bab i pendahuluan 1.1 latar belakang -...

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Zaman sekarang rumah sakit merupakan suatu tempat pemberian pelayanan jasa, dalam proses penyembuhan pasien baik fisik mental maupun rohani. Dimana proses pelayanan yang dihasilkan tidak berwujud (intangible)yang diberikan oleh karyawan Hospital kepada pasien, keluarga maupun masyarakat pada umumnya dalam proses penyembuhan orang sakit.Hospital merupakan salah satu jenis jaringan pelayanan kesehatan yang dibeban dengan tugas, tanggung jawab, masalah, dan harapan yang digantungkan kepada pelayanan itu. Rumah sakit atau hospital berasal dari kata Latin HOSTEL, adalah sebuah tempat bagi orang yang sakit, menderita, dan miskin. Pendapat lain mengatakan bahwa hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya adalah salah satu tempat atau ruangan untuk menerima tamu (Aditama, 2000). Menurut Aswar (1999), Rumah sakit yang baik adalah rumah sakit yang memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek- aspek kemanusiaan yang ada dengan program-program pelayanan kesehatan. Penolong pasien sangat penting dalam pelayanan

Upload: buinga

Post on 04-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Zaman sekarang rumah sakit merupakan suatu tempat

pemberian pelayanan jasa, dalam proses penyembuhan pasien baik

fisik mental maupun rohani. Dimana proses pelayanan yang

dihasilkan tidak berwujud (intangible)yang diberikan oleh karyawan

Hospital kepada pasien, keluarga maupun masyarakat pada

umumnya dalam proses penyembuhan orang sakit.Hospital

merupakan salah satu jenis jaringan pelayanan kesehatan yang

dibeban dengan tugas, tanggung jawab, masalah, dan harapan yang

digantungkan kepada pelayanan itu. Rumah sakit atau hospital

berasal dari kata Latin HOSTEL, adalah sebuah tempat bagi orang

yang sakit, menderita, dan miskin. Pendapat lain mengatakan bahwa

hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya adalah salah satu

tempat atau ruangan untuk menerima tamu (Aditama, 2000).

Menurut Aswar (1999), Rumah sakit yang baik adalah rumah

sakit yang memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-

aspek kemanusiaan yang ada dengan program-program pelayanan

kesehatan. Penolong pasien sangat penting dalam pelayanan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

2

kesehatan yang dapat dilakukan oleh individu-individu yang ada

dalam rumah sakit, seperti dokter, perawat, bidan dan karyawan

lainnya.Pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh tingkat

pelayanan medis dan keperawatan yang ada di Rumah sakit itu,

dalam menunjang keungulan kompetitif, bila kinerja kerja karyawan

rumah sakit itu tinggi maka kinerja rumah sakit juga akan tinggi

pula. Secara internal, dalam pengelolaan dan pembenahan

manajemen rumah sakit, sumber daya manusia menempati posisi

yang strategis.Walaupun didukung modal yang tinggi serta teknologi

yang handal tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang

berkualitas, maka tujuan rumah sakit tidak akan tercapai.

Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dalam bidang

pelayanan kesehatan harus mampu memberikan pelayanan yang

bermutu dan berkualitas, baik dari segi pelayanan, perawatan dan

juga memberikan fasilitas yang baik pada pasien. Dengan adanya

pelayanan tersebut maka akan terciptalah kinerja bagi suatu institusi

atau rumah sakit. Pengukuran kinerja kerja karyawan digunakan

sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong

efisiensi, maka peningkatan kinerja akan memberikan kemampuan

yang lebih besar bagi rumah sakit untuk memperbaiki pengupahan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

3

karyawannya, yang kemudian akan mendorong kegairahan dan

semangat kerja karyawan.

