bab i trauma kepala.docx

22
BAB I TINJAUAN TEORI A. Pengertian Tr auma Br ai n Injury atau ceder a kepal a mer upa kan trauma mekan ik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial  baik bersifat temporer maupun perman ent (PE!"#I,$%%&' Trauma Brain Injury adalah salah satu bentuk trauma yang dapat mengubah kemampuan ot ak dal am menghasilkan kes ei mbangan fisik, intel ekt ual, emosional, gangguan traumatik yang dapat menimbulkan perubahanperubahan fungsi otak (Pedoman Penaggulangan )a*at !arurat Ems ++ -akarta, $%%'. /edera kepala adalah adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau  penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi decelerasi' yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh  perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan percepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat  perputaran pada tindakan pencegahan (0ufti, $%%'. B. 1l as ifikasi 1lasifikasi trauma kepala berdasarkan nilai )lasgo* /oma #cale ()/#' 2 +. 0inor  a. )/# +3+4  b. !apat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 3% menit. c. Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur d. cerebral, hematoma. $. #edang a. )/# +$  b. !apa t ter jadi kehila ngan kesadar an atau amnesia lebih dari 3% meni t tetapi kurang dari $5 jam. c. !apat mengalami fraktur tengkorak. 3. Berat a. )/# 3  b. 1ehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari $5 jam. c. -uga meliputi kontusi o sereb ral, l aserasi, atau hematoma intrakranial.

Upload: nurtanio-sakti

Post on 06-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 1/22

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Trauma Brain Injury atau cedera kepala merupakan trauma mekanik 

terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan

gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial

 baik bersifat temporer maupun permanent (PE!"#I,$%%&'

Trauma Brain Injury adalah salah satu bentuk trauma yang dapat mengubah

kemampuan otak dalam menghasilkan keseimbangan fisik, intelektual,

emosional, gangguan traumatik yang dapat menimbulkan perubahanperubahan

fungsi otak (Pedoman Penaggulangan )a*at !arurat Ems ++ -akarta, $%%'.

/edera kepala adalah adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau

 penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan

(accelerasi decelerasi' yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh

 perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan percepatan, serta

notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat

 perputaran pada tindakan pencegahan (0ufti, $%%'.

B. 1lasifikasi

1lasifikasi trauma kepala berdasarkan nilai )lasgo* /oma #cale ()/#' 2

+. 0inor  

a. )/# +3+4

 b. !apat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 3%

menit.

c. Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur 

d. cerebral, hematoma.

$. #edang

a. )/# +$

 b. !apat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 3% menit

tetapi kurang dari $5 jam.

c. !apat mengalami fraktur tengkorak.

3. Berat

a. )/# 3

 b. 1ehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari $5 jam.

c. -uga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.

Page 2: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 2/22

1lasifikasi berdasarkan morfologinya menurut mufti (0ufti, $%%', terdiri dari 2

+. Trauma kepala terbuka1erusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak masuk kedalam

 jaringan otak dan melukai durameter, saraf otak, jaringan otak dan terdapat

tanda dan gejala dari fraktur basis trauma kepala terbuka yaitu 2

a. Battle sign (*arna biru dibelakang telinga di atas os mastoid'

 b. 6emotimpanum (perdahan didaerah gendang telinga'.

c. Periorbital ecchymosis (mata *arna hitam tanpa trauma langsung'.

d. inhorrhoe (li7uor keluar dari hidung'.

e. "thorrhoe (li7uor keluar dari telinga'.

$. Trauma kepala tertutup

a. 1omosio

+' /edera kepala ringan.

$' !isfungsi neurologis sementara dan dapat pulih kembali.

3' 6ilang kesadaran sementara, kurang dari +%$% menit.

5' Tanpa kerusakan otak permanen.

4' 0uncul gejala nyeri kepala, pusing, muntah.

&' !isorientasi sementara.

8' Tidak ada gejala sisa

 b. 1onkusio.

+' Ada memar otak.

$' Perdarahan kecil lokal9difusi.

3' Perdarahan

)ejalanya 2

+' )angguan kesadaran lebih lama.

$' 1elainan neurologis positif, reflek patologik positif, lumpuh,

kon:ulsi:.

