bab i necha

Upload: tenti-ti

Post on 06-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 BAB I necha

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Meningitis adalah sebuah inflamasi dari membran pelindung yang

    menutupi otak dan medula spinalis yang dikenal sebagai meninges. Inflamasi

    dari meningen dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau mikroorganisme

    lain dan penyebab paling jarang adalah karena obat – obatan. Inflamasi atau

     peradangan tersebut mengenai arachnoid, piamater, dan cairan serebrospinalis.

    Mikroorganisme ini dapat masuk ke setiap bagian ruang subarachnoid dan

    dengan cepat menyebar ke tempat lain. Penyakit ini dapat mengancam jiwa dan

    merupakan sebuah kondisi kegawatdaruratan.1!

    Menurut "#$ tahun %&&!, diperkirakan ' juta orang terjangkit ()*

    setiap tahun dan % juta orang meninggal. + – 1& penderita ()* akan

    meninggal dan %+ akan berlanjut menjadi infeksi. Meningitis ()* lebih sering

    terjadi pada anak di daerah prevalensi ()* tinggi namub pada daerah prevalensi

    ()* rendah, meningitis ()* lebih sering dijumpai pada orang dewasa.

    1

    Meningitis tuberkulosis termasuk salah satu tuberkulosis ekstrapulmoner 

    dan merupakan penyakit infeksi susunan saraf pusat -P/ subakut dari fokus

     primer paru. Meningitis tuberkulosis merupakan meningitis yang paling banyak 

    menyebabkan kematian dan kecacatan. 0ibandingkan dengan meningitis

     bakterialis akut, perjalanan penyakit meningitis ()* lebih lama dan perubahan

    atau kelainan dalam cairan serebrospinal -*/ tidak begitu hebat. ampai saat

    ini, ()* masih menjadi permasalahan di negara – negara berkembang, karena

    angka kematian dan angka kecacatan akibat meningitis ()* masih tinggi.1,%

    1

  • 8/18/2019 BAB I necha

    2/25

    BAB II

    KASUS BANGSAL NEUROLOGI

    RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

    I IDENTITAS PENDERITA

     ama 2 (n. 3

    4mur 2 !& tahun

    5enis 6elamin 2 7aki 7aki3gama 2 Islam

    3lamat 2 8(. &! impang III ipin 6ota 5ambi

    Pekerjaan 2 6aryawan wasta

    M8 2 1&9119%&1:

    DAFTAR MASALAH

    No Masalah Aktif Tanggal Masalah Pasif Tanggal

    1 Penurunan

    kesadaran -;* 1&/

  • 8/18/2019 BAB I necha

    3/25

    = 1 minggu M8, pasien mengalami nyeri kepala hebat yang dirasakan

    tiba – tiba, terus menerus dan tidak hilang dengan obat sakit kepala dari

     puskesmas. yeri kepala seperti ini tidak pernah dirasakan sebelumnya. Pasien

     juga mengalami demam terus menerus, menurut keluarga suhu badan tinggi,

    menggigil -/ disertai muntah namun tidak menyembur dan badan semakin

    lemas.

    = ! hari M8 pasien tiba tiba mengalami kelemahan lengan dan

    tungkai sebelah kanan sedangkan anggota gerak sebelah kiri lebih aktif -pasien

    gelisah/. Pasien hanya bisa terbaring di tempat tidur dan leher terihat kaku.= 1 hari M8, keadaan pasien makin memburuk, terjadi penurunan

    kesadaran. Pasien hanya berespon mengerang bila diajak bicara dan hanya

    sesakali membuka mata. Pasien juga terlihat sulit benapas.3danya kejang tidak diketahui pasti oleh keluarga. Pasien adalah

     penderita () -batuk lama/ yang sedang menjalani pengobatan @ bulan -belum

    selesai/, pasien juga merupakan seorang perokok dan menurut keluarga pernah

    minum minuman beralkohol. 8iwayat trauma, sakit gigi, pilek, keluar cairan dari

    telinga, batuk darah, diare, sariawan tidak diketahui pasti oleh keluarganya.

    ;ejala penyerta 2 -/Aaktor memperberat 2 -/Aaktor memperingan 2 -/

    , Ri)a*at P#n*akit Dah&l&

    Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya

    8iwayat ()* -=/

    8iwayat tekanan darah tinggi tidak ada 8iwayat sakit jantung disangkal

    8iwayat kecelakaan disangkal

    8iwayat kejang disangkal

    8iwayat kencing manis disangkal 8iwayat stroke disangkal

    - Ri)a*at P#n*akit K#l&a+ga

    (idak ada keluarga pasien yang mengalami hal serupa dengan pasien

    8iwayat hipertensi disanngkal

    3

  • 8/18/2019 BAB I necha

    4/25

    8iwayat kencing manis disangkal

    8iwayat penyakit jantung disangkal

    8iawayat kejang disangkal 8iwayat stroke disangkal

    . Ri)a*at Sosial Ekono"i

    Pasien adalah seorang bujangan yang tinggal sendiri di kota jambi, pasien

    mencari nafkah untuk membantu keluarga di kampung. )iaya rumah sakit

    menggunakan )P5.

    6esan 2 sosial ekonomi menengah kebawah.

