bab i - pendahuluan

1
BAB I PENDAHULUAN Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan masalah yang umum dijumpai. Di dunia, terdapat sekitar 44 juta kehamilan yang berujung dengan aborsi setiap tahun. Pendekatan standar untuk masalah ini antara lain adalah pencegahan primer (kontrasepsi), yang diikuti dengan aborsi terinduksi (di negara barat). Akan tetapi, selama ini kontrasepsi di dunia hanya diartikan sebagai kontrasepsi antisipasi. Definisi dari prevensi primer dari kehamilan yang tidak diinginkan seharusnya diperluas juga meliputi kontrasepsi post-hoc. Walau sudah lama ditemukan, metode kontrasepsi darurat baru mulai efektif di tahun 1960 saat regime hormonal pertama kali diperkenalkan. Sejak tahun 1990, telah banyak intervensi yang dikenali untuk kontrasepsi darurat. Ketertarikan terhadap perkembangan regime alternatif menyebabkan diadakannya penelitian terhadap LNG progesteron, anti gonadotropin danazol, anti progestin mifepriston, dan ulipristal asetat. Insersi IUD tembaga paska koitus juga merupakan suatu pilihan yang dapat digunakan sampai 5 hari setelah perkiraan waktu ovulasi dan dapat dibiarkan dalam rahim sebagai metode kontrasepsi jangka panjang. Informasi mengenai efektivitas berbanding, keamanan dan keuntungan metode kontrasepsi darurat sangat penting untuk penyedia layanan kesehatan reproduksi dan wanita yang mereka layani. Referat ini akan membahas tentang metode kontrasepsi darurat dan rekomendasi pemakaiannya.

Upload: florencia-wirawan

Post on 29-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pendahuluan

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i - Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan masalah yang umum dijumpai. Di dunia,

terdapat sekitar 44 juta kehamilan yang berujung dengan aborsi setiap tahun. Pendekatan

standar untuk masalah ini antara lain adalah pencegahan primer (kontrasepsi), yang diikuti

dengan aborsi terinduksi (di negara barat). Akan tetapi, selama ini kontrasepsi di dunia hanya

diartikan sebagai kontrasepsi antisipasi. Definisi dari prevensi primer dari kehamilan yang tidak

diinginkan seharusnya diperluas juga meliputi kontrasepsi post-hoc.

Walau sudah lama ditemukan, metode kontrasepsi darurat baru mulai efektif di tahun

1960 saat regime hormonal pertama kali diperkenalkan. Sejak tahun 1990, telah banyak

intervensi yang dikenali untuk kontrasepsi darurat. Ketertarikan terhadap perkembangan regime

alternatif menyebabkan diadakannya penelitian terhadap LNG progesteron, anti gonadotropin

danazol, anti progestin mifepriston, dan ulipristal asetat. Insersi IUD tembaga paska koitus juga

merupakan suatu pilihan yang dapat digunakan sampai 5 hari setelah perkiraan waktu ovulasi

dan dapat dibiarkan dalam rahim sebagai metode kontrasepsi jangka panjang.

Informasi mengenai efektivitas berbanding, keamanan dan keuntungan metode

kontrasepsi darurat sangat penting untuk penyedia layanan kesehatan reproduksi dan wanita

yang mereka layani. Referat ini akan membahas tentang metode kontrasepsi darurat dan

rekomendasi pemakaiannya.