bab i pendahuluan elisa.docx

Upload: aulia-octaviyani

Post on 20-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    HIV/AIDS termasuk jajaran penyakit yang mempunyai tingkat penularan yang sangattinggi. Hal ini terjadi karena seringkali seseorang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi

    HIV, sehingga menjadi sumber penularan bagi orang lain. Sampai saat ini diperkirakan terdapat

    sekitar ! juta orang lebih yang terinfeksi HIV di seluruh dunia. "ntuk Indonesia sendiri

    diperkirakan orang yang terinfeksi HIV men#apai $%%.%%% sampai %%.%%% orang yang dari tahun

    ke tahun akan terus bertambah.

    Seseorang terkena HIV biasanya diketahui jika telah terjadi Sindrom Defisiensi Imun

    Dapatan &AIDS' yang ditandai antara lain penurunan berat badan, diare berkepanjangan,

    Sarkoma (aposi, dan beberapa gejala lainnya. )erkembangnya teknologi pemeriksaan saat ini

    mengijinkan kita untuk mendeteksi HIV lebih dini.

    *emeriksaan +aboratorium yang paling umum dilakukan sebagai skrining pertama kali dalam

    melakukan pemeriksaan Anti HIV &merupakan pemeriksaan anti body' yaitu dengan metode +ISA.

    n-im +inked immune sorbent assay & +ISA' atau dalam bahasa indonesianya disebut

    sebagai uji penentuan kadar immunosorben taut en-im, merupakan teknik pengujian serologi

    yang didasarkan pada prinsip interaksi antara antibody dan antigen. *ada awalnya, teknik +ISA

    hanya digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi keberadaan antigen maupunantibody dalam suatu sampel seperti dalam pendeteksian antibody Ig , Ig0, dan IgA pada saat

    terjadi infeksi &pada tubuh manusia khususnya, misalya pada saat terkena 1irus HIV'. 2amun

    seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,teknik +ISA juga diaplikasikan dalam bidang

    patologi tumbuhan, kedokteran, dll.

    2. Rumusan Masalah

    . $. )agaimana sejarah penemuan teknik +ISA3

    . . )agaimana prinsip dasar teknik +ISA3

    . 4. Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik +ISA3

    . 5. Apa saja kelebihan dan kelemahan teknik +ISA3

    . 6. Apa saja ma#am ma#am teknik +ISA3

    . 7. )agaimana langakah kerja teknik +ISA3

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    2/16

    BAB II

    ISI

    1. Sejarah Penemuan

    8eknik +ISA pertama kali diperkenalkan pada tahun $9:$ oleh *eter *erlmann dan 1a

    ng1all. ereka menggunakan teknik +ISA ini dalam bidang imunologi & +ISA

    kon1ensional' untuk menganalisis interaksi antara antigen dan antibodi di dalam suatu sampel,

    dimana interaksi tersebut ditandai dengan menggunakan suatu en-im yang berfungsi sebagai pelopor/ reporter/ signal.

    Dalam perkembangan selanjutnya, selain digunakan sebagai uji kualitatif untuk mengetahui

    keberadaan suatu antibodi atau antigen dengan menggunakan antibodi atau antigen spesifik,

    teknik +ISA juga dapat diaplikasikan dalam uji kuantitatif untuk mengukur kada antibodi atau

    antigen yang diuji dengan menggunakan alat bantu erupa spektrofotometer atau dengan #ara

    menetukan jumlah penambahan atau kadar antibodi atau antigen, sehingga dapat dibuat suatu

    kur1a standard an kadar antibodi atau antigen yang tidak diketahui dapat ditentukan.

    2. Prinsi Dasar !eknik ELISA

    *rinsip dasar dari teknik +ISA ini se#ara simple dapat dijabarkan sebagai berikut ;

    *ertama antigen atau antibodi yang hendak diuji ditempelkan pada suatu permukaan yang

    berupa mi#rotiter. *enempelan tersebut dapat dilakukan melalui dua #ara, yaitu penempelan

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    3/16

    se#ara non spesifik dengan adsorbs ke permukaan mi#rotiter, dan penempelan se#ara spesifik

    dengan menggunakan antibody atau antigen lain yang bersifat spesifik dengan antigen atau

    antibodi yang diuji ara ini digunakan pada teknik +ISA sandwi#h'. Selanjutnya antibodi atau

    antigen spesifik yang telah ditautkan dengan suatu en-im signal &disesuaikan dengan sampel

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    4/16

    *ada beberapa ma#am teknik +ISA, dapat terjadi kesalahan pengujian akibat kontrol negatif

    yang menunjukkan respons positif yang disebabkan inefekti1itas dari larutan blo#king sehingga

    antibodi sekunder atau antigen asing dapat berinteraksi dengan antibodi bertaut en-im signal dan

    menimbulkan signal.