    III OBEKTIF

    % Stat&s P+#s#ns !Tanggal (( D#s#"/#+ (0%-$

    6esadaran 2 omnolen ;*2 1& -B2! C2% M2+/

    (ekanan darah 2 11&9?& mm#g

     adi 2 9mntuhu 2 !','D*

    8espirasi 2 %: >9mnt

    6epala 2 ormocephal, *onjugtiva anemis -9/, kela Ikterik -9/

     pupil isokor -!mm9!mm/, reflek cahaya menurun kanan dan

    kiri, kaku kuduk -=/

    7eher 2 Pembesaran 6;) -/, pembesaran tiroid -=/, 5CP +% cm#%$0ada 2 imetris kanan dan kiri, retraksi I*, supraclavicula dan

      epigastrium -=/, sternum ditengah, sikatriks -/

    5antung 2

    Inspeksi 2 Ictus cordis tidak tampak  Palpasi 2 Ictus cordis di I* C % jari medial 7M*C inistra

    Perkusi 2 )atas jantung 0)

    3uskultasi 2 )5I)5II regular, murmur -/, gallop -/

    Paru 2

    Inspeksi 2 pergerakan dinding dada simetris, retraksi -=/ I*

    *C dan epigastrium, Palpasi 2 stem fremitus sama kanan dan kiri

    Perkusi 2 sonor di kedua lapangan apru

    3uskultasi 2 vesikuler -E9E/ normal, ronkhi basah halus nyaring pada kedua lapangan paru -=9=/, wheeFing -9/

    Perut 2

    4

  • 8/18/2019 BAB I necha

    5/25

    Inspeksi 2 datar, sikatriks -/

    3uskultasi 2 )4 -=/ ormal

    Palpasi 2 supel, nyeri tekan lepas sulit dinilai, turgor cepat6embali, hepar, lien dan ginjal tidak teraba

    Perkusi 2 timpani, asites -/

    3lat kelamin 2 (idak dilakukan pemeriksaan

    Bkstremitas 2 Bdema -/, ianosis -/, pucat -/, akral hangat -=/

    ( Stat&s Psikit&s

    *ara berpikir 2 ulit dinilai

    Perasaan hati 2 ulit dinilai(ingkah laku 2 ulit dinilai

    Ingatan 2 ulit dinilai6ecerdasan 2 ulit dinilai

    , Stat&s N#&+ologis

    3. 6epala

    )entuk 2 ormocephal

    yeri tekan 2 ulit dinilai imetris 2 -=/

    Pulsasi 2 -=/

    ). 7eher   ikap 2 7urus, ormal

    Pergerakan 2 terbatas

    6aku kuduk 2 -=/

    *. usunan araf Pusat

    5

  • 8/18/2019 BAB I necha

    6/25

    6

    N

    o

    N#+1&s K+anial Kanan Ki+i

    1 $lfactorius ubjektif 0engan bahan

    ulit dinilaiulit dinilai

    ulit dinilaiulit dinilai

    % $ptikus (ajam penglihatan 7apangan penglihatan Melihat warna Aundus okulli

    ulit dinilai

    ulit dinilai

    ulit dinilai(idak diperiksa

    ulit dinilai

    ulit dinilai

    ulit dinilai(idak diperiksa

    ! $cculomotorius ela mata Pergerakan bulbus trabismus  istagmus Bksoftalmus Pupil 2 besar nya

      bentuknya 8efleks sinar Melihat kembar

    imetris

    ulit dinilai

    ulit dinilai

    ulit dinilai(idak ada

    ! mm

     bulat, isokor menurun

    ulit dinilai

    imetris

    ulit dinilai

    ulit dinilai

    ulit dinilai(idak ada

    ! mm,

     bulat, isokor menurun

    ulit dinilai

    : (rochlearis

    Pergerakan mata ikap bulbus Melihat kembar

    ulit dinilai ormal

    ulit dinilai

    ulit dinilai ormal

    ulit dinilai

    + (rigeminus Membuka mulut Menguyah Mengigit 8efleks kornea ensibilitas muka

    ulit dinilaiulit dinilai

    ulit dinilai

    -=/ulit dinilai

    ulit dinilaiulit dinilai

    ulit dinilai

    -=/ulit dinilai

    @ 3bduseens Pergerakan mata

    ikap bulbus Melihat kembar

    ulit dinilai

     ormalulit dinilai

    ulit dinilai

     ormalulit dinilai

    ? Aasialis Mengerutkan dahi Menutup mata Memperlihatkan gigi )ersiul Perasaan lidah-depan/

