bab i psikologi pendidikan
DESCRIPTION
berisi tentang psikologi pendidikanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia diciptakan dan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar
biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kecerdasan sebagai suatu kemampuan ini
pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini. Dengan
kecerdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beradab.
Pendidikan adalah kunci untuk menjawab persoalan tentang maju mundurnya suatu
bangsa, sedangkan maju mundurnya suatu bangsa dapat diukur melalui maju mundurnya
pendidikan. Pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan formal dan non formal yang dalam
pelaksanaannya senantiasa berkembang sesuai dengan pertumbuhan yang terjadi di masyarakat
yang disertai dengan timbulnya permasalahan atau kendala terutama terhadap intelegensi dan
kreativitas anak.
Dalam UU RI No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa
pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan
berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian
luhur dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Keberhasilan belajar seseorang itu ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor intern
maupun ekstern. Namun demikian diantara faktor tersebut yang paling menonjol adalah faktor
intern khususnya yang menyangkut masalah intelegensi. Ada beberapa ahli berpendapat: “Bahwa
kehadiran intelegensi dalam pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu faktor yang
penting yang ikut menentukan berhasil atau gagalnya belajar seseorang”
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
Mengetahui defenisi dari Intelegensi dan Kecerdasan
Mengetahui factor – factor yang mempengaruhi Intelegensi dan Tingkat Kecerdasan
Mengetahui cara mengukur Tingkat Kecerdasan
Mengetahui hubungan antara Intelegensi dan Tingkat Kecerdasan
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
Sebagai syarat kelulusan M.Kuliah Psikologi Pendidikan
Sebagai bahan referensi bagi Penulis selanjutnya
Sebagai bahan acuan untuk belajar mengasah tingkat Kecerdasan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Intelegensi
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin
yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali
dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn
mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi
akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut
dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari
kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang
merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Defenisi Intelegensi Menurut Para Ahli
S.C Utami Munandar
Secara umum intelegensi dirumuskan sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk berpikir abstrak
b. Kemampuan untuk menangkap hubungan – hubungan dan untuk belajar
c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi – situasi baru
L.L. Thurstone
7 faktor dasar :
a. Verbal comprehension (v), kecakapan untuk memahami pengertian yang diucapkan
dengan kata– kata.
b. Word fluency (w), kecakapan dan kefasihan dalam menggunakan kata – kata.
c. Number (n), kecakapan untuk memecahkan soal matematika.
d. Space (s), kecakapan tilikan ruang, sesuai dengan bentuk hubungan formal
e. Memory (m), kecakapan untuk mengingat
f. Perceptual (p), kecakapan mengamati dan menafsirkan.
g. Reasoning (r), kecakapan menemukan dan menggunakan prinsip – prinsip.
Alfred Binet
Tokoh perintis pengukuran intelegensi mendefinisikan intelegensi terdiri dari tiga
komponen, yaitu:
a. Direction , kemampuan untuk memusatkan pada suatu masalah yang harus
dipecahkan.
b. Adaptation,kemampuan untuk mengadakan adapatasi terhadap masalah yang
dihadapinya atau fleksibel dalam menghadapi masalah
c. Critism, kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang dihadapi
atau terhadap dirinya sendiri.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah :
a. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
b. Kemampuan berfikir secara abstrak
c. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional
d. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
e. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari
f. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik
g. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan
aspek psikologis dan intelektual
h. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
i. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.
Karena intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir
secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati secara langsung,
melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari
proses berpikir rasional itu.
2.1 Ciri – Ciri Intelegensi
Ciri-ciri intelegensi yaitu :
1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir
secara rasional (intelegensi dapat diamati secara langsung).
2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap
lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
Ciri – ciri tingkah laku yang intelegen menurut Effendi dan Praja (1993):
1) Purposeful behavior, artinya selalu terarah pada tujuan atau mempunyai tujuan yang
jelas.
2) Organized behavior, artinya tingkah laku yang terkoordinasi, senua tenaga dan alat –
alat yang digunakan dalam suatu pemecahan masalah terkoordinasi dengan baik.
3) Physical well toned behavior, artinya memiliki sikap jasmaniah yang baik, penuh
tenaga, ketangkasan, dan kepatuhan.
4) Adaptable behavior, artinya tingkah laku yang luas fleksibel, tidak statis, dan kaku,
tetapi selalu siap untuk mengadakan penyesuaian/perubahan terhadap situasi yang
baru.
5) Success oriented behavior, artinya tingkah laku yang didasari rasa aman, tenang,
gairah, penuh kepercayaan, akan sukses/optimal.
