bab i pendahuluan -...
TRANSCRIPT
1
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sasaran pembangunan pertanian ke depan disesuaikan dengan
cakupan pembangunan pertanian yang lebih luas dan skala yang
lebih besar guna mengungkit peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani. Dengan mencermati hasil evaluasi selama
periode lima tahun terakhir dan perubahan paradigma sebagaimana
tertuang dalam Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-
2045, maka sasaran strategis Kementerian Pertanian adalah: (1)
peningkatanketahanan atau kedaulatan pangan; (2) peningkatan
nilai tambah, daya saing, ekspor dan subtitusi impor ; (3) penyediaan
dan peningkatan bahan baku bioindustri dan bioenergi; serta (4)
peningkatan kesejahteraan petani.
Keberadaan Badan Karantina Pertanian tidak terlepas dari
strategi pemerintah untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam
hayati hewan dan tumbuhan melalui penyelenggaraan
perkarantinaan. Dalam perkembangan perencanaan dan strategi
pembangunan nasional, Badan Karantina Pertanian memegang
peran besar dalam mendukung kebijakan ketahanan atau
kedaulatan pangan melalui mitigasi gangguan terhadap ketahanan
pangan.
Terkait dengan Sembilan Agenda Pembangunan Prioritas (NAWA
CITA), keberadaan tugas, fungsi, dan peran Badan Karantina
Pertanian memiliki keterkaitan erat dengan agenda ke-6
“peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional” dan agenda ke-7 “mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”.
2
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Dengan demikian, keberadaan Badan Karantina Pertanian turut
berkontribusi guna mendukung dan mewujudkan visi kepemimpinan
nasional untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki
luas wilayah laut dan garis pantai yang sangat panjang, sehingga
sangat besar kemungkinan masuknya berbagai hama dan penyakit
hewan dan tumbuhan melalui aktivitas lalu lintas keluar masuknya
produk pertanian, baik dari luar negeri maupun antar area di dalam
wilayah RI. Berkaitan dengan hal tersebut maka keberadaan Badan
Karantina Pertanian menjadi sangat penting sebagai garda terdepan
dalam mencegah masuknya/ keluarhama penyakit hewan karantina
(HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) ke
dalam/dari wilayah Negara Republik Indonesia dan penyebarannya
dari suatu area ke area lain.
Pada saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian
sumberdaya alam, ketentraman dan kesehatan masyarakat,
kesehatan pangan, gangguan terhadap produksi sektor pertanian,
serta lingkungan telah didefinisikan sebagai ancaman yang perlu
untuk dicegah masuk dan penyebarannya. Ancaman yang secara
global telah diidentifikasi dapat dikendalikan secara efektif melalui
penyelenggaraan perkarantinaan antara lain: 1) ancaman terhadap
kesehatan hewan dan tumbuhan; 2) jenis asing invasif (invasive
species); 3) penyakit Zoonosis; 4) Bioterorism; 5) pangan yang tidak
sehat termasuk Genetic Modified Organism (GMO) yang belum dapat
diidentifikasi keamanannya; 6) kelestarian plasma
nutfah/keanekaragaman hayati; 7) hambatan teknis perdagangan;
dan 8) ancaman terhadap kestabilan perekonomian Nasional.
Peningkatan efektivitas pengendalian resiko masuk, tersebar
dan keluarnya HPHK dan OPTK diperlukan dalam rangka
memaksimalkan tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian,
3
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
mengingat besarnya ancaman dan risiko berbagai jenis HPHK dan
OPTK yang dapat masuk dan tersebar ke wilayah RI karena sangat
luasnya wilayah yang harus diawasi dan dijaga. Besarnya risiko dan
ancaman tersebut berdampak terhadap kesiapsiagaan seluruh
jajaran Badan Karantina Pertanian dalam menjaga wilayah RI
sehingga diperlukan implementasi yang konsisten dalam
pelaksanaan dan efektivitas tindakan karantina mulai dari tingkat
pre border, at border dan post border.
Peningkatan kualitas pelayanan tindakan karantina dan
pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor media pembawa
HPHK dan OPTK dan keamanan hayati, diperlukan dalam rangka
memberikan pelayanan perkarantinaan yang maksimal sesuai
dengan standar internasional. Pengembangan sistem pengendalian
resiko penyakit hewan secara In-line Inspection akan mampu
mendukung upaya pengawasan, dan penegakan hukum yang
sekaligus mendukung rangkaian proses penjaminan kesehatan
sehingga pemasaran produk pertanian yang sesuai standar dapat
diterima oleh negara mitra yang sekaligus meningkatkan daya saing
di pasar global.
Peningkatan kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina
pertanian diperlukan dalam rangka memberikan jaminan terhadap
kesehatan dan keamanan produk pertanian kepada masyarakat
Indonesia dan negara mitra sesuai tata aturan internasional.
Pemerintah, dalam hal ini Badan Karantina Pertanian sebagai
regulator perkarantinaan memiliki mandat konstitusional untuk
memberikan perlindungan terhadap warga negara Indonesia dalam
rangka penyediaan kebutuhan produk pertanian yang bermutu tinggi
dan produk yang akan diekspor sesuai persyaratan negara mitra.
Oleh karena itu memberikan kepastian regulasi yang harus ditaati
dan melaksanakannya dengan konsisten dan konsekuan serta
4
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
perbaikan sistem pelayanan publik dapat memberikan kepuasan
kepada pengguna jasa karantina pertanian dalam kegiatan ekspor
dan impor produk pertanian.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1. Untuk memberikan informasi pelaksanaan kegiatan pada
Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare.
2. Untuk memberikan masukan dan permasalahan serta
kendala yang dihadapi terkait dengan tupoksi dalam
pelaksanaan perkarantinaan.
3. Untuk menjadi bahan penyusunan kebijakan Badan
Karantina Pertanian yang akan datang.
5
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB IIVISI, MISI, MOTTO DAN JANJI LAYANAN SERTA
NILAI BUDAYA KERJASTASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I PAREPARE
2.1 VISI
Visi merupakan gambaran tentang masa depan realistik yang
dipilih dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi
merupakan kondisi ideal tentang masa depan, terjangkau, dipercaya,
meyakinkan dan mengandung daya tarik, sekaligus merupakan
refleksi keadaan internal dan potensi kemampuan inti serta keliatan
(fleksibilias) suatu organisasi dalam menghadapi hambatan dan
tantangan masa depan. Oleh karena itu sebagai unit pelaksana
teknis Badan Karantina Pertanian, Visi SKP Kelas I Parepare yaitu
“Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan
Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan,
Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”.
2.2 MISI
Untuk mewujudkan Visi tersebut maka Stasiun Karatina
Pertanian Kelas I Parepare mengemban misi :
1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan
tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina
(HPHK), dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;
3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas Pertanian;
6
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
4. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.
2.3 MOTTO
Motto merupakan aktualisasi diri serta cermin dari target
sasaran atau tujuan pokok organisasi. Tahun 2013 SKP Kls I
Parepare menetapkan motto ” Bersama Anda Melindungi Negeri “
dan motto ini adalah motto yang sama untuk Badan Karantina
Pertanian berikut seluruh unit pelaksana teknis di seluruh
indonesia. Motto atau semboyan tersebut yang melandasi sikap dan
perilaku pelayanan yang diberikan oleh setiap dalam pelaksanaan
tupoksi hingga berjalan secara efektif dan tepat sasaran.
2.4 JANJI LAYANAN
Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare merupakan salah
satu unit pelaksana teknis lingkup Badan Karantina Pertanian
disamping mengemban amanat undang-undang No. 16 tahun 1992
tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan juga memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa sertifikasi komoditas wajib
periksa karantina demi tercegah masuk dan tersebarnya Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK) atau Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK) dari/ke wilayah Republik Indonesia.
Terkait hal tersebut, pelayanan prima menjadi poin perhatian
utama yang harus senantiasa dijaga agar terjalin komunikasi yang
efektif dan informasi terkait prosedur berikut persyaratan diketahui
secara jelas dan transparan oleh pengguna jasa atau pemangku
kepentingan lainnya.
Wujud Komitmen terhadap pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat maka di tahun 2013, Stasiun Karatina Pertanian Kelas I
7
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Parepare mengeluarkan janji layanan berupa “pelayanan yangcepat, tepat dan profesional”.
2.5 NILAI BUDAYA KERJA
Budaya kerja merupakan nilai dan falsafah yang telah
disepakati dan diyakini oleh seluruh pegawai Stasiun Karatina
Pertanian Kelas I Parepare sebagai landasan dan acuan untuk
mencapai tujuan. Stasiun Karatina Pertanian Kelas I
Parepare mendefinisikan budaya kerja dalam 17 (tujuh belas)
pasang nilai dan dari 17 (tujuh belas) pasang nilai tersebut
disarikan/kerucutkan menjadi 5 (lima) nilai yang meresap ke dalam
segenap perilaku pegawai yaitu :
1. Komitmen
2. Keteladanan
3. Profesionalisme
4. Integritas
5. Disiplin
2.6 TUJUAN
Tujuan merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai
oleh SKP Kelas I Parepare dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke
depan. Sesuai dengan tupoksi yaitu melaksanakan perkarantinaan
hewan dan tumbuhan, maka hasil yang dapat digambarkan adalah
tingkat efektifitas penyelenggaraannya. Sebagai unit pelaksana
teknis Badan Karantina Pertanian tujuan Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Parepare 2015 – 2019 adalah :
1. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari
serangan HPHK dan OPTK
2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari
hewan dan tumbuhan
8
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui
pencegahan masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK
4. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan
5. Mewujudkan pelayanan prima
2.7 SASARAN
Arah kebijakan merupakan penjabaran urusan pemerintahan
dan/atau prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi
presiden yang rumusannya mencerminkan bidang urusan
perkarantinaan.
Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi Badan Karantina
Pertanian. Oleh karena itu, arah kebijakan dan strategi Badan
Karantina Pertanian dalam rangka mendukung perwujudan visi dan
misi presiden, serta implementasi Rencana Strategis Kementerian
Pertanian 2015-2019 sebagai berikut :
1. Memperkuat sistem perkarantinaan pertanian dan pengawasan
keamanan hayati yang modern, tangguh dan terpercaya melalui
strategi:
a. Peningkatan sistem karantina hewan dan keamanan hayati
hewani.
b. Peningkatan sistem karantina tumbuhan dan keamanan
hayati nabati.
c. Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan
pengawasan keamanan hayati
d. Peningkatan kualitas penyelenggaraan laboratorium uji
standar dan uji terap teknik dan metode karantina pertanian
e. Peningkatan kepatuhan, kerjasama dan pengembangan sistem
informasi perkarantinaan.
9
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
f. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada
Badan Karantina Pertanian yang meliputi penguatan
kelembagaan, penguatan SDM dan pengembangan
infrastruktur (sarana/prasarana).
2. Mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan karantina
melalui strategi peningkatan kesadaran dan partisipasi
masyarakat tentang perkarantinaan.
2.8 PROGRAMSebagai unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian
Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare tahun 2015
melaksanakan kegiatan/program yaitu Peningkatan Kualitas
Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.
Sasaran Program Badan Karantina Pertanian adalah :
1. Meningkatnya efektivitas pengendalian risiko masuk, tersebar
dan keluarnya HPHK dan OPTK.
2. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan
pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa
HPHK dan OPTK dan keamanan hayati.
3. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina
pertanian.
10
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB IIICAPAIAN PENGEMBANGAN SDM
3.1 DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI
Dalam rangka mendukung tugas pokok Stasiun Karatina
Pertanian Kelas I Parepare yaitu untuk mencegah masuk dan
tersebarnya HPHK dan OPTK maka kualitas dan kuantitas SDM
perlu mendapat perhatian, Stasiun Karatina Pertanian Kelas I
Parepare didukung oleh 38 (tiga puluh delapan) pegawai.
Penyelenggaraan kegiatan kepegawaian pada Stasiun Karatina
Pertanian Kelas I Parepare dalam melaksanakan tugas
perkarantinaan dan fungsi kepegawaian pada Tahun Anggaran 2017
terdapat 38 pegawai dengan rincian sebagai berikut :
1. Menurut Jabatan
a. Pejabat Struktural : 3 orang
b. Pejabat Fungsional
- Medik Veteriner Muda : 4 orang
- Paramedik Veteriner Penyelia : 2 orang
- Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan : 2 orang
- Paramedik Veteriner Pelaksana : 3 orang
- Paramedik Veteriner Pemula : -
- POPT Ahli Pertama : 5 orang
- POPT Penyelia : 2 orang
- POPT Pelaksana : 3 orang
- POPT Pelaksana Lanjutan : 1 orang
c. Petugas Teknis
- Calon Medik Veteriner : -
- Calon Paramedik : -
- Calon POPT Terampil : 1 orang
11
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
d. Staf Urusan Tata Usaha : 12 orang
2. Menurut Pendidikan
a. SD : 1 orang
b. SLTP : -
c. SLTA : 15 orang
d. D3 : 3 orang
e. Strata 1 : 14 orang
f. Strata 2 : 5 orang
3. Menurut Golongan
a. Golongan II : 15 orang
b. Golongan III : 22 orang
c. Golongan IV : 1 orang
Daftar nominatif pegawai Stasiun Karatina Pertanian Kelas I
Parepare sebagai berikut :
Tabel 1. Daftar Nominatif Pegawai SKP Kelas I ParepareTahun Anggaran 2017
No. Nama/NIP Pangkat Gol. Jabatan
1Abdul Rahman, SP
Penata Tk. I III/d Kepala StasiunNIP. 19621108 198903 1 001
2Dra. Alice Sesa, MM
Pembina IV/a Kaur. Tata UsahaNIP. 19620805 198503 2 001
3A.Halid, SP
Penata Tk.I III/d Ka Subsie YanopNIP. 19750203 200604 1 001
4Nahariah B.
Penata Tk. I III/d Paramedik PenyeliaNIP. 19661010 198903 2 001
5Nurwana Ibrahim
Penata Tk. I III/d Paramedik PenyeliaNIP. 19680404 198903 2 001
6Muhammad Iqbal, SP
Penata Tk. I III/d POPT AhliNIP. 19711225 200312 2 001
7Muhammad Ansharullah Amin
Penata Tk. I III/d POPT PenyeliaNIP. 19621017 198503 1 003
8Arafah, SP
Penata Tk. I III/d POPT AhliNIP. 19710707 200312 1 001
12
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
9Sarja Asin, SE, SP
Penata Tk. I III/d Pengadministrasi danPenyaji DataNIP. 19661109 200312 1 001
10Subur, SP
Penata Tk.I III/d POPT Terampil PenyeliaNIP. 19661109 200312 1 001
11Mutmainnah Alwi, S.Pt
Penata Tk. I III/d Petugas SIMAK - BMNNIP. 19761209 200312 2 001
12drh. Ahmad Nadif
Penata III/c Medik Veteriner MudaNIP. 19811016 200901 1 004
13drh. NoviaAnggraini
Penata III/c MedikVeteriner MudaNIP. 19821123 200912 2 005
14Drh. Intarti, M. Si
Penata III/c Medik Veteriner MudaNIP. 19820326 200801 2 013
15Nikolas Katanuna, S.Sos Penata Muda
Tk I III/b Petugas SAKNIP. 19700519 200604 1 009
16 Rahmawati, S. Sos Penata MudaTk.I III/b Penyusun Rencana Kegiatan
dan AnggaranNIP. 19790725 201101 2 003
17Drh. Murdiana Penata Muda
Tk.I III/b Medik Veteriner Pertama19900126 201503 2 002
18Andi Asliah Qadriani,SP Penata Muda
Tk. I III/b POPT Ahli PertamaNIP. 19850212 201101 2 010
19Nasrul Penata Muda
Tk. I III/b Paramedik VeterinerLanjutanNIP. 1979046 200112 1 002
20Normah Yulianti, SE Penata Muda
Tk. I III/b Bendahara PengeluaranNIP. 19820627 200701 2 001
21Nirwana S.Si
Penata Muda III/a POPT Ahli MudaNIP. 19830715 201403 2 003
22Irnawati, S.Si
Penata Muda III/a POPT Ahli MudaNIP. 19850321 201403 2 002
23Rahayu
Penata Muda III/a Paramedik VeterinerLanjutanNIP. 19740204 200212 2 001
24Saripa Iccu, A.Md Pengatur
Tk. I II/d Petugas SIMPEGNIP. 19821010 201101 2 027
25Nuryanti Lewi Pengatur
Tk. I II/d Pengadministrasi danPenyaji DataNIP. 19800929 200212 2 001
26Andi Hajar Aswad Pengatur
Tk. I II/d POPT Terampil PelaksanaNIP. 19790707 300312 1 001
27Nasruddin
Pengatur II/c Bendahara GajiNIP. 19660806 200604 1 011
28Muhammad Nasir
Pengatur II/c Bendahara PenerimaNIP. 19740404 200604 1 001
13
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
29Fatmawati Marsuddin, A.Md
Pengatur II/c POPT PelaksanaNIP. 19791020 201403 2 001
30Agus Sofyan, A.Md
Pengatur II/c POPT PelaksanaNIP.19830830 201403 2 001
31Faisal
Pengatur II/c Staf AdministrasiNIP 19790113 200812 1 002
32
Wahyuddin PengaturMuda Tk.I II/b Paramedik Veteriner
PelasanaNIP. 19900416 201101 1 002
33Akbar Pengatur
Muda Tk. I II/b Paramedik VeterinerPelaksanaNIP. 19820917 201403 1 001
34Darwis Pengatur
Muda Tk. I II/b Paramedik VeterinerPelaksanaNIP. 19781213 201101 1 003
35Abdul Kadir Mooduto Pengatur
Muda Tk. I II/b POPT Terampil PelaksanaNIP 19750302 200912 1 001
36Amiruddin Sudding Pengatur
Muda Tk. I II/b Staf AdministrasiNIP 19750302 200912 1 001
37Mawardi Rahman Penata Muda
Tk I II/b Paramedik VeterinerPelksanaNIP 19880421 201101 1 003
38Muh. Rijal Pengatur
Muda II/a Staf AdministrasiNIP 19601231 199403 1 003
3.2 KENAIKAN GAJI BERKALA
Selama Tahun Anggaran 2017 beberapa pegawai Stasiun
Karatina Pertanian Kelas I Parepare menerima kenaikan gaji berkala.
Para pegawai tersebut menerima kenaikan gaji karena telah
memenuhi persyaratan yaitu terpenuhinya masa kerja dari pegawai-
pegawai tersebut.
Beberapa pegawai yang menerima kenaikan gaji berkala sebagai
berikut :
14
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Tabel 2. Daftar Pegawai Penerima Kenaikan Gaji BerkalaSKP Kelas I Parepare Tahun 2017
No. Nama/NIP. Pangkat/Gol TMT
1Drh. Ahmad Nadif, M.Si
Penata III/c 1 Januari 2017NIP. 19770617 200901 1 012
2Rahmawati, S.Sos Penata Muda
Tk. I III/b 1 Januari 2017NIP. 19790725 201101 2 003
3Nikolas Katanuan, S.Sos Penata Muda
Tk. I III/b 1 Januari 2017NIP. 19700519 200694 1 009
4Andi Asliah Qadriani, SP Penata Muda
Tk. I III/b 1 Januari 2017NIP. 19850212 201101 2 010
5Normah Yulianti, SE Penata Muda
Tk. I III/b 1 Januari 2017NIP. 19820627 200701 2 001
6Saripa Iccu, A.Md
Pengatur Tk. I II/d 1 Januari 2017NIP. 19821010 201101 2 027
7Syarif
Penata Tk. I III/d 1 Maret 201719590620 198903 1 001
8Akbar Pengatur
Muda Tk. I II/b 1 Maret 2017NIP. 19820917 201403 1 001
9Amiruddin Sudding Pengatur
Muda Tk. I II/b 1 Maret 2017NIP 19750302 200912 1 001
10Sarja Asin, SE, SP Penata Muda
Tk. I III/d 1 Oktober 2017NIP. 19661109 200312 1 001
11Mutmainnah Alwi, S.Pt Penata Muda
Tk. I III/d 1 Oktober 2017NIP. 19761209 200312 2 001
12Muhammad Iqbal, SP Penata Muda
Tk. I III/d 1 Desember 2017NIP. 19711225 200312 2 001
13Arafah, SP Penata Muda
Tk. I III/d 1 Desember 2017NIP. 19710707 200312 1 001
14drh. NoviaAnggraini
Penata III/c 1 Desember 2017NIP. 19821123 200912 2 005
15Rahayu
Penata Muda III/a 1 Desember 2017NIP. 19740204 200212 2 001
16Nuryanti Lewi
Pengatur Tk. I II/d 1 Desember 2017NIP. 19800929 200212 2 001
15
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3.3 KENAIKAN PANGKAT
Selain kewajiban yang harus dijunjung tinggi, PNS juga
mempunyai hak, salah satunya adalah kenaikan pangkat. Selama
tahun 2017 terdapat 6 (Enam) pegawai dari bagian fungsional yang
mendapatkan kenaikan dari angka kredit yang didapatkan dari
kegiatan operasional di lapangan.