Menurut Effendi (2006), kinerja karyawan Rumah sakit yang

rendah karena tingkat kesejahteraan yang belum memadai, distribusi

dan komposisi yang belum ideal, penempatan dalam jabatan yang

belum didasarkan pada kompetensi, penilaian kinerja yang belum

objektif, kenaikan pangkat yang belum didasarkan pada prestasi

kerja, budaya kerja yang masih rendah dan penerapan peraturan

disiplin yang tidak dilaksanakan secara konsisten. Beberapa hal

tersebut merupakan masalah yang cukup menarik dan penting,

karena bermanfaat bagi kepentingan individu, masyarakat, bangsa

dan Negara (Rezsa, 2008), kinerja kerja karyawan rumah sakit

bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang mendahulukan

kepentingan umum, mempermudah pelayanan kesehatan,

mempersingkat pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pasien.

Peningkatan kinerja karyawan di instansi pemerintah dapat

ditempuh dengan beberapa cara, misalnya melalui pemberian

kompensasi yang layak, pengembangan karier yang sesuai,

menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, serta pendidikan dan

pelatihan. Oleh karena itu, karyawan diharapkan dapat

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

4

memaksimalkan tanggung jawab mereka setelah dibekali dengan

pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan implementasi

pekerjaan mereka.Selain itu, lingkungan kerja yang nyaman serta

pemberian motivasi pada dasarnya merupakan hak para karyawan

dan kewajiban dari pihak institusi untuk mendukung kontribusi para

karyawannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan

(Rezsa, 2008).

Menurut Gomes (2003), faktor individu sesuai dengan

penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa kinerja kerja sangat

dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities, attitudes, dan

behaviours dari para pekerja yang ada di dalam organisasi sehingga

banyak program perbaikan kinerja kerja meletakkan hal-hal tersebut

sebagai asumsi-asumsi dasarnya. Penelitian yang dilakukan oleh

Hafizurrcman (2011), faktor yang mempengaruhi kinerja perawat

dalam menjalankan kebijakan keperawatan, di Rumah sakit daerah,

Yogyakarta.Kinerja perawat sebagai variabel independen, sejarah

lingkungan kesehatan keluarga, perilaku, dan kinerja kerja sebagai

variable dependen,hasilnya berpengaruh terhadap variable

independen.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

5

Menurut Soegiarto (1999), sikap adalah keadaan mental dan

saraf dan kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang

memberikan pengaruh dinamis atau terarah terhadap respon individu

pada semua obyek dan situasi. Sikap merupakan penilaian seseorang

terhadap stimulus atau obyek.Dituntut agar setiap individu yang

bekerja harus memiliki kemampuan dan kerharmonisan didalam

memberikan pelayanan atau bersikap ramah dan tabah terhadap

pasien maupun keluarganya.

Sikap (atitude) karyawan adalah sekumpulan cara

kepercayaan dan perasaan yang dimiliki oleh seseorang mengenai

ide dan situasi tertentu terhadap orang lain (Moorhead dan Griffin,

2013), sikap (attitude) merupakan pernyataan evaluatif, baik yang

menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek,

individu, atau peristiwa (Stephen dan Timothy, 2008:92), juga sikap

setiap orang dapat mempergaruhi organisasi dimana ia bekerja.

Menurut Soedjon (2005), budaya organisasi sesuai dengan

penelitiannya bahwa pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

organisasi dan kepuasan kerja karyawan signifikan dan positif

terhadap kinerja kerja karyawan. Penelitian lain mengemukakan

bahwa hubungan budaya organisasi dan kepuasan kerja dengan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

6

motivasi kerja perawat menunjukan bahwa budaya organisasi

berpengaruh positif terhadap kinerja kerja, karena pemerintah

kurang memperhatikan terhadap institusididalam memjalankan

kebijakannya maka karyawan tidak dapat bekerja dengan baik.