    >eaksi antara en-im signal dan substrat berlangsung relatif #epat, sehingga pemba#aan harus

    dilakukan dengan #epat &pada perkembangannya, hal ini dapat diatasi dengan memberikan

    larutan untuk menghentikan reaksi'.

    &. Alat %an Bahan 'ang Digunakan

    Alat paling utama yang digunakan dalam teknik +ISA adalah mi#rotiter. i#rotiter ini

    berupa suatu papan plastik dengan #ekungan sebanyak 97 buah &! #ekungan ke arah bawah dan

    $ #ekungan ke samping'. i#rotiter ini terbuat dari bahan plistirena. @ekungan dari mi#rotiter

    memiliki tinggi sekitar $ #m dan diameter %,: #m. Selain itu, alat dan bahan lain yang umum

    digunakan dalam teknik +ISA antara lain ;

    Antigen yang dimurnikan &jika sampel yang akan dideteksi atau dikuantifikasikan berupa

    antibodi'.

    +arutan standard &kontrol positif dan negatif'.

    Sampel yang ingin dites.

    @airan pen#u#i &buffer'.

    Antibodi atau antigen yang tertaut dengan en-im signal.

    Substrat yang bersifat spesifik terhadap en-im signal.

    +ISA reader &spektrofotometer' untuk pengukuran kuantitatif.

    (. Ma)am*ma)am !eknik ELISA

    Se#ara umum, teknik +ISA dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknik +ISA kompetitif

    yang menggunakan konjugat antigen en-im atau konjugat antibodi en-im, dan teknik +ISA

    nonkompetitif yang menggunakan dua antibodi &primer dan sekunder'. *ada teknik +ISA

    nonkompetitif, antibody kedua &sekunder' akan dikonjugasikan dengan en-im yang berfungsi

    sebagai signal. 8eknik +ISA nonkompetitif ini seringkali disebut sebagai teknik +ISA

    sandwi#h.

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    5/16

    Dewasa ini, teknik +ISA telah berkembang menjadi berbagia ma#am jenis teknik.

    *erkembangan ini didasari pada tujuan dari dilakukannya uji dengan teknik +ISA tersebut

    sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. )erikut ini adalah beberapa ma#am teknik +ISA

    yang relatif sering digunakan, antara lain ;

    (. 1. ELISA Dire)t

    8eknik +ISA ini merupakan teknik +ISA yang paling sederhana. 8eknik ini seringkali

    digunakan untuk mendeteksi dan mengukur konsentrasi antigen pada sampel +ISA dire#t

    menggunakan suatu antibody spesifik &monoklonal' untuk mendetaksi keberadaan antigen yang

    diinginkan pada sampel yang diuji.

    *ada +ISA dire#t, pertama mi#rotiter diisi dengan sampel yang mengandung antigen

    yang diinginkan, sehingga antigen tersebut dapat menempel pada bagian dinding dinding lubangmi#rotiter, kemudian mi#rotiter dibilas untuk membuang antigen yang tidak menempel pda

    dinding lubang mi#rotiter. +alu antibodi yang telah ditautkan dengan en-im signal dimasukkan

    ke dalam lubang lubang mi#rotiter sehingga dapat berinteraksi dengan antigen yang diinginkan,

    yang dilanjutkan dengan membilas mi#rotiter untuk membuang antibody tertaut en-im signl

    yang tidak berinteraksi dengan antigen. +alu, ke dalam lubang lubang mi#rotiter tersebut

    ditambahkan substrat yang dapat bereaksi dengan en-im signal, sehingga en-im yang tertaut

    dengan antibodi yang telah berinteraksi dengan antigen yang diinginkan akan berinteraksi

    dengan substrat dan menimbulkan signal dapat dideteksi. *endeteksian interaksi antara antibodi

    dengan antigen tersebut selanjutnya dapat dihitung dengan menggunakan kolorimetri,

    #hemilumines#ent, atau fluores#ent end point.

    +ISA dire#t memiliki beberapa kelemahan, antara lain ;

    Immunoreaktifitas antibodi kemungkinan akan berkurang akibat bertaut dengan en-im.

    *enautan en-im signal ke setiap antibodi menghabiskan waktu dan mahal.

