bab i pendahuluan a. latar belakang...

16
1 Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk menyiapkan subjek pendidikan dalam menghadapi lingkungan yang terus mengalami perubahan. Sehingga dari pendidikan tersebut diharapkan subjek didik mampu merespon masyarakat. Dengan demikian kondisi pendidikan pada dasarnya mengisyaratkan dua kecenderungan. Di satu sisi ia menuntut profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik yang lebih kreatif, sedangkan di sisi lain siswa sebagai subjek didik diharapkan mampu mengerti, paham dan melakukan sesuatu sebagai suatu bentuk aktualisasi diri dari proses pendidikan tersebut. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran pada dasarnya perlu memperhatikan beberapa hal penting, baik itu berupa metode pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, termuatnya berbagai nilai (etika, estetika, logika dan kinestetika), serta menciptakan kondisi yang lebih hidup dan mampu menyediakan pengalaman belajar yang beragam (Ali,1983: 9). Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggungjawab dan kebangsaaan. Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai pendidikan

Upload: lamtu

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

1

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk

menyiapkan subjek pendidikan dalam menghadapi lingkungan yang terus

mengalami perubahan. Sehingga dari pendidikan tersebut diharapkan subjek didik

mampu merespon masyarakat. Dengan demikian kondisi pendidikan pada

dasarnya mengisyaratkan dua kecenderungan. Di satu sisi ia menuntut

profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik yang lebih kreatif, sedangkan di sisi

lain siswa sebagai subjek didik diharapkan mampu mengerti, paham dan

melakukan sesuatu sebagai suatu bentuk aktualisasi diri dari proses pendidikan

tersebut. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran pada dasarnya perlu

memperhatikan beberapa hal penting, baik itu berupa metode pembelajaran yang

lebih berpusat pada siswa, termuatnya berbagai nilai (etika, estetika, logika dan

kinestetika), serta menciptakan kondisi yang lebih hidup dan mampu

menyediakan pengalaman belajar yang beragam (Ali,1983: 9).

Tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta memiliki rasa tanggungjawab dan kebangsaaan.

Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang

menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai pendidikan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

2

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dasar. Pemerintah telah memutuskan bahwa pendidikan TK merupakan wadah

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik

sesuai dengan sifat alami anak. Sebagaimana telah diketahui dalam menuju

kedewasaan setiap anak memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri.

Sedangkan kesempatan untuk mengembangan diri itu memerlukan fasilitas dan

sarana pendukung dalam berbagai bentuk seperti sarana pendidikan yang

menunjang, serta tentunya diperlukan pula keprofesionalan guru dalam mendidik

anak sehingga dapat menghasilkan bibit-bibit unggul yang kelak akan menjadi

tunas-tunas harapan bangsa yang bermutu yang dapat dibanggakan.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru TK

adalah mengelola kegiatan pembelajaran yang termasuk didalamnya

mempersiapkan, merancang, melaksanakan, mengevaluasi, memperbaiki dan

mengembangkan kegiatan pembelajaran di TK berdasarkan prinsip-prinsip

keilmuaan pendidikan keguruan yang dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya secara akademis dan ilmiah.

Pada masa usia TK, perkembangan gerak yang terjadi berupa peningkatan

kualitas pola gerak yang dikuasai pada masa bayi. Perkembangan kemampuan

motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan

permainan yang dapat mereka lakukan. Peningkatan kemampuan gerak terjadi

seiring dengan meningkatnya kemampuan konsentrasi, koordinasi mata, tangan

dan kaki. Perkembangan gerak akan optimal apabila anak memiliki kesempatan

cukup besar untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk gerakan-gerakan yang

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

3

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melibatkan keseluruhan bagian anggota- anggota tubuh itu. Kecenderungan itu

biasanya terlihat pada awal pembelajaran semester pertama.

