bab i pendahuluan a. latar belakang masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/bab i.pdfsubjek penelitian ini...

8
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan ciptaan Tuhan dengan yang dianugrahi cipta, karsa dan karya yang perlu dikembangkan melalui pendidikan. Hasil dan pendidikan tersebut membekali manusia dengan pengetahuan manusia dan kepribadian yang akan memunculkan skills yang ada dalam diri. Skills merupakan implementasi dari suatu pengetahuan yang dipengaruhi oleh pendidikan, umur dan keahlian. Namun, selama ini pendidikan lebih banyak dilihat dari kemampuan kognitif yang tertulis di lembar ijazah. Padahal keberhasilan seseorang dalam berkarir tidak hanya didasarkan pada keluasan wawasan, tetapi juga keterampilan (soft skill) dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan dalam menghadapi berbagai persoalan. Maka dari itu, mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tidak hanya mempunyai pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) saja namun juga harus memiliki kemampuan ketrampilan kewarganegaraan (civic skills). Pendidikan mempunyai peran penting dalam mencerdaskan generasi muda agar mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, selain itu pendidikan juga sebagai jalan keluar untuk memperbaiki sumber daya manusia supaya lebih bermutu, karna itu merupakan fondasi utama untuk kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan akan memunculkan potensi dalam diri mahasiswa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, telah digariskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (RI, 2003:8). Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, posisi mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan mengkaji tentang materi democracy, rule of law, kewarganegaraan, dan hak asasi manusia. Materi tersebut guna untuk menciptakan mahasiswa menjadi good citizen. Menurut Kansil (2003: 15)

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/BAB I.pdfSubjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020 yang sudah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan ciptaan Tuhan dengan yang dianugrahi cipta, karsa dan

karya yang perlu dikembangkan melalui pendidikan. Hasil dan pendidikan

tersebut membekali manusia dengan pengetahuan manusia dan kepribadian yang

akan memunculkan skills yang ada dalam diri. Skills merupakan implementasi

dari suatu pengetahuan yang dipengaruhi oleh pendidikan, umur dan keahlian.

Namun, selama ini pendidikan lebih banyak dilihat dari kemampuan kognitif yang

tertulis di lembar ijazah. Padahal keberhasilan seseorang dalam berkarir tidak

hanya didasarkan pada keluasan wawasan, tetapi juga keterampilan (soft skill)

dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan dalam menghadapi berbagai

persoalan. Maka dari itu, mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tidak hanya

mempunyai pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) saja namun juga

harus memiliki kemampuan ketrampilan kewarganegaraan (civic skills).

Pendidikan mempunyai peran penting dalam mencerdaskan generasi muda

agar mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, selain itu pendidikan

juga sebagai jalan keluar untuk memperbaiki sumber daya manusia supaya lebih

bermutu, karna itu merupakan fondasi utama untuk kemajuan suatu bangsa.

Melalui pendidikan akan memunculkan potensi dalam diri mahasiswa. Dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, telah digariskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (RI, 2003:8).

Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, posisi mata kuliah Pendidikan

kewarganegaraan mengkaji tentang materi democracy, rule of law,

kewarganegaraan, dan hak asasi manusia. Materi tersebut guna untuk

menciptakan mahasiswa menjadi good citizen. Menurut Kansil (2003: 15)

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/BAB I.pdfSubjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020 yang sudah

2

menyatakan bahwa mata kuliah PKn di perguruan tinggi merupakan kelompok

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK). Visi misi dari mata kuliah PKn

diantaranya:

Mata kuliah Kewarganegaraan sebagai bagian dari kelompok MPK di

Perguruan Tinggi menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan

program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan

kepribadiannya. Misi mata kuliah Kewarganegaraan sebagai bagian dari

kelompok MPK di perguruan tinggi bertujuan membantu mahasiswa agar

mampu mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaan serta kesadaran

berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung jawab kemanusiaan.

Kompetensi kewarganegaraan dalam mata kuliah PKn yang disampaikan

oleh Branson (1999) adalah civic knowledge (pengetahuan kewarganegaraan),

civic skills (keterampilan kewarganegaraan), dan civic disposition (watak

kewarganegaraan). Civic knowledge (pengetahuan kewarganegaraan) merupakan

materi penting yang setiap warganegara harus mengetahuinya meliputi, hak dan

kewajiban sebagai warganegara. Kajian mengenai politik, rule of law, dan moral

adalah termasuk pengembangan dari civic knowledge.