    ulit dinilai

    -=/ulit dinilai

    ulit dinilai

    (idak dilakukan

    ulit dinilai

    -=/ulit dinilai

    ulit dinilai

    (idak dilakukan

    ' Cestibulokokhlearis 0etik arloji uara berbisik 

    (est rinne (est weber 

    (idak dilakukan(idak dilakukan

    (idak dilakukan(idak dilakukan

    (idak dilakukan(idak dilakukan

    (idak dilakukan(idak dilakukan

    < ;losofaringeus Perasaaan lidah ensibilitas faring

    (idak dilakukan

    8efleks muntah-=/

    (idak dilakukan

    1& Cagus 3rcus faring Menelan  adi

    ulit dinilai

    ulit dinilai

    9menit, reguler,

    refleks

    occulocardiac baik 

    ulit dinilai

    ulit dinilai

    11 3ccsesorius

  • 8/18/2019 BAB I necha

    7/25

    0. )adan dan 3nggota ;erak 

    a. )adan

    Motorik  Kanan Ki+i8espirasi imetris imetris

    0uduk (idak dilakukan (idak  

    dilakukan)entuk kolumna vertebralis (idak dilakukan (idak dilakukan

    Pergerakan kolumna vertebralis (idak dilakukan (idak dilakukan

    ensibilitas Kanan Ki+i(aktil (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

     yeri (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan(hermi (idak dapat dilakukan (idak dapat

    dilakukan

    0iskriminans (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan7okalis (idak dapat dilakukan (idak dapat

    dilakukan

    8efleks Kanan Ki+i8efleks kulit perut atas (idak dilakukan (idak dilakukan

    8efleks kulit perut tengah (idak dilakukan (idak dilakukan8efleks kulit perut bawah (idak dilakukan (idak dilakukan

    8efleks kremaster (idak dilakukan (idak dilakukan

     b. 3nggota gerak atas 2Motorik Kanan Ki+iPergerakan hipoaktif normoaktif  

    6ekuatan sulit dinilai sulit dinilai -terjadilateralisasi kekanan/

    (onus eutoni eutoni

    (rofi eutrofi eutrofi

    ensibilitas Kanan Ki+i(aktil (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

     yeri (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan(hermi (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

    0iskriminan (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

    7okalis (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

    8efleks Kanan Ki+i

    )iseps hiperefleks ormal

    7

  • 8/18/2019 BAB I necha

    8/25

    (riseps hiperefleks ormal

    8adius hiperefleks ormal

    4lna hiperefleks ormal#offman(romner -/ -/

    c. 3nggota gerak bawahMotorik Kanan Ki+iPergerakan hipoaktif normoaktif  

    6ekuatan sulit dinilai sulit dinilai -terjadi

    lateralisasi kekanan/(onus eutoni eutoni

    (rofi eutrofi eutrofi

    ensibilitas Kanan Ki+i(aktil (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

     yeri (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan(hermi (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

    0iskriminan (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

    7okalis (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan

    8efleks Kanan Ki+i 

    Patella hiperefleks ormal

    3chilles hiperefleks ormal)abinsky -=/ -/

    *haddock -/ -/

    8ossolimo -/ -/Mendel)echterew -/ -/

    chaefer -/ -/

    $ppenheim -/ -/6lonus paha -/ -/

    6lonus kaki -/ -/

    (est 7aseGue -=/ -=/

    (es 6ernig !2$ !2$

     eck sign -=/

    *heek sign -/ymphisis sign -=/

    7eg sign I -=/

    7eg sign I -/

    B. 6oordinasi, ;ait dan 6eseimbangan

    *ara berjalan 2 (idak dilakukan

    8

  • 8/18/2019 BAB I necha

    9/25

    (es 8omberg 2 (idak dilakukan

    0isdiadokinesis 2 (idak dilakukan

    3taksia 2 (idak dilakukan8ebound phenomenon 2 (idak dilakukan

    0ismetria 2 (idak dilakukan

    A. ;erakan;erakan abnormal

    (remor 2 -/

    3thetosis 2 -/

    Miokloni 2 -/6horea 2 -/

    ;. 3lat Cegetatif 

    Miksi 2 sulit dinilai0efekasi 2 sulit dinilai

    Breksi 2 sulit dinilai

    #. (est (ambahan(est afFiger 2 (idak dilakukan

    (est Calsava 2 (idak dilakukan

    I3 RINGKASAN

    0ari anmanesis didapatkan = 1 minggu M8, pasien mengalami nyeri

    kepala hebat yang tiba – tiba, terus menerus tidak pernah dirasakan sebelumnya

    dan tidak hilang dengan obat sakit kepala. 0emam tinggi -=/ terus menerus,

    menggigil -/, muntah -=/, badan lemah. = ! hari M8 terjadi kelemahan

    lengan dan tungkai sebelah kanan. Pasien gelisah dan hanya bisa terbaring di

    tempat tidur dan leher kaku -=/. = 1 hari M8, terjadi penurunan kesadaran.

    Pasien hanya berespon mengerang, sesakali membuka mata. sulit benapas -=/.