3' )ejala TI1 meningkat.

5' Amnesia lebih nyata

c. 6ematoma epidural

+' Pedarahan antara tulangtulang tengkorak dan durameter.

$' ;okasi tersering temporal dan frontale.

Page 3: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 3/22

3' Pecahnya pembuluh darah meningen dan sinus :enosus

)ejalanya 2

+' Adanya desak ruang.

$' Penurunan kesadaran ringan saat kejadian.

3' Penurunan kesadaran hebat.

5' 1oma.

4' <yeri kepala hebat.

&' eflek patologik positif 

d. 6ematoma subdural

+' Perdarahan antara durameter dan arachnoid.

$' Biasanya pecah :ena, akut, subakut, dan kronis.

3' Akut = gejala $55 jam, sering berhubungan dengan cedera otak dan

medula oblongata, tekanan intrakranial meningkat, sakit kepala,

mengantuk, reflek melambat, bingung, reflek pupil lambat.

5' #ubakut = berkembang 8+% hari, konkusio agak lambat, adanya

gejala TI1 meningkat, kesadaran menurun.

4' 1ronis = perdarahan kecil terkumpul dan meluas, sakit kepala,

lethargi, kacau mental, kejang, disfagia

e. 6ematoma intrakranial.

+' Perdarahan intraserebral > $4 cc atau lebih.

$' #elalu diikuti oleh konkusio

/. Etiologi

Adapun etiologi dari cedera kepala menurut #uriadi ? @uliani ($%%+', yaitu 2

+. 1ecelakaan kenderaan bermotor atau sepeda dan mobil.

$. -atuh.

Page 4: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 4/22

3. 1ecelakaan saat olahraga.

5. /edera akibat kekerasan.

0enurut #jamsuhidajat, ? -ong, ! ($%%5', etiologi dari trauma kepala terdiri

dari 2

+. Benda tajam.

$. Benda tumpul.

3. Peluru.

5. 1ecelakaan lalu lintas

#edangkan menurut Pur*oko, # ($%%&', etiologi dari cedera kepala yaitu2

+. "lah raga.

$. -atuh.

3. 1ecelakaan kenderaan bermotor.

!. Patofisiologi

/edera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat

ringannya konsekuensi patofisiologis dari suatu trauma kepala. /edera

 percepatan (aselerasi' terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala

yang diam, seperti trauma akibat pukulan benda tumpul, atau karena kena

lemparan benda tumpul. /edera perlambatan (deselerasi' adalah bila kepala

membentur objek yang secara relatif tidak bergerak, seperti badan mobil atau

tanah. 1edua kekuatan ini mungkin terjadi secara bersamaan bila terdapat

gerakan kepala tibatiba tanpa kontak langsung, seperti yang terjadi bila posisi

 badan diubah secara kasar dan cepat. 1ekuatan ini bisa dikombinasi dengan

Page 5: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 5/22

 pengubahan posisi rotasi pada kepala, yang menyebabkan trauma regangan dan

robekan pada substansi alba dan batang otak.

/edera primer, yang terjadi pada *aktu benturan, mungkin karena memar 

 pada permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau hemoragi.

#ebagai akibat, cedera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi

serebral dikurangi atau tak ada pada area cedera. 1onsekuensinya meliputi

hiperemi (peningkatan :olume darah' pada area peningkatan permeabilitas

kapiler, serta :asodilatasi arterial, semua menimbulkan peningkatan isi

intrakranial, dan akhirnya peningkatan tekanan intrakranial (TI1'. Beberapa

kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder meliputi hipoksia,

hiperkarbia, dan hipotensi.

)enneralli dan ka*anka*an memperkenalkan cedera kepala fokalC dan

menyebarC sebagai kategori cedera kepala berat pada upaya untuk 

menggambarkan hasil yang lebih khusus. /edera fokal diakibatkan dari

kerusakan fokal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intraserebral, serta

kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi, pergeseran

otak atau hernia. /edera otak menyebar dikaitkan dengan kerusakan yang

menyebar secara luas dan terjadi dalam empat bentuk yaitu2 cedera akson

menyebar, kerusakan otak hipoksia, pembengkakan otak menyebar, hemoragi

kecil multipel pada seluruh otak. -enis cedera ini menyebabkan koma bukan

karena kompresi pada batang otak tetapi karena cedera menyebar pada hemisfer 

serebral, batang otak, atau duaduanya.

