bab ii. dasar teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2008-2-00550-tias bab 2.pdfbaik,...

24
BAB II. DASAR TEORI 2.1 Casting High Presure Die Casting merupakan salah satu pengembangan teknologi pembentukan logam dari keadaan cair menjadi padat. Teknik ini biasa disebut dengan metode Die Casting. Teknik Die Casting dapat menanggulangi kelemahan – kelemahan yang ada pada teknik Casting biasa yaitu masalah gating system, penyusutan, porosity atau gas-gas yang terperangkap serta juga masalah produksi yang menyangkut masalah kecepatan proses dan faktor investasi. ( Sumahdi, 2004 : 10-11 ) Die Casting merupakan metode pengecoran logam dimana logam cair dipaksa masuk kedalam cetakan logam pada kecepatan dan tekanan yang tinggi. Keuntungan-keuntungan menggunakan Die Casting adalah : 1. Hasil Casting hampir merupakan finished produk dan dapat diproduksi dengan kecepatan produksi yang tinggi. 2. Die yang digunakan pada Die memiliki masa pakai yang relatif lebih lama dan karena volume produksi yang besar maka biaya cetakan per produk umumnya lebih murah. 3. Memiliki toleransi dimensi yang baik. 4. Permukaan hasil casting umumnya lebih halus daripada casting lainnya. 5. Mampu mengecor bagian yang tipis.

Upload: dinhnguyet

Post on 31-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

BAB II. DASAR TEORI

2.1 Casting

High Presure Die Casting merupakan salah satu pengembangan teknologi

pembentukan logam dari keadaan cair menjadi padat. Teknik ini biasa disebut

dengan metode Die Casting. Teknik Die Casting dapat menanggulangi kelemahan

– kelemahan yang ada pada teknik Casting biasa yaitu masalah gating system,

penyusutan, porosity atau gas-gas yang terperangkap serta juga masalah produksi

yang menyangkut masalah kecepatan proses dan faktor investasi.

( Sumahdi, 2004 : 10-11 )

Die Casting merupakan metode pengecoran logam dimana logam cair

dipaksa masuk kedalam cetakan logam pada kecepatan dan tekanan yang tinggi.

Keuntungan-keuntungan menggunakan Die Casting adalah :

1. Hasil Casting hampir merupakan finished produk dan dapat diproduksi

dengan kecepatan produksi yang tinggi.

2. Die yang digunakan pada Die memiliki masa pakai yang relatif lebih lama dan

karena volume produksi yang besar maka biaya cetakan per produk umumnya

lebih murah.

3. Memiliki toleransi dimensi yang baik.

4. Permukaan hasil casting umumnya lebih halus daripada casting lainnya.

5. Mampu mengecor bagian yang tipis.

Page 2: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

12

6. Dapat membentuk benda dari yang sederhana hingga rumit.

7. Metal loss dari casting rendah.

8. Umumnya sifat mekanis produk tinggi

9. Terdapat banyak jenis paduan alumunium yang dapat diproses dengan die

casting.

( Sumahdi, 2004 : 10-11 )

Kerugian-kerugian dari proses die casting adalah :

1. Modifikasi dari tool sangat memakan biaya,

2. Terdapat waktu yang panjang untuk melakukan pembuatan die

( Sumahdi, 2004 : 10-11 )

PT AHM sebagai produsen sepeda motor terbesar di Indonesia

menggunakan proses Die Casting dalam proses castingnya. Proses inilah yang

nantinya akan menghasilkan part-part untuk dasar dalam pembuatan engine.

Material yang dipakai dalam proses ini adalah Alumunium. Ada beberapa alasan

kenapa kita menggunakan Alumunium sebagai bahan dasar pembuatan part-part

engine, diantaranya adalah sifat mampu tempa yang baik, sifat mapu bentuk yang

baik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

beracun, non magnetik, tidak menimbulkan percikan api saat pengelasan atau

penggerindaan dan memiliki titik lebur 660, 24º C.

