bab i pendahuluan · pdf filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... bab 1...

64
SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Paser dan merupakan Kabupaten urutan ke-13 dari 14 Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Dalam melaksanakan pembangunan, Pemerintah Kabupaten membuat perencanaan yang didukung oleh data dan informasi yang akurat untuk mewujudkan Visi Kabupaten Penajam Paser Utara ”Terwujudnya Kabupaten Penajam Paser Utara Sebagai Pusat Agribisnis (Pertanian, Perkebunan, Perikanan) dan Agroindustri yang Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan”. Untuk membangun Kabupaten Penajam Paser Utara yang jumlah penduduknya 142.922 jiwa, Pemerintah Kabupaten dihadapkan pada masalah yang sangat kompleks. Oleh karena itu, suatu langkah strategis diperlukan agar dapat melaksanakan pembangunan

Upload: phungtu

Post on 11-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

BAB I 

PENDAHULUAN 

 

1.1 Latar Belakang 

Kabupaten  Penajam  Paser  Utara  merupakan 

Kabupaten  hasil  pemekaran  dari  Kabupaten  Paser  dan 

merupakan  Kabupaten  urutan  ke-13  dari  14  Kabupaten/ 

Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Dalam melaksanakan 

pembangunan,  Pemerintah  Kabupaten  membuat 

perencanaan  yang  didukung  oleh  data  dan  informasi 

yang akurat untuk mewujudkan Visi Kabupaten Penajam 

Paser  Utara  ”Terwujudnya  Kabupaten  Penajam  Paser 

Utara  Sebagai  Pusat  Agribisnis  (Pertanian,  Perkebunan, 

Perikanan) dan Agroindustri yang Berbasis pada Ekonomi 

Kerakyatan”.  

 Untuk  membangun  Kabupaten  Penajam  Paser 

Utara yang jumlah penduduknya 142.922 jiwa, Pemerintah 

Kabupaten  dihadapkan  pada  masalah  yang  sangat 

kompleks.  Oleh  karena  itu,  suatu  langkah  strategis 

diperlukan  agar  dapat  melaksanakan  pembangunan 

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 2 

secara  optimal,  yaitu  dengan  tetap  menjaga  stabilitas 

kesatuan dan persatuan bangsa. 

Sejalan  dengan  pembangunan  nasional, 

pembangunan di daerah perlu direncanakan berdasarkan 

informasi  yang  lengkap,  dapat  dipercaya  dan  tepat 

waktu.  Bertolak  dari  kepentingan  di  atas,  Badan 

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten 

Penajam Paser Utara bekerjasama dengan Badan Pusat 

Statistik  (BPS)  Kabupaten  Penajam  Paser  Utara 

melakukan  survei  khusus  yang  ditujukan  untuk melihat 

kondisi  sosial  ekonomi  penduduk,  yang  akan  dipakai 

sebagai  pendekatan  utama  dalam melihat  keberhasilan 

pembangunan  daerah  yang  berorientasi  pada 

peningkatan  kesejahteraan  penduduknya.  Survei  ini 

disebut  dengan  Survei  Sosial  Ekonomi  Daerah  (Suseda) 

Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2010. Diharapkan 

hasil  survei  ini  dapat  dimanfaatkan  untuk memperkuat 

data  dasar  bagi  perencanaan  pembangunan  daerah  di 

masa yang akan datang. 

 

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 3 

1.2 Metodologi 

1.2.1 Sumber Data 

Sebagian  besar  data  sosial  ekonomi  penduduk 

yang  disajikan  pada  publikasi  ini  berdasarkan  data  hasil 

Susenas  Kabupaten  Penajam  Paser  Utara  Tahun  2010. 

Selain  itu, data  juga diperoleh dari survei-survei  lain yang 

diadakan  BPS.  Sebagai  pelengkap  dan  pembanding 

digunakan pula data sekunder yang berasal dari  intansi-

instansi  yang  berkaitan  dengan  topik  yang  dikaji  dalam 

publikasi ini. 

1.2.2 Metode Penarikan Sampel  

Metode  penarikan  sampel  Suseda  berdasarkan 

Kerangka  Contoh  Induk  (KCI)  BPS  yang  disusun  dalam 

rangka  pelaksanaan  kegiatan  survei-survei  BPS  yang 

dilaksanakan  dalam  kurun  waktu  2000-2010.  KCI  ini 

pertama  kali  digunakan  dalam  SP1990  dan  terus 

disempurnakan  untuk  dapat  menunjang  setiap  jenis 

survei yang dilaksanakan.  

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 4 

Pemilihan  Blok  Sensus  (BS)  Suseda  dilakukan 

secara acak dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai 

dengan  kemampuan  biaya.  Alokasi  BS  terpilih  masing-

masing kecamatan dilakukan sedemikian  rupa sehingga 

penyebarannya merata sebanding dengan size jumlah BS 

di tiap kecamatan. 

Selanjutnya dari setiap BS terpilih dipilih kelompok 

segmen  untuk  memudahkan  operasi  lapangan  dengan 

pertimbangan  bahwa  kelompok  segmen  tersebut  telah 

mewakili  BS  yang  ada.  Dari  masing-masing  BS  atau 

dengan  kelompok  segmen  selanjutnya  dipilih  16  rumah 

tangga  dengan  mempergunakan  metode  “systematic 

sampling”. 

1.2.3 Pendugaan Nilai Populasi 

Pendugaan  nilai  karakteristik  populasi  dilakukan 

dalam  2  (dua)  tahap.  Tahap  pertama  adalah 

memproyeksikan  total  penduduk  dan  rumah  tangga 

keadaan  tahun  2010  berdasarkan  proyeksi  BPS.  Tahap 

berikutnya  adalah  dengan  menghitung  nilai  relatif 

karakteristik sampel. Formula yang digunakan adalah :  

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 5 

Yi = NRSi x Y 

 i  =  1,2,3,.............n. 

Y  =  Nilai proyeksi total, yang diperoleh berdasarkan 

proyeksi BPS dan trend antar sensus 

NRSi  =  Nilai relatif dari sampel untuk karakteristik ke-i 

Yi  =  Nilai proyeksi karakteristik ke-i 

1.2.4 Metode Analisis 

Metode  analisis  yang  dipakai  adalah  Analisis 

Deskriptif  (sederhana) dan agregasi.  Peralatan  statistik 

yang dipakai adalah angka  relatif  (%) dan absolut,  rasio, 

dan lain sebagainya. Mengingat data sosial ekonomi yang 

disajikan hanya data agregasi, maka karakteristik  tabel 

yang ditampilkan lebih beragam.  

1.2.5 Sistematika Penyajian 

Mengingat  luasnya  cakupan  yang  dianalisis, 

penulisan diarahkan pada tujuh bab sebagai berikut: 

Bab 1  Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, 

konsep dan definisi; 

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 6 

Bab 2  Kependudukan, memuat data dan ulasan tentang 

penduduk  dan  karakteristiknya,  keluarga 

berencana,  dan  berbagai  aspek  lain  yang 

berkaitan dengan kependudukan; 

Bab 3  Kesehatan,  memuat  data  dan  ulasan  tentang 

gambaran kesehatan masyarakat.  