Menurut Saptura dalam Dina Aryanti, (2010), kerja di suatu

institusi atau rumah sakit seorang perawat harus didukung dengan

peralatan yang memadai, fasilitas kerja adalah suatu alat atau

prasarana untuk memperlancar, mempermudah fungsi pelaksanaan

kegiatan atau aktivitas kerja para karyawan kesehatan. Fasilitas

adalah penyedia perlengkapan – perlengkapan fisik untuk

memberikan kemudahan kepada penggunanya, sehingga kebutuhan

–kebutuhan dari pengguna fasilitas tersebut dapat terpenuhi

(Buchari, 2001: 12), setiap institusi dituntut agar memiliki sumber

daya manusia yang mempunyai kemampuan yang tinggi didalam

mengunakan peralatannya dengan baik dan benar, namun Rumah

sakit rujukan (Hospital Referal) Maliana peralatannya kurang

medukung pelayanan kesehatan karena semua mengalami

kekurangan dan kerusakan dan sulit untuk seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

7

Pemotivasian karyawan merupakan elemen yang paling

strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh

manajemen. Maka untuk menigkatkan hasil karya yang maksimal

bagi suatu institusi harus memperhatikan terhadap berbagai

kebutuhan karyawann seperti upah dan jaminan-jaminan yang

dibutuhkan oleh karyawan dalam hal menunjang kehidupan,sesuai

dengan keadaan yang terjadi pada rumah sakit rujukan (Hospital

referral) Maliana pemerintah kurang memperhatikan terhadap

pengembangan sumberdaya manusia (Siagian, 2002).

Pemberian kompensasi kepada karyawan merupakan sesuatu

hal yang sangat dibutuhkan didalam institusi, berdasarkan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Sitti Fathonah, 2011),

mengatakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja pegawai.Namun selain pemberian

kompensasi yang tinggi kepada karyawan institusi pun menuntut

agar karyawan memiliki kualitas yang berkompeten didalam

menjalankan institusi agar dapat melakukan kompetetif dengan

institusi yang lain, maka untuk mendapatkan karyawan yang

profesionalismenya tinggi dan berkualitas, institusi harus

meningkatkan kualitas sumber daya yang ada dalam institusi,

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

8

melalui pendidikan dan pelatihan, juga didalam pemberian

kompensasi dengan hal ini pemerintah belum menjamin dengan baik

terhadap kebutuhan karyawan sehingga kinerja kerja karyawan juga

akan menurun.

Menurut Tanjung (2003), pelatihan merupakan suatu proses

belajar mengajar terhadap pengetahuan dan keterampilan tertentu

serta sikap agar peserta semakin terampil dan mampu melaksanakan

tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar

pelayanan keperawatan yang efectif dan efisiensi. Proses pelatihan

yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kepada pasien atau masyarakat dan juga untuk menunjang

perbaikan karier dari individu itu sendiri, kurang terprogram dengan

baik oleh institusi atau pemerintah.

Robbins (1996), mengemukakan bahwa karyawan yang

persepsi dalam pengembangan karirnya secara positif cenderung

mempunyai sikap kerja yang baik dan kepuasan kerja yang tinggi,

sehingga akan menghindari berbagai sikap dan perilaku kerja yang

menghambat pencapaian tujuan organisasi, seperti pemogokan,

ketidakhadiran (absensi), ataupun perpindahan kerja.Pengembangan

karier sesuai dengan penelitian terdahulu mengatakan bahwa

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

9

pengembangan karier tidak mempengaruhi secara significan

terhadap kinerja kerja karyawan (Sitti Fathonah, 2011). Sesuai

dengan penelitian ini maka pengembangan karier sangat dibutuhkan

didalam suatu institusi agar membantu karyawan meningkatkan

kariernya, namun pemerintah/institus rumah sakit (Hospital referral)

belum sepenuhnya memperhatikan hal tersebut sehingga kinerja

karyawan pun akan menurun.

Karyawan kesehatan adalah seseorang yang memiliki

kemampuan dan kewenangan dalam melakukan tindakan

keperawatan berdasarkan ilmu atau skill yang dimilikinya dalam

mengikuti pendidikan keperawatan. Pelayanan medis atau

keperawatan adalah pelayanan esensial yang di berikan oleh

perawat kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

yang memiliki masalah kesehatan baik fisik mental maupun rohani,

dan pelayanan yang diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan

derajat kesehatan yang semaksimal mungkin sesuai dengan profesi

yang dimiliki dalam menjalankan activitas pelayanannya seperti

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan mengunakan

proses keperawatan sebagai metode ilmiah keperawatan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

10

Kebijaksanaan pemerintah Timor Leste didalam undang-

undang dasar Negara menyatakan bahwa setiap warga Negara

memiliki hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan

gratis, berdasarkan kontitusi pasal 57 ayat 1 sampai 3 Tahun 2002.