    6ejang disangkal, () -=/ belum selesai $3(, pasien juga merupakan seorang

     perokok dan minum beralkohol. 8iwayat trauma, sakit gigi, pilek, keluar cairan

    dari telinga, batuk darah, diare, sariawan tidak diketahui pasti.0ari pemeriksaan fisik didapatkan penurunan kesadaran ;* 1&, takipnea,

    retraksi dinding dada, hipertermia, ronkhi basah halus nyaring -=9=/, kaku kuduk 

    -=/, pada pemeriksaan n. *raniales ditemukan refleks cahaya menurun, pada

    9

  • 8/18/2019 BAB I necha

    10/25

    anggota gerak sebelah kanan pergerakan hipoaktif, terjadi lateralisasi ke kanan,

    hiperrefleks pada ekstremitas kanan, hoffmen tromener -/, babisnski -=/. Pada

    anggota gerak sebelah kiri dalam batas normal. Pada pemeriksaan laseGue -=9=/,

    kernig -=9=/, neck sign -=/, cheek sign -/, simphysis sign -=/, leg sign I -=/,leg

    sign II -/

    3 DIAGNOSIS

    Diagnosis Klinis '

    Penurunan kesadaran ;* 1&

    8angsang meningeal positif 2 6aku kuduk -=/, 7aseGue sign

    -=/, 6ernig sign -=/, neck sign -=/, symphisis sign -=/, leg sign

    I -=/ #emiparese de>tra tipe spastik 

    (akipnea

    Diagnosis To4ik ' Meningens dan parenkim otak -hemisfer serebri sinistra/

      Parenkim paru

    Diagnosis Etiologi ' uspect meningoensefalitis ()

    3I Tatalaksana

    8encana pemeriksaan 2

    Pemeriksaan 7aboratorium 2 0arah rutin

    6imia darah lengkap

    Blektrolit

    ;ula darah

    7umbal Pungsi 2 pemeriksaan cairan serebrospinal

    *( can 6epala

    8ontgen thora> 3P(> 2

    Posisi kepala !&o

    $% 8M 1& liter9menit

    ICA0 a*l &,one % > 1 gram

    Inf. MetronidaFole :>+&& mg

    Inj 0e>ametason : > 1& mg Inj *iticolin % > %+& mg

    Inj. 8anitidin ! > +&mg

    Inj. treptomisin 1>1 gr -im/

    10

  • 8/18/2019 BAB I necha

    11/25

    ;(6ateter  

    Pengobatan oral9 per ;(2

    Paracetamol !>+&& mg

    8ifampisin 1>@&& mg

    IsoniaFid 1>:&& mg PiraFinamid 1>1+&& mg

    M>2 Monitoring kesadaran dan tanda – tanda vital

    Monitoring defisit neurologis

    Monitoring balance cairan

    B>2 Menjelaskan pada keluarga pasien mulai dari keadaan pasien yaitu diagnosis,

    rencana pemeriksaan lebih lanjut serta rencana penatalaksanaan yang akan

    dilakukan.

    3II PROGNOSIS

    Huo ad vitam 2 dubia ad malam

    Huo ad functionam2 dubia ad malam

    11

  • 8/18/2019 BAB I necha

    12/25

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    D#finisi

    Meningitis adalah suatu peradangan selaput otak yang disebabkan oleh bakteri

     patogen yang ditandai dengan peningkatan jumlah sel polimorfonuklear dalam caiaran

    serebrospinal dan terbukti adanya bakteri penyebab infeksi dalam cairan serebrospinal.

    8eaksi peradangan ini mengenai satu atau semua lapisan selaput yang membungkus

     jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang menimbulkan eksudasi berupa pus

    atau serosa.%,!

    Meningitis tuberkulosa adalah radang selaput otak akibat komplikasi

    tuberkulosis primer. ecara histologis meningitis tuberkulosis merupakan

    meningoensefalitis -tuberkulosis/ dengan invasi ke selaput dan jaringan susunan saraf 

     pusat.1,%

    P#n*#/a/

    Meningitis tuberkulosa diebabkan oleh  Mycobacterium tuberkulosis  jenis #ominis,

     jarang oleh jenis Bovinum atau Aves.1,%

    Fakto+ Risiko

    Penyakit ini kebanyakan terdapat pada penduduk dengan keadaan sosio

    ekonomi rendah, penghasilan tidak mencukupi kebutuhan sehari – hari, perumahan

    tidak memenuhi syarat kesehatan minimal, hidup dan tinggal atau tidur berdesakan,

    kekurangan giFi, higiene yang buruk, faktor suku atau ras, kurang atau tidak mendapat

    fasilitas imunisasi dan sebagainya.%,:

    Meningitis tubekulosa dapat terjadi pada setiap umur terutama pada anak 

    antara @ bulan sampai + tahun, jarang terdapat di bawah @ bulan kecuali apabila angka

    12

  • 8/18/2019 BAB I necha

    13/25

    kejadan tuberkulosis sangat tinggi. Paling sering terjadi di bawah umur % tahun yaitu

    antara < sampai 1+ bulan.%,:

    Klasifikasi

    8ich membagi meningtis tuberkulosis dalam empat jenis menurut klasifikasi

     patologik. 4mumnya terdapat lebih dari satu jenis dalam setiap penderita meningitis

    tuberkulosa. 6lasifikasinya yaitu 2%

    a. (uberkulosis miliaris yang menyebar 

    5enis ini merupakan komplikasi tuberkulosis miliaris, biasanya berasal dari

     paru – paru yang menyebar langsung ke selaput otak secara hematogen.6eadaan ini terutama terjadi pada anak, jarang pada dewasa. Pada selaput otak 

    terdapat tuberkel – tuberkel yang kemudian pecah sehingga terjadi peradangan

    difus dalam ruang subarachnoid. (uberkul juga terdapat pada dinding

     pembuluh darah kecil di hemisfer otak bagian cekung dan dasar otak.

     b. )ercak – bercak pengijuan fokal

    0isini didapatkan bercak – bercak pada sulkus – sulkus dan terdiri dari

     pengijuan yang dikelilingi oleh sel – sel raksasa dan epitel. 0ari sini trejadi

     penyebaran ke dalam selaput otak. 6adang – kadang terdapat juga bercak – 

     bercak pengijuan yang besar pada selaput otak sehingga dapat menyebabkan

     peradangan yang luas.

    c. Peradangan akut meningitis pengijuan

    5enis ini merupakan jenis yang paling sering dijumpai. 7ebih kurang ?'.

