bab i pendahuluan smokers melanosis
TRANSCRIPT
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 1/15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik
menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok merupakan benda yang tidak
asing lagi di masyarakat saat ini. Merokok merupakan kebiasaan yang sering dijumpai
setiap hari dan sudah menjadi masalah yang kompleks secara sosial. Kebiasaan
merokok sulit untuk dihilangkan dan jarang diakui oleh sebagian orang sebagai
kebiasaan yang buruk terutama bila tujuan merokok untuk mengalihkan diri dari stress
dan tekanan emosi.
Merokok dapat merusak kehidupan pribadi bahkan menurunkan kualitas
kehidupan pada masa akan datang. Rangsangan asap rokok yangn lama pada saat
mengisap rokok dengan berbagai cara dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang
bersifat merusak bagian mukosa mulut yang terkena asap rokok. Meskipun kebiasaan
merokok berdampak buruk pada kesehatan, tetapi prevalensi perokok terus meningkat.
Meningkatnya prevalensi merokok di negara berkembang termasuk Indonesia
menyebabkan masalah rokok menjadi semakin serius. Sebagian perokok di Indonesia
telah menganggap baha merokok adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa dielakkan
sehingga merokok dianggap hal yang biasa.
Menurut !orld "ealth #rganisation $!"#% tahun &''(, Indonesia menduduki
peringkat ke-) sebagai jumlah perokok terbesar di dunia. Menurut data Riset
Kesehatan *asar &''+, prevalensi perokok di Indonesia sebanyak &,& dan pada
tahun &'& menjadi )/,+. "al ini menunjukkan adanya peningkatan prevalensi
perokok di Indonesia.
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 2/15
Merokok tidak hanya menimbulkan efek secara sistemik , tetapi juga dapat
menyebabkan timbulnya kondisi patologis di rongga mulut. Ronggga mulut
merupakan bagian tubuh yang pertama kali terpapar asap rokok sehingga sangatmudah terpapar efek rokok karena merupakan tempat terjadinya penyerapan 0at hasil
pembakaran rokok yang utama. Salah satu penyakit yang paling sering dikaitkan
dengan merokok adalah smoker’s melanosis.
Smoker1s melanosis merupakan pigmentasi pada mukosa mulut yang secara
langsung dihubungkan dengan jumlah rokok yang dihisap per hari, lamanya merokok
dan kebiasaan merokok tembakau . Smoker’s melanosis dapat mempengaruhi
permukaan mukosa manapun namun pada umumnya terjadi pada ginggiva anterior
labial mandibula, khususnya pada labial gigi anterior perokok.
Sisa
2erdasarkan uraian diatas maka muncul suatu permasalahan yang menjadikan
peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan terjadinya
Smoker1s melanosis, sehingga perlu dilakukan penelitian khususnya dikalangan
Sisa.
1.2 Rumusan Masalah
2erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah
umum yaitu
3pakah ada hubngan antara kebiasaan merokok dengan terjadinya smoker1s
melanosis di kalangan Sisa SM3 4egri 5anah 6inem7
Masalah khusus yang dapat dirumuskan yaitu 8
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 3/15
. 3pakah ada hubungan antara jenis rokok yang dihisap denag smoker1s
melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem 7
&. 3pakah ada hubunagan antara lama merokok denagn smoker1s melanosis
rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah pinem 7
). 3pakah ada hubugan antara jumlah rokok yang dihisap dengan smoker1s
melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5aanah 6inem 7
/. 3pakah ada hubungan antara cara mengisap rokok dengan smoker1s
melanosis pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem 7
1.3 Tujuan khusus !lakukan"a #enel!t!an !n! aalah
1. 9ntuk mengetahui hubungan antara jenis rokok yang dihisap dengan smoker1s
melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem
2. 9ntuk mengetahui hubungan antara jumlah rokok yang dihisap dengan
smoker1s melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem
3. 9ntuk mengetahui hubungan antara jumlah rokok yang dihisap dengan
smoker1s melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem
$. 9ntuk mengetahui hubungan antara cara menghisap rokok dengan smoker1s
melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem
1.$ Man%aat Penel!t!an
Manfaat dari penelitian ini dilihat anatara lain 8
. *apat memberikan informasi mengenai efek kebiasaan merokok terhadap
perubahan mukosa yang terjadi pada rongga mulut
&. *apat mengalakan usaha preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya
melanosis rongga mulut
BAB II
TIN&AUAN PU'TA(A
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 4/15
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik
mengunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok merupakan benda yang sudah
tidak asing lagi bagi masyarakat tetapi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di
masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang
sebagai kebiasaan buruk. Sementara, alasan utama merokok adalah cara untuk bisa
diterima secra sosial, melihat orang tuanya merokok, menghilangkan rasa jenuh,
ketagihan dan untuk menghilangkan stress.