( Sumahdi, 2004 : 3 )

Page 3: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

13

Material Alumunium yang akan di proses dalam proses Die Casting biasa

disebut dengan Ingot. Ingot adalah alumunium yang telah ditambahkan paduan

sehingga siap untuk dilebur dan di casting dan umumnya ingot alumunium ini

berbentuk batangan. Dalam proses Die Casting di perusahaan ini digunakan jenis

alumunium HD2G, dimana jenis ini merupakan pengembangan dari jenis

alumunium ADC12.

Proses melting adalah proses peleburan ingot menjadi logam cair. Proses

ini dilakukan pada dapur peleburan pada temperatur 7500C. Logam cair yang

dihasilkan dari proses ini yang kemudian sebagai bahan dasar dalam proses Die

Casting.

Gambar 2.1. Mesin Melting

Sumber : ( PT Astra Honda Motor ; 2007 )

Page 4: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

14

Setiap perusahaan biasanya mempunyai standar operasi melting yang

berbeda-beda dan berikut adalah salah satu standar operasi mesin melting yang sering

dipergunakan

Tabel 2.1. Parameter Proses M/C Melting di P.T AHM

No

. Item Standar Cara Pemeriksaan

1 Temperatur burner 7500C Visual

2 Temperatur chamber furnace 4000C Visual

3 Temperatur dislaging 700-7200C Visual

4 Temperatur keep 720-7500C Visual

5 Temperatur tapping 720-7500C Visual Sumber : ( Standar Proses PT Astra Honda Motor ; 2007 )

Di PT AHM terdapat proses Pelepasan Bushing dengan Melting di dalam

proses Melting. proses Pelepasan Bushing adalah proses pengambilan Bushing pada

part Crank Case dengan cara memasukkan part reject ke dalam mesin Melting

sehingga alumunium mencair dan Bushing bisa dipergunakan lagi. Crank Case di

dalam engine berfungsi sebagai dudukan / rumah bagi komponen – komponen engine

yang lain. Sedangkan Bushing di dalam Crank Case berfungsi sebagai tempat

berputarnya Crank Shaft penyambung gerakan putar piston.

Page 5: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

15

Gambar 2.2. Crank Case R/L Sumber : ( PT Astra Honda Motor ; 2007 )

Gambar 2.3. Bushing Sumber : ( PT Astra Honda Motor ; 2007 )

Proses Pelepasan Bushing dilakukan pada temperatur yang sangat

tinggi dikarenakan operator harus berada di dekat mesin melting dengan beban kerja

yang berat, dan berikut adalah tabel urutan Flow Proses Pelepasan Bushing dengan

Melting

Page 6: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

16

Tabel 2.2. Flow Proses Pelepasan Bushing dengan Melting

No Gambar Keterangan

1 Umpan part yang untuk di reuse Bushing

2 Proses pemisahan part kedalam mellting

3 Part harus dicelup sampai 7x hingga part mencair

4 Meletakan Bushing dalam box

5 Bushing siap untuk proses triming

Sumber : ( Standar Proses PT Astra Honda Motor ; 2007 )

Page 7: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

17

IngoT Alumunium

HD2G Melting Ladel

Transpor

Mesin Dies

Inject High Presure

Pendinginan

Pembongkar

Pembersihan dan

Pengecekan

Part OK

Part NG

Punching

Proses Machining

Part NG

Gambar 2.4. Flow Proses Sie Die Casting

Sumber : ( PT Astra Honda Motor ; 2007 )

.

Page 8: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

18

2.2 Proyek dan Investasi

Proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber

untuk memperoleh manfaat (benefit), atau suatu kegiatan dengan pengeluaran biaya

dan dengan harapan untuk memperoleh hasil pada waktu yang akan datang, dan yang

dapat direncanakan, dibiayai, dan dilaksanakan sebagai satu unit. Kegiatan suatu

proyek selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan (objective) dan mempunyai

suatu titik tolak (starting point) dan suatu titik akhir (ending point). Baik biaya

maupun hasilnya yang penting biasanya dapat diukur.

