bab i pendahuluan 1.1 latar...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya permintaan mie instant di pasaran menjadikan Indonesia
sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia
(SNI) nomor 3551-1994, mie instant di definisikan sebagai produk makanan
kering yang dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan
makanan lain dan bahan tambahan lain dan bahan makanan yang diizinkan,
berbentuk khas mie dan siap di hidangkan setelah dimasak atau diseduh dengan
air mendidih paling lama 4 menit. Makanan yang banyak mengandung karbohidrat
ini menggantikan fungsi nasi sebagai makanan pokok. Tekstur mie yang kenyal
dan cara memasak yang praktis membuat makanan ini banyak digemari.
Salah satu perusahaan mie yang berada di Indonesia yaitu PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk, Noodles Division. PT. Indofood ini berlokasi di Jalan
Tambak Aji II No 8 Tambak Aji, Ngaliyan, Semarang. Produk mie yang
diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Noodles Division yaitu
Indomie, Sarimi, Supermi, Nikimiku dan Sakura. Kelima jenis produk ini
mempunyai tingkat daya jual atau pangsa pasar yang berbeda-beda dan merk
Indomie yang paling menonjol dipasaran sedangkan produk lainnya dibawah
Indomie.
Limbah cair industri mie instan dihasilkan oleh mesin proses produksi
yaitu boiler dan cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan berupa
2
minyak goreng kotor atau bekas. Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair
organik berbasis bahan baku olahan dari pertanian, seperti tepung terigu
(mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan minyak kelapa
(mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang terlarut
dalam air limbah.
Industri mie instant harus memperhatikan dampak negatif tersebut. Setiap
industri mie harus meminimalisasi tingkat pencemaran yang terjadi, dengan
pengolahan limbah yang baik serta pemantauan dampak limbah dengan instalasi
pengolahan air limbah. Dalam rangka mengatasi permasalahan limbah cair di
industri mie instant, salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk, Noodles Division telah menerapkan sistem IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah). Sistem IPAL digunakan untuk merubah karakteristik air
limbah sebelum dibuang kelingkungan karena belum memenuhi baku mutu yang
ditetapkan oleh pemerintah. Ada beberapa parameter yang harus disesuaikan
menurut baku mutu Kepmen LH no 51 Tahun 1995 diantaranya yaitu pH, COD,
BOD, Padatan Tersuspensi dan minyak lemak.
Pengolahan limbah yang tepat sangat diperlukan untuk dapat
mengahasilkan effluent atau hasil pengolahan limbah cair yang sesuai dengan
baku mutu yang ditentukan. Tindakan evaluasi terhadap pengolahan limbah cair
perlu dilakukan karena hasil olahan limbah cair yang langsung dibuang ke saluran
air yang mengalir kesungai. Mengingat kandungan TSS, BOD dan COD limbah
cair mie instant yang konsentrasinya cukup tinggi, untuk itu perlu dilakukan
evaluasi untuk memastikan bahwa pengolahan limbah cair mie instan sudah baik
3
dan hasil outputnya sudah sesuai dengan baku mutu yang telah di tetapkan oleh
pemerintah. Dengan demikian hasil olahan limbah cair PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk Divisi Noodle cabang Semarang dapat dibuang langsung
kelingkungan sekitar tanpa mencemarinya. Selain itu juga perlu dilakukan
perhitungan efisiensi penurunan parameter baku mutu limbah untuk mengetahui
kinerja IPAL PT. Indofood.
1.2 Perumusan Masalah
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Noodles Division) merupakan
perusahaan besar dan memiliki banyak pabrik di Indonesia salah satu cabangnya
berada di Semarang. Pabrik yang berada di Semarang didirikan untuk memenuhi
permintaan pasar di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Untuk memenuhi
permintaan tersebut dilakukan proses produksi berkapasitas besar secara terus
menerus selama 24 jam dengan dibagi menjadi 3 shift. Oleh sebab itu limbah yang
dihasilkanpun sangat banyak. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan limbah atau
IPAL yang sesuai dan efisien. Tahapan pengolahan limbah cair yg dilakukan yaitu
trapping, equalisasi, UASB, Aerasi, Sedimentasi, Koagulasi Flokulasi, Klorinasi,
Filtrasi. Dimana setiap tahapan tersebut memiliki fungsi dan tujuan masing-
masing. Setelah dilakukan seluruh tahapan pengolahan limbah tersebut dilakukan
pengujian baku mutu air limbah meliputi BOD, COD, TSS, Minyak Lemak.
Kemudian dilakukan evaluasi apakah berdasarkan hasil dari pengujian yang
dilakukan sudah sesuai dengan baku mutu atau standart yang ditentukan oleh
pemerintah daerah.
4
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian tugas akhir yang akan dilakukan dapat berfokus pada
masalah yang telah dirumuskan, maka tugas akhir ini diberikan batasan dan
asumsi sebagai berikut :
1. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dilakukan
untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Agroindustri.
2. Data yang diambil pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Noodles
Division) sebagai objek pengambilan data dan studi kasusnya.
3. Melakukan pengamatan mulai dari proses pengadaan bahan baku hingga
menjadi produk jadi.
4. Melakukan pengamatan pengolahan limbah cair PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk (Noodles Division) dari awal sampai akhir.
5. Melakukan evaluasi terhadap tahapan pengolahan limbah cair PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk (Noodles Division).
1.4 Tujuan
1. Mengetahui tahapan pengolahan limbah cair PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk (Noodles Division) dari awal sampai akhir.
2. Menghitung efisiensi BOD, COD, TSS dan Minyak Lemak pengolahan
limbah cair PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Noodles Division).
5
1.5 Manfaat
Perusahaan dapat mengetahui apakah pengolahan limbah cair oleh IPAL
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Cabang Semarang sudah sesuai dengan standar
yang telah ditentukan atau belum. Serta dapat memberikan saran perbaikan bagi
perusahaan dalam upaya meningkatkan efisiensi waktu pengolahan limbah cair
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Noodles Division). Selain itu juga untuk dapat
memastikan bahwa output dari pengolahan limbah cair sudah benar-benar aman
dan tidak mencemari lingkungan sekitar sehingga dapat memberikan rasa aman
dan nyaman.