3. Sejarah Rokok
3al mula perkenalan dunia pada tembakau dan kebiasaan merokok tidak bisa
dilepaskan dari peristia penemuan benua 3merika oleh para pelaut Spanyol di baah
pimpinan :hristopher :olombus, melihat bangsa Indian mempergunakan daun kering
dengan berbagai cara, salah satu diantarannya dengan membakarnya sebagai rokok
yang mendatangkan kenikmatan pada tubuh mereka, menciptakan rasa nyaman dan
mengurangi kelelahan.
Sejarah rokok daun tembakau dipopulerkan pada abad ;<I di eropa, jumlah
perokok terus meningkat. 2angsa Spanyol dan 6ortugis bersama menanam tembakau
di "india 2arat dan 2rasil. 6rancis mengenal tembakau leat =ean 4icot dijumpai
istilah 4ikotiane untuk menyebut jenis tanaman obat $tembakau% yang dimaksud. 6ada
abad ;<III orang Rusia mengenal cara baru menikmati tembakau dengan
menggunakan pipa air, yang sebelumnya telah populer di kalangan orang 5urki.
Kemudian kebiassan merokok mulai muncul di kalangan bangsaan >ropa. 5api
berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual dan pengobatan,
*i >ropa oarang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata
Merokok yang semula betujuan untuk pengobatan akhirnya menjadi penyebab
banyak kelainan dan penyakit. Salah satu berhubungan dengan sistem kardiovaskuler,
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 5/15
merokok jugak berhubungan dengan jaringan lunak dan keras di rongga mulut karena
merupakan aal terjadinya penyerapan 0at hasil pembakaran rokok, maka mukosa
mulut juga mempunyai akibat dari merokok.
B. )ara Mengh!sa# R*k*k
6enggunaan daun tembakau yang paling dominan adalah dengan cara dirokok
dimana tembakau kering digulung denagan pembungkus atau menggunakan pipa.
Setiap orang mempunyai cara masing-masing menghisap rokok, ada yang menghisap
dari mulut kemudian asap rokok dikeluarkan melalui mulut atau hidung dan dengan
berbagai cara lain. Secara garis besar dapat dibedakan tiga macam penghisap rokok,
yaitu perokok paru mulut yang mana tipe ini hanya menghisap asap rokok sampai
rongga mulut saja. 6erokok yang menghisap rokok sampai ke dalam paru-paru disebut
perokok paru dalam, perokok yang menghisap rokok sampai kedalam paru, menahan
sebentar dan baru menghembuskannyakeluar disebut perokok paru.
). &en!s R*k*k
2ahan baku rokok hanya tembakau baik menggunakan filter maupun non filter
dikenal sebagai rokok putih. Rokok kretek adalah rokok denagn atau tanpa filter yang
menggunakan tembakau rejangan dengan cengkeh rajangan digulung dengan kertas
sigaret boleh memakai bahan tambahan aslkan dii0inkan pemerintah. Rokok campuran
adalah rokok yang dihisap oleh seseorang dalam aktu tidak tentu dengan jenis rokok
kretek maupun rokok putih. Rokok filter adalah rokok yang bagian pangkalnya
terdapat gabus. Rokok non filter adalah rokok yang bagian pangkalnya tidak terdapay
gabus.
D. (anungan R*k*k
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 6/15
Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang
dibakar akan mengeluarkan /''' bahan kimia. Secara umum bahan-bahan ini dapat
dibagi menjadi dua golongan besar yaitu komponen gas $&% dan komponen padatatau pertikel $(%. 3sap rokok yang dihisap dapat berupa gas sejumlahn (? persen
dan sisanya berupa partikel. 3sap yang dihasilakan rokok terdiri dari asap utama $main
stream smoke% dan asap samping $side stream smoke%. 3sap utama adalah asap
tembakau yang disebarkan ke udara bebas, sehingga dapat terhirup oleh orang lain
yang dikenal sebagai perokok pasif.
Komponen gas asap rokok adalah karbondioksida, amoniak, asam hidrosianat,
nitrogen oksida dan formaldehid . 6artikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan
kresol. @at-0at ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker $karsinogen%. Nikotin
paling banyak dijumpai di dalam rokok. Kadar nikotin pada rokok putih adalah /-?
mg, sedangkan pada rokok kretek adalah ? mg. Kandungan kadar karbon monoksida
didalm rokok kretek lebih rendah daripada di dalam putih. Kadar tar pada rokok putih
adalah /-? mg, sedangkan pada rokok kretek adalah &' mg.
