bab i sejarah dan definisi psikologi

14
Sejarah & Definisi Sejarah & Definisi Psikologi Psikologi

Upload: mela-yuki

Post on 12-Feb-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Sejarah & Definisi Sejarah & Definisi PsikologiPsikologi

Page 2: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Psikologi berasal dari kata psyche yang Psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.jiwa.

Sebelum menjadi ilmu pengetahuan yang Sebelum menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (1879),psikologi dipelajari berdiri sendiri (1879),psikologi dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal.oleh filsafat dan ilmu faal.

Page 3: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Filsuf Yunani kuno,Thales, mengartikan jiwa Filsuf Yunani kuno,Thales, mengartikan jiwa sebagai sesuatu yang supernatural. Hipokrates sebagai sesuatu yang supernatural. Hipokrates beranggapan jiwa manusia dapat digolongkan beranggapan jiwa manusia dapat digolongkan kedalam empat tipe kepribadian berdasarkan kedalam empat tipe kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang dominan :cairan tubuh yang dominan :

1.1. tipe sanguinis(riang),dominan darahtipe sanguinis(riang),dominan darah

2.2. tipe melankolis (murung),dominan sumsum tipe melankolis (murung),dominan sumsum hitamhitam

3.3. tipe kolerik (cepat bereaksi), dominan sumsum tipe kolerik (cepat bereaksi), dominan sumsum kuning kuning

4.4. tipe flegmatis (lamban), dominan lendirtipe flegmatis (lamban), dominan lendir

Page 4: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Sokrates,Plato, dan Aristoteles, Sokrates,Plato, dan Aristoteles, memperkenalkan teknik maeutics yaitu memperkenalkan teknik maeutics yaitu wawancara untuk memancing keluar pikiran-wawancara untuk memancing keluar pikiran-pikiran dari seseorang.pikiran dari seseorang.

Plato berteori bahwa terdapat tiga fungsi dalam Plato berteori bahwa terdapat tiga fungsi dalam diri manusia logisticon (akal) berpusat diri manusia logisticon (akal) berpusat dikepala,thumeticon (rasa),berpusat di dada, dikepala,thumeticon (rasa),berpusat di dada, dan abdomen (kehendak), berpusat di perut.dan abdomen (kehendak), berpusat di perut.

Hal ini mirip dengan konsep ki hajar dewantara Hal ini mirip dengan konsep ki hajar dewantara konsep jiwa terdiri dari cipta, rasa dan karsa.konsep jiwa terdiri dari cipta, rasa dan karsa.

Page 5: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Pada zaman renaisan, jaman revolusi ilmu Pada zaman renaisan, jaman revolusi ilmu pengetahuan, menurut Rene Descartes, pengetahuan, menurut Rene Descartes, psikogi adalah ilmu tentang kesadaran, psikogi adalah ilmu tentang kesadaran, motto 'cogito ergo sum' saya berpikir maka motto 'cogito ergo sum' saya berpikir maka saya ada.saya ada.

Pada zaman pasca renaisan, era ilmu faal Pada zaman pasca renaisan, era ilmu faal khusus nya fisika dan biologi, para ahlinya khusus nya fisika dan biologi, para ahlinya berpendapat bahwa jiwa erat kaitannya berpendapat bahwa jiwa erat kaitannya dengan susunan syaraf dan refleks. dengan susunan syaraf dan refleks.

Page 6: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Sir Charles Bell menemukan syaraf Sir Charles Bell menemukan syaraf sensorik (penginderaan) dan syaraf sensorik (penginderaan) dan syaraf motorik (yang mempengaruhi gerak). motorik (yang mempengaruhi gerak).

Dari penemuan itu timbullah definisi Dari penemuan itu timbullah definisi psikologi yang mengkaitakannya dengan psikologi yang mengkaitakannya dengan tingkah laku.tingkah laku.

Page 7: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilakku manusia dalam mempelajari perilakku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.hubungan dengan lingkungannya.Unsur-unsur yang terkandung :Unsur-unsur yang terkandung :

Ilmu pengetahuan : kumpulan Ilmu pengetahuan : kumpulan pengetahuan yang tersusun secara pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode sistematis dan mempunyai metode tertentu.tertentu.

Perilaku : perbuatan baik covert (tertutup) Perilaku : perbuatan baik covert (tertutup) ataupun overt (terbuka)ataupun overt (terbuka)

Manusia : objek materiil psikologi.Manusia : objek materiil psikologi.

