bab i perbaikan
DESCRIPTION
ReportTRANSCRIPT
1
BAB IPENDAHULUAN
A Latar Belakang
Masalah kesehatan bayi di Indonesia merupakan suatu masalah
yang perlu mendapat perhatian khusus sejak dalam kandungan ibu
sampai kelahirannya karena masa depan suatu bangsa itu tergantung
pada generasi mudanya
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat badan bayi kurang dari
2500 gram pada saat kelahiran dan merupakan salah satu indikator utama
untuk mengukur derajat kesehatan Kematian perinatal pada bayi berat
lahir rendah 8 kali lebih besar dari pada bayi normal pada umur kehamilan
yang sama (Soeratmi20111)
Bayi berat lahir rendah merupakan masalah nasional yang
multikompleks karena merupakan salah satu penyebab kematian bayi
Kelahiran preterm dan bayi berat lahir rendah berakibat kurang
sempurnanya pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya yang pada akhirnya
akan mengalami lebih banyak kesulitan untuk beradaptasi hidup di dunia
luar dan muda terjadi komplikasi
Makin rendah gestasi dan makin kecil bayi yang dilahirkan maka
tinggi kejadian morbiditas dan mortalitas pada bayi berat lahir
rendah(Ummul Khairat20111)
2
Prevalensi Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) menurut WHO 2012
diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan
33 -38 dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau
social ekonomi rendah Secara statistic menunjukan 90 kejadian BBLR
didapatkan di Negara- Negara berkembang atau social ekonomi rendah
Secara statistic menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di
Negara-Negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi
dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal
ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti ibu
mempunyai penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan
usia ibu ( httpwordpresscom20080716prevalensi-bblr-WHO )diakses
tanggal 16 juni 2013
Di tingkat ASEAN angka kematian bayi di Indonesia tahun 2010
yaitu 31 per 1000 kelahiran hidup Angka itu 52 kali lebih tinggi
dibandingkan Malaysia juga 12 kali lebih tinggi dibandingkan Filipinadan
24 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Thailand
Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi antara satu
daerah dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil study 7
daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21- 172
secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar
75 ( httpwwwkabarbisnincomread2816865-BBLR-ASEAN) diakses
tanggal 16 juni 2013
3
Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi sekitar 56
kematian terjadi pada periode yang sangat dini yaitu di masa neonatal
Sebagian besar kematian neonatal terjadi pada 0-6 hari (785) dan
prematuritas merupakan salah satu penyebab utama kematian (Direktorat
Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementrian Kesehatan
RI2011iii)
Dari hasil laporan pembinaan pelayanan kesehatan anak dines
kesehatan provinsi Sulawesi selatan tahun 2011 tercatat jumlah bayi baru
lahir adalah 148070 orang BBLR sebanyak 3370 orang (229) KJDR
sebanyak 1011 (068) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-
sulawesi-selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013
Kematian neonatal 0-7 hari di Sulawesi selatan akibat BBLR juga
tinggi yaitu sebanyak 3235 asfiksia sebanyak 3826 tetanus 181
pendarahan 013 ikterus 099 trauma 066 infeksi 230 kelainan
konginetal 542 hipotermi 131 dan penyebab lain 1658 (Profil
dinkes sul-sel) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-sulawesi-
selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013
Dari bagian pencatatan dan pelaporan RSKDIA SITI FATIMAH
Makassar pada tahun 2011 tercatat jumlah kelahiran hidup sebanyak
5004 orang dari jumlah tersebut didapatkan 394 bayi yang mengalami
bayi berat lahir rendah dan tahun 2012 tercatat jumlah kelahiran hidup
4
sebanyak 4216 orang Didapatkan 508 bayi yang mengalami bayi berat
lahir rendah dan 6 orang yang meninggal
Melihat masih tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah
tersebut dan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkannya seperti
kecerdasan hambatan pertumbuhan serta respon imunitas yang rendah
sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus mengenai bayi
berat lahir rendah di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti
Fatimah dengan penelitian yang berjudul ldquoManajemen Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Karena
Premature Di RSKDIA SITI FATIMAHrdquo
B Ruang Lingkup Penulisan
Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir
Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah Tanggal 25 sd 27 april 2013
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
Diperolehnya informasi sekaligus pelayanan nyata tentang
proses Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan
Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd
27 april 2013
5
2 Tujuan Khusus
a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan
Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal
25 sd 27 april 2013
f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada
bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
6
h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan
yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat
Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april
2013
D Manfaat Penulisan
1 Manfaat Praktis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan
asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah
2 Manfaat Ilmiah
Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya
tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
3 Manfaat Institusi
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan
proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah
4 Manfaat Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir
jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan
pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar
7
E Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah
1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan
makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya
tulis ini
2 Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan
pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi
7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar
identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa
masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan
kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan
asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan
dengan cara
a Anamnesa wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan
keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk
memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut
8
b Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi
palpasi auskultasi dan perkusi
3 Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan
petugas lab
4 Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien
F Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Ruang Lingkup Penulisan
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
2
Prevalensi Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) menurut WHO 2012
diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan
33 -38 dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau
social ekonomi rendah Secara statistic menunjukan 90 kejadian BBLR
didapatkan di Negara- Negara berkembang atau social ekonomi rendah
Secara statistic menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di
Negara-Negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi
dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal
ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti ibu
mempunyai penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan
usia ibu ( httpwordpresscom20080716prevalensi-bblr-WHO )diakses
tanggal 16 juni 2013
Di tingkat ASEAN angka kematian bayi di Indonesia tahun 2010
yaitu 31 per 1000 kelahiran hidup Angka itu 52 kali lebih tinggi
dibandingkan Malaysia juga 12 kali lebih tinggi dibandingkan Filipinadan
24 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Thailand
Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi antara satu
daerah dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil study 7
daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21- 172
secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar
75 ( httpwwwkabarbisnincomread2816865-BBLR-ASEAN) diakses
tanggal 16 juni 2013
3
Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi sekitar 56
kematian terjadi pada periode yang sangat dini yaitu di masa neonatal
Sebagian besar kematian neonatal terjadi pada 0-6 hari (785) dan
prematuritas merupakan salah satu penyebab utama kematian (Direktorat
Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementrian Kesehatan
RI2011iii)
Dari hasil laporan pembinaan pelayanan kesehatan anak dines
kesehatan provinsi Sulawesi selatan tahun 2011 tercatat jumlah bayi baru
lahir adalah 148070 orang BBLR sebanyak 3370 orang (229) KJDR
sebanyak 1011 (068) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-
sulawesi-selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013
Kematian neonatal 0-7 hari di Sulawesi selatan akibat BBLR juga
tinggi yaitu sebanyak 3235 asfiksia sebanyak 3826 tetanus 181
pendarahan 013 ikterus 099 trauma 066 infeksi 230 kelainan
konginetal 542 hipotermi 131 dan penyebab lain 1658 (Profil
dinkes sul-sel) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-sulawesi-
selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013
Dari bagian pencatatan dan pelaporan RSKDIA SITI FATIMAH