    Pada jenis ini terjadi invasi langsung pada selaput otak dari fokus – fokus

    tuberkulosis primer bagian lain dari tubuh, sehingga terbentuk tuberkel – 

    tuberkel baru pada selaput otak dan jaringan otak. Meningtis timbul karena

    tuberkel – tuberkel tersebut pecah sehingga terjadi penyebaran kuman – 

    kuman ke dalam ruang subarachnoid dan ventrikulus.d. Meningitis proliferatif 

    Perubahan – perubahan proliferatif dapat terjadi pada pembuluh darah selaput

    otak yang megalami peradangan berupa endarteritis dan panarteritis. 3kibat

    13

  • 8/18/2019 BAB I necha

    14/25

     penyempitan lumen arteri – arteri tersebut dapat terjadi infark otak. Perubahan

     – perubahan ini khas pada meningitis proliferatif.

    Patofisiologi

    Meningitis tuberkulosa selalu terjadi sekunder dari proses tuberkulosis, fokus

     primernya berada di luar otak. Aokus primer biasanya di paru – paru, tetapi bisa juga

     pada kelenjar getah bening, tulang, sinus nasalis, traktus gastrointestinal, ginjal dan

    sebagainya.1,%

    (erjadinya meningitis bukan karena peradangan langsung pada selaput otak 

    secara hematogen, tetapi melalui pembentukan tuberkel – tuberkel kecil -berukuran

     beberapa milimeter sampai 1 sentimeter/ berwarna putih, terdapat pada permukaan

    otak, sumsum tulang belakang. (uberkel tersebut selanjutnya melunak, pecah dan

    masuk ke dalam ruang subarachnoid dan ventrikel sehingga terjadi peradangan difus.

    Peradangan dapat pula terjadi secara perkontinuitatum dari peradangan organ

    atau jaringan di daerah selaput otak seperti proses di nasofaring, pneumonia,

    endokarditis, otitis media, mastoiditis, trombosis sinus kavernosus atau spondilitis.1,%

    Penyebaran kuman dalam ruang subarachnoid menyebabkan reaksi radang

     pada piamater, arachnoid, *, ruang subarahnoid serta ventrikel. 3kibat reaksi

    radang ini maka akan terbentuk eksudat kental, serofibrinosa dan gelatinosa oleh

    kuman – kuman serta toksin yang mengandung sel – sel mononuklear, limfosit, sel

     plasma, makrofag, sel raksasa dan fibroblas. Bksudat ini tidak terbatas di dalam ruang

    subarachnoid saja tetapi terutama berkumpul di dasar tengkorak. Bksudat juga

    menyebar melalui pembuluh – pembuluh darah piamater dan menyerang jaringan otak 

    di bawahnya sehingga proses sebenarnya adalah meningoensefalitis.1,%

    Bksudat juga dapat menyumbat akuaduktus, fisura sylvii, foramen magendi,

    foramen luschka dengan akibatnya adalah terjadinya hidrosefalus, edema papil akibat

     pembuluh – pembuluh darah yang berjalan di dalam ruang sub arachnoid berupa

    kongesti, peradangan dan penyumbatan sehingga selain arteritis dan flebitis juga

    14

  • 8/18/2019 BAB I necha

    15/25

    mengakibatkan infark otak terutama bagian korteks, medulla oblongata dan ganglia

     basalis.1,%

    Diagnosis

    Penegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

    neurologi dan pemeriksaan penunjang. 3namnesis diarahkan pada riwayat mengalami

     batuk lama atau menggunkan obat anti tuberkulosa maupun riwayat kontak dengan

     pasien tuberkulosa, keadaan sosial ekonomi dan sebagainya. (anyakan gambaran

    klinis yang sering muncul pada penyakit ini.1,%

    ;ambaran klinis meningitis menunjukkan gejala bervariasi dan tidak spesifik.

    elama % – ' minggu dapat ditemukan malaise, anoreksia, demam, nyeri kepala yang

    semakin memburuk, perubahan mental, penurunan kesadaran, kejang, kelumpuhan

    saraf kranial II, III, IC, CI, CII, CIII, hemiparese. Pemeriksaan fundsukopi kadang

    memperlihatkan tubekel pada khoroid dan edema papil menandakan adanya

     peninggian tekanan intrakranial.1,!,@

    3danya peningkatan tekanan intrakranial dapat diketahui dari kumpulan gejala yang

    ditemukan, disebut dengan *ushing syndrome, gejala tersebut berupa 21,!,@

    #ipertensi -biasanya peningkatan darah sistolik/ )radikardi

    Pernapasan ireguler 

    Bdema papil yeri kepala

    Muntah proyektil

    Perjalanan penyakit meningitis tuberkulosa memperlihatkan ! stadium, yaitu 21,%

    a. tadium I -stadium awal/tadium prodormal ini berlangsung lebih kurang % minngu sampai ! bulan.

