bab i pendahuluan smokers melanosis

15
7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 1/15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok merupakan benda yang tidak asing lagi di masyarakat saat ini. Merokok merupakan kebiasaan yang sering dijumpai setiap hari dan sudah menjadi masalah yang kompleks secara sosial. Kebiasaan merokok sulit untuk dihilangkan dan jarang diakui oleh sebagian orang sebagai kebiasaan yang buruk terutama bila tujuan merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi. Merokok dapat merusak kehidupan pribadi bahkan menurunkan kualitas kehidupan pada masa akan datang. Rangsangan asap rokok yangn lama pada saat mengisap rokok dengan berbagai cara dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang  bersifat merusak bagian mukosa mulut yang terkena asap rokok. Meskipun kebiasaan merokok berdampak buruk pada kesehatan, tetapi prevalensi perokok terus meningkat. Meningkatnya prevalensi merokok di negara berkembang termasuk Indonesia menyebabkan masalah rokok menjadi semakin serius. Sebagian perokok di Indonesia telah menganggap baha merokok adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa dielakkan sehingga merokok dianggap hal yang biasa. Menurut !orld "ealth #rganisation $!"#% tahun &''(, Indonesia menduduki  peringkat ke-) sebagai jumlah perokok terbesar di dunia. Menurut data Riset Kesehatan *asar &''+, prevalensi perokok di Indonesia sebanyak &,& dan pada tahun &'& menjadi )/,+. "al ini menunjukkan adanya peningkatan prevalensi  perokok di Indonesia.

Upload: omega-tiorina-saragih

Post on 02-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 1/15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik 

menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok merupakan benda yang tidak 

asing lagi di masyarakat saat ini. Merokok merupakan kebiasaan yang sering dijumpai

setiap hari dan sudah menjadi masalah yang kompleks secara sosial. Kebiasaan

merokok sulit untuk dihilangkan dan jarang diakui oleh sebagian orang sebagai

kebiasaan yang buruk terutama bila tujuan merokok untuk mengalihkan diri dari stress

dan tekanan emosi.

Merokok dapat merusak kehidupan pribadi bahkan menurunkan kualitas

kehidupan pada masa akan datang. Rangsangan asap rokok yangn lama pada saat

mengisap rokok dengan berbagai cara dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang

 bersifat merusak bagian mukosa mulut yang terkena asap rokok. Meskipun kebiasaan

merokok berdampak buruk pada kesehatan, tetapi prevalensi perokok terus meningkat.

Meningkatnya prevalensi merokok di negara berkembang termasuk Indonesia

menyebabkan masalah rokok menjadi semakin serius. Sebagian perokok di Indonesia

telah menganggap baha merokok adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa dielakkan

sehingga merokok dianggap hal yang biasa.

Menurut !orld "ealth #rganisation $!"#% tahun &''(, Indonesia menduduki

 peringkat ke-) sebagai jumlah perokok terbesar di dunia. Menurut data Riset

Kesehatan *asar &''+, prevalensi perokok di Indonesia sebanyak &,& dan pada

tahun &'& menjadi )/,+. "al ini menunjukkan adanya peningkatan prevalensi

 perokok di Indonesia.

Page 2: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 2/15

Merokok tidak hanya menimbulkan efek secara sistemik , tetapi juga dapat

menyebabkan timbulnya kondisi patologis di rongga mulut. Ronggga mulut

merupakan bagian tubuh yang pertama kali terpapar asap rokok sehingga sangatmudah terpapar efek rokok karena merupakan tempat terjadinya penyerapan 0at hasil

 pembakaran rokok yang utama. Salah satu penyakit yang paling sering dikaitkan

dengan merokok adalah smoker’s melanosis.

Smoker1s melanosis merupakan pigmentasi pada mukosa mulut yang secara

langsung dihubungkan dengan jumlah rokok yang dihisap per hari, lamanya merokok 

dan kebiasaan merokok tembakau . Smoker’s melanosis dapat mempengaruhi

 permukaan  mukosa manapun namun pada umumnya terjadi pada ginggiva anterior 

labial mandibula, khususnya pada labial gigi anterior perokok.

