bab i pendahuluan 1.1 latar belakang -...

6
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua, merupakan pusat pemerintahan dengan berbagai kegiatan sosial, politik, kebudayaan maupun pembangunan. Sebelum Perang Dunia II, Kota Jayapura diduduki oleh Pemerintah Belanda dengan sebutan Hollandia. Tepat 17 Maret 1910 Hollandia ditetapkan menjadi ibukota Nederland Nieuw Guinea. Setelah integrasi dengan Indonesia, Hollandia diubah namanya menjadi Kota Baru, kemudian Soekarnopura dan terakhir dinamakan Jayapura sampai sekarang. Secara geografis wilayah Kota Jayapura terletak di bagian utara Provinsi Papua, pada 1 0 28’26” - 36 0 58’82” LS dan 137 0 24’ 10” - 141 0 0” BT. Kota Jayapura secara administratif memiliki batasan sebagai berikut : - Bagian utara dengan Samudera Pasifik - Bagian barat dengan Kabupaten Jayapura - Bagian selatan dengan Kecamatan Arso, Kabupaten Jayapura - Bagian Timur dengan Negara Papua New Guinea Kota Jayapura dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai kota pelabuhan. Kota Jayapura berkembang menjadi kota besar karena selain sebagai ibukota provinsi juga diikuti oleh perkembangan perdagangan, perkantoran, dan pelabuhan terutama untuk menunjang kegiatan industri dari kabupaten tetangga yang tidak memiliki pelabuhan bongkar-muat. Hal ini menjadikan Kota Jayapura sebagai pusat pertumbuhan utama, dan juga berfungsi sebagai terminal jasa distribusi yang mempunyai peranan penting sebagai salah satu pusat pengembangan wilayah di daerah Provinsi Papua. Seiring dengan kemajuan itu, Kota Jayapura sering mengalami krisis air bersih. Hal ini disebabkan tingginya pertumbuhan penduduk, yang menyebabkan tingkat pemakaian air bersih yang tinggi pula. Pesatnya pertumbuhan penduduk selain disebabkan tingginya angka kelahiran di wilayah Kota Jayapura, juga disebabkan I-1

Upload: trinhdien

Post on 28-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …digilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-robertluka-27188-2-2007ts-1.pdf · BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jayapura,

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua, merupakan pusat pemerintahan dengan

berbagai kegiatan sosial, politik, kebudayaan maupun pembangunan. Sebelum

Perang Dunia II, Kota Jayapura diduduki oleh Pemerintah Belanda dengan sebutan

Hollandia. Tepat 17 Maret 1910 Hollandia ditetapkan menjadi ibukota Nederland

Nieuw Guinea. Setelah integrasi dengan Indonesia, Hollandia diubah namanya

menjadi Kota Baru, kemudian Soekarnopura dan terakhir dinamakan Jayapura

sampai sekarang.

Secara geografis wilayah Kota Jayapura terletak di bagian utara Provinsi Papua,

pada 1028’26” - 36058’82” LS dan 137024’ 10” - 14100” BT. Kota Jayapura secara

administratif memiliki batasan sebagai berikut :

- Bagian utara dengan Samudera Pasifik

- Bagian barat dengan Kabupaten Jayapura

- Bagian selatan dengan Kecamatan Arso, Kabupaten Jayapura

- Bagian Timur dengan Negara Papua New Guinea

Kota Jayapura dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai kota pelabuhan.

Kota Jayapura berkembang menjadi kota besar karena selain sebagai ibukota

provinsi juga diikuti oleh perkembangan perdagangan, perkantoran, dan pelabuhan

terutama untuk menunjang kegiatan industri dari kabupaten tetangga yang tidak

memiliki pelabuhan bongkar-muat. Hal ini menjadikan Kota Jayapura sebagai pusat

pertumbuhan utama, dan juga berfungsi sebagai terminal jasa distribusi yang

mempunyai peranan penting sebagai salah satu pusat pengembangan wilayah di

daerah Provinsi Papua.

Seiring dengan kemajuan itu, Kota Jayapura sering mengalami krisis air bersih. Hal

ini disebabkan tingginya pertumbuhan penduduk, yang menyebabkan tingkat

pemakaian air bersih yang tinggi pula. Pesatnya pertumbuhan penduduk selain

disebabkan tingginya angka kelahiran di wilayah Kota Jayapura, juga disebabkan

I-1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …digilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-robertluka-27188-2-2007ts-1.pdf · BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jayapura,

BAB I PENDAHULUAN

banyaknya pendatang dari daerah lain yang menetap di daerah ini. Selain itu suplai

sumber air bersih dari Pegunungan Cycloop sebagai kawasan penyangga bagi Kota

Jayapura terus berkurang karena beberapa mataair mengalami penurunan debit,

bahkan mengering. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka untuk memenuhi

kebutuhan air bersih, masyarakat di Kota Jayapura, terutama di daerah Teluk

Youtefa, telah memanfaatkan airtanah baik untuk keperluan rumah tangga ataupun

untuk keperluan industri.

Melihat perkembangan pemanfaatan airtanah tersebut, maka dirasa perlu untuk

menyajikan data potensi airtanah yang menyangkut jenis akifer dan geometri akifer

daerah Teluk Youtefa dan sekitarnya, yang nantinya dapat menjadi pedoman dan

dasar pegangan dalam usaha pengembangan dan pengelolaan sumber airtanah, tanpa

menimbulkan dampak lingkungan berupa rusaknya tata airtanah dan berakibat

menurunnya sumberdaya airtanah. Untuk maksud tersebut di atas, maka melalui

penelitian ini dilakukan serangkaian pengumpulan data fisik yang tertuang dalam

jenis dan geometri akifer maupun posisi muka airtanah.

