bab i pendahuluan · 1 bab i pendahuluan 1.1 latar belakang industri fashion di indonesia semakin...

11
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang. Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi bentuk, warna, corak kain, maupun desain bukan hanya berupa kebutuhan primer belaka, namun sudah menjadi kebutuhan artistik. Perkembangan fashion juga merambah ke segala bidang. Mulai dari seragam kantor, pakaian remaja, dewasa dan anak-anak seakan tidak ada henti-hentinya berkembang termasuk fashion mulai merambah dunia olahraga, salah satunya adalah sepak bola. Fashion untuk dunia sepak bola dikenal dengan istilah jersey. Seragam/kostum sepakbola kini tak hanya sebagai identitas kalangan terbatas atau pendukung suatu klub/Timnas tertentu tetapi juga menjadi bagian dari fashion masyarakat. Hal ini bisa dilihat dengan munculnya jersey khusus wanita, karena tak seperti awal munculnya olahraga sepakbola dan jersey itu sendiri identik dengan kaum laki-laki, jersey feminin begitu kuat guna menasbihkan sepakbola sebagai olahraga untuk semua. Dengan lahirnya fenomena jersey sebagai fashion maka dengan mudah untuk menemui orang yang memakai jersey di tempat-tempat yang sebenarnya tidak terkait dengan sepakbola seperti stadion, base camp fans club. Tetapi kini jersey juga dapat kita temui di kampus, jalan umum, bahkan mall.

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri fashion di Indonesia semakin berkembang. Fashion juga mencerminkan

citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi bentuk, warna, corak kain, maupun desain

bukan hanya berupa kebutuhan primer belaka, namun sudah menjadi kebutuhan

artistik. Perkembangan fashion juga merambah ke segala bidang. Mulai dari seragam

kantor, pakaian remaja, dewasa dan anak-anak seakan tidak ada henti-hentinya

berkembang termasuk fashion mulai merambah dunia olahraga, salah satunya adalah

sepak bola. Fashion untuk dunia sepak bola dikenal dengan istilah jersey.

Seragam/kostum sepakbola kini tak hanya sebagai identitas kalangan terbatas atau

pendukung suatu klub/Timnas tertentu tetapi juga menjadi bagian dari fashion

masyarakat. Hal ini bisa dilihat dengan munculnya jersey khusus wanita, karena tak

seperti awal munculnya olahraga sepakbola dan jersey itu sendiri identik dengan kaum

laki-laki, jersey feminin begitu kuat guna menasbihkan sepakbola sebagai olahraga

untuk semua. Dengan lahirnya fenomena jersey sebagai fashion maka dengan mudah

untuk menemui orang yang memakai jersey di tempat-tempat yang sebenarnya tidak

terkait dengan sepakbola seperti stadion, base camp fans club. Tetapi kini jersey juga

dapat kita temui di kampus, jalan umum, bahkan mall.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

2

Distribusi apparel saat ini tidak hanya sebatas memproduksi barang untuk

kebutuan fashion saja tetapi sudah merambah pada penyaluran hobi, salah satunya

adalah dengan bermunculan distribusi apparel yang khusus memproduksi barang

ataupun jersey olahraga. Sepak bola dan futsal merupakan salah satu olahraga yang

sangat digemari disemua negara termasuk Indonesia. Peminat terhadap jersey olahraga

semakin meningkat salah satunya di Kabupaten Bogor. Peluang ini dimanfaatkan

dengan baik oleh beberapa distribusi apparel salah satu nya Kickerz apparel yang

menyediakan jersey olahraga anak-anak muda. Dengan kualitas dan keunggulan nya

Kickerz apparel tetap memberikan fashionstyle yang terbaik kepada konsumen saat ini,

sehingga jersey tidak digunakan tidak hanya menjadi pelengkap saat olahraga akan

tetapi konsumen tetap bias tampil trendy dan lebih percaya diri

Kickerz apparel menjadi salah satu jersey olahraga yang berada di Kabupaten

Bogor yang dibentuk pada tahun 2017. Awal mulanya terbentuk, Wenky Azmi sang

owner yang sangat menyukai olahraga sepak bola maupun futsal, pada akhirnya berniat

untuk membuat suatu usaha dengan nama brand yang dibuat sendiri. Sasaran mereka

adalah anak-anak muda baik wanita maupun pria yang menyukai olahraga, Kickerz

apparel menciptakan berbagai inovasi di dalam produknya dan menyediakan model

model yang selalu berbeda beda dan berkualitas dengan tetap mempertahankan image

nya.

