bab i pendahuluan (tesis project)
DESCRIPTION
ini adalah project tesis pertama di semester pertama kuliah di UNHASTRANSCRIPT
Tugas I
Mata Kuliah : Metodologi PenelitianDosen : Prof. Dr. Ir. Slamet Trisutomo M,S.
OlehAR. Fuad Hasanuddin
P1300213003
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawasan pesisir merupakan wilayah perairan laut yang terkait dengan
pariwisata dan wilayahperairan laut yang terkait dengan kegiatan pariwisata dan
wilayah daratan yang berada dibelakang garis sempadan pantai yang secara
langsung berkaitan dengan kegiatan social ekonomi diwilayah sempadan dan
perairan laut.
Berdasarkan undang-undang no 27. Tahun 2007 tentang pengelolsaan pesisi
dan pulau-pulau kecil, bahwa dareah pesisir dihitung kedaerah darat yaitu dari
garis pantai sampai batas administrasi, dan kearah laut dihitung dari garis pantai
sepanjang 12 mil ke arah laut. Sehingga kawasan pesisir merupakan daerah atau
kawasan yang kaya akan potensi baik dari sisi ekonomi, dan wisata, namun secara
batas ekologi, kawasan pesisir ke darat masih dipengaruhi oleh laut dan ke laut
masih dipengaruhi darat.
Al-Quran telah memberikan penegasan bahwa laut serta kawasan pesisir
memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dimanfaatkan bagi kemaslahatan serta
kesejahteraan masyarakat disekitar wilayah perairan maupun pesisir surah Al-
Maidah ayat 96 menjelaskan sebagai berikut :
Terjemahan:
96. Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
Sulawesi selatan dengan panjang pantainya mencapai 1.937 Km merupakan
provinsi yang dikelilingi oleh perairan laut lepas, baik itu laut flores, laut Sulawesi
ataupun selat Makassar yang dikenal akan pantai-pantainya yang indah dan juga
tempat tujuan wisata internasional. Bulukumba sebagai salah satu kabupaten yang
memiliki pantai berpasir putih yang indah (bira) di Sulawesi Selatan yang sebelah
utaranya berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, disebelah timur berbatasan dengan
teluk bone, sebelah selatan berbatasan dengan laut flores, sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Bantaeng. Luas kabupaten Bulukumba sendiri secara
keseluruhan adalah 1.154,67 Km2.
Kabupaten bulukumba memiliki objek wisata yang beragam mulai dari
keindahan alam pegunungan, tirta, sejarah dan agrowisata yang tersebar di
beberapa kecamatan, dalam lingkup regional Sulawesi Selatan Kabupaten
Bulukumba sudah menjadi sasaran kunjungan wisatawan baik local maupun
mancanegara. Dalam wilayah pengembangan dalam daerah tujuan wisata (DTW),
wilayah pengembangan pariwisata (WPP) mencakup satu atau lebih kabupaten
yang mempunyai kedekatan dan keterkaitan potensi dalam kaitan kawasan serta
obyek dan daya tarik wisata (ODTW) unggulan. Kabupaten Bulukumba berada
pada wilayah pengembangan kawasan pantai timur. Sebagai daerah pesisir secara
umum Bulukumba memiliki objek wisata bahari berdasarkan rencana induk
pengembangan pariwisata daerah (RIPPDA) Kabupaten Bulukumba tahun 2007
ada beberapa tempat wisata bahari yang terdapat pada kabupaten Bulukumba,
seperti pembuatan Perahu Phinisi di Tanah Beru, Pantai pasir putih di Tanjung
Bira, Pantai Mandala Ria, Pantai Lemo-lemo, Pantai Merpati, dan lainnya.
Kabupaten Bulukumba yang memiliki banyak daerah tujuan wisata
memerlukan peningkatan sarana dan prasarana yang medukung demi mendukung
segala kegiatan pariwisata yang ada pada daerah kabupatennya sehinga diharapkan
adanya peningkatan wisatawan. Adanya kunjungan wisatawan disuatu tempat
menyebabkaan terjadinya interaksi social antara masyarakat dengan wisatawan
yang dapat mengakibatkan perubahan pola atau tata nilai kehidupan masyarakat.
Selain menimbulkan pengaruh terhadap aspek social, pada kenyataannya, kegiatan
pariwisata juga berpengaruh pada aspek ekonomi yaitu terbukanya peluang atau
kesempatan kerja didalam kawasan yang dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat setempat. Bahwa pariwisata akan membawa berbagai hal yang
menguntungkan dan sekaligus merugikan.
Selain kawasan pantai Bira yang telah terkenal lebih dulu, kota Bulukumba
juga mempunyai daya tarik wisata lain yang berpotensial yaitu kawasan wisata
pantai Merpati yang terletak di daerah kecamatan Ujungbulu, sedangkan
Kecamatan Ujungbulu sendiri adalah jantung kota Kabupaten Bulukumba. Pantai
Merpati memiliki potensi yang dapat dilihat dari 3 unsur utama. Dari segi
keindahan alam (estetika) pantai Merpati memiliki view atau pemandangan
indahnya laut dipagi hari ketika sunrise (matahari terbit) selain itu di pantai ini
terdapat budidaya hutan bakau. Dari segi Budaya terdapat sebuah pasar unik
dijadikan tempat jual beli oleh 2 masyarakat yang berbeda kultur (masyarakat
urban dan rural) yang memiliki cara transaksi yang unik yaitu dengan berjongkok.