6) Clearly motivated behavior, artinya tingkah laku yang memenuhi kebutuhannya dan
bermanfaat bagi orang lain atau masyarakat.
7) Rapid behavior, artinya tingkah laku yang efisien, efektif dan cepat atau menggunakan
waktu yang singkat.
8) Broad behavior, artinya tingkah laku yang mempunyai latar belakang dan pandangan
luas yang meliputi sikap dasar dan jiwa yang terbuka.
2.2 Teori – Teori Inteligensi
Teori – teori inteligensi dibedakan menjadi empat macam, diantaranya:
1. Teori Faktor
Teori ini dikembangkan oleh Spearman, dia mengembangkan teori dua factor dalam
kemampuan mental manusia. Yakni :
a. Teori factor “g” (factor kemampuan umum) : kemampuan menyelesaikan masalah
atau tugas – tugas secara umum (misalnya, kemampuan menyelesaikan soal – soal
matematika).
b. teori factor “s” (factor kemampuan khusus) : kemampuan menyelesaikan masalah
atau tugas – tugas secara khusus (misalnya, mengerjakan soal – soal perkalian,atau
penambahan dalam matematika).
2. Teori Struktural Intelektual
Teori ini dikembangkan oleh Guilford, dia mengatakan bahwa tiap tiap kemampuan
memiliki jenis keunikan tersendiri dalam aktifitas mental atau pikiran (operation), isi informasi
(content), dan hasil informasi (product).penjelasannya adalah sbb :
a. Operation (aktivitas pikiran atau mental)
1. Cognition yaitu aktivitas mencari, menemukan, mengetahui dan memahami
informasi. Misalnya mengetahui makna kata “adil” atau “krisis”
2. Memory yakni menyimpan informasi dalam pikiran dan mempertahankannya
3. Divergent production yakni proses menghasikan sejumlah alternative informasi dari
gudang ingatan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya mengusulkan sejumlah judul
sebuah cerita
4. Convergent production yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang
ingatan. Misalkan menemukan kata – kata yang cocok untuk jawaban TTS
5. Evaluation yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan
berpikir logis
b. Content (isi informasi)
1. Visual yaitu informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang
diterina oleh mata
2. Auditory yakni informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi
yang diterina oleh system pendengaran (telinga)
3. Simbolic yaitu item – item informasi yang tersusun urut bersamaan dengan item –
item yang lain.Misalnya sederet angka, huruf abjad dan kombinasinya
4. Sematic biasanya berhubungan dengan makna atau arti tetapi tidak melekat pada
symbol – symbol kata
5. Behavioral yakni item informasi mengenai keadaan mental dan perilaku individuuang
dipindahkan melalui tindakan dan bahasa tubuh.
c. Product (bentuk informasi yang dihasilkan)
1. Unit yaitu suatu kesatuan yang memiliki suatu keunuikan didalam kombinasi sifat
dan atributnya, contoh bunyi musik,cetakan kata
2. Class yakni sebuah konsep dibalik sekumpulan obyek yang serupa. Misalkan
bilangan genap dan ganjil
3. Relation yakni hubungan antara dua item. Contoh dua orang yang memiliki huruf
depan berurutan, Abi kawin dengan Ani
4. Sistem yakni tiga item atau lebih berhubungan dalam suatu susunan totalitas.
Misalkan tiga orang berinteraksi didalam sebuah acara dialog di TV
5. Transformation yaitu setiap perubahan atau pergantian item informasi
6. Implication yakni item informasi diusulkan oleh item informasi yang sudah ada.
Misalkan melihat 4X5 dan berpikir 20.
3. Teori Kognitif
Teori ini dikembangkan oleh Sternberg menurutnya inteligensi dapat dianalisis kedalam
beberapa komponen yang dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalahnya
diantaranya :
Metakomponen adalah proses pengendalian yang terletak pada urutan lebih tinggi
yang digunakan untuk melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevaluasi kinerja
dalam suatu tugas
Komponen kinerja adalah proses – proses pada urutan lebih rendah yang digunakan
untuk melaksanakan berbagai strategi bagi kinerja dalam tugas
Komponen perolehan pengetahuan adalah proses – proses yang terlibat dalam
mempelajari informasi baru dan penyimpanannya dalam ingatan
4. Teori Inteligensi Majemuk (multiple intelligences)
Teori ini dikembangkan oleh Howard Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan
sedikitnya ada tujuh jenis inteligensi yang dimiliki manusia secara alami, diantaranya :
Inteligensi bahasa (verbal or linguistic intelligence) yaitu kemampuan memanipulasi
kata-kata didalam bentuk lisan atau tulisan. Misalnya membuat puisi.