Pemahaman kewarganegaraan merupakan awal dari pengembangan civic

skill pada mahasiswa, karena mahasiswa harus memiliki pengetahuan mengenai

kewarganegaraan (civic knowledge) terlebih dahulu, kemudian mereka bisa

mengimplementasikannya di lingkungan sekitar. Pendidikan kewarganegaraan di

perguruan tinggi merupakan pembelajaran yang tidak bisa di pisahkan dan sangat

berkaitan erat dengan ketrampilan kewarganegaraan (civic skills) yang mengarah

pada ketrampilan intelektual. Seperti kemampuan menganalisis dan

mendeskripsikan dalam kompetensi PKn termasuk mengarah pada ketrampilan

kewarganegaraan, namun dalam Bloom hal tersebut di kategorikan dalam ranah

kognitif (Winarno, 2013: 125). Yaseen menjelaskan tentang kewarganegaraan

bahwa:

Kewarganegaraan dianggap sebagai salah satu masalah dalam dimensi

politik yang menyatakaan tentang ketaatan dan partisipasi untuk melindungi

dan membela negara. Kewarganegaraan juga mengungkapkan tentang

kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warganegara, pandangannya

terhadap orang lain, suport untuk layanan publik, mengutamakan

kepentingan nasional. Selain itu, mencerminkan tentang sejauh mana

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/BAB I.pdfSubjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020 yang sudah

3

realisasi mengenai peran dalam menghadapi tantangan zaman yang dihadapi

oleh masyarakat dan negara (Yaseen, 1998).

Menurut hasil penelitian dari Maiello, dkk (2003) mengenai keterampilan

kewarganegaraan dan pengetahuan kewarganegaraan adalah komponen kunci dari

proses persepsi informasi politik. Hasil menunjukkan bahwa lingkungan rumah

dan faktor-faktor yang berhubungan dengan sekolah memprediksi pengetahuan

dan keterampilan warga negara sama baiknya. Perbedaan penting antara

pengetahuan kewarganegaraan dan keterampilan kewarganegaraan terkait dengan

korelasi dengan kemampuan kognitif dan kecerdasan. Sementara pengetahuan

kewarganegaraan tidak tergantung pada kemampuan kognitif dan hanya merujuk

pada pengetahuan tentang politik dan institusi politik, keterampilan

kewarganegaraan berkorelasi positif dengan kemampuan kognitif dan kecerdasan.

Kedudukan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan termasuk dalam

komponen MPK. Pendidikan kewarganegaraan membantu mahasiswa PPKn FKIP

UMS untuk mewujudkan rasa tanggung jawab,nilai dasar agama dan kebudayaan.

Syarat untuk bisa mengikuti kuliah pendidikan kewarganegaraan adalah harus

sudah menempuh mata kuliah Pancasila. Pada konteks ini, pembelajaran di

program studi PPKn FKIP UMS saling berkaitan antara mata kuliah pendidikan

kewarganegaraan dengan Pancasila.

Mahasiswa adalah seseorang yang menuntut ilmu di tingkat perguruan

tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan

perguruan tinggi. Mahasiswa dianggap mempunyai tingkat intelektual yang tinggi,

cerdas dalam berpikir dan perencanaan dalam bertindak. Cepat bertindak dan

tepat, selalu berpikir kritis adalah sifat yang sudah melekat dalam mahasiswa, hal

itu merupakan prinsip saling melengkapi (Siswoyo, 2007). Selama perkuliahan

mahasiswa tidak hanya masuk dan mengerjakan tugas dari dosen saja, tetapi harus

mampu mengembangkan ilmu yang telah diterimanya, sehingga memiliki

kemampuan untuk mengemban tanggung jawab intelektual. Kegiatan mahasiswa

di kampus selain pembelajarandi kelas, terdapat aktivitas dalam organisasi

kemahasiswaan. Organisasi intra kampus merupakan tempat bagi mahasiswa

dalam menyalurkan aspirasi.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/BAB I.pdfSubjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020 yang sudah

4

Organisasi mahasiswa yang temuat dalam pasal 77 Undang-Undang

Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, menyebutkan

bahwa organisasi kemahasiswaan memiliki fungsi mengembangkan kreativitas,

kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan, serta rasa kebangsaan.