Daftar nama pegawai yang memperoleh kenaikan pangkat di
Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare Tahun Anggaran 2017
adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Daftar Nama Pegawai yang memperoleh KenaikanPangkat SKP Kelas I Parepare Tahun 2017
No. Nama/NIP Pangkat T.M.T
1Sarja Asin, SE, SP
Penata Tk.I III/d 1 Oktober 2017NIP. 19661109 200312 1 001
2Mutmainnah Alwi, S.Pt
Penata Tk I III/d 1 Oktober 2017NIP. 19761209 200312 2 001
3Normah Yulianti, SE Penata Muda
Tk. I III/b 1 Oktober 2017NIP. 19820627 200701 2 001
4Faisal
Pengatur II/c 1 Oktober 2017NIP 19790113 200812 1 002
Tabel 4. Daftar Nama Pegawai yang memperoleh JabatanFungsional SKP Kelas I Parepare Tahun 2017
No. Nama/NIP Pangkat T.M.T
1Nasrul Penata Muda
Tk. I III/b 1 April 2017NIP. 1979046 200112 1 002
2Rahayu
Penata Muda III/a 1 April 2017NIP. 19740204 200212 2 001
16
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3.4 JABATAN FUNGSIONAL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan operasional perkarantinaan
hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati dan
nabati sepenuhnya dilaksanakan oleh petugas fungsional sesuai
dengan butir-butir kegiatan jabatan fungsional berdasarkan SK.
Menkowasbangpan No. 60/Kep/MK/Waspan/9/1999 tanggal 30
September 1999 tentang Jabatan Fungsional, Medik/Paramedik dan
POPT. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas fungsional
Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare berjalan sebagaimana
mestinya dan tidak mengalami kendala yang berarti.
Daftar nama-nama petugas fungsional (Medik/Paramedik/POPT
Ahli/POPT Terampil) di Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare
adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Daftar Nama Pejabat Fungsional SKP Kelas I ParepareTahun 2017
No. Nama/NIP Jabatan TempatTugas
1Nahariah B.
Paramedik Penyelia SKP Kelas I ParepareNIP. 19661010 198903 2 001
2Nurwana Ibrahim
Paramedik Penyelia SKP Kelas I ParepareNIP. 19680404 198903 2 001
3Muhammad Iqbal, SP
POPT Ahli SKP Kelas I ParepareNIP. 19711225 200312 2 001
4Arafah, SP
POPT Ahli SKP Kelas I Parepare19710707 200312 1 001
5Subur, SP
POPT Terampil Penyelia Wilayah Kerja CappaUjungNIP. 19630419 199703 1 003
6Muhammad Ansharullah
AminPOPT Terampil Penyelia Wilayah Kerja Awerange
NIP. 19621017 198503 1 003
7drh. Ahmad Nadif
Medik Veteriner Muda SKP Kelas I ParepareNIP. 19811016 200901 1 004
8drh. Novia Anggraini
MedikVeteriner Muda Wilayah KerjaNusantaraNIP. 19821123 200912 2 005
17
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
9Drh. Intarti, M. Si
MedikVeteriner Muda SKP Kelas I ParepareNIP. 19820326 200801 2 013
10Drh. Murdiana
MedikVeteriner Muda SKP Kelas I Parepare19900126 201503 2 002
11Andi Asliah Qadriani,SP
POPT Ahli Pertama SKP Kelas I ParepareNIP. 19850212 201101 2 010
12Nasrul
Paremedik Veteriner Lanjutan Wilayah KerjaGarongkongNIP. 1979046 200112 1 002
13Nirwana, S.Si
POPT Ahli Pertama SKP Kelas I ParepareNIP. 19830715 201403 2 003
14 Irnawati, S.SiPOPT Ahli Pertama SKP Kelas I Parepare
NIP. 19850321 201403 2 002
15Rahayu
Paramedik Veteriner Lanjutan SKP Kelas I ParepareNIP. 19740206 200212 2 001
16Andi Hajar Aswad
POPT Pelaksana Lanjutan SKP Kelas I ParepareNIP. 19790707 300312 1 001
17Fatmawati Marsuddin, A.Md
POPT Pelaksana SKP Kelas I ParepareNIP. 19791020 201403 2 001
18Agus Sofyan, A.Md
POPT Pelaksana SKP Kelas I ParepareNIP.19830830 201403 2 001
19Wahyuddin
Paremedik Veteriner Pelaksana SKP Kelas I ParepareNIP. 19900416 201101 1 002
20Akbar
Paremedik Veteriner Pelaksana Wialayah Kerja SiwaNIP.19830830 201403 2 001
21Abdul Kadir Mooduto
POPT Pelaksana Wilayah Kerja AwerangeNIP 19750302 200912 1 001
22Mawardi Rahman
Paremedik Veteriner Pelaksana SKP Kelas I ParepareNIP 19880421 201101 1 003
3.5 PENANGGUNGJAWAB WILAYAH KERJA
Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina
Pertanian serta Permentan Nomor : 94/Permentan/OT.140/12/2011
tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa
Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan
18
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Karantina, SKP Kelas I Parepare memiliki 10 (sepuluh) tempat
pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan dan terdiri dari
7 (tujuh) pelabuhan laut dan 3 (tiga) bandar udara.
Sepuluh tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah
ditetapkan tersebut menyebar di 7 (tujuh) Kab./Kota dari 13 (tiga
belas) Kab/Kota wilayah pemantauanmeliputi : Kab. Barru, Kota
Parepare, Kab.Tana Toraja, Kab. Wajo, Kota Palopo, Kab. Luwu
Timur dan Kab. Luwu Utara.
Diantara 10 (sepuluh) tempat pemasukan dan pengeluaran
yang telah ditetapkan tersebut saat ini hanya 6 (enam) wilayah kerja
yang ditempatkan masing-masing 1 (satu) orang penanggungjawab
dalam pelaksanaan perkarantinaan hal ini berdasarkan frekuensi
lalulintas komoditas wajib periksa karantina di wilayah kerja
tersebut. Sedangkan 4 (empat) tempat pemasukan dan pengeluaran
saat ini belum ditempatkan petugas sebagai penanggungjawab
karena frekuensi lalulintas komoditasnya masih sangat rendah,
namun tetap dilakukan pengawasan dengan berkoordinasi secara
periodik dengan instansi terkait di pelabuhan laut, bandar udara
serta pemerintah daerah setempat. Disamping itu Bandara Pongtiku
dan Bandara Andi Jemma serta Bandara Soroako merupakan
bandara perintis dengan rute penerbangan terbatas hanya dari
Makassar yang secara historis satu daratan pulau Sulawesi sehingga
adanya kesamaan status penyakit antara daerah asal dengan
daerah tujuan.
Tabel 6. Daftar Nama Penanggungjawab Wilker SKP Kelas IParepareTahun 2017
No. Nama/NIP/Pangkat/Gol. Jabatan Nama Wilker
1.drh. Novia Anggraini
19821123 200912 2 005Penata (III/c)
Medik VeterinerPertama Pelabuhan Nusantara
19
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
2.Subur, SP
19630419 199703 1 003Penata Tk. I (III/d)
POPT TerampilPenyelia Pelabuhan Cappa Ujung
3.Akbar
19820917 201403 1 001Penata Muda Tk.I (III/b)
Calon MedikVeteriner Pelabuhan Siwa
4.Yusuf Wayau
19590331 198903 1 002Penata Muda (III/b)
Paramedik VeterinerPelaksana Lanjutan Pelabuhan Malili
5.Nasrul
19790416 200112 1 002Penata Muda (III/a)
Paramedik VeterinerPelaksana Lanjutan Pelabuhan Garongkong
6.Amiruddin Sudding
19760425 200812 1 001Pengatur Muda (II/a)
Staf Administrasi Pelabuhan Palopo
7.Abd. Kadir Mooduto
19750302 200912 1 001Pengatur (II/c)
POPT TerampilPemula Pelabuhan Awerange
3.6 MUTASI
Pegawai yang mutasi pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare Tahun 2017 yaitu 8 orang (masuk) yang terdiri dari 2
orang struktural (Kepala Stasiun dan Kepala urusan Tata Usaha), 1
orang medik veteriner, 4 orang POPT, 1 orang paramedik veteriner
sedangkan yang keluar sebanyak 3 orang yang terdiri dari 2 orang
struktural dan 1 orang POPT seperti tampak pada tabel dibawah ini :
Tabel 7. Daftar Nama Pegawai yang Mutasi SKP Kelas IParepare Tahun 2017
No Nama/NIP Instansi Asal Instansi Baru
1. Drh. Intarti, M. SiNIP. 19820326 200801 2 013 SKP Kelas I Timika SKP Kelas I Parepare
2. Muhammad Iqbal, SPNIP. 19711225 200312 2 001 BBKP Makassar SKP Kelas I Parepare
3. Drh. Sri Utami, M.ScNIP. 19760630 200112 2 001 SKP Kelas I Parepare BBKP Makassar
4 Abdul Rahman, SPNIP. 19621108 198903 1 001 SKP Kelas I Sorong SKP Kelas I Parepare
5. Dra. Alice Sesa, MMNIP. 19620805 198503 2 001 BKP Kelas I Jayapura SKP Kelas I Parepare
6. Kurniaty, SENIP. 19721019 2000203 2 001 SKP Kelas I Parepare SKP Kelas I Mamuju
20
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
7. Anshar, SPNIP.19720703 2000203 1 001 SKP Kelas I Parepare SKP Kelas I Timika
8. Muhammad Ansharullah AminNIP. 19621017 198503 1 003 SKP Kelas I Mamuju SKP Kelas I Parepare
9. Arafah, SPNIP.19710707 200312 1 003 SKP Kelas I Ambon SKP Kelas I Parepare
10 Andi Hajar AswadNIP. 19790707 300312 1 001 SKP Kelas I Timika SKP Kelas I Parepare
11 Mawardi RahmanNIP 19880421 201101 1 003 BBKP Makassar SKP Kelas I Parepare
3.7 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN REGULER
Sebagai upaya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia untuk mendukung terlaksananya tugas pokok dan fungsi
karantina, maka kegiatan pendidikan dan pelatihan secara periodik
diikuti oleh pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
yaitu :
Tabel 8. Daftar Pegawai Yang Mengikuti Pendidikan danPelatihan Reguler SKP Kelas I Parepare TahunAnggaran2017
No. Nama/NIP Jenis Kegiatan Tempat
1. AkbarNIP.19820917 201403 1 001
Mengikuti Diklat Polsus Tahun Anggaran2017 di SPN PMJ LIDO, Jl. Raya SukabumiKM.20, Cigombong – Bogor
Tanggal 12 Maret s.d 14 Mei 201
Bogor
2. Agus Sofyan, A.MdNIP.19830830 201403 1 002
Mengikuti Pelatihan Teknis DasarPerkarantinaan Calon Paramedik Veterinerdan POPT Terampil Tahun 2017 di PPMKP,Jl. Raya Puncak Ciawi- Bogor danBUTTMKP, Jln. Raya Setu , Rawa Banteng– Bekasi
Tanggal 13 Februari s.d 12 Juni 2017
Bekasi
3. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
Mengikuti Diklat Manajemen Intelijen Pola50 JP Tahun 2017 di Holiday Inn BandungPasteur Jln. Dr. Djunjunan No. 96Sukabungah, Sukajadi Kota Bandung –Jawa Barat
tanggal 24 s/d 28 April 2017
Bandung
[
21
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3.8 PELATIHAN TEKNIS
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam
mendukung terlaksananya tugas pokok dan fungsi karantina, maka
perlu diberikan pemahaman dan keterampilan kepada petugas
karantina. Kegiatan pelatihan teknis diikuti oleh pegawai Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare yaitu :
Tabel 9. Daftar Pegawai yang Mengikuti Pelatihan Teknis SKPKelas I Parepare Tahun Anggaran 2017
No. Nama/NIP Jenis Kegiatan Tempat
1. drh. MurdianaNIP.19900126 201503 2 002
Melaksanakan Bimbingan Teknik danDesiminasi Tindakan KarantinaTerhadap Hewan Pembawa Rabies danPemantauan Hama Penyakit HewanKarantina di BUTTMKP Jl. Raya Kp.Utan – Setu, Desa Mekarwangi,Cikarang Barat - Bekasi
tanggal 6 s.d 11 Februari 2017
Bekasi
2. Drh. Intarti, M.SiNIP. 19820326 200801 2 013
Nirwana, S.SiNIP. 19830715 201403 2 003
Mengikuti kegiatan Temu TeknisLaboratorium di Salak Tower Hotel.Jal. Salak No.38 – 40 Nanakan BogorTengahtanggal 22 s.d 24 Februari 2017
Bogor
3. drh. MurdianaNIP.19900126 201503 2 002
Menghadiri Undangan WorkshopRegional Pemantauan Hama PenyakitHewan Karantina (HPHK) di hotel IbisManado, Jl. Piere Tendean BoulevardNo.85 Sario Utara Kota Manado –Sulawesi Utara.
Manado
4. Anshar, SPNIP. 19720703 200003 1 001
Melakukan audit ulang terhadapperuhaan fumigasi fosfin, di PT.Agricon Putra Citra Optima diMakassartanggal 07 s/d 09 Juni 2017
Makassar
5. drh. MurdianaNIP.19900126 201503 2 002
Menghadiri Undangan PertemuanPengendalian dan PenanggulanganBrucellosis di Dinas Peternakan danKesehatan Hewan Provinsi SulawesiSelatan Tahun 2017 dengan Kab/Kotase Sulsel, maka dengan ini dimohonkesediaannya sebagai narasumberpada acara tersebut yang akandilaksanakan di Hotel Grand Asia Jl.Bouleverd No.10 Makassartanggal 05 s/d 06 Juni 2017
Makassar
6. Drh. Novia AnggrainiNIP. 19820326 200801 2 013
Menghadiri Undangan SosialiasiPengelolaan Sistem Informasi JabatanFungsional Medik dan ParamedikVeteriner di Gadjah Mada UnivercityClub Hotel, Jl. Pancasila No.2 BulakSumur Kampus UGM Yogyakartatanggal 06 s/d 09 Juli 2017
Yogyakarta
22
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
7. Drh. Intarti, M.SiNIP. 19820326 200801 2 013
drh. MurdianaNIP.19900126 201503 2 002
Menghadiri Workshop NasionalPengamatan HPHK dan TindakanKarantina Hewan Tahun 2017 di HotelGrand Quality, Yogyakarta, Jl. LaksdaAdisucipto No. 48 MaguwoharjoSleman – Yogyakarta.tanggal 17 s/d 21 Juli 2017
Yogyakarta
8. Muhammad Iqbal, SPNIP. 19711225 200312 1 001
Menghadiri Undangan SosialisasiPengelolaan Sistem Informasi JabatanFungsional Karantina (SIJAKA) diHotel Salak The Heritage, Jl. Ir. H.Juanda No. 8 Bogortanggal 16 s/d 19 Juli 2017
Bogor
9. drh. MurdianaNIP.19900126 201503 2 002
Menghadiri Undangan BimbinganTeknis Aplikasi Penetapan InstalasiKarantina Hewan dan TindakanKarantina terhadap Kuda, diBUTTMKP Jl. Raya KP. Utan – SetuDesa Mekarwangi, KecematanCikarang Barat - Bekasitanggal 20 s/d 27 Agustus 2017
Bekasi
10. Arafah, SPNIP.19710707 200312 1 001
Mengadiri Undangan PelantikanImpassing Fungsional Pada RapatEvaluasi Nasional Badan KarantinaPertanian TA. 2017 di BUTTMKPCibitung – Bekasi , Jl. Raya KampungUtan – Setu, Desa Mekar Wangi Kec.Cikarang Barat Kab. Bekasitanggal 26 s/d 30 September 2017
Bekasi
11. Drh. Intarti, M.SiNIP. 19820326 200801 2 013
Menghadiri Undangan Workshop/Seminar Analisis Risiko (ANRISKHPHK) Tahun 2017 di Sahira ButikHotel, Jl. Paledang No.53. Bogor JawaBarattanggal 02 s/d 05 Oktober 2017
Jawa Barat
12. Drh. Novia AnggrainiNIP. 19820326 200801 2 013
Menghadiri Undangan PencananganGerakan Nasional UMKN ber-SNI diIndonesia Timur untuk MenemburPasar Ekspor, Seminar Mutu Nasional,Pertemuan Teknis Lembaga PenilaianKesesuaian Mutu, Talk Show danIndonesia Quality Expo di Makassartanggal 24 s/d 26 Oktober 2017
Makassar
13. A.Halid, SPNIP.19750203 200604 1 001
Menghadiri Pertemuan TeknisLaboratorium dan Lembaga Inspeksidi Ruang Lotus B, 2 Floor, Four PointsBy Sheraton Makassar di JalanLandak Baru No. 113 Makassar,Sulawesi Selatan 90222 di Makassar
Makassar
3.9 WORKSHOP, PELATIHAN LAIN DAN MAGANG
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber
Daya Manusia untuk mendukung terlaksananya tugas pokok dan
fungsi karantina, maka perlu diberikan pemahaman dan
pengetahuan baik latihan teknis maupun administrasi terhadap
23
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
adanya perubahan peraturan maupun adanya kebijakan baru antara
lain:
Tabel 10. Daftar Pegawai yang Mengikuti Workshop SKP Kelas IParepare Tahun Anggaran 2017
No Nama/NIP Jenis Kegiatan Tempat
1. MutmainnahAlwi, S.PtNIP. 19761209 200312 2 002
Mengikuti kegiatan Workshop RekonsiliasiPenyusunan Laporan SIMAK-BMN BadanKarantina Pertanian Periode LaporanTahunan 2016 di Grand TjokroBalikpapan, Jl. Marsma Iswahyudi No.21Sepinggan - Balikpapan
tanggal 9 s.d 17 Januari 2017
Balipapan
2. Nikolas Katanuna, S.SosNIP.19700519 200604 1 009
Mengikuti kegiatan Workshop RekonsiliasiPenyusunan Laporan SAKPA BadanKarantina Pertanian Periode LaporanTahunan 2016 di Grand TjokroBalikpapan, Jl. Marsma Iswahyu di No.21Sepinggan - Balikpapan
tanggal 11 s.d 17 Januari 2017
Balikpapan
3. Muhammad NasirNIP.19740404 200604 1 001
Mengikuti kegiatan Workshop RekonsiliasiPenyusunan Laporan PNBP BadanKarantina Pertanian Periode LaporanTahunan 2016 di Grand TjokroBalikpapan, Jl. Marsma Iswahyu di No.21Sepinggan – Balikpapan
tanggal 13 s.d 17 Januari 2017
Balikpapan
4. Muhammad NasirNIP.19740404 200604 1 001
Mengikuti kegiatan Penyusunan Targetdan Pagu Penggunaan sebagian DanaPNBP dalam rangka Penyusunan PaguIndikatif RAPBN Tahun 2018 KementerianPertanian di Wisma KementerianPertanian, Jl. Raya Puncak, Megamendung– Bogor
tanggal 10 s.d 12 Januari 2017
Bogor
5. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
Mengikuti kegiatan Rekonsiliasi LaporanKeuangan Periode Laporan Tahunan 2016di Grand Tjokro Balikpapan, Jl. MarsmaIswahyu di No.21 Sepinggan - Balikpapan
tanggal 12 s.d 14 Januari 2017
Balikpapan
6. Muhammad Iqbal, SPNIP.19711225 200312 1 001
Mengikuti kegiatan Penilaian Angka KreditPejabat Fungsional POPT di WismaPertamina/hotel The Rizen, Jl. RayaPuncak KM.83, Cibereum, Cisarua - Bogor
tanggal 16 s.d 23 Januari 2017
Bogor
7. WahyuddinNIP.1990416 201101 1 002
Melaksanakan Temu Koordinasi NasionalIntelejen Badan Karantina Pertanian diBalai Uji Terap Teknik dan MetodeKarantina Pertanian (BUTTMKP), Jl. RayaKampung Utan – Setu, Kab. Bekasi
tanggal 18 s.d 21 Januari 2017
Bekasi
24
