bab i pndahuluan a. latar belakangeprints.umm.ac.id/50485/2/bab i.pdf · penyalahgunaan narkoba...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang terdiri dari gugusan pulau-pulau dengan
warga masyarakat yang sangat banyak, dimana diperlukan suatu aparat
keamanan seperti Kepolisian untuk melakukan pengamanan dan menjaga
ketertiban, tindak pidana dalam suatu negara tidak dapat di hindari, seperti
contoh di Indonesia banyak terjadi tindak pidana dikarenakan masih banyaknya
orang yang belum mengetahui hukum, dan masih banyaknya pengangguran
dimana setelah sekian lama mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup,
mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah
satu contoh tindak pidana yang sering terjadi di Indonesia adalah pencurian,
perjudian, narkotika, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu terkadang hal
tersebut dilakukan karena hal tersebut lebih menguntungkan. Tindakan
criminal ini tidak hanya dilakukan orang dewasa tapi juga dilakukan oleh anak-
anak, tindakan ini bukanlah suatu sifat namun tindakan yang lahir dari
keinginan pelaku dengan sebab tertentu, kejahatan ini bisa dilakukan oleh
perempuan, laki-laki, anak-anak ataupun orang dewasa.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
2
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan.
Narkotika adalah kasus yang banyak terjadi di Indonesia, tak hanya di
Indonesia negara-negaara lain juga banyak kasus mengenai narkoba ini,
narkoba ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan namun efek yang
ditimbulkan akan dapat menyebabkan kematian kepada penggunanya, tidak
hanya kematian namun banyak lagi efek yang merugikan bagi manusia juka
menggunakan narkoba ini. Indonesia adalah negara yang terdiri dari gugusan
pulau-pulau, sehingga dalam pengawasan terhadap peredaran narkoba ini
sangat sulit, seperti halnya di pulau Madura khususnya Sumenep tidak dapat
dipungkiri bahwa kasus tertinggi di pulau Madura khususnya Kabupaten
Sumenep adalah Narkotika.
Kasus Narkotika terbaru yang masuk ke dalam berita di Koran Radar
Madura yaitu sebagai beikut “SUMENEP – Operasi Tumpas Narkoba Semeru
2018 yang dilakukan oleh Polres Sumenep membuahkan hasil. Dari operasi
yang dilakukan sejak 13–24 April itu, petugas kepolisian berhasil
mengamankan delapan tersangka dari lima kasus dugaan penyalahgunaan
narkoba. Salah satunya adalah warga Kabupaten Sampang. Dari ketiga
tersangka, polisi berhasil mengamankan BB berupa satu paket sabu dengan
berat 0,44 gram. Setelah menangkap tersangka Muhammad Sidik, polisi
berhasil mengembangkan kasus dan menangkap tersangka lain atas nama Dedy
Iqbal. Tersangka ditangkap di rumahnya di Desa Kacongan, Kcamatan Kota
Sumenep. Dari lima kasus tersebut, polisi berhasil mengamankan BB narkotika
3
jenis sabu dengan berat 7,82 gram. ”Delapan tersangka ini kebanyakan adalah
pemakai. Lalu ada satu pengedar yang dari Sampang,” ungkap Kapolres
Sumenep AKBP Fadillah Zulkarnaen kemarin (26/4).1
Berdasarkan berita “Sumenep, (Media Madura) – Badan Narkotika
Nasional Kabupaten (BNNK) Sumenep hanya berhasil mengungkap 15 kasus
penyalahgunaan narkoba dengan 16 orang tersangka selama 2017.” 2
15 kasus ini hanya yang terungkap namun masih banyak kasus-kasus yang
belum terungkap seperti penyalahguna, dan pengedar, dan bahkan Bandar
narkoba di Sumenep tidak dapat dipungkiri dan dapat dimungkinkan masih
banyak yang belum tertangkap maupun diketahui.