Makassar pada tahun 2011 tercatat jumlah kelahiran hidup sebanyak
5004 orang dari jumlah tersebut didapatkan 394 bayi yang mengalami
bayi berat lahir rendah dan tahun 2012 tercatat jumlah kelahiran hidup
4
sebanyak 4216 orang Didapatkan 508 bayi yang mengalami bayi berat
lahir rendah dan 6 orang yang meninggal
Melihat masih tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah
tersebut dan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkannya seperti
kecerdasan hambatan pertumbuhan serta respon imunitas yang rendah
sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus mengenai bayi
berat lahir rendah di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti
Fatimah dengan penelitian yang berjudul ldquoManajemen Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Karena
Premature Di RSKDIA SITI FATIMAHrdquo
B Ruang Lingkup Penulisan
Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir
Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah Tanggal 25 sd 27 april 2013
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
Diperolehnya informasi sekaligus pelayanan nyata tentang
proses Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan
Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd
27 april 2013
5
2 Tujuan Khusus
a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan
Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal
25 sd 27 april 2013
f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada
bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
6
h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan
yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat
Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april
2013
D Manfaat Penulisan
1 Manfaat Praktis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan
asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah
2 Manfaat Ilmiah
Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya
tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
3 Manfaat Institusi
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan
proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah
4 Manfaat Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir
jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan
pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar
7
E Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah
1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan
makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya
tulis ini
2 Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan
pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi
7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar
identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa
masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan
kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan
asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan
dengan cara
a Anamnesa wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan
keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk
memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut
8
b Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi
palpasi auskultasi dan perkusi
3 Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan
petugas lab
4 Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien
F Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Ruang Lingkup Penulisan
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3
Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi sekitar 56
kematian terjadi pada periode yang sangat dini yaitu di masa neonatal
Sebagian besar kematian neonatal terjadi pada 0-6 hari (785) dan
prematuritas merupakan salah satu penyebab utama kematian (Direktorat
Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Kementrian Kesehatan
RI2011iii)
Dari hasil laporan pembinaan pelayanan kesehatan anak dines
kesehatan provinsi Sulawesi selatan tahun 2011 tercatat jumlah bayi baru
lahir adalah 148070 orang BBLR sebanyak 3370 orang (229) KJDR
sebanyak 1011 (068) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-
sulawesi-selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013
Kematian neonatal 0-7 hari di Sulawesi selatan akibat BBLR juga
tinggi yaitu sebanyak 3235 asfiksia sebanyak 3826 tetanus 181
pendarahan 013 ikterus 099 trauma 066 infeksi 230 kelainan
konginetal 542 hipotermi 131 dan penyebab lain 1658 (Profil
dinkes sul-sel) (httpwwwprofil-dines-kesehatan-provinsi-sulawesi-
selatan-2011com) diakses tanggal 16 juni 2013
Dari bagian pencatatan dan pelaporan RSKDIA SITI FATIMAH
Makassar pada tahun 2011 tercatat jumlah kelahiran hidup sebanyak
5004 orang dari jumlah tersebut didapatkan 394 bayi yang mengalami
bayi berat lahir rendah dan tahun 2012 tercatat jumlah kelahiran hidup
4
sebanyak 4216 orang Didapatkan 508 bayi yang mengalami bayi berat
lahir rendah dan 6 orang yang meninggal
Melihat masih tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah
tersebut dan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkannya seperti
kecerdasan hambatan pertumbuhan serta respon imunitas yang rendah
sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus mengenai bayi
berat lahir rendah di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti
Fatimah dengan penelitian yang berjudul ldquoManajemen Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Karena
Premature Di RSKDIA SITI FATIMAHrdquo
B Ruang Lingkup Penulisan
Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir
Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah Tanggal 25 sd 27 april 2013
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
Diperolehnya informasi sekaligus pelayanan nyata tentang
proses Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan
Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd
27 april 2013
5
2 Tujuan Khusus
a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan
Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal
25 sd 27 april 2013
f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada
bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
6
h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan
yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat
Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april
2013
D Manfaat Penulisan
1 Manfaat Praktis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan
asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah
2 Manfaat Ilmiah
Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya
tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
3 Manfaat Institusi
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan
proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah
4 Manfaat Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir
jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan
pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar
7
E Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah
1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan
makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya
tulis ini
2 Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan
pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi
7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar
identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa
masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan
kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan
asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan
dengan cara
a Anamnesa wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan
keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk
memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut
8
b Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi
palpasi auskultasi dan perkusi
3 Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan
petugas lab
4 Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien
F Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Ruang Lingkup Penulisan
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
4
sebanyak 4216 orang Didapatkan 508 bayi yang mengalami bayi berat
lahir rendah dan 6 orang yang meninggal
Melihat masih tingginya angka kejadian bayi berat lahir rendah
tersebut dan dengan melihat dampak yang akan ditimbulkannya seperti
kecerdasan hambatan pertumbuhan serta respon imunitas yang rendah
sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus mengenai bayi
berat lahir rendah di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti
Fatimah dengan penelitian yang berjudul ldquoManajemen Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Karena
Premature Di RSKDIA SITI FATIMAHrdquo
B Ruang Lingkup Penulisan
Adapun ruang lingkup dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan Bayi Berat Lahir
Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah Tanggal 25 sd 27 april 2013
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
Diperolehnya informasi sekaligus pelayanan nyata tentang
proses Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny ldquoJrdquo Dengan
Bayi Berat Lahir Rendah Di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd
27 april 2013
5
2 Tujuan Khusus
a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan
Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal
25 sd 27 april 2013
f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada
bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
6
h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan
yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat
Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april
2013
D Manfaat Penulisan
1 Manfaat Praktis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan
asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah
2 Manfaat Ilmiah
Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya
tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
3 Manfaat Institusi
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan
proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah
4 Manfaat Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir
jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan
pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar
7
E Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah
1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan
makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya
tulis ini
2 Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan
pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi
7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar
identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa
masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan
kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan
asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan
dengan cara
a Anamnesa wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan
keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk
memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut
8
b Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi
palpasi auskultasi dan perkusi
3 Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan
petugas lab
4 Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien
F Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Ruang Lingkup Penulisan
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
5
2 Tujuan Khusus
a Melaksanakan Pengkajian dan Analisa Data Dasar pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
b Merumuskan DiagnosaMasalah Aktual pada Bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
c Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
d Mengidentifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi pada bayi
Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
e Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny ldquoJrdquo dengan
Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal
25 sd 27 april 2013
f Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan pada bayi Ny ldquoJrdquo
dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah
tanggal 25 sd 27 april 2013
g Mengevaluasi Asuhan Kebidanan yang telah diberikan pada
bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSKDIA Siti
Fatimah tanggal 25 sd 27 april 2013
6
h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan
yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat
Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april
2013
D Manfaat Penulisan
1 Manfaat Praktis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan
asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah
2 Manfaat Ilmiah
Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya
tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
3 Manfaat Institusi
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan
proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah
4 Manfaat Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir
jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan
pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar
7
E Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah
1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan
makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya
tulis ini
2 Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan
pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi
7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar
identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa
masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan
kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan
asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan
dengan cara
a Anamnesa wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan
keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk
memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut
8
b Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi
palpasi auskultasi dan perkusi
3 Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan
petugas lab
4 Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien
F Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Ruang Lingkup Penulisan
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
6
h Mendokumentasikan semua temuan Asuhan Kebidanan
yang telah dilaksanakan pada bayi Ny ldquoJrdquo dengan Bayi Berat
Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah tanggal 25 sd 27 april
2013
D Manfaat Penulisan
1 Manfaat Praktis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan
asuhan kebidanan dengan Bayi Berat Lahir Rendah
2 Manfaat Ilmiah
Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh khususnya
tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
3 Manfaat Institusi
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan
proses asuhan kebidanan pada kasus bayi berat lahir rendah
4 Manfaat Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian akhir
jenjang pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan
pada akademi kebidanan Nusantara Jaya Makassar
7
E Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah
1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan
makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya
tulis ini
2 Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan
pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi
7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar
identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa
masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan
kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan
asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan
dengan cara
a Anamnesa wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan
keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk
memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut
8
b Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi
palpasi auskultasi dan perkusi
3 Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan
petugas lab
4 Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien
F Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Ruang Lingkup Penulisan
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
7
E Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah
1 Studi Kepustakaan Yaitu dengan membaca buku situs dan
makalah-makalah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam menyusun karya
tulis ini
2 Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan
pendekatan proses manajemen asuhan kebidanan yang meliputi
7 Langkah Varney yaitu Identifikasi dan analisa data dasar
identifikasi diagnosamasalah aktual antisipasi diagnosa
masalah potensial melaksanakan tindakan segera dan
kolaborasi merencanakan asuhan kebidanan melaksanakan
asuhan kebidanan dan evaluasiPengumpulan data dilakukan
dengan cara
a Anamnesa wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan
keluarganya guna mendapatkan data yang diperlukan untuk
memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut
8
b Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi
palpasi auskultasi dan perkusi
3 Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan
petugas lab
4 Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien
F Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Ruang Lingkup Penulisan
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
8
b Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai ke kaki (head to toe) meliputi inspeksi
palpasi auskultasi dan perkusi
3 Studi Dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
klien yang bersumber dari catatan dokter bidan perawat dan
petugas lab
4 Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan
dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah mengenai klien
F Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
B Ruang Lingkup Penulisan
C Tujuan Penulisan
1 Tujuan Umum
2 Tujuan Khusus
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
9
D Manfaat Penulisan
E Metodologi Penulisan
F Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah
1 Pengertian BBLR
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
b Karakteristik Bayi Dismatur
3 Diagnosis BBLR
4 Cara menilai BBLR
5 Faktor- factor yang mempengaruhi BBLR
6 Komplikasi BBLR
7 Perawatan BBLR
a Mempertahankan suhu tubuh bayi
b Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
c Pencegahan infeksi
d Penimbangan berat badan
e Pemberian oksigen
f Pengawasan jalan nafas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
10
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan
Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
a Pengertian
b Proses Manajemen Kebidanan
2 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
a Pengertian
b Proses Manajemen SOAP
c Keterkaitan Manajemen Kebidanan Dan SOAP
BAB III STUDI KASUS
A Identifikasi data dasar
B Merumuskan diagnosamasalah aktual
C Merumuskan diagnosa masalah potensial
D Mengidentifikasi tindakan segera dan kolaborasi
E Rencana asuhan kebidanan
F Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
G Evaluasi asuhan kebidanan
H Pendokumentasian hasil asuhan soap
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
11
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini membahas tentang kesenjangan antara teori
dengan fakta yang ada dibahas secara sistematis mulai dari