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
8. MutmainnahAlwi, S.Pt19761209 200312 2 002
Nikolas Katanuna, S.SosNIP.19700519 200604 1 009
Mengahadiri undangan WorkshopVerifikasi dan Reviu Laporan KeuanganSemester II/2016 di Dalton HotelMakassar, Jl. Perintis KemerdekaanNo.17, Pai, Biringkanaya Makassar
Tanggal 23 s.d 27 Januari 2017
Makassar
9. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
Mengikuti kegiatan Rancangan PeraturanMenteri Pertanian Bidang Karantina Hewandi Ruang Rapat Hotel Gumilang, Jl. RayaPuncak Km 75 Cipayung - Bogor
tanggal 8 s.d 11 Februari 2017
Bogor
10. Saripa Iccu, A.MdNIP.19821010 201101 2 027
Mengikuti Pertemuan Evaluasi KehumasanKarantina Pertanian TA.2017 di HotelAmaris, Bogor
tanggal 9 s.d 12 Februari 2017
Bogor
11. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
A.Halid, SPNIP.19750203 200604 1 001
Mengikuti kegiatan Pelantikan danPengambilan Sumpah PPNS yangdirangkaikan workshop di HotelMaharadija, Jl. Kapten Piere Tendean No.1Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
tanggal 20 s.d 21 Februari 2017
Jakarta
12. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
Mengikuti kegiatan Pembekalan PejabatPengelola Keuangan Lingkup KementerianPertanian Tahun 2017 di AuditoriumGedung F, Kantor Pusat KementerianPertanian – Jakarta
tanggal 22 s.d 24 Februari 2017
Jakarta
13. Kurniaty, SENIP. 19721019 200003 2 001
Normah Yulianti, SENIP. 19820627 200701 2 001
Mengikuti kegiatan Apresiasi PejabatPengelola Keuangan Lingkup BadanKarantina Pertaniandi Grand Diara Hotel,Jl. Raya Puncak KM.77 Leuwimalang DesaKopo Kec. Cisarua, Bogor
tanggal 20 s.d 24 Februari 2017
Bogor
14. Nirwana, S.SiNIP. 19830715 201403 2 003
Irnawati, S.SiNIP. 19850321 201403 2 002
Andi Asliah Qadriani, SPNIP. 19850212 201101 2 010
Mengikuti kegiatan Tes Potensi Akedemikyang dilaksanaka oleh BPPSDMP diSekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian(STPP) Malang – Jawa Timur
tanggal 24 s.d 25 Februari 2017
Jawa Timur
15. drh. Novia AnggrainiNIP.19821123 200912 2 005
drh. MurdianaNIP.19900126 201503 2 002
Mengikuti kegiatan Tes Potensi Akedemikyang dilaksanaka oleh BPPSDMP diSekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian(STPP) Malang – Jawa Timur
tanggal 24 s.d 25 Februari 2017
Jawa Timur
16. Kurniaty, SENIP. 19721019 200003 2 001
Rahmawati, S.SosNIP. 19790725 201101 2 003
Melaksanakan rapat KoordinasiPenyusunan Rencana Kegiatan TA.2018Wilayah Timur di Hotel Grand Zuri, Jl. M.Thamrin No.27 Alang Laweh, Padang –Sumatera Barat
tanggal 6 s.d 10 Maret 2017
SumatraBarat
17. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
Melaksanakan koordinasi ke BadanKarantina Pertanian, Kantor PusatKementerian Pertanian JL. Harsono RM,No. 3, Ragunan, Pasar Minggu, Jakartadan rapat Koordinasi Penyusunan RencanaKegiatan TA.2018 Wilayah Timur di HotelGrand Zuri, Jl. M. Thamrin No.27 Alang
SumatraBarat
25
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Laweh, Padang – Sumatera Barat
tanggal 5 s.d 10 Maret 201718. MutmainnahAlwi, S.Pt
NIP. 19761209 200312 2 002
Nikolas Katanuna, S.SosNIP.19700519 200604 1 009
Normah Yulianti, SENIP. 19820627 200701 2 001
Mengikuti kegiatan exit meeting BPK-RIdiAula I BPTP Sulawesi Selatan, Jln. PerintisKemerdekaan Km. 17,5 Makassar
tanggal 7 Maret 2017
Makassar
19. Nirwana, S.SiNIP. 19830715 201403 2 003
Mengikuti Tes Psikologi calon peserta tugasbelajar program S3 dan S2, GedungEngineering Center Lantai 2 Ruangan 203Fakultas Teknik, Kampus UnivertitasIndonesia, Depok
tanggal 16 s/d 18 April 2017
Depok
20. Saripa Iccu, A.MdNIP.19821010 201101 2 027
Menghadiri Undangan WorkshopSIMONEV/Aplikasi SMART PMK 249/2011TA.2017 di Hotel Holiday Inn ExpressSurabaya Center Plaza Jalan KedungdoroNo. 54-58, Sawahan, Kec. SBY – JawaTimur
tanggal 20 s/d 23 April 2017
Jawa Timur
21. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
Kurniaty, SENIP.19721019 200003 2 001
Rahmawati, S.SosNIP. 19790725 201101 2 003
Menghadiri Rapat Koordinasi PenyusunanRencana Kerja Anggaran Indikatif TA.2018(Wilayah Timur) di Hotel Mercure Palu, Jl.Cumi – cumi No.8 Kota Palu – SulawesiTengah
tanggal 02 s/d 06 Mei 2017
Palu
22. Drh. Intarti, M.SiNIP. 19820326 200801 2 013
Abdul Kadir MoodutoNIP.19750302 200912 1 001
Mengikuti Pelatihan In House System diGrand Quality Hotel Jogjakarta, Jl. LaksdaAdisucipto 48 Yogyakarta
tanggal 15 s/d 18 Mei 2017
Yogyakarta
23. Saripa Iccu, A.MdNIP.19821010 201101 2 027
Menghadiri Undangan Rapat KoordinasiPPID Kementerian Pertanian di PadjadjaranSuites Resort & Canvention Hotel JalanBogor Inner Ring Road Lot XIX C-2 No.17Bogor – Jawa Barat
tanggal 17 s/d 19 Mei 2017
Bogor
24. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
WahyuddiNIP. 199004 201101 1 002
Mengikuti kegiatan Rapat Koordinasipembinaan peningkatan kemampuan dansinergitas antara penyidik Polri dan PPNSyang akan di laksanakan di Hotel Dalton &Convention jalan Perintis KemerdekaanNo.17 Makassartanggal 17 s/d 18 Mei 2017
Makassar
25. Nikolas Katanuna, S.SosNIP.19700519 200604 1 009
Mengikuti Kegiatan Inhouse TrainingPengelola Arsip di Ruang Meting BalaiKarantina Pertanian Kelas II Ternate diTernatetanggal 01 s/d 02 Juni 2017
Ternate
26. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
Menghadiri Penyampaian Laporan HasilPemeriksaan BPK RI dan PemberitaanOpini Atas laporan Keuangan KementerianPertanian TA. 2016 dari Badan PemeriksaKeuangan, di Auditorium Gedung F KantorPusat Kementerian Pertanian Jl. HarsonoRM.No. 3 Ragunan – Jakarta
tanggal 04 s/d 06 Juni 2017
Jakarta
26
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
27. Saripa Iccu, A.MdNIP.19821010 201101 2 027
Menghadiri Undangan PertemuanMonitoring dan Rekonsiliasi Aplikasi MonevSMART (PMK 249/2011) dan Aplikasi e-monev DAK Bidang Pertanian di GrandClarion Hotel & Convention CenterMakassar, Jl. AP. Pettarani No. 3Mannuruki, Tamalate, Kota Makassar –Sulawesi Selatan
tanggal 13 s/d 14 Juni 2017
Makassar
28. drh. Sri Utami, M.ScNIP.19760630 200112 2 001
Rahmawati, S.SosNIP. 19790725 201101 2 003
Menghadiri Workshop Aplikasi SistemInformasi Rancang Anggaran (SIM-RA) diHotel Grand Keisha, Jl. Affandi No. 9Caturtunggal Kec. Depok KabupatenSleman – Daerah Istimewa Yogyakarta danMengikuti Seminar Nasional di HotelUniversity Club. UGM - Yogyakarta
tanggal 06 s/d 09 Juli 2017
Yogyakarta
29. MutmainnahAlwi, S.PtNIP. 19761209 200312 2 002
Menghadiri Kegiatan WorkshopRekonsiliasi Laporan Keuangan (SIMAK-BMN) Periode Laporan Semester I Tahun2017 di Premier Basko Hotel Padang, Jln.Prof. Dr. Hamka No. 2A. Padang – SumatraBarat
tanggal 09 s/d 17 Juli 2017
Sumatra -Barat
30. Nikolas Katanuna, S.SosNIP.19700519 200604 1 009
Menghadiri Kegiatan WorkshopRekonsiliasi Laporan Keuangan (SAIBA)Periode Laporan Semester I Tahun 2017 diPremier Basko Hotel Padang, Jln. Prof. Dr.Hamka No. 2A. Padang – Sumatra Barat
tanggal 11 s/d 17 Juli 2017
Sumatra -Barat
31. Agus Sofyan, A.MdNIP.19830830 201403 1 002
Menghadiri Undangan SosialisasiPengelolaan Sistem Informasi JabatanFungsional POPT. di Hotel Salak The
Heritage, Jl. Ir. H. Juanda No. 8 Bogor.tanggal 16 s/d 19 Juli 2017
Bogor
32. Kurniaty, SENIP.19721019 200003 2 001
Menghadiri Undangan Peserta WorkshopSistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (SAKIP) di Hotel Sovereign Bali,Jl. Raya Tuban No.2 Tuban – Kuta. Kab.Badung – Bali
tanggal 19 s/d 22 Juli 2017
Bali
33. MutmainnahAlwi, S.PtNIP. 19761209 200312 2 002
Nikolas Katanuna, S.SosNIP.19700519 200604 1 009
Menghadiri Undangan RekonsiliasiPenyusunan Laporan Keuangan SemesterI Tahun 2017 di Aula I Lt 2. BalaiPengkajian Teknologi Pertanian Sul-Sel, Jl.Perintis Kemerdekaan KM.17,5 Makassar
tanggal 20 s/d 21 Juli 2017
Makassar
34. Dra. Alice Sesa, MMNIP. 19620805 198503 1 001
Menghadiri Undangan Peserta PembinaanAnti Korupsi Melalui “PROTANI” UntukMewujudkan Program dan LayananPertanian yang Bersih dan Bebas Pungli diHotel Grand Clarion, Jl. A.P. Petterani No.3Makassar – Sulawesi Selatan
tanggal 01 S/d 04 Agustus 2017
Makassar
35. MutmainnahAlwi, S.PtNIP. 19761209 200312 2 002
Nikolas Katanuna, S.SosNIP.19700519 200604 1 009
Menghadiri Undangan Kegiatan SosialisasiAplikasi Terkait BMN dan EvalauasiLaporan Keuangan Terkait ImplementasiAplikasi E-Rekon TA. 2017, di Swiss –Belhotel Rainforest Kuta Jl. Sunset RoadNo. 101 Kuta Bali
tanggal 22 s/d 25 Agustus 2017
Bali
27
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
36. Muhammad NasirNIP.19740404 200604 1 001
Menghadiri Undangan Koordinasi danSinkronisasi Penatausahaan PNBPTA.2017, di Hotel Singgasana Makassar jln.Kajaolaliddo No.16 Makassar
tanggal 28 s/d 31 Agustus 2017
Makassar
37. Abdul Rahman, SPNIP.19621108 198903 1 001
Menghadiri Undangan InternalisasiReformasi Birokrasi Lingkup BadanKarantina Pertanian di Univertitas NegeriYogyakarta Hotel Jalan Colombo No. 1Caturtunggal, Kecematan DepokYogyakarta
tanggal 18 s/d 21 Agustus 2017
Yogyakarta
38. Dra. Alice Sesa, MMNIP. 19620805 198503 1 001
Normah Yulianti, SENIP. 19820627 200701 2 001
Menghadiri Undangan SosialisasiPermentan Tentang Pengelolaan RumahNegara, di Innside Yogyakarta Jl. RingRoad Utara Maguwoharjo SlemanYogyakarta.
tanggal 23 s/d 25 Agustus 2017
Yogyakarta
39. Abdul Rahman, SPNIP.19621108 198903 1 001
Menghadiri Pembukaan Koordinasi danSinkronisasi Penatausahaan PNBPTA.2017, di Hotel Singgasana Makassar jln.Kajaolaliddo No.16 Makassar
tanggal 28 Agustus 2017
Makassar
40. Dra. Alice Sesa, MMNIP. 19620805 198503 1 001
MutmainnahAlwi, S.PtNIP. 19761209 200312 2 002
Menghadiri Undangan WorshopPenyusunan RKBMN Tahun Anggaran2019 di hotel Pandanaran Jl. PandanaranNO.58 Semarang Provinsi Jawa Tengah
tanggal 28 s/d 31 Agustus 2017
Jawa Tengah
41. Fatmawati Marsuddin, A.MdNIP.19791020 201403 2 001
Mengikuti Seminar Hasil PemantauanOPTK di Sheraton Lampung Hotel Jl.Wolter Monginsidi No.175. BandarLampung.
tanggal 11 s/d 15 September 2017
BandarLampung
42. Drh. Intarti, M.SiNIP. 19820326 200801 2 013
Agus Sofyan, A.MdNIP.19830830 201403 1 002
Menghadiri Undangan SosialisasiPembaharuan Aplikasi Inhouse Sistem TIBarantan di Grand Quality HotelJogjakarta Jl. Laksda Adisucipto 48Jogjakarta.
tanggal 18 s/d 21 September 2017
Jogjakarta
43. Abdul Kadir MoodutoNIP.19750302 200912 1 001
Menghadiri Undangan SosialasasiPeraturan Perkarantinaan Tumbuhan diHotel Jayakarta Yogyakarta, Jln. LaksdaAdi Sucipto KM 8, maguwoharjo, DepokSleman
tanggal 18 s/d 20 September 2017
Yogyakarta
44. Dra. Alice Sesa, MMNIP. 19620805 198503 1 001
Menghadiri Undangan Temu KoordinasiKepegawaian dan Sosilasisasi Peraturan diHotel Novotel, Jln. Cihampelas No. 23 - 25,Tamansari, Bandung Wetan, Kota Bandung- Jawa Barat
tanggal 12 s/d 16 September 2017
Jawa Barat
45. Saripa Iccu, A.MdNIP.19821010 201101 2 027
Menghadiri Undangan Temu KoordinasiKehumasan Karantina Pertanian TA.2017di Hotel Jayakarta Yogyakarta, Jln. LaksdaAdi Sucipto KM 8, Maguwoharjo, DepokSleman
tanggal 18 s/d 21 September 2017
Yogyakarta
28
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
46. Dra. Alice Sesa, MMNIP. 19620805 198503 1 001
MutmainnahAlwi, S.PtNIP. 19761209 200312 2 002
Mengadiri Undangan rapat EvaluasiTunjangan Kinerja dan Monitoring TLHPBPK di Aula 1 Lantai 2 Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) SulawesiSelatan, Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 17,5Makassar
tanggal 19 September 2017
Makassar
47. Abdul Rahman, SPNIP.19621108 198903 1 001
Dra. Alice Sesa, MMNIP. 19620805 198503 1 001
Nuryanti LewiNIP.19800929 2000212 2 001
Mengadiri Undangan rapat EvaluasiNasional Lingkup Badan KarantinaPertanian TA.2017 di BUTTMKP Cibitung –Bekasi , Jl. Raya Kampung Utan – Setu,Desa Mekar Wangi Kec. Cikarang BaratKab. Bekasi
tanggal 26 s/d 30 September 2017
Bekasi
48. Drh. Novia AnggrainiNIP. 19820326 200801 2 013
Menghadiri Undangan Workshop DeskripsiBahan Biologi di Arch Hotel, Jl. PadjajaranNo.225, Bantarjati Bogor Utara, Kota Bogor– Jawa Barat
tanggal 04 s/d 07 Oktober 2017
Jawa Barat
49. Normah Yulianti, SENIP. 19820627 200701 2 001
Menghadiri Undangan Koordinasi dansinkronisasi Pelaksanaan Tugas danTanggung Jawab Bendahara PengeluaranSatuan Kerja Lingkup KementerianPertanian di Inna Garuda Hotel, Jln.Malioboro No.60 Yogyakarta
tanggal 24 s/d 27 Oktober 2017
Yogyakarta
50. Arafah, SPNIP.19710707 200312 1 001
Menghadiri Undangan ApresiasiInternalisasi Pedoman Penetepan TempatPemasukan dan Pengeluaran MP HPHKdan OPTK di Hotel Santika Jln. SumatraNo. 52-54 Bandung
tanggal 17 s/d 20 Oktober 2017
Bandung
51. Abdul Rahman, SPNIP.19621108 198903 1 001
Dra. Alice Sesa, MMNIP. 19620805 198503 1 001
Menghadiri Undangan Rapat KoordinasiPeningkatan Kapabilitas PengelolaKeuangan dan Percepatan PelaksanaanPencairan Anggaran di Auditorium GedungA Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RMNo. 3 Pasar Minggu – Jakarta Selatan
tanggal 05 s/d 07 Oktober 2017
Jakarata
52. Saripa Iccu, A.MdNIP.19821010 201101 2 027
Menghadiri Undangan Ujian SertifikasiPengadaan Barang/Jasa di PPMKP (PusatPelatihan Mnajemen dan KepemimpinanPertanian), Jalan Raya Puncak KM.11 DesaBenungan Ciawi – Bogor Jawa Barat
tanggal 08 s/d 10 November 2017
Jawa Barat
53. Drh. Ahmad NadifNIP.19770616 200901 1 012
Menghadiri Undangan Evaluasi e-Kinerjadan Sosialisasi Peraturan Karantina Hewandi Horison Forbis Hotels, Jl. LingkarSelatan KM. 2 Waringin KurungKramatwatu – Serang Banten
tanggal 09 s/d 11 November 2017
SerangBanten
54. Drh. Intarti, M.SiNIP. 19820326 200801 2 013
Nirwana, S.SiNIP. 19830715 201403 2 003
Menghadiri Undangan SosialisasiPembaharuan Aplikasi Inshouse Sistem TIBarantan di Horison Forbis Hotel, Jl.Lingkar Selatan KM. 2 WaringinkurungKramatwatu, Serang - Banten
tanggal 22 s/d 24 November 2017
SerangBanten
29
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
55. Muhammad NasirNIP.19740404 200604 1 001
Menghadiri Penyusunan dan PembahasanUsulan Target dan Pagu Penggunaan PNBPTahun 2019 di Grand Diara Hotel, Jl. RayaPuncak KM.77 Leuwimalang Desa Kopo.Kec. Cisarua, Bogor Jawa Barat 16750
tanggal 21 s/d 24 November 2017
Jawa Barat
56. Abdul Rahman, SPNIP.19621108 198903 1 001
Menghadiri Undangan Rapat Sinkronisasidan konsultasi pereturan perkarantinaandengan peraturan terkait di Hotel SalakThe Herritage Jl. H. Juanda No.8 Bogor
tanggal 27 s/d 30 November 2017
Bogor
57. Saripa Iccu, A.MdNIP.19821010 201101 2 027
Menghadiri Undangan Workshop InovasiPelayanan Publik Badan KarantinaPertanian di Grand Diara Hotel Bogor, Jln.Raya Puncak KM 77, Cisarua, Bogor –Jawa Barat
tanggal 10 s/d 14 Desember 2017
Bogor
58. Muhammad Iqbal, SPNIP.19711225 200312 1 001
Menghadiri Undangan Penilaian AngkaKredit Pejabat Fungsional POPT di HotelRizen Premiare, Jl. Raya Puncak KM 77 KP.Leuwimalang, Cisarua, Bogor – Jawa Barat
tanggal 07 s/d 17 Desember 2017
Bogor
59. Muhammad Ansharulla AminNIP. 19621017 198503 1 003
Menghadiri Undangan Public HearingStandar Pelayan Publik dan dilanjukandengan kegiatan One Day Dissemination diBalai Uji Terap Teknik dan MeteodeKarantina Pertanian, Jl. Raya KampungUtung, Setu, Cikarang Barat – Bekasi17520
tanggal 11 s/d 13 Desember 2017
Bekasi
60 Abdul Rahman, SPNIP.19621108 198903 1 001
Menghadiri Undangan Rapim A diAuditorium, Gedung F Kantor PusatKementerian Pertnaian di Jakarta
Jakarata
30
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB IVCAPAIAN PENGUATAN KELEMBAGAAN
4.1 KEDUDUKAN
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare adalah Unit
Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian
yang dipimpin oleh Kepala Stasiun.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina
Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan
keamanan hayati hewani dan nabati.
Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Parepare menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan
2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media
pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)
3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK
4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK
5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati
6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan
keamanan hayati hewani dan nabati
31
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
7. Pengelolaan informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan.
8. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina
tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati.
9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
4.2 STRUKTUR ORGANISASI
Sebagai unit pelaksana teknis, Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari :
a. Urusan Tata Usaha, mempuyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana dan pelaporan, serta urusan tata
usaha dan rumah tangga.
b. Subseksi Pelayanan Operasional, mempuyai tugas melakukan
pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan karantina
tumbuhan, pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati, dan
sarana teknik serta pengelolaan system informasi dan
dokumentasi, serta pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan dibidang karantina hewan dan
karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan nabati.
c. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional medik
veteriner, jabatan fungsional paramedik veteriner, dan jabatan
fungsional pengendali organisme pengganggu tumbuhan serta
jabatan fungsional lain, yang terbagi dalam berbagai kelompok
jabatan fungsional berdasarkan bidang keahlian masing-masing
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
32
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Dalam rangka kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
pekerjaan/kegiatan, maka diawal setiap tahun anggaran kepala UPT
menetapkan Surat Keputusan tentang Struktur Organisasi Kerja dan
Uraian Tugas Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
yang berisi tugas yang harus dijalankan serta wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan.
Uraian tugas tersebut antara lain :
A. Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik
veteriner mempunyai tugas:
1. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemunahan dan
pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina
(HPHK).
2. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK
3. Melakukan pembuatan koleksi HPHK
4. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani
5. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan, mempunyai tugas:
1. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan
penahanan, penolakan, pemunahan dan pembebasan media
pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina ( OPTK )
2. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK
3. Melakukan pembuatan koleksi OPTK
4. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati
5. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
33
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Struktur Organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas Parepare
berdasarkan permentan No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal
3 April 2008 , sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASISTASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I PAREPARE
4.3 WILAYAH KERJA
Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pertanian No.
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 maka SKP
Kelas I Parepare mempunyai wilayah kerja yang terdiri dari 13
Kab./Kota yaitu: Kab. Barru, Kota Parepare, Kab. Sidrap, Kab.
KEPALA STASIUN
Abdul Rahman, SP
KAUR TATA USAHA
Dra. Alice Sesa, MM
KASUB SIE YANOP
Andi Halid, SP
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
34
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Pinrang, Kab.Enrekang, Kab. Tana Toraja, Kab. Toraja Utara, Kab.
Soppeng, Kab. Wajo, Kab. Luwu, Kota Palopo, Kab. Luwu Timur dan
Kab. Luwu Utara.
Sedangkan berdasarkan permentan Nomor :
94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang Tempat Pemasukan dan
Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina. SKP Kelas I Parepare
memiliki 10 (sepuluh) tempat pemasukan dan pengeluaran yang
tersebar di seluruh wilayah kerja, terdiri dari 7 (tujuh) pelabuhan
laut dan 3 (tiga) bandar udara yaitu:
Kota Parepare terdiri dari :
o Pelabuhan Laut Nusantara
o Pelabuhan Laut Cappa Ujung
Kabupaten Barru :
o Pelabuhan Laut Awerangnge
o Pelabuhan Laut Garongkong
Kabupaten Siwa - Wajo
o Pelabuhan Laut Bangsala ‘ E
Kota Palopoo Pelabuhan laut Tanjung Ringgit
Kabupaten Luwu Utarao Bandar Udara Andi Jemma
Kabupaten Luwu Timuro Pelabuhan Laut Balantang
o Bandar Udara Soroako – Inco
Kabupaten Tana Torajao Bandar Udara Pongtiku
35
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB VCAPAIAN PENGUATAN PERATURAN DAN SISTEM
PERKARANTINAAN SERTA KINERJA OPERASIONAL
5.1 KEGIATAN OPERASIONAL TINDAKAN KARANTINA
Kegiatan teknis operasional perkarantinaan yang lebih dikenal
dengan kegiatan 8 P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan,
Perlakuan, Penolakan, Penahanan, Pemusnahan dan Pembebasan)
terhadap media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina baik impor, ekspor dan
atau antar area (terlampir).
A. Ekspor
Data kegiatan operasional ekspor Tahun Anggaran 2017 pada
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare yang melalui
pelabuhan di wilayah kerja SKP Kelas I Parepare selama TA. 2017
pada tabel berikut ini :
Tabel 11. Data Kegiatan Operasional Ekspor Bibit/BenihTumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup dan HasilTumbuhan Mati SKP Kelas I Parepare Tahun 2017
No. Nama PerusahaanJenis
KomoditiEkspor
NegaraTujuan Wilker Frekuensi
1. PT. Panca UsahaPalopo Plywood
Plywood /Tripleks
AmerikaSerikat
UPT.Induk
206 kegiatan
2. PT. AlbasiaPinrang Pratama
Barecore Cina UPT.Induk
12 kegiatan
3 PT. Biota LautGanggang
Carrageenan/ Rumput
laut
Cina UPT.Induk
8 kegiatan
Total 226 kegiatan
Wilayah layanan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
mencakup 13 Kabupaten yang terbentang di selatan mulai dari
Barru hingga Luwu utara. Wilayah tersebut merupakan wilayah
36
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
potensial untuk komoditi unggulan yang berbasis ekspor. Hingga
saat ini terdaftar 3 perusahaan yang berbasis di daerah layanan
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare yang melakukan
kegiatan ekspor.
Tabel 12. Data Kegiatan Operasional Ekspor Komoditi Hewan,BAH, HBAH dan Benda Lain SKP Kelas I ParepareTahun 2017
No. Komoditi SatuanWilayah Kerja
Pel.Nusantara
Pel.CappaUjung
Awerange Siwa Malili Palopo
1 Hewana. DOC Ekor - - - - - -b. DOD Ekor - - - - - -c. Ayam Ekor - - - - - -d. Burung Ekor - - - - - -e. Bebek Ekor - - - - - -f. Sapi Bibit Ekor - - - - - -9. Sapi Potong Ekor - - - - - -h. Kerbau potong Ekor - - - - - -i. Kelinci Ekor - - - - - -
2. Bahan Asal Hewana. Telur tetas Butir - - - - - -b. Daging ayam beku Kg - - - - - -
3. Hasil Bahan AsalHewan
-
a. Daging HewanOlahan
Kg - - - - - -
b. Daging AyamOlahan
Kg - - - - - -
c. Susu Olahan Liter - - - - - -4. Benda Lain -
a. Pakan Ternak Kg - - - - - -b. Vaksin Colly - - - - - -
B. Impor
Kegiatan impor Tahun Anggaran 2017 pada SKP Kelas I
Parepare dan wilayah kerjanya nihil, baik untuk komoditi hewan,
bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan maupun komoditi
bibit/benih tumbuhan, hasil tumbuhan hidup dan hasil tumbuhan
mati.
37
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
C. Domestik Masuk
1. Komoditi Karantina Hewan
Data kegiatan operasional domestik masuk produk/komoditi
wajib periksa karantina hewan sesuai Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-
Jenis Hama Penyakit Hewan Karantina yang masuk melalui
pelabuhan di wilayah kerja SKP Kelas I Parepare selama TA. 2017
pada tabel berikut ini :
Tabel 13. Data Kegiatan Operasional Domestik Masuk KomoditiHewan, BAH, HBAH dan Benda Lain SKP Kelas IParepare Tahun 2017
No. Komoditi Satuan
Wilayah Kerja
Pel.Nusantara
Pel.CappaUjung
Awerange Garongkong Siwa Malili Palopo
1 HewanANGSA Ekor 2 - - - - - -AYAM KATE Ekor 49 - 1 - - - -AYAM Ekor 4311 1 8 76 44 - -AYAMKESAYANGAN Ekor - - 15 31 4 - -
ANAK AYAM Ekor - - - 5 - - -BEBEK Ekor 1 - - - 3 - -BURUNG Ekor 1008 - 24 38 4 - -DOC Ekor 4 - - - - - -DOD Ekor - - - - - - -ENTOK Ekor 1 - - - - - -KALKUN Ekor 1 - - - - - -KELINCI Ekor 2 - - - - - -KAMBING Ekor 1 - - - 2 - -KAMBING BIBIT Ekor - - - - - - -SAPI BIBIT Ekor - 1 - - - - -SAPI POTONG Ekor - - - - 118 - -KERBAU POTONG Ekor 15 - - 18 2 - -KERBAU BIBIT Ekor - - - 1 - - -KUDA Ekor - - - 3 - - -KUCING Ekor 1 - - - 1 - -ULAT Ekor - - - - - - -LANDAK Ekor - - - - - - -UNGGAS KECILKESAYANGAN Ekor 2 - - - - - -
2. Bahan Asal HewanTELUR TETAS Butir 13 - - - - -
DAGING AYAM Kg 2 - - - - -
38
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
DAGING BEBEK Kg - - - - - -
DAGING SAPI Kg - - - - - -TELURKONSUMSI/ITIK Kg 2 - - - 2 -
KULIT GARAMAN Lembar - - - - 1 -
TANDUK Kg - - - - 2 -3. Hasil Bahan Asal Hewan
a. Daging HewanOlahan Kg - - - - - -
b. Daging AyamOlahan Kg - - - - - -
c. Susu Olahan Liter - - - - - -4. Benda Lain
a. Pakan Ternak Kg - - - - - -b. Vaksin Colly - - - - - -
2. Komoditi Karantina Tumbuhan
Data kegiatan operasional domestik masuk komoditi wajib
periksa karantina tumbuhan sesuai Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 38/Kpts/HK.060/1/2006 tentang Jenis-Jenis Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina Golongan I Kategori A1 dan A2,
Golongan II Kategori A1 dan A2, Tanaman Inang, Media Pembawa
dan Daerah Sebarnya yang masuk melalui pelabuhan di wilayah
kerja SKP Kelas I Parepare selama TA. 2016 pada tabel berikut ini :
Tabel 14. Data Kegiatan Operasional Domestik MasukBibit/Benih Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup danHasil Tumbuhan Mati SKP Kelas I Parepare Tahun2017
No Komoditi Satuan
Wilayah Kerja
Pel.Nusantara
Pel.Cappaujung
Awerange Siwa Garongkong Palopo
1 Bibit/BenihTanamanBibit Aglonema Batang 10 - 4 - - -
Bibit Alpukat Batang 4 - - - - -
Bibit Anggrek Batang 13 - - - - -
Bibit BawangBombay Batang 2 - - - - -
a. Bibit BawangMerah Batang 62 - - - - -
Bibit BawangPutih Batang 105 - - - - -
39
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Bibit Buah Naga Batang 39 - - - - -
Bibit Cabe Batang 2 - - - - -
Bibit Cengkeh Batang 21 - - - - -
Bibit Cempedak Batang 171 - - - - -
Bibit Daun Kari Batang 5 - - - - -
Bibit Durian Batang 72 - - - - -
Bibit Gaharu Batang 1096 - - - - -
Bibit Jahe Batang 1 - - - - -
b. Bibit JambuBiji Batang 13 - - - - -
Bibit Jeruk Batang 30 - 7 - - -
Bibit Kaktus Batang 3 - - - - -
Bibit Kedondong Batang 3 - - - - -
Bibit Keladi Tikus Batang 3 - - - - -
c. Bibit Kelapa Batang 127 - - - - -
Bibit Kelapa Sawit Batang 1 - - - - -
Bibit Kelengkeng Batang 4 - - - - -
d. Bibit Lada Batang 36354 - - - - -
e. Bibit Mangga Batang 14 - - - - -
Bibit Manggis Batang 3 - - - - -
Bibit Matoa Batang 3 - - - - -
Bibit Nanas Batang 5 - - - - -
Bibit Nangka Batang 11 - - - - -
Bibit Palm Raphis Batang 1 - - - - -
Bibit Pisang Batang 10 - - - - -
Bibit Puring Jet Batang 5 - - - - -
f. BibitRambutan Batang 24 - - - - -
Bibit Salak Batang 1 - - - - -
Bibit Sawo Batang 4 - - - - -
g. Bibit Salam Batang 12 - - - - -
h. Bibit Singkong Batang 6.2 - - - - -
Bibit Sirsak Batang 7 - - - - -
Bibit Sukun Batang 3 - - - - -
Bibit TanamanBuah Batang 120 - - - - -
Bibit TanamanHias Batang 366 - - - - -
Bibit TanamanObat Batang 22 - - - - -
2 Hasil TanamanHidupBawang Putih Kg 105 - - - - -
40
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Buah Cempedak Kg - - 4 - - -
b. Buah Naga Kg 37570 - - - - -
Buah Nanas Kg 143900 - - - - -
Tomat Kg 2000 - - - - -
3 Hasil TanamanMatiCengkeh kg 500 - - - - -
a. Kakao biji Kg 351245 - - - 10500 -
b. Kernel Biji kg 20 - - - - -
D. Domestik Keluar
1. Komoditi Karantina Hewan
Data kegiatan operasional domestik keluar komoditi wajib
periksa karantina he wan sesuai Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-
Jenis Hama Penyakit Hewan Karantina yang keluar melalui
pelabuhan dalam wilayah kerja SKP Kelas I Parepare selama TA.
2017 pada tabel berikut ini :
Tabel 15. Data Kegiatan Operasional Domestik Keluar KomoditiHewan, BAH, HBAH dan Benda Lain SKP Kelas IParepare Tahun 2017
No. Komoditi Satuan
Wilayah KerjaPel.
NusantaraPel.
Cappaujung
Awerange Siwa Garongkong Palopo
1 HewanANGSA Ekor 11 - - 3 1 -ANJING Ekor 4 - - - - -AYAMBURAS/KAMPUNG Ekor 1667 2 43 - 57 -
AYAMKESAYANGAN Ekor 359 - 10 34 38 -
AYAM BIBIT Ekor 2 - - - - -ANAK AYAM Ekor - - - - 3 -AYAM KATE Ekor 9 - - - - -AYAM PETELUR Ekor 3 - 1 78 - -AYAMPOTONG/BROILER Ekor - - - 385 - -
BEBEK BIBIT Ekor 1 - - - - -BEBEK POTONG Ekor 19 - - 5 15 -BURUNG Ekor 128 13 1 23 1 -
41
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
DOC Ekor 10 - - 1 - -DOD Ekor 3 - - 3 - -ENTOK Ekor 7 - - - - -KALKUN Ekor - - - - - -KELINCI Ekor 26 - - - - -KAMBING Ekor 72 - 2 4 4 -KAMBING BIBIT Ekor - - - - 1 -SAPI BIBIT Ekor 1 1 - - - -SAPI POTONG Ekor 130 4 22 3 852 -KERBAU POTONG Ekor - - 5 - 1 -KUDA Ekor 3 - 1 1 - -KUCING Ekor 2 - - - - -MARMUT Ekor 2 - - - - -ULAT Ekor - - - - - -LANDAK Ekor - - - - - -UNGGAS KECILKESAYANGAN Ekor 1 - - - - -
2. Bahan Asal HewanTELUR TETAS Butir - - - - - -
DAGING AYAM Kg 237 - - - - -
DAGING BEBEK Kg 142 - - - - -
DAGING KUDA Kg 28 - 60 - 250 -
DAGING SAPI Kg 5 - - - - -
TELUR AYAM Kg 3288 - - - - -
TELUR ITIK Kg 20 219 - - - -
TELUR PUYUH Kg 2 16000 - - - -
KULIT GARAMAN Kg 0 746600 64300 428670 - -3. Hasil Bahan Asal Hewan
a. Daging HewanOlahan Kg - - - 44 - -
b. Daging AyamOlahan Kg - - - - - -
c. Susu Olahan Liter - - - - - -4. Benda Lain
a. Pakan Ternak Kg 86 140 - - - -b. Vaksin Colly - - - - - -
2. Komoditi Karantina Tumbuhan
Data kegiatan operasional domestik keluar komoditi wajib periksa
karantina tumbuhan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor :
38/Kpts/HK.060/1/2006 tentang Jenis-Jenis Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina Golongan I Kategori A1 dan A2,
Golongan II Kategori A1 dan A2, Tanaman Inang, Media Pembawa
dan Daerah Sebarnya yang masuk melalui pelabuhan di wilayah
42
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
kerja SKP Kelas I Parepare selama TA. 2017 pada tabel berikut
ini :
Tabel 16. Data Kegiatan Operasional Domestik Keluar Bibit/Benih Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, HasilTumbuhan Mati SKP Kelas I Parepare Tahun 2017
No Komoditi Satuan
Wilayah Kerja
Pel.Pel.