Berdasarkan hasil identifikasi di lapangan, terungkap beberapa masalah

yang terjadi dalam pembelajaran. Pertama, anak kurang konsentrasi dan tidak

fokus dalam mengikuti pembelajaran. Perhatian anak cenderung mengarah pada

hal-hal lain yang dianggap oleh dirinya menarik. Hal ini terkadang membuat

proses pembelajaran berjalan lambat. Apa yang menjadi tujuan pembelajaran yang

telah dirancang oleh guru dalam SKH (Satuan Kegiatan Harian) menjadi tidak

terlaksana dengan baik. Kedua, anak tidak bisa memusatkan perhatian terhadap

suatu tugas yang disampaikan oleh guru. Rata-rata mereka susah untuk

menjalankan langsung setiap perintah dari gurunya. Hal ini bukan dikarenakan

tugasnya sulit atau mereka tidak bisa mengerjakan tugas tersebut. Tapi kondisi ini

lebih dikarenakan konsentrasi anak yang kurang fokus terhadap tugas yang sedang

dijalani. Anak lebih senang mengobrol dengan teman-teman di samping kiri dan

kanan mereka, daripada mengerjakan tugas dari ibu gurunya. Biasanya untuk

memerintahkan suatu tugas kepada anak, guru harus ekstra sabar dan perlahan

membimbing mereka. Ketiga, karena anak kurang konsentrasi terhadap tugasnya

saat di kelas, ini menjadikan anak kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Kurang aktif dalam mengerjakan setiap tugas-tugas yang telah diperintahkan oleh

gurunya. Aktivitas mereka lebih banyak jalan-jalan bolak-balik di dalam kelas,

mengobrol dengan teman terdekat yang dekat dengan bangkunya serta ada pula

yang berlari keluar kelas kemudian asyik bermain di halaman sekitar sekolah.

Keempat, karena ketiga hal di atas dampaknya adalah berpengaruh kepada

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

4

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemampuan kognitif anak yang terhambat. Rata – rata anak sulit diarahkan untuk

bisa membaca, menulis dan menghitung. Walaupun pada dasarnya ketiga kegiatan

tersebut akan diajarkan ditingkat sekolah dasar.Salah satu yang paling menjadi

perhatian peneliti adalah hampir 50% anak kesulitan untuk belajar menghitung.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka digunakan penerapan permainanleg

puzzle, dimana dalam penggunaannnya memerlukan daya pengamatan dan

konsentrasi dalam membentuk serta melatih kemampuan berhitunganak terhadap

kepingan-kepingan puzzle yang ada.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti menganggap perlu

mengadakan perbaikan melalui penelitian penerapan permainan leg puzzle

dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak TK ( Penelitian Tindakan

Kelas di Kelompok B TK Daya Wanita kecamatan Darmaraja).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan

permasalahan yang berhubungan dengan penerapan permainan leg puzzle dalam

meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Daya Wanita

kecamatan Darmaraja, ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi awal karakteristik kemampuan berhitung anak

kelompok B di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja?

2. Bagaimanakah kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Daya Wanita

Kecamatan Darmaraja sebelum diterapkan permainan leg puzzle dalam

pembelajaran?

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

5

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagaimanakah kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Daya Wanita

Kecamatan Darmaraja setelah penerapan permainan leg puzzle dalam

pembelajaran?

Rencana pemecahan masalah akan dilaksanakan dengan 3 siklus. Pada

siklus pertama, RPP ditekankan pada pemahaman anak dalam menggunakan leg

puzzle. Siklus kedua, ditekankan pada pengamatan kepada anak sebelum leg

puzzle digunakan. Siklus ketiga, ditekankan dalam memotivasi anak untuk

mengembangkan daya konsentrasinya dalam bermain leg puzzle.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang peneliti harapkan dari Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai perencanaan,

pelaksanaan dan hasil dari penerapan permainan leg puzzle dalam

meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B di TK Daya Wanita

kecamatan Darmaraja.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :

a. Mengenali anak dan kondisi awal karakteristik perkembangan kognitif

anak kelompok B di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja.

b. Meningkatkan perkembangan kognitif anak berupa kemampuan berhitung

anak kelompok B di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

6

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Mengetahui tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran di TK Daya

Wanita Kecamatan Darmaraja pada bidang pengembangan kemampuan

berhitung anak, sebelum perbaikan pembelajaran dan setelah perbaikan

pembelajaran dengan menggunakan penerapan permainan leg puzzle.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

diantaranya:

1. Bagi peneliti sebagai guru TK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

alternatif dalam mengembangkan proses kegiatan belajar mengajar di

kelas. Dalam proses kegiatan belajar mengajar ini, guru tidak hanya

menggunakan satu metode pembelajaran saja, namun dibutuhkan variasi

metode-metode pembelajaran lainnya yang sesuai dengan situasi dan

kondisi saat proses pembelajaran berlangsung. Penerapan permainan leg

puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak dalam bidang

pengembangan kognitif ini dapat dijadikan salah satu variasi yang

dimaksud. Selain itu metode ini dapat dijadikan sebagai salah satu jalan

keluar untuk memaksimalkan aktivitas siswa saat belajar yang pada

akhirnya turut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Selain itu,

diharapkan peneliti dapat menambah wawasan serta rasa percaya diri

dalam menjalankan tugas sebagai guru. Diantaranya adalah upaya untuk

mencapai ragam pembelajaran.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