E. E%ek Mer*k*k Terhaa# Muk*sa Mulut
Merokok merupakan salah satu faktor etiologi pununjang kelainan mukosa pada
rongga mulut karena bahan-bahan yang terdapat dalam rokok bersifat merangsang
infeksi mukosa. Merokok dapat memperlambat penyembuhan luka. Dry socket terjadi
empat kali lebih banyak pada perokok daripada bukan perokok.
>fek merokok yang timbul dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok yang
dihisap, bahkan berhubungan dengan dalamnya hisapan rokok yang dilakukan.
3rtinya, makin banyak rokok yang dihisap, makin lama kebiasaan merokok, makin
tinggi kadar tar dan nikotin yang dihisap, makin dalam seseorang menghisap
rokoknya, maka semakin tinggi efek perusakan yang akan diterima orang tersebut.
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 7/15
Menurut smet ada tiga tipe perilaku merokok menurut banyaknya rokok yang dihisap
yaitu perokok berat menghisap rokok lebih dari ? batang dalam sehari, perokok
sedang menghisap rokok ?-/ batang dalam sehari, dan perokok ringan menghisaprokok -/ batang dalam sehari.
Rongga mulut sangatlah mudah terpapar efek yang merugikan akibat rokok.
Rokok yang dihisap dengan tarikan berat dan panjang akan menghasilkan lebih
banyak asap rokok dibandingkan dengan rokok yang dihisap dengan tarikan pelan atau
tiupan cepat. 5emperatur rokok pada bibir adalah )'A:, sedangkan ujung rokok yang
terbakar jauh lebih panas karena ditandai dengan bara api pada ujung yang dibakar.
3sap panas yang berhembus terus menerus kedalam rongga mulut merupakan
rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi
pengeluaran ludah. 3khirnya rongga mulut menjadi kering dan lebih anaerob dapat
mengakibatkan perokok beresiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit
jarinagan pendukung gigi dibandingkan mereka yang bukan perokok.
6engaruh asap rokok secara langsung adalah iritasi terhadap gusi secara tidak
langsung melalui produk-produk rokok seperti nikotin yang sudah masuk melalui
aliran darah dan ludah, jaringan pendukung gigi yang sehat seperti gusi, selaput gigi,
semen gigi dan tulang tempat tertanamnya gigi menjadi rusak karena terganggunya
funsi normal mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan dapat merangsang
tubuh untuk merangsang tubuh untuk menghancurkan jaringan sehat sekitarnya. Busi
seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. *aerah yang
mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan
berkurang kekenyalanya. 6enyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin
mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan
kecenderungan timbulnya penyakit gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada
permukaan gigi dan akar.
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 8/15
6ada perokok terdapat penurunan 0at kekebalan tubuh $antibodi% yang terdapat
didalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi
gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekatidan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehingga sel pertahanan tubuh tidak
peka lagi terhadap perubahan disekitarnya juga terhadap infeksi. =umlah rokok yang
dihisap lebih penting daripada lamanya merokok karena menunjukan kerentanan
individual terhadap suatu penyakit.
2eberapa dampak negatif merokok terhadap mukosa mulut adalah kanker
rongga mulut, leukoplakia, stomatitis nikotin, keratosis rokok, smoker’s melanosis,
fibrosis submukosa, dan hairy tongue. Salah satunya adalah smoker’s melanosis.
“melanosis gingiva” pigmentasi melanosis biasanya terjadi pada golongan etnis
kulit hitam. Melanin adalah pigmen yang memberikan arna pada kulit, mata dan
rambut. Melanin diproduksi secara khusus oleh melanosomes yang disintesa oleh sel
khusus yang tinggi disebut melanocytes. Melanin pada setiap etnik atau ras
mempunyai perbedaan. 6ada orang kulit putih mempunya lebih sedikit melanin dan
melanosomes dibandingkan dengan orang kulit gelap. 6igmentasi terjadi karena
sintesis melanin dari melanosomes ke kreatinocytes. 6igmentasi yang terjadi
dihubungkan dengan medikasi kemotrapi yang mengunakan obat doorubicin,
busulfan, cyclophosphsmide atau !"fluorouracil. 6ada pasien 3I*S yang mengunakan
0idovudine $3@5%, clofa0imine atau ketocona0olc dapat meningkatkan pigmentasi
melanin
Smoker’s melanosis
6ara peneliti telah menemukan baha adanya peranan pigmentasi melanin
diakumulasi oleh macam-macam obat seperti nikotin $ bahan campuran polyacylic%
yang terkandung dalam sebatang rokok. Ketika nikotin berperan dalam afinitas
melanin di rambut, juga dala afinitas melanin yang terdapat pada kulit dan jaringan
lainya $seperti mukosa mulut%. Nikotin yang terdapat dalam sebatang rokok akan
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 9/15
menstimulasi secara langsung melanocytes untuk memproduksi melanosomes, diaman
akan menghasilakan peningkaatan endapan pingmen melaninpada basil melanosis
dengan berbagai macam jumlah takaran melanin
Melanosis rongga mulut terjadi pengendapan melanin dalam lapisan sel basal
pada lapisan epitelium mukosa mulut. 6igmentasi melanin pada membran mukosa
mulut secara normal dilihat mengelilingi daerah mukosa. Melanosis rongga mulut
adalah suatu lesi yang bersifat reversibel, dapat hilang apabila menghentikan
kebiasaan merokok.
