bab i revisi

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan dini merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat indonesia belakangan ini, ini sudah seperti bagian dari budaya masyarakatnya sendiri. Menjadi agak sulit untuk dilepaskan karena itu sudah semacam bagian dari kebiasaan masyarakat indonesia, terlebih mereka yang terbiasa dengan hal tersebut. Di Indonesia, angka statistik pernikahan usia dini dengan pengantin berumur di bawah usia 16 tahun secara nasional mencapai lebih dari seperempat, bahkan di beberapa daerah, sepertiga dari pernikahan yang terjadi tepatnya di Jawa Timur 39,43%, Kalimantan Selatan 35,48% , Jambi 30,63% dan Jawa Barat 36% (Singgih B, Setyawan, 2007). Perkawinan pada usia dini biasanya terjadi pada keluarga miskin dan berpendidikan rendah serta 1

Upload: rizal-l-muzaki

Post on 10-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

oki

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pernikahan dini merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat indonesia

belakangan ini, ini sudah seperti bagian dari budaya masyarakatnya sendiri.

Menjadi agak sulit untuk dilepaskan karena itu sudah semacam bagian dari

kebiasaan masyarakat indonesia, terlebih mereka yang terbiasa dengan hal

tersebut. Di Indonesia, angka statistik pernikahan usia dini dengan pengantin

berumur di bawah usia 16 tahun secara nasional mencapai lebih dari seperempat,

bahkan di beberapa daerah, sepertiga dari pernikahan yang terjadi tepatnya di

Jawa Timur 39,43%, Kalimantan Selatan 35,48% , Jambi 30,63% dan Jawa Barat

36% (Singgih B, Setyawan, 2007).

Perkawinan pada usia dini biasanya terjadi pada keluarga miskin dan

berpendidikan rendah serta berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah sehingga dikhawatirkan akan terulang pada siklus hidup selanjutnya yang

disebut dengan “Intergeneration Cycle of Growth Failure”. Siklus inilah yang

mempengaruhi kualitas anak-anak dan generasi selanjutnya yang perlu menjadi

perhatian berbagai pihak (UNICEF). Perkawinan usia dini akan memberikan

dampak secara tidak langsung terhadap masalah sosial dan masalah kesehatan,

yang dapat digambarkan dari status gizi anaknya.

1

Page 2: Bab i Revisi

2

Kelompok umur 21-35 tahun merupakan umur ideal seorang ibu untuk

menjalani proses kehamilan dan persalinan. Sedangkan pada pernikahan dini,

calon ibu belum cukup matang untuk menjalani proses tersebut karena kurang

matangnya organ reproduksi, gizi buruk, kurang perawatan selama periode

prakelahiran, atau karena kondisi ekonomi-sosial yang rendah. Oleh karena itu

kelahiran prematur pada umumnya terjadi pada ibu hamil usia remaja yang

nantinya akan berdampak pada status gizi balita.

Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi

secara kompleks. Keadaan gizi dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga

menyediakan pangan di dalam jumlah dan jenis yang cukup serta pola asuh yang

dipengaruhi oleh faktor pendidikan, perilaku dan keadaan kesehatan rumah

tangga. Salah satu penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita adalah akibat

pola asuh anak yang kurang memadai (Soekirman, 2000).

Berdasarkan uraian-uraian data diatas, maka peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian tentang “Hubungan pernikahan dini dengan status gizi anak

bawah lima tahun (BALITA).

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara pernikahan dini dengan status gizi anak bawah

lima tahun (BALITA)?

Page 3: Bab i Revisi

3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan antara pernikahan dini dengan status gizi

anak bawah lima tahun (BALITA) di wilayah kerja Polindes Desa Argosari

Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi status gizi anak bawah lima tahun (BALITA) di

wilayah kerja Polindes Desa Argosari Kecamatan Jabung Kabupaten

Malang.

2. Mengidentifikasi ibu yang mengalami pernikahan dini dalam hal usia,

pendidikan dan status ekonomi.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah:

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat mengetahui hubungan pernikahan dini dengan status gizi

anak bawah lima tahun (BALITA) di wilayah kerja Polindes Desa

Argosari Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

1.4.2 Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan pada Dinas Kesehatan tentang keadaan

status gizi pada anak sehingga pihak instansi dapat mengupayakan

pemecahan masalah status gizi dan pernikahan dini.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Page 4: Bab i Revisi

4

Menambah pengetahuan masyarakat akan dampak negatif dari

pernikahan dini , supaya angka kejadian pernikahan dini dimasyarakat

berkurang.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih

lanjut, dan sebagai referensi dalam melakukan penelitian.