Cappaujung Awerange Wajo Garongkong PalopoNusantara
1 Bibit/BenihTanaman
a. Bibit Alpukat Batang 3 - 5 - - -
b. Bibit Anggrek Batang - - 5 - - -
c. Bibit Cabe Batang - - 1 - - -
d. Bibit Cengkeh Batang 760 - 6 - - -
e. Bibit Durian Batang 3,674 - - - 300 -
f. Bibit Gaharu Batang - - - - - -
g. Bibit Jeruk Batang - - - - - -
h. Bibit Kakao Batang - - - - - -
i. Bibit Kelapa Batang 3 - - - - -
j. Bibit Ketapang Batang 17 - - - - -
k. Bibit Lada Batang 3,760 - 7 - - -
l. Bibit Mangga Batang 736 - - - - -
m. Bibit Manggis Batang 140 - - - - -
n. Bibit MericaJamaika Batang 1,000 - - - - -
o. Bibit Nilam Batang - - - - - -
p. Bibit Pala Batang 500 - 6 - 10 -
q. Bibit Pisang Batang - - 2 - - -
r. Bibit Palem/Aren Batang - - - - 1,000 -
s. Bibit Rambutan Batang 1,082 - - - - -
t. Kulit Kayu Manis Batang - - 4 - - -
u. Bibit Sukun Batang 2 - - - -
v. Bibit TanamanHerbal Batang - - 6 - - -
w. Bibit Tanama Hias Batang 5 - 13 - 7 -
2 Hasil TanamanHidup
a. Bawang Bombay Kg - - 2,800 - - -
b. Bawang Merah Kg 4,171,360 15,750 13,350 - 1,525,900 -
c. Bawang Putih Kg 15,800 - 13,750 - - -
43
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
d. Buah Alpukat kg 2,900 - - - 2,800 -
e. Buah Durian Kg 103,900 - - - 19,000 -
f. Buah Jeruk Kg 136,450 4,000 1,400 - - -
g. Buah Mangga Kg 110,000 2,000 - - 63,000 -
h. Buah Melon Kg 34,800 - - - 4,000 -
i. Buah Nangka Kg 550 - - - - -
j. Buah Rambutan Kg 8,250 - - - - -
k. Cabe Kg 141,905 - - - 3,900 -
l. Jagung Kg 12,100 3,565,800 3,300 - -
m. Jahe Kg 49,340 300 575 - -
n. Kacang Hijau Kg 1,400 11,000 8,100 - -
o. Kacang Merah kg 900 - - - -
p. Kacang Tanah Kg 1,350 10,000 6,500 - -
q. Kacang Polong Kg 200 - - - -
r. Kacang Krob Kg - - - - -
s. Kacang kedelai Kg - - - - -
t. Kelapa Bulat Kg 21,500 - - - -
u. Kencur Kg 1,750 - - - -
Kernel Biji Kg 1,001,000 - - - -
v. Kunyit kg 600 - - - -
w. Sayuran Buncis Kg 6,100 - - - -
x. Sayuran Kentang Kg 372,450 - 3,200 - 12,450 -
y. Sayuran Labu Kg 13,450 - 1,400 - - -
z. Sayuran Terung kg 200 - - - - -
. Sayuran Wortel Kg 746,130 - - - 15,550 -
. Tomat Kg 316,180 - - - 50,500 -
. Ubi Jalar Kg 13,770 - 4,000 - - -
. Ubi Kayu Kg 200 - - - - -
. Langsat Kg 4,150 - - - - -
3 Hasil Tanaman Mati
a. Bahan Baku Lain Kg 200 - - - 2,500 -
Balok Kayu m/kubik 63 2,800 - - -
b. Bawang Daun Kg 1,027,713 - - - 2,500 -
c. Beras Kg 23,674,014 49,761,361 3,100,550 - 638,000 -
d. Buah asam Kg - - 75 - - -
e. Buah Pisang Kg - - - - - -
f. Cincau Hitam Kg 1,000 - - - - -
g. Dedak Kg 5,000 - 350 - 10,000 -
44
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
h. Gabah Kg - - - - - -
i. Gula Merah Kg 4,100 - 4,300 - - -
j. Gula Pasir Kg - - 118,500 - - -
k. Kemiri Kg 15,000 - 900 - - -
l. Kernel Biji Kg - - - - - -
m. Ketimun Kg - - - - - -
n. Kulit Kayu Manis Kg - - - - - -
o. Kopi Biji Kg - - 450 - - -
p. Kopi Bubuk Kg - - 1,000 - - -
q. Lada Kg 1,100 - - - - -
r. Pakan Ternak Kg - - 1,500 - - -
s. Rempah -Rempah Kg 500 - - - - -
t. Sayuran Kubis Kg 518,880 - - - 15,900 -
u. Sayuran Sawi Kg 14,140 - - - 2,450 -
v. Sayuran Terung Kg - - - - - -
w. Tepung Beras Kg - - - - - -
5.2 KEGIATAN INTERSEPSI DAN PENGAWASAN KEAMANANHAYATIPemeriksaan merupakan tindakan karantina pertama yang
merupakan bagian dari kegiatan 8P yang harus dilakukan pertama
kali, baik terhadap dokumen maupun media pembawa yang akan
dilalulintaskan. Pemeriksaan laboratorium sekarang ini menjadi
faktor pendukung bahkan sebagai faktor penentu dalam
pengambilan keputusan terkait dengan penerbitan sertifikat
kesehatan bagi media pembawa yang akan dilalulintaskan.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare sebagai salah satu
unit pelaksana teknis karantina telah memiliki laboratorium
karantina hewan guna mendukung kegiatan tindakan karantina di
lapangan. Pemeriksaan yang sudah dapat dilaksanakan di
laboratorium karantina hewan SKP Kelas I Parepare antara lain
pengujian RBT, identifikasi terhadap adanya parasit darah,
identifikasi terhadap adanya Bacillus Antracis, Pengujian
45
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
mengunakan metode ELISA Antigen untuk BVD, pengujian HA/HI ,
pengawasan keamanan pangan untuk bahan asal hewan konsumsi
manusia.
Pengujian laboratorium yang dilaksanakan terhadap media
pembawa ternak potong dan ternak bibit diantaranya adalah
pemeriksaan serum darah untuk Rose Bengal Test (uji terhadap
Brucellosis), Identifikasi ada tidaknya parasit darah dan kuman
penyebab antraks melalui pemeriksaan mikroskopis dengan terlebih
dahulu dilakukan pembuatan preparat mengunakan pewarnaan
giemsa untuk identifikasi parasit darah dan pewarnaan polikrom
methylene blue untuk identifikasi terhadap adanya Bacillus
Antracis..
Hasil pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) tahun 2017 melalui kegiatan pengamatan status
situasi Hama Penyakit Hewan Karantina yang dilakukan pada 13
kabupaten/kota yang menjadi wilayah pemantauan Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare didapatkan data sebar status
dan situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) terdiri atas 23
jenis HPHK golongan II yang ditemukan pada ruminansia besar, 12
jenis HPHK golongan II ditemukan pada ruminansia kecil, 7 jenis
HPHK golongan II ditemukan pada unggas, 5 jenis HPHK golongan II
ditemukan pada anjing dan kucing, 1 jenis HPHK golongan II
ditemukan pada babi, dan 1 jenis HPHK golongan II ditemukan pada
rusa. Total keseluruhan HPHK golongan II yang ditemukan adalah 23
jenis, data yang diperoleh berdasarkan pada laporan narasumber
yang meliputi gejala klinis dan hasil uji laboratorium secara pasif
yang diperoleh selama proses wawancara dengan petugas dari dinas
yang membidangi fungsi keswan dan kesmavet pada masing-masing
kabupaten/kota yang menjadi wilayah pemantauan Stasiun
46
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Karantina Pertanian Kelas I Parepare maupun berdasarkan hasil
surveillance yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros. Dari
23 jenis HPHK yang terdata 8 diantaranya telah diteguhkan
diagnosanya melalui pemeriksaan laboratorium.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare dilengkapi
laboratorium karantina tumbuhan dengan sarana dan prasarana
yang mampu melakukan pengujian entomologi, cendawan serta
gulma dengan menggunakan metode pengujian visual mikroskopis
berdasarkan karakter morfologi. Lalu lintas pengeluaran (antar area)
media pembawa yang melalui Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare pada tahun 2017 berupa sayur-sayuran dan rempah-
rempah (kubis, wortel, bawang daun, bawang merah, kentang, jahe,
cengkeh, buncis, sawi), buah-buahan (mangga, jeruk, cabe, tomat,
durian, kelapa dan kelapa sawit) serta bibit tanaman (bibit durian,
bibit kelapa), bibit tanaman hias, bibit tanaman herbal, dan bagian
tanaman lainnya seperti biji kakao dan kulit kayu manis wajib
dilakukan pemeriksaan di laboratorium sebelum dilalulintaskan.
Lalulintas pemasukan (antar area) media pembawa yang
dilakukan pemeriksaan di laboratorium Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare pada tahun 2017 ini semakin banyak dan bervariasi
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Komoditi tersebut
berupa bibit tanaman (bibit kelapa, bibit durian, bibit rambutan, dll),
bibit tanaman hias (bibit aglaonema, bibit anggrek), bibit tanaman
obat dan rempah-rempah (kunyit, bibit bawang), hasil tanaman mati
berupa biji kakao dan biji kernel, buah-buahan (buah naga, nenas)
yang berasal dari pulau Kalimantan, baik Kalimantan Timur
(Balikpapan, Samarinda) maupun Kalimantan Utara (Tarakan,
Nunukan)
47
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Untuk jenis media pembawa yang tidak mempunyai target
OPTK, baik untuk lalu lintas pemasukan maupun pengeluaran,
misalnya beras, dedak, kacang hijau dan bibit gaharu tidak
dilakukan pemeriksaan di laboratorium, hanya dilakukan
pemeriksaan fisik dan diterbitkan SP-5 (Surat pemberitahuan tidak
diperlukannya tindakan karantina tumbuhan). Hal ini berdasarkan
surat dari Badan Karantina Pertanian No. 4310/KT.210/L/06/2012
tanggal 13 Juni 2012 tentang Optimalisasi Tindakan Karantina
Tumbuhan Antar Area/Pulau dan tetap dilandasi oleh penerapan
Permentan No.93/Permentan/OT.140/12/2011 tentang Jenis
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina sebagai pengganti
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 38/Kpts/HK.060/I/2006.
Hasil intersepsi laboratorium entomologi, cendawan dan gulma
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare tidak satupun yang
ditemukan golongan OPTK kategori A1. Serangga yang ditemukan di
laboratorium tumbuhan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare selama tahun 2013 yaitu : Bactrocera papayae, Bactrocera
umbrosa, Bactrocera neocognatha, Bactrocera albistrigata, Bactrocera
fraunfeldi, Bactrocera persignatha, Bactrocera molucensis, Locusta
migratoria, Ostrinia furnacalis, Peregrinus maydis, Paraecosmetus
pollicornis, Leptocorisa acuta, Cnophalocrosis medinalis, Scirpopaga
innotata, Nephotettix virescens, Pomacea canaliculata.
Untuk kategori gulma yang ditemukan yaitu Amaranthus
spinosus, Cyperus rotundus, Sida rhombifolia, Sida acuta, Cynodon
dactylon, Tirathaba mundela, Imperata cylindrica dan Mimosa pudica,
Mimosa invisa, Chromolaena odorata, Sedangkan untuk golongan
cendawan ditemukan Aspergillus niger, Colletotricum sp., Fusarium
sp., Fusarium moniliforme, Alternaria sp., Helminthosporium sp.,
Curvularia lunata, Curvularia sp., Pyricularia oryzae, Nigrospora
48
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
panici, Rhizoctonia solani, Drechslera oryzae, Drechslera maydis, dan
Ustilaginoidea virens.
5.3 PEMANTAUAN DAERAH SEBAR HPHK DAN OPTK
A. Karantina Hewan
1. PENDAHULUAN
Badan karantina pertanian sebagai penyelenggara
perkarantinaan nasional memiliki peran yang strategis dalam lalu
lintas perdagangan hewan dan produk hewan dengan tujuan
mencegah masuk, tersebar dan keluarnya hama penyakit hewan
karantina. Peran ini semakin penting mengingat arus manusia,
barang dan alat angkut antar area dan antar negara di era
perdagangan bebas sekarang ini semakin tiada batas (borderless
country). Kondisi ini menjadi dilematis, karena di satu sisi dapat
meningkatkan perekonomian Indonesia, namun di sisi lain dapat
memperbesar peluang masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan
karantina, baik eksotis maupun non eksotik.
Berpedoman pada Keputusan Kepala Badan Karantina
Pertanian Nomor 1531/Kpts/KR.110/K/10/2016 tentang Pedoman
Pemantauan HPHK Tahun 2017 bahwa kebijaksanaan karantina dan
pembatasan lalu lintas media pembawa diatur berdasarkan
penggolongan hama penyakit hewan karantina dan pemetaan hama
penyakit hewan karantina (HPHK). Pemetaan tersebut dapat
diperoleh melalui kegiatan pemantauan dengan melakukan
pengamatan status dan situasi HPHK.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
49
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian (UPTKP), maka UPTKP
menyelenggarakan fungsi pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar
HPHK. Kegiatan pemantauan UPT Karantina Pertanian tersebut
dilaksanakan dengan melakukan pengamatan status dan situasi
HPHK pada area UPT Karantina Pertanian berada.
Dasar hukum pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK
2016 adalah sebagai berikut.
• Pasal 10 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan;
• Pasal 11 dan Pasal 76 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;
• Peraturan Menteri Pertanian Nomor
22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian;
• Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3238/Kpts/PD.630/9/2009
tentang Penggolongan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Hewan
Karantina, Penggolongan dan Klasifikasi Media Pembawa;
• Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor
1531/Kpts/KR.110/K/10/2016 tentang Pedoman Pemantauan
Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun
2017.
• Keputusan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
Nomor : 20/KR.110/L.48.D/I/2017 tentang Penunjukan Tim
Pemantauan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Tahun
2017.
Informasi status dan situasi HPHK yang telah diperoleh
selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk Peta Status
dan Situasi HPHK yang akan dilakukan pembaharuan setiap
tahunnya. Dengan adanya peta status dan situasi HPHK di
Indonesia, kebijakan pencegahan penyebaran HPHK di dalam
50
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
wilayah negara Republik Indonesia diharapkan akan menjadi lebih
optimal.
2. PELAKSANAAN PEMANTAUAN
Pada tahun 2017 terdapat beberapa penyakit yang dulu pernah
ada kemudian muncul kembali (Re-Emerging Diseases) salah satunya
adalah penyakit Antraks yang muncul dibeberapa kabupaten/kota
seperti di Kab. Pinrang tepatnya di Kecamatan Pitumpanua, Kab.
Sidenreng Rappang di Kec. Kulo, dan Kab. Enrekang di Kec. Maiwa.
Munculnya penyakit ini perlu mendapat perhatian lebih karena
penyebaran penyakit yang bersifat zoonosis ini sangat erat kaitannya
dengan lalulintas ternak. Penyakit lain yang perlu diwaspadai
keberadaan adalah Brusellosis dimana di beberapa wilayah di
Kabupaten Sulawesi Selatan masih memiliki prevalensi yang cukup
tinggi (> 6 %).
Munculnya kembali penyakit antraks di sentra-sentra ternak di
Sulawesi Selatan memerlukan langkah-langkah antisipasi terutama
dengan peningkatan pengawasan lalu lintas di tempat tempat
pemasukan dan pengeluaran, serta mungkin perlu adanya kajian
kedepannya untuk pelaksanaan vaksinasi pada daerah terancam
yang berpotensi penularan penyakit serta kesiapsiagaan daerah
terancam dalam hal antisipasi penularan penyakit. Dan tentunya
harus ditingkatkan sistem Informasi Data Lalu Lintas MP Karantina
yang tertelusur (Daerah Asal/Tempat Pengeluaran-Tempat
Pemasukan/Daerah Tujuan) ketertelusuran identitas dan asal ternak
serta status vaksinasi dari hewan yang akan dilalulintaskan
(biasanya tercantum pada kartu ternak yang mengikuti SKKH)
menjadi dasar dari tindakan perlakukan yang akan diberikan.
Terbentuknya sistem Aplikasi Database HPHK yang dapat
51
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
diintegrasikan dengan pemetaan HPHK berdasarkan pemantauan
atau surveilans secara digital dan akurat dan diibangunnya jejaring
informasi yang terintegrasi antara peta HPHK dan peta PHMS
Dirjennak yang didukung surveilans BBVET/BPPV dan pemantauan
HPHK. Koordinasi dengan instansi terkait harus terus dilakukan
pembentukan Komda Zoonosis pada tiap-tiap Kabupaten/Kota yang
di Kepalai oleh masing-masing Kepala Daerah akan sangat
membantu bila sewaktu-waktu suatu daerah terjadi wabah yang
bersifat zoonosis, upaya penutupan daerah akan bisa dilakukan
sedini mungkin segera setelah informasi dan rekomendasi dari tim
sampai ke kepala daerah tanpa melalui proses administrasi
protokoler yang berbelit-belit.
Masih cukup tingginya tingkat kejadian penyakit Brusellosis di
Provinsi Sulawesi Selatan perlu mendapat perhatian lebih, utamanya
terkait dengan lalulintas sapi sapi betina dara yang diperuntukan
sebagai bibit. Sapi sapi betina dara ini besar kemungkinan berasal
dari induk-induk yang membawa kuman Brusellosis dalam
tubuhnya, adanya potensi penularan kuman ini lewat uterus tidak
boleh begitu saja diabaikan. anak sapi yang akan menjadi sapi
betina bibit ini bisa saja menunjukkan hasil pengujian serologis Rose
Bengal Test (RBT) negatif sepanjang hidupnya (false negative). Hasil
uji positif mungkin baru bisa didapatkan pada saat hewan ini
melahirkan atau mengalami abortus pertama kali sehingga perlu
adanya alternatif pengujian lain untuk sapi bibit dara yang hendak
dilalulintaskan. Pengujian yang dilakukan salah satunya adalah
Elisa, pengujian ini terkendala mahalnya biaya pengujian serta
ketersediaan kit.
Bovine Viral Diarrhea adalah salah satu jenis Hama Penyakit
Hewan Karantina yang dapat menimbulkan gangguan reproduksi
52
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
pada ternak. Berdasarkan hasil surveillance BBVET Maros di Daerah
Sebar Media HPHK Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
yang berlokasi di Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang pada
Tahun 2016 di dapat 18 ekor sapi yang positif BVD mengunakan
metode Elisa Antigen BVD. Hasil tersebut seyogyanya dapat
ditindaklanjuti kembali dengan melakukan pengambilan sampel ke
dua dengan jarak minimal 21 hari dari pengambilan sampel pertama
untuk dapat membedakan dari 18 ekor sapi positif tersebut
manakah yang infeksinya bersifat sementara Transcient Infection (TI)
dan mana yang merupakan hewan persistent infection (PI) BVD yang
membawa serta menularkan virus tersebut sepanjang hidupnya pada
populasi yang didiaminya. Hewan PI ini perlu mendapat perhatian
lebih terkait dengan lalulintas ternak terutama ternak bibit, hewan
PI BVD terjadi karena induk menderita BVD transcient infection (TI)
pada saat trisemester terakhir kebuntingan, pedet yang dihasilkan
pada kondisi ini adalah pedet yang immunotoleran, pedet inilah yang
pada akhirnya menjadi hewan persistent infection (PI) BVD.
Mengingat hal tersebut untuk kedepannya agar importasi sapi-sapi
betina bunting dengan daerah tujuan adalah daerah endemis BVD
agar dilakukan suatu kajian yang lebih matang pada tataran
pemangku kebijakan terkait ijin/rekomendasi pemasukan.
Dari 56 jenis Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Golongan
II berdasarkan Permentan No.3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang
Pengolongan Jenis Jenis HPHK, Pengolongan dan Klasifikasi MP, 23
jenis diantaranya telah ditemukan di Sulawesi Selatan pada tahun
2016. Jumlah ini berkurang jika dibandingkan dengan hasil
pemantauan tahun 2016, yaitu sebanyak 28 jenis penyakit. Terdapat
beberapa jenis penyakit yang ditemukan pada tahun 2015, namun
tidak ditemukan kembali pada tahun 2016, diantaranya egg drop
53
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
syndrome, fowl thypoid, dan Jhone’s disease. Diharapkan temuan
penyakit ke depan juga semakin berkurang.
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan untuk
wilayah timur Indonesia, sebagian besar kebutuhan pangan untuk
wilayah timur Indonesia utamanya Pulau Kalimantan mendapat
suplai dari Sulawesi Selatan seperti baik yang masih berupa hewan
hidup maupun produk-produknya. Hal tersebut menjadikan daerah
tujuan yang salah satunya adalah Pulau Kalimantan memiliki resiko
yang cukup besar terkait dengan tersebarnya HPHK yang berasal
dari Provinsi Sulawesi Selatan yang bisa terbawa bersama komoditi
pangan yang dilalulintaskan. Untuk mencegah hal tersebut Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare menjalankan tugas pokok dan
fungsinya dalam upaya mencegah masuk, keluar dan tersebarnya
HPHK dari dan ke dalam wilayah Republik Indonesia (Matrik
Pencegahan Resiko Keluarnya HPHK terlampir)
Hasil pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) tahun 2017 melalui kegiatan pengamatan status
situasi Hama Penyakit Hewan Karantina yang dilakukan pada 13
kabupaten/kota yang menjadi wilayah pemantauan Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare didapatkan data sebar status
dan situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) terdiri atas 23
jenis HPHK golongan II yang ditemukan pada ruminansia besar, 12
jenis HPHK golongan II ditemukan pada ruminansia kecil, 7 jenis
HPHK golongan II ditemukan pada unggas, 5 jenis HPHK golongan II
ditemukan pada anjing dan kucing, 1 jenis HPHK golongan II
ditemukan pada babi, dan 1 jenis HPHK golongan II ditemukan pada
rusa. Total keseluruhan HPHK golongan II yang ditemukan adalah 23
jenis, data yang diperoleh berdasarkan pada laporan narasumber
yang meliputi gejala klinis dan hasil uji laboratorium secara pasif
54
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
yang diperoleh selama proses wawancara dengan petugas dari dinas
yang membidangi fungsi keswan dan kesmavet pada masing-masing
kabupaten/kota yang menjadi wilayah pemantauan Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare maupun berdasarkan hasil
surveillance yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros. Dari
23 jenis HPHK yang terdata 8 diantaranya telah diteguhkan
diagnosanya melalui pemeriksaan laboratorium.
