bab i patient safety

Upload: annisa-nisa

Post on 13-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jcnsjxkcusk

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUANA. Latar BelakangKeselamatan pasien merupakan suatu sistem yang sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat meminimalisir kesalahan dalam penanganan pasien baik pada pasien UGD, rawat inap maupun pada pasien poliklinik. Hal ini terutamapenanganan pasien saat ini masih buruk akibat keterbatasan sarana dan kurangnya skill tenaga medis (KKP-RS, 2008).

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan di rumah sakit dan hal itu terkait dengan isu mutu dan citra rumah sakit. Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu struktur, proses, dan outcome dengan berbagai macam program regulasi yang berwenang misalnya antara lain penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit, ISO, Indikator Klinis dan lain sebagainya. Namun harus diakui, pada pelayanan yang berkualitas masih terjadi Kejadian Tidak Diduga (KTD) (Dep Kes R.I 2006)."Safety is a fundamental principle of patient care and a critical component of hospital quality management" (World Alliance for Patient Safety, Forward Programme WHO 2004). Oleh karena itu, diperlukan komitmen tenaga medis untuk menjaga keselamatan pasien, memiliki kompetensi dan etika dalam keperawatan (CNA 2002). Sistem keselamatan pasien bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Pada November 1999,the American Hospital Asosiation (AHA) Board of Trustees mengidentifikasikan bahwa keselamatan dan keamanan pasien (patient safety) merupakan sebuah prioritas strategik. Mereka juga menetapkan pencapaian peningkatan yang terukur untukmedication safetysebagai target utamanya. Tahun 2000, Institute of Medicine, Amerika Serikat dalam TO ERR IS HUMAN, Building a Safer Health System melaporkan bahwa dalam pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit ada sekitar 3-16% Kejadian Tidak Diharapkan (KTD/Adverse Event). Menindaklanjuti penemuan ini, tahun 2004, WHO mencanangkanWorld Alliance for Patient Safety, program bersama dengan berbagai negara untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.Di Indonesia, telah dikeluarkan pula Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit, yang tujuan utamanya adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh darimedical errordan memberikan keselamatan bagi pasien. Perkembangan ini diikuti oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia(PERSI) yang berinisiatif melakukan pertemuan dan mengajak semua stakeholder rumah sakit untuk lebih memperhatian keselamatan pasien di rumah sakit.Enam tujuan penanganan patient safety menurut (Joint Commission International) adalah mengidentifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi secara efektif, meningkatkan keamanan dari high-alert medications, memastikan benar tempat, benar prosedur, dan benar pembedahan pasien, mengurangi resiko infeksi dari pekerja kesehatan, dan mengurangi resiko pasien jatuh. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi mahasiswa tanggal 30 Juni 1 Juli 2014 di bangsal Jantung IRNA Pusat Jantung RSUP Dr. M. Djamil terkait patient safety, diketahui bahwa di bangsal jantung perawat belum mengidentifikasi pasien secara benar sebelum melakukan tindakan medis, saat overan perawat belum optimal dalam melaksanakannya sesuai dengan SBAR, masih adanya perawat yang mencuci tangan tidak sesuai dengan enam langkah cara cuci tangan, dan masih adanya pasien baru yang belum dilakukan assesment resiko pasien jatuh. Untuk permasalahan tersebut mahasiswa merasa perlu mengadakan pertemuan dalam bentuk lokakarya mini dengan mengundang kepala ruangan Bangsal Jantung IRNA Pusat Jantung RSUP Dr. M. Djamil beserta staf, pembimbing klinik dan pembimbing akademik.DAFTAR PUSTAKA

Aditama,C.Y.,2003, Manajemen Rumah Sakit, Edisi Kedua, Universitas Indonesia Press, Jakarta

Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) , 2008, Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP). Jakarta: PERSIDepartemen Kesehatan R.I(2006). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit. utamakan keselamatan pasien. Bakit Husada