    8idak memiliki fleksibilitas dalam pemilihan tautan en-im &label' dari antibodi pada per#obaan

    yang berbeda.

    Amplifikasi signal hanya sedikit.

    +arutan yang mengandung antigen yang diinginkan harus dimurnikan sebelum digunakan untuk

    uji +ISA dire#t.

    Sedangkan kelebihan dari +ISA dire#t antara lain ;

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    6/16

    etodologi yang #epat karena hanya menggunakan $ jenis antibody.

    (emungkinan terjadinya kegagalan dalam uji +ISA akibat reaksi silang dengan antibody lain

    &antibody sekunder' dapat diminimalisasi.

    (. 2. ELISA In%ire)t

    8eknik +ISA indire#t ini pada dasarnya juga merupakan teknik +ISA yang paling

    sederhana, hanya saja dalam teknik +ISA indire#t yang dideteksi dan diukur konsentrasinya

    merupakan antibody. +ISA indire#t menggunakan suatu antigen spesifik &monoklonal' serta

    antibody sekunder spesifik tertaut en-im signal untuk mendeteksi keberadaan antibody yang

    diinginkan pada sampel yang diuji.

    *ada +ISA indire#t, pertama mo#rotiter diisi dengan larutan yang mengandung antigen

    spesifik, sehingga antigen spesifik tersebut dapal menempel pada bagian dinding lubang

    mi#rotiter. Selanjutnya mi#rotiter dibilas untuk membuang antigen yang tidak menempel pada

    dinding lubang mi#rotiter. (emudian larutan sampel yang mengandung antibody yang

    diinginkan dimasukkan ke dalam lubang lubnag mi#rotiter, sehingga terjadi terjadi interaksi

    antara antigen spesifik dengan antibody yang dinginkan. Selanjutnya mi#rotiter kembali dibilas

    untuk membuang antibodi yang tidak berinteraksi dengan antigen spesifik. +alu ke dalam lubang

    mi#rotiter dimasukkan larutan yang berisi antibody sekunder spesifik tertaut en-im signal,

    sehingga pada lubang mi#rotiter tersebut terjadi interaksi antara antibody yang diinginkan

    dengan antibody sekunder spesifik tertaut en-im signal. Selanjutnya mi#rotiter dibilas lagi untuk membuang antibody sekunder tertaut en-im signal yang tidak berinteraksi dengan antibody

    spesifik. (emudian pada tahap akhir +ISA indire#t, ditambahkan substrat yang dapat bereaksi

    dengan en-im signal, lalu en-im yag tertaut dengan antibody sekunder speifik yang telah

    berinteraksi dengan antibody yang diinginkan akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan

    signal yang dapat dideteksi.

    +ISA indire#t memiliki beberapa kelemahan, antara lain ;

    embutuhkan waktu pengujian yang relati1e lebih lama daripada +ISA dire#t karena +ISA

    indire#t membutuhkan kali waktu inkubasi yaitu pada saat terjadi interaksi antara antigen

    spesifik dengan antibody yang dinginkan dan antara antibody yang diinginkan dengan antibody

    sekunder tertaut en-im signal, sedangkan pada +ISA dire#t hanya membutuhkan $ kali waktu

    inkubasi yaitu pada saat terjadi interaksi antara antigen yang diinginkan dengan antibody spesifik

    tertaut en-im signal.

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    7/16

    Sedangkan kelebihan dari +ISA indire#t antara lain ;

    8erdapat berbagai ma#am 1ariasi antibody sekunder yang terjual se#ar komersial di pasar.

    Immunoreaktifitas dari antibody yang diinginkan &target' tidak terpengaruh oleh penautan

    en-im signal ke antibody sekunder karena penautan dilakuka pada wadah berbeda.

    8ingkat sensiti1itas meningkat karena setiap antibody yag diinginkan memiliki beberapa epitop

    yang bisa berinteraksi dengan antibody sekunder.