langkah 1 sampai langkah 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
12
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berikut ini akan dikemukakan konsep dasar medis tentang Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sebagai berikut
1 Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
a Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang umur kehamilan
( arief 2009 1 )
b Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram (Wahyuni Sari 201126)
c Istilah prematuritas telah di ganti dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) karena terdapat dua bentuk kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram atau karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu Bayi Berat Lahir Rendah dari
semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
keadaannya( Proverawati Atika 2010 1)
Berdasarkan pengertian di atas maka bayi dengan Bayi Berat Lahir
Rendah ( BBLR ) dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu
a Prematuritas Murni yaitu
1 usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai berat badan untuk masa gestasi itu
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
13
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai dengan
masa kehamilam (NKB-SMK) (Sari201127)
2 Persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-
37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono 2010 668)
3 Persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu
atau berat badan lahir antara 500- 2499 gram (Asuhan
Kebidanan IV2010222)
b Dismaturus
Adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan Dismatur ini dapat
juga disebut neonatus kurang bulan ndash kecil untuk masa
kehamilan ( NKB ndash KMK ) ( Proverawati Atikah 2010 4)
2 Karakteristik BBLR
a Karakteristik Bayi Prematur
Tanda-tanda bayi kurang bulan adalah
1 Kulit tipis dan mengkilap
2 Tulang rawan telinga sangat lunak karena belum
terbentuk dengan sempurna
3 Lanugo (rambut haluslembut) masih banyak ditemukan
terutama pada punggung
4 Jaringan payudara belum terlihat putting masih berupa
titik karena jaringan kelenjar mammae masih kurang
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
14
akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang
5 Pada perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora
6 Pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan testis
kadang belum turun
7 Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur
8 Aktivitas dan tangisan lemah
9 Refleks mengisap dan menelan tidak efektif atau lemah
(Atika20102)
Selain tanda yang disebutkan diatas ditambahkan pula
tanda-tanda yang lain menurut (Ika20108) yaitu
1 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
2 Berat badan kurang dari 2500 gram
3 Kuku panjangnya belum melewati ujung jari
4 Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5 Panjang badan kurang dari 46 cm
6 Lingkar dada kurang dari 30 cm
7 Pada bayi perempuan klitoris menonjol labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
8 Fungsi sarafnya belum atau kurang matang
mengakibatkan refleks hisap menelan dan batuk masih
lemah
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
15
Karakteristik yang lain menurut weni (200923) adalah
1 Masa gestasi kurang dari 37 minggu
2 Kulit tampak transparan
3 Kepala lebih besar dari badan
4 Ubun-ubun dan sutura lebar
5 Rambut tipis dan halus
b Karakteristik Bayi Dismatur
Tanda-tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK)
1 Umur bayi dapat cukup kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram
2 Gerakannya cukup aktif dan tangis cukup kuat
3 Kulit keriput lemak dibawah kulit tipis
4 Bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi
labia minora
5 Bayi laki-laki testis mungkin telah turun
6 Mengisap cukup kuat (Atikah20103)
Ciri lain bayi dismatur menurut weni (200925) adalah tali
pusat berwarna kuning kehijauan
3 Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosis bayi dengan BBLR maka hal-hal yang
harus diperhatikan adalah
a Perhitungan HPHT (hari pertama haid terakhir)
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
16
b Penilaian secara klinis BB PBLD dan LK (Atikah
20104)
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan menimbang
berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat
diketahui dengan dilakukan anamnesis pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sebagai berikut
a Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada Ibu dalam anamnesis
untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang
yang berpengaruh terjadinya BBLR yaitu umur Ibu riwayat
HPHT riwayat persalinan sebelumnya jarak kelahiran
sebelumnya kenaikan berat badan selama hamil aktivitas
penyakit yang diderita selama hamil obat-obatan yang
diminum selama hamil
b Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik pada bayi BBLR
adalah
1 Berat badan
2 Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)
3 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (pada bayi kecil
untuk masa kehamilan)
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
17
c Pemeriksaan penunjang
1 Pemeriksaan skor ballard
2 Tes kocok (shake test) dianjurkan untuk bayi kurang
bulan
3 Darah rutin dan glukosa darah
4 Foto dada ataupun babygram
(Ika201053)
4 Cara Menilai BBLR ( WiknjosastroH 2008 )
Adapun cara menilai neorumuskular yaitu
a Posture dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang
b Square window tangan bayi di fleksikan antara ibu jari dan
telunjuk pemeriksaan di ukur sudut antara hypothenareminence
dengan foream
c Arm recoil lakukan fleksi dengan lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut diekstensikan dan dilepas Nilailah
derajat kembalinya ke posisi fleksi
d Pobliteal angel bayi tidur terlentang paha di pegang
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut ndash dada
( kneechest position ) setelah itu di lakukan ekstensi tungkai
bawah ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
e Carf sign posisi terlentang peganglah salah satu lengan bayi
dan usahakan tangan tersebut mencapai leher posterior dari
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
18
bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi di atas dadanya
dan lihat sampai di mana siku tersebut dapat di geser Makin
mudah bayi menggeser sikunya melewati garis tengah ke sisi
lain
f Hell to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke telinga dari
sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga
dan ektensi lutut
Adapun penilaian dengan menggunakan sistem Ballard
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda
kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuskuler Penilaian
dilakukan dengan cara
1 Menilai 7 tanda kematangan fisik
2 Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3 Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4 Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan
dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard
(Pantiawati Ika2010hal20)
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
19
Tabel 1 Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah transparan
Merah muda licin halus tampak vena
Permukaan mengelupas dengantanpa ruam sedikit vena
Daerah pucat retak-retak vena jarang
Seperti kertas kulit retak lebih dalam tidak ada vena
Seperti kulit retak-retak mengerut
Lanugo Tidak ada Banyak Menipis Menghilang
Umumnya tidak ada
Lipatan plantar
Tidak ada Tanda merah sangat sedikit
Hanya lipatan anterior yang melintang
Lipatan 23 anterior
Lipatan di seluruh telapak
Payudara
Hampir tidak ada
Areola datar tidak ada tonjolan
Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm
Areola penuh tonjolan 5-10 mm
Daun telinga
Datar tetap terlipat
Sedikit melengkung lunak lambat membalik
Bentuknya lebih baik lunak mudah membalik
Bentuknya sempurna membalik seketika
Tulang rawan tebal telinga kaku
Kelamin laki-laki
Skrotum kosong tidak ada ruga
Testis turun sedikit ruga
Testis ke bawah ruganya
Testis bergantung ruganya
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
20
bagus dalam
Kelamin perempuan
Klitoris dan labia minora menonjol
Labia mayora dan minora sama-sama menonjol
Labia mayora besar labia minora kecil
Klitoris dan labia minora ditutupi labia mayora
(Sumber Pantiawati Ika 2010 hal 21)
Berdasarkan berat badannya bayi baru lahir dengan Berat
Lahir Rendah di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
a Bayi Berat Lahir Rendah ( Low Birth Weight Infant ) ialah bayi
dengan Berat badan Lahir 1500- kurang dari 2500 gram
b Bayi berat lahir sangat rendah ( Very Low Birthweight infant )
ialah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram
c Bayi berat lahir ekstrim rendah ( Extremely Very Low
birthweight infant ) ialah bayi lahir hidup dengan berat badan
lahir kurang dari 1000 gram(Muslihatun Nur Wali2010 hal 2)
5 Factor ndash factor yang mempengaruhi BBLR ( proverawati
Atikah 20105 ndash 6 )
Factor yang dapat menyebabkan terjadinya BBLR yaitu
a Faktor Ibu
1 Gizi saat hamil yang kurang
2 Umur kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
3 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
21
4 Penyakit manahun ibu hipertensi jantung yang
pembentukan darah
5 Faktor pekerjaan yang terlalu berat
b Factor kehamilan
1 Hamil dengan hidramnion
2 Hamil ganda
3 Perdarahan antepartum
4 Komplikasi hamil pre-eklamsia eklamsi
c Factor janin
1 Cacat bawaan
2 Infeksi dalam rahim
d Factor yang masih belum di ketahui
e Factor lingkungan dan tempat di antara tinggi radiasidan zat ndash
zat racun
Adapun penyebab yang lain adalah adanya riwayat pernah
melahirkan prematur sebelumnya berat badan ibu yang rendah