E. 0anifestasi 1linik 

0enurut 6offman (+&'dan idyaningrum ($%%', manifestasi klinis dari

cedera kepala adalah 2

+. Tanda dan gejala fisik 2

a. <yeri kepala.

 b. <ausea

$. Tanda dan gejala kognitif 2

a. )angguan memori.

Page 6: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 6/22

 b. )angguan perhatian dan berfikir kompleks

3. Tanda dan gejala emosional9kepribadian 2

a. 1ecemasan. b. Iritabilitas

5. )ambaran klinis secara umum 2

a. Pada kokusio segera terjadi kehilangan kesadaran.

 b. Pola pernafasan secara progresif menjadi abnormal.

c. espon pupil mungkin lenyap.

d. <yeri kepala dapat muncul segera9bertahap sering dengan peningkatan

tekanan intracranial.

e. !apat timbul mual muntah akibat peningkatan TI1.

f. Perubahan perilaku kognitif dan fisik pada berbicara dan gerakan motorik 

dapat timbul segera atau secara lambat.

D. 1omplikasi

0enurut Engram. B (+', komplikasi dari cedera kepala adalah 2

+. 0eningkatnya tekanan intrakranial (TI1'.

$. Perdarahan.

3. 1ejang.5. Pasien dengan fraktur tengkorak, khususnya pada dasarnya tengkorak 

 beresiko terhadap bocornya cairan serebrospinal (/##' dari hidung (rinorea'

dan dari telinga (otorea'.

4. Bocor /## kemungkinan terjadi meningitis

). Pemeriksaan !iagnostik 

0enurut 0ufti ($%%', pemeriksaan diagnostik pada cedera kepala adalah 2

+. /T#can (dengan atau tanpa kontras'.

0engidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan :entrikel dan

 perubahan jaringan otak.$. 0I (magnetig resonan imaging'

!igunakan sama seperti /T#can dengan atau tanpa kontras radioaktif.

3. #erebral angiography

0enunjukkan anomali sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak 

sekunder menjadi udema, perdarahan dan trauma .

5. ay

0endeteksi perubahan struktur tulang (fraktur', perubahan struktur garis

(perdarahan9edema', fragmen tulang.

4. /#D, lumbal fungsi

Page 7: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 7/22

-ika diduga perdarahan sub arachnoid

&. 1adar elektrolit

Fntuk mengoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatantekanan intracranial.

8. #cree toGicologi

Fntuk mendeteksi pengaruh obat sehingga menyebabkan penurunan

kesadaran.

. A)!A (analisa gas darah arteri'

0endeteksi :entilasi atau masalah pernafasan (oksigenasi' jika terjadi

 peningkatan tekanan intracranial.

6. Penatalaksanaan 0edis

0enurut Abdale ($%%8', penatalaksanaan medis pada cedera kepala adalah 2+. !eGamethason9kalmethason.

#ebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai dengan berat ringannya

trauma.

$. Therapy hiper:entilasi.

Fntuk mengurangi :asodilatasi.

3. Pemberian analgetika.

5. Pengobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol $%H atau

glukosa 5%H atau gliserol +%H.

4. Antibiotika yang mengandung Barrier darah otak (penisilin' atau untuk 

infeksi anaerob diberikan metronidaole.

&. Pada pasien trauma ringan bila mual muntah tidak dapat diberikan apapun

kecuali hanya cairan infus dekstrosa 4H, aminofusin, aminofel (+ jam

 pertama dari terjadinya kecelakaan', $3 hari kemudian diberikan makanan

lunak.

8. Pembedahan

. Pada trauma berat, harihari pertama ($3 hari' tidak terlalu banyak cairan,

dektosa 4H jam pertama, ringer dekstrose jam kedua dan dektrose 4H

 jam ketiga. Pada hari selanjutnya apabila kesadaran rendah, makanan

diberikan melalui nasogastrictube ($4%%3%%%T1TP'.

. Pemberian protein tergantung nilai urea nitrogen.