Bab 4  Pendidikan,  memuat  data  dan  ulasan  yang 

berkaitan  dengan  pendidikan,  seperti  tingkat 

partisipasi  sekolah,  tingkat  melek  huruf,  dan 

berbagai  kondisi  sosial  ekonomi  yang 

dipengaruhi  oleh  kondisi  pendidikan  di 

masyarakat; 

Bab 5  Perumahan,  memuat  data  dan  ulasan  tentang 

kondisi  perumahan  dan  keadaan  lingkungan 

perumahan; 

Bab 6  Konsumsi,  memuat  data  dan  ulasan  mengenai 

pengeluaran dan kondisi masyarakat. 

Bab 7  Penutup, memuat  ikhtisar dan kesimpulan uraian 

dari bab sebelumnya. 

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 7 

1.3 Konsep dan Definisi 

Konsep  dan  definisi  yang  dipakai  dalam  Suseda 

Kabupaten  Penajam  Paser  Utara  Tahun  2010  adalah 

konsep  dan  definisi  yang  telah  dibakukan  oleh  BPS. 

Pembakuan  ini  dianggap  penting  agar  data  sosial 

ekonomi  yang  dihasilkan  dapat  dibandingkan  dengan 

daerah  lain  di  Indonesia.  Konsep  dan  definisi  yang 

digunakan adalah: 

Penduduk  atau  Anggota  Rumah  Tangga  (ART),  adalah 

semua orang yang biasanya bertempat tinggal di 

suatu rumah tangga. ART yang telah bepergian 6 

bulan dan ART yang bepergian kurang dari 6 bulan 

tetapi  dengan  tujuan  pindah/akan  meninggalkan 

rumah 6 bulan atau  lebih, tidak dianggap sebagai 

ART.  

Rumah tangga, adalah seseorang atau sekelompok 

orang  yang  mendiami  sebagian  atau  seluruh 

bangunan  fisik  dan  biasanya  tinggal  bersama 

serta makan dari satu dapur.  

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 8 

Rasio  jenis  kelamin  (Sex  Ratio) adalah perbandingan 

antara  jumlah  penduduk  pria  terhadap  100 

penduduk wanita. 

Keluhan  Kesehatan,  adalah  keadaan  seseorang 

yang  mengalami  gangguan  kesehatan  atau 

kejiwaan, baik penyakit ringan, kronis, kecelakaan 

atau penyebab lainnya. 

Angka  Partisipasi  Kasar  (APK)  merupakan  rasio 

antara  penduduk  yang  mengikuti  jenjang  suatu 

pendidikan  terhadap  penduduk  dalam  suatu 

kelompok umur yang bersesuaian dengan  jenjang 

pendidikan tersebut. 

Angka  Partisipasi  Murni  (APM)  merupakan  rasio 

penduduk  suatu  kelompok  umur  yang  sedang 

mengikuti  suatu  jenjang  pendidikan  terhadap 

seluruh penduduk pada kelompok umur tersebut.  

Angka  Beban  Tanggungan  (dependency  ratio),  adalah 

rasio  antara  penduduk  usia  tidak  produktif  (0-14 

dan  65  tahun  keatas)  terhadap  penduduk  usia 

produktif (15-64 tahun). 

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 9 

Pengeluaran Rumah Tangga Sebulan, adalah rata-rata 

biaya  yang  dikeluarkan  rumah  tangga  sebulan 

untuk konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah 

tangga  dibedakan  menjadi  dua  yaitu  konsumsi 

makanan  dan  bukan  makanan  tanpa 

memperhatikan  asal  barang  dan  terbatas  pada 

pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga saja, 

tidak  termasuk  konsumsi/pengeluaran  untuk 

keperluan  usaha  rumah  tangga  atau  yang 

diberikan kepada pihak lain. 

Pengeluaran  Per-Kapita  Sebulan,  adalah  rata-rata 

biaya  yang  dikeluarkan  rumah  tangga  sebulan 

dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga. 

     

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 10 

BAB II 

KEPENDUDUKAN 

 

Dalam  demografi  dikenal  tiga  fenomena  yang 

saling  berkaitan  dan  merupakan  bagian  penting  dari 

kependudukan. Ketiga  fenomena  tersebut adalah besar 

dan persebaran penduduk (size and population distribution), 

komposisi  penduduk  (population  composition),  dan 

dinamika  penduduk  (change  in  population).  Dalam  bab  ini, 

ketiga  fenomena  akan  dikemukakan  disertai  faktor-

faktor  yang  memungkinkan  menjadi  penyebab  dan 

akibat dari terjadinya fenomena tersebut. 

 

2.1 Persebaran Penduduk 

Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara yang 

berjumlah  142.922  orang  tersebar  dalam  4  kecamatan 

dengan persebaran yang  kurang  seimbang. Kecamatan 

Penajam  yang  paling  banyak  penduduknya  yaitu 

mencapai 46,87 persen dari seluruh penduduk Kabupaten 

Penajam  Paser  Utara.  Hal  ini  dikarenakan  Kecamatan 

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 11 

Penajam  merupakan  Ibukota  Kabupaten  dan  pusat 

Pemerintahan.  Di  samping  itu,  pembukaan wilayah  oleh 

pengembang secara  intensif untuk pemukiman semakin 

mengukuhkan  Kecamatan  Penajam  sebagai  kecamatan 

dengan jumlah penduduk terbanyak.  

Sedangkan Kecamatan yang paling sedikit jumlah 

penduduknya  adalah  Kecamatan  Waru  yang 

distribusinya  hanya  sekitar  10,94  persen  dari  seluruh 

penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara. 

Gambar 1.  Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

 Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 12 

2.2 Komposisi Penduduk  

Komposisi  penduduk  merupakan  fenomena 

demografi  yang  mengelompokkan  penduduk 

berdasarkan  aspek  tertentu.  Secara  umum, 

pengelompokan  penduduk  dilakukan  berdasarkan  aspek 

biologis, sosial, ekonomi, dan geografis. Komponen dalam 

aspek biologis adalah umur dan  jenis kelamin. Komponen 

sosial terdiri atas tingkat pendidikan, status perkawinan, 

dan  sebagainya.  Dalam  sub-bab  ini  akan  dikemukakan 

pengelompokan  berdasarkan  aspek  biologis  dan  aspek 

sosial. 

Komposisi  penduduk  menurut  aspek  biologis, 

sebagaimana  dikemukakan  sebelumnya,  terdiri  atas 

komposisi  berdasarkan  jenis  kelamin  dan  komposisi 

berdasarkan  umur.  Secara  keseluruhan  rasio  jenis 

kelamin  tahun  2010  adalah  110,27  yang  berarti  dari  100 

orang wanita terdapat  110 orang pria. Dengan perkataan 

lain,  jumlah  penduduk  pria  lebih  banyak  10,27  persen 

dibandingkan jumlah penduduk wanita. 

Page 13: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 13 

Komposisi  penduduk  berdasarkan  umur 

mencatat  bahwa  kelompok  usia  produktif  mencapai 

65,50  persen  dari  seluruh  penduduk  dan  merupakan 

kelompok terbesar. Proporsi penduduk usia lanjut secara 

keseluruhan hanya 3,04 persen. Sementara  itu, proporsi 

penduduk  usia  muda  mencapai  31,46  persen.  Struktur 

umur penduduk seperti itu memang merupakan struktur 

umur  yang  umum  terjadi  di  Indonesia. Dengan  struktur 

umur  seperti  itu  penduduk  Kabupaten  Penajam  Paser 

Utara  digolongkan  pada  peralihan  penduduk  muda  ke 

penduduk tua (Intermediate). 