Juga misi dan visi kementrian kesehatan Timor Leste mengatakan

bahwa masyarakat Timor Leste harus bebas dari penyakit dan sakit

baik mental fisik maupun rohani.

Timor Leste saat ini memiliki 4 rumah sakit rujukan

(Hospital referral) dan satu rumah sakit Nasional (Hospital

Nasional), Hospital referal saat ini memiliki ke mampuan yang

terbatas didalam memberikan pelayanan kepada masayarakat karena

rumah sakit tersebut sekarang baru memiliki tiga sampai empat unit

specialis yakni Pediatric, Internist, bedah dan ginokologi.

Makasetiap kasus yang sulit ditanggani di Hospital referral harus di

rujuk ke Hospital Nasional untuk mendapatkan perawatan

selanjutnya.Hospital referral itu antara lain Baucau, Maliana,

Maubesi dan Suai. Peneliti akan memilih Hospital Referral Maliana

sebagai tempat untuk melakukan penelitian agar mengetahui

kinerjakerja karyawan di Hospital referal tersebut dalam

memberikan pelayanan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

11

Hospital referral Maliana merupakan suatu tempat pelayanan

jasa yang akan memberikan pelayanan kepada masyarakat di

wilayah itu, sehingga dituntut agar setiap individu yang bekerja

dirumah sakit rujukan perlu di tingkatkan kinerja kerjanya. Karena

zaman sekarang masyarakat sangat mengharapkan pelayanan yang

memuaskan dan dapat bersaing dengan pelayanan rumah sakit yang

moderen dan memiliki keunggulan competitive dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara efektivitas dan

efisiensi. Segala macam tuntutan terhadap karyawan untuk

meningkatkan kinerja kerja namun pemerintah kurang

memperhatikan terhadap pengembangan karier, pelatihan, budaya

organisasi dan kebutuhan individu karyawan sehingga

menimbulkan ketidak puasan antara karyawan dalam

meningkatkan kinerja kerja mereka. Dengan segala macam

masalah diatas maka peneliti ingin memilih Hospital Referal

Maliana sebagai tempat penelitian guna meneliti: Faktor-factor

Individu, Budaya organisasi dan Faktor praktek MSDM yang

memengaruhi kinerja kerja karyawan kesehatan (Studi pada

Hospital Referral Maliana, Timor Leste).

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

12

1.2 Persoalan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang diatas maka dirumuskan

persoalan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah faktor individu (skill dan attitude) berpengaruh

terhadap kinerja kerja karyawan kesehatan di Hospital

Referral Maliana?

2. Apakah faktor organisasi (budaya organisasi dan fasilitas)

berpengaruh terhadap kinerja kerja karyawan kesehatan di

Hospital Referal Maliana?

3. Apakah faktor praktek MSDM : (kompensasi, pelatihan,

dan pengembangan karier) berpengaruh terhadap kinerja

kerja karyawan kesehatan di Hospital Referal Maliana?

1.3 TujuanPenelitian

Berdasarkan latar belakang dan persoalan penelitian di atas

maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor individu (skill dan

attitude) terhadap kinerja kerja karyawan kesehatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor organisasi (budaya

organisasi dan fasilitas kerja) terhadap kinerja kerja

karyawan kesehatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh faktor praktek MSDM

(kompensasi, pelatihan dan pengembangan karier)

terhadap kinerja kerja karyawan kesehatan.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12833/1/T2_912013901_BAB I.pdf · hospital berasal dari kata Hospitium yang artinya

13

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan informasi tambahan

bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia kerja

tentang kinerja kerja berdasarkan faktor-faktor individu,

budaya organisasi dan pengembangan sumber daya manusia

karyawan kesehatan di Timor Leste.

2.Manfaat Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan

informasi kepada pimpinan Kementrian kesehatan Timor Leste

untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja kerja karyawann

kesehatan.