bab i necha
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 BAB I necha
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Meningitis adalah sebuah inflamasi dari membran pelindung yang
menutupi otak dan medula spinalis yang dikenal sebagai meninges. Inflamasi
dari meningen dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau mikroorganisme
lain dan penyebab paling jarang adalah karena obat – obatan. Inflamasi atau
peradangan tersebut mengenai arachnoid, piamater, dan cairan serebrospinalis.
Mikroorganisme ini dapat masuk ke setiap bagian ruang subarachnoid dan
dengan cepat menyebar ke tempat lain. Penyakit ini dapat mengancam jiwa dan
merupakan sebuah kondisi kegawatdaruratan.1!
Menurut "#$ tahun %&&!, diperkirakan ' juta orang terjangkit ()*
setiap tahun dan % juta orang meninggal. + – 1& penderita ()* akan
meninggal dan %+ akan berlanjut menjadi infeksi. Meningitis ()* lebih sering
terjadi pada anak di daerah prevalensi ()* tinggi namub pada daerah prevalensi
()* rendah, meningitis ()* lebih sering dijumpai pada orang dewasa.
1
Meningitis tuberkulosis termasuk salah satu tuberkulosis ekstrapulmoner
dan merupakan penyakit infeksi susunan saraf pusat -P/ subakut dari fokus
primer paru. Meningitis tuberkulosis merupakan meningitis yang paling banyak
menyebabkan kematian dan kecacatan. 0ibandingkan dengan meningitis
bakterialis akut, perjalanan penyakit meningitis ()* lebih lama dan perubahan
atau kelainan dalam cairan serebrospinal -*/ tidak begitu hebat. ampai saat
ini, ()* masih menjadi permasalahan di negara – negara berkembang, karena
angka kematian dan angka kecacatan akibat meningitis ()* masih tinggi.1,%
1
-
8/18/2019 BAB I necha
2/25
BAB II
KASUS BANGSAL NEUROLOGI
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI
I IDENTITAS PENDERITA
ama 2 (n. 3
4mur 2 !& tahun
5enis 6elamin 2 7aki 7aki3gama 2 Islam
3lamat 2 8(. &! impang III ipin 6ota 5ambi
Pekerjaan 2 6aryawan wasta
M8 2 1&9119%&1:
DAFTAR MASALAH
No Masalah Aktif Tanggal Masalah Pasif Tanggal
1 Penurunan
kesadaran -;* 1&/
-
8/18/2019 BAB I necha
3/25
= 1 minggu M8, pasien mengalami nyeri kepala hebat yang dirasakan
tiba – tiba, terus menerus dan tidak hilang dengan obat sakit kepala dari
puskesmas. yeri kepala seperti ini tidak pernah dirasakan sebelumnya. Pasien
juga mengalami demam terus menerus, menurut keluarga suhu badan tinggi,
menggigil -/ disertai muntah namun tidak menyembur dan badan semakin
lemas.
= ! hari M8 pasien tiba tiba mengalami kelemahan lengan dan
tungkai sebelah kanan sedangkan anggota gerak sebelah kiri lebih aktif -pasien
gelisah/. Pasien hanya bisa terbaring di tempat tidur dan leher terihat kaku.= 1 hari M8, keadaan pasien makin memburuk, terjadi penurunan
kesadaran. Pasien hanya berespon mengerang bila diajak bicara dan hanya
sesakali membuka mata. Pasien juga terlihat sulit benapas.3danya kejang tidak diketahui pasti oleh keluarga. Pasien adalah
penderita () -batuk lama/ yang sedang menjalani pengobatan @ bulan -belum
selesai/, pasien juga merupakan seorang perokok dan menurut keluarga pernah
minum minuman beralkohol. 8iwayat trauma, sakit gigi, pilek, keluar cairan dari
telinga, batuk darah, diare, sariawan tidak diketahui pasti oleh keluarganya.
;ejala penyerta 2 -/Aaktor memperberat 2 -/Aaktor memperingan 2 -/
, Ri)a*at P#n*akit Dah&l&
Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya
8iwayat ()* -=/
8iwayat tekanan darah tinggi tidak ada 8iwayat sakit jantung disangkal
8iwayat kecelakaan disangkal
8iwayat kejang disangkal
8iwayat kencing manis disangkal 8iwayat stroke disangkal
- Ri)a*at P#n*akit K#l&a+ga
(idak ada keluarga pasien yang mengalami hal serupa dengan pasien
8iwayat hipertensi disanngkal
3
-
8/18/2019 BAB I necha
4/25
8iwayat kencing manis disangkal
8iwayat penyakit jantung disangkal
8iawayat kejang disangkal 8iwayat stroke disangkal
. Ri)a*at Sosial Ekono"i
Pasien adalah seorang bujangan yang tinggal sendiri di kota jambi, pasien
mencari nafkah untuk membantu keluarga di kampung. )iaya rumah sakit
menggunakan )P5.
6esan 2 sosial ekonomi menengah kebawah.