Suatu  populasi  digolongkan  penduduk  tua  (old 

population) bila proporsi penduduk usia muda <30 persen, 

penduduk  usia  dewasa  >  60  persen,  dan  penduduk  usia 

lanjut  >10  persen.  Sedangkan  penduduk  muda  (young 

population) adalah bila penduduk usia muda  >  40 persen, 

penduduk usia dewasa < 55 persen, penduduk usia  lanjut 

<5  persen.  Penduduk  yang  berada  diantara  kedua 

klasifikasi tersebut disebut penduduk peralihan. 

Page 14: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 14 

Ketergantungan  (dependency  ratio)  secara 

keseluruhan mencapai  52,68.  Ini  berarti,  bahwa  setiap  1 

orang  yang  tidak/belum  produktif  ditanggung  oleh  2 

orang  produktif.  Rasio  ketergantungan  ini  merupakan 

perbandingan  antara  penduduk  yang  tergolong 

belum/tidak produktif  (di bawah  15 tahun dan di atas 65 

tahun)  dan  penduduk  produktif  (15-64  tahun).  Rasio 

ketergantungan  anak mencapai  48,03,  sedangkan  rasio 

ketergantungan lansia mencapai 4,64. 

Dilihat  dari  aspek  sosial,  dikemukakan  status 

perkawinan penduduk usia 10 tahun ke atas.  

Penduduk yang berstatus belum kawin sekitar 36 

ribu atau 32,61 persen dari total penduduk usia  10 tahun 

ke  atas.  Dirinci  menurut  jenis  kelamin,  pria  yang 

berstatus  belum  kawin  mencapai  22  ribu  atau  sekitar 

38,69 persen dari seluruh penduduk pria berusia 10 tahun 

ke atas. Sedangkan wanita yang berstatus belum kawin 

mencapai  14  ribu  atau  sekitar 26,14  persen  dari  seluruh 

penduduk wanita berusia 10 tahun ke atas. 

Page 15: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 15 

Proporsi  penduduk  pria  yang  berstatus  kawin 

mencapai  58,59  persen,  lebih  rendah  dibandingkan 

kategori  yang  sama  pada  penduduk  wanita  yang 

mencapai  62,60  persen.  Sementara  itu,  penduduk 

berstatus  cerai,  baik  cerai  hidup  maupun  cerai  mati 

relatif  kecil.  Penduduk  berstatus  cerai  hidup  secara 

keseluruhan  kurang  dari  tiga  persen  atau  sekitar  2,42 

persen. Penduduk pria berstatus cerai hidup sebesar 1,61 

persen  dan  penduduk wanita  berstatus  sama  sebesar 

3,29  persen.  Angka  penduduk  berstatus  cerai  hidup  ini 

menunjukkan angka yang cukup jauh berbeda antara pria 

dan wanita. 

Begitu  pula  halnya  dengan  angka  penduduk 

berstatus  cerai  mati,  angka  yang  ditunjukkan  oleh 

penduduk berstatus cerai mati  jauh berbeda antara pria 

dan  wanita.  Proporsi  penduduk  berstatus  cerai  mati 

pada pria  hanya  sekitar  1,11 persen, sedangkan proporsi 

wanita  berstatus  cerai  mati  sebesar  7,97  persen. 

Tampak  bahwa  proporsi  pada  wanita  sekitar  tujuh  kali 

dari  proporsi  pria.  Sementara  secara  keseluruhan 

Page 16: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 16 

proporsi  penduduk  berstatus  cerai  mati  sebesar  4,44 

persen dari seluruh penduduk usia 10 tahun ke atas. 

Dengan  angka  di  atas  dapat  diketahui  bahwa 

orang tua tunggal (single parent) pada wanita lebih banyak 

daripada  pria.  Hal  demikian  terjadi  diasumsikan  karena 

daya  tahan  wanita  untuk  hidup  sendiri  membesarkan 

anak-anaknya  lebih  tinggi  daripada  daya  tahan  pria. 

Selain  itu, secara sosio-psikologis kemungkinan seorang 

wanita  untuk  menikah  setelah  ditinggalkan  suaminya 

relatif lebih sulit.  

 

2.3 Dinamika Penduduk 

Dinamika penduduk adalah perubahan penduduk, 

baik pengurangan maupun penambahannya. Faktor yang 

mempengaruhi  dinamika  penduduk  adalah  kelahiran 

(fertilitas),  kematian  (mortalitas),  dan  kepindahan  atau 

migrasi. Dalam pembahasan  ini, titik berat pembahasan 

diutamakan  pada  indikator  fertilitas.  Selain  itu,  dibahas 

juga tentang keluarga berencana yang merupakan salah 

satu faktor yang mempengaruhi fertilitas. 

Page 17: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 17 

Salah  satu  indikator  fertilitas  adalah  umur 

perkawinan  pertama.  Semakin  muda  seseorang 

melakukan  perkawinan  semakin  panjang  masa 

reproduksinya  sehingga  peluang  melahirkan  semakin 

besar.  Karena  resiko  melahirkan  hanya  terjadi  pada 

wanita,  maka  umur  yang  diperhitungkan  adalah  umur 

wanita pada saat perkawinan pertamanya. 

Perkawinan pertama lebih banyak dilakukan pada 

kelompok umur diatas  19-24 tahun. Hal  ini sesuai dengan 

program  penurunan  fertilitas  yang  dicanangkan 

pemerintah  dengan  menentukan  umur  (20-25)  tahun 

sesuai umur  ideal untuk melaksanakan perkawinan. Bila 

dilihat  polanya  tampak  bahwa  proposi  penduduk  yang 

melangsungkan  perkawinan  pertamanya  pada  umur  16 

tahun  atau  kurang  masih  sekitar  18,33  persen  dari 

seluruh  penduduk  wanita  usia  10  tahun  ke  atas  yang 

pernah kawin.  

Proporsi  terbesar  perkawinan  pertama  adalah 

pada  kelompok  umur  diatas  19  tahun  yang  mencapai 

53,71  persen.  Sedangkan  proporsi  penduduk  yang 

Page 18: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 18 

melangsungkan  perkawinan  pertamanya  antara  umur 

17-18  tahun  mencapai  27,96  persen,  lebih  tinggi 

dibandingkan proporsi yang melangsungkan perkawinan 

pertamanya pada umur 16 tahun atau kurang. 

Penurunan fertilitas juga banyak dipengaruhi oleh 

adanya  program  keluarga  Berencana  (KB).  Usaha  yang 

dilakukan pemerintah dengan membentuk badan khusus 

yang menangani KB tampaknya cukup berhasil. Fertilitas 

semakin menurun sehingga  laju pertumbuhan penduduk 

pun bisa ditekan. Hal ini sejalan dengan salah satu konsep 

beyond  family  planning  yang  menyatakan  bahwa  apabila 

program  KB  dikelola  dengan  baik,  fertilitas  akan  dapat 

diturunkan.  

Tingkat  keberhasilan  KB  biasanya  tidak  hanya 

diukur dari penurunan fertilitas yang dicapai tetapi  juga 

dari  pencapaian  target  akseptor.  Seseorang  dikatakan 

sebagai  akseptor  KB  adalah  apabila  ia  menggunakan 

salah satu alat/cara KB dengan tujuan untuk mencegah 

terjadinya  kehamilan  dan  bukan  karena  alasan  lain 

seperti  alasan  kesehatan,  serta  harus  mengacu  pada 

Page 19: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 19 

masa  berlaku  atau  ke-efektif-an  dari  masing-masing 

alat/cara KB tersebut. 