    (. ". ELISA San%+i)h

    8eknik +ISA jenis ini menggunakan antibody primer spesifik untuk menangkap antigen

    yang diinginkan dan antibody sekunder tertaut en-im signal untuk mendeteksi keberadaan

    antigen yang diinginkan. *ada dasarnya, prinsip kerja dari +ISA sandwi#h mirip dengan +ISA

    dire#t, hanya saja pada +ISA sandwi#h, larutan antigen yang diinginkan tidak perlu

    dipurifikasi. 2amun, karena antigen yang diinginkan tersebut harus dapat berinteraksi dengan

    antibody primer spesifik dan antibody sekunder spesifik tertaut en-im signal, maka teknik

    +ISA sandwi#h ini #enderung dikhususkan pada antigen memiliki minimal sisi antigeni# &sisi

    interaksi dengan antibodi' atau antigen yang bersifat multi1alent seperti polisakarida atau

    protein. *ada +ISA sandwi#h, antibody primer seringkali disebut sebagai antibody penangkap,

    sedangkan antibody sekunder seringkali disebut sebagai antibody penangkap, sedagkan antibody

    sekunder seringkali disebut sebagai antibody deteksi. Dalam pengaplikasiannya, +ISA sandwi#h lebih banyak dimanfaatkan untuk mendeteksi

    keberadaan antigen multi1alent yang kadarnya sangat rendah pada suatu larutan dengan tingkat

    kontaminasi tinggi. Hal ini disebabkan +ISA sandwi#h memiliki tingkat sensiti1itas tinggi

    terhadap antigen yang diinginkan akibat keharusan dari antigen tersebut untuk berinteraksi

    dengan kedua antibody.

    *ada +ISA sandwi#h, pertama mi#rotiter diisi dengan larutan yang mengandung

    antibody penangkap, sehingga antibody penangkap tersebut dapat menempel pada bagian

    dinding lubang mi#rotiter. Selanjutnya mi#rotiter dibilas untuk membuang antibody penangkap

    yang tidak menempel pada dinding lubang mi#rotiter. (emudian larutan sampel yang

    mengandung antigen yang diinginkan dimasukkan ke dalam lubang lubang mi#rotiter, sehingga

    terjadi interaksi antara antibody penangkap dengan antigen yang diinginkan. Selanjutnya,

    mi#rotiter kembali dibilas untuk membuang antigen yang tidak bereaksi dengan antigen

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    8/16

    penangkap. +alu, kedalam lubang mi#rotiter dimasukkan larutan yang berisi antibody dete#tor

    sehingga pada lubang mi#rotiter tersebut terjadi interaksi antara antigen yang diinginkan dengan

    antibody dete#tor. Selanjutnya mi#rotiter dibilas lagi untuk membuang antibody dete#tor yang

    tidak berinteraksi dengan antibody spesifik. (emudian pada tahap akhir +ISA indire#t,

    ditambahkan substrat yang dapat bereaksi dengan en-im signal, lalu en-im yang tertaut pada

    antibody dete#tor yang telh berinteraksi dengan antigen yang diinginkan akan bereaksi dengan

    substrat dan menimbulkan signal yang dapat dideteksi.

    Dalam +ISA sandwi#h, terdapat beberapa faktor yng mempengaruhi tingkat sensiti1itas

    dari hasil pengujian, antara lain ;

    )anyak molekul antibody penangkap yang berhasil menempel pada dinding dinding mi#rotiter.

    A1initas dari antibody penangkap dan antibody dete#tor terhadap antigen sebenarnya, teknik

    +ISA sandwi#h ini merupakan pengembangan dari teknik +ISA terdahulu, yaitu +ISA

    dire#t. (elebihan teknik +ISA sandwi#h ini pada dasarnya berada pada tingkat sensiti1itasnya

    yang relatif lebih tinggi karena antigen yang diinginkan harus dapat berinteraksi dengan dua

    jenis antibody, yaitu antibody penangkap dan antibody dete#tor. 2amun demikian, teknik +ISA

    sandwi#h ini juga memiliki kelemahan, yaitu teknik ini hanya dapat diaplikasikan untuk

    medeteksi antigen yang bersifat multi1alent serta sulitnya men#ari dua jenis antibody yang dapat

    berinteraksi antigen yang sama pada sisi antigeni# yang berbeda &epitopnya harus berbeda'.

    (. &. ELISA Bi,tin Ster ta-i%in /enis ELISA M,%ern0

    *ada perkembangan selanjutnya, teknik +ISA sandwi#h ini juga dikembangkan untuk

    mendeteksi antibody dengan tingkat sensiti1itas relatif lebih tinggi. 8eknik ini dikenal sebagai

    teknik +ISA penangkap antibody, dimana prinsip kerjanya sama dengan +ISA sandwi#h,

    hanya saja yang digunakan dalam teknik ini adalah antigen penangkap dan antigen dete#tor

    &antigen bertaut en-im signal, bersifat opsional apabila antibody yang diinginkan tidak bertaut

    dengan en-im signal'.