Karena masih tergolong baru, brand dari Kickerz apparel belum begitu dikenal di

kalangan masyarakat Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Berdasarkan survey dilapangan

terhadap tingkat brand awareness Kickerz apparel hanya 37% konsumen yang sudah

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

3

aware pada Kickerz apparel. Sudah menjadi kewajiban Kickerz apparel untuk

membuat brand nya mendapat tempat dibenak konsumen, dengan meningkatkan brand

awareness. Pitta dan Katsanis dalam Severi & Ling (2013) berpendapat bahwa ada

interrelasi antara brand awareness dan asosiasi merek dengan menegaskan bahwa

brand awareness suatu produk dapat diproduksi di pikiran konsumen sebelum asosiasi

merek produk tersebut dibuat dan tertanam di memori konsumen.

Selama proses pengambilan keputusan, konsumen memilih produk-produk dan

merek yang mereka sadari atau ingat. Ini merupakan setting pertimbangan yang

penting, karena sebuah merek yang bukan bagian dari pertimbangan tidak akan dipilih.

Kegiatan membangun brand awareness dapat dilakukan melalui kegiatan promosi.

Kickerz apparel telah melakukan kegiatan promosinya melalui media sosial, akan

tetapi belum begitu efektif.

Untuk mendukung kegiatan promosi di media sosial, dalam meningkatkan brand

awareness Kickerz apparel juga membutuhkan kegiatan komunikasi pemasaran yang

lain berupa iklan. Iklan merupakan informasi yang isinya membujuk dan menarik

perhatian masyarakat ramai supaya tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan

dalam iklan tersebut.

Dari latar belakang di atas penulis tertarik merancang iklan cetak bagi Kickerz

apparel, dengan judul :

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

4

“PERANCANGAN IKLAN MEDIA CETAK KICKERZ APPAREL

UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS DI BOGOR SEBAGAI

JERSEY OLAHRAGA YANG FASHIONABLE”

1.2 Rumusan Permasalahan

Bagaimana merancang iklan media cetak Kickerz apparel untuk meningkatkan

brand awareness sebagai jersey olahraga yang fashionable?

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari penulis untuk tugas akhir adalah sebagai salah satu syarat kelulusan

akademik Program Diploma Tiga (D III) Jurusan Periklanan Akademi Komunikasi

Bina Sarana Informatika

1.4 Ruang Lingkup Perancangan

Bentuk media perancangan iklan cetak yang akan dibuat berupa poster dan

penempatannya di media tabloid/majalah. Jumlah iklan cetak yang akan dibuat yakni

3 desain berupa poster

1.5 Manfaat Perancangan

Manfaat dalam perancangan periklanan media cetak ini adalah :

a. Manfaat bagi klien

Membantu Kickerz Appreal dalam meningkatkan brand awareness produknya

melalui iklan cetak dan memberikan masukan kepada Kickerz apparel dalam

strategi pemasaran produk melalui iklan

b. Manfaat bagi masyarakat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

5

Melalui perancangan iklan cetak ini diharapakan dapat menyampaikan manfaat

produk pada Target Audiens dan menciptakan public awareness terhadap

produk

c. Manfaat bagi penulis

Memacu dan memberikan pembelajaran bagi penulis untuk lebih kreatif dan

inovatif di dalam mengembangkan kreatifitas merancang iklan cetak

1.6 Metode Perancangan

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode

untuk pengumpulan data-data yang berkaitan dengan klien dan data-data tersebut akan

dianalisa.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.

Adapun metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Metode Wawancara

Menurut Ardianto (2014:163) “wawancara adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dan responden atau orang yang diwawancarai,

dengan atau menggunakan pedoman wawancara”.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

6

Dalam metode ini, wawancara dilakukan dengan terstruktur atau

berpedoman pada dratf pertanyaan yang telah penulis siapkan. Wawancara

dilakukan dengan pemilik usaha yakni Wenky Azmi di toko Kickerz apparel

pada tangga 9 April 2018, untuk mendaptkan data internal seputar perusahaan

, yakni sebutkan apa saja misal company profile, dll

Selain itu wawancara juga dilakukan dengan responden produk untuk

mendapatkan data analisis situasi sepeti tingkat brand awarenss, top of mind

produk, perilaku konsumen dan untuk menggali insight konsumen.

2. Metode Observasi

Menurut Widoyoko (2013:145) observasi merupakan “suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan

dan ingatan”.

