

tahanan karet elastis. Latihan ini menyebabkan otot – otot berkontraksi

melawan resistensi eksternal sehingga mempengaruhi kekuatan otot. Dalam

Olahraga renang latihan resistance training dapat meningkatkan kecepatan

renang gaya dada karena latihan resistance training melatih kekuatan otot

serta power otot tungkai. Metode latihan resistance training juga dapat

meningkatkan kelincahan dalam sepak bola. Metode latihan resistance

training merupakan metode latihan yang dapat meningkatkan kekuatan

otot,power, daya tahan otot yang juga dibutuhkan untuk mempengaruhi

kelincahan bulutangkis. Pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa kedua

metode latihan tersebut diduga dapat meningkatkan kelincahan dalam

permainan bulutangkis. Metode latihan ladder drill pada intinya menekankan pada gerakan kaki

perpindahan titik berat badan dari diam ke cepat dari cepat ke diam. Metode

laihan ladder drill merupakan metode latihan yang memiliki unsur

keseimbangan, daya tahan otot, kekuatan, kecepatan kaki dan koordinasi yang

sangat berpengaruh dalam kelincahan, sedangkan metode latihan resistance

training merupakan metode latihan yang memiliki unsur kekuatan otot, power

dan daya tahan otot. Metode latihan resistance training menekankan pada

kekuatan otot, kekuatan yang besar dalam bultangkis sangat dibutuhkan untuk

mengubah arah dengan cepat. Kedua metode latihan tersebut memiliki

karakteristik yang berbeda dalam meningkatkan kelincahan bulutangkis,

namun metode latihan ladder drill memiliki unsur yang lebih banyak dalam

kelincahan bulutangkis. Berdasarkan pernyataan tersebut diduga bahwa

metode latihan ladder drill lebih baik pengaruhnya untuk meningkatkan

kelincahan bulutangkis.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori 1. Kondisi Fisikabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308034_bab2.pdf · beberapa pelatih yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim

29

Kerangka Pemikiran di atas jika digambar dengan diagram yaitu

sebagai berikut:

D. HIPOTESIS

1. Ada perbedaan pengaruh metode latihan Resistance Training dan pengaruh

metode latihan Ladder Drill, terhadap peningkatan kelincahan bulutangkis

mahasiswa putra anggota UKM Bulutangkis UNS Surakarta tahun 2015.

2. Metode latihan ladder drill lebih baik pengaruhnya terhadap kelincahan

bulutangkis pada mahasiswa putra anggota UKM Bulutangkis UNS Surakarta

tahun 2015.

Metode LatihanLadder Drill

Metode LatihanResistanceTraining

KELINCAHAN