    @ontoh dari aplikasi teknik ini adalah teknik +ISA untuk mendeteksi 1itamin biotin

    yang bertaut dengan suatu antibody a1idin dengan mengubah antibody a1idin menjadi antibody

    strepta1idin, dimana satu molekul strepta1idin dapat mengikat empat molekul biotin

    &pengembangan dari +ISA indire#t', sehingga signal yang teramplifikasi menjadi semakin kuat

    akibat interaksi antara biotin dengan en-im yang menjadi semakin banyak.

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    9/16

    (. (. ELISA #,m etiti

    8eknik +ISA jenis ini juga merupakan pengembangan teknik +ISA terdahulu.*rinsip

    dasar dari teknik ini adalah dengan menambahkan suatu #ompetitor ke dalam lubang

    mikrotiter.8eknik +ISA kompetitif ini dapat diaplikasikan untuk mendeteksi keberadaan

    antigen atau antibody.

    *ada pendeteksian antigen, pertama mikrotiter diisi antibody spesifik yang dapat

    berinteraksi dengan antigen yang diinginkan maupun antigen spesifik bertaut en-im signal,

    sehingga antibody spesifiktersebut dapat menempel pada bagian dinding dinding

    lubangmikrotiter. +alu larutan yang mengandung antigen spesifik yang telah ditautkan dengan

    en-im signal dan larutan sampel yang mengandung antigen yang diinginkan dimasukkan ke

    dalam lubang lubang mikrotiter sehingga terjadi kompetisi antaraantigen spesifik bertaut en-im

    signal dengan antigen yang diinginkan untuk dapat berinteraksi dengan antibody spesifik yangdilanjutkan dengan membilas mikrotiter untuk membuang antigen spesifik tertaut en-im signal

    atau antigen yang tidak berinteraksi dengan antibody spesifik. +alu kedalam lubang lubang

    mikrotiter tersebut ditambahkan substrat yang dapat bereaksi dengan en-im signal yang tertaut

    pada antigen spesifik, sehingga en-im yang tertaut dengan antigen yang telah berinteraksi

    dengan antibody spesifik akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan signal yang dapat

    dideteksi. *ada proses pendeteksian ini, pendeteksian positif ditandai oleh tidak adanya signak

    yang ditimbulkan, yang berarti bahwa antigen yang diinginkan telah menang berkompetisi

    dengan antigen spesifik tertaut en-im signal dan berinteraksi dengan antibody spesifik.

    Sedangkan pada pendeteksian antibody, pertama mikrotiter diisi antigen spesifik yang

    dapat berinteraksi dengan anti bodi yang diinginkan maupun antibody spesifik tertaut en-im

    signal, sehingga antigen spesifik tersebut dapat menempel pada bagian dinding dinding

    mikrotiter, kemudian mikrotiter dibilas untuk membuang antigen spesifik yang tidak menempel

    pada dinding dinding mikrotiter. +alu larutan yang mengandung antibody spesifik yang telah

    ditautkan dengan en-im signal dan larutan sampel yang mengandung antibody yang diinginkan

    dimasukkan ke dalam lubang lubang mikrotiter, sehingga terjadi kompetisi antara antibody

    spesifik tertaut en-im signal dengan antibody yang diinginkan untuk dapatberinteraksi dengan

    antigen spesifik, yang dilanjutkan dengan membilas mikrotiter untuk membuang antibody

    spesifik tertaut en-im signal atau antibody yang tidak berinteraksi dengan antigen spesifik. +alu,

    kedalam lubang lubang mikrotiter tersebut ditambahkan substrat yang dapat bereaksi dengan

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    10/16

    en-im signal yang tertaut pada antibody spesifik, sehingga en-im yang tertaut dengan antibody

    yang telah berinteraksi dengan antigen spesifik akan bereaksi dengan substrat dan menimbulkan

    signal yang dapat dideteksi. *ada proses pendeteksian ini, pendeteksian positif juga ditandai oleh

    tidak adanya signal yang ditimbulkan, yang berarti antibody yang diinginkan telah menang

    berkompetisi dengan antibody spesifik tertaut en-im signal dan berinteraksi dengan antigen

    spesifik.

    (elebihan dari teknik +ISA kompetitif ini adalah tidak diperlukannya purifikasi terhadap

    larutan sampel yang mengandung antibody atau antigen yang diinginkan, tapi hasil yang

    diperoleh tetap memiliki tingkat sensiti1itas tinggi akibat sifat spesitifitas dari antibody dan

    antigen.

    (. . ELISA Multi le3

    8eknik +ISA merupakan pengembangan teknik +ISA yang ditujukan untuk pengujianse#ara simultan,sedangkan prinsip dasarnya mirip dengan teknik +ISA terdahulu.