7

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagi anak TK

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan anak dapat merasakan proses

kegiatan belajar yang menyenangkan, menumbuhkan rasa percaya diri,

mengembangkan kemampuan berfikir kritis, memperoleh kesempatan

yang luas dalam berpartisipasi aktif di kelas, melatih keberanian siswa

untuk bersaing secara sehat dan mampu menggali potensi yang

dimilikinya untuk menghadapi berbagai tantangan sosial yang dihadapinya

ke depannya. Selain itu,diharapkan dalam pelaksanaan penerapan

permainan leg puzzle, anak dapat lebih meningkatkan dan melatih

kemampuan berhitung dirinya.

3. Bagi TK Daya Wanita

Diharapkan sekolah dapat meningkatkan mutu layanan pembelajaran di

taman kanak-kanak serta dapat dijadikan alternatif pendekatan

pembelajaran dalam rangka meningkatkan daya konsentrasi anak di kelas

lainnya.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran dalam proses

pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak untuk berpartisipasi aktif di

dalam kelas. Selain itu hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk

menambah wawasan serta masukan bagi peneliti selanjutnya sebagai calon

pendidik dalam meningkatkan peranan anak di dalam kelas serta dapat

memantapkan usaha diri peneliti sebagai calon guru PAUD yang

profesional.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

8

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Definisi Istilah

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka di bawah ini

terdapat beberapa definisi yang akan menjelaskan secara rinci mengenai variabel-

variable yang digunakan dalam penelitian yaitu antara lain:

1. Permainan Leg Puzzle

Kata permainan merupakan kata jadian dari kata dasar main, kata main

mendapat imbuhan per-an sehingga menjadi permainan. Secara leksikal kata main

berarti perbuatan untuk menyenangkan hati atau melakukan perbuatan untuk

menyenangkan hati. Setelah mendapat imbuhan per-an bisa berfungsi sebagai kata

benda yang berarti pertunjukan atau tontonan, bisa juga berfungsi sebagai kata

kerja yang berarti perbuatan yang dilakukan, baik dengan menggunakan alat

ataupun tidak.

Istilah permainan yang dimaksudkan dalam penelitian ini, mengacu pada

pendapat Soeparno sebagaimana dikemukakannya ”Permainan adalah suatu

aktivitas untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang

menggembirakan. (Soeparno, 1988 : 60)

Menurut Soeparno apabila keterampilan yang diperoleh dalam permainan

itu berupa keterampilan bahasa tertentu, maka permainan tersebut dinamakan

permainan bahasa. Permainan bahasa yaitu permainan yang mempunyai tujuan

ganda, yakni pertama untuk memperoleh kegembiraan, dan kedua untuk melatih

keterampilan berbahasa yang dimainkan dalam permainan bahasa tersebut.

”Bermain pada dasarnya adalah proses experiental learning, dimana

pelakunya mengalami dan merasa secara langsung” (Supendi 2007 : 11)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

9

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari pengertian di atas permainan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman

dimana seseorang dapat merasakan dari permainan tersebut, baik berupa

permainan yang menyenangkan atau permainan yang membosankan.

Berdasarkan pengertian permainan yang dikemukakan di atas maka tujuan

yang diinginkan dari penggunaan permainan ini adalah agar dalam pembelajaran

memungkinkan siswa belajar sambil bermain, mempelajari sesuatu secara santai

dan tidak membuat mereka stress atau tertekan. Mereka akan melakukannya

dengan senang hati, karena mereka mengira sedang bermain-main. Memang tidak

semua jenis permainan bermanfaat dan mendidik. Banyak juga jenis permainan

yang kurang mempunyai manfaat, bahkan membahayakan perkembangan jiwa

anak. Hal ini terpulang kepada jenis permainannya. Bermanfaat atau tidaknnya

suatu permainan tergantung kepada desain permainan itu sendiri. Jika desainnya

bagus, banyak sekali aspek pelajaran yang bisa diambil dari kegiatan bermain.

Beberapa aspek tersebut diantaranya adalah belajar berinteraksi sosial,

menghargai pendapat orang lain, belajar empati, dan belajar bekerja sama dalam

kelompok.