B. Karantina Tumbuhan
1. Pendahuluan
Potensi pertanian di Sulawesi Selatan terbilang cukup besar.
Selain potensi yang besar, pertanian juga menduduki peringkat
teratas, 30 persen dalam struktur ekonomi di Sulawesi Selatan. Padi
merupakan komoditi unggulan, bahkan Sulawesi Selatan merupakan
lumbung padi yang menyangga kebutuhan akan beras nasional serta
berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional. Hal ini
ditunjukkan dengan luas tanam padi tahun 2013 seluas 983.107 ha.
Selain padi, komoditas unggulan lainnya adalah jagung. Realisasi
tanam jagung pada tahun 2013 sebesar 274.046 ha (Anonim, 2013).
Perdagangan hasil-hasil bumi Sulawesi Selatan, bukan hanya
ditentukan karena daerahnya yang sebagian besar adalah daerah
pertanian dengan areal persawahan yang cukup luas, akan tetapi
juga karena letak geografisnya. Sulawesi Selatan dengan Ibukota
Makassar, terletak di tengah-tengah kepulauan Nusantara, berada di
persimpangan jalur lalu lintas laut dan udara dari bagian Indonesia
Barat ke bagian Indonesia Timur dan dari kawasan Utara ke
kawasan Selatan. Dengan letak demikian maka Sulawesi Selatan
dapat berfungsi sebagai area transit dan pusat kegiatan perdagangan
dan perhubungan untuk kawasan Indonesia Timur. Hal ini bukan
55
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
hanya menjadi sumber kekuatan daerah untuk terus berkembang,
tetapi juga menjadi tantangan mengingat besarnya frekuensi lalu
lintas komoditi pertanian membuat Sulawesi Selatan rentan
terhadap masuk dan tersebarnya OPTP/OPTK baru. Untuk itu
diperlukan usaha-usaha untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengendalian
penyebaran hama dan penyakit tanaman pada komoditi pertanian.
Untuk mendukung kegiatan pengendalian tersebut, melalui
Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan
Ikan dan Tumbuhan maka Badan Karantina Pertanian melalui Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki
fungsi pemantauan daerah sebar OPTK. Kegiatan pemantauan ini
menitikberatkan pada komoditi andalan dan unggulan tiap daerah.
Selain itu perlu kewaspadaan terhadap bibit atau benih yang
berpotensi sebagai media pembawa OPTP/OPTK yang ditanam di
wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare.
Kegiatan pemantauan Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas
I Parepare dilaksanakan di enam kabupaten yaitu Sidrap, Soppeng,
Wajo, Enrekang, Toraja Utara dan Luwu Timur. Keenam kabupaten
tersebut mewakili sentra produksi tanaman pangan Sulawesi
Selatan, serta melaksanakan verifikasi ulang terhadap hasil temuan
kegiatan pemantauan tahun-tahun sebelumnya sehingga
menjadikan kegiatan pemantauan ini sebagai pengendalian
berkelanjutan.
2. Pelaksanaan Pemantauan
Lokasi pemantauan telah ditentukan enam kabupaten yaitu
Sidrap, Soppeng, Wajo, Enrekang, Toraja Utara dan Luwu Timur.
Penentuan lokasi tersebut mempertimbangkan anggaran, komoditi
56
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
ungggulan, lalu lintas komoditi pertanian, target OPTK serta keadaan
alam. Penentuan sampling area dalam lokasi tiap kabupaten
dilaksanakan secara acak dengan mempertimbangkan kondisi
pertanaman dan kondisi lingkungan.
Dalam satu kabupaten diambil jumlah minimal kecamatan
yang dianggap mewakili yaitu mewakili sebaran lima sisi lokasi, dari
tiap kecamatan yang terpilih diambil beberapa sampel desa secara
acak kembali sebagai titik pengambilan sampel. Sampling area
terbagi untuk pengambilan sampel tanaman unggulan, pemasangan
perangkap lalat buah dan hama gudang.
Setelah itu ditentukan titik pengambilan sampel secara
sistematik dengan pola diagonal, zig-zag, huruf Z atau jalur (untuk
pertanaman dengan populasi < 1000 tanaman/ha), untuk
pertanaman yang bersifat tidak kompak, seperti tanaman yang
ditanam di pekarangan rumah, atau tanaman yang tumbuh liar,
pemantauan dilakukan secara langsung pada tanaman tersebut
tanpa membuat pola pengambilan sampel seperti di atas atau
dengan menyisir semua tanaman. Pertanaman yang memiliki
populasi ≥ 1000 tanaman/ha, pengamatan dilakukan dengan
menentukan 5 (lima) titik pengambilan sampel seperti pola di bawah
:
57
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3.3 Pengumpulan Data Sekunder
Merupakan data awal sebelum turun ke lapangan yaitu
melakukan wawancara langsung dengan petugas Dinas Pertanian
setempat untuk mengetahui informasi mengenai lokasi yang
memiliki potensi pertanaman padi, komoditi unggulan daerah,
keadaan wilayah serta permasalahan yang timbul akibat adanya
serangan OPT/OPTK dan pengendalian yang telah dilakukan serta
mengumpulkan data-data hasil pengamatan hama dan penyakit dari
Instansi UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura yang
terkait dengan pelaksanaan pemantauan.
3.4 Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer dengan melakukan kunjungan ke
lapangan dan mengamati langsung terhadap OPT/OPTK dan gejala
serangan spesifik dari suatu OPT/OPTK. Pengumpulan data primer
meliputi:
a. Prosedur Umum
- Sterilisasikan semua peralatan dengan alkohol 70% atau
larutan klorin 0.5% atau dengan sterilisasi kering
menggunakan oven sebelum dan setelah pengambilan sampel.
- Untuk pengambilan sampel akar, masukkan tanah dan
jaringan pangkal batang beserta sampel akar apabila OPT
menyerang akar.
- Waktu antara pengambilan sampel dan pemrosesan sampel
untuk keperluan identifikasi sebaiknya tidak terlalu lama.
- Sebaiknya pengambilan sampel dimulai dari area yang
mempunyai tingkat kerusakan rendah diteruskan ke tingkat
kerusakan tinggi.
58
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
- Memasukkan sampel OPT ataupun gejala ke dalam kantong
atau botol sampel dan dilakukan pelabelan dengan jelas.
- Pembuatan foto gejala serangan OPT secara umum dan
spesifik.
b. Pengambilan Spesimen Serangga
- Apabila memungkinkan dianjurkan untuk mengumpulkan
sebanyak mungkin spesimen dari semua stadium serangga.
- Pengambilan spesimen dapat ditangkap langsung atau
menggunakan jaring serangga.
- Kumpulkan spesimen dan duplikatnya dalam keadaan yang
baik dan bersih, lengkap dengan anggota tubuh seperti antena,
sayap, dan tungkai.
- Apabila menggunakan alkohol sebaiknya menggunakan botol
yang tahan bocor, misalnya tabung film, botol vial atau tabung
gelas dilengkapi penutup.
- Serangga berukuran kecil dan bertubuh lunak (thrips, kutu
daun, tungau, dan larva), tempatkan spesimen ke dalam
alkohol 70%.
- Untuk mencegah kebocoran gunakan perekat tambahan pada
tutup botol.
- Jangan memisahkan kutu putih atau kutu perisai dari bagian
tanaman inangnya karena dapat merusak bagian alat mulut
sehingga menyulitkan dalam identifikasi. Untuk menghindari
kerusakan, sebaiknya bagian tanaman dipotong melingkari
serangga dan diawetkan dalam alkohol 70%.
- Serangga bertubuh besar dapat dimasukkan ke dalam kotak
serangga sementara (dari karton atau kayu) dan masing-
masing telah diberi kertas pelindung. Serangga seperti kupu-
59
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
kupu atau ngengat dapat disimpan dalam kertas penjepit
sementara.
- Setiap spesimen atau kumpulan spesimen sejenis dipasangi
label.
- Hindari pengiriman serangga hidup. Apabila diperlukan,
pengiriman serangga hidup dapat dilakukan dengan
memperhatikan faktor keamanan dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku.
c. Pemasangan Perangkap Lalat Buah- antungkan susunan kapas pada perangkap lalat buah ditetesi
dengan feromon sebanyak 10 cc (satu jenis feromon untuk
setiap perangkap).
- Dalam kapas yang sama ditetesi 2-3 cc insektisida racun
kontak/pernafasan.
- Usahakan tiap botol perangkap memiliki warna yang berbeda
untuk setiap feromon yang digunakan.
- Gantung 3 perangkap untuk setiap titik sampel dibawah
kanopi pohon dengan jarak minimal 2 meter dari permukaan
tanah dan jarak minimal ketiga perangkap masing masing
sejauh 5 meter dengan mempertimbangkan arah angin.
- Oleskan parafin pada kait perangkap dan lubang perangkap
agar terhindar dari pemangsa/semut.
- Pasang perangkap antara 6 jam sampai 3 hari.
- Spesimen yang tertangkap dimasukkan ke dalam botol/karton
yang terlebih dahulu dialasi kertas/tissue dan silika gel.
- Pengujian di laboratorium untuk identifikasi lebih lanjut
dengan metode visual mikroskopis dengan kunci identifikasi
lalat buah, Cabi 2007 dan literatur terkait.
60
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
d. Pengambilan Spesimen Patogen (Cendawan dan Bakteri)
- Spesimen cendawan atau bakteri sebaiknya diambil dari gejala
yang masih segar dan dipilih pada batas antara jaringan
tanaman yang sakit dengan yang sehat.
- Spesimen patogen akar diperoleh dengan cara mengambil
jaringan akar, pangkal batang dan tanah.
- Untuk mencegah kerusakan maka spesimen dibungkus
dengan kertas penyerap air dan dimasukkan ke dalam kantong
sampel.
- Spesimen buah atau sayuran dibungkus dengan kertas tisu
kering atau kertas pembungkus dan dimasukkan dalam wadah
tahan banting.
- Upayakan waktu pengambilan dan pengiriman spesimen
dilakukan pada hari yang sama.
- Selain sampel kiriman sebaiknya disiapkan pula sampel
duplikat, yaitu sampel kedua sebagai bahan referensi.
- Spesimen cendawan dan bakteri harus disimpan pada kondisi
yang sesuai, yaitu di dalam boks berpendingin (cool box) pada
suhu 2–5°C.
- Untuk menghindari kerancuan dalam identifikasi sebaiknya
tidak mengirim jaringan tanaman yang sudah mati atau gejala
penyakit yang sudah lanjut.
- Jangan menambahkan kelembaban atau membungkus sampel
basah.
- Spesimen agar tetap dijaga kesegarannya.
- Pengujian di laboratorium untuk identifikasi lebih lanjut
dengan metode langsung, blotter, media selektif dengan kunci
identifikasi cendawan, bakteri dan literatur terkait.
61
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3.5 Waktu Pemantauan
Pemantauan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai
April 2017 di Kabupaten Sidrap, Soppeng, Wajo, Enrekang, Toraja
Utara dan Luwu Timur.
a) Kabupaten Sidrap tanggal 06 s/d 10 Februari 2017.
b) Kabupaten Wajo tanggal 13 s/d 17 Februari 2017.
c) Kabupaten Soppeng tanggal 20 s/d 24 Februari 2017.
d) Kabupaten Luwu Timur tanggal 10 s/d 14 April 2017
e) Kabupaten Enrekang 17 sd 21 April 2017
f) Kabupaten Toraja Utara tanggal 24 s/d 28 April 2017
3.6 Lokasi Pemantauan
Penetapan lokasi pemantauan berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) Nomor: 51 Tahun 2015 tentang Jenis
Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina serta Surat Kepala
Badan Karantina Pertanian Nomor 225/KR.010/K/01/2017 tentang
Arahan Pemantauan OPTK Tahun Anggaran 2017, sehingga
ditetapkan enam lokasi pemantauan yaitu Kabupaten Sidrap, Wajo,
Soppeng, Enrekang, Toraja Utara dan Luwu Timur.
3.7 Pelaksanaan Pemantauan
Pelaksanaan pemantauan dilakukan oleh Tim Pemantauan
yang terdiri dari pejabat POPT dibantu oleh staf lainnya di lingkup
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
No.101/OT.160/K.48.D/02/2017 serta Tim Pendamping
Pemantauan OPTK yang berasal dari POPT Dinas Pertanian masing
masing kabupaten sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare Nomor
No.101/OT.160/K.48.D/02/2017 tentang Penunjukan Tim
62
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Pendamping Pemantauan OPTK SKP Kelas I Parepare Tahun
Anggaran 2017.
Hasil pemantauan OPTK :
- Ditemukan OPTK A2 Burkholderia glumae pada tanaman padi di
Kabupaten Sidrap pada delapan kecamatan yaitu di Kecamatan
Maritengngae, Kulo, Baranti, Watang Pulu, Panca Lautang,
Sidenreng, Pitu Riawa, dan Pitu Riase.
- Ditemukan OPTK A2 Burkholderia glumae pada tanaman padi di
Kabupaten Wajo pada dua kecamatan yaitu di Kecamatan
Pammana dan Majauleng.
- Ditemukan OPTK A2 Burkholderia glumae pada tanaman padi di
Kabupaten Soppeng pada empat kecamatan, yaitu di Kecamatan
Ganra, Citta, Donri-donri dan Lalabata.
- Ditemukan OPTK A2 Burkholderia glumae pada tanaman padi di
Kabupaten Luwu Timur pada lima kecamatan, yaitu di Kecamatan
Mangkutana, Kalaena, Angkona, Tomoni, dan Wotu.
- Ditemukan OPTK A2 Burkholderia glumae pada tanaman padi di
Kabupaten Enrekang pada dua kecamatan, yaitu di Kecamatan
Alla dan Cendana.
- Ditemukan OPTK A2 Burkholderia glumae pada tanaman padi di
Kabupaten Toraja Utara pada dua kecamatan, yaitu di Kecamatan
Sesean dan Balusu.
- Ditemukan OPTK A2 Paraeucosmetus pallicornis (Dallas) pada
tanaman padi di Kabupaten Enrekang pada dua kecamatan yaitu
Kecamatan Alla dan Cendana.
- Ditemukan OPTK A2 Paraeucosmetus pallicornis (Dallas) pada
tanaman padi di Kabupaten Luwu Timur pada lima kecamatan
63
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
yaitu Kecamatan Mangkutana, Kalaena, Angkona, Tomoni dan
Wotu.
- Ditemukan OPTK A2 Peronosclerospora philippinensis pada
tanaman jagung di Kabupaten Wajo pada dua kecamatan yaitu
Kecamatan Pammana dan Pitumpanuang.
- Ditemukan OPTK A2 Peronosclerospora philippinensis pada
tanaman jagung di Kabupaten Enrekang pada tiga kecamatan
yaitu Kecamatan Enrekang, Malua dan Baraka.
- Ditemukan OPTK A2 Peronosclerospora philippinensis pada
tanaman jagung di Kabupaten Luwu Timur pada empat
kecamatan yaitu Kecamatan Wasuponda, Kalaena, Mangkutana
dan Angkona.
5.4 KOLEKSI HPHK/OPTK
a. Karantina Hewan
Pada proses mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) dilakukan tindakan karantina berupa
pemeriksaan, pengasingan, dan tindakan karantina lainnya. Dalam
rangka pengawasan terhadap media pembawa yang dilalulintaskan
di tahun 2017 ditemukan spesimen serum darah sapi yang positif
terhadap Brucellosis yang merupakan HPHK.
Prevalensi Brucellosis di Provinsi Sulawesi Selatan diatas 2 %
pada tahun 2011 disampaikan oleh Balai Besar Veteriner Maros.
Sehingga diperlukan pengawasan lebih intensif terhadap sapi yang
akan dilalulintaskan melalui tempat pengeluaran wilker lingkup SKP
Kelas I Parepare. Di tahun 2017 ini ditemukan 60 (enam puluh)
spesimen serum darah sapi yang positif terhadap Brucellosis yang di
uji menggunakan metode Rose Bengal Test (RBT).
64
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Sebagai bentuk dokumentasi atau arsip dari pengawasan yang
dilaksanakan, maka dibuat koleksi Hama Penyakit Hewan. Dan
pada media pembawa yang menunjukan tertular atau terinfeksi
hama penyakit dilakukan perlakuan sebagai usaha untuk
membebashamakan media pembawa dari hama penyakit tersebut.
Tabel 17. Daftar Koleksi Hama Penyakit Hewan SKP Kelas IParepare Tahun 2017
a. Tempat pengeluaran Wilker Pelabuhan Laut Garongkong
No.JenisMedia
PembawaSpesimen Jumlah dan Jenis
HewanMetode
Uji
TemuanHPHK(YangPositif)
1Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 18 ekor RBT 1
2Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 14 ekor RBT 1
3Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 20 ekor RBT 1
4Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 25 ekor RBT 1
5Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 19 ekor RBT 1
6Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 16 ekor RBT 1
7Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 17 ekor RBT 1
8Sapi
PotongSerumDarah
Kerbau Potong/ 5ekor RBT 1
9Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 25 ekor RBT 1
10AyamLayer
SerumDarah
Ayam Layer/5sampel
HA HIND 3
65
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
b. Tempat Pengeluaran Wilker Pelabuhan Laut Garongkong
No.JenisMedia
PembawaSpesimen Jumlah dan Jenis
HewanMetode
Uji
TemuanHPHK (Yang
Positif)
1Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 13 ekor RBT 1
2Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 14 ekor RBT/CFT 1
3Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 8 ekor RBT 3
4Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 11 ekor RBT 1
5Sapi
PotongSerumDarah Sapi Potong/ 16 ekor RBT 1
b. Karantina Tumbuhan
Beberapa koleksi dibuat secara sederhana, baik itu bersumber
dari kegiatan operasional lalu lintas domestik, juga dari hasil
pemantauan dan dari kegiatan ekspor. Daftar koleksi dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel 18. Daftar Koleksi Organisme Pengganggu Tumbuhan(OPT) SKP Kelas I Parepare
No Nama OPT/OPTK Keterangan
Serangga1 Bactrocera umbrosa Hasil Pemantauan 20172 Bactrocera papayae Hasil Pemantauan 20173 Bactrocera persignata Hasil Pemantauan 20174 Bactrocera albistrigata Hasil Pemantauan 20175 Bactrocera neocognata Hasil Pemantauan 20176 Bactrocera frauenfeldi Hasil Pemantauan 20177 Bactrocera cucurbitae Hasil Pemantauan 20178 Sitophylus oryzae Kegiatan Operasional 2017 dan uji banding9 Tribolium castaneum Kegiatan Operasional 201710 Alphitobius diaperinus Kegiatan Uji Banding11 Uloma takagi Kegiatan Uji Banding
Media Pembawa1 Carrageenan (Rumput Laut)
tujuan CinaKegiatan Operasional ekspor 2017
66
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
2 Carrageenan (Rumput Laut)tujuan Cina
Kegiatan Operasional ekspor 2017
3 Carrageenan (Rumput Laut)tujuan Cina
Kegiatan Operasional ekspor 2017
4 Carrageenan (Rumput Laut)tujuan Cina
Kegiatan Operasional ekspor 2017
5 Carrageenan (Rumput Laut)tujuan Cina
Kegiatan Operasional ekspor 2017
6 Carrageenan (Rumput Laut)tujuan Cina
Kegiatan Operasional ekspor 2017
7 Carrageenan (Rumput Laut)tujuan Cina
Kegiatan Operasional ekspor 2017
8 Carrageenan (Rumput Laut)tujuan Cina
Kegiatan Operasional ekspor 2017
9 Carrageenan (Rumput Laut)tujuan Cina
Kegiatan Operasional ekspor 2017
5.5 PEMUSNAHAN
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi dari
karantina yaitu untuk menyelamatkan sumber daya alam hayati dari
ancaman hama penyakit hewan karantina dan organisme
pengganggu tumbuhan karantina, khususnya komoditi karantina
yang masuk dan keluar di lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas
I Parepare. Oleh karenanya Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare akan melaksanakan tindakan Karantina pemusnahan
terhadap komoditi karantina hewan yang tidak memenuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perkarantinaan yaitu Undang Undang No.16 tahun 1992 tentang
Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan dan Peraturan Pemerintah
No. 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan.