dan ibu hamil yang masih remaja (Atikah 20107)
6 Komplikasi pada BBLR
Adapun komplikasi pada BBLR jika bayi premature adalah
sebagai berikut
a Asfiksia
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
22
b Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit
berat pada BBLR
c Hipotermia
d hipoglikemia
e Gangguan alat pencernaan dan Problema nutrisi
f Immature hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
defistensi vitamin K
g Ginjal yang immature baik secara otomatis maupun fungsinya
h Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
i Gangguan immunologic
( Wiknjosastro H 2008776 )
7 Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah ( Wiknjasostro H 2008
778 )
a Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Bayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas
badan belum berfungsi dengan baik metabolismenya rendah
dan permukaan badan relative luas Oleh karena itu bayi
prematur harus dirawat didalam incubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi premature dapat
dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
23
berisi air panas atau menggunakan metode kanguru yaitu
perawatan bayi baru lahir seperti bayi kanguru dalam kantung
Ibunya (Atika 201031)
Adapun pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan
berat badan sesuai dengan ketentuan dibawah ini
Tabel
Suhu Inkubator
Berat Badan Lahir 0-24 jam
(degC)
2-3 hari
(degC)
4-7 hari
(degC)
8 hari
(degC)
1500 gram 34-36 degC 33-35 degC 33-34 degC 32-33 degC
1501-2000 gram 33-34degC 33 degC 32-33 degC 32 degC
2001-2500 gram 33degC 32-33 degC 32 degC 32 degC
gt2500 garmgt 32-33degC 32 degC 31-32 degc 32 degC
Keterangan
Apabila suhu kamar 28-29 degC hendaknya diturunkan 1
degC setiap minggu dan apabila berat badan bayi sudah
mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat diluar incubator
dengan suhu 27degC (Aziz2009191)
b Pengaturan Dan Pengawasan Intake Nutrisi
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
24
ASI merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap
ASI juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi yang tidak
cukup mengisap Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI
dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan
atau dengan memasang sonde ke lambung Pemberian minum
sedikit demi sedikit tetapi frekuensinya sering (Atika201033)
Table 01 Pedoman Pemberian Minum Bayi
Sumber Wiknjosastro H 2008 779
Umur 1 hari
Umur 2 hari
Umur 3 hari
Umur 4 hari
Umur 10 hari
Umur 14 hari
60 ml kg BB
80 ml kg BB
100 ml kg BB
120 ml kg BB
180 ml kg BB
200 ml kg BB
Bila bayi mengalami sianosis minum berikutnya ditunda
dan hari berikutnya jumlah tidak ditambah Bayi yang lebih kecil
dan yang mengalami distress diberi minum dengan teratur ke
lambung dengan pompa semprit atau dengan infuse larutan
asam amino glukosa elektrolit dan lemak namun tidak boleh
terlalu lama karena akan berbahaya
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
25
Pada bayi dengan berat diatas 1500 gram dapat di mulai
dengan 3 mlkg setiap 2 jam dan setiap kali bayi akan diberi
minum cairan lambung harus dikeluarkan pemberian minum
berikutnya dapat di tambah 1 ml-20 ml setiap kali minum
Berikutnya mungkin dapat di beri minum setiap 3 jam
Bila cairan lambung yang diisap lebih dari 2 ml maka
jumlah susu yang akan di berikan harus dikurangi dengan jumlah
cairan yang akan dikeluarkan sebelumnya Kegagalan
pemberian pengganti ASI dapat dilihat dari turunnya berat badan
yang lebih dari 10 yang disebabkan oleh pencemaran kuman
pathogen atau susunan nutrisi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi
Menghitung jumlah minuman tiap kali pemberian dengan
memakai pedoman pengaturan minuman sebagai berikut
Untuk preterm (BBlt2500 gr) = 8 kalihari
BB perhari x kebutuhan dalam air =helliphelliphellipcc
Jumlah pemberian
c Pencegahan Infeksi
Memberi perlindungan pada bayi BBLR dari bahaya infeksi
dengan cara BBLR tidak boleh kontak dengan penderita infeksi
dalam bentuk apapun itu Digunakan masker dan baju khusus
dalam penanganan bayi perawatan luka tali pusat dan kulit
dilakukan dengan teknik septik dan antiseptik serta begitupun
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
26
dengan alat-alat yang digunakan isolasi pasien jumlah pasien
dibatasi rasio perawat pasien ideal mengatur kunjungan
menghindari perawatan yang terlalu lama
Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi karena daya
tahan tubuh yang masih lemah kemampuan leokosit masih
kurang serta pembentukan anti bodi belum sempurnah (atikah
201034)
Bayi prematur maupun KMK mengalami kenaikan
kerentanan terhadap infeksi yang berkaitan dengan system
imun yang belum matur Hal ini dikaitkan dengan konsentrasi
IgG serum sebagai mekanisme yang bermakna ternyata cukup
rendah Hal ini dikarenakan IgG ibu ditransfer secara aktif pada
trimester akhir pada trimester akhir
Telah dibuat suatu dalil bahwa konsentrasi IgG neonatal
yang rendah ini mencerminkan fungsi plasenta yang buruk
yang berakibat pertumbuhan janin intauteri yang buruk maupun
peningkatan resiko infeksi post natal
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi yaitu
1 Jauhkan dari bayi lain keluarga (kecuali ibu) atau
dengan kata lain menghindari kepenuh sesakan
2 Jangan izinkan orang yang terinfeksi menyentuh bayi
3 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang
bayi
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
27
4 Anjurkan ibu untuk merawat bayinya sendiri sehingga
lebih sedikit infeksi silang yang terjadi dan berikan ASI
5 Menjaga kebersihan tubuh bayi (Yuliasti 201073)
d Perawatan bayi dengan metode kanguru Dengan mengenakan
popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian bayi di
letakkan di antara payudara ibu dan di tutup baju ibu yang
berfungsi sebagai kantung kanguru Posisi bayi tegak ketika ibu
berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring ketika ibu
berbaring ( Proverawati Atikah 201063 ndash 64 )
e Penimbangan Berat Badan
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi dan
nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh
sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat untuk mengetahui perkembangan bayi (atikah 201034)
f Pemberian Oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi
bayi preterm BBLR akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan
Konsentrasi O2 yang diberikan sekitar 30-35 dengan head
boxkonsentrasi O2 yang tinggi dalam masa yang panjang akan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan (Atikah 201035)
Oksigen hanya diperlukan bila bayi mengalami sianosis atau
kesulitan bernafas Oksigen diberikan dengan aliran rendah
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
28
untuk membuat bayi tetap berwarna merah muda (kurang lebih
05 liter menit dan tidak boleh lebih dari 10 liter menit)
(Yuliasti 2010)
g Pengawasan Jalan Nafas
Bayi BBLR beresiko mengalami serangan apneu dan
defisiensi surfaktan sehingga tidak dapat memperoleh oksigen
yang cukup yang sebelumnya diperoleh melalui plasenta
Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan nafas
segera setelah lahir (aspirasi lendir) dibaringkan pada posisi
miring merangsang pernafasan dengan menepuk atau
menjentik tumit
Bila tindakan ini gagal lakukan ventilasi intubasi
endotrakheal pijatan jantung dan pemberian oksigen dan
selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi Dengan
tindakan ini dapat dicegah sekaligus mengatasi asfiksia
sehingga memperkecil kematian bayi BBLR (Atikah201035)
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
29
B Tinjauan Umum Tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1 Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut (simatupang
EJ 2008121-126)
a Pengertian Manejemen Kebidanan
Menejemen kebidanan adakah metodebentuk
pendekatan yang di gunakan bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur piker bidan dalam
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan
klinikasuhan yang di lakukan harus di catat secara
benarsederhanajelas dan logis sehingga perlu suatu
metode pendokumentasian
b Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan menurut
Varney terdiri dari 7 langkah
1 Langkah I Mengumpulkan Data Dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian
dengan mengumpulkan semua data dasar
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan
klien secara lengkapPada bayi baru lahir yang
pertama dikaji adalah apgar skor setelah itu
pengkajian fisik mulai dari kepala selanjutnya
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
30
melakukan pengukuran riwayat kesehatan
dan faktor perinatal apakah dia bblr atau
normal dilihat dari gestasi dan berat badannya
(Wafi nur2011)
2 Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosis atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkanData dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang
spesifik
3 Langkah III Identifikasin Diagnosa Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah
potensial atau diagnosis potensial berdasarkan
diagnosis masalah yang sudah diidentifikasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila
memungkinkan dilakukan pencegahan
4 Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera
Kolaborasi
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
31
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien
5 Langkah V Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi Pada langkah ini informasi data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya
meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya Dengan perkataan lain asuhan