Sisa

2erdasarkan uraian diatas maka muncul suatu permasalahan yang menjadikan

 peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan terjadinya

Smoker1s melanosis, sehingga perlu dilakukan penelitian khususnya dikalangan

Sisa.

1.2 Rumusan Masalah

  2erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah

umum yaitu

  3pakah ada hubngan antara kebiasaan merokok dengan terjadinya smoker1s

melanosis di kalangan Sisa SM3 4egri 5anah 6inem7

  Masalah khusus yang dapat dirumuskan yaitu 8

Page 3: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 3/15

. 3pakah ada hubungan antara jenis rokok yang dihisap denag smoker1s

melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem 7

&. 3pakah ada hubunagan antara lama merokok denagn smoker1s melanosis

rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah pinem 7

). 3pakah ada hubugan antara jumlah rokok yang dihisap dengan smoker1s

melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5aanah 6inem 7

/. 3pakah ada hubungan antara cara mengisap rokok dengan smoker1s

melanosis pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem 7

1.3 Tujuan khusus !lakukan"a #enel!t!an !n! aalah

1. 9ntuk mengetahui hubungan antara jenis rokok yang dihisap dengan smoker1s

melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem

2. 9ntuk mengetahui hubungan antara jumlah rokok yang dihisap dengan

smoker1s melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem

3. 9ntuk mengetahui hubungan antara jumlah rokok yang dihisap dengan

smoker1s melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem

$. 9ntuk mengetahui hubungan antara cara menghisap rokok dengan smoker1s

melanosis rongga mulut pada Sisa SM3 4egri 5anah 6inem

  1.$ Man%aat Penel!t!an

  Manfaat dari penelitian ini dilihat anatara lain 8

. *apat memberikan informasi mengenai efek kebiasaan merokok terhadap

 perubahan mukosa yang terjadi pada rongga mulut

&. *apat mengalakan usaha preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya

melanosis rongga mulut

 BAB II

TIN&AUAN PU'TA(A

Page 4: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 4/15

Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik 

mengunakan rokok maupun menggunakan pipa. Rokok merupakan benda yang sudah

tidak asing lagi bagi masyarakat tetapi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di

masyarakat tetapi kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang

sebagai kebiasaan buruk. Sementara, alasan utama merokok adalah cara untuk bisa

diterima secra sosial, melihat orang tuanya merokok, menghilangkan rasa jenuh,

ketagihan dan untuk menghilangkan stress.

3. Sejarah Rokok 

3al mula perkenalan dunia pada tembakau dan kebiasaan merokok tidak bisa

dilepaskan dari peristia penemuan benua 3merika oleh para pelaut Spanyol di baah

 pimpinan :hristopher :olombus, melihat bangsa Indian mempergunakan daun kering

dengan berbagai cara, salah satu diantarannya dengan membakarnya sebagai rokok 

yang mendatangkan kenikmatan pada tubuh mereka, menciptakan rasa nyaman dan

mengurangi kelelahan.

Sejarah rokok daun tembakau dipopulerkan pada abad ;<I di eropa, jumlah

 perokok terus meningkat. 2angsa Spanyol dan 6ortugis bersama menanam tembakau

di "india 2arat dan 2rasil. 6rancis mengenal tembakau leat =ean 4icot dijumpai

istilah 4ikotiane untuk menyebut jenis tanaman obat $tembakau% yang dimaksud. 6ada

abad ;<III orang Rusia mengenal cara baru menikmati tembakau dengan

menggunakan pipa air, yang sebelumnya telah populer di kalangan orang 5urki.

Kemudian kebiassan merokok mulai muncul di kalangan bangsaan >ropa. 5api

 berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual dan pengobatan,

*i >ropa oarang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata

Merokok yang semula betujuan untuk pengobatan akhirnya menjadi penyebab

 banyak kelainan dan penyakit. Salah satu berhubungan dengan sistem kardiovaskuler,

Page 5: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 5/15

merokok jugak berhubungan dengan jaringan lunak dan keras di rongga mulut karena

merupakan aal terjadinya penyerapan 0at hasil pembakaran rokok, maka mukosa

mulut juga mempunyai akibat dari merokok.