Kegiatan pemusnahan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus
2017 pada media pembawa sebagai berikut :
67
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Tabel 19. Media Pembawa Kegiatan Pemusnahan SKPKelas I Parepare Tahun 2017
No MediaPembawa
Jumlah Asal Pemilik Alasan DilakukanPemusnahan
No. Berita AcaraPemusnahan
1 AyamFilipina
2 ekor Nunukan Sarman Tidak Dilengkapi
Dokumen KarantinaDari Daerah Asal
Hasil LaboratoriumSeropositif AI
2017.1.02903.00.8C.M.005905
2 AyamFilipina
2 ekor Nunukan Rahman Tidak Dilengkapi
Dokumen KarantinaDari Daerah Asal
Hasil LaboratoriumSeropositif AI
2017.1.02903.00.8C.M.005906
3 AyamFilipina
1 ekor Nunukan Rahda Tidak Dilengkapi
Dokumen KarantinaDari Daerah Asal
Hasil LaboratoriumSeropositif AI
2017.1.02903.00.8C.M.005907
4 AyamFilipina
2 ekor Samarinda Age Tidak Dilengkapi
Dokumen KarantinaDari Daerah Asal
Hasil LaboratoriumSeropositif AI
2017.1.02903.00.8C.M.005908
5 AyamFilipina
4 ekor Samarinda H. Muli Tidak Dilengkapi
Dokumen KarantinaDari Daerah Asal
Hasil LaboratoriumSeropositif AI
2017.1.02903.00.8C.M.005909
6 AyamFilipina
2 ekor Balikpapan Wahidin Tidak Dilengkapi
Dokumen KarantinaDari Daerah Asal
Hasil LaboratoriumSeropositif AI
2017.1.02903.00.8C.M.005911
Seluruh media pembawa tersebut dilakukan tindakan karantina
pemusnahan dengan terlebih dahulu mematikan hewan-hewan
tersebut dengan cara memutus tiga saluran (trachea, arteri/vena
jugularis dan oeshopagus ) sesuai dengan kaidah kesrawan dan
kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar kemudian dikubur.
Kegiatan pemusnahan tersebut turut disaksikan oleh saksi dari
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kota Parepare dan
Kepala Kepolisian Sektor Pelabuhan Parepare serta Kepala Resort
Bidang KSDA Wilayah II Parepare. Acara tersebut dilanjutkan dengan
kegiatan serah terima Satwa dilindungi berupa 2 ekor Burung Nuri
Maluku kepada Kepala Resort Bidang KSDA Wilayah II Parepare.
68
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Selama periode tahun 2017 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
parepare bekerjasama dengan Bidang KSDA Wilayah II Parepare
berhasil mengagalkan upaya penyelundupan dan perdagangan satwa
illegal antara lain :
Tabel 20. Kegiatan Pemusnahan SKP Kelas I ParepareTahun 2017
No Jenis Satwa/Awetannya Jumlah Asal No. Berita Acara Serah Terima
1 Burung Nuri Maluku 2 ekor Samarinda 382/KR.120/K.48.D/08/2017
2 Burung Elang Hitam(Ictianaetus malayensis)
Burung Elang Laut(Haliastus indus)
2 ekor
1 ekor
Balikpapan 406/KR.120/K.48.D/09/2017
3 Burung Ciblek, CucakHijau, Elang Laut,Cendet, Mantenan,
Jalak Suren, Kolibri danJalak kebo
103 ekor Samarinda 442/KR.120/K.48.D/10/2017
4 Tanduk Rusa 3 buah Samarinda 446/KR.120/K.48.D/10/2017
5 Tanduk Rusa
Tanduk Kijang
2 buah
1 buah
Balikpapan 466/KR.120/K.48.D/10/2017
5.6 AKREDITASI LABORATORIUM
Tuntutan masyarakat terhadap hasil uji laboratorium yang
cepat, akurat, presisi, dan akuntabel menjadi kewajiban pemerintah
untuk memenuhinya. Pemenuhan hasil uji laboratorium yang cepat,
akurat, presisi, dan akuntabel dapat dilakukan melalui penetapan
sistem dan mekanisme pelayanan yang mengacu pada sistem
manajemen mutu. Pelaksanaan sistem manajemen mutu untuk hasil
uji laboratorium yang akurat, presisi, dan akuntabel pada
Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare telah
69
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
diterapkan sistem manajemen mutu yang mengacu pada SNI
ISO/IEC 17025:2008.
Dalam upaya penyempurnaan sistem dan mekanisme pelayanan
pada Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
juga dilaksanakan sistem manajemen mutu pelayanan yang
mengacu pada SNI ISO 9001:2008 dengan mengikuti dinamika
perkembangan pedoman dan standar acuan pelayanan, serta
harmonis dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Oleh karena itu, dokumen sistem manajemen mutu pelayanan pada
Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare yang
mengacu pada SNI ISO 9001:2008 menjadi keharusan untuk
disusun yang selanjutnya menjadi acuan dan pedoman dalam
pelayanan.
Sejalan dengan penerapan sistem manajemen mutu yang
mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2008 perlu memperhatikan
kondisi faktual kualitas sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, serta kondisi akomodasi lingkungan yang ada untuk
diidentifikasi dan dilakukan peningkatan dan penyempurnaannya.
Keberhasilan dalam penyempurnaan dan peningkatan
sumberdaya manusia kompeten yang memiliki integritas, handal dan
profesional, menjadi fokus dalam program kebijakan Laboratorium
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare.
Dasar hukum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare adalah
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.140/4/
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina
Pertanian. Ketentuan peraturan perundangan tersebut juga
dilengkapi dengan Keputusan Kepala Laboratorium Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare Nomor:
70
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
365/Kpts/OT.080/L.48.D/8/2017 Tentang Tentang Personel
Penyelenggara Pelayanan Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare Dalam Rangka Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Pelayanan Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare.
Pada tanggal 20 Oktober 2016 Komite Akreditasi Nasional
memutuskan bahwa Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare diputuskan untuk Diakreditasi dengan ruang
lingkup pengujian HA HI Avian Influenza, Serologis Rose Bengal Test
(RBT), Identifikasi mikroskopis serangga gudang Tribolium castaneum
dan Sitophylus zeamais denagan sertifikat nomor LP-1049-IDN.
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanannya
Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare terus
berupaya untuk meningkatkan pelayanannya salah satunya adalah
dengan memperluas ruang lingkup pengujian yang telah
71
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
terakreditasi. Ruang Lingkup pengujian yang diajukan untuk
diakreditasi adalah pengujian Complement Fixation Test sebagai uji
konfirmasi penyakit brucellosis dan identifikasi lalat buah
(Bractocera umbrosa, Bractocera occipitalis, Bractocera cucurbitae) .
Dalam rangka memantapkan kemampuan personel laboratorium
dalam melakukan pengujian tersebut maka diselenggarakan kegiatan
magang/inhouse training. Kegiatan Inhouse Training Identifikasi
Lalat Buah dilaksanakan pada tanggal 2 – 3 Maret 2017 dengan
menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Sylvia Sjam, MS Guru Besar
di Universitas Hasanuddin, Makassar. Inhouse Training berikutnya
adalah Inhouse Training Pengujian Laboratorium Terhadap Penyakit
Brusellosis Dengan Metode Complement Fixation Test dilaksanakan
pada tanggal 11 – 12 April 2017 dengan narasumber Drh. Siswani
dan Rosmawaty, dari Balai Besar Veteriner Maros.
Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
mempunyai prosedur pengendalian mutu untuk memantau
keabsahan pengujian. Pemantauan jaminan mutu hasil pengujian
laboratorium Laboratorium salah satunya dilakukan dengan
mengikuti kegiatan uji banding dan/atau uji profisiensi.
Laboratorium Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare pada
tahun 2017 ini menjadi peserta uji banding Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu untuk ruang lingkup pengujian RBT, Balai
Karantina Pertanian Kelas II Kendari dengan ruang lingkup
pengujian HA HI AI dan RBT, serta hama gudang (Necrobia rufipes,
Carpophilus dimidiatus dan Tribolium castaneum,dan Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Samarinda dengan lingkup pengujian
hama gudang, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke dengan
lingkup pengujian Tribolium castaneum dan Sitophilus zeamais,
Disamping sebagai peserta uji banding laboratorium Stasiun
72
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Karantina Pertanian Kelas I Parepare juga menyelenggarakan
program uji banding. Uji Banding yang pertama diselenggarakan
pada tanggal 14 – 15 Februari 2017 yang dikuti oleh Balai Besar
Karantina Pertanian Makassar dengan lingkup pengujian RBT, HA HI
AI dan hama gudang (Tribolium castaneum dan Sitophilus zeamais),
BBVET Maros untuk ruang lingkup pengujian HA HI AI dan RBT,
Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan dengan lingkup
pengujian identifikasi hama gudang Tribolium castaneum dan
Sitophilus zeamais. Uji Banding kedua dilaksanakan pada tanggal 27
– 28 September 2017 dengan lingkup pengujian Complement
Fixation Test dengan diikuti oleh laboratorium BBVET Maros dan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan. Disamping melakukan
kegiatan uji banding laboratorium Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare juga mengikuti uji profisiensi dengan provider dari
Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian dengan lingkup
pengujian HA HI AI.
Surveilance pertama dilakukan pada tanggal 25 – 26 September
2017 dengan assessor Rosmawaty Peranginangin dan Ening Widosari
dari hasil assesmen tersebut ditemukan sebanyak 9 temuan
ketidaksesuaian bersifat minor sedangkan untuk penambahan ruang
lingkup ditemukan setidaknya 11 temuan ketidak sesuaian bersifat
minor. Untuk memperbaiki salah satu temuan ketidak sesuaian
manajemen laboratorium menyelenggarakan kegiatan Inhouse
Training tentang Pemahaman SIN ISO/IEC 17025 : 2008 dengan
narasumber Ir. Nuryani Dewi Permana, M.Si Kepala Bidang
Pengendalian Mutu Laboratorium BBUSKP.
73
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
5.7 PENYIDIKAN KASUS TINDAK PIDANA KARANTINA
Penyidikan kasus Tindak Pidana Karantina berdasarkan Undang
Undang Nomor 16 Tahun 1992 sepanjang Tahun Anggaran 2014
tidak ditemukan adanya kasus tindak pidana.
5.8 PENGGUNAAN FORMULIR
Penggunaan Formulir selama Tahun Anggaran 2017 untuk
sertifikat Karantina Hewan (HC) sebanyak 15.472 rangkap dan
sertifikat Karantina Tumbuhan (PC) sebanyak 8.077 rangkap dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 21. Penggunaan Sertifikat Karantina Hewan SKP Kelas IParepare Tahun 2017
No. Jenis Sertifikat Jumlah
1.
2.
3.
4.
KH – 9
KH – 10
KH – 11
KH – 12
4.134 Rangkap
5.271 Rangkap
235 Rangkap
5.832 Rangkap
Tabel 23. Penggunaan Sertifikat Karantina TumbuhanSKP Kelas I Parepare Tahun 2017
No. Jenis Sertifikat Jumlah
1.
2.
3.
KT - 9
KT - 10
KT – 12
383 Rangkap
247 Rangkap
7.447 Rangkap
74
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB VI
CAPAIAN PENGUATAN KERJASAMA DANPUBLIK AWARENESS
6.1 PENYEBARLUASAN INFORMASI KARANTINA (SOSIALISASI)
Menurut Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, ikan dan tumbuhan, karantina didefinisikan
sebagai tempat pengasingan dan/atau tindakan sebagai upaya
pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau
organisme pengganggu dari luar negeri dan dari suatu area ke area
lain di dalam negeri, atau keluarnya dari wilayah negara RI.
Dewasa ini Indonesia masih bebas dari sekitar 35 jenis hama
penyakit hewan dan 560 jenis organisme pengganggu tumbuhan
(OPT), sedangkan sekitar 36 jenis hama penyakit hewan dan 1.200
jenis OPT lainnya sudah terdapat di Inodnesia akan tetapi belum
menyebar ke semua pulau/area. Disamping itu berbagai jenis hama
penyakit hewan dan OPT yang sudah terdapat di Indonesia berlum
terdapat di berbagai negara lain.
Oleh karena penyebarannya terutama melalui perdagangan,
maka lalulintas hasil pertanian perlu diatur antara lain melalui
karantina. Semakin meningkatnya volume dan frekuensi lalu lintas
perdagangan hasil pertanian telah mengakibatkan resiko penularan
dan penyebaran hama penyakit hewan dan organisme pengganggu
tumbuhan menjadi semakin meningkat pula.
Dalam membentuk pemerintahan yang bersih dan bebas pungli
Karantina Parepare melaksanakan Sosialisasi Pelayanan Karantina
Menuju Clean and Good Goverment di Balai Habibie Ainun Kota
Parepare (23/5).
75
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Paparan Materi dalam sosialisasi dibawakan oleh 2 nara sumber
yang berbeda yaitu Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan
Informasi Karantina Pertanian, Dr.Ir. Arifin Tasrif, M.Sc, MM dan
Irwasda Daerah Polda Sulawesi Selatan.
Menurut Arifin Tasrif, dalam upaya pelayanan karantina yang
good dan clean governance, pelayanan harus memiliki standar yang
sama. Terkait hal tersebut sudah diterbitkan SK Menteri Pertanian
terkait satgas saber pungli untuk meningkatkan pelayanan publik.
Badan Karantina Pertanian juga sudah berupaya untuk
melaksanakan pelaporan gratifikasi ke KPK.
Komitmen good and clean governance Barantan terlihat dengan
adanya penegakan hukum antara lain dalam bentuk penurunan
pangkat bahkan pemecatan. Titik rawan pungli karantina antara lain
dari aspek tarif PNPB, tindakan karantina 8P, standar pemeriksaan,
pengawasan fumigasi, penunjukan fumigator, ijin perpanjangan
IKH/IKT, tindakan karantina terhadap barang yang masuk berupa
tentengan, kelengkapan persyaratan, dan counter pelayanan.
Untuk mendukung komitmen zero pungli Barantan, dilakukan
dengan pengawasan internal, instruksi barantan terkait larangan
korupsi dan gratifikasi, menetapkan SK Kepala Badan Karantina
Pertanian untuk pembentukan satgas anti pungli di UPT,
menetapkan sms center untuk pengaduan masyarakat. Selain itu,
saat ini 52 UPT sudah ada tim saber pungli di barantan.
6.2 KOORDINASI PENGAWASAN KARANTINA
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare salah satu Unit
Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian yang mempunyai 13
(tiga belas) Kab/Kota di Propinsi Sulawesi Selatan senantiasa
menjalin hubungan yang baik dengan instansi-instansi terkait di
76
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
seluruh wilayah kerja agar terjalin sinergi yang baik terhadap
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perkarantinaan.
Semakin meningkatnya lalu lintas barang dan orang dari
Nunukan yang tidak dilengkapi persyaratan karantina menjadi
ancaman masuk dan tersebarnya media pembawa Hama Penyakit
Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina (OPTK) dan Keamanan Hayati. Selain itu potensi alam
Indonesia yang kaya kadang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab dengan melakukan perdagangan ilegal,
sehingga diperlukan pengawasan yang ketat terhadap media
pembawa tersebut.
Pelaksanaan tugas dan fungsi karantina pertanian yaitu
pengawasan dan pemeriksaan media pembawa tidak akan berjalan
efektif dan optimal tanpa adanya koordinasi dengan instansi terkait
lingkup pelabuhan dan unsur keamanan serta TNI.
Dalam rangka meningkatkan pengawasan dan pencegahan
masuknya HPHK dan OPTK dari pelabuhan Nunukan masuk
Pelabuhan Nusantara Parepare maka akan dilaksanakan Patroli
Bersama yang melibatkan unsur terkait ditempat pemasukan yang
telah ditetapkan maupun ditempat pemasukan dan pengeluaran
yang belum ditetapkan.
Patroli Bersama ini dilakukan sebagai langkah pembinaan
meningkatkan kepatuhan masyarakat dan implementasi pasal 31
Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan serta Peraturan
Pemerintah Nomor 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan. Hal
ini juga diatur dalam Surat Keputusan Kepala Badan Karantina
Pertanian Nomor : 2053/Kpts/OT.160/L/10/2011 tentang Pedoman
Tindakan Preventif dalam Pengawasan dan Penindakan
77
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan serta Pengawasan Keamanan
Hayati.
Tujuan kegiatan Patroli Bersama yang melibatkan unsur terkait
dalam pelabuhan adalah :
a. Meningkatkan kewaspadaan guna mencegah terjadinya
pelanggaran di bidang karantina hewan dan tumbuhan serta
pengawasan keamanan hayati di tempat-tempat pemasukan;
b. Melakukan tindakan pembinaan dan kepatuhan kepada
masyarakat;
c. Melakukan Public awareness kepada masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan
perkarantinaan ; dan
d. Meningkatkan profesionalisme petugas karantina dalam
pemeriksaan dan pengawasan lalulintas media pembawa HPHK
dan OPTK.
Pelaksanaan kegiata Patroli Bersama Tahun 2017 dilaksanakan
pada tanggal 3 Juni 2017 dan dilakukan pada saat bongkar muat
penumpang dengan menjelajahi daerah yang telah ditentukan serta
melihat adanya kerawanan terhadap pelanggaran perkarantinaan,
baik karantina hewan maupun karantina tumbuhan serta
pengawasan keamanan hayati. Mencatat dan mendokumentasikan
informasi yang diperoleh selama patroli. Mengambil tindakan awal
apabila menemukan kasus tertangkap tangan. Target Patroli
Bersama adalah media pembawa HPHK dan OPTK yang
dilalulintaskan di pelabuhan laut Nusantara, utamanya media
pembawa yang masuk dari Nunukan.
78
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
6.3 BULAN BHAKTI KARANTINA PERTANIAN
Bulan Bakti Karantina Pertanian merupakan momentum
kampanye public awareness perkarantinaan yang dapat digunakan
untuk mengarahkan, mendorong dan menggerakan masyarakat
dalam pelaksanaan perkarantinaan melalui kegiatan yang berhasil
dan berdaya guna. Pada akhirnya diharapkan partisipasi dan
dukungan masyarakat dalam pelaksanaan mencegah-tangkal hama
penyakit hewan tumbuhan untuk perlindungan kekayaan alam
hayati dan perekonomian bangsa.
Tema sentral bulan bakti Badan Karantina Pertanian Tahun
2017 adalah Gobar (go barantan), makin tangguh makin terpercaya
dan diadopsi oleh semua unit pelaksana teknis termasuk Stasiun
Karantina Pertaian Kelas I Parepare. Slogan dari penyelenggaraan
Bulan Bakti Karantina Pertanian tahun 2017 adalah : ”Lindungi
negeri, Lestarikan Keanekaragaman hayati”.
Bulan Bakti Karantina berlangsung selama satu bulan penuh
yaitu setiap tanggal 8 Juni sampai dengan 8 Juli setiap tahunnya.
Bulan bakti menjadi bulan yang sarat dengan kegiatan, dimana pada
bulan tersebut setiap UPT mengadakan serangkain kegiatan-kegiatan
untuk lebih mengenalkan peran karantina kepada masyarakat.
Diharapkan dengan strategi komunikasi ini dapat lebih mudah
menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk menggalang
dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap isu perkarantinaan.
Sehingga hal ini dapat memudahkan petugas karantina menjaga
kelestarian sumber daya alam pertanian Indonesia
Bulan bakti karantina pertanian yang dilaksanakan oleh
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare dimulai pada tangal 8
Juni – 8 Juli 2017. Adapun kegiatannya dimulai dengan
79
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Pembukaan dengan format Media Campaign (Media Luar
Ruang/Billboard, Media Cetak, Spanduk, umbul-umbul dan mug
yang dilanjutkan dengan kegiatan anjangsana ke panti asuhan
Hidayatullah di Kota Parepare.
6.4 PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
96/PMK.06./2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan,
pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan Barang Milik
Negara Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik
Negara dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari
pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna barang
dan/atau kuasa pengguna barang dan atau pengelola barang dari
penguasaannya.