terhadap klien tersebut sudah mencakup
setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan setiap rencana asuhan harus
disetujui oleh kedua belah pihak yaitu oleh
bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
32
efektif karena klien merupakan bagian dari
pelaksanaan rencana tersebut
6 Langkah VI Pelaksanaan Rencana Asuhan
Melaksanakan rencana asuhan menyeluruh
secara efisien dan aman Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau se-
bagian oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya Dalam situasi dimana bidan ber-
kolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah bertanggung jawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan yang
menyeluruh tersebut Manajemen yang
efesien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien
7 Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam masalah dan
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
33
diagnosa Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif
pelaksanaannya
2 Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan ( SOAP )
a Pengertian Dokumentasi
Menurut Thomas (1994) dalam Wafi (2011)
Dokumentasi adalah catatan tentang interaksi antara
tenaga kesehatan pasien dan tim kesehatan tentang hasil
pemeriksaan prosedur tindakan pengobatan pada
pasien pendidikan pasien dan respon pasien terhadap
semua asuhan yang telah diberikan
b Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara
benar jelas singkat logis dalam suatu metode
pendokumentasian dalam bentuk SOAP yaitu
1 Subjektif ( S )
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesis
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
34
2 Objektif (O)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil pemeriksaan fisik klien hasil
laboratorium yang dirumuskan dalam
data fokus untuk mendukung asuhan
3 Assesment (A)
Menggambarkan pendokumentasian
hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dan objektif
4 Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian
dan tindakan serta evaluasi
perencanaan
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
35
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
36
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
37
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
1 Riwayat Kehamilan Persalinan Sekarang
a Prenatal
1 GI P0 A0
2 HPHT tanggal 31 agustus 2012
3 HTP tanggal 7 juni 2013
4 Lamanya kehamilan 33 minggu 5 hari
5 Ibu ANC selama 4 kali kehamilan di RSKDIA Siti Fatimah dan
TT 2x pada tanggal
a 13 januari 2013
b 10 februari 2013
6 Ibu masuk kamar bersalin tanggal 25 april 2013 jam 0200
dengan keluhan sakit perut tembus belakang
b Natal
1 Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
2 Bayi lahir segera menangis dengan BB 1950 gram PBL 43
cmlubang anus (+)
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
38
3 Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
2 Riwayat Pemenuhan Dasar Bayi
a Nutrisi Cairan
1 Mulai di susui sejak tanggal 25 april 2013
2 Frekuensi di susui setiap 2 jam dengan ASI dan dibantu
melalui sonde sebanyak 96 cc 2 jam
3 Produksi ASI masih kurang
4 Keadaan sekarang bayi masih agak lemah dan dirawat dalam
inkubator
b Personal higyene
Bayi dalam keadaan bersih
c Pola tidur
Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika popok basah dan lapar
d Pola eliminasi
1 BAK frekuensi 7 -8 x hari
2 BAB frekuensi 5- 6 x hari
3 Riwayat Kesehatan Ibu
a Ibu tidak ada ketergantungan obat dan alcohol
b Ibu tidak pernah mengalami gangguan kelainan selama hamil
c Ibu tidak DM hipertensi jantung malaria
4 Pemeriksaan umum
a Pemeriksaan umum
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
39
1 BBL PBL 1950 gram 43 cm
2 Keadaan umum baik tidak ada cacat bawaan
3 Masa gestasi 33 minggu 5 hari
4 Apgar Score 79
b Pemeriksaan Tanda ndash Tanda Vital
1 Frekuensi jantung 150xi ( normalnya 120 ndash 140 x menit )
2 Pernafasan 42x i ( normalnya 30 ndash 60 x menit )
3 Suhu 3630c ( normalnya 36 C ndash 37 C)
c Pemeriksaan Fisik
1 Kepala
Pada kepala tidak ada caput suksedaneum
Tidak terdapat chepal hematoma
Ubun ndashubun dan sutura lebar dan belum menutup
2 Mata
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada perdarahan sub konjungtifa
Konjungtiva merah muda
Tidak ada tanda-tanda infeksi
3 Hidung
Hidung tampak bersih
pernapasan cuping hidung tidak ada
4 Mulut dan bibir
Refleks mengisap lemah
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
40
Refleks menelan lemah
Tidak ada labio palatum
Bibir merah muda
5 Telinga
Lekuk telinga normal simetris kiri dan kanan
Daun telinga normal dan lambat kembali
Ada lubang telinga
6 Leher
Tonus otot leher baik kepala bergerak dengan bebas
Tidak tidak ada pembesaran kelenjar linfevena jugularis
dan kelenjar tiroyd
7 Dada
Pernapasan bayi baik gerakan dada seirama dengan
pergerakan perut
Tidak ada fraktur klavikula
Frekuensi jantung normal
8 Ekstremitas atas
Kedua lengan bergerak dengan bebas
Jari-jari kedua tangan lengkap
Reflex moro dan reflex palmar graps bayi kurang bagus
9 Abdomen
Pegerakan perut seirama dengan pergerakan dada
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada sekitar tali pusat
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
41
10Genitalia
Testis sudah turun ke skrotum
anus (+)
11Ekstremitas bawah
Pergerakan baik
Jari kaki lengkap kiri dan kanan
Refleks Babynsky positif
12Punggung dan bokong
Tonjolan punggung baik
Lipatan kulit bokong bersih
Intergritas kulit tampak tipis dan longgar
Tidak adanya bercak mongol
13Kulit tampak bersih dan kemerahan
14Pemeriksaan pengukuran
a) Lingkar Kepala 315 cm( normalnya 32- 35 cm )
b) Lingkar Dada 285 cm( normalnya 30- 38 cm )
c) Lingkar perut 275 cm ( normalnya 33-38 cm)
d) LILA 7 cm ( normalnya 9-12 cm)
5 Data psikologis Spritual dan Ekonomi
a Pola emosional bayi bayi tenangtidur saat dikaji
b Persepsi orang tua terhadap anaknya orang tua sabar dan
mempercayakan sepenuhnya perawatan anaknya pada bidan
dan dokter
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
42
c Orang tua nampak tenang dan menerima keadaan bayinya serta
mau bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk perawatan
bayinya terutama pemberian ASI
d Harapan orang tua anaknya mendapat perawatan yang baik dan
dapat sehat serta bisa dibawa pulang ke rumah
e Ibu tinggal serumah dengan orang tua
f Orang tua rajin berdoa agar anaknya segera sehat
g Biaya hidup dan biaya perawatan ditanggung oleh Ayah
6 Data Tambahan
Pemberian Neo K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
Salaf mata oxytetracyclin
LANGKAH II MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
1 Bayi kurang bulan sesuai masa kehamilan BBLR
a Data Subjektif HPHT tanggal 31 agustus 2012
b Data Objektif Tafsiran persalinan 7 juni 2013
Tanggal lahir 25 april 2013
BBL 1950 gram PBL 43 cm
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
43
Analisa dan Interpretasi Data
Bayi lahir kurang bulan dengan umur kehamilan 33 minggu 5
hari di hitung dari HPHT tanggal 31 agustus 2012 dengan Bayi Berat
Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram dan panjang badan lahir
kurang dari 46 cm ( Wiknjosastro H 2008 H 784 )
2 Masalah Gangguan Pemenuhan nutrisi ASI pada bayi
a Data Subjektif
1) Bayi lahir pada tanggal 25 april 2013 jam 0700 wita jenis
kelamin laki-laki
2) produksi ASI ibu masih kurang sedikit
b Data Objektif
1) Bayi diberi ASI dan susu formula dengan menggunakan
sonde
2) Berat badan saat lahir 1950 gram panjang badan 43 cm
c Analisa dan Interpretasi Data
Gangguan pemenuhan gizi pada Bayi Berat Lahir Rendah
karena pada bayi reflex isap dan menelan belum sempurna otot
pencernaan belum sempurna dan kapasitas lambung masih sedikit
sehingga pemberian nutrisi harus di berikan dengan cermat
( Wiknjosastro H 2008 H 785 )
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
44
LANGKAH III MERUMUSKAN DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah Potensial potensial terjadinya hipotermi
Potensial terjadinya infeksi
1 Potensial terjadi hipotermi
a Data Subjektif -
b Data Objektif
BB 1950 gram suhu badan 365C
Bayi terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam
incubator
Kulit bayi tipis
Analisa dan Interpretasi Data
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan
mempertahankan suhu tubuh yang di sebabkan oleh penguapan
yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah
kulit permukaan tubuh yang relative lebih luas di bandingkan berat
badan otot yang tidak aktif produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( brown fat ) yang belum cukup serta pusat
pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga lebih mudah kehilangan panas ( hipotermi )
( wiknjosastro H 2008 H 786 )
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
45
2 Potensial terjadi infeksi
a Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
b Data objektif
Tali pusat belum puput dan masih basah
Berat badan bayi 1950 gram panjang 43 cm
Suhu badan 36rsquo5C
Respirasi 42xmenit
c Analisa dan Interpretasi Data
Pemindahan substansi kekebalan dari ibu ke janin terjadi pada
minggu terakhir masa kehamilan Bayi premature mudah menderita
infeksi karena imunitas humoral dan seluler masih kurang hingga
bayi mudah menderita infeksi Selain itu karena kulit dan selaput
lender membrane tidak memiliki perlindungan seperti bayi cukup
bulan ( Pantiawati Ika 2010 H 27 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI ASUHAN
KEBIDANAN
Tidak ada data yang menunjang untuk di lakukan tindakan segera
kolaborasi
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
46