III OBEKTIF
% Stat&s P+#s#ns !Tanggal (( D#s#"/#+ (0%-$
6esadaran 2 omnolen ;*2 1& -B2! C2% M2+/
(ekanan darah 2 11&9?& mm#g
adi 2 9mntuhu 2 !','D*
8espirasi 2 %: >9mnt
6epala 2 ormocephal, *onjugtiva anemis -9/, kela Ikterik -9/
pupil isokor -!mm9!mm/, reflek cahaya menurun kanan dan
kiri, kaku kuduk -=/
7eher 2 Pembesaran 6;) -/, pembesaran tiroid -=/, 5CP +% cm#%$0ada 2 imetris kanan dan kiri, retraksi I*, supraclavicula dan
epigastrium -=/, sternum ditengah, sikatriks -/
5antung 2
Inspeksi 2 Ictus cordis tidak tampak Palpasi 2 Ictus cordis di I* C % jari medial 7M*C inistra
Perkusi 2 )atas jantung 0)
3uskultasi 2 )5I)5II regular, murmur -/, gallop -/
Paru 2
Inspeksi 2 pergerakan dinding dada simetris, retraksi -=/ I*
*C dan epigastrium, Palpasi 2 stem fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi 2 sonor di kedua lapangan apru
3uskultasi 2 vesikuler -E9E/ normal, ronkhi basah halus nyaring pada kedua lapangan paru -=9=/, wheeFing -9/
Perut 2
4
-
8/18/2019 BAB I necha
5/25
Inspeksi 2 datar, sikatriks -/
3uskultasi 2 )4 -=/ ormal
Palpasi 2 supel, nyeri tekan lepas sulit dinilai, turgor cepat6embali, hepar, lien dan ginjal tidak teraba
Perkusi 2 timpani, asites -/
3lat kelamin 2 (idak dilakukan pemeriksaan
Bkstremitas 2 Bdema -/, ianosis -/, pucat -/, akral hangat -=/
( Stat&s Psikit&s
*ara berpikir 2 ulit dinilai
Perasaan hati 2 ulit dinilai(ingkah laku 2 ulit dinilai
Ingatan 2 ulit dinilai6ecerdasan 2 ulit dinilai
, Stat&s N#&+ologis
3. 6epala
)entuk 2 ormocephal
yeri tekan 2 ulit dinilai imetris 2 -=/
Pulsasi 2 -=/
). 7eher ikap 2 7urus, ormal
Pergerakan 2 terbatas
6aku kuduk 2 -=/
*. usunan araf Pusat
5
-
8/18/2019 BAB I necha
6/25
6
N
o
N#+1&s K+anial Kanan Ki+i
1 $lfactorius ubjektif 0engan bahan
ulit dinilaiulit dinilai
ulit dinilaiulit dinilai
% $ptikus (ajam penglihatan 7apangan penglihatan Melihat warna Aundus okulli
ulit dinilai
ulit dinilai
ulit dinilai(idak diperiksa
ulit dinilai
ulit dinilai
ulit dinilai(idak diperiksa
! $cculomotorius ela mata Pergerakan bulbus trabismus istagmus Bksoftalmus Pupil 2 besar nya
bentuknya 8efleks sinar Melihat kembar
imetris
ulit dinilai
ulit dinilai
ulit dinilai(idak ada
! mm
bulat, isokor menurun
ulit dinilai
imetris
ulit dinilai
ulit dinilai
ulit dinilai(idak ada
! mm,
bulat, isokor menurun
ulit dinilai
: (rochlearis
Pergerakan mata ikap bulbus Melihat kembar
ulit dinilai ormal
ulit dinilai
ulit dinilai ormal
ulit dinilai
+ (rigeminus Membuka mulut Menguyah Mengigit 8efleks kornea ensibilitas muka
ulit dinilaiulit dinilai
ulit dinilai
-=/ulit dinilai
ulit dinilaiulit dinilai
ulit dinilai
-=/ulit dinilai
@ 3bduseens Pergerakan mata
ikap bulbus Melihat kembar
ulit dinilai
ormalulit dinilai
ulit dinilai
ormalulit dinilai
? Aasialis Mengerutkan dahi Menutup mata Memperlihatkan gigi )ersiul Perasaan lidah-depan/
ulit dinilai
-=/ulit dinilai
ulit dinilai
(idak dilakukan
ulit dinilai
-=/ulit dinilai
ulit dinilai
(idak dilakukan
' Cestibulokokhlearis 0etik arloji uara berbisik
(est rinne (est weber
(idak dilakukan(idak dilakukan
(idak dilakukan(idak dilakukan
(idak dilakukan(idak dilakukan
(idak dilakukan(idak dilakukan
< ;losofaringeus Perasaaan lidah ensibilitas faring
(idak dilakukan
8efleks muntah-=/
(idak dilakukan
1& Cagus 3rcus faring Menelan adi
ulit dinilai
ulit dinilai
9menit, reguler,
refleks
occulocardiac baik
ulit dinilai
ulit dinilai
11 3ccsesorius
-
8/18/2019 BAB I necha
7/25
0. )adan dan 3nggota ;erak
a. )adan
Motorik Kanan Ki+i8espirasi imetris imetris
0uduk (idak dilakukan (idak
dilakukan)entuk kolumna vertebralis (idak dilakukan (idak dilakukan
Pergerakan kolumna vertebralis (idak dilakukan (idak dilakukan
ensibilitas Kanan Ki+i(aktil (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
yeri (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan(hermi (idak dapat dilakukan (idak dapat
dilakukan
0iskriminans (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan7okalis (idak dapat dilakukan (idak dapat
dilakukan
8efleks Kanan Ki+i8efleks kulit perut atas (idak dilakukan (idak dilakukan
8efleks kulit perut tengah (