Investasi (jangka panjang) atau pengeluaran modal (capital expenditure)

adalah komitmen untuk mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada saat sekarang

untuk memungkinkan perusahaan menerima manfaat di waktu yang akan datang, dua

tahun atau lebih ( Gitman 2000:332-334 ),. Lebih lanjut, Fitzgerald (1978:6)

menyatakan bahwa investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan

sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat

sekarang, dan dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa

yang akan datang.

2.2.1. Kegunaan Studi Kelayakan

Secara umum, menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:12)

kegunaan primer dari studi kelayakan adalah:

1. Memandu pemilik dana (investor) untuk mengoptimalkan penggunaan dana

yang dimilikinya.

Page 9: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

19

2. Memperkecil risiko kegagalan investasi dan, pada saat yang sama,

memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan.

3. Alternatif investasi teridentifikasi secara obyektif dan teruji secara kuantitatif

sehingga manajer puncak mudah mengambil keputusan investasi yang

obyektif.

4. Aspek terkait terungkap secara keseluruhan dan lengkap sehingga penerimaan

dan atau penolakan terhadap alternatif investasi didasarkan atas pertimbangan

terhadap semua aspek proyek dan bukan hanya aspek finansial saja.

2.2.2 Investasi

Studi mengenai aspek finansial merupakan aspek yang paling penting dari

studi kelayakan. Hal tersebut disebabkan karena, meskipun studi mengenai aspek-

aspek selain aspek finansial menyatakan bahwa proyek tersebut layak, tetapi apabila

studi aspek finansial memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek akan

ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi.

2.2.2.1 Dana Kebutuhan Investasi

Dihubungkan dengan jenis penggunaan dana, maka dana yang diperlukan

dibedakan atas:

1. Dana investasi inisial (initial investment), yaitu dana investasi yang

diperlukan untuk mengadakan barang modal.

2. Dana modal kerja (working capital), yaitu dana yang diperlukan untuk

membiayai aktivitas operasi sesudah proyek memasuki fase operasi komersial.

Page 10: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

20

Berdasarkan uraian diatas, maka sebuah proyek memerlukan dua macam

pengeluaran, yakni:

1. Pengeluaran modal (capital expenditure), yaitu pengeluaran untuk investasi

inisial.

2. Pengeluaran operasi untuk pendapatan (operating or revenue expenditure),

yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk membiayai operasi sesudah

memasuki fase komersial.

2.2.2.2 Depresiasi dan Straight Line Method

Pada metode garis lurus, nilai penyusutan tetap sama besarnya, yaitu dihitung

dengan persentase tertentu terhadap nilai beli aktiva (tanpa nilai sisa) atau terhadap

sasaran penyusutan (harga beli sesudah dikurangi nilai sisa).

Persentase penyusutan pada metode garis lurus adalah invers dari usia

ekonomis proyek.

1 %Penyusutan = × 100% ..............( rumus 2.1) Usia ekonomis

Sedangkan nilai penyusutan dihitung dengan cara berikut:

BD = DP(HBA-NSA) .. ...............( rumus 2.2)

Dimana: BD = biaya depresiasi tahunan

DP = persentase depresiasi

HBBA = harga beli aktiva

NSA = nilai sisa aktiva

Page 11: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

21

2.2.3. Kriteria Perhitungan Kelayakan Proyek

Penentuan kelayakan suatu proyek dari aspek finansial dapat dilakukan

dengan menggunakan beberapa metode perhitungan. Beberapa metode tersebut

adalah sebagai berikut:

2.2.3.1 Metode Periode Pengembalian (Payback Period Method)

Metode pemulihan investasi (payback method) adalah metode analisis

kelayakan investasi yang berusaha untuk menilai persoalan kelayakan investasi

menurut jangka waktu pemulihan modal yang diinvestasikan. Jangka waktu

pemulihan modal (payback period) adalah jangka waktu yang diperlukan, biasanya

dinyatakan dalam satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal yang

diinvestasikan.

Menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:94,103), acuan untuk

menghitung masa pemulihan modal adalah sebagai berikut:

1. Metode arus kumulatif. Metode ini dipakai sebagai alat penilai kelayakan

apabila arus kas proyek tidak seragam, atau berbeda dari tahun ke tahun.

2. Metode arus rata-rata. Metode ini dipakai apabila arus kas proyek seragam,

atau sama besarnya dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek.

Persamaan yang digunakan adalah:

us 2.3) ....................( rum

Page 12: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

22

dimana:

T = periode pemulihan modal

I o = investasi inisial

A = Arus kas yang seragam

Kriteria kelayakan dari metode ini adalah:

1. Proyek dikatakan sebagai proyek yang layak jika masa pemulihan modal lebih

pendek daripada usia ekonomis proyek.

2. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika masa pemulihan

modal lebih lama daripada usia ekonomis proyek yang bersangkutan.

2.2.3.2 Metode Nilai Sekarang (Present Value Method)

Metode nilai sekarang adalah metode penilaian kelayakan investasi yang

menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui

pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang (diskon) pada tingkat biaya

modal tertentu yang diperhitungkan. Nilai sekarang, apabila arus kas tidak seragam

atau berbeda dari periode ke periode, dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini:

PVt = At (1 + i)-t ....................( rumus 2.4)

dimana:

PVt = nilai sekarang dari arus kas periode ke –t

At = arus kas nominal pada periode ke-t

i = tingkat bunga yang diperhitungkan

t = periode 1, 2, ..., n

Page 13: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

23

Sedangkan nilai sekarang total adalah

n At

TPV = Σ i=1 (1 + i) t ....................( rumus 2.5)

dimana:

TPV = nilai sekarang total

At = nilai sekarang arus kas A setiap periode ke-t (1 + i) t

Selanjutnya, nilai sekarang bersih (net present value) adalah:

NPV = -Io + TPV . ...................( rumus 2.6)

NPV = net present value (nilai sekarang bersih)

-Io = nilai sekarang investasi inisial (investasi periode awal)

TPV = nilai sekarang total

Kriteria kelayakan dari metode ini adalah:

1. Proyek dinyatakan layak apabila NPV bertanda positif (>0)

2. Proyek dinyatakan tidak layak apabila NPV bertanda negatif (<0)

Page 14: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

24

2.3. Analytical Hierarchy Process

Analytical Hierarchy Process atau yang sering disingkat dengan AHP adalah

suatu metode penyelesaian masalah yang sumber kerumitan masalahnya mempunyai

berbgai ragam kriteria. AHP mulai dikenalkan oleh Thomas L. Saaty pada periode

1971-1975. Dalam meneyelesaikan masalah metode AHP menggunakan prioritas-

prioritas dalam suatu ukuran abstrak yang berlaku dalam suatu bentuk skala.

Dalam menyelesaikan sebuah persoalan metode AHP menggunakan beberapa

dasar prinsip diantaranya :

Decomposition

Suatu proses pemecahan masalah dari yang utuh menjadi unsur-unsurnya.

Comperative Judgment

Proses pemberian nilai pada kepentingan beberapa elemen pada suatu tingkat

tertentu. Dalam pemberian penilaian digunakan beberapa skala point :

Tabel 2.3. Skala Dasar Prioritas Nilai AHP

Tingkat Kepentingan Definisi

1

3

5

7

9

2,4,6,8

Sama pentingnya dibandingkan dengan yang lain

Moderat pentingnya dibandingkan dengan yang lain

Kuat pentingnya dibandingkan dengan yang lain

Sangat kuat pentingnya dibandingkan dengan yang lain

Ekstrim pentingnya dibandingkan dengan yang lain

Nilai diantara dua elemen berdekatan

Sumber : ( Riset Operation ; 2002 )

Page 15: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

25

Synthesis of Priority

Untuk mendapatkan Global Priority harus dilakukan sintesa diantara local

priority, pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur

sintesa dinakamakan priority setting.