Menurut Sugiyono (2014:145) “observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan

psikologis”

Penulis melakukan observasi dengan cara melihat dan mengamati lebih ke

produk bahan variasi, mengamati perilaku konsumen dalam memilih produk di

toko Kickerz apparel pada tanggal 23 April 2018 sampai tanggal 25 April 2018

di Bojonggede dalam. Jln Masjid Attaqwa Rt.06/Rw.12 no.7, Kabupaten

Bogor, Jawa Barat.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

7

3. Metode Dokumentasi

Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar

hidup, sketsa dan lain-lain.

Penulis memperoleh data dokumentasi melalui client brief dan

dokumentasi berupa foto-foto produk dari klien.

4. Metode Kuisioner

Menurut Sugiyono (2014:142), “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efesien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.”

Kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat

diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melaui google form

kuisoner digunakan penulis untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat

brand awareness Kickerz apparel dan top of mine jersey olahraga dibogor.

1.6.2 Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain

(Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Dalam hal ini penulis menggunakan analisa data

yakni :

1. Analisis Kualitatif

Menurut Sugiyono (2015:243) “Kualitatif adalah data yang di peroleh dari

berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

8

bermacam macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai

datanya jenuh”.

Analisa data kualitatif akan digunakan penulis untuk menganalisa data-data

yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

2. Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2015:14), yaitu metode penelitian yang berlandaskan

terhadap filsafat positivisme, digunakan dalam meneliti terhadap sample dan

pupulasi penelitian, tehnik pengambilan sample umunya dilakukan dengan acak

atau random sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara

memanfaatkan instrumen penelitian yang dipakai, analisis data yang digunakan

bersifat kuantitatif/bisa diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

ditetapkan sebelumnya.

Analisis data kuantitatif akan digunakan penulis untuk menganalisa dat-data

yang telah diperoleh melalui kuisioner untuk mendapatkan top of mine.

3. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2014:19) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk memuaskan suatu strategi perusahaan.

Rangkuti (2014:19) menjelaskan bahwa analisis SWOT didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities) ,namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weaknesses) dan ancaman (thereat).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

9

Analisa SWOT digunakan untuk menganalisa kekuatan, kelemahan,

peluang, ancaman dari produk Kickerz apparel.

1.7 Skematika Perancangan

Skematika proses perancangan iklan media cetak ini berada dalam konsep kreatif

iklan dengan perencanaan dan pembuatan mulai dari konsep perancangan kreatif,

strategi kreatif, strategi media sampai kepada eksekusi karya yang akhirnya

menghasilkan iklan media cetak. Adapun langkah–langkah yang dilalui adalah:

Tabel I.1

Skematika Perancangan

Client Brief

Penulis menerima brief dari client berupa data yang berisi segala macam informasi

tentang profil perusahaan, produk, klien, masalah pemasaran, pesan iklan dan

mandatories

Branstorming

Penulis melakukan proses penyusunan strategi dan perancangan ide kreatif melalui

perumusan data-data yang dikumpulkan terkait masalah produk, kompetitor dan

kemampuan produk serta perubahan yang terjadi untuk menemukan gagasan atau ide

yang terbaik untuk dikomunikasikan terkait karya iklan media cetak yang ingin

dibuat.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

10

Creative Brief

Strategi iklan didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang

tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk menciptakan

iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi iklan dengan kreatifitas

periklan, dan mencari big idea dari iklan yang akan dibuat.

Presenting to Client

Mempresentasikan kepada klien usul-usulan ide kreatif yang sudah dicari dan sudah

disepakati dalam creative brief.

Production

Proses eksekusi iklan yang telah ditentukan di tahapan sebelumnya dengan

melakukan pemotretan atau pengambilan gambar produk dengan jangka waktu

produksi sesuai dengan yang telah disepakati, dengan penempatan media cetak yang

berukuran A4.

Approval

Persetujuan klien tentang konsep iklan yang akan dieksekusi sebanyak 3 karya iklan

media cetak.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri fashion di Indonesia semakin berkembang.Fashion juga mencerminkan citra dari orang itu sendiri. Baik dari segi

11

Evaluation

Melakukan evaluasi dengan klien apakah iklan yang sudah dibuat seuai dan tepat

kepada target sasaran.

Approval

Penulis mendapatkan persetujuan hasil 3 karya iklan media cetak yang telah dibuat.

Final Client Approval

Persetujuan terakhir dari client terhadap iklan yang telah dibuat.

Laporan Akhir

Penulis membuat laporan akhir mengenai proses perancangan iklan media cetak

hingga produksi akhir. Tahapan ini adalah tahapan akhir setelah pembuatan karya

dimana penulis membuat laporan produksi dari awal perencanaan hingga akhir

produksi.