B. )ara Mengh!sa# R*k*k 

6enggunaan daun tembakau yang paling dominan adalah dengan cara dirokok 

dimana tembakau kering digulung denagan pembungkus atau menggunakan pipa.

Setiap orang mempunyai cara masing-masing menghisap rokok, ada yang menghisap

dari mulut kemudian asap rokok dikeluarkan melalui mulut atau hidung dan dengan

 berbagai cara lain. Secara garis besar dapat dibedakan tiga macam penghisap rokok,

yaitu perokok paru mulut yang mana tipe ini hanya menghisap asap rokok sampai

rongga mulut saja. 6erokok yang menghisap rokok sampai ke dalam paru-paru disebut

 perokok paru dalam, perokok yang menghisap rokok sampai kedalam paru, menahan

sebentar dan baru menghembuskannyakeluar disebut perokok paru.

). &en!s R*k*k  

2ahan baku rokok hanya tembakau baik menggunakan filter maupun non filter 

dikenal sebagai rokok putih. Rokok kretek adalah rokok denagn atau tanpa filter yang

menggunakan tembakau rejangan dengan cengkeh rajangan digulung dengan kertas

sigaret boleh memakai bahan tambahan aslkan dii0inkan pemerintah. Rokok campuran

adalah rokok yang dihisap oleh seseorang dalam aktu tidak tentu dengan jenis rokok 

kretek maupun rokok putih. Rokok filter adalah rokok yang bagian pangkalnya

terdapat gabus. Rokok non filter adalah rokok yang bagian pangkalnya tidak terdapay

gabus.

D. (anungan R*k*k 

Page 6: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 6/15

Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang

dibakar akan mengeluarkan /''' bahan kimia. Secara umum bahan-bahan ini dapat

dibagi menjadi dua golongan besar yaitu komponen gas $&% dan komponen padatatau pertikel $(%. 3sap rokok yang dihisap dapat berupa gas sejumlahn (? persen

dan sisanya berupa partikel. 3sap yang dihasilakan rokok terdiri dari asap utama $main

stream smoke% dan asap samping $side stream smoke%. 3sap utama adalah asap

tembakau yang disebarkan ke udara bebas, sehingga dapat terhirup oleh orang lain

yang dikenal sebagai perokok pasif.

Komponen gas asap rokok adalah karbondioksida, amoniak, asam hidrosianat,

nitrogen oksida dan  formaldehid . 6artikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol  dan

kresol. @at-0at ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker $karsinogen%.  Nikotin

 paling banyak dijumpai di dalam rokok. Kadar nikotin pada rokok putih adalah /-?

mg, sedangkan pada rokok kretek adalah ? mg. Kandungan kadar karbon monoksida

didalm rokok kretek lebih rendah daripada di dalam putih. Kadar  tar  pada rokok putih

adalah /-? mg, sedangkan pada rokok kretek adalah &' mg.

E. E%ek Mer*k*k Terhaa# Muk*sa Mulut

Merokok merupakan salah satu faktor etiologi pununjang kelainan mukosa pada

rongga mulut karena bahan-bahan yang terdapat dalam rokok bersifat merangsang

infeksi mukosa. Merokok dapat memperlambat penyembuhan luka. Dry socket terjadi

empat kali lebih banyak pada perokok daripada bukan perokok.

>fek merokok yang timbul dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok yang

dihisap, bahkan berhubungan dengan dalamnya hisapan rokok yang dilakukan.

3rtinya, makin banyak rokok yang dihisap, makin lama kebiasaan merokok, makin

tinggi kadar tar dan nikotin yang dihisap, makin dalam seseorang menghisap

rokoknya, maka semakin tinggi efek perusakan yang akan diterima orang tersebut.

Page 7: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 7/15

Menurut smet ada tiga tipe perilaku merokok menurut banyaknya rokok yang dihisap

yaitu perokok berat menghisap rokok lebih dari ? batang dalam sehari, perokok 

sedang menghisap rokok ?-/ batang dalam sehari, dan perokok ringan menghisaprokok -/ batang dalam sehari.

Rongga mulut sangatlah mudah terpapar efek yang merugikan akibat rokok.