Tabel 1 :
Jumlah Kasus Narkotika Kabupaten Sumenep Tahun 2015-20193
NO TAHUN KASUS TERSANGKA BARANG
BUKTI
1 2015 43 KASUS 56 TSK 363,90 gr
2 2016 48 KASUS 62 TSK 123,40 gr
3 2017 56 KASUS 69 TSK 130,72 gr
4 2018 78 KASUS 102 TSK 98,96 gr
5 2019 15 KASUS 19 TSK 8,19 gr (Sabu)
0,76 gr
(Ganja)
Sumber: Jumlah Kasus Narkotika Kepolisian Negara RI Daerah Jawa Timur Resort Sumenep
2015-2019dan dolah oleh Peneiti
1 Abdul Basri, Polres Sumenep Amankan Delapan Tersangka Kasus Narkoba,
https://radarmadura.jawapos.com, Acces 06 Juli 2018 2 Rosy Dan Ahmadi, BNNK Sumenep Hanya Ungkap 15 Kasus Narkoba dalam
Setahun, https://mediamadura.com, Acces 06 Juli 2018 3 Jumlah Kasus Narkotika Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timur
Kabupaten Sumenep.
4
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus narkotika di Kabupaten
Sumenep semakin Sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 semakin
meningkat maka perlu upaya baru ataupun solusi baaru dalam pemberantasan
maupun pencegahan tindak pidana narkotika yang terjadi di Kabupaten
Sumenep
Jakarta, IDN Times - Badan Narkotika Nasional (BNN) terus
mengampanyekan diri untuk “memerangi” peredaran narkoba di wilayah
Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dari pengungkapan kasus narkoba yang
telah “digulung” institusi ini selama satu tahun terakhir.:4
1. Ungkap 46.537 kasus narkoba
2. Sita ratusan ton barang bukti Narkoba
3. Ditemukan 68 jenis narkoba baru di Indonesia
Dari kasus-kasus yang berhasil diungkap aparat penegak hukum
dalam kejahatan Narkoba, barang bukti yang disita adalah sebagai berikut :5
Tabel 2:
Data Barang Bukti yang Disita dari Kasus-Kasus Narkotika Tahun 2017
SHABU 4,71 TON
GANJA 151,22 TON
EKSTASI 2.940.748 BUTIR
627,84 KILOGRAM
Sumber : Data Gabungan BNN, POLRI, BEA dan CUKAI Periode Januari -Desember 2017
4 Fitang Budhi Adithia, Sepanjang Tahun 2017, BNN Ungkap 46.537 Kasus Narkoba,
https://www.idntimes.com, Acces 06 Juli 2018 5 Humas BNN, Press Release Akhir Tahun 2017 “Kerja Bersama Perang Melawan
Narkoba” Jakarta, 27 Desember 2017, http://www.bnn.go.id, Accs 06 Juli 2018
5
Penulis dalam hal ini akan meneliti bagaimana peredaran Narkotika secara
illegal ini supaya dapat dihentikan, karena dalam hal ini dampak buruk
narkotika bagi generasi muda di indonesia, dimana narkotika ini dapat
dikatakan dapat merubah moral generasi generasi muda, dan sejauh ini dengan
pengetahuan penulis bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkotika secara
illegal ini masih belum dapat dihentikan dan masih saja terus terjadi. Peredaran
Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika adalah setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum
yang ditetapkan sebagai tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Selain itu menurut penulis penyalahgunaan narkotika dengan tidak benar
ini akan menyababkan gangguan kesehatan, dan akan menyebabkan terjadinya
tindak pidana yang lain, jika generasi muda telah mengalami kecanduan
terhadap narkotika ini akan mengahalalkan segala cara demi dapat memperoleh
kembali narkotika untuk digunakannya, seperti halnya pencurian yang akan
terjadi saat seseorang telah tidak mempunyai uang untuk membeli narkotika
tersebut untuk memenuhi keinginannya untuk menggunakannya kembali, serta
pengaruh dari narkotika ini akan menyebabkan pengguna tersebut kehilangan
kesadaran dan dapat dimungkinkan pengguna akan melakukan tindakan yang
tidak di inginkan.
B. Permasalahan
A. Apakah yang menyebabkan beredarnya Narkotika di wilayah Kabupaten
Sumenep ?
6
B. Bagaimanakah upaya Kepolisian dalam pencegahan dan penanggulangan
peredaran dan penyalahgunaan Narkotika yang telah terjadi di wilayah
Kabupaten Sumenep ?
C. Bagaimanakah peran Badan Narkotika Nasional dalam pencegahan dan
penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan Narkotika di Wilayah
Kabupaten Sumenep ?
C. Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui dan memahami penyebab beredarnya narkotika dalam
suatu daerah.
2. Untuk mengetahui dan memahami cara dan upaya Kepolisian Resort
Kabupaten Sumenep penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan
narkotika.
3. Untuk mengetahui dan memahami peran BNN dalam pencegahan dan
penanggulangan peredaran dan penyalahgunaan narkotika
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pembelajaran, pengembangan keilmuan hukum pidana, serta hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai acuan pemikiran, dan memberikan pengetahuan
lebih bagi peneliti dan pembaca.
2. manfaat praktis
a. Agar dapat menjadi masukan bagi penegak hukum untuk menangani
permasalahan mengenai narkotika
7
b. Agar dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lain untuk
penyusunan tugas akhir kuliah.
c. Bagi penulis diharapkan akan menjadi wadah penerapan ilmu selama
menmpuh kuliah, serta untuk menyelesaikan tugas akhir untuk
menyelesaikan pendidikan S-1 (Strata 1)
E. Kegunaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
pembelajaran dan menjadi refrensi mengenai cara peredaran Narkotika dan
obat-obatan secara illegal, dan memberikan pengetahuan bahwa bagaimana
penyalahgunaan narkotika yang benar, karena Narkotika ini dapat
dikatagorikan sebagai obat-obatan berbahaya jika digunakan dengan tidak
benar.
F. Metode Penulisan
1. Penelitian Lapangan ( socio Legal Research )
a. Metode Pendekatan
Menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, penggunaan pendekatan
ini dilakukan penulis untuk mengkaji, memahami, dan untuk
menganalisa realita yang terjadi dalam masyarakat dengan
menggunakan dasar Hukum yang berlaku terhadapp kasus yang akan
diteliti, peraturan tersebut adalah Undang-Undang No. 35 Tahun 2009
Tenttang Narkotika, serta melihat hukum sebagai perilaku manusia
dalam masyarakat. Penggunaan Undang-Undang No.35 Tahun 2009 ini
8
diaharpkan akan menjadi dasar pemecahan masalah hukum yang terjadi
di Masyarakat.
b. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian
Penulis memilih lokasi penelitian di Sumenep dikarenakan penulis
sering dan banyak mengetahui bahwa banyak pengedar dan pengguna
atau penyalahguna narkoba secara illegal di daerah Sumenep, dan
bahwa penulis juga ingin mengetahui peredaran narkotika di Sumenep,
pada tahun 2018 terdapat 78 kasus narkoba dengan tersangka sebanyak
102 orang.6
c. Jenis Data
1) Data Primer
Data diperoleh secara langsung yaitu dari masyarakat berupa
wawancara mengenai bagaimana jika narkotika tersebar secara
bebas dalam masyarakat, dan wawancara dengan warga binaan
yang terjerat kasus narkotika, serta observasi kepada lembaga-
lemabaga terkait yaitu Badan Narkotika Kabupaten Sumenep,
Kepolisian Kabupaten Sumenep, dan Lapas Kabupaten
Sumenep.
2) Data Sekunder
Data ini diperoleh dengan mempelajari buku-buku, file, catatan,
dan data-data di lembaga terkait mengenai Narkotika, serta data-
data pendukung lainnya.
6 Rosy, Ratusan Orang di Sumenep Terjerat Kasus Narkoba Selama 2018,
https://mediamadura.com, Acces 14 April 2019
9
3) Data Tersier
Data ini diperoleh dengan mempelajari katalog perpustakaan,
direktori, dan daftar bacaan mengenai narkotika
d. Tekhnik pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis akan menggunakan beberapa teknik
yaitu sebagai berikut :
1) Observasi;
Observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan dan
pengumpulan data secara langsung kepada lembaga terkait yaitu
Badan Narkotika Kabupaten Sumenep, Kepolisian Kabupaten
Sumenep, dan Lapas Kabupaten Sumenep..
2) Wawancara;
Teknik wawancara ini dilakukan oleh penulis untuk
mendapatkan informasi secara langsung dengan cara dialog,
wawancara disini adalah melakukan pengumpulan data dengan
cara pengajuan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak
terkait yaitu kepada Bapak Beny Suprapto ( Kepala Seksi
Brantas BNN Kabupaten Sumenep ), Bapak Surya ( Staf Seksi
Pemberantasan Badan Narkotika Kabupaten Sumenep ), Ardian (
Staf Seksi Pemberantasan BNN Kabupaten Sumenep ), Mardian (Staf
Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resort Kabupaten Sumenep), dan
wawancara kepada Saudara Sabit ( Tahanan RUTAN Kabupaten
Sumenep ) yang terjerat kasus narkotika.