Smoker’s melanosis yang terjadi pada golongan etnis kulit hitam maupun kulit
putih, dimana meningkatya pigmentasi yang berhubungan langsung dengan kebiasaan
merokok $ banyaknya jumlah rokok yang dihisap setiap hari, jenis rokok yang dihisap,
lama merokok dan cara seseorang menghisap rokok%. 6igmentasi gingiva meningkat
sebanding dengan konsumsi tembakau. 3danaya hipotesis yang didapatkan baha
kemungkinan nikotin menstimulasi aktivitas melanosit dan produksi melanin atau
berhubungan dengan ikatan melanin yang berbahaya pada rokok tembakau.
Bambaran klinis yang terlihat pada smoker’s melanosis adalah menunjukan
bercak coklat difus yang ukuranya beberapa sentimeter dan biasanya terdapat pada
gingiva anterior mandibula dan mukosa pipi. 6ada perokok pipa menunjukan
pigmentasi pada mukosa bukal. 6ada beberapa orang mengunakan rokok seperti rokok
putih yang ditempatkan pada kavitas mulut, akan menunjukan pigmentasi pada
palatum keras. Cesi ini tidak mempunyai symtom, perubahan yang etrjadi tidak
menunjukan premalignat. Bigi pada smoker1s melanosis menunjukan berarna coklat
muda sampai coklat tua disertai dengan halitosis menyertai keadaan tersebut
disebabkan oleh adanya perubahan alitran darah dan pengurangan pengeluaran ludah
mengakibatkan rongga mulut menjadi kering dan lebih anaerob. Smoker1s melanosis
biasanya terjadi pada ras Kaukasian yang menunjukan prevalensi ) pada giginva
cekat.
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 10/15
*iagnosa banding dari smoker’s melanosis adalah #diison Disease, #lbright
syndrome, $emochromatosis, Neurofibromatosis, %ral $alignant $elanoma, %ral
Nevi.
6eraatan yang dilakukan adalah menyuruh pasien untuk berhenti merokok
karena alasan kesehatan. 2erhenti merokok biasanya menunjukan hilangnya melanosis
selama beberapa periode sampai beberapa tahun. 6rogram berhenti merokok dengan
konsultasi dan dibantu oleh lingkungan keluarga akan memberikan keuntungan.
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 11/15
232 III
M>5#*> 6>4>CI5I34
3.1. Ran+angan #enel!t!an
6enelitian ini merupakan penelitian survei analitik yang menggunakan desain
cross"sectional, digunakan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok terhadap
terjadinya smoker’s melanosis.
3.2. Tem#at an ,aktu Penel!t!an
6enelitian ini dilakukan di SM3 4egri 5anah 6inem Kabupaten *airi, dengan
alasan populasi
sisa berjenis kelamin laki-laki relatif jumlahnya banyak dan tempat penelitian
terletak pada
satu lokasi sehingga mempermudah dalam pngumpulan data. Camanya penelitian
dilakukan
sampai jumlah sampel terpenuhi.
3.3.P*#ulas! an 'am#el
. 6opulasi
6opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Sisa SM3 4egri 5anah 6inem
Kabupaten dairi yang tedaftar aktif pada tahun &'&-&'/.
&. Sampel
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 12/15
Subjek penelitian ini adalah sisa SM3 4egri 5anah 6inem
Kabupaten *airi
yang berusia /-+ tahun, yang mempunyai riayat merokok. 9ntuk mendapatkan
besar subjek penelitian akan daimbil dalam penelitian ini, penulis mengunakan
persentase insiden smoker’s melanosis dari data yang telah ada yaitu ), diperoleh
subjek penelitian dengan mengunakan rumus untuk data kuantitatif8
=adi jumlah subjek penelitian adalah (& orang perokok diambil dari sisa
SM3 4egri 5anah 6inem. *alam penelitian ini, juga diambil sujek penelitian (&
responden tidak perokok sebagai pengontrol.