Inteligensi matematika-logika (mathematical-logical) yaitu kemampuan memanipulasi
sistem-sistem angka dan konsep-konsep menurut logika. Misalkan para ilmuwan bidang
fisika, matematika.
Inteligensi ruang (spatial intelligence) adalah kemampuan untuk melihat dan
memanipulasi pola-pola dan rancangan. Contohnya pelaut, insinyur dan dokter bedah.
Inteligensi musik (musical intelligence) adalah kemampuan memahami dan
memanipulasi konsep-konsep musik. Contohnya intonasi, irama, harmoni.
Inteligensi gerak-tubuh (bodily-kinesthetic intelligence)yakni kemampuan untuk
menggunakan tubuh dan gerak. Misalkan penari, atlet.
Inteligensi intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami perasaan – perasaan sendiri,
refleksi, pengetahuan batin, dan filosofinya,contohnya ahli sufi dan agamawan.
Inteligensi interpersonal yaitu kemmampuan memahami orang lain, pikiran maupun
perasaan – perasaannya, misalnya politis, petugas klinik, psikiater.
2.3 Defenisi Tingkat Kecerdasan
Kecerdasan ialah suatu kumpulan ilmu-ilmu dimana kita dapat menjelaskan sifat pikiran
kita seperti di kehidupannn kita sehari-hari.
Di dalam kecerdasan memiliki ciri-ciri yaitu:
Dapat menilai
Memahami secara keseluruhan
Memberi alasan dengan baik
2.4 Ciri – Ciri Kecerdasan
Seorang ahli riset dari Amerika, Prof. Howard Gardener, mengembangkan model
kecerdasan “Multiple Intelligence” yang artinya bermacam-macam kecerdasan. Maksudnya
setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang
berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan
atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan.Menurut Howard Gardener dalam setiap diri
manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif,
baik secara lisan maupun tulisan. Ciri-ciri:
1. Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka
mendengarkan cerita.
2. Anda membaca apa saja; buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk.
3. Anda merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri anda baik secara lisan
maupun tulisan. Contohnya, anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam
menceritakan atau menulis mengenai sesuatu hal.
4. Anda suka membumbui percakapan anda dengan hal-hal menarik yang baru saja anda
baca atau dengar.
5. Anda suka mengerjakan teka-teki silang,bermain scrable atau bermain puzzle. Anda
dapat mengeja dengan sangat baik.
2. Kecerdasan Logik Matematik
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia
mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal).
Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental
(mencongak).
2. Anda tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk
melihat cara kerja sesuatu hal.
3. Anda merasa mudah melakukan perencanaan keuangan. Anda menetapkan target
dalam bentuk angka dalam bisnis dan hidup anda.
4. Anda senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci. Anda sering
menyiapkan, memberi nomor dan menetapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
5. Anda senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan
berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur.
3. Kecerdasan Visual Dan Spasial
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia
visual dan spasial secara akurat (cermat). Ciri-ciri:
1. Anda menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Anda memilki citra rasa yang
baik akan warna.
2. Anda cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau
handycam.
3. Anda bisa menulis dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai sesuatu.
Anda dapat menggambar dengan cukup baik.
4. Anda merasa mudah membaca peta atau melakukan navigasi, anda memilki
kemampuan mengerti arah yang baik.
5. Anda menikmati permainan seperti puzzle.
4. Kecerdasan Musik
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan,
mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Ciri-ciri:
1. Anda dapat memainkan alat musik.
2. Anda dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
3. Anda biasanya dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa
kali saja.
4. Anda sering mendengarkan musik. Anda bahkan kadang kala menghadiri konser
musik. Anda suka -bahkan butuh- mendengarkan lagu sambil anda bekerja.
5. Anda mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari
anda mengikuti irama lagu itu.
5. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud,
motivasi dan perasaan orang lain. Ciri-ciri:
1. Anda senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
2. Anda lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
3. Orang sering kali datang kepada anda untuk meminta nasihat.
4. Anda adalah orang penuh simpati.
5. Anda lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada individual
seperti renang dan lari.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan
pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu
memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Ciri-ciri:
1. Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan
pribadi.
2. Anda sering menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
3. Anda menetapkan tujuan anda.
4. Anda adalah seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan anda
memutuskan sendiri keputusan anda.
5. Anda mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak anda
bagikan atau ungkapkan kepada orang lain.
7. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil
untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Ciri-ciri:
1. Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
2. Anda cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri.
3. Anda senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti berjalan
atau lari.