    Permulaan penyakit bersifat subakut sering tanpa panas atau hanya kenaikan

    suhu yang ringan atau hanya dengan tanda – tanda infeksi umum, muntah – 

    muntah, tidak ada nafsu makan, murung, berat badan turun, apatis, iritabilitas,

    nyeri kepala ringan, malaise serta nyeri abdomen.

    15

  • 8/18/2019 BAB I necha

    16/25

     b. tadium II -Intermediate/

    ;ejala terlihat lebih berat, terdapat kejang umum atau fokal terutama pada bayi dan anak. (anda rangsang meningeal mulai nyata, bisa terdapat

    kelumpuhan n. III, IC dan CI, ditemukan “drowsy” atau perubahan mental,

    nyeri kepala yang bertambah berat dan progresif, kesadaran makin menurun.

    0alam stadium ini dapat terjadi defisit neurologik fokal seperti hemiparesis

    atau hemiplegia karena infark otak dan rigiditas deserebrasi. Pada funduskopi

    dapat ditemukan atrofi n.II dan khoroid tuberkel yaitu kelainan pada retina

    yang tampak seperti busa berwarna kuning dan ukurannya sekitar setengah

    diameter papil.

    c. tadium III -stadium lanjut/

    0alam stadium ini suhu tidak teratur dan semakin tinggi yang disebabkan oleh

    terganggunya regulasi pada diensefalon. Pernafasan dan nadi juga tidak 

    teratur, pernafasan dalam bentuk *heynetokes atau 6ussmaul, gangguan

    miksi berupa retensi atau inkontinensia urin. 0idapatkan pula adanya

    gangguan kesadaran makin menurun sampai koma yang dalam.

    Pemeriksaan 8angsang Meningeal+

    o 6aku kuduk 

    7etakkan tangan di belakang kepala penderita lalu kepala di rotasi dan

    antefleksi. 6aku kuduk -=/ bila ada tahanan.

    o )rudFinskys sign

    o  ecks sign

    (angan kiri di daerah oksiput penderita, tangan kanan di dada penderita, lalu

    lakukan antefleksi ma>imal pada leher penderita. ecks sign -=/ bila terjadi

    fleksi pada kedua tungkai pada articulatio co>ae dan genu.

    o *heek sign

    Menekan kedua processus Fygomaticus. *heek sign -=/ bila terjadi fleksi

     pada articulatio cubiti serta kedua bahu yang terangkat -jerking/.

    o ymphisis sign

    16

  • 8/18/2019 BAB I necha

    17/25

    Menekan diatas symphiss ossis pubis. ymphisis sign -=/ bila terjadi fleksi

     pada articulatio co>ae dan genu.

    o 7eg sign IMelakukan fleksi maksimal pada salah satu tungkai pada articulatio co>ae

    dan genu. 7eg sign I -=/ bila trejadi fleksi pada articulatio co>ae dan genu

    tungkai lainnya.

    o 7eg sign II

    Melakukan ekstensi mendadak dari articulatio genue dan co>ae. 7eg sign II

    -=/ bila terjadi fleksi pada articulatio co>ae dan genu pada tungkai lainnya.

    o 6ernigs sign

    Posisi salah satu tungkai dalam keadaan fleksi pada articulatio co>ae dan genu

    -membentuk sudut ae.

    7asseGues sign -=/ bila penderita merasa sakit 9 terasa tahanan pada sudut

    yang dibentuk antara tungkai dantempat tidur kurang dari ?&o.

    Pemeriksaan penunjang1,%,@

    1 7aboratorium

    Pemeriksaan darah rutin pada meningitis tuberkulosis jarang yang khas, bisa

    ditemui leukosit yang meningkat, normal atau rendah dan diff. *ount bergeser 

    ke kiri dan kadang – kadang ditemukan hiponatremia akibat I30#

    % Pemeriksaan * -pemeriksaan gold standard /

    0engan melakukan lumbal punksi -7P/ yaitu tindakan memasukkan jarum 7P

    ke dalam ruang subarchnoid melewati processus spinosus 7!7: 9 7:7+ untuk 

    mengambil cairan otak -liGuor *erebro pinalis/.