BAB II

Page 8: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 8/22

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian Dokus

1. i*ayat 1esehatan

aktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat kejadian, status kesadaran saat

kejadian, pertolongan yang diberikan segera setelah kejadian.

2. Pemeriksaan fisik 

a. #istem respirasi2 #uara nafas, pola nafas (kusmaull, cheyene stokes, biot,

hiper:entilasi, ataksik', nafas berbunyi, stridor, tersedak, ronki, mengi

 positif (kemungkinan karena aspirasi'.b. 1ardio:askuler2 Pengaruh perdarahan organ atau pengaruh PTI1 

c. 1emampuan komunikasi2 1erusakan pada hemisfer dominan, disfagia

atau afasia akibat kerusakan saraf hipoglosus dan saraf fasialis.

d. Psikososial2 !ata ini penting untuk mengetahui dukungan yang didapat

 pasien dari keluarga.

e. Akti:itas9istirahat

# 2 ;emah, lelah, kaku dan hilang keseimbangan

" 2 Perubahan kesadaran, letargi, hemiparese, guadriparese, goyah

dalam berjalan (ataksia', cidera pada tulang dan kehilangan tonus otot.

f. #irkulasi" 2 Tekanan darah normal atau berubah (hiper9normotensi', perubahan

frekuensi jantung nadi bradikardi, takhikardi dan aritmia.

g. Integritas Ego

# 2 Perubahan tingkah laku9kepribadian

" 2 0udah tersinggung, delirium, agitasi, cemas, bingung, impulsi:e

dan depresi

h. Eliminasi

" 2 BAB9BA1 inkontinensia9disfungsi.

i. 0akanan9cairan

# 2 0ual, muntah, perubahan selera makan" 2 0untah (mungkin proyektil', gangguan menelan (batuk, disfagia'.

 j.  <eurosensori

# 2 1ehilangan kesadaran sementara, :ertigo, tinitus, kehilangan

 pendengaran, perubahan penglihatan, diplopia, gangguan

 pengecapan9pembauan.

" 2 Perubahan kesadara, koma. Perubahan status mental (orientasi,

ke*aspadaan, atensi dan kinsentarsi' perubahan pupil (respon terhadap

cahaya', kehilangan penginderaan, pengecapan dan pembauan serta

Page 9: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 9/22

 pendengaran. Postur (dekortisasi, desebrasi', kejang. #ensiti:e terhadap

sentuhan 9 gerakan.

k.  <yeri91eyamanan# 2 #akit kepala dengan intensitas dan lokai yang berbeda.

" 2 ajah menyeringa, merintih, respon menarik pada rangsang nyeri

yang hebat, gelisah.

l. 1eamanan

# 2 Trauma9injuri kecelakaan

" 2 Draktur dislokasi, gangguan penglihatan, gangguan "0, tonus otot

hilang kekuatan paralysis, demam, perubahan regulasi temperatur tubuh.

. Penyuluhan9Pembelajaran i*ayat penggunaan alcohol9obatobatan

terlarang

B. !iagnosa 1epera*atan

+. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan

 peningkatan tekanan intrakranial (!oenges, +'.

$. )angguan pola nafas berhubungan dengan obstruksi trakeobronkial,

neuro:askuler, kerusakan medula oblongata neuromaskuler (!oenges, +'.

3. )angguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

 pengeluaran urine dan elektrolit meningkat (/arpenito, $%%%'.

5. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan melemahnya

otot yang digunakan untuk mengunyah dan menelan (!oenges, +'.

4. )angguan rasa nyeri berhubungan dengan cedera psikis, alat traksi (!oenges,

+'.

&. 1erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan persepsi sensori

dan kognitif, penurunan kekuatan dan kelemahan (!oenges, +'.

8. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan kesadaran,

 peningkatan tekanan intra kranial (!oenges, +'.

. )angguan komunikasi :erbal berhubungan dengan cedera otak dan

 penurunan keseadaran (/arpenito, +'.. esiko tinggi infeksi berhubungan dengan jaringan trauma, kerusakan kulit

kepala. (/arpenito, $%%%'.

