bab i pendahuluan mft
DESCRIPTION
BAB I Pendahuluan MFTTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Multistage Fitness Test atau bisa terjemahkan menjadi Tes Lari
Multitahap merupakan tes yang bertujuan untuk memprediksi Ambilan
Oksigen Maksimum (Maximum Oxygen Uptake) atau Kapasitas Aerobik
Maksimal (VO2max). Tes ini sangat sederhana yang berupa tes lapangan
bukan tes yang dilakukan di laboratorium. Walaupun demikian, hasil tes Lari
Multitahap ini dapat digunakan untuk memprediksi VO2max (Larger and
Lamber., 1982)
Istilah konsumsi oksigen maksimal mempunyai pengertian yang sama
dengan maximal oxygen intake dan maximal oxygen power yang menunjukkan
perbedaan yang terbesar antara oksigen yang dihisap masuk ke dalam paru dan
oksigen yang dihembuskan ke luar paru. VO2 Max merupakan kemampuan
seseorang untuk menghirup dan menggunakan oksigen secara maksimal dalam
melakukan aktivitas atau kegiatan olahraga hingga mengalami kelelahan. Untuk
mengukur VO2 Max, ada beberapa tes yang lazim digunakan. Tes - tes ini
haruslah dapat diukur dan mudah dilaksanakan, salah satu tes yang dapat
digunakan adalah tes lari multi tahap, selain dapat menghemat waktu serta biaya,
tes ini juga tidak membutuhkan ketrampilan khusus untuk melakukannya
(Ismaryati,2006).
Sudarmo Sastropanular, dkk (1997) telah membanding-kan tiga tes,
yaitu (1) Tes Lari 15 Menit; (2) Tes Jalan-Lari dengan Protokol Bruce; dan
(3) Tes Lari Multitahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga hasil tes
tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang berarti dan memiliki korelasi
yang tinggi. Dengan demikian, ketiga tes tersebut sama-sama dapat
digunakan sebagai alat ukur.
Tes ini bukan merupakan alat ukur yang canggih, tetapi menghasilkan
suatu panduan yang bermanfaat terhadap salah satu aspek utama kesegaran
daya tahan yang sebagian besar ditentukan oleh seberapa besar tingkat
efisiensi fungsi jantung dan paru-paru. Hal ini ditunjukkan dengan baik
melalui pengukuran ambilan oksigen maksimum (maximum oxygen uptake).
Pada dasarnya tes ini bersifat langsung : testi (anak yang dites) berlari
secara bolak-balik (shuttle-run) sepanjang jalur atau lintasan yang telah
diukur sebelumnya, sambil mendengar serangkaian sinyal “tut” yang terekam
dalam kaset. Waktu sinyal “tut” tersebut pada mulanya berdurasi sangat
lambat, tetapi secara bertahap menjadi lebih cepat, sehingga akhirnya makin
sulit testi untuk menyamakan kecepatan kakinya dengan kecepatan yang
diberikan oleh sinyal tesebut. Testi berhenti apabila ia tidak lagi mampu
mempertahankan langkahnya, dan tahap ini menunjukkan tingkat ambilan
oksigen maksimum testi tersebut
Penentuan ambilan oksigen maksimum yang paling akurat yaitu
dengan cara mengukur secara langsung di dalam laborato-rium. Seseorang
tidak dapat dengan mudah melakukan tes terhadap sejumlah besar orang yang
dilakukan dalam labora-torium tersebut karena membutuhkan keahlian dan
perangkat laboratorium. Banyak upaya telah dilakukan agar dapat
memprakirakan ambilan oksigen maksimum dengan tes-tes lapangan yang
sederhana. Tes lari multitahap ini telah berhasil dilaksanakan oleh banyak
pelatih dan atlet. Namun, amatlah perlu ditekankan bahwa tes-tes lapangan
hanya dapat memberikan suatu prakiraan bagi ambilan oksigen maksimum.
Adapun pengukuran yang paling akurat hanya dapat diperoleh berdasarkan
tes di dalam laboratorium.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prediksi Ambilan Oksigen Maksimum (Maximum
Oxygen Uptake) atau Kapasitas Aerobik Maksimal (VO2max).
2. Untuk mengetahui kebugaran jasmani mahasiswa.
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui prediksi Ambilan Oksigen Maksimum (Maximum
Oxygen Uptake) atau Kapasitas Aerobik Maksimal (VO2max).
2. Dapat mengetahui kebugaran jasmani mahasiswa.
DAFPUS :
Ismaryati. 2006. Tes Dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press
Leger L.A. and Lambert J. (1982). A Maximal Multistage 20m Shuttle Run Test to Predict VO2 max. Eur. J. Appl. Physiol., 49, 1-5.