    . 4,nt,h Langkah #erja !eknik ELISA

    )erikut ini adalah #ontoh langkah kerja beberapa ma#am teknik +ISA, yaitu;

    Pen%eteksian anti$,%5 %engan ELISA in%ire)t6

    $. elapisi mikrotiter plate dengan antigen yang sudah dimurnikan dengan membiarkan larutan

    berisi antigen menempel pada dinding/ permukaan selama 4% 7% menit.

    . embilas antigen yang tidak terikat dengan buffer.

    4. elapisi sisi sisi tertentuyang mungkin tidak spesifik dilekati oleh antigen dengan protein yang

    tidak berhubungan/ tidak spesifik &seperti larutan susu bubuk'

    5. embilas protein yang tidak melekat.

    6. enambahkan sampel serum yang akan dideteksi antibodinya dan membiarkan antibody

    spesifik untuk berikatan dengan antigen.

    7. embilas antibody yang tidak terikat.

    :. enambahkan anti Ig yang akan berikatan pada daerah # pada antibody yang spesifik &sebagai

    #ontoh, anti rantai gamma manusia yang berikatan dengan Ig0 manusia'. Daerah # pada anti Ig

    akan berikatan se#ara ko1alen dengan en-im.

    !. embilas kompleks antibody en-im yang tidak terikat.

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    11/16

    9. enambahkan substrat #hromogeni#; substrat yang tidak berwarna yang terikat ke en-im akan

    dikon1ersi menjadi produk.

    $%. Inkubasi sampai mun#ul warna, dan

    $$. "kur dengan spe#trometer. ?ka semakin pekat warna yang dideteksi, maka makin besar kadar

    antibody spesifik dalam sampel.

    Pen%eteksian antigen %engan ELISA san%+i)h6

    $. elapisi mikrotiter plate dengan antibodi yang sudah dimurnikandimurnikan dengan

    membiarkan larutan berisi antigen menempel pada dinding/ permukaan selama 4% 7% menit.

    . embilas antibodi yang tidak terikat dengan buffer

    4. elapisi sisi sisi tertentuyang mungkin tidak spesifik dilekati oleh antigen dengan protein yang

    tidak berhubungan/ tidak spesifik &seperti larutan susu bubuk'

    5. embilas protein yang tidak melekat.6. enambahkan sampel yang akan dideteksi antigennya dan membiarkan antibodi untuk

    berikatan dengan antigen spesifik dari sampel.

    7. embilas antigen yang tidak terikat.

    :. enambahkan antibody yang telah terlabeli dengan en-im dan bersifat spesifik untuk epitope

    yang berbeda pada antigen sampel, sehingga terbentuk sandwi#h.

    !. embilas antibody en-im yang tidak terikat.

    9. enambahkan substrat #hromogeni#; substrat yang tidak berwarna yang terikat ke en-im akan

    dikon1ersi menjadi produk.

    $%. Inkubasi sampai mun#ul warna.

    $$. "kur dengan spektrofotometer. ?ika semakin pekat warna yang terdeteki, maka makin besar

    kadarantigen spesifi dalam sampel.

    7. A likasi !eknik ELISA

    )erikut ini adalah beberapa ontoh aplikasi teknik +ISA, antara lain;

    a. *emeriksaan donor darah untuk pembuktian adanya kontaminasi 1irus;

    HIV $ dan HIV &keberadaan antibody anti HIV'

    Hepatitis @ &presen#e of antibodies'

    Hepatitis ) &test untuk keberadaan antibody dan antigen 1irus'

    H8+V $ dan &keberadaan entibodi'

    b. *engukuran le1el hormone

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    12/16

    h@0 &sebagai tes kehamilan'

    +H & menentukan waktu o1ulasi'

    8SH, 84dan 85 &untuk fungsi thyroid'

    #. *endeteksian Infeksi Agen penularan se#ara seksual, HIV, Syphilis dan @hlamydia

    Hepatitis ) dan @

    8oBoplasma 0ondii

    d. *endeteksian bahan allergen pada makanan dan debu rumah.

    e. *endeteksian keberadaan -at obat obatab terlarabg, seperti

    @o#ain

    Cpium 9 tetrahydro#annabiol, #ampuran aktif pada marijuana.