Page 10: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 10/22

/. Inter:ensi 1epera*atan

+. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan

 peningkatan tekanan intracranialTujuan2 #etelah dilalukan tindakan kepera*atan selama $G$5 jam diharapkan

 perfusi jaringan serebral kembali normal 1iteria 6asil2

a. 1ien melaporkan tidak ada pusing atau sakit kepala

 b. Tidak terjadi peningkatan tekanan intracranial

c. Peningkatan kesadaran, )/# J +3

d. Dungsi sensori dan motorik membaik, tidak mual, tidak ada mutah

I!"#$e!%i Ra%i&!al

+. 1aji tingkat kesadaran.

$. Pantau status neurologis secara teratur,

catat adanya nyeri kepala, pusing.

3. Tinggikan posisi kepala +4 3% derajat

5. Pantau TTK, T!, suhu, nadi, input dan

output, lalu catat hasilnya.

4. 1olaborasi pemberian "ksigen.

&. Anjurkan orang terdekat untuk berbicara

dengan klien.

+. 0engetahui kestabilan klien.

$. 0engkaji adanya kecendeungan

 pada tingkat kesadaran dan

resiko TI1 meningkat.

3. Fntuk menurunkan tekanan

:ena jugularis.

5. Peningkatan tekanan darah

sistemik yang diikuti dengan

 penurunan tekanan darah

diastolik serta napas yang tidak 

teratur merupakan tanda

 peningkatan TI1.

4. 0engurangi keadaan hipoksia

&. Fngkapan keluarga yang

menyenangkan klien tampak 

mempunyai efek relaksasi pada

 beberapa klien koma yang akan

Page 11: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 11/22

menurunkan TI1 

$. )angguan pola nafas berhubungan dengan obstruksi trakeobronkial,

neuro:askuler, kerusakan medula oblongata, hiper:entilasi.

Tujuan 2 #etelah dilakuan tindakan kepera*atan selama $G$5 jam diharapkan

 pola nafas efektif dengan 1riteria hasil 2

a. 1lien tidak mengatakan sesak nafas

 b. etraksi dinding dada tidak ada, dengan tidak ada otototot dinding dada.

c. Pola nafas reguler, . +&$5 G9menit, :entilasi adekuat

d. bebas sianosis dengan )!A dalam batas normal pasien,

e. kepatenan jalan nafas dapat dipertahankan

I!"#$e!%i Ra%i&!al

+. 1aji kecepatan, kedalaman, frekuensi,

irama nafas, adanya sianosis. 1aji suara

nafas tambahan (rongki, mengi, krekels'.

$. Atur posisi klien dengan posisi semi

fo*ler 3%o Berikan posisi semi prone

lateral9 miring, jika tak ada kejang selama

5 jam pertama rubah posisi miring atau

terlentang tiap $ jam.

3. Anjurkan pasien untuk minum hangat

(minimal $%%% ml9hari'.

5. 1olaborasi terapi oksigen sesui indikasi.

4. ;akukan section dengan hatihati

+. 6ipo:entilasi biasanya terjadi

atau menyebabkan

akumulasi9atelektasi atau

 pneumonia (komplikasi yang

sering terjadi'.

$. 0eningkatkan :entilasi semua

 bagian paru, mobilisasi serkret

mengurangi resiko komplikasi,

 posisi tengkulup mengurangi

kapasitas :ital paru, dicurigai

dapat menimbulkan peningkatan

Page 12: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 12/22

(takanan, irama, lama' selama +%+4

detik, catat, sifat, *arna dan bau secret

&. 1olaborasi dengan pemeriksaan A)!,

tekanan oksimetri

resiko terjadinya gagal nafas

3. 0embantu mengencerkan

sekret, meningkatkan mobilisasi

sekret9 sebagai ekspektoran.

5. 0emaksimalkan bernafas dan

menurunkan kerja nafas.

4. 0encegah hipoksia, jika pusat

 pernafasan tertekan. Biasanya

dengan menggunakan :entilator 

mekanis. Penghisapan yang

rutin, beresiko terjadi hipoksia,

 bradikardi (karena respons

:agal', trauma jaringan oleh

karenanya kebutuhan

 penghisapan didasarkan pada

adanya ketidakmampuan untuk 

mengeluarkan sekret.

&. 0enyatakan keadaan :entilasi

atau oksigen, mengidentifikasi

masalah pernafasan, contoh2

hiper:entilasi (Pa"$ rendah9

Pa/"$ mengingkat' atau

adanya komplikasi paru.