Sedangkan Leg puzzle atau teka-teki adalah bentuk permainan yang bisa

dimainkan oleh anak yang berusia 5 tahun. Permainan ini terbuat dari triplek yang

terdiri dari dua bagian dengan ukuran yang sama dan satu bagiannya dibuat

lukisan sederhana.Triplek yang dilukis, dipotong menjadi 10-12 keping. Tujuan

permainan ini adalah agar anak mengenal bentuk, melatih daya pengamatan dan

daya konsentrasi anak, serta melatih kemampuan berhitung anak. Dengan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

10

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penerapan permainan leg puzzle diharapkan anak akan lebih konsentrasi dan anak

dapat terlatih dengan baik.

2. Kemampuan Berhitung

Pengertian kemampuan berhitung atau yang dimaksud kemampuan untuk

menghitung adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menjumlah,

mengalikan, maupun melakukan segala hal yang berkaitan dengan perhitungan

atau ilmu matematika. Pendapat lain mengatakan, bahwa kemampuan berhitung

adalah usaha melakukan, mengerjakan hitungan seperti menjumlah, mengurangi

serta memanipulasi bilangan – bilangan dan lambang – lambang matematika.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kemampuan berhitung anak

adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk menyebutkan angka dari satu hingga

20. Lalu anak dapat menjumlahkan dan mengurangkan bilangan dari angka-angka

antara satu hingga 20. Pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan

kepingan-kepingan leg puzzle.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Pemilihan metode

penelitian ini didasarkan pada pandangan peneliti bahwa: pertama, secara umum

Penelitian Tindakan Kelas telah menjadi bagian penting dari pekerjaan guru yang

telah terbiasa menghadapi masalah-masalah dalam pembelajaran yang

dilaksanakan di kelas. Kedua, secara umum hasil dari Penelitian Tindakan Kelas

ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak sebagai alat/media untuk

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

11

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengembangkan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian

mengajar atau meningkatkan profesionalisme guru, dan lain-lain.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan, khususnya di TK

Daya Wanita Kecamatan Darmaraja, maka peneliti memilih Penelitian Tindakan

Kelas sebagai metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Dalam

pemilihan metode Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti merujuk kepada

beberapa pendapat ahli. Menurut Sukidin, dkk. (2002: 13) Penelitian Tindakan

Kelas ini dapat dipilih sebagai metode penelitian karena mampu menawarkan

berbagai cara dan prosedur baru yang lebih mengena dan bermanfaat untuk

memperbaiki serta meningkatkan profesionalisme guru dalam proses

pembelajaran di kelas. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Wardani, dkk

(2000: 14) bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang

dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat.

1. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di TK Daya Wanita yang terletak di Desa

Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang. Sekolah tersebut

merupakan tempat peneliti mencari dan menemukan permasalahan awal yaitu

permasalahan dalam Penerapan permainan leg puzzle dalam meningkatkan

kemampuan berhitung anak di TK Daya Wanita Kecamatan Darmaraja.

Peneliti mengambil subjek penelitian yaitu anak didik yang berjumlah 26

orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.Lamanya

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

12

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian diperkirakan kurang lebih 6 bulan yaitu dari Januari 2012 sampai

dengan Juni 2012. Lamanya waktu tersebut digunakan untuk pembuatan dan

seminar proposal, perbaikan dan bimbingan, perencanaan penelitian,

pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan penelitian.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian dilaksanakan dengan 2 siklus atau 2 daur pembelajaran.

Setiap siklus pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan prosedur sebagai

berikut :

a. Perencanaan (planning). Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (SKH),

menyusun lembar observasi dan menyusun alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan (acting). Melaksanakan skenario pembelajaran yang

telah direncanakan

c. Pengamatan (observing). Dilakukan oleh teman sejawat sebagai pengamat

dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disusun oleh peneliti.

d. Refleksi (reflecting). Hasil yang diperoleh dari observasi yang telah

dilaksanakan dalam rencana perbaikan pembelajaran, dianalisis untuk

melihat kemampuan anak dan untuk melakukan tindakan perbaikan

pembelajaran pada siklus berikutnya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model spiral dari

Kemmis dan Taggart ( Wiriaatmadja, 2005 : 66 ) yaitu model penelitian tindakan

kelas berbentuk siklus yang dalam setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan

( plan ), tindakan ( act ), pengamatan ( observe ), dan refleksi ( reflect ).