Tingkat  penggunaan  alat  KB  cukup  tinggi. 

Tercatat  dari  30.620 wanita  usia  subur, wanita  pernah 

kawin berumur  15-49  tahun yang  sedang menggunakan 

dan  pernah  menggunakan  alat  KB  sebanyak  86,72 

persen.  Sedangkan  dari  26.554 wanita  usia  subur  yang 

pernah  memakai  alat  KB  tersebut,  yang  sedang 

memakai alat KB mencapai 60,52 persen. 

Berdasarkan  alat  atau  cara  yang  digunakan 

peserta KB aktif, suntikan KB dan Pil KB merupakan alat 

kontrasepsi  yang  paling  banyak  digunakan,  yang 

keduanya mencapai  83,84 persen dari  seluruh akseptor 

KB.  Walaupun  termasuk  alat  kontrasepsi  modern, 

sebenarnya pil mempunyai risiko kegagalan cukup tinggi 

dibandingkan alat kontrasepsi modern  lainnya. Untuk itu, 

perlu  ada  upaya  untuk  mengubah  pandangan 

masyarakat yang  lebih menyukai pil sebagai cara ber-KB 

dan  diarahkan  untuk  menggunakan  alat  kontrasepsi 

yang lebih efektif.  

Page 20: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 20 

Metode  KB  selain  pil  dan  suntik  yang 

penggunanya  cukup  banyak  adalah  IUD/AKDR/Spiral  dan 

Susuk KB. Proporsi pengguna metode  ini adalah  lebih dari 

5  persen.  Sedangkan  metode  KB  selain  ketiga  metode 

tersebut tampaknya kurang diminati oleh para akseptor 

dan kurang dari 4 persen. 

Page 21: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 21 

BAB III 

KESEHATAN 

 

3.1 Kesehatan Penduduk 

Dalam  usaha  pendayagunaan  Sumber  Daya 

Manusia  (SDM)  secara  lebih  efektif,  peran  kesehatan 

yang  mempengaruhi  kinerja  produktifitas  sangat 

menentukan.  Apabila  seseorang  sedang  menderita 

sesuatu  penyakit,  maka  dapat  dipastikan  bahawa 

produktifitas  dari  orang  tersebut  akan 

berkurang/menurun  secara  signifikan.  Dari  hasil  survei, 

tercatat  beberapa  jenis  penyakit  yang  umum  diderita 

oleh penduduk.  

Dari  beberapa  jenis  penyakit  tersebut,  yang 

banyak dikeluhkan adalah penyakit batuk dan pilek yang 

masing-masing diderita  lebih dari 45 ribu penduduk atau 

lebih dari 30 persen penduduk, penyakit lainnya sekitar 15 

ribu atau  11,02 persen dan penyakit kepala berulang  lebih 

dari 13 ribu orang atau 9,52 persen dari seluruh penduduk 

Kabupaten Penajam Paser Utara.  

Page 22: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 22 

Selain  jenis  penyakit  yang  biasa  diderita  oleh 

penduduk,  ada  beberapa  jenis  keluhan  kesehatan  yang 

walaupun  menurut  persentase  cukup  kecil,  tetapi 

dampaknya  dapat  mempengaruhi  tingkat  kualitas 

sumber  daya  manusia  pada  akhirnya.  Diantara  jenis 

penyakit  yang  perlu  diperhatikan  tersebut  antara  lain 

asma, sakit gigi, dan diare. Penyakit asma/sesak napas, 

yang  diderita  oleh  2,23  persen  penduduk,  selain 

merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh masalah 

kelembaban  udara,  juga  dapat  mencerminkan  kualitas 

tempat tinggal penduduk yang mungkin masih  jauh dari 

tempat  tinggal  yang  layak  huni.  Sedangkan  sakit  gigi 

yang  mencapai  3,18  persen,  sangat  dipengaruhi  oleh 

budaya  hidup  sehat  manusia  yang  juga  berkaitan  erat 

dengan  faktor  penggunaan  air  bersih  untuk  kebutuhan 

hidup  sehari-hari.  Sedangkan  penyakit  diare/buang  air 

terus menerus merupakan cerminan lingkungan/sanitasi 

yang  tidak  memenuhi  standar  kesehatan  dan 

penggunaan fasilitas MCK yang tidak memadai. 

 

Page 23: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 23 

3.2 Kesehatan Balita 

Keadaan  kesehatan  ibu  dan  anak  merupakan 

salah  satu  gambaran  tingkat  kesejahteraan  sosial 

masyarakat.  Dalam  beberapa  hal,  indikator  yang 

berkaitan  dengan  kesehatan  ibu  dan  anak  merupakan 

indikator  sangat  mendasar.  Angka  kematian  bayi 

maupun  kematian  ibu  sering  sekali  menjadi  ukuran 

kesejahteraan  secara  keseluruhan.  Terlebih  lagi  angka 

kematian  bayi merupakan  salah  satu  komponen  dalam 

perhitungan Indek Mutu Hidup (Physical Quality of Life Index). 

Salah  satu  yang  berkaitan  erat  dengan  angka 

kematian bayi dan angka kematian  ibu adalah penolong 

persalinan.  Penolong  persalinan  ini  secara  garis  besar 

dibagi  menjadi  tenaga  medis  dan  tenaga  non  medis. 

Semakin  tinggi  proporsi  persalinan  yang  ditolong  oleh 

tenaga  medis  maka  kesehatan  bayi  dan  ibu  akan 

semakin baik. 

Menurut penolong persalinan, dari  jumlah sekitar 

15  ribu  balita,  80,96  persen  diantaranya  lahir  dengan 

pertolongan  tenaga medis. Angka  ini cukup  tinggi untuk 

Page 24: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 24 

ukuran  Indonesia karena secara nasional kurang dari 50 

persen  persalinan  yang  ditolong  oleh  tenaga  medis 

terdidik.  Dengan  angka  ini  dapat  dikatakan  bahwa 

pelayanan kesehatan  terutama pada saat persalinan di 

Kabupaten Penajam Paser Utara cukup baik. 

Secara rinci dapat dikemukakan bahwa  lebih dari 

separuh persalinan ditolong oleh bidan yaitu  lebih dari  10 

ribu kelahiran balita atau 67,10 persen. Sedangkan dokter 

membantu  persalinan  kurang  dari  dua  ribu  kelahiran 

balita  atau  12,72  persen  dari  seluruh  balita.  Sementara 

itu,  jumlah persalinan oleh tenaga non medis  juga cukup 

besar, yaitu hampir  3  ribu persalinan atau  19,05 persen 

dari jumlah balita. Dirinci menurut jenis kelamin, penolong 

kelahiran bayi laki-laki dan perempuan untuk dua kategori 

tersebut di atas tidak jauh berbeda. 

Page 25: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 25 

Gambar 2. Persentase Balita menurut Penolong Kelahiran  di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

 Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kelanjutan 

pertumbuhan balita, adalah pemberian air susu  ibu  (ASI). 

Pemberian  ASI  terutama  ASI  Eksklusif  akan 

mempengaruhi  kualitas  dan  kelangsungan  hidup  balita. 

Sesuai  dengan  anjuran  Departemen  Kesehatan  bahwa 

bayi  sebaiknya  diberi  ASI  hingga  berusia  2  tahun. 

Sementara  bayi  hingga  minimal  berusia  6  bulan  hanya 

diberi ASI saja tanpa makanan tambahan (ASI Eksklusif).  