0enentukan kecukupan

oksigen, keseimbangan asam

 basa dan kebutuhan akan terapi.

Page 13: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 13/22

3. )angguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

 pengeluaran urine dan elektrolit meningkat.

Tujuan 2 #etelah dilakukan tindakan kepera*atan selama 3 G $5 jam ganguan

keseimbangan cairan dan elektrolit dapat teratasi dengan 1riteria 6asil2

a. 0enunjukan membran mukosa lembab

 b. Tanda :ital normal , haluaran urine adekuat dan bebas oedema.

I!"#$e!%i Ra%i&!al

+. 1aji tanda klinis dehidrasi atau

kelebihan cairan.

$. /atat masukan dan haluaran, hitung

keseimbangan cairan, ukur berat jenis

urine.

3. Berikan air tambahan sesuai indikasi

5. 1olaborasi pemeriksaan lab.

kalium9fosfor serum, 6t dan albumin

serum.

+. !eteksi dini dan inter:ensi

dapat mencegah

kekurangan9kelebihan

fluktuasi keseimbangan

cairan.

$. 1ehilangan urinarius dapat

menunjukan terjadinya

dehidrasi dan berat jenis urine

adalah indikator hidrasi dan

fungsi renal.

3. !engan formula kalori lebih

tinggi, tambahan air  

diperlukan untuk mencegah

dehidrasi.

5. 6ipokalimia9fofatemia dapat

terjadi karena perpindahan

intraselluler selama

 pemberian makan a*al dan

menurunkan fungsi jantung

 bila tidak diatasi

4. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan melemahnya

otot yang digunakan untuk mengunyah dan menelan

Page 14: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 14/22

Tujuan 2 Pasien tidak mengalami gangguan nutrisi setelah dilakukan

 pera*atan selama 3 G $5 jam dengan 1iteria 6asil2

a. Tidak mengalami tanda tanda mal nutrisi dengan nilai lab. !alam

rentang normal.

 b. Peningkatan berat badan sesuai tujuan.

I!"#$e!%i Ra%i&!al

+. 1aji kemampuan pasien untuk  

mengunyah dan menelan, batuk dan

mengatasi sekresi.

$. Auskultasi bising usus, catat adanya

 penurunan9hilangnya atau suara

hiperaktif.

3. -aga keamanan saat memberikan makan

 pada pasien, seperti meninggikan kepala

selama makan atatu selama pemberian

makan le*at <)T.

5. Berikan makan dalam porsi kecil dan

sering dengan teratur.

4. 1olaborasi dengan ahli gii.

+. Daktor ini menentukan terhadap

 jenis makanan sehingga pasien

harus terlindung dari aspirasi

$. Bising usus membantu dalam

menentukan respon untuk 

makan atau berkembangnya

komplikasi seperti paralitik 

ileus.

3. 0enurunkan regurgitasi dan

terjadinya aspirasi.

5. 0eningkatkan proses

 pencernaan dan toleransi pasien

terhadap nutrisi yang diberikan

dan dapat meningkatkan

kerjasama pasien saat makan

4. 0etode yang efektif untuk 

memberikan kebutuhan kalori

&. )angguan rasa nyeri berhubungan dengan cedera psikis, alat traksi.

Tujuan 2 #etelah dilakuan tindakan kepera*atan selama $G$5 jam rasa nyeri

dapat berkurang9 hilang dengan 1riteria 6asil2

a. #ekala nyeri berkurang 3+

 b. 1lien mengatakan nyeri mulai berkurang, ekspresi *ajah klien rileks

I!"#$e!%i Ra%i&!al

Page 15: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 15/22

+. Teliti keluhan nyeri, catat

intensitasnya, lokasinya dan lamanya.

$. /atat kemungkinan patofisiologi yang

khas, misalnya adanya infeksi, trauma

ser:ikal.

3. Berikan tindakan kenyamanan, misal

 pedoman imajinasi, :isualisasi,

latihan nafas dalam, berikan akti:itas

hiburan, kompres

5. 1olaborasi dengan pemberian obat

anti nyeri, sesuai indikasi misal,

dentren (dantrium' analgesikL

antiansietas misal diaepam (:alium'.