Logical Consistency

Proses pengelompokan obyek-obyek sesuai dengan keseragaman dan relevansi.

2.3.1 AHP untuk Analisis Manfaat Biaya

Analisis manfaat biaya dapat dipergunkan untuk beberapa keperluan,

diantaranya :

1. Memutuskan apakah suatu proyek harus dilaksanakan

2. Memilih alokasi sumber daya yang paling produktif

2.4 Aspek Teknis

2.4.1. DPMO ( Deffect per Million Opportunity )

DPMO dapat juga diartikan sebagai jumlah reject yang terjadi dalam produksi

per 1 juta product, DPMO juga ditentukan oleh Criticel to Quality ( CTQ ), langkah –

langkah untuk menghitung DPMO adalah sbb. :

♦ DPMO = Rr / CTQ ......................( rumus 2.7 )

1 juta

Page 16: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

26

♦ Rr = nR ......................( rumus 2.8) Ns

roduk

Qulity

ample

tunity

Dimana ; nR : jumlah reject dalam product

Ns ; jumlah p

CTQ ; Qritical to

Rr ; tingkat reject dalam s

DPMO ; Defect per Million Oppor

2.4.2. Peta Kendali

Salah satu alat dalam analisis statistik pengendalian kualitas adalah Peta

kendali, Peta Kendali adalah Peta yang berfungsi untuk menggambarkan kestabilan

proses, peta kendali proses terdiri dari batasan toleransi yaitu Upper Control Line dan

Lower Control Line serta satu garis tengah yang disebut Control Line.

Berikut ini beberapa contoh Peta Kendali Proses :

UCL

♦ CL ( Proses bagus )

LCL Gambar 2.5. Contoh Peta Kendali Proses 1

UCL

♦ CL ( Proses jelek )

LCL Gambar 2.6. Contoh Peta Kendali Proses 2

Page 17: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

27

UCL

♦ CL ( Proses jelek )

LCL

Gambar 2.7. Contoh Peta Kendali Proses 3

Tahapan-tahapan dalam membuat peta kontrol P

1. CL : p : rata-rata proporsi cacat dalam sample

2. UCL : p + 3 . sp

3. LCL : p – 3 . sp

4. dimana : p : Control Line / Garis Tengah

sp : { p . ( 1-p ) / n } ......................( rumus 2.9) sp : simpangan data

n : jumlah sample

Tahapan-tahapan dalam membuat peta kontrol nP

1. CL : np : rata-rata proporsi cacat dalam sample

2. UCL : p + 3 . snp

3. LCL : p – 3 . snp

sp : { np . ( 1-np ) / n } ......................( rumus 2.10)

dimana : np : Control Line / Garis Tengah

snp : simpangan data

n : jumalah sample

Page 18: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

28

Proses pengiriman dalam analisa % faktor lebih mengacu kepada perhitungan

Cycle Time. Cycle Time adalah waktu siklus dimana operator melakukan satu kali

proses ditambah dengan proses Loading dan Unloading ( persiapan proses dan

setelah proses ). Perhitungan Loading dan Unloading biasanya diasumsikan dalam

waktu 10 detik. Selain Waktu yang telah ditentukan penghitungan Cycle Time bisa

dilakukan dengan pengambilan secara sampling langsung ke lapangan.

:

s 2.11)

2.4.3. Kapasitas Proses

Kapasitas Proses adalah kemampuan suatu proses untuk menampung seberapa

banyak pcs yang dapat dihasilkan dari proses tersebut. Kapasitas proses tergantung

dari Cycle Time proses, Trouble mesin dan Down Time Mesin.