Rokok yang dihisap dengan tarikan berat dan panjang akan menghasilkan lebih

 banyak asap rokok dibandingkan dengan rokok yang dihisap dengan tarikan pelan atau

tiupan cepat. 5emperatur rokok pada bibir adalah )'A:, sedangkan ujung rokok yang

terbakar jauh lebih panas karena ditandai dengan bara api pada ujung yang dibakar.

3sap panas yang berhembus terus menerus kedalam rongga mulut merupakan

rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi

 pengeluaran ludah. 3khirnya rongga mulut menjadi kering dan lebih anaerob dapat

mengakibatkan perokok beresiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit

 jarinagan pendukung gigi dibandingkan mereka yang bukan perokok.

6engaruh asap rokok secara langsung adalah iritasi terhadap gusi secara tidak 

langsung melalui produk-produk rokok seperti nikotin yang sudah masuk melalui

aliran darah dan ludah, jaringan pendukung gigi yang sehat seperti gusi, selaput gigi,

semen gigi dan tulang tempat tertanamnya gigi menjadi rusak karena terganggunya

funsi normal mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan dapat merangsang

tubuh untuk merangsang tubuh untuk menghancurkan jaringan sehat sekitarnya. Busi

seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. *aerah yang

mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan

 berkurang kekenyalanya. 6enyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin

mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan

kecenderungan timbulnya penyakit gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada

 permukaan gigi dan akar.

Page 8: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 8/15

6ada perokok terdapat penurunan 0at kekebalan tubuh $antibodi% yang terdapat

didalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi

gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekatidan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehingga sel pertahanan tubuh tidak 

 peka lagi terhadap perubahan disekitarnya juga terhadap infeksi. =umlah rokok yang

dihisap lebih penting daripada lamanya merokok karena menunjukan kerentanan

individual terhadap suatu penyakit.

2eberapa dampak negatif merokok terhadap mukosa mulut adalah kanker 

rongga mulut, leukoplakia, stomatitis nikotin, keratosis rokok,  smoker’s melanosis,

 fibrosis submukosa, dan hairy tongue. Salah satunya adalah smoker’s melanosis.

“melanosis gingiva” pigmentasi melanosis biasanya terjadi pada golongan etnis

kulit hitam. Melanin adalah pigmen yang memberikan arna pada kulit, mata dan

rambut. Melanin diproduksi secara khusus oleh melanosomes yang disintesa oleh sel

khusus yang tinggi disebut melanocytes. Melanin pada setiap etnik atau ras

mempunyai perbedaan. 6ada orang kulit putih mempunya lebih sedikit melanin dan

melanosomes dibandingkan dengan orang kulit gelap. 6igmentasi terjadi karena

sintesis melanin dari melanosomes  ke kreatinocytes. 6igmentasi yang terjadi

dihubungkan dengan medikasi kemotrapi yang mengunakan obat doorubicin,

busulfan, cyclophosphsmide atau !"fluorouracil. 6ada pasien 3I*S yang mengunakan

0idovudine $3@5%, clofa0imine atau ketocona0olc dapat meningkatkan pigmentasi

melanin

Smoker’s melanosis

6ara peneliti telah menemukan baha adanya peranan pigmentasi melanin

diakumulasi oleh macam-macam obat seperti nikotin $ bahan campuran polyacylic%

yang terkandung dalam sebatang rokok. Ketika nikotin berperan dalam afinitas

melanin di rambut, juga dala afinitas melanin yang terdapat pada kulit dan jaringan

lainya $seperti mukosa mulut%.  Nikotin  yang terdapat dalam sebatang rokok akan

Page 9: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 9/15

menstimulasi secara langsung melanocytes untuk memproduksi melanosomes, diaman

akan menghasilakan peningkaatan endapan pingmen melaninpada basil melanosis

dengan berbagai macam jumlah takaran melanin

Melanosis rongga mulut terjadi pengendapan melanin dalam lapisan sel basal

 pada lapisan epitelium mukosa mulut. 6igmentasi melanin pada membran mukosa

mulut secara normal dilihat mengelilingi daerah mukosa. Melanosis rongga mulut

adalah suatu lesi yang bersifat reversibel, dapat hilang apabila menghentikan

kebiasaan merokok.