+. 0engidentifikasi karakteristik 

nyeri merupakan faktor yang

 penting untuk menentukan

terapi yang cocok serta

menge:aluasi keefektifan dari

terapi.

$. Pemahaman terhadap penyakit

yang mendasarinya membantu

dalam memilih inter:ensi yang

sesuai.3. 0enfokuskan kembali

 perhatian, meningkatkan rasa

kontrol dan dapat meningkatkan

koping.

5. Tindakan alternatif mengontrol

nyeri !ibutuhkan untuk 

menghilangkan spasme9nyeri

otot atau untuk menghilangkanansietas dan meningkatkan

istirahat.

8. 1erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan persepsi sensori

dan kognitif, penurunan kekuatan dan kelemahan.

Tujuan 2 Pasien dapat melakukan mobilitas fisik setelah mendapat pera*atan

dengan 1riteri 6asil 2

a. Tidak adanya kontraktur, footdrop.

 b. Ada peningkatan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang sakit.

c. 0ampu mendemonstrasikan akti:itas yang memungkinkan dilakukannya

I!"#$e!%i Ra%i&!al

Page 16: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 16/22

+. Periksa kembali kemampuan dan keadaan

secara fungsional pada kerusakan yang

terjadi.

$. Berikan bantu untuk latihan rentang gerak 

3. Bantu pasien dalam program latihan dan

 penggunaan alat mobilisasi. Tingkatkan

akti:itas dan partisipasi dalam mera*at

diri sendiri sesuai kemampuan

+. 0engidentifikasi kerusakan

secara fungsional dan

mempengaruhi pilihan

inter:ensi yang akan dilakukan.

$. 0empertahankan mobilitas dan

fungsi sendi9 posisi normal

ekstrimitas dan menurunkan

terjadinya :ena statis.

3. Proses penyembuhan yang

lambat seringakli menyertai

trauma kepala dan pemulihan

fisik merupakan bagian yang

sangat penting. 1eterlibatan

 pasien dalam program latihan

sangat penting untuk  

meningkatkan kerja sama atau

keberhasilan program

. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan kesadaran,

 peningkatan tekanan intra kranial.

Tujuan 2 Dungsi persepsi sensori kembali normal setelah dilakukan pera*atan

selama 3G $5 jam 1riteria 6asil 2

a. 0ampu mengenali orang dan lingkungan sekitar.

 b. 0engakui adanya perubahan dalam kemampuannya. Inter:ensi danasional

I!"#$e!%i Ra%i&!al

Page 17: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 17/22

+. 1aji kesadaran sensori dengan

sentuhan, panas9 dingin, benda

tajam9tumpul dan kesadaran terhadap

gerakan.

$. E:aluasi secara teratur perubahan

orientasi, kemampuan berbicara, alam

 perasaan, sensori dan proses pikir.

3. Bicara dengan suara yang lembut dan

 pelan. )unakan kalimat pendek dan

sederhana. Pertahankan kontak mata.

5. Berikan lingkungan terstruktur rapi,

nyaman dan buat jad*al untuk klien

 jika mungkin dan tinjau kembali

4. 1olaborasi pada ahli fisioterapi, terapi

okupasi, terapi *icara dan terapi

kognitif 

+. #emua sistem sensori dapat

terpengaruh dengan adanya

 perubahan yang melibatkan

 peningkatan atau penurunan

sensiti:itas atau kehilangan

sensasi untuk menerima dan

 berespon sesuai dengan

stimuli.

$. Dungsi cerebral bagian atas

 biasanya terpengaruh lebihdahulu oleh adanya

gangguan sirkulasi,

oksigenasi. Perubahan

 persepsi sensori motorik dan

kognitif mungkin akan

 berkembang dan menetap

dengan perbaikan respon

secara bertahap

3. Pasien mungkin mengalami

keterbatasan perhatian atau

 pemahaman selama fase

akut dan penyembuhan.

!engan tindakan ini akan

membantu pasien untuk 

memunculkan komunikasi.5. Pasien mungkin mengalami

keterbatasan perhatian atau

 pemahaman selama fase

akut dan penyembuhan.

!engan tindakan ini akan

membantu pasien untuk 

memunculkan komunikasi.