    8. 4,nt,h A likasi ELISA6 !es #ehamilan Menggunakan H,rm,n h49

    *ada hari kesepuluh setelah sel telur dibuahi oleh sperma pada saluran Tuba fallopi, sel

    telur akan bergerak menuju >ahim dan melekat pada dinding >ahim tersebut. Sejak saat itulah

    plasenta akan mengalami perkembangan dan h@0 mulai diproduksi. Human @horioni#

    gonadotropin &h@0' pada dasarnya merupakan hormone glikoprotein yang diproduksi oleh sel

    normal trofoblat pada plasenta selama kehamilan yang dapat ditemukan dalam darah dan air seni.h@0 terdiri dari subunit polipeptida yang terikat se#ara nonko1alen dengan berat

    molekul total 49 kD. Subunit rantai identi# dengan subunit rantai dari h+H &human +uteini-ing

    Hormone', h SH &human olli#le Stimulating Hormone' dan h8SH &human 8hyreoidea

    Stimulating Hormone'. Subunit bertanggung jawab pada efek hormonal molekul h@0.

    *engukuran h@0 yang sempurna dan keberadaan subunit memberi hasil yang sama pada darah

    dan urin, tapi tidak pada subunit . *roduksi hormone h@0 akan bertambah banyak selama

    trimester pertama, dimana le1el h@0 yang sempurna mempunyai rentang dari %%%% mI"/ml

    sampai 6%%%% mI"/ml &$ ng < $6 mI"'.

    (eberadaan h@0 sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama keterlambatan

    haid, yaitu kira kira hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding >ahim. (adar hormone

    tersebut akan terus menerus bertambah hingga minggu ke $5 $7 kehamilan, terhitung sejak hari

    terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil akan mengalami penambahan kadar hormone h@0

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    13/16

    sebanyak dua kali lipat setiap 4 hari. *eningkatan kadar hormone ini biasanya

    ditandai dengan mual dan pusing yang sering dialami oleh para ibu hamil. Selanjutnya kadar

    h@0 akan menurun terus se#ara perlahan, dan hamper men#apai kadar normal beberapa saat

    setelah persalinan. *engetesan dapat dilakukan pada saat wanita mengalami keterlambatan siklus

    haid atau kira kira : hari setalah berhubungan.Sampel yang sigunakan pada umumnya adalah

    urin. )iasanya dianjurkan menggunkan air seni yang keluar pertama kali setelah bangun pagi,

    karena pada saat tersebut konsentrasi hormone h@0 relatif tinggi. Sebenarnya uji darah pada tes

    kehamilan yang dilakukan di laboratorium juga memiliki prinsip kerja yang relatif sama, yait

    mendekati kadar h@0. 2amun, tes darah mempunyai kelebihan berupa kemampuan untuk

    mendeteksi usia janin bertumbuh di dalam >ahim seorang ibu.

    Perkiraan #a%ar h49 %alam Darah #ehamilan !rimester ke%ua

    *erempuan yang tidak hamil dan laki laki(urang dari 6 I"/+(international units

    per liter)

    II

    bu

    hamil;

    5 ! hari setelah haid terakhir 6 $%% I"/+5 6 minggu &$ bulan' setelah haid

    terakhir 6% 6%% I"/+6 7 minggu setelah haid terakhir $%% $%.%%% I"/+$5 $7 minggu &5 bulan' setelah haid

    terakhir

    $ .%%% :%.%%%

    I"/+kehamilan trimester ketiga $.%%% 6%.%%% I"/+*erempuan pas#a menopause (urang dari $% I"/+

    (euntungan test kehamilan dengan menggunakan uji kadar hormone h@0 antara lain;

    Analisa yang hemat dan efektif dengan kualitas tinggi dan harganya memadai.

    fisien dan fleksibel; sampel yang berbeda dapat dianalisa se#ara stimulant dengan jumlah

    #ekungan uji yang fleksibel.

    Spesifik; sepasang antibody mempunyai selekti1itas tinggi se#ara spesifik berikatan denganh@0.

    *rosedur yang sederhana.

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    14/16

    Dalam pengaplikasian teknik +ISA, serum h@0 selain dapat digunakan sebagaitest

    kehamilan untuk mengetahui keberadaan janin dalam >ahim,juga dapat digunakan untuk

    berbagai uji kehamilan lainnya, antara lain;

    *rediksi kehamilan yang multiple/ lebih dari $.

    Diagnosis kehamilan yang abnormal.

    *enentuan fase kehamilan/ masa kehamilan.

    Diagnosis diferensial pada infertilitas/ ketidaksuburan pada wanita atau pria.

    In1ertigasi lanjut setelah terapi untuk tumor trofoblastik.