1.2 MASALAH PENELITIAN

Dalam menyajikan data potensi sumber daya airtanah, permasalahan yang perlu

dikaji meliputi jenis akifer dan geometri akifer, karena penelitian tersebut selama ini

belum pernah dilakukan terutama di daerah penelitian. Jenis akifer yang perlu dikaji

meliputi analisis uji pompa untuk memperoleh properti hidrolik dan jenis akifer yang

terdapat di daerah penelitian. Geometri akifer berhubungan dengan penyebarannya

baik secara vertikal ataupun secara lateral dan kemampuan batuan/tanah untuk dapat

menyimpan dan meluluskan air. Jenis akifer dan geometri akifer ini menjadi dasar

penilaian volume air yang dapat disimpan dan dieksploitasi dari akifer serta berapa

jauh pengaruh eksploitasi airtanah terhadap lingkungan di sekitarnya.

Atas dasar pemikiran tersebut di atas, maka diperlukan kajian yang berkaitan dengan

data teknis airtanah, yang dapat dijadikan pedoman oleh Pemerintah Kota Jayapura

dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan cekungan

airtanah.

I-2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …digilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-robertluka-27188-2-2007ts-1.pdf · BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jayapura,

BAB I PENDAHULUAN

1.3 RUANG LINGKUP DAN SASARAN PENELITIAN

Penelitian dibatasi di daerah Teluk Youtefa Kota Jayapura. Sasaran penelitian ini

adalah memahami jenis akifer dan geometri unit akifer.

1.4 OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah litologi, mataair dan sumur gali yang berlokasi di daerah

Teluk Youtefa dan sekitarnya, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

1.5 HIPOTESIS DAN ASUMSI

Daerah penelitian memiliki potensi airtanah yang diduga tersusun oleh jenis akifer

tertentu sebagai penyusun unit hidrogeologi.

Sedangkan asumsi yang digunakan adalah :

• Hasil penafsiran geolistrik dapat mencerminkan urut-urutan perlapisan batuan di

bawah permukaan.

• Hasil analisis uji pompa dapat mencerminkan jenis akifer yang berkembang di

daerah penelitian.

1.6 METODOLOGI

1. 6. 1 Pendekatan penalaran

Masalah ilmiah yang dihadapi pada penelitian ini dikategorikan sebagai establishing

a system problem atau masalah menetapkan suatu sistem dengan membangun suatu

model (building models) berupa model hidrogeologi (Gambar 1.1). Metodologi yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah metoda penalaran hypothetico-deductive.

I-3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …digilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-robertluka-27188-2-2007ts-1.pdf · BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jayapura,

BAB I PENDAHULUAN

Gambar 1.1 Diagram alir metode

penelitian

1. 6. 2 Metoda perolehan data

1.6.2.1. Pemerolehan data utama :

1. Data singkapan geologi diperoleh berdasarkan pengamatan langsung di

lapangan. Gejala-gejala yang diamati dan diukur sepanjang lintasan

pengamatan yaitu jenis litologi, kontak, perlapisan sedimen dan indikasi

I-4

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …digilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-robertluka-27188-2-2007ts-1.pdf · BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jayapura,

BAB I PENDAHULUAN

struktur geologi. Contoh adalah non-oriented dan menyebar merata di daerah

penelitian untuk analisis petrologi.

2. Data mataair dan sumur diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan,

meliputi tinggi muka airtanah dan litologi penyusun.

3. Data geolistrik diperoleh dari pengukuran di lapangan, dalam bentuk tabel

yang memuat nilai resistivitas batuan.

1.6.2.2. Pemerolehan data pendukung :

1. Peta geologi lembar Jayapura diperoleh dari P3G.

2. Peta hidrogeologi diperoleh dari DGTL.

3. Data logbor dan uji pompa diperoleh dari Subdin Pengairan Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi Papua.

4. Data curah hujan diperoleh dari database Badan Meteorologi dan Geofísika

stasiun Jayapura. Data mentah ini dalam bentuk tabel yang memuat nilai

curah hujan harian dan bulanan.

1. 6. 3 Metoda pemrosesan dan analisa data

Sistem pemrosesan dan analisa data adalah bertingkat yang menyangkut banyak

aspek dan merupakan suatu sintaksis. Dalam sistem ini pada tingkat pertama data

yang ada diproses kemudian dianalisa menjadi data baru. Kemudian data baru pada

tingkat pertama tersebut dianalisa lagi, maka didapat data baru pada tingkat kedua

dan begitulah seterusnya sampai mencapai sasaran penelitian yang berupa sintesis.

1.7 PENELITI TERDAHULU

Peneliti-peneliti terdahulu secara regional dan lokal di daerah ini antara lain :

1. Charlton, 1986, melakukan studi tentang model tektonik lempeng pada zona

kolisi Indonesia Timur.

2. Dow, dkk., 1988, melakukan studi geologi Irian Jaya.

3. Hall, 2001, melakukan studi tentang ekstensi kolisi pada Neogen Akhir di

Indonesia Timur dan New Guinea.

4. Purwanto dan Budiana, 1982, yang menghasilkan Peta Hidrogeologi Daerah

Jayapura dan Sekitarnya, Provinsi Papua.

I-5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - …digilib.itb.ac.id/.../jbptitbpp-gdl-robertluka-27188-2-2007ts-1.pdf · BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Jayapura,

BAB I PENDAHULUAN

5. Suwarna dan Noya, 1995, yang menghasilkan Peta Geologi Regional Lembar

Jayapura.

1.8 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah diketahuinya:

1 Jenis akifer di daerah penelitian.

2 Geometri akifer di daerah penelitian.

3 Hasil penelitian ini, diharapkan dapat membantu Pemerintah Kota Jayapura

dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan airtanah.

I-6