Page 18: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 18/22

Pendekatan antar disiplin

ilmu dapat menciptakan

rencana panatalaksanaan

terintegrasi yang berfokus

 pada masalah klien

. )angguan komunikasi :erbal berhubungan dengan cedera otak dan

 penurunan keseadaran.

Tujuan2 1erusakan komunikasi :erbal tidak terjadi. 1riteria hasil2

a. 0engidentifikasi pemahaman tentang masalah komunikasi dan klien

dapat menunjukan komunikasi dengan baik 

I!"#$e!%i Ra%i&!al

Page 19: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 19/22

+. 1aji derajat disfungsi

$. 0intalah klien untuk mengikuti

 perintah3. Anjurkan keluarga untuk  

 berkomunikasi dengan klien

+. 0embantu menentukan daerah

atau derajat kerusakan serebral

yang terjadi dan kesulitan

 pasien dalam proses

komunikasi.

$. 0elakukan penelitian terhadap

adanya kerusakan sensori

3. Fntuk merangsang komunikasi

 pasien, mengurangi isolasi

sosial dan meningkatkan

 penciptaan komunikasi yang

efektif 

+%. esiko tinggi infeksi berhubungan dengan jaringan trauma, kerusakan kulit

kepala.

Tujuan 2 Tidak terjadi infeksi setelah dilakukan tindakan kepera*atan selama

3G $5 jam 1iteria 6asil2

a. Bebas tandatanda infeksi, 0encapai penyembuhan luka tepat *aktu

 b. suhu tubuh dalam batas normal (3&,438,4"/'

I!"#$e!%i Ra%i&!al

Page 20: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 20/22

+. Berikan pera*atan aseptik dan antiseptik,

 pertahankan teknik cuci tangan

$. "bser:asi daerah kulit yang mengalami

kerusakan, kaji keadaan luka, catat

adanya kemerahan, bengkak, pus daerah

yang terpasang alat in:asi dan TTK

3. MAnjurkan klien untuk memenuhi nutrisi

dan hidrasi yang adekuat.

5. Batasi pengunjung yang dapat

menularkan infeksi

4. Pantau hasil pemeriksaan lab, catatadanya leukositosis

&. 1olaborasi pemberian atibiotik sesuai

indikasi.

+. /ara pertama untuk  

menghindari nosokomial

infeksi, menurunkan jumlah

kuman pathogen

$. !eteksi dini perkembangan

infeksi memungkinkan untuk 

melakukan tindakan dengan

segera dan pencegahan terhadap

komplikasi selanjutnya,

monitoring adanya infeksi.3. 0eningkatkan imun tubuh

terhadap infeksi

5. 0enurunkan pemajanan

terhadap pemba*a kuman

infeksi.

4. ;eukosit meningkat pada

keadaan infeksi

&. 0enekan pertumbuhan kuman

 pathogen.

'APORAN PENDA(U'UAN TRAUMATIC BRAIN INJURY 

DI RS DR. WA(IDIN SUDIRO(USODO )AKASSAR 

Page 21: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 21/22

Oleh *

ANDI US)IANTI+ S.Ke,

NI) * -/1100-

  I 'A(AN NI INSTITUSI

3 3

PRO4RA) PRO5ESI NERS AN4KATAN I6

5AKU'TAS KEDOKTERAN DAN I')U KESE(ATAN

UNI7ERSITAS IS'A) NE4ERI A'AUDDIN )AKASSAR 

218

RESU)E ASU(AN KEPERAWATAN

PADA T!. A DEN4AN TRAUMATIC BRAIN INJURY 

Page 22: BAB I trauma kepala.docx

8/17/2019 BAB I trauma kepala.docx

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-trauma-kepaladocx 22/22

DI RS DR. WA(IDIN SUDIRO(USODO )AKASSAR 

Oleh *

ANDI US)IANTI+ S.Ke,

NI) * -/1100-

  I 'A(AN NI INSTITUSI

3 3

PRO4RA) PRO5ESI NERS AN4KATAN I6

5AKU'TAS KEDOKTERAN DAN I')U KESE(ATAN

UNI7ERSITAS IS'A) NE4ERI A'AUDDIN )AKASSAR 

218