Beberapa barang milk negara yang dikelola Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Parepare telah memenuhi persyaratan untuk
dilakukan penghapusan/lelang sesuai Surat Keputusan Menteri
Keuangan Nomor : 155/KM.6/2016 berupa : 1 (satu) paket barang
bergerak berupa bongkaran dari 3 bangunan yang terdiri dari kayu
80 buah, kusen pintu dan jendela 18 unit, besi 425 kg, seng 210
lembar, teralis 3 kg, dengan kondisi rusak berat.
6.5 KUNJUNGAN DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Peran strategis karantina pertanian sebagai barrier regulasi
perdagangan internasional sehubungan dengan pencegahan masuk
dan tersebarnya HPHK/OPTK maupun dihilangkanya hambatan
tarif pada era perdagangan rupanya menjadi motivasi bagi sebagian
kalangan akademisi untuk lebih mengenal arti karantina.
80
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Pengenalan terhadap pengertian, maksud dan tujuan serta
prosedur yang dilaksanakan oleh karantina dapat diperoleh dengan
melakukan kunjungan, studi banding maupun praktek kerja
lapangan/praktek kerja kompetensi pada kantor karantina terdekat
seperti yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare.
Dengan kunjungan dapat diperoleh informasi dan gambaran
umum apa yang ingin diketahui tetapi dengan Praktek Kerja
Kompetensi, informasi yang diperoleh lebih mendalam karena waktu
untuk mendapatkan informasi lebih banyak.
Praktek Kerja Kompetensi bertujuan mengembangkan
pengalaman belajar siswa dalam bentuk praktek kerja dan atau jasa
di unit usaha, perusahaan dan atau instansi pemerintah yang
terkait, membina sikap mandiri dalam berusaha dan atau bekerja,
melatih sikap bermasyarakat yang bergerak dalam bidang usaha dan
jasa, menghayati pola hidup masyarakat yang bergerak dalam bidang
usaha dan jasa, membina hubungan dan kerjasama antara lembaga
dengan masyarakat, pemerintah dan swasta. Berikut daftar
kunjungan/Magang dan PKL di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare selama tahun 2017.
Tabel 23. Daftar kunjungan/Magang dan PKL di SKP Kls IParepare selama tahun 2017
No. Instansi Kegiatan Waktu
1. SMK Negeri 2Pinrang Magang 01 Pebruari s/d 01
Mei 2017
2.
Fakultas Pertanian,Peternakan danPerikananUniversitasMuhammadiyahParepare
Magang 16 Januari s/d 16Maret 2017
81
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3. SMK Negeri 1Pangale Praktek 12 s/d 23 Juni 2017
4 SMK Negeri 1Pangale Praktek 19 s/d 26 Juli 2017
5
Sekolah TinggiManajemenInformatika danKumputerHandayaniMakassar
Penelitian 21 Agustus 2017
6
Sekolah MenengahKejuruan –PertanianPembangunan(SMK-PP) Negeri 4Sidrap
Praktek 5 Sept s/d 15 Okt2017
7
UniversitasMuhammadiyahParepare (FakultasEkonomi) UMPAR
Magang 08 Januari s/d 08Pebruari 2017
8 SKP Kelas I Timika Magang
82
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB VIICAPAIAN PENGUATAN SISTEM INFORMASI
PERKARANTINAAN
7.1 INHOUSE SISTEM (E-QVet dan E-Plaq)
Badan Karantina Pertanian telah mengembangkan sistem
informasi dalam berbagai bidang, dimana ditahun-tahun sebelumnya
Barantan khususnya bagian informasi telah mengembangkan
program E-Qvet dan E-Plaq untuk karantina tumbuhan dalam
rangka mendukung kegiatan tindakan karantina. Kedua program
tersebut terus mengalami perkembangan dan perbaikan,
perkembangan terakhir dari kedua program tersebut adalah adanya
system online sehingga data kegiatan bisa langsung diterima dan
dilihat langsung di pusat dan di UPT tujuan komoditi, selain itu
program ini juga memudahkan petugas dalam menjalankan tugas
operasional karantina, pelaporan dan meningkatkan mutu pelayanan
karantina terhadap pengguna jasa.
7.2 JARINGAN VPN
Dalam rangka meningkatkan akselerasi pelayanan karantina
dan komunikasi data dalam lingkup Badan Karantina Pertanian,
sejak tahun 2011 SKP Kelas I Parepare sebagai Unit Pelaksana
Teknis Badan Karantina Pertanian telah mengembangkan salah satu
teknologi informasi terbaru yaitu Virtual Private Network (VPN) yang
merupakan jaringan telekomunikasi yang dibuat khusus untuk
menghubungkan karantina baik pusat dengan UPT dan antar UPT
diseluruh wilayah Indonesia.
Beberapa manfaat VPN diantaranya adalah :
83
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
a. Menjamin autentikasi, kontrol akses, kerahasiaan dan keutuhan
data. Data dapat dengan cepat diperoleh karena seluruh UPT
yang terhubung VPN dianggap berada pada satu jaringan yang
sama;
b. Pengurangan biaya operasional internet, telepon dan faksimili;
c. Semua data tersentralisasi di server Badan Karantina Pertanian
sehingga memudahkan dalam pengorganisasian jaringan;
d. Pemanfaatannya dapat digunakan untuk segala jenis pelaporan,
misalnya SAK, SIMAK-BMN, E-Plaq, E-Qvet termasuk segala
aplikasi terapan lainnya akan dapat berjalan secara optimal.
7.3 WEBSITE SKP KELAS I PAREPARE
Website Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare sejak
tahun 2011 dengan tampilan baru. Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare adalah skppare2.karantina.pertanian.go.id
Website ini menjadi media bagi Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare untuk menyebarluaskan informasi dalam bidang
perkarantinaan khususnya lingkup Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare kepada masyarakat khususnya pengguna jasa yang
dapat mengakses informasi tentang perkarantinaan hewan dan
tumbuhan serta keamanan hayati dan informasi lainnya.
7.4 SMS CENTER SKP KELAS I PAREPARE
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare sejak tahun 2011
memiliki sms center (skppare2) yang digunakan sebagai media untuk
menyebarluaskan informasi tentang perkarantinaan lingkup Stasiun
84
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Karantina Pertanian Kelas I Parepare kepada instansi terkait,
pengguna jasa, UPT lain dan masyarakat umum dalam mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I Parepare.
85
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB VIIICAPAIAN PENGUATAN SARANA DAN PRASARANA
Untuk mendukung pelaksanaan tupoksi Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Parepare perlu didukung sarana dan prasarana
yang ada. Sebagai hasil dari rekonsiliasi TA. 2017 maka posisi
Barang Milik Negara (BMN) di Neraca (per tanggal 31 Desember 2017)
sebagai berikut :
Tabel 24. Posisi Barang Milik Negara di Neraca SKP Kelas IParepare Tahun Anggaran 2017
Akun NeracaJumlah
Kode Uraian117111117113117114131111132111133111133112134113136111137111
137211
137312137313166112
169122
Barang KonsumsiBahan untuk PemeliharaanSuku CadangTanahPeralatan dan MesinGedung dan BangunanIrigasiJaringanKonstruksi dalam pengerjaanAkumulasi Penyusutan Peralatan danMesinAkumulasi Penyusutan Gedung danBangunanAkumulasi Penyusutan IrigasiAkumulasi Penyusutan JaringanAset Tetap yang tidak digunakan dalamoperasi pemerintahanAkumulasi penyusutan aset Tetap yangtidak digunakan dalam operasi
214.330.07000
18.995.993.6004.281.987.6309.355.162.960
37,000,000187.102.600
0(3,399.264.913)
(195.053.097)
(1.110.000)(27.205.393)869.675.632
(643.866.479)
29.764.662.610
86
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Pada Tahun Anggaran 2017 kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana adalah :
I. Layanan Internal
a. Kendaraan bermotor roda 2
- Pengadaan kendaraan operasional roda 2
b. Perangkat Pengolah
- Pengadaan Alat Pengolah Data Wilker
c. Perangkat Komunikasi
- Pengadaan Alat Komunikasi
d. Peralatan Teknis dan Laboratorium
- Pengadaan Alat Laboratorium
e. Fasilitas Perkantoran
- Pengadaan Meubelair Wilker
- Pengadaan AC Wilker
- Pengadaan Teralis Wilker
- Pengadaan Meubelair Kantor/AC Kantor
- Pengadaan Neon Box Wilker
f. Kantor Pelayanan Karantina Pertanian
- Pemasangan jaringan listrik gedung kantor wilker
garongkong
g. Instalasi Karantina
- Pembangunan instalasi penampungan limbah IKH wilker
garongkong
- Pemasangan jaringan listrik IKH wilker Garongkong
h. Bangunan Karantina Lainnya
- Pembangunan gudang jalan jalur II
- Pembangunan pagar keliling wilker garongkong
- Pembangunan pos jaga wilker garongkong
- Pembangunan parkiran SKP Parepare
- Pembangunan tempat serbaguna wilker garongkong
87
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
8.1 GEDUNG DAN BANGUNAN
Tahun Anggaran 2017 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare melaksanakan pembangunan instalasi penampungan
limbah IKH wilker garongkong, pembangunan gudang jalan jalur II,
pembangunan pagar keliling wilker garongkong, pembangunan pos
jaga wilker garongkong, pembangunan parkiran SKP Parepare dan
pembangunan tempat serbaguna wilker garongkong untuk
menunjang kelangsungan penyelenggaraan karantina pertanian,
selain itu telah memiliki bangunan gedung kantor permanen, gedung
laboratorium permanen, IKH, garasi, bangunan gedung instalasi
bangunan laboratorium permanen, gedung pos jaga permanen,
gedung garasi/pool semi permanen, gang way, incenerator dan
screen house, mess permanen.
8.2 KENDARAAN BEMOTOR
Jumlah kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2 sampai dengan
tahun 2017 SKP Kelas I Parepare :
Tabel 25. Perincian Kendaraan Bermotor SKP Kelas I ParepareTahun Anggaran 2017
No. Jenis KendaraanBermotor Jumlah (unit) Keterangan
1.
2.
Mini bus
Sepeda motor
5
16
Kondisikendaraan baik
Jumlah 21
88
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB IXCAPAIAN PENGUATAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN
9.1 REALISASI ANGGARAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Parepare juga didukung dengan anggaran yang
bersumber dari APBN yang tersedia dalam DIPA awal sebesar
Rp. 8.308.779.000,-. Pagu tersebut mengalamai revisi sebanyak 9
kali dengan revisi terakhir Rp. 8.567.779.000,- yang terdiri dari
Rp. 8.308.779.000 (rupiah murni) dan Rp. 259.000.000 (PNBP). Jika
dibandingkan dengan pagu anggaran TA. 2016 maka anggaran
tersebut mengalami penurunan dari Rp. 12.383.562.000 menjadi
Rp. 8.567.779.000 atau turun sebesar 69,18%. Penurunan anggaran
tersebut karena adanya peningkatan belanja modal.
Selama TA. 2017 DIPA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare mengalami 9 kali revisi yaitu 8 kali revisi tanpa mengubah
anggaran dan 1 kali revisi dengan mengubah pagu anggaran.
1. Revisi I : adanya optimalisasi anggaran dan penambahan volume
dari belanja modal pengadaan alat laboratorium yang semula 3
unit menjadi 4 unit dan pengadaan AC wilker yang semula 4 unit
menjadi 6 unit dengan pagu tetap.
2. Revisi II : adanya optimalisasi anggaran dan penambahan volume
dari belanja modal pengadaan alat komunikasi yang semula 1
unit menjadi 2 unit dan pengadaan alat laboratorium yang
semula 4 unit menjadi 5 unit serta belanja modal gedung dan
bangunan pembangunan kanopi menjadi pembangunan gazebo
wilker garongkong volume 48 M2 dan parkiran SKP Parepare
dengan volume 1 PKT dengan pagu tetap.
89
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3. Revisi III : adanya pergeseran anggaran untuk memenuhi kegiatan
sosialisasi yang digeser dengan melakukan pengurangan alokasi
anggaran pada kegiatan koordinasi eksternal.
4. Revisi IV : adanya perubahan pejabat pengelola keuangan,
perubahan pejabat Kuasa Pengguna Anggaran dan PPSMP.
5. Revisi V : adanya optimalisasi anggaran dan penambahan volume
dari belanja modal pengadaan alat laboratorium yang semula 3
unit menjadi 4 unit dan pengadaan AC wilker yang semula 4 unit
menjadi 6 unit dengan pagu tetap;
6. Revisi VI : revisi DIPA induk terkait penambahan anggaran dari
kelebihan target PNBP dengan pagu bertambah.
7. Revisi VII : adanya revisi pagu minus belanja pegawai dengan
pagu tetap;
8. Revisi VII : adanya revisi pagu minus belanja non pegawai dengan
pagu tetap;
Tabel 26. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per SumberDana SKP Kelas I Parepare Tahun Anggaran 2017
Uraian Anggaran(Rp.)
Realisasi Belanja(Rp.)
Persentase(%)
Rupiah Murni 8.308.779.000 8.151.598.735 98,11%Pinjaman LN - - -Hibah - - -Rupiah MurniPendamping
- - -
PNBP 259.000.000 255.270.970 98,56%`Jumlah 8.567.779000 8.406.869.705 98,12%
90
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Tabel 27. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per JenisBelanja SKP Kelas I Parepare Tahun Anggaran 2017
KodeJenisBel.
Uraian JenisBelanja Anggaran (Rp) Realisasi
Belanja (Rp)Persentase
(%)
51 Belanja Pegawai 2.622.913.000 2.599.575.204 99,1152 Belanja Barang 4.185,949.000 4.051.327.801 96,78%53 Belanja Modal 1.758.917.000 1.755.966.700 99,83
Jumlah 8.567.779.000 8.406.869.705 98.12%
Tabel 28. Rincian Realisasi Pengembalian Belanja per JenisBelanja SKP Kelas I Parepare Tahun Anggaran 2017
Kode JenisBel. Uraian Jenis Belanja Realisasi Pengembalian
Belanja (Rp)51 Belanja Pegawai 052 Belanja Barang 053 Belanja Modal 0
Jumlah 0
Belanja pegawai sebesar Rp. 2.622.913.000 yang telah
digunakan untuk keperluan gaji pokok, tunjangan suami/istri,
tunjangan anak, tunjangan struktural, tunjangan fungsional,
tunjangan pajak, tunjangan beras, belanja uang makan, tunjangan
umum, belanja uang lembur, tunjangan khusus terealisasi sebesar
Rp. 2.599.575.204 atau sekitar 99,11 %
Sedangkan pagu untuk belanja barang sebesar Rp.
4.185,949.000 terealisasi sebesar Rp. 4.051.327.801 atau sekitar Rp.
96,78%. Belanja ini digunakan untuk membiayai keperluan
perkantoran, penambah daya tahan tubuh, belanja operasional
lainnya, biaya pemeliharaan gedung dan bangunan, biaya
pemeliharaan peralatan dan mesin, belanja pengiriman surat dinas
pos surat, belanja sewa, belanja daya dan jasa, belanja bahan,
91
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
honor, belanja perjalanan lainnya. Sedangkan untuk Belanja Modal
dengan plafon sebesar Rp. 1.758.917.000,- terealisasi sebesar Rp.
1.755.966.700,- atau 99.83%.
9.2 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai sumber
penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang berasal
dari pelayanan jasa tindakan karantina dan pengeluaran
barang/fasilitas untuk negara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 2004 yang kemudian disempurnakan menjadi
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2013 yang disempurnakan
menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2016 tentang Jenis
dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
pada Kementerian Pertanian dilakukan pemungutan oleh
Bendaharawan Penerima di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
Parepare dan Pembantu Bendaharawan khusus di tempat wilayah
kerja.
Adanya perubahan tarif akibat berlakunya PP yang baru
tersebut dalam pelaksanaannya berjalan lancar dan tidak terlalu
mengalami permasalahan baik secara administrasi maupun teknis
operasional di lapangan, berkat sosialisasi dari pihak pelayanan
teknis di lapangan secara kontinu.
Perbandingan antara target dan penerimaan dalam 3 tahun
terakhir adalah sebagai berikut :
92
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
Tabel 29. Perbandingan antara Target dan Penerimaan(TA. 2015 – 2017) SKP Kelas I Parepare
No TargetPenerimaan 2015 2016 2017
1.
2.
Target
Penerimaan
Rp. 270.000.000
Rp. 278.945.334
Rp. 233.164.760
Rp. 371.569.709
Rp. 259.000.000
Rp. 255.270.970
Prosentase 131.34 % 103.31% 98,56%
Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, penerimaan jasa
karantina masih merupakan kontributor/sumbangan terbesar dari
seluruh penerimaan negara bukan pajak Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Parepare.
Oleh karena itu fluktuasi penerimaan jasa karantina sangat
berpengaruh terhadap pencapaian target, sedangkan fluktuasi
penerimaan jasa karantina tidak lepas dari banyaknya volume
kegiatan.
Tahun 2017 dicapai dilakukan revisi kelebihan penggunaan
PNBP pada bulan oktober 2017. Perolehan PNBP ini meningkat
dibandingkan dengan tahun yang lalu karena meningkatnya
frekuensi dan volume tindakan karantina hewan tumbuhan.
93
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
BAB XKESIMPULAN DAN SARAN
11.1 KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan selama tahun anggaran 2017
sebagaimana yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan kegiatan tahun 2017 baik penyelenggaraan
administrasi ketatausahaan maupun operasional perkarantinaan
pada umumnya dapat berjalan dengan baik. Namun dengan
keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki berbagai
kendala masih dijumpai.
2. Hasil pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Hewan Karantina
(HPHK) tahun 2017 melalui kegiatan pengamatan status situasi
Hama Penyakit Hewan Karantina yang dilakukan pada 13
kabupaten/kota yang menjadi wilayah pemantauan Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I Parepare didapatkan data sebar
status dan situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) terdiri
atas 23 jenis penyakit yang diperoleh berdasarkan data gejala
klinis dan hasil uji laboratorium secara pasif serta hasil
surveillance.
3. Dari 23 jenis HPHK yang terdata 8 diantaranya telah diteguhkan
diagnosanya melalui pemeriksaan laboratorium
4. Pelaksanaan kegiatan pemantauan daerah sebar OPTK tahun
2017 dapat disimpulkan bahwa ditemukan adanya OPTK A2 pada
94
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
tanaman padi yaitu Paraeucosmetus pallicornis (Dallas) pada
lokasi di Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Luwu.
5. Hasil koleksi HPHK tahun 2017 adalah Serum darah positif
Brucellosis.
6. Dalam kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPTK tahun 2017
ditemukan OPTK jenis bakteri Burkholderia glumae,
Paraeucosmetus pallicornis dan Cuphea balsamona.
7. Beberapa Tempat Pemasukan/pengeluaran belum ditempatkan
petugas karena minimnya aktivitas pelabuhan/bandar udara
namun tetap dilakukan monitoring dan koordinasi pengawasan
dengan instansi terkait dalam bentuk Patroli bersama.
8. Tahun 2017 telah melakukan proses penghapusan untuk
beberapa aset yang kondisinya rusak.
11.2 SARAN
Untuk lebih meningkatkan kinerja yang akan datang,
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut :
1. Perlu adanya dukungan teknis dan anggaraan untuk peningkatan
sarana laboratorium (alat, bahan) sebagai scientific base dalam
rangka pemeriksaan uji diagnostik baik komoditi hewan dan
tumbuhan untuk menuju karantina yang tangguh dan terpercaya
dalam melindungi kelestarian sumber daya hayati, hewan dan
tumbuhan, lingkungan dan keanekaragaman hayati serta
keamanan pangan.
2. Perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
khususnya pendidikan formal seperti S2 di bidang kesehatan
hewan dan hama penyakit tanaman serta peningkatan
keterampilan/keahlian SDM.
95
Laporan Tahunan SKP Kelas I Parepare TA. 2017
3. Perlu adanya sosialisasi secara terus menerus kepada pengguna
jasa.
4. Informasi-informasi yang diberikan oleh pusat sudah cukup baik
dan lancar, oleh sebab itu harus dipertahankan serta
ditingkatkan.