    (ujuan 2 Mengukur dan mengurangi tekanan cairan serebrospinal

    Menentukan ada tidaknya darah pada cairan serebrospinal

    Mendeteksi adanya blok subarachnoid spinal

    17

  • 8/18/2019 BAB I necha

    18/25

    Memberikan antibiotik intratekal kedalam kanalis spinal terutama

    kasus infeksi

    Indikasi 2a. 4rgent 2 -suspek/

    Meningitis bacterial 9 ()*

    Perdarahan subarahnoid Aebris dengan kesadaran menurun -sebab tak jelas/

     b. )iasa 2 -suspek/

    (umor mielum 2 sebelum dan sesudah mielografi 9 caudiografi indroma ;uillain)arre -bila perlu diulang – ulang = satu minggu/

    6elumpuhan yang tidak jelas penyebabnya

    6ontra Indikasi 2a. 3da tanda peningkatan tekanan intrakranial -pemeriksaan fundus okuli/

     b. 3da infeksi kulit 9 luka bernanah sekitar tempat 7P

    c. 3da deformitas corpus vertebrae di tempat punksi

    d. 3danya hemophilia

    Persiapan alat 2

    5arum 7P nomor %& ;9 %%; -1% buah/

    7arutan disenfektan -betadine J alkohol ?& / 6ain penutup -dock/ steril berlubang -kalau ada / arung tangan steril

    8eagen onne – pandy dalam tabung khusus

    )otol bersih dan kering -% ! buah/ 6asa steril, lidi kapas steril dan plester 

    )ila ada 7idocain 1

    Persiapan pasien 2

    Pasien diposisikan tidur lateral pada ujung tempat tidur dengan lutut ditarik ke

    abdomen. 4ntuk mengatur dan mempertahankan posisi, perlu dibantu oleh

    tenaga medis lainnya.

    Pelaksanaan 9 cara 7P 2

    7akukan cuci tangan steril

    18

  • 8/18/2019 BAB I necha

    19/25

    )antu pasein dengan posisi yang tepat yaitu pasien dalam posisi miring

     pada salah satu sisi tubuh. 7eher fleksi maksimal -dahi ditarik kearah

    lutut/, ekstremitas bawah fleksi maksimal -lutut ditarik ke arah dahi/

    dan sumbu kranospinal sejajar dengan tempat tidur.

    (entukan daerah 7P dengan cara 2 diantara 7: dan 7+ yaitu dengan

    menemukan garis potong sumbu kaniospinal -kolumna vertebralis/ dan

    garis antara kedua spina ischiadica anterior superior -I3/ kiri dan

    kanan. 3pabila pada tempat tersebut mengalami kesulitan, dapat

    dikerjakan antara 7!7:. 7akukan tindakan asepsis antisepsis di sekitar daerah punksi dengan

    radius 1& cm menggunakan larutan povidon iodine diikuti alkohol

    ?&. (utup dengan duk steril. (ekan daerah punksi dengan ibu jari

    selama 1+!& detik yang menandai titik punksi

    untikkan aneestesi lokal ditempat penusukan dan tusukkan jarum

    spinal pada tempat yang telah ditentukan. Masukkan jarum perlahan

    menyusur tulang vertebra bagian proksimal dengan mulut jarum

    terbuka ke atas sampai menembus dura

    7epaskan stylet perlahan, cairan keluar, putar jarum hingga mulut

     jarum mengarah ke kranial etelah liGuor keluar, ambil pemeriksaan 2

    o  onna dan Pandy masingmasing tabung : – + tetes

    o el, protein, glukosa, dalam botol sebanyak kurang lebih !&

    tetes

    )ila liGuor keluar bercampur darah lakukan test ! tabung *abut jarum, tutup dengan kasa dan plester 

    Pasien diobservasi dalam keadaan tidur tengkurap paling sedikit % jam

    sambil menunggu pemeriksaan liGuor 

    19

  • 8/18/2019 BAB I necha

    20/25

    7umbal PunksiPada pemeriksaan ini pada meningitis () memperlihatkan * yang jernih,

    kadang sedikit keruh atau ground glass appearance. )ila * didiamkan maka

    akan terbentuk fibrin yang halus seperti sarang laba – laba. 5umlah sel antara

    1& – +&&9ml dan kebanyakan sel PM dan limfosit. (erdapat eningkatan

    tekanan pada lumbal pungsi +& terdapat peningkatan protein seta penurunan

    glukosa %&:& mg, kadar klorida menurun dibawah @&& mg.

    !. Mikrobiologi

    0itemukan  Mycobacterium tuberculosis  pada kultur cairan serebrospinal

    merupakan baku emas tetapi sangat sulit, lebih dari

  • 8/18/2019 BAB I necha

    21/25

    Pemeriksaan *( can dengan kontras ditemukan penebalan meningens di

    daerah basal, infark, hidrosefalus, lesi granulomatosa. Pemeriksaan M8I lebih

    sensitif dari *( can, tetapi spesifisitas masih terbatas.

    P#natalaksanaan

    Perawatan penderita meliputi berbagai aspek yang harus diperhatikan dengan

    sungguh – sungguh antara lain kebutuhan cairan dan elektrolit, keubutuhan giFi, posisi

     penderita, perawatan kandung kemih dan defekasi. 6ebutuhan cairan dan elektrolit,

    keutuhan giFi dapat dibeikan melalui infus maupun ;(. 0isamping itu pengobatan

    hiperpireksia, gelisah atau kejang juga diberikan.1,%

    aat ini telah tersedia berbagai macam tuberkulostatika yang dapat diperoleh di

    Indonesia yaitu 21,%

    1. IsoniaFid, diberikan dengan dosis 1&%& mg96g))9hari -pada

    anak/ dan dosis :&& mg9hari.

    %. 8ifampisin, diberikan dengan dosis 1&%& mg96g))9hari, pada

    orang dewasa @&&mg9hari dengan dosis tunggal. #atihati pada

    anak kurang dari + tahun, dapat menyebabkan neuritis optika.