Tercatat sebanyak hampir seribu balita atau 6,33 

persen tidak pernah diberi ASI. Balita yang disusui selama 

6 bulan saja sekitar  17,30 persen dari seluruh balita yang 

Page 26: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 26 

ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, dan balita yang 

disusui  selama  7  –  24  bulan  sebanyak  lebih  dari  10  ribu 

balita atau 68,43 persen. Sedangkan balita yang disusui 

selama  lebih dari 24 bulan sebanyak 7,94 persen. Dirinci 

menurut  jenis kelamin  relatif tidak ada perbedaan yang 

mencolok antara lamanya pemberian ASI pada balita laki-

laki maupun balita perempuan. 

Page 27: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 27 

BAB IV 

PENDIDIKAN 

 

4.1 Kemampuan Baca Tulis 

Kemampuan  baca  tulis merupakan  kemampuan 

mendasar  bagi  seseorang  untuk  mengembangkan 

wawasannya.  Dalam  kaitan  dengan  pendidikan  formal, 

kemampuan  baca  tulis  ini  merupakan  syarat  mutlak 

untuk mengikuti  setiap  jenjang  pendidikan.  Kemampuan 

baca tulis yang dimaksud adalah kemampuan membaca 

dan  menulis  suatu  kalimat  sederhana  dengan  suatu 

huruf. 

Dampak  pembangunan  bidang  pendidikan  yang 

ingin  dicapai  adalah  semakin meningkatnya  persentase 

penduduk  yang  melek  huruf.  Hal  ini  menggambarkan 

mutu manusia yang diukur dalam aspek semakin  tinggi 

tingkat melek huruf maka semakin tinggi mutu sumber 

daya manusia. 

Persentase penduduk yang dapat membaca dan 

menulis  huruf  latin  sekitar  92,92  persen  dari  seluruh 

Page 28: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 28 

penduduk  berumur  5  tahun  ke  atas.  Hal  ini  berarti 

persentase  penduduk  yang  tidak  dapat  membaca  dan 

menulis huruf  latin yaitu sekitar 7,08 persen. Sedangkan 

persentase penduduk yang dapat membaca dan menulis 

huruf arab adalah sekitar 70,66 persen dan untuk huruf 

lainnya sekitar 2,58 persen. 

Indikator  kemajuan  lainnya  adalah  jenjang 

pendidikan  formal  tertinggi  yang  ditamatkan  oleh 

penduduk. Proporsi tertinggi penduduk  10 tahun ke atas 

berdasarkan  pendidikan  tertinggi  yang  berhasil 

ditamatkan adalah tamat SD yang mencapai sekitar 31,30 

persen,  sedangkan  proporsi  penduduk  yang 

menamatkan  Perguruan  Tinggi  sekitar  4,97  persen. 

Proporsi yang berpendidikan rendah (memiliki  ijazah SLTP 

ke  bawah)  76,69  persen.  Artinya  lebih  dari  separuh 

penduduk berpendidikan SLTP ke bawah. 

 

4.2 Partisipasi Sekolah 

Indikator  kemajuan  bidang  pendidikan  lainnya 

adalah  kepedulian  penduduk  terhadap  pentingnya 

Page 29: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 29 

mengikuti  pendidikan  sebagai  upaya  memperbaiki 

kualitas dirinya. Hal ini dapat dilihat dari angka partisipasi 

sekolah. Angka partisipasi sekolah ini secara umum dibagi 

menjadi  dua,  yaitu  Angka  Partisipasi  Kasar  (APK)  dan 

Angka  Partisipasi  Murni  (APM).  Angka  Partisipasi  Kasar 

disebut  juga Gross Enrollment Ratio/GER, Sedangkan Angka 

Partisipasi  Murni  dikenal  dengan  istilah  Net  Enrollment 

Ratio/NER. 

APK  merupakan  rasio  antara  penduduk  yang 

mengikuti  jenjang  suatu  pendidikan  terhadap  penduduk 

dalam  suatu  kelompok  umur  yang  bersesuaian  dengan 

jenjang pendidikan tersebut. Sedangkan APM merupakan 

rasio  penduduk  suatu  kelompok  umur  yang  sedang 

mengikuti  suatu  jenjang  pendidikan  terhadap  seluruh 

penduduk pada kelompok umur tersebut. Dengan konsep 

tersebut,  APK  maksimal  akan  mungkin  menunjukkan 

angka  lebih  dari  100  persen.  Sedangkan  APM  maksimal 

akan menunjukkan angka 100 persen.  

Page 30: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 30

 

Gambar 3. APM dan APK Menurut Jenjang Pendidikan 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

 Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara  

APK  SD  tahun  2010  menunjukkan  angka  114,28 

persen,  sedangkan  APM  SD  hanya  mencapai  95,69 

persen.  Selisih  sekitar  19  persen  antara  APK  dan  APM 

disebabkan  oleh  adanya  penduduk  yang  seharusnya 

tidak bersekolah di SD tetapi sudah/masih bersekolah di 

SD.  Penduduk  tersebut  terdiri  atas  penduduk  yang 

seharusnya belum bersekolah di SD atau usianya kurang 

dari  7  tahun  dan  penduduk  yang  seharusnya  sudah 

menyelesaikan pendidikannya di SD atau penduduk yang 

berusia  di  atas  12  tahun.  Besarnya  proporsi  ini 

kemungkinan  disebabkan  oleh  adanya  kecenderungan 

Page 31: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 31 

orang tua untuk menyekolahkan anaknya  lebih dini atau 

sebaliknya,  terdapat  pula  orang  tua  yang  terlambat 

menyekolahkan anaknya. 

Pada jenjang pendidikan SLTP, APK mencapai 89,97 

persen  dan  APM  mencapai  75,97  persen.  Selisih  ini 

disebabkan  oleh  banyaknya  penduduk  berumur  kurang 

dari  13  tahun  dan  penduduk  berumur  di  atas  15  tahun 

yang  bersekolah  di  SLTP.  Uraian  di  atas  perlu  dilakukan 

kajian  lebih  mendalam  untuk  melihat  keterersediaan 

fasilitas pendidikan  lanjutan dengan  jarak dari Lokasi SD, 

serta  melihat  motifasi  dan  dukungan  orang  tua. 

Sementara itu APK dan APM SLTA sebesar 68,86 dan 56,10 

persen. 

Page 32: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 32

 

BAB V 

PERUMAHAN 

 

5.1 Kondisi Perumahan  

Sebagai kebutuhan dasar manusia selain pangan 

dan  sandang,  maka  keberadaan  papan  (perumahan) 

layak  huni  yang  memenuhi  syarat  kesehatan  sehingga 

dapat  memberi  suasana  nyaman  bagi  penghuninya, 

merupakan salah satu dampak perubahan tingkat sosial 

ekonomi penduduk. 

Menurut  luas  lantai  perumahan  bangunan 

tempat  tinggal,  sebagian  besar  rumah  tangga 

menempati  luas  lantai  50-99 m2,  yaitu mencapai  16.154 

rumah  tangga  atau  44,33  persen  dari  seluruh  rumah 

tangga.  Sedangkan  rumah  tangga  yang  luas  lantainya 

kurang  dari  20  m2,  tidak  sampai  2  ribu  rumah  tangga 

atau sekitar 5,44 persen. Dan persentase rumah tangga 

menurut  luas  lantai  rumah  yang  terkecil  adalah  2,40 

Page 33: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 33

 

persen, yaitu rumah tangga dengan  luas  lantai  lebih dari 

149 m2. 