Perhitungan Kapasitas Proses bisa didefinisikan sbb

Kap : Waktu yang tersedia x Efisiensi ......................( rumu CT

; Waktu tersedia : detik

CT : detik

Efisiensi : %

Page 19: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

29

2.4.4 Ergonomi

Ergonomi atau Ergonomics sebenarnya berasal dari kata Yunani, ergo yang

berarti kerja dan nomos yang berarti hukum, dengan demikian erginomi berarti

disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya.

Disiplin ergonomic secara khusus akan mempelajari keterbatasan dari kemampuan

manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya sehingga

pada prinsipnya disiplin ergonomic akan mempelajari akibat-akibat jasmani, kejiwaan

dan sosial dari teknologi dan produk-produknya, sehingga tercipta kondisi kerja yang

efektif dan efisien.

( Nurmianto Eko, 2004 : 1 )

Kondisi Lingkungan Fisik Kerja yang mempengaruhi Aktivitas Kerja

Manusia antara lain :

a. Temperature, temperature sangat mempengarui kondisi tubuh manusia,. Tubuh

manusia memerlukan penyesuaian untuk menyesuaikan dengan temperatur di

lingkungan sekitar, tetapi kemampuan penyesuaian tubuh tidak melebihi 20 %

untuk kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin. Untuk berbagai tingkat

temperatur akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda, contohnya sebagai

berkut:

+/ 49º C : Temperatur dapat dipertahankan sekitar 1 jam , aktivitas dan daya

tanggap mulai menurun dan cenderung membuat kesalahan dalam

pekerjaan. Timbul kelelahan fisik.

Page 20: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

30

+/ 30ºC :Aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung

melakukan kesalahan dalam pekerjaan, serta timbul kelelahan fisik.

+/ 24º C : Kondisi optimum

+/ 10º C : Kelakuan fisik yang Extrim mulai muncul

Dari kesimpulan penyelidikan diatas temperatur yang normal untuk beraktivitas

pada suhu 24-27 derajat Celcius.

b. Kelembapan (Humidity)

Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara ( dinyatakan

dalam % ). Kelembaban sangat berhubungan dengan temperatur udara , suatu

keadaan dimana udara sangat panas dan kelembaban tinggi akan menimbulkan

pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran (karena system penguapan )

yang berpengaruh pada semakin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya

peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen.

c. Siklus Udara (Ventilation )

Udara disekitar kita mengandung oksigen sekitar 21 % oksigen, 0.03 %

karbondioksida dan 0.9 gas campuran lainnya. Kebutuhan udara yang bersih dan

sesuai kebutuhan tubuh sangat berpengaruh pada kesehatan dan proses sirkulasi

tubuh.

d. Pencahayaan ( Lighting )

Pencahayaan sangat penting bagi manusia untuk menunjang proses pengelihatan,

cahaya yang kurang atau berlebih bisa menyebabkan terjadinya kerusakan mata.

Page 21: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

31

2.4.4.1. Konsumsi Energi untuk Aktivitas Kerja Berat

Analisa konsumsi energi yang dipakai pada sebuah pekerjaan harus

mendapatkan perhitungan tersendiri, hal ini bertujuan untuk : Pemilihan frekuensi

dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja, Perbandingan metode alternatif

pemilihan peralatan untuk mengejakan suatu jenis pekerjaan dan lain-lain.

( Nurmianto Eko, 2004 : 127 )

Pekerjaan yang dibebankan kepada seorang Operator, dapat diukur tingkat

beratnya berdasarkan kondisi tubuh seseorang, point-point tersebut antara lain :

1. Laju detak jantung (heart rate)

2. Tekanan darah (blood pressure)

3. Temperatur badan (body temperature)

4. Laju pengeluaran keringat (sweating rate)

5. Konsumsi oxygen yang dihirup (oxygen consumption)

6. Kandungan kimiawi dalam darah (latic acid content)

( Nurmianto Eko, 2004 : 128 )

Pengukuran-pengukuran tersebut biasanya digunakan untuk merancang

kondisi-kondisi kerja yang ada di suatu perusahaan, kondis-kondisi tersebut antara

lain :

1. Keselamatan (safety). Setiap pekerja haruslah dirancang dan disesuaikan

dengan kemampuan fisik dari individu pekerja.