    !. Btambutol, diberikan dengan dosis %+ mg96g))9hari – 1+&

    mg9hari selama kurang lebih % bulan. Bfek samping neuritis

    optika.

    :. treptomisin, diberikan intramuskuler selama kurang lebih !

     bulan. (idak boleh terlalu lama. 0osisnya !&+&mg9kg))9hari.

    #ati – hati dalam pengunaan karena bersifat ototoksik. )ila

     perlu penggunaan dapat diteruskan %> seminggu selama %!

     bulan sampai * normal.

    +. P3 atau  Para-Amino-alicilyc-Acid   diberikan dengan dosis

    %&& mg9kg))9hari dibagi dalam ! dosis dapat diberikan sampai

    1% gram9hari efek samping gangguan nafsu makan.

    Pada umumnya tuberkulostatika diberikan dalam bentuk kombinasi, dikenal dengan

    triple drug   ialah kombinasi antara I# dengan dua jenis tuberkulostatika lainnya.

    21

  • 8/18/2019 BAB I necha

    22/25

    0alam hal demikian, kita harus selalu kritis menilai efektivitas masing – masing obat

    terutama dalam timbulnya resistensi.

    @. 6ortikosteroid

    )iasanya dipegunakan prednison dengan dosis %!mg96g))9hari -dosis normal %&

    mg9hari dibagi ! dosis/ selama %: minggu kemudian diteruskan dengan dosis 1

    mg96g)9hari selama 1% minggu. Pemberian kortikosteroid seluruhnya yaitu !

     bulan.

    3pabila deksametason diberikan, maka diberikan secara intravenadengan dosis 1&

    mg tiap :@ jam. (erutama bila ada edema otak. )ila keadaan membaik dosis

    diturunkan secara bertahap sampai : mg tiap @ jam secara intravena.

    6ortikosteroid parenteral ini bertujuan untuk mengurangi eksudat di bagian basal,

    mencegah nekrosis perlengketan dan menghalangi spinal block .

    ?. Pemberian tuberkulin intratekal, bertujuan untuk mengaktivasi

    enFim lisosomal yang menghancurkan eksudat di bagian dasar 

    otak.

    '. Pemberian enFim proteolitik seperti streptokinase secara

    intratekal mempunyai tujuan untuk menghalangi adhesi. )ila

     pengobatan diberikan cepat dan tepat biasanya berhasil setelah

    ?1& hari, secara klinis ditandai dengan hilangnya nyeri kepala

    dan gangguan mental

    Ko"4likasi 5an P+ognosis

    6omplikasi neurologis yang sering terjadi pada anak dan dewasa adalah

    hemiparesis spastik, ataksia, parese n. *raniales yang permanen, kejang, atropi nervus

    optikus, penurunan visus dan kebutaan. )ila meningitis tuberkulosa tidak diobati,

     prognosisnya jelek sekali. penderita dapat meninggal dalam waktu @' minggu.

    Prognosis ditentukan kapan pengobatan dimulai dan pada stadium berapa. Makin

    lanjut stadiumnya, prognosa makin jelek. 4mur penderita juga mempengaruhi

    22

  • 8/18/2019 BAB I necha

    23/25

     prognosis. 3nak dibawah ! tahun dan dewasa di atas :& tahun mempunyai prognosis

     buruk.1,%

    23

  • 8/18/2019 BAB I necha

    24/25

    BAB I3

    PEMBAHASAN

    Pada pasien ini didapatkan diagnosis supect meningoensefalitis (). 0asar 

    diagnosa pada pasien ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik umum,

     pemeriksaan neurologi yang dilakukan. 0ari anamnesis yang dilakukan kepada

    keluarga pasien didapatkan informasi bahwa pasien mengalami nyeri kepala hebat

    sejak 1 minggu M8,

    Pada perjalanannya, penyebabmeningitis dapat berpenetrasi ke dalam cairan

    serebrospinal melalui pleksus choroideus. *airan serebrospinal ini kurang baik dalam

    menanggapi infeksi karena kadar komplemen yang rendah dan hanya antibodi tertentu

    saja yang dapat menembus barrier otak, sehingga bisa menyebabkan ensefalitis pula.

    4ntuk dapat menegakkan diagnosis pasti pada pasien ini, diperlukan

     pemeriksaan cairan serebro spinal melalui lumbal punksi. Ini merupakan rencana

     pemeriksan selanjutnya yang akan dilakukan pada pasien ini, disamping beberapa

     pemeriksaan yang juga diperlukan dalam memastikan diagnosis. Pemeriksaan darah

    rutin disini dilakukan dengan untuk melihat apakah terdapat peningkatan jumlah

    leukosit dan diff count yang bergeser ke kiri yang sering ditemukan pada pasien

    meningoensefalitis ().

    24

  • 8/18/2019 BAB I necha

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    1 eurinfeksi

    % #arsono, ed. Perhimpunan 0okter pesialis araf Indonesia

    -PB80$I/. Meningitis (uberkulosis. 0alam 2 )uku 3jar eurologi

    6linis. ;adjah Mada 4niversity Press. Kogyakarta2 %&113

    25