Smoker’s melanosis yang terjadi pada golongan etnis kulit hitam maupun kulit

 putih, dimana meningkatya pigmentasi yang berhubungan langsung dengan kebiasaan

merokok $ banyaknya jumlah rokok yang dihisap setiap hari, jenis rokok yang dihisap,

lama merokok dan cara seseorang menghisap rokok%. 6igmentasi gingiva meningkat

sebanding dengan konsumsi tembakau. 3danaya hipotesis yang didapatkan baha

kemungkinan nikotin  menstimulasi aktivitas melanosit dan produksi melanin atau

 berhubungan dengan ikatan melanin yang berbahaya pada rokok tembakau.

Bambaran klinis yang terlihat pada  smoker’s melanosis  adalah menunjukan

 bercak coklat difus yang ukuranya beberapa sentimeter dan biasanya terdapat pada

gingiva anterior mandibula dan mukosa pipi. 6ada perokok pipa menunjukan

 pigmentasi pada mukosa bukal. 6ada beberapa orang mengunakan rokok seperti rokok 

 putih yang ditempatkan pada kavitas mulut, akan menunjukan pigmentasi pada

 palatum keras. Cesi ini tidak mempunyai symtom, perubahan yang etrjadi tidak 

menunjukan premalignat. Bigi pada smoker1s melanosis menunjukan berarna coklat

muda sampai coklat tua disertai dengan halitosis menyertai keadaan tersebut

disebabkan oleh adanya perubahan alitran darah dan pengurangan pengeluaran ludah

mengakibatkan rongga mulut menjadi kering dan lebih anaerob. Smoker1s melanosis

 biasanya terjadi pada ras Kaukasian yang menunjukan prevalensi ) pada giginva

cekat.

Page 10: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 10/15

*iagnosa banding dari  smoker’s melanosis  adalah  #diison Disease, #lbright 

 syndrome, $emochromatosis, Neurofibromatosis, %ral $alignant $elanoma, %ral 

 Nevi.

6eraatan yang dilakukan adalah menyuruh pasien untuk berhenti merokok 

karena alasan kesehatan. 2erhenti merokok biasanya menunjukan hilangnya melanosis

selama beberapa periode sampai beberapa tahun. 6rogram berhenti merokok dengan

konsultasi dan dibantu oleh lingkungan keluarga akan memberikan keuntungan.

Page 11: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 11/15

232 III

M>5#*> 6>4>CI5I34

  3.1. Ran+angan #enel!t!an

6enelitian ini merupakan penelitian survei analitik yang menggunakan desain

cross"sectional, digunakan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok terhadap

terjadinya smoker’s melanosis.

3.2. Tem#at an ,aktu Penel!t!an

6enelitian ini dilakukan di SM3 4egri 5anah 6inem Kabupaten *airi, dengan

alasan populasi

sisa berjenis kelamin laki-laki relatif jumlahnya banyak dan tempat penelitian

terletak pada

satu lokasi sehingga mempermudah dalam pngumpulan data. Camanya penelitian

dilakukan

sampai jumlah sampel terpenuhi.

  3.3.P*#ulas! an 'am#el

. 6opulasi

6opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh Sisa SM3 4egri 5anah 6inem

Kabupaten dairi yang tedaftar aktif pada tahun &'&-&'/.

&. Sampel

Page 12: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 12/15

Subjek penelitian ini adalah sisa SM3 4egri 5anah 6inem

Kabupaten *airi

yang berusia /-+ tahun, yang mempunyai riayat merokok. 9ntuk mendapatkan

 besar subjek penelitian akan daimbil dalam penelitian ini, penulis mengunakan

 persentase insiden smoker’s melanosis dari data yang telah ada yaitu ), diperoleh

subjek penelitian dengan mengunakan rumus untuk data kuantitatif8

=adi jumlah subjek penelitian adalah (& orang perokok diambil dari sisa

SM3 4egri 5anah 6inem. *alam penelitian ini, juga diambil sujek penelitian (&

responden tidak perokok sebagai pengontrol.

5eknik pemilihan subjek penelitian ini adalah teknik purposive non probability

 sampling, dimana pemilihan subjek penelitian bertitik tolak pada ciri-ciri krakteristik

yang telah didapat dari popullasi sebelumnya yang ditetapkan dalam dua kriteria

inklusi dan eksklusi.

