bab i uji vitamin c pada tanaman jeruk nipis
DESCRIPTION
semoga bermanfaat aminnTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini banyak sekali buah – buahan yang digunakan untuk memenuhi
kesehatan masyarakat Selain itu, buah juga memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan
maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk
metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
Manfaat yang di hasilkan dari buah – buahan dikarenakan adanya kandungan zat yang
baik dalam buah – buahan itu sendiri. Zat yang terkandung didalam tiap jenis buah – buahan
memiliki jumlah serta kadar yang berbeda – beda. Tiap buah tersebut memiliki karakteristik
dan tingkat kematangan yang beragam sehingga membuat kandungan zat yang terdapat
didalamnya juga berbeda – beda. Beberapa zat dan bahan yang terkandung didalamnya selain
kandungan vitamin C diantaranya adalah total asam.
Vitamin C atau asam askorbat adalah komponen berharga dalam makanan karena berguna
sebagai antioksidan dan mengandung khasiat pengobatan (Sandra G.,1995). Vitamin C
mudah diabsorpsi secara aktif, tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila di
konsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama tiga
bulan. Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persediaan di dalam tubuh tinggal 300 mg.
Konsumsi melebihi taraf kejenuhan akan dikeluarkan melalui urin ( Almatsier., 2001).
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah
seperti jeruk, nenas, rambutan, papaya, gandaria, tomat, dan bawang putih (Allium sativumL)
(Almatsier., 2001). Peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen
interseluler.Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang rawan,
kulit bagian dalam tulang, dentin, dan vasculair endothelium. Asam askorbat sangat penting
peranannya dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin menjadi hidroksi
prolin dan hidroksilisin.Penetapan kadar Vitamin C dalam suasana asam akan mereduksi
larutan dye membentuk larutan yang tidak berwarna. Apabila semua asam askorbat sudah
mereduksi larutan dye sedikit saja akan terlihat dengan terjadinya perubahan warna (merah
jambu).
Dari latar belakang diatas, maka dilakukan uji vitamin c pada jeruk purut yang berada
pada kondisi lingkungan tidak tercemar dan pada kondisi lingkungan yang tercemar.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan kadar vitamin C pada jeruk nipis yang berada pada lingkungan tidak
tercemar dan lingkungan tercemar ?
C. Tujuan
Mengetahui dan memahami cara analisis serta penentuan kadar vitamin C pada jeruk nipis
yang berada pada lingkungan tidak tercemar dan lingkungan tercemar.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Sandra Goodman., (1991). Vitamin C : The Master Nutrient. Dalam : Muhilal dan Komari.,
(1995). Ester-C. Vitamin C Generasi III. Cetakan ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, Halaman 96-97