10
3) Dokumentasi;
Dokumentasi ini digunakan penulis dalam pengumpulan data
atas dokumen-dokumen terkait mengenai permasalahan yang
akan diteliti. Dokumen tersebut adalah (a). Data Tahanan Tahun
2018 BNN Kabupaten Sumenep, (b). Daftar barang bukti
narkotika tahun 2018 BNN Kabupaten Sumenep, (c). Data
Ungkap Kasus Narkotika Tahun 2015 – 2019 POLRES
Kabupaten Sumenep, (d). Data Terpidana Kasus Narkotika
RUTAN Kabupaten Sumenep.
4) Studi kepustakaan;
Studi kepustakaan di gunakan penulis untuk mengumpulkan
suatu informasi dari buku, Karya Ilmiah, serta internet.
e. Tekhnik Analisa Data
Dalam hal ini penulis akan menggunakan analisa deskriptif kualitatif,
yang merupakan penguraian, penjelasan dan penggamabaran
permasalahan yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti oleh penulis.
G. Rencana Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hukum dalam hal ini penulis membagi menjadi 4
bagian bab yakni, dimana pembagian tersebut digunakan untuk mempermudah
memahami dari isi dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Bab- bab
tersebut akan dijelaskan yaitu sebagai berikut :
11
1. Bab I Pendahuluan
Yaitu berisikan mengenai latar belakang tentang apa yang akan
diteliti, berisikan hal-hal yang melatar belakangi penulis dalam
penelitian. Berikutnya terdapat rumusan masalah yang membahas
tentang apa yang akan diteliti oleh penulis dan dijadikan pembahasan
oleh penulis, dan menjadi inti atau pokok dari pembahasan. Serta
terdapat tujuan penulisan dimana membahas mengenai tujuan penulis
melakukannya kajian terhadap kasus yang menjadi objek penelitian.
Selanjutnya adalah manfaat yaitu hasil penulisan tersebut bermanfaat
bagi subyek yang terkait dalam penelitian. Dan kegunaan sebagai acuan
pembelajaran dan menjadi refrensi mengenai bagaimana cara peredaran
Narkotika dan obat-obatan secara illegal, dan memberikan pengetahuan
bahwa bagaimana penyalahgunaan narkotika yang benar, karena
Narkotika ini dapat dikatagorikan sebagai obat-obatan berbahaya jika
digunakan dengan tidak benar.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas mengenai teori/ doktrin (a). tinjauan umum
tindak pidana, (b). Tinjauan Umum Tindak Pidana Narkotika, (c). Teori
penyebab kejahatan serta pencegahan dan penanggulangan kejahatan
mengenai kajian kajian Hukum yang dipakai oleh penulis sebagai bahan
untuk pendukung analisa penulis terhadap permasalahan yang akan
diteliti oleh penulis yaitu mengenai peredaran dan penyalahgunaan
narkotika jenis sabu.
12
3. Bab III Pembahasan
Dalam bab ini berisikan mengenai pembahasan tentang
permasalahan yang diteliti oleh peneliti, serta berisikan mengenai analisa
terhadap ermasalahan yaitu tentang peredaran dan penyalahgunaan
narkotika jenis sabu.
4. Bab IV Penuutup
peneliti menyusun bab IV setelah melakukan pembahasan dalam
BAB III, BAB IV ini adalah Penutup berisikan kesimpulan dan saran,
kesimpulan ini membahas mengenai kesimpulan yang didapat oleh
penulis setelah pembahasan yaitu analisa mengenai permasalahan yang
dibahas oleh peneliti, dan apa yang didapat oleh peneliti mengenai
permasalahan yang diteliti dan permasalahan hukum yang diperoleh.
Serta saran yaitu berisikan mengenai apa yang harus diperbaiki dari
permasalahan hukum yang terjadi dan diteliti oleh peneliti, saran
didapatkan dari hasil analisa peneliti.