    Alat tes h@0 yang menggunakan teknik +ISA tersedia dalam bentuk di pasaran, yaitu;

    )erupa alat yang digunakan dengan #ara memaparkannya pada aliran urin saat pertama

    berkemih di pagi hari selama beberapa saat. ?enis alat ini sangat umum digunakan, karena dijual bebas di apotek, dan penggunaannya mudah. )erikutini adalah #ara kerjanya;

    $. *ada saat alat tes mulai bekerja, akan mun#ul garis pada jedela berbentuk lingkaran &?endela

    #ontrol'.Dimana garis tersebut merupakan garis konttrol yang menunjukkan bahwa tes bekerja

    se#ara benar.

    . ?endela berbentuk persegi akan menunjukkan hasil tes. Apabila garis mun#ul pada jendela

    berbentuk persegi &jendela hasil' maka alat tes telah mendeteksi adanya hormone h@0 dan

    mununjukkan adanya kehamilan.

    Hasil negatif; un#ulnya satu garis pada jendela konttrol &berbentuk lingkaran' menandakan

    bahwa anda tidak hamil dan tes telah dilakukan dengan benar.

    Hasil positif; un#ul garis pada jendela #ontrol &berbentuk lingkaran' dan jendela hasil

    &berbentuk persegi' menandakan anda hamil

    Hasil 8idak Valid; Apabila garis pada jendela #ontrol tidak mun#ul berarti tes tidak dilakukan

    dengan benar.

    )erupa alat digunakan dengan #ara membubuhi beberapa tetes serum pada mikrotiter. )erikut

    ini adalah #ara kerjanya;

    $. engandalkan antibody h@0 yang terimbolisasi pada media padat yang berikatan dengan

    h@0 yang bebas dari sampel &urin'

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    15/16

    . Antibodi kelin#i anti h@0 berkonjungsi dengan horseladish peroBidase &H>*' sebagai larutan

    konjugasi antibody en-im.

    4. Sampel tes dibiarkan untuk bereaksi simultan dengan antibody, menghasilkan h@0 antara fase

    padat denga antibody en-im.

    5. Setelah inkubasi, #ekungan dibilas untuk membilas antibody en-im yang tidak terikat.

    (emudian substrat H>*, 8 ), ditambahkan untuk menghasilkan warna biru.

    6. *erkembangan warna dihentikan dengan penambahan stop solution yang akan mengubah warna

    kuning.

    7. (onsentrasi h@0 se#ara langsung proporsional terhadap intensitas warna yang dihasilkan dan

    diukur absorbansinya dengan spektrofotometer.

    BAB III

    PENU!UP

    1. #esim ulan

    +ISA & Enzym-Linked Immunosorbent Assay ', tes ini mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh

    terhadap 1irus HIV. Antibodi tersebut biasanya diproduksi mulai minggu ke , atau bahkan setelah

    minggu ke $ setelah terpapar 1irus HIV. (erena alasan inilah maka para ahli menganjurkan pemeriksaan

    +ISA dilakukan setelah minggu ke $ sesudah melakukan akti1itas seksual berisiko tinggi atau tertusuk

  • 7/24/2019 BAB I pendahuluan elisa.docx

    16/16

    jarum suntik yang terkontaminasi. 8es +ISA dapat dilakukan dengan sampel darah 1ena, air liur, atau air

    ken#ing.

    Hasil positif pada +ISA belum memastikan bahwa orang yang diperiksa telah terinfeksi HIV.

    asih diperlukan pemeriksaan lain, yaitu estern )lot atau I A, untuk mengkonfirmasi hasil

    pemeriksaan +ISA ini. ?adi walaupun +ISA menunjukkan hasil positif, masih ada dua kemungkinan,

    orang tersebut sebenarnya tidak terinfeksi HIV atau betul betul telah terinfeksi HIV.

    DA:!AR PUS!A#A

    http;//nusaindah.tripod.#om/hi1.html diunduh pada 4 ?anuari %$ pukul $4.$% I)

    http;//my.opera.#om/marunting/blog/show.dml/$5 %669 diunduh pada 5 ?anuari %$ pukul

    $6.4% I)

    http;//www.#atatandokter.#om/ %%!/%7/jenis jenis pemeriksaan hi1aids.html diunduh pada

    4 ?anuari %$ pukul $ .4% I)

    http;//www.s#ribd.#om/do#/49%$%!66/ +ISA diunduh pada 4 ?anuari %$ pukul $5.%% I)

    http;//www.s#ribd.#om/do#/:974!7$/56/8es +ISA diunduh pada 6 ?anuari %$ pukul $7.4%

    I)