2. Pengaturan jadwal istirahat. Pengaturan istirahat sangat diperlukan untuk

pemulihan kondisi tubuh.

Page 22: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

32

3. Spesifikasi Jabatan (job evaluation) dan seleksi personal. Setiap jenis jabatan

akan memiliki spesifikasi dan karakteristik tertentu.

4. Evaluasi jabatan.

2.4.4.2 Pengukuran Denyut Jantung

Bebarapa faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung

adalah :

1. Temperatur lingkungan sekitar

2. Tingginya pembebanan otot statis

3. Semakin sedikit otot yang terlibat dalam suatu kondisi kerja

Dynamic work involving Many muscles

Dynamic work involving Few muscles

Static muscular work Dynamic under hot condition

Heat rate during the work

Energy Consumtion

Gambar 2.8. Meningkatnya denyut jantung

Page 23: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

33

Tabel 2.4. tabel hubungan metabolisme, respirasi, temperatur dan denyut jantung

Assesment of Work Load

Oxygen Consumtion

liter/min

Lung Ventilation liters/min

Rectal temperatur

° C

Heart Rate Pulses/mins

”Very low” (resting) 0,25 – 0,3 6 - 7 37,5 60-70 ”Low” 0,5 - 1 11-20 37,5 75 - 100

” Moderate ” 1 – 1,5 20 -31 37,5 - 38 100 – 125 ” High ” 1,5 - 2 31- 43 38 – 38,5 125 – 150

” Very High ” 2 – 1,5 43 - 56 38,5 - 39 150 – 175 ” Extremely High ” 2,4 - 4 60 - 100 Over 39 Over 175

Ada bebrapa cara untuk mengukur denyut jantung :

a. Merasakan denyut jantung yang ada pada pergelangan tangan

b. Mengdengarkan denyut dengan stesthoscope

c. Menggunakan EGC ( Electrocardiogram )

2.4.5 Forecasting

Untuk melakukan analisa ekonomi, atau analisa kegiatan usaha perusahaan,

harus diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia

usaha pada masa yang akan datang. Menurut Sofjan Assauri (1984:1), forecasting

atau peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada

masa yang akan datang.

2.4.5.1 Metode Trend Linier

Dalam metode ini, terdapat pola hubungan yang berbentuk garis lurus dari

variabel yang diramalkan dengan satu variabel yang mempengaruhinya yang bukan

merupakan variabel waktu. Garis tersebut dinyatakan dalam bentuk berikut ini:

Page 24: BAB II. DASAR TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00550-TIAS Bab 2.pdfbaik, sifat tahan korosi yang tinggi, daya hantar panas dan listrik yang baik, tidak

34

Y = a + b X ......................( rumus 2.12)

Dimana Y adalah variabel yang diramalkan, a adalah nilai trend pada periode dasar, b

adalah tingkat perkembangan nilai yang diramalkan, dan X adalah variabel tahun.

Cara mencari nilai atau besaran a dan b, dapat dilakukan dengan menggunakan

metode least squares, yaitu metode yang meminimalisasikan kesalahan ramalan

dengan mengambil turunan parsial dari jumlah kesalahan ramalan dan menyamakan

dengan nol. Formula dari metode least squares adalah sebagai berikut:

Σ Y = n.a + b. Σ X ......................( rumus 2.12)

Σ X Y = a. Σ X + b. Σ X2

Apabila menggunakan metode titik tengah sebagai tahun dasar, maka jumlah nilai

dalam skala X harus sama dengan nol (Σ X = 0). Oleh karena itu formula untuk

mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut:

Σ Y ......................( rumus 2.13) a = n

Σ X Y b = , n menyatakan banyaknya tahun.

n Σ X2 ......................( rumus 2.14)