Gambar 4. Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

 Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

5.2 Fasilitas Rumah  

Sampai  saat  ini,  sumber  air minum  yang  paling 

banyak  digunakan  adalah  Sumur  sebesar  28,66  persen 

rumah tangga. Sedangkan yang menggunakan air minum 

yang berasal Leding mencapai  11,81 persen. Pengguna air 

dalam kemasan, pompa, mata air terlindungi, air sungai, 

air hujan dan lainnya sebesar 59,53 persen. 

Indikator  sosial  sebagai  petunjuk  kesejahteraan 

rumah  tangga  lainnya  adalah  ketersediaan  fasilitas 

jamban yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan 

Page 34: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 34

 

penghuni.  Tercatat  rumah  tangga  yang  menggunakan 

jamban  sendiri  dan  jamban  bersama  mencapai  90,92 

persen rumah tangga. Sedangkan yang memakai jamban 

umum sekitar 2,37 persen rumah tangga. Disamping  itu 

masih ada  lebih 2.446 rumah tangga yang tidak memiliki 

jamban atau sekitar 6,71 persen. 

Gambar 5. Persentase Rumah Tangga 

Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

 Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

Page 35: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 35

 

BAB VI 

PENGELUARAN KONSUMSI 

 

Pola Konsumsi  

Pola  konsumsi  masyarakat  dipengaruhi  banyak 

faktor.  Faktor  sosial  budaya  misalnya  memegang 

peranan cukup penting dalam penentuan pola konsumsi. 

Selain  itu,  tingkat pendapatan  juga memegang peranan 

yang tidak kalah pentingnya. 

Dalam  pembahasan  ini,  untuk  memperoleh 

tingkat  pendapatan  tersebut  dilakukan  pendekatan 

dengan  menggunakan  tingkat  pengeluaran  penduduk. 

Pendekatan ini dilakukan karena data pendapatan sangat 

sulit  diperoleh.  Selain  itu  sekalipun  data  tingkat 

pendapatan  dapat  diperoleh,  biasanya  mempunyai 

akurasi  yang  kurang  baik.  Sebaliknya  data  pengeluaran 

relatif  lebih  baik  akurasinya.  Walaupun  tingkat 

pengeluaran  tidak  sama  dengan  tingkat  pendapatan, 

ketidaksamaan  tersebut  sangat  kecil  sehingga  data 

Page 36: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 36

 

pengeluaran  dapat  diasumsikan  sama  dengan 

pendapatan. 

Perubahan pola konsumsi merupakan salah satu 

indikator  yang  digunakan  untuk  menunjukkan 

peningkatan  kesejahteraan.  Secara  umum,  pendapatan 

yang tinggi menyebabkan persentase pengeluaran untuk 

bukan  makanan  relatif  tinggi.  Hal  ini  terjadi  karena 

penduduk  berpendapatan  tinggi  bisa  memenuhi 

kebutuhan  makanannya  hanya  dengan  sebagian  kecil 

pendapatannya.  Sementara  itu,  untuk  penduduk 

berpendapatan  rendah  sebagian  besar  pendapatannya 

hanya  akan  digunakan  untuk  memenuhi  kebutuhan 

makanan  yang  merupakan  kebutuhan  pokok.  Dengan 

demikian  ada  kecenderungan  semakin  tinggi  tingkat 

pendapatan  semakin  tinggi  pula  proporsi  pengeluaran 

untuk keperluan bukan makanan.  

Tercatat rata-rata pengeluaran penduduk untuk 

makanan  mencapai  292.126  rupiah  per-kapita  sebulan 

lebih  tinggi  dari  pengeluaran  bukan  makanan  dengan 

rata-rata pengeluaran 263.397 rupiah. Total pengeluaran 

Page 37: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 37

 

secara  rata-rata  mencapai  sekitar  555.523  rupiah. 

Terlihat bahwa pengeluaran untuk bukan makanan  lebih 

kecil daripada pengeluaran untuk makanan. Sebagaimana 

dibahas  diatas,  kondisi  ini  menandakan  tingkat 

kesejahteraan  masyarakat  belum  baik,  dikarenakan 

pengeluaran konsumsi masyarakat masih terfokus pada 

makanan. 

Pada  kelompok makanan,  pengeluaran  terbesar 

terdapat pada pengeluaran untuk padi-padian, tembakau 

serta sirih,  ikan, makanan minuman  jadi,  serta telur dan 

susu  yang  secara  keseluruhan  mencapai  63,30  persen 

dari total pengeluaran untuk makanan. Sedangkan untuk 

kelompok  bukan  makanan,  pengeluaran  terbesar  yaitu 

pada perumahan dan fasilitas rumah tangga serta aneka 

barang  dan  jasa  (termasuk  jasa  pendidikan  dan  jasa 

kesehatan)  yang  keseluruhan  mencapai  84,09  persen 

dari total pengeluaran untuk non makanan. 

Page 38: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 38

 

BAB VII 

PENUTUP 

 

  Beberapa  indikator yang diuraikan pada bab-bab 

sebelumnya  menunjukkan  perubahan  yang  cukup 

mendasar  dari  keadaan  sosial  dan  ekonomi  penduduk 

Kabupaten  penajam  Paser  Utara.  Persebaran  penduduk 

menunjukkan  ketimpangan  yang  cukup  besar  di 

beberapa  wilayah  kecamatan/kelurahan.  Komposisi 

penduduk  menurut  golongan  umur  ditandai  dengan 

masih cukup besarnya penduduk usia  (0-14) tahun, yang 

mencapai  31,46  persen.  Hal  ini  mengakibatkan  beban 

tanggungan penduduk usia produktif terhadap penduduk 

usia  tidak  produktif masih  cukup  tinggi.  Tingginya  rasio 

ketergantungan merupakan beban secara ekonomi yang 

cukup berat. 

Indikator  bidang  kesehatan  menunjukkan 

keadaan  kesehatan  cukup  baik.  Dokter  dan  bidan 

berperan  cukup  besar  dalam  peningkatan  kesehatan 

penduduk terutama kesehatan  ibu dan anak. Salah satu 

Page 39: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 39

 

indikatornya  adalah  dominannya  peranan  dokter  dan 

bidan sebagai penolong kelahiran balita dibanding tenaga 

non paramedis. 

Indikator bidang pendidikan menunjukkan kualitas 

sumber  daya  manusia  di  daerah  ini  relatif  baik.  Akan 

tetapi secara absolut masih banyak penduduk yang buta 

huruf. Demikian pula masih cukup banyak penduduk usia 

sekolah  yang  masih  belum  terserap  oleh  lembaga 

pendidikan sesuai dengan umurnya. 

Dilihat dari struktur penduduk yang pada dewasa 

ini dalam kategori transisi dari kategori penduduk muda 

ke  arah  penduduk  tua,  maka  secara  konkrit,  angkatan 

kerja  dipastikan  akan  tetap  bertambah  besar.  Pemuda 

yang masuk  pasar  kerja  setiap  tahun  baik yang  tamat 

pendidikan maupun yang tidak sekolah diperkirakan akan 

selalu bertambah. Oleh  karena  itu  tantangan yang  lebih 

mendesak  untuk  perencanaan  pembangunan  adalah 

perluasan  kesempatan  kerja  agar  dapat  menyerap 

pencari kerja yang sudah ada saat ini. 