Berkaitan dengan penjelasan tersebut bahwa organisasi dilihat sebagai wadah

untuk mencapai tujuan bersama, memperluas wawasan, dan integritas

kepribadian. Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi intra kampus akan

menumbuhkan potensi baik akademis maupun organisasi. Banyak sekali yang

dapat mahasiswa memperoleh dengan berorganisasi. Misalnya dalam hal

komunikasi dengan orang lain, mahasiswa harus berani untuk berpendapat,

mengambil keputusan secara cepat, punya rasa tanggung jawab, dan

menumbuhkan civic skills (keterampilan kewarganegaraan). Namun, terdapat

anggapan di beberapa mahasiswa bahwa tidak terlalu penting mengikuti

organisasi intra kampus, karena dapat mengganggu proses perkuliahan, seperti

tugas terbengkalai, juga problematis dalam mengatur waktu perkuliahan dengan

aktivitas organisasi. Hal ini merupakan masalah yang sudah lama terjadi di

kalangan mahasiswa. Organisasi intra kampus mempunyai peran dalam

pengembangan civic skills.

Menurut hasil penelitian dari Suranto dan Rusdianti (2018), bahwa soft skill

yang menentukan kesuksesan seseorang dalam kepemimpinan suatu bisnis.

Seperti penelitian Arnata & Surjosepuo, 2014 mengemukakan bahwa di Harvard

University Amerika Serikat mengatakan bahwa 20% kesuksesan seseorang

diperkirakan berasal dari intelegensia yaitu kemampuan untuk belajar dan

memahami. Sementara itu, 80% sisanya berasal dari kemampuan untuk

memahami diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain.

Peran organisasi intra kampus adalah kemampuan dalam mengembangkan

diri (soft skill). Kemampuan diri yang didapat saat berorganisasi salah satunya

ketrampilan kewarganegaraan yang terdiri ketrampilan intelektual dan

ketrampilan partisipasi, bertujuan untuk membentuk warganegara yang baik.

Ketrampilan kewarganegaraan akan menjadikan mahasiswa dapat ikut

berpartisipasi secara aktif. Maka dari itu, organisasi punya pengaruh dalam upaya

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/BAB I.pdfSubjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020 yang sudah

5

mengembangan civic skills dalam diri mahasiswa. Organisasi intra kampus

mahasiswa dibentuk agar mahasiswa siap terjun ke masyarakat. Selain itu,

kemampuan civic skills yang terdapat organisasi intra kampus, mampu membuat

mahasiswa berpikir kritis, punya jiwa pemimpin, berinteraksi dengan orang lain,

cepat bertindak dalam mengatasi masalah-masalah organisasi.

Civic skills atau yang disebut dengan ketrampilan kewarganegaraan

merupakan salah satu komponen dalam kajian pendidikan kewarganegaraan. Mata

kuliah pendidikan kewarganegaraan adalah tempat untuk mengembangkan

kemampuan, karakter seorang warganegara, mengembangkan civic intelegence,

membina tanggung jawab, mendorong partisipasi. Kirlin (2002) “Civic Skills

Building: The Missing Component in Service Programs?” menyatakan bahwa

ketrampilan kewarganegaraan terdiri dari ketrampilan kognitif dan partisipasi

disamping adanya pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge). Melalui mata

kuliah PKn di Universitas, pemahaman kewarganegaraan akan menjadikan

mahasiswa ikut berpartisipasi aktif dalam kehidupan publik.

Program-program yang dilaksanakan organisasi kemahasiswaan yang

berkaitan dengan peran organisasi intra kampus dapat mengembangkan civic skills

pada mahasiswa PPKN FKIP UMS. Program tersebut diantaranya pengembangan

Kader dan Penyambutan Mahasiswa Baru/Masa Ta'aruf. Konsep dari PK-

PMB/MASTA adalah pengenalan antara mahasiswa baru dengan lingkungan

Univeritas Muhammadiyah Surakarta, agar saat mereka masuk perkuliahan tidak

merasa bingung, selanjutya kegiatan kaderisasi tingkat jurusan. Selepas itu

nantinya akan diadakan Expo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Selain program yang disebutkan di atas, ormawa juga menyusun program

lain yang diantaranya seperti latihan ketrampilan manajemen mahasiswa dasar

(LKMMD) terkait dengan kaderisasi jurusan, dialog program studi (DIKPRO)

untuk membuka aspirasi antara mahasiswa dengan dosen, penelitian, pengabdian

masyarakat dll. Program Universitas yang dilaksanakan melalui kegiatan Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan juga Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP)

ditunjang dengan materi yang edukatif. Kegiatan yang telah di programkan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/BAB I.pdfSubjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020 yang sudah

6

ormawa memberi dampak positif dalam pengembangan civic skills. Misalnya

mahasiwa harus bisa mengemukakan pendapatnya, menyelesaikan masalah dalam

organisasi, menumbukan jiwa kepemimpinan dalam diri sendiri, mampu

mengkritisi kebijakan publik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui keterkaitan

antara pemahaman kewarganegaraan pada mata kuliah pendidikan

kewarganegaraan dan partisipasi dalam organisasi mahasiswa. Oleh sebab itu

penulis mengambil judul “Pengaruh Pemahaman Kewarganegaraan dan Peran

Organisasi Intra Kampus terhadap Pengembangan Civic Skills pada Mahasiswa

PPKn FKIP UMS tahun 2019/2020”.