4. Anda tidak keberatan jika diminta untuk menari.
5. Setiap kali anda pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan permainan
yang sangat menantang dan “mengerikan” secara fisik seperti jet coaster.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan,
mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun
lingkungan. Ciri-ciri:
1. Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
2. Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan
tanaman.
3. Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh
bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan kesehatan.
4. Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat anda
berjalan di alam dan anda bisa “membaca” cuaca.
5. Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka
memancing.
2.5 Cara Mengukur Tingkat Kecerdasan
Pernahkah kita berpikir bahwa orang-orang yang berada disekeliling kita memiliki tingkat
kecerdasan yang berbeda...hmmm kira-kira dari mana yah kita bisa mengetahui ukuran kecerdasan
seseorang. Apakah kecerdasan itu dilihat dari nilai-nilai yang didapatnya di sekolah atau nilai IPK-nya
yang diperoleh di perguruan tinggi.
Mungkin sampai saat ini kita tidak tahu sampai sejauh mana tingkat kecerdasan kita. Ada sebuah
kutipan menyebutkan bahwa “Kecerdasan seseorang bukan dilihat dari nilai-nilai yang ia dapatkan namun
dari pikiran-pikiran yang ia berikan”.
Mungkin maksud kutipan di atas adalah kecerdasan seseorang dapat ditentukan dari pola pikir
yang ia berikan dalam menghadapi masalah ataupun menyelesaikan masalah. Kecerdasan memang
sebuah misteri terpendam dari diri setiap manusia, dan cara mengukurnya bahkan lebih misterius lagi.
Tidak mudah mengukur jenis dan kecerdasan setiap orang. Kalaupun dapat, seberapa persiskah
pengukuran tersebut.
Tes IQ mungkin salah satu uji kecerdasan yang diterima luas oleh masyarakat. Pengukuran
kecerdasan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau tes tampilan (performance test). Namun,
Stephen Jay Gould adalah salah satu tokoh yang mengkritik teori kecerdasan. Dalam bukunya The
Mismeasure of Man (Kesalahan Ukur Manusia), ia mengemukakan bahwa kecerdasan sebenarnya tak bisa
diukur, dan juga mempertanyakan sudut pandang hereditarian atas kecerdasan.
Bagaimana menghitung tingkat IQ ( Intellegent Quotient) seseorang ? melalui psikotest yang
memiliki banyak metode atau cara. Para ahli berbeda dalam menentukan ukuran soal ini. Berikut ini akan
sedikit dipaparkan dan bisa dijadikan gambaran untuk menilai :
Klasifikasi IQ berbeda untuk setiap metode test yang digunakan. Stanford-Binet
mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115. Lewis Terman mengklasifikasikan
nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109. Lebih jauh lagi, Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada
angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 – 115). Dikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai IQ
yang didapat, harus diperhatikan pula metode test apa yang digunakan.
Untuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang digunakan. Bisa
menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga metode diatas).
70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental.
80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 : Tingkat IQ superior
131 atau lebih : Tingkat IQ sangat superior atau jenius.
BAB III
PENUTUP
Manusia diciptakan dan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar
biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kecerdasan sebagai suatu kemampuan ini
pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini. Dengan
kecerdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beradab.
Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah
aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami
sesuatu. Karena intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses
berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati secara
langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan
manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Ciri-ciri intelegensi yaitu : Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang
melibatkan proses berfikir secara rasional (intelegensi dapat diamati secara langsung). DAN
Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan
pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
Teori – teori inteligensi dibedakan menjadi empat macam, diantaranya teori factor, teori
struktural intelektual, teori kognitif, teori inteligensi majemuk (multiple intelligences)
Kecerdasan ialah suatu kumpulan ilmu-ilmu dimana kita dapat menjelaskan sifat pikiran
kita seperti di kehidupannn kita sehari-hari. Di dalam kecerdasan memiliki ciri-ciri yaitu dapat
menilai, memahami secara keseluruhan, memberi alasan dengan baik
Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu
kecerdasan linguistik, kecerdasan logik matematik, kecerdasan visual dan spasial, kecerdasan
musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan
naturalis
DAFTAR PUSTAKA
http://sule-gratis.blogspot.com/2013/01/8-jenis-kecerdasan-manusia.html
http://kmjppb.wordpress.com/2011/10/15/intelegensi/
http://www.siswo.web.id/2012/12/menghitung-tingkat-iq-seseorang.html
http://greenvanda.blogspot.com/2012/04/mengukur-kecerdasan-seseorang.html