Page 13: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 13/15

3.$.(r!ter!a Iklus! an Eksklus!

. Kriteria Inklusi

- Memiliki kebiasaan merokok sekitar batang per hari selama

skurang-kurangnya tahun sampai pada saat penelitian dilakukan

$perokok rutin%

- 2ersedia mengikuti penelitian

  &.Kriteria >ksklusi

  - Kebiasaan merokok dilakukan hanya seaktu-aktu $tidak perokok

rutin%

- Menolak turut serta dalam penelitian

  3.-. ar!a/el #enel!t!an

  <ariabel bebas 8 =umlah rokok yang dihisap

Cama merokok 

  =enis rokok yang dihisap

  :ara menghisap rokok 

  <ariabel terikat 8 Smoker’s melanosis

  <ariabel 5erkendali 8 9mur mahasisa 8 /-+ tahun

  Sisa SM3 4egri 5anah 6inem

2erjenis kelamin laki-laki

  <ariabel tidak terkendali 8 6enyakit Sistemik 

  3.0.De%!n!s! #eras!*nal

Page 14: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 14/15

a% Smoker’s melanosis merupakan perubahan arna yang khas pada

 permukaan mukosa yang terpajan, derajat pigmentasi berkisar dari coklat muda

sampai coklat tua.

 b% Kebiasaan merokok meliputi 8

- 6erokok adalah seseorang yang merokok sedikitnya batang per hari selama

sekurang-kurangnya tahun.

- Kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang dilakukan seseorang dengan cara

menghisap rokok sedikitnya batang per hari.

- =umlah rokok adalah banyaknya batang rokok yang dihisap oleh seorang

 perokok dalam hari.

 - Cama merokok adalah lama seseorang melakukan kebiasaan merokok

dimulai dari aktu pertama kali sampai penelitian dilakukan $tahun%.

 - =enis rokok adalah berbagai bentuk rokok yang biasa digunakan dalam

keseharian 8

. Rokok kretek adalah rokok yang menggunakan bahan baku

tembakau dan cengkeh.

  &. Rokok putih adalah rokok dengan menggunakan bahan baku

tembakau.

  ). Rokok campuran adalah rokok yang dihisap oleh seseorang dalam

aktu tidak tentu dengan jenis rokok kretek maupun rokok putih.:ara mengisap rokok adalah cara kebiasaan seseorang dalam menggunakan rokok

dalam keseharian 8

. 6erokok paru mulut adalah hanya menghisap asap rokok hingga rongga mulutsaja

&. 6erokok paru adalah perokok yang menghisap asap rokok sampai kedalam

 paru.). 6erokok paru dalam adalah perokok yang menghisap asap rokok sampai

kedalam paru, menahan panas sebentar dan baru menghembuskannya keluar 

  3..'arana Penel!t!an

. 3lat dan 2ahan

3lat yang digunakan untuk pemeriksaan rongga mulut adalah kaca mulut, sarungtangan, masker dan lampu senter.

Page 15: Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

7/26/2019 Bab i Pendahuluan Smokers Melanosis

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-smokers-melanosis 15/15

&. Dormulir 6encatatan

Dormulir 6encatatan terdiri dari 8

- 2lanko rekam medik yang mencakup data demografi $nama, umur, jeniskelamin, alamat, suku bangsa%.

- 2lanko kuesioner mengenai kebiasaan merokok.

3..)ara Pengum#ulan Data

6engumpulan data dilakukan pada sisa SM3 4egri 5anah 6inem

Kabupaten *airi yang berumur /-+ tahun, kemudian diberikan informed consentdan bagi sisa yang bersedia menjadi subjek penelitian kemudian lakukan

 pemeriksaan klinis rongga mulut dan dengan bantuan & kaca mulutdan dengan

 penerangan lampu senter, kemudian subjek penelitian diaancarai mengenaikebiasaan merokok.

3.4.Peng*lahan Data

6engolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program soft&ere

S6SS +.' for indos menurut tujuan penelitian

3.15.Anal!sa Data

a% Kualitas *ata

*alam penelitian ini validitas item dianalisis dengan mengunakan

komputer program S'SS ().* for &indo&s b% 9ji "ipotesa

*ilakukan