5eknik pemilihan subjek penelitian ini adalah teknik purposive non probability
sampling, dimana pemilihan subjek penelitian bertitik tolak pada ciri-ciri krakteristik
yang telah didapat dari popullasi sebelumnya yang ditetapkan dalam dua kriteria
inklusi dan eksklusi.
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 13/15
3.$.(r!ter!a Iklus! an Eksklus!
. Kriteria Inklusi
- Memiliki kebiasaan merokok sekitar batang per hari selama
skurang-kurangnya tahun sampai pada saat penelitian dilakukan
$perokok rutin%
- 2ersedia mengikuti penelitian
&.Kriteria >ksklusi
- Kebiasaan merokok dilakukan hanya seaktu-aktu $tidak perokok
rutin%
- Menolak turut serta dalam penelitian
3.-. ar!a/el #enel!t!an
<ariabel bebas 8 =umlah rokok yang dihisap
Cama merokok
=enis rokok yang dihisap
:ara menghisap rokok
<ariabel terikat 8 Smoker’s melanosis
<ariabel 5erkendali 8 9mur mahasisa 8 /-+ tahun
Sisa SM3 4egri 5anah 6inem
2erjenis kelamin laki-laki
<ariabel tidak terkendali 8 6enyakit Sistemik
3.0.De%!n!s! #eras!*nal
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 14/15
a% Smoker’s melanosis merupakan perubahan arna yang khas pada
permukaan mukosa yang terpajan, derajat pigmentasi berkisar dari coklat muda
sampai coklat tua.
b% Kebiasaan merokok meliputi 8
- 6erokok adalah seseorang yang merokok sedikitnya batang per hari selama
sekurang-kurangnya tahun.
- Kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang dilakukan seseorang dengan cara
menghisap rokok sedikitnya batang per hari.
- =umlah rokok adalah banyaknya batang rokok yang dihisap oleh seorang
perokok dalam hari.
- Cama merokok adalah lama seseorang melakukan kebiasaan merokok
dimulai dari aktu pertama kali sampai penelitian dilakukan $tahun%.
- =enis rokok adalah berbagai bentuk rokok yang biasa digunakan dalam
keseharian 8
. Rokok kretek adalah rokok yang menggunakan bahan baku
tembakau dan cengkeh.
&. Rokok putih adalah rokok dengan menggunakan bahan baku
tembakau.
). Rokok campuran adalah rokok yang dihisap oleh seseorang dalam
aktu tidak tentu dengan jenis rokok kretek maupun rokok putih.:ara mengisap rokok adalah cara kebiasaan seseorang dalam menggunakan rokok
dalam keseharian 8
. 6erokok paru mulut adalah hanya menghisap asap rokok hingga rongga mulutsaja
&. 6erokok paru adalah perokok yang menghisap asap rokok sampai kedalam
paru.). 6erokok paru dalam adalah perokok yang menghisap asap rokok sampai
kedalam paru, menahan panas sebentar dan baru menghembuskannya keluar
3..'arana Penel!t!an
. 3lat dan 2ahan
3lat yang digunakan untuk pemeriksaan rongga mulut adalah kaca mulut, sarungtangan, masker dan lampu senter.
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 15/15
&. Dormulir 6encatatan
Dormulir 6encatatan terdiri dari 8
- 2lanko rekam medik yang mencakup data demografi $nama, umur, jeniskelamin, alamat, suku bangsa%.
- 2lanko kuesioner mengenai kebiasaan merokok.
3..)ara Pengum#ulan Data
6engumpulan data dilakukan pada sisa SM3 4egri 5anah 6inem
Kabupaten *airi yang berumur /-+ tahun, kemudian diberikan informed consentdan bagi sisa yang bersedia menjadi subjek penelitian kemudian lakukan
pemeriksaan klinis rongga mulut dan dengan bantuan & kaca mulutdan dengan
penerangan lampu senter, kemudian subjek penelitian diaancarai mengenaikebiasaan merokok.
3.4.Peng*lahan Data
6engolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program soft&ere
S6SS +.' for indos menurut tujuan penelitian
3.15.Anal!sa Data
a% Kualitas *ata
*alam penelitian ini validitas item dianalisis dengan mengunakan
komputer program S'SS ().* for &indo&s b% 9ji "ipotesa
*ilakukan