Dari segi aksesibilitas pantai Merpati yang terletak didalam daerah ibukota
Bulukumba secara otomatis memberikan akses yang cepat terhadap kawasan
pantai ini. Pantai Merpati yang terbentang sepanjang 1,6 Km diantara 2 kelurahan
dari kecamatan Ujungbulu yaitu kelurahan Terang-terang dan Bentenge.
Pantai Merpati memiliki fasilitas eksisting sebagai pendukung kegiatan
pariwisata beberapa diantaranya adalah 15 warung makan, 4 motel/wisma, fasilitas
hiburan setempat yang berada di daerah pesisir pantai, serta memiliki pasar
tradisional yang unik yang bernama (Pasar Cekkeng). Disebut sebagai pasar
Cekkeng karena para pedagang yang datang dari luar kota Bulukumba hanya
berjongkok pada jalan-jalan pasar pasar ini merupakan pasar yang bersifat
temporary dimana transaksinya hanya berlangsung selama 5 jam yaitu dari pukul
04.00 – 09.00 setiap harinya. Daya tarik pasar ini yaitu letaknya yang berada
dipesisir pantai dimana pada pagi hari digunakan oleh masyarakat sekitar kota
Bulukumba untuk berolahraga. Pasar ini memiliki sejarah yang seiring dengan
pertumbuhan kota Bulukumba, interaksi yang menjadi perbauran kultur sejak lama
oleh 2 jenis masyarakat yang berbeda kultur yaitu masyarakat modern dan
masyarakat rural/pedesaaan.
Namun secara umum keadaan pesisir pantai Merpati dari tahun ketahun
mengalami penurunan kualitas dari segi lingkungan. Mengingat kawasan pantai
Merpati terletak di jantung kota Kabupaten Bulukumba yang memiliki
aksesibilitas yang tinggi dan kawasan ini berpengaruh besar terhadap kehidupan
sosial masyarakat yang ada disekitar kawasan. Sebagai salah satu daerah andalan
kabupaten bulukumba, daerah pantai Merpati memerlukan adanya studi tata ruang
kawasan pesisir yang diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melakukan
pembangunan pada wilayah tersebut. Hal ini bertujuan agar jumlah wisatawan
yang berkunjung ke kabupaten bulukumba dapat meningkat, adanya peningkatan
kunjungan wisatawan dan aktifitas pariwisata yang meningkat secara tidak
langsung akan menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat setempat.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dalam penelitian ini
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi daya tarik yang dimiliki objek Wisata pantai Merpati di
Kecamatan Ujungbulu Kabupaten Bulukumba?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dan mendukung dalam
pengembangan objek Wisata pantai Merpati di Kecamatan Ujungbulu
Kabupaten Bulukumba?
3. Bagaimana arahan penataan objek Wisata pantai Merpati di Kecamatan
Ujungbulu Kabupaten Bulukumba?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan, tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis potensi daya tarik yang dimiliki objek Wisata pantai Merpati
di Kecamatan Ujungbulu Kabupaten Bulukumba.
2. Menganalisis Faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam
pengembangan objek Wisata pantai Merpati di Kecamatan Ujungbulu
Kabupaten Bulukumba.
3. Menjelaskan arahan penataan objek Wisata pantai Merpati di Kecamatan
Ujungbulu Kabupaten Bulukumba.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
1. Bahan masukan atau kontribusi pemikiran bagi penentu kebijakan dalam hal
ini Pemerintah Kabupaten Bulukumba serta aparat Kecamatan Ujungbulu
yang memiliki hak untuk mengelola kawasan wisata pantai Merpati dalam
rangka pengembangan kedepan.
2. Referensi untuk pengembangan objek wisata pada kawasan wisata Pantai
Merpati.
E. Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, ruang lingkup yang digunakan meliputi ruang lingkup
materi dan ruang lingkup wilayah yaitu :
1. Ruang Lingkup Materi
Kajian materi (analisis) sebagai ruang lingkup materi ialah menjelaskan dan
menganalisis potensi objek wisata pantai Merpati sebagai daerah arahan
pariwisata dalam 3 aspek yaitu alam (estetika), budaya, aksesibilitas,
menjelaskan dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi penghambat dan
pendukung dalam pengembangan objek Wisata pantai Merpati, serta
menjelaskan arahan penataan objek Wisata pantai Merpati di Kecamatan
Ujungbulu Kabupaten Bulukumba.
2. Ruang Lingkup Wilayah
Lokasi Penelitian sebagai ruang lingkup studi yang menjadi obyek penelitian
secara administrasi meliputi kawasan pantai merpati yang terdiri dari 2
wilayah kelurahan dari Kecamatan Ujungbulu yaitu Kelurahan Bentengen
dan Kelurahan Terang-terang