Page 40: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 40

 

Kondisi  sebagian  besar  perumahan  cukup  baik, 

luas  lantai  yang  dikuasai  secara  rata-rata  memenuhi 

prasyarat  keluarga  sejahtera.  Selain  itu,  fasilitas 

perumahan  seperti  sumber  air  minum  dan  sarana 

mandi-cuci-kakus  (MCK)  menunjukkan  bahwa  sebagian 

besar penduduk  telah  lama menyadari akan pentingnya 

kesehatan,  yang  ditandai  dengan  semakin  kecilnya 

penggunaan fasilitas perumahan yang kurang memenuhi 

syarat dari segi kesehatan.  

Page 41: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 41 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

Uraian    2010   

(1)    (2)   

Penduduk    142.922   

Babulu    29.434   

Waru    15.642   

Penajam    66.983   

Sepaku    30.863   

Penyebaran    100,00   

Babulu    20,60   

Waru    10,94   

Penajam    46,87   

Sepaku    21,59   

Kepadatan    42,88   

Babulu    73,69   

Waru    28,24   

Penajam    55,48   

Sepaku    26,33   

Tabel 2.1  Jumlah, Persebaran dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Page 42: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 42

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

Kecamatan Laki-laki  Perempuan 

Laki-laki + Perempuan 

Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 

Babulu  15.488  20,66  13.946  20,52  29.434 20,60 

Waru  8.184  10,92  7.458  10,97  15.642 10,94 

Penajam  35.181  46,94  31.802  46,79  66.983 46,87 

Sepaku  16.098  21,48  14.765  21,72  30.863 21,59 

Jumlah  74.951  100  67.971  100  142.922 100 

Tabel 2.2  Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Page 43: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 43

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

Uraian  Jumlah (Jiwa)  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

Laki-laki  74.951  52,44 

Perempuan  67.971  47,56 

Jumlah  142.922  100 

Sex Ratio  110,27 

Anak-anak (0-14 th)  44.963  31,46 

Dewasa (15-64 th)  93.611  65,50 

Tua/Lanjut (≥65 th)  4.348  3,04 

Jumlah  142.922  100 

Dependency Ratio  52,68 

Tabel 2.3  Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Page 44: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 44

 

 

Sumber : Sakernas BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Kegiatan Utama 

Seminggu yang Lalu 

Laki-Laki  Perempuan  Laki-laki + Perempuan 

(1)  (2)  (3)  (4) 

Bekerja  74,83  37,25  57,08 

Mencari Pekerja 

10,65  0,07  8,97 

Tabel 2.4  Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Termasuk Usia Kerja Menurut Jenis 

Kelamin  di Kabupaten Penajam Paser Utara,  

Tahun 2010 

Page 45: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 45

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 2.5  Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Status Perkawinan dan Jenis Kelamin  

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Status Perkawinan 

Laki-laki  Perempuan Laki-laki + 

Perempuan 

Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 

Belum Kawin 

22.406   38,69   14.233   26,13   36.639   32,61 

Kawin  33.926  58,59  34.093  62,60  68.019 60,53 

Cerai Hidup  932   1,61  1.793   3,29   2.725   2,42 

Cerai Mati  644   1,11   4.340   7,97   4.984  4,44 

Jumlah   57.908   100  54.459  100  112.367  100 

Page 46: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 46

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 2.6  Wanita 10 tahun ke atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di 

Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Umur Perkawinan Pertama 

Jumlah  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

≤ 16       7.375   18,33 

17 – 18      11.249   27,96 

19 – 24      17.071   42,44 

≥ 25       4.532   11,27 

Jumlah   40.227   100 

Page 47: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 47

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

 

Tabel 2.7  Wanita Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun Menurut Pemanfaatan Alat KB di 

Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Pemanfaatan Alat KB  Jumlah  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

Sedang Menggunakan 

Alat KB 18.532  60,52 

Tidak Menggunakan Alat 

KB Lagi 8.022  26,20 

Tidak Pernah 

Menggunakan Alat KB 4.066  13,28 

Jumlah  30.620  100 

Page 48: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 48

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 2.8  Wanita Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun Menurut Cara KB yang Digunakan 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Pemanfaatan Alat KB  Jumlah  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

AKDR/IUD/spiral  943  5,09 

Suntikan KB  8.754  47,24 

Susuk KB / norplan / inplanon / alwalit 

1.291  6,96 

Pil KB  6.784  36,61 

Kondom/karet KB  67  0,36 

Lainnya  693  3,74 

Jumlah  18.532  100 

Page 49: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 49

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 3.1  Penduduk Menurut Keluhan Kesehatan Utama di Kabupaten Penajam Paser Utara,  

Tahun 2010 

Jenis Keluhan Kesehatan 

Ada Keluhan  Tidak Ada Keluhan 

Jumlah  %  Jumlah  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5) 

Panas  13.545  9,48  129.377  90,52 

Batuk 22.745  15.91  120.177  84,09 

Pilek  23.912  16,73  119.010  83,27 

Asma/napas sesak/cepat 

3.190  2,23  139.732  97,77 

Diare/buang air  1.545  1,08  141.377  98,92 

Sakit kepala berulang  13.613  9,52  129.309  90,48 

Sakit gigi  4.540  3,18  138.382  96,82 

Lainnya  15.745  11,02  127.177  88,98 

Page 50: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 50

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 3.2  Balita Menurut Lamanya Disusui   Dan Jenis Kelamin  

di Kabupaten Penajam Paser Utara,  Tahun 2010 

Lamanya 

Disusui  

(Bulan) 

Laki-laki  Perempuan Laki-laki + 

Perempuan 

Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 

Tidak Pernah  843  10,19  138  1,91  981  6,33 

0 – 6  1.692  20,46  987  13,68  2.679  17,30 

7 – 24  5.293  64,00  5.303  73,50  10.596  68,43 

24 +  442  5,35  787  10,91  1.229  7,94 

Jumlah  8.270  100  7.215  100  15.485  100 

Page 51: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 51 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

Penolong 

Kelahiran  

Laki-laki  Perempuan Laki-laki + 

Perempuan 

Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 

Dokter  1.210  14,63  760  10,53  1970   12,72  

Bidan  5.487  66,35  4.904  67,97      10.391   67,10  

Paramedis lain  55  0,67  120  1,66          175   1,13  

Dukun  1.464  17,70  1.371  19,00      2.835   18,31  

Famili/Lainnya  54  0,65  60  0,83       114   0,74  

Jumlah  8.270  100  7.215  100  15.845   100 

Tabel 3.2  Balita Menurut Penolong  Kelahiran danJenis Kelamin di Kabupaten Penajam Paser Utara,

Tahun 2010

Page 52: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 52

 

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Dapat Baca Tulis  

Dapat  Tidak Dapat 

Jumlah  %  Jumlah  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5) 

Huruf Latin     118.411   92,92   9.026   7,08 

Huruf Arab  90.043   70,66   37.394   29,34  

Huruf Lainnya  3.292   2,58   124.145   97,42  

Tabel 4.1  Penduduk 5 Tahun Ke Atas Menurut Kepandaian Baca Tulis 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Page 53: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 53

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

 

Tabel 4.2  APK dan APM Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara, 

Tahun 2010 

Jenjang Pendidikan  APK  APM 

(1)  (2)  (3) 

