bab i pendeteksi asap rokok

Upload: hendri-agustinus-kolly

Post on 29-Oct-2015

161 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas akhir sttmigas d3 instrumentasi

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Udara merupakan kebutuhan dasar terpenting dalam hidup manusia. Namun

    kini udara yang tersedia di lingkungan kita telah tercemar oleh berbagai polusi.

    Segala bentuk polusi udara tersebut kemudian menjadi penyebab timbulnya

    beragam gangguan kesehatan, mulai dari penyakit ringan hingga kanker, bahkan

    kematian (Sakul, C).

    Mutu udara adalah suatu komposisi udara mengenai banyaknya polusi dan

    secara rutin dibandingkan dengan batas maksimum yang dapat diterima dalam

    konsentrasi udara, atau bisa juga disebut dengan suatu kondisi udara yang kita

    hirup setiap hari.

    Kondisi udara yang kita hirup tidaklah selalu dalam keadaan baik dan sehat.

    Ada beberapa ketentuan tentang komposisi zat yang biasa kita hirup seperti: gas

    Nitrogen (N2) sebanyak 78 %, Oksigen (O2) sebanyak 21 %, Karbon monoksida

    (CO) sebanyak 0,04 %, lain-lainnya 2 % . Jika komposisi udara tidak sesuai

    dengan data yang telah diberikan dan melampaui batas maksimal yang diizinkan,

    maka udara tersebut telah tercemar oleh gas lain yang konsentrasinya lebih tinggi.

    Dalam hal ini biasanya dapat dibandingkan dengan satuan mutu udara yang

    disebut dengan Index Mutu Udara.

    Salah satu bentuk pencemaran udara baik di dalam ataupun di luar ruangan

    adalah asap rokok. Zat yang terkandung didalam asap rokok sangat merugikan

    1

  • 2bagi si perokok (aktif) khususnya bagi orang lain disekitarnya yang tidak merokok

    tetapi ikut menghirup asapnya (pasif). Asap rokok mengeluarkan beberapa gas

    yang berbahaya bagi tubuh manusia bila dihirup yaitu Karbon monoksida (CO),

    Karbon dioksida (CO2), hidrogen sianida, Amoniak (NH3), oksida dari nitrogen,

    dan senyawa hidrokarbon.

    Fokus utama pada penelitian ini adalah gas CO di dalam ruangan yang

    berasal dari asap rokok. CO adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan berasa.

    Karena fakta ini, sangat sulit untuk mendeteksi keberadaan CO di lingkungan.

    Namun demikian, sangat penting untuk melakukan pemantauan terhadap gas CO

    di dalam ruangan. Bahkan pada tingkat yang relatif rendah, CO beracun karena

    cepat menumpuk di dalam darah sehingga mengurangi kemampuan darah untuk

    membawa oksigen bahkan dapat menyebabkan kematian (Haber, 2009).

    Gas CO pada penelitian ini akan dideteksi menggunakan sensor gas TGS

    2600. Kemudian, gas-gas CO yang berlebihan dalam ruangan tersebut dapat

    dikendalikan dengan suatu sistem exhaust menggunakan kipas angin untuk

    mengatur sirkulasi udara, sehingga kualitas udara tetap terjaga dan orang-orang

    yang berada dalam ruangan dapat terhindar dari bahaya menghirup gas CO dalam

    jumlah banyak dan waktu yang lama.

    Selain itu juga dilakukan pemantauan berupa indikator dan pemberitahuan

    kadar CO di udara dalam parts per million (ppm), sehingga dapat dilakukan

    penanggulangan dini jika gas CO tersebut dapat berpotensi menimbulkan bahaya

    bagi orang-orang didalam ruangan.

  • 31.2 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan

    mengimplementasikan Prototipe Pemantauan dan Pengendali Kualitas Udara pada

    Ruangan secara Otomatis Berbasis Deteksi Gas Karbon Monoksida (CO).

    1.3 Batasan Masalah

    Pembatasan masalah pada penelitian Prototipe Pemantauan dan Pengendali

    Kualitas Udara pada Ruangan secara Otomatis Berbasis Deteksi Gas Karbon

    Monoksida (CO), antara lain:

    1. Gas CO yang dapat dideteksi antara 1-100 ppm

    2. Belum dapat mendeteksi gas berbahaya lain dalam ruangan, seperti

    CO2 dan LPG.

    3. Pendeteksian gas belum dipengaruhi nilai suhu.

    1.4 Metode Penelitian

    Untuk mencapai tujuan seperti yang diinginkan maka dalam penelitian ini

    dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Metode Literatur

    Mencari sumber-sumber penulisan dari buku, jurnal, laporan-laporan dan

    pengumpulan informasi baik dari gambar maupun teks dari internet yang

    berhubungan dengan penelitian.

  • 4b. Perancangan Sistem

    - Merancang skematik dan PCB alat secara keseluruhan, menggunakan

    software Protel DXP 2004.

    - Merancang program sistem pada mikrokontroler menggunakan software

    Bascom AVR.

    c. Pengujian Sistem

    Pengujian sistem dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu:

    - Pengujian sensor gas TGS 2600

    - Pengujian LCD 16x2

    - Pengujian sistem secara keseluruhan meliputi implementasi program

    pada mikrokontroler untuk mendeteksi gas CO, led indikator, buzzer,

    dan kipas, serta tampilam nilai CO pada LCD.

    1.5 Sistematika Laporan

    a. BAB I: PENDAHULUAN

    Bab ini membahas latar belakang, tujuan penelitian, batasan masalah,

    metode penelitian, dan sistematika penelitian.

    b. BAB II: DASAR TEORI

    Bab ini membahas mengenai bagian dan komponen yang dibutuhkan dalam

    penelitian ini, seperti pengertian gas Karbon monoksida (CO), sensor gas TGS

    2600, dan mikrokontroler ATMega8535.

  • 5c. BAB III: PERANCANGAN ALAT

    Bab ini menjelaskan tentang perancangan perangkat keras (hardware) yang

    terdiri dari blok diagram, gambar skematik dari rangkaian keseluruhan dengan

    penjelasan masing-masing blok rangkaian, serta perancangan perangkat lunak

    (software) yang terdiri dari diagram alir dan program mikrokontroler.

    d. BAB IV: PEMBAHASAN

    Bab ini menjelaskan prinsip kerja dari Prototipe Pemantauan dan Pengendali

    Kualitas Udara pada Ruangan secara Otomatis Berbasis Deteksi Gas Karbon

    Monoksida (CO), hasil dari pengamatan dan pengujian keseluruhan rangkaian.

    e. BAB V: PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran penelitian, sehingga dapat

    digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada penelitian-penelitian

    selanjutnya.