Page 8: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Lingkungan : tempat dimana manusia itu hidup, Lingkungan : tempat dimana manusia itu hidup, menyesuaikan dirinya atau beradaptasi dengan menyesuaikan dirinya atau beradaptasi dengan alat yang sangat tangguh yaitu akal budi.alat yang sangat tangguh yaitu akal budi.

Metode dalam psikologi :Metode dalam psikologi :

1.1. metode eksperimentalmetode eksperimental

2.2. observasi almiahobservasi almiah

3.3. sejarah kehidupan (buku harian & biografi)sejarah kehidupan (buku harian & biografi)

4.4. wawancarawawancara

5.5. angketangket

6.6. pemeriksaan psikologi (psikotes)pemeriksaan psikologi (psikotes)

Page 9: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri Psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri pada waktu didirikannya laboratorium pada waktu didirikannya laboratorium psikologi pertama oleh Wilhelm Wundt psikologi pertama oleh Wilhelm Wundt tahun 1879 di Leipzig Jerman.tahun 1879 di Leipzig Jerman.

Page 10: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Cabang-cabang Psikologi menurut apa Cabang-cabang Psikologi menurut apa (American Psychological Association) ada (American Psychological Association) ada 56 cabang dari psikologi.56 cabang dari psikologi.

Page 11: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Teori-teori dalam Psikologi :Teori-teori dalam Psikologi :

Elementerisme atau StrukturalElementerisme atau Strukturaloleh Wundt, mengutamakan penyelidikan oleh Wundt, mengutamakan penyelidikan struktur kejiwaan manusia, jiwa manusia terdiri struktur kejiwaan manusia, jiwa manusia terdiri dari elemen pengindraan,perasaan, ingatan dsb. dari elemen pengindraan,perasaan, ingatan dsb. Dan semua elemen itu dihubungkan satu Dan semua elemen itu dihubungkan satu dengan yang lain oleh asosiasi.dengan yang lain oleh asosiasi.

FungsionalismeFungsionalismeoleh William James (Amerika Serikat), oleh William James (Amerika Serikat), mengutamakan fungsi jiwa yaitu untuk mengutamakan fungsi jiwa yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Page 12: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

BehaviorismeBehaviorismeoleh John B. Watson, mengutamakan perilaku oleh John B. Watson, mengutamakan perilaku terbuka yang langsung dapat diamati dan diukur. terbuka yang langsung dapat diamati dan diukur. Perilaku selalu dimulai dengan adanya Perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsangan, sehingga dikenal dengan psikologi rangsangan, sehingga dikenal dengan psikologi s-r (stimulus respon).s-r (stimulus respon).

Psikologi gestaltPsikologi gestaltoleh Max Wertheimer, bahwa dalam oleh Max Wertheimer, bahwa dalam pengamatan atau persepsi suatu situasi, pengamatan atau persepsi suatu situasi, rangsangan ditangkap secara keseluruhan, rangsangan ditangkap secara keseluruhan, misalnya melihat mobil.misalnya melihat mobil.

Page 13: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

PsikoanalisisPsikoanalisis

oleh Sigmund Freud, menekankan pada oleh Sigmund Freud, menekankan pada alam ketidaksadaran, ketidaksaranan alam ketidaksadaran, ketidaksaranan berisi dorongan yang timbul pada masa berisi dorongan yang timbul pada masa kanak-kanak ditekan sehingga tidak kanak-kanak ditekan sehingga tidak muncul pada kesadaran, dorongan muncul pada kesadaran, dorongan terlarang ini adalah naluri seksual atau terlarang ini adalah naluri seksual atau libido sexualis dan naluri agresi atau libido sexualis dan naluri agresi atau tanatos. Buktinya adalah mimpi, salah tanatos. Buktinya adalah mimpi, salah bicara atau bahkan karya seni.bicara atau bahkan karya seni.

Page 14: Bab i Sejarah Dan Definisi Psikologi

Psikologi humanistikPsikologi humanistik

oleh Carl Rogers dan Abraham Maslow, oleh Carl Rogers dan Abraham Maslow, paham yang mengutamakan manusia paham yang mengutamakan manusia sebagai mahluk keseluruhan. Manusia sebagai mahluk keseluruhan. Manusia dilihat sebagai totalitas yang unik yang dilihat sebagai totalitas yang unik yang mengandung semua aspek dalam dirinya mengandung semua aspek dalam dirinya dan selalu berproses untuk menjadi dan selalu berproses untuk menjadi dirinya (aktualisasi diri).dirinya (aktualisasi diri).