B. Identifikasi Masalah

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah mata kuliah wajib yang harus

ditempuh oleh mahasiswa PPKn FKIP UMS. Pemahaman kewargangeraan

menjadikan mahasiswa untuk berfikir kritis, demokratis, mampu berpartisipasi

dalam masyarkat. Namun, ini belum terlihat jelas pada mahasiswa PPKn FKIP

UMS, mahasiswa terkadang bersikap acuh terhadap segala sesuatu yang muncul,

dan menimbulkan kecenderungan kurangnya mengkritisi. Hal ini menjadi masalah

dalam proses pengembangan civic skills.

Pengembangan civic skills bagi mahasiswa PPKn FKIP UMS, dipengaruhi

oleh banyak faktor, faktor tersebut muncul dari dalam diri seseorang maupun dari

luar. Dengan demikian, berarti tidak ada faktor tunggal yang berdiri sendiri secara

otomatis. Beberapa masalah berkaitan dengan pengembangan civic skills yang

diantaranya motivasi belajar mahasiswa, terdapat minat dalam diri seorang

mahasiswa untuk ikut aktif dalam kegiatan organisasi intra kampus.

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas,

maka dapat diangkat sebagai penelitian mengenai “Pengaruh Pemahaman

Kewarganegaraan dan Peran Organisasi Intra Kampus terhadap Pengembangan

civic skills pada Mahasiswa PPKn FKIP UMS tahun 2019/2020”. Bagaimanapun

juga pendidikan kewarganegaraan dan peran organisasi intra kampus berkaitan

dengan pengembangan civic skills pada mahasiswa progran studi PPKn FKIP

UMS.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/BAB I.pdfSubjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020 yang sudah

7

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan berdasarkan judul diatas cukup luas, sehingga tidak semua

masalah dapat terselesaikan semua. Maka dari itu untuk menghindari pemahaman

yang berbeda dalam permasalahan yang diteliti dan bisamencapai hasil yang baik,

penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Objek penelitian

a. Pemahaman kewarganegaraan

b. Peran organisasi intra kampus

c. Pengembangan civic skills pada mahasiswa PPKn

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS

tahun akademik 2019/2020 yang sudah menempuh mata kuliah pendidikan

kewarganegaraan.

D. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh pemahaman kewarganegaraan terhadap pengembangan civic

skills pada mahasiswa PPKN FKIP UMS tahun 2019/2020?

2. Adakah pengaruh dari peran organisasi intra kampus terhadap pengembangan

civic skills pada mahasiswa PPKN FKIP UMS tahun 2019/2020?

3. Adakah pengaruh pemahaman kewarganegaraan dan peran organisasi kampus

terhadap pengembangan civic skills pada mahasiswa PPKN FKIP UMS tahun

2019/2020?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui besarnya pengaruh pemahaman kewarganegaraan terhadap

pengembangan civic skills pada mahasiswa PPKN FKIP UMS tahun akademik

2019/2020.

2. Mengetahui besarnya pengaruh peran organisasi intra kampus terhadap

pengembangan civic skills pada mahasiswa PPKN FKIP UMS tahun akademik

2019/2020.

3. Mengetahui besarnya pengaruh pemahaman kewarganegaraan dan peran

organisasi intra kampus terhadap pengembangan civic skills pada mahasiswa

PPKN FKIP UMS tahun akademik 2019/2020.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/79477/3/BAB I.pdfSubjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020 yang sudah

8

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan masukkan bagi

perkembangan keilmuan mengenai pemahaman kewarganegaraan dan

peran organisasi intra kampus terhadap pengembangan ciciv skills pada

mahasiswa PPKn FKIP UMS tahun akademik 2019/2020.

b. Hasil penelitian ini bisa dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya

yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat memberikan pengetahuan untuk mahasiswa mengenai pentingnya

pemahaman kewarganegaraan .

b. Mampu memberi informasi tentang manfaat dalam mengikuti organisasi

intra kampus.

c. Memberikan informasi kepada mahasiswa dalam mengembangan civic

skills.