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnose BKB SMK 33 minggu 5 hari
Masalah actual gangguan pemenuhan nutrisi
Masalah potensial hipotermi dan infeksi
1 Tujuan
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi teratasi
b Berat badan bayi tidak turun
c Suhu dalam batas normal
d Reflex mengisap baik
e Tidak ada tanda ndash tanda infeksi
2 kriteria
a Kebutuhan nutrisi ASI terpenuhi yaitu asupan yang di berikan
pada hari pertama sebanyak 18 ml 2 jam
b Berat badan bayi meningkat
c Suhu badan bayi dalam batas normal ( 365 ndash 375)
d Reflex mengisap bayi baik
e Tidak ada tanda - tanda infeksi yaitu merah bengkak panas
nyeri
f TTV dalam batas normal
1 Suhu tubuh 3650c ndash 3720c
2 Pernapasan 30 ndash 60xi
3 Denyut Jantung 120 ndash 160xi
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
47
3 Rencana Tindakan
a Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan seperti
mengganti popokpakaian bayi setelah BABBAK merawat tali
pusat dan memberi susu yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan sabun cair dan dibilas dibawah air mengalir
Rasional Mencegah kemungkinan kontaminasi dengan kuman
yang menyebabkan infeksi
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan dirawat dalam incubator
Rasional perawatan bayi dengan incubator akan menghindari
terjadinya hipotermi
b Anjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin
Rasional ASI merupakan makanan yang paling utama
sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan Bila factor
mengisapnya kurang maka ASI dapat dipompa dan
diminumkan dengan memasang sonde menuju lambung
c Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional berat badan bayi penting untuk menetapkan
kebutuhan kalori dan cairan bayi juga dapat mencerminkan
kondisi bayi
d Observasi tanda ndash tanda vital seperti suhu pernapasan dan
frekuensi jantung
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
48
Rasional tanda ndash tanda vital memberikan gambaran dalam
menentukan tindakan selanjutnya
e Ganti pakaian popok bayi setiap kali basah
Rasional pakayan bayi yang basah akan mempengaruhi suhu
badan bayi yang mengakibatkan evaporasi
f Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Rasional pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusui sangat
mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0730 wita
2 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membungkus cara
bedong dan di rawat dalam incubator
4 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif pada bayinya
5 Menimbang berat badan bayi setiap hari hasil 1950 Gram
6 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan50x menit dan frekuensi jantung 145xmenit
7 Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
8 Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
49
LANGKAH VII EVALUASI HASIL ASUHAN
Tanggal 25 april 2013 jam 0800
1 Suhu bayi dalam batas normal ( 365- 375)
2 Bayi mendapat ASI yang cukup ditambah susu formula sebanyak
18 ml 2jam melalui sonde
3 Berat badan bayi sekarang 1950 grampanjang badan 43 cm
4 Tanda ndash Tanda Vital
Suhu badan 365C
Pernapasan 50i
Frekuensi jantung 145xi
5 Tidak ada tanda ndash tanda infeksi seperti merah bengkak panas
nyeri
6 Bayi terhindar dari ruam popok
7 Ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa yang dianjurkan
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
50
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 25 APRIL 2013
No Rekam Medik 081838
Tanggal lahir 25 april 2013 jam 0700 wita
Tanggal pengkajian 25 april 2013 jam 0730 wita
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1 Identitas
a Identitas bayi
Nama bayi Bayi ldquoJrdquo
Tgl Lahir jam 25 April 2013 jam 0700 wita
Anak ke 1 ( pertama )
Umur 1 hari
Jenis kelamin laki-laki
b Identitas penanggung ( Ibu Ayah )
Nama Ny ldquoJrdquo Tn ldquoArdquo
Umur 35 tahun 34 tahun
Nikah 1x plusmn 1 tahun
Suku Makassar Makassar
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SD
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat JL Maccini sawah no6 RT3 RW2
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
51
1 Data subjektif
a P1 A0
b HPHT Tanggal 31 agustus 2012
c Ibu mendapat TT2 kali selama kehamilannya
d Ibu tidak ada ketergantungan obat ndash obatan dan alkohol
e Ibu tidak pernah mengalami PMS ( Penyakit menular sexual )
f Ibu tidak ada riwayat penyakit DM hipertensi jantung dan
asma
g Ibu mengatakan bayi kurang bulan dengan berat badan 1950
gram
h Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 18 ml 2 jam
i Bayi ibu belum bisa mengisap dengan benar
2 Objektif
a Bayi lahir tanggal 25 april 2013 jam 0700 dengan PBK
pretrm spontan
b Bayi lahir segera menangis dengan BBLR 1950 gram PBL 43
cm lubang anus (+)
c Bayi di bungkus dengan cara bedong dan di masukkan dalam
incubator
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
52
d Pemeriksaan fisik
a BBL PBL 1950 gram 43 cm
b Lingkar Kepala 315 cm ( normalnya 34 cm )
c Lingkar Dada 285 cm ( normalnya 35 cm )
e Tanda ndash Tanda Vital
Frekuensi jantung 150xmenit ( normalnya 120 ndash140 x i )
Pernafasan 42x menit ( normalnya 30 ndash 60 x
menit )
Suhu 365C ( normalnya 36 C ndash 37 C)
3 Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
4 Planning
Tanggal 25 april 2013
a Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
b Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif di tambah
susu formula secara teratur
c Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 25 juni 1950 gram
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
53
d Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 365 oC
pernapasan42x menit dan frekuensi jantung 150x menit
e Mengganti pakaian popok bayi setiap kali basah
f Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan
gizi seimbang ibu mengerti dan bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
54
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYINY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 26 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 24 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 148x menit
b Pernapasan 42x menit
c Suhu 366C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan gaas steril
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam masih lemah
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
55
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 26 april 2013
1 Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus dengan cara bedong dan di rawat dalam incubator
2 Menimbang berat badan bayi setiap hari
- Tanggal 26 april 2013 = 2000 gram
3 Mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu 3660c
pernapasan 42x menit dan frekuensi jantung 148x menit
4 Tetap menganjurkan untuk memberikan ASI dan susu
tambahan ( formula ) dan bayi minum ASI atau susu formula
sebanyak 24 ml2 jam melalui sonde
5 Mengajarkan pada ibu cara merawat tali pusat cara menyusui
yang benar dan ibu mengerti serta bersedia melaksanakan apa
yang di anjurkan
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
56
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY ldquoJrdquo DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSARTANGGAL 27 APRIL 2013
A Data Subyektif
1 Ibu mengatakan bayi diberi ASI serta dibantu susu formula
dengan menggunakan sendok sedikit demi sedikit 28 ml 2 jam
pemberian
2 Bayi masih dirawat dalam inkubator
3 Ibu mengatakan ASInya sudah lebih banyak bila dibandingkan
dengan kemarin
B Data Obyektif
1 Berat badan 2000 gram
2 Tanda ndash tanda vital
a Frekuensi jantung 150x menit
b Pernapasan 44x menit
c Suhu 373 0C
3 Konjungtiva tampak merah muda
4 Reflex mengisap kurang baik
5 Kulit berwarna kemerahan
6 Tonus otot leher baik
7 Gerakan dada dan perut sesuai dengan pernapasan bayi
8 Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kassa steril
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
57
9 Pergerakan tangan dan reflex mengenggam baik
C Assesment
Bayi Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan prematuritas Gestasi
33 minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi Potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali
pusat
D Planning
Tanggal 27 april 2013 jam 1100
1 Memberikan susu formula pada bayi sebanyak 28 cc 2 jam
melalui sonde
2 Melakukan pengawasan keadaan umum tingkah laku dan
perubahan warna kulit keadaan umum baik tingkah laku
tenang dan tidak ikterus dan tidak sianosis
3 Melakukan perawatan pada bayi seperti mengganti popok bayi
bila basah dan popok bayi tidak dig anti karena tidak basah
4 Melakukan penimbangan berat badan bayi ( 1900 gram )
5 Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang di
anjurkan
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
58
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
59
Penulis dalam mengumpulkan informasi dari klien masih
memperoleh hambatan di mana klien belum mampu mengekspresikan
keadaannya tetapi dalam tahap ini pengumpulan data dapat di peroleh
dari keluarga serta bidan yang ada di ruang tersebut yang dapat
memberikan informasi
Dari tinjauan pustaka dan tinjauan asuhan pada kasus bayi ny ldquo Jldquo
di lahan praktek maka didapatkan adanya kesamaan
Langkah II Merumuskan Diagnosa Masalah Aktual
Berdasarkan data yang di peroleh diagnose masalah aktual yang
ada pada bayi ldquoJ ldquo adalah BKBSMKprematuritas
Sesuai dengan konsep teori bahwa Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram
dan panjang badannya kurang dari 48 cm bayi cukup bulan yaitu bayi
yang lahir dengan umur kehamilan di atas 37 minggu Sedangkan pada
kasus bayi ldquoJ ldquo menunjukan bahwa dari HPHT tanggal 31- 8- 2012