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

13

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen

penelitian kualitatif dan kuantitatif. Instrumen kualitatif berupa lembar observasi,

pedoman wawancara dan catatan lapangan, sedangkan instrumen kuantitatif

berupa tes.

a. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan mengamati segala kejadian yang

berlangsung. Observasi menurut handayani 1994 : 28 ( dalam Ruswandi 2007).

Sesuatu cara mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan untuk mengukur

tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan baik dalam situasi

yang sebenarnya maupun situasi buatan.

Pada lembar observasi ini digunakan pada saat pembelajaran berlangsung,

yang berfungsi sebagai pengamatan terhadap kinerja guru dan aktivitas anak

dengan indikator-indikator tertentu yang telah dibuat sebelumnya. Adapun

instrumen penelitian adalah lembar observasi.

b. Pedoman Wawancara

Menurut Goetz Lecompete (1984) dalam Ruswandi (2007) wawancara

merupakan pernyataan-pernyataan yang diajukan secara verbal kepada orang-

orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang

dianggap perlu.

Isi dari pedoman wawancara terdiri atas beberapa pertanyaan yang akan

diajukan peneliti kepada guru dan anak untuk mengetahui penyebab awal dan

sejauh mana keberhasilan penerapan permainan leg puzzle. Wawancara dilakukan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

14

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terhadap guru dan anak TK mengenai penerapan permainan leg puzzle dalam

meningkatkan kemampuan berhitung anak. Untuk memperoleh data dari

wawancara maka alat yang digunakan adalah pedoman wawancara.

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mengamati aspek-aspek yang akan

diamati dan deskripsi hasil pengamatan dituangkan ke dalam format catatan

lapangan. Kegiatan ini dilakukan dengan pengamatan yang dilakukan ketika

pembelajaran berlangsung.

d. Format Penilaian

Format penilaian digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan anak dalam

penerapan permainan leg puzzle.

e. Tes

Lembar tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lembar tugas.

Pengertian tes menurut Hidayani 1994: 5 ( dalam Ruswandi 2007) adalah :

Suatu bentuk pengukuran hasil belajar anak dengan cara mengajukan

pertanyaan, permasalahan, tugas untuk mendapatkan penyelesaian dari anak

sesuai dengan kasus yang dijadikan sebagai pencerminan hasil belajar yang

telah dicapai.

Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan anak setelah dilakukannya

tindakan, sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar anak

antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan tersebut dengan cara

membandingkan rata-rata yang diperoleh.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

15

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

Bab satu merupakan pendahuluan. Dalam bab ini dikemukakan mengenai

latar belakang masalah yang berisi pemaparan peneliti dalam rangka

menghampiri permasalahan yang akan dikaji yaitu mengenai penerapan

permainan leg puzzle dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok

B di TK Daya Wanita kecamatan Darmaraja. Agar dalam pembahasannya lebih

terfokus dan tidak melebar maka dirumuskanlah beberapa masalah penelitian

beserta tujuan diadakannya penelitian. Selain itu dalam bab ini pun dijelaskan

mengenai manfaat penelitian, definisi istilah, metode penelitian serta sistematika

penulisan.

Bab dua, merupakan landasan teoritis yang meliputi pembahasan dari judul

penelitian berdasarkan rujukan dari teori-teori yang relevan dengan permasalahan

dalam penelitian.

Bab tiga, merupakan prosedur penelitian yang meliputi langkah- langkah

yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Dalam bab ini

dipaparkan mengenai pendekatan penelitian, metode dan desain penelitian yang

berisi perencanaan pelaksanaan tindakan kelas dan pelaksanaan penelitian, lokasi

penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, tahapan- tahapan

penelitian serta teknik-teknik yang digunakan dalam pengolahan data.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaha-research.upi.edu/operator/upload/s_paud_1008757_chapter1.pdf · Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan ... mengerjakan

16

Nilawati, 2012 Penerapan Permainan Leg Puzzle Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak TK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bab empat, merupakan pembahasan masalah dan analisis data berdasarkan

hasil penelitian dari keseluruhan instrumen penelitian serta keseluruhan tindakan

yang telah dilakukan oleh peneliti.

Bab lima, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari hasil yang

telah dilakukan serta saran bagi pihak- pihak yang terkait dan bagi pengembangan

penelitian selanjutnya. Kesimpulan merupakan sintesis dan interpretasi dari hasil

penelitian dan pembahasan. Sedangkan untuk saran merupakan titik lemah atau

kekurangan yang diperoleh dari penelitian.