SD  114,28  95,69 

SLTP  89,97  75,97 

SLTA  75,97  56,10 

Page 54: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 54

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 

Laki-laki  Perempuan Laki-laki + 

Perempuan 

Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 

Tidak punya ijazah SD 

17.665  28,01  15.683 32,35  33.348  28,04 

SD/Sederajat  18.432  29,23  18.801 32,07  37.233  31,30 

SLTP/Sederajat  11.429  18,12  9.205 18,12  20.634  17,35 

SLTA/Sederajat  12.545  19,89  9.273 14,11  21.818  18,34 

Perguruan Tinggi 

2.993  4,75  2.925 3,35  5.918  4,97 

Jumlah  63.064  100  55.887 100  118.951  100 

Tabel 4.3  Penduduk 10 Tahun Ke Atas  Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan  

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Page 55: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 55

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 4.4  Penduduk 5-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin  

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Golongan Umur 

Laki-laki  Perempuan Laki-laki + 

Perempuan 

Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 

5 – 6  1.480  8,29  1.111  7,00  2.591  7,69 

7 – 12  9.824   55,03  8.063  50,82  17.887  53,04 

13 – 15      3.423   19,18  3.585  22,59  7.008  20,78 

16 – 18  2.636   14,76  2.404  15,15  5.040  14,95 

19 – 24  489   2,74  704  4,44  1.193  3,54 

Jumlah  17.582  100  15.867  100  33.719  100 

Page 56: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 56

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 4.5  Persentase Penduduk 5-24 Tahun yang MasihSekolah Menurut Pendidikan yang Sedang Dilakukan

di Kabupaten Penajam Paser Utara,Tahun 2010

Golongan  

Umur 

Pendidikan yang Sedang Dilakukan 

Jumlah SD  SLTP  SLTA 

Perguruan Tinggi 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6) 

5 – 6  100  -  -  -  100 

7 – 12  96,27   3,73   -  -  100 

13 – 15  7,37   83,44   9,19   -  100 

16 – 18  4,72   7,05   85,77   2,46   100 

19 – 24  -  4,52  28,30   67,08   100 

Jumlah  60,99   20,53   15,74   2,74   100 

Page 57: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 57

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 4.6  Persentase Penduduk Usia 5-24 Tahun  Menurut Partisipasi Sekolah dan Jenis Kelamin 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Partisipasi Sekolah 

Laki-laki  Perempuan Laki-laki + 

Perempuan 

Jumlah  %  Jumlah  %  Jumlah  % 

(1)  (2)  (3)  (4)  (5)  (6)  (7) 

Tidak / Belum Pernah Sekolah 

3.618  5,43  4.870  8,01  8.488  6,66 

Masih Sekolah  18.044   27,06  15.934  26,23  33.978  26,66 

Tidak Bersekolah Lagi 

45.020  67,51  39.952  65,76  84.972  66,68 

Jumlah  66.682  100  60.756  100  127.438  100 

Page 58: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 58

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Tabel 5.1  Rumah Tangga  Menurut Luas Lantai Rumah  

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Luas Lantai 

(m2) Jumlah  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

< 20  1.981  5,44 

20 - 49  14.509   39,81 

50 - 99  16.154   44,33 

100 - 149  2.924   8,02 

>149  874   2,40 

Jumlah  36.442  100 

Page 59: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 59

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

 

Sumber Air Minum  Jumlah  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

 Air Dalam Kemasan   10.990  30,16 

 Leding   4.302  11,81 

 Pompa   4.734  12,99 

 Sumur Terlindung   5.712   15,67 

 Sumur Tak Terlindung   5.369   14,73 

 Mata Air Terlindung   813  2,23 

Mata Air Tak Terlindung  474  1,30 

 Lainnya   4.048   11,11 

Jumlah  36.442  100 

Tabel 5.2  Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum di Kabupaten Penajam Paser Utara, 

Tahun 2010 

Page 60: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 60

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

Penggunaan 

Fasilitas Tempat 

Buang Air Besar 

Jumlah  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

Sendiri  30.498  83,69 

Bersama  2.633  7,23 

Umum  865  2,37 

Tidak Ada  2.446  6,71 

Jumlah  36.442  100 

Tabel 5.3  Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar  

di Kabupaten Penajam Paser Utara,  Tahun 2010 

Page 61: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 61 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

Tabel 5.4  Rumah Tangga Menurut Status Tempat Tinggal di Kabupaten Penajam Paser Utara,  

Tahun 2010 

Status Tempat 

Tinggal Jumlah  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

Milik Sendiri  28.012  76,87 

Kontrak  583  1,60 

Sewa  1.529  4,20 

Bebas Sewa  2.296  6,30 

Dinas  1.882  5,16 

Milik Orang Tua / 

Sanak / Saudara 2.005  5,50 

Lainnya  135  0,37 

Jumlah  36.442  100 

Page 62: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 62

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

 

Tabel 6.1  Rumah Tangga Menurut Golongan Pengeluaran Konsumsi per Kapita per Bulan 

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Golongan Pengeluaran 

(Rupiah) Jumlah  Persentase 

(1)  (2)  (3) 

60.000 – 79.000  -  0 

80.000 – 99.000  68  0,19 

100.000 – 149.000       270  0,74 

150.000 – 199.000       474   1,30 

200.000 – 299.000     4.140   11,36 

300.000 – 399.000      5.769   15,83 

400.000 – 499.000      6.710   18,41 

500.000 – 599.000      5.605   15,38 

600.000 +      13.406   36,79 

Jumlah    36.442   100 

Page 63: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 63

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

Kelompok Makanan 

Pengeluaran Rata-rata per Kapita 

per Bulan (Rp) 

Persentase 

(1)  (2)  (3) 

Padi-padian      46.634   15,96 

Umbi-umbian       2.314   0,79 

Ikan      35.399   12,12 

Daging       10.000   3,42 

Telur dan susu      26.647   9,12 

Sayur-sayuran      26.025   8,91 

Kacang-kacangan      10.157   3,48 

Buah-buahan       9.845   3,37 

Minyak dan lemak      12.671   4,34 

Bahan minuman      16.728   5,73 

Bumbu-bumbuan       9.576   3,28 

Konsumsi lainnya       12.181   4,17 

Makanan dan minuman jadi 

    31.216   10,68 

Tembakau dan sirih      42.733   14,63 

Jumlah    292.126   100 

Tabel 6.2  Pengeluaran Rata-rata per Kapita per Bulan Menurut  Kelompok Makanan  

di Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Page 64: BAB I PENDAHULUAN · PDF filekondisi sosial ekonomi penduduk, yang akan dipakai ... Bab 1 Pendahuluan, memuat latar belakang, metodologi, ... migrasi. Dalam pembahasan

SUSEDA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2010

Page 64

 

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 

 

Tabel 6.3  Pengeluaran Rata-rata per Kapita per Bulan Menurut Kelompok Bukan Makanan di 

Kabupaten Penajam Paser Utara, Tahun 2010 

Kelompok Bukan Makanan 

Jumlah Pengeluaran 

(Rp) Persentase 

(1)  (2)  (3) 

Perumahan dan fasilitas rumah tangga 

  130.668       49,61 

Aneka barang dan jasa      90.811       34,48 

Pakaian (bahan pakaian, pakaian jadi, sepatu, topi dan lainnya) 

    16.629          6,31  

Barang tahan lama (alat rumah tangga, perkakas, elektronik, perhiasan dll) 

     12.563          4,77  

Pajak dan Asuransi (PBB, pajak kendaraan, asuransi kesehatan, lainnya) 

     6.225          2,36  

Keperluan pesta dan upacara (perkawinan, khitanan, dan lainnya) 

     6.501          2,47  

Jumlah    263.397   100