sampai ibu melahirkan tanggal 25 april 2013 masa gestasi 33 minggu 5
hari dimana berada dibawah umur kehamilan 37 minggu yang
menandakan bayi lahir kurang bulan dengan berat badan 1950 gram dan
panjang badan 43 cm
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
60
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara teori dengan studi
kasus pada bayi Ny ldquoJ ldquo
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berdasarkan teori bahwa
Bayi Berat Lahir Rendah reflex isap dan menelannya belum sempurna
dan kapasitas lambung masih sedikit sehingga pemberian nutrisi harus di
berikan dengan cermat Pada kasus bayi ldquo Jldquo reflex isap dan menelannya
masih lemah oleh karena itu diberikan ASI dan susu formula melalui
sonde sehingga pada tahap ini penulis menemukan kesesuaian antara
teori dengan fakta yang ditemukan
Langkah III Merumuskan Diagnosa Masalah Potensial
Adapun masalah potensial yang dapat penulis identifikasikan pada
kasus ini adalah
1 Potensial terjadi hipotermi berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
rendah mudah mengalami hipotermi karena pertumbuhan organ yang
belum sempurna dimana luas permukaan tubuh bayi relatif lebih besar
dari berat badan dengan jumlah lemak subkutan bawah kulit yang
sedikit yang memungkinkan bayi mudah kehilangan panas tubuh dan
mengalami hipotermi
2 Potensial terjadi infeksi tali pusat berdasarkan teori bahwa bayi berat
lahir rendah mudah diserang infeksi karena daya tahan tubuh terhadap
infeksi masih kurang sehingga relatif belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositois serta reaksi terhadap peradangan belum
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
61
baik dan ditunjang dengan adanya luka tali pusat yang masih basah
yang merupakan media tempat masuk dan berkembang baiknya
mikroorganisme
Potensial terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tetap mengacu
pada teori dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin
muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga pada tahap ini
tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan masalah potensial
yang diangkat
Langkah IV Tindakan Segera Kolaborasi Asuhan Kebidanan
Dalam kasus ini tidak ada data yang menunjang untuk melakukan
tindakan
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada tinjauan pustaka tindakan yang harus di lakukan pada BBLR
mempertahankan suhu dengan ketat mencegah infeksi dengan ketat
pengawasan nutrisi ( ASI ) dan penimbangan ketat
Pada tinjauan asuhan kebidanan pada bayi Ny ldquoJ ldquo yang dilakukan
di lahan praktek meliputi menganjurkan ibu untuk memberi ASI secara
eksklusif menimbang berat badan bayi setiap hari mempertahankan suhu
tubuh bayi dengan membungkus cara bedong dan merawat dalam
incubator mengobservasi tanda ndash tanda vital seperti suhu badan
pernapasan frekuensi jantung mengganti pakaian bayi setiap kali basah
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
62
menganjurkan pemberian ASI atau susu formula 2- 6 jam setelah
kelahiran sesuai dengan kebutuhan bayi
Pada hari pertama pemberian susu formula sebanyak 18 cc2 jam
pemberian hari ke dua sebanyak 24 cc 2 jam dan pemberian hari ke tiga
sebanyak 28 cc 2 jam melalui sonde dan berlanjut pada hari hari
berikutnya serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang
Dari penatalaksanaan pada bayi berat lahir rendah khususnya
prematuritas kenyataannya memang direncanakan untuk dilakukan dalam
penanganan kasus ini sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan
tindakan dengan yang seharusnya menurut teori
Langkah VI Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan teori bahwa dalam penanganan bayi berat lahir
rendah khususnya prematuritas dilakukan perawatan seperti bayi yang
normal namun tetap disertai tindakan-tindakan khusus karena
keadaannya yang agak berbeda dari bayi yang normal sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang dialami
Dimana perencanaan tindakan yang seharusnya dilakukan
menyangkut gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu menganjurkan
pemberian ASI setelah kelahiran dan menganjurkan untuk memberi ASI
Ondemand serta mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori dan
protein
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
63
Pencegahan infeksi yang tetap perlu dilakukan menurut teori
karena bayi sangat rentan terhadap infeksi yaitu dengan cara mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi merawat tali pusat
dengan di bungkus kassa steril mengawasi tanda-tanda infeksi dan
tanda-tanda vital Seluruh penanganan tersebut juga dilakukan pada
kasus ini sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara fakta
yang didapatkan dengan teori yang dikemukakan
Selain itu menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dan
praktek yang telah dilakukan yaitu melalui usaha pencegahan hipotermi
dengan perawatan bayi dalam inkubator mengganti popok dan pakaian
bila basah menyelimuti tubuh bayi dan kepala bayi dengan kain yang
lembut dan hangat
Dilihat dari adanya pelaksanaan rencana tindakan yang telah
dilakukan menurut teori yang seharusnya menunjukkan adanya
kesesuaian antara teori yang ada dengan pelaksanaan tindakan
manajemen asuhan kebidanan dimana pada kasus ini semua
perencanaan asuhan yang telah dibuat dapat dilaksanakan secara efektif
yang berlangsung selama 3 hari pelaksanaan manajemen asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh penulis
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
64
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan tahapan dalam asuhan kebidanan yang
penting guna mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
Pada tahap ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asupan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi apakah benar ndash benar
telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan
dalam masalah dan diagnose
Dalam evaluasi selama 3 hari setelah kelahiran pada asuhan
kebidanan bayi Ny ldquo Jldquo yang telah dilakukan untuk BBLR diperoleh hasil
yang menunjukkan adanya perubahan pada berat badan yaitu1950 Gram
menjadi 2000 gram tanda ndash tanda vital dalam batas normal ibu tetap
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan bidan Dari
hasil evaluasi melalui tinjauan pustaka dengan asuhan kebidanan tidak
ditemukan adanya kesenjangan
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
65
BAB VPENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada bayi NY ldquo J ldquo dengan
bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR
yang di mulai pada tanggal 25 sd 27 april 2013 sehingga dalam bab ini
penulis menarik kesimpulan
A Kesimpulan
1 Bayi berat lahir rendah (BBLR) prematuritas adalah bayi dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan
sesuai berat badan untuk gestasi itu atau disebut neonates kurang
bulan (NKB) sesuai masa kehamilan (SMK)
2 Dari identifikasi data dasar bayi NYrdquo J rdquo dapat disimpulkan bahwa
bayi berat lahir rendah (BBLR) disebabkan karena adanya faktor
gizi yang kurang selama hamil dimana mengakibatkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan organ ndash organ tubuh dan
fungsinya sehingga mengakibatkan timbulnya masalah serta
kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut apabila tidak ditangani
dengan baik
3 Berdasarkan hasil pengkajian dapat ditegakkan diagnosa atau
masalah aktual yaitu BKB SMK Prematuritas masa gestasi 33
minggu 5 hari dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
66
nutrisi serta diagnosamasalah potensial terjadinya hipotermi dan
infeksi tali pusat
4 Manajemen asuhan kebidanan dan PendokumentasianSOAP
adalah catatan yang bersifat sederhana jelas dan logis tertulis dan
digunakan untuk mendokumentasikan hasil asuhan klien dalam
rekam medis sebagai catatan perkembangan suatu kemajuan
B Saran
1 Bagi Klien
a Diharapkan agar ibu hamil dapat melakukan pemeriksaan
kehamilannya sedini mungkin secara teratur dan selalu
waspada terhadap segala resiko terjadinya komplikasi dalam
kehamilan
b Diharapkan kematangan fisik dan mental agar kehamilan dapat
terjadi dan dapat melahirkan bayi yang sehat
2 Bagi masyarakat
Memeriksakan kehamilan sedini mungkin agar keadaan
janin tetap terpantau memberikan ASI secepatnya dan diberikan
setiap saat merawat bayi dengan 3 B yaitu bersih tangan bersih
pakaian serta alat yang digunakan bersih
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
67
3 Bagi tenaga kesehatan
a pengawasan dan penanganan pada ibu hamil yang lebih ketat
utamanya yang berisiko tinggi dengan berpedoman pada
standar pelayanan kebidanan yang berlaku
b Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan penanganan serta perawatan yang tepat pada bayi
khususnya bayi berat lahir rendah
4 Untuk institusi
a Perlu adanya persamaan persepsi antara pendidikan dan
petugas kesehatan di lahan praktek tentang penerapan asuhan
kebidanan sebagai alat dalam pendekatan pemecahan
masalah pada praktek klinik sehari-hari sehingga meningkatkan
mutu pelayanan tenaga kesehatan
b Perlu peningkatan pembelajaran di laboratorium khususnya
penanganan BBLR sehingga dapat melakukan suatu tindakan
penanganan pada kasus tersebut karena praktek laboratorium
sangatlah bermanfaat dalam membina tenaga bidan guna
menciptakan sumber daya manusia yang berpotensi dan
profesional
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas
68
5 Bagi pemerintah
Pemerintah hendaknya meningkatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau serta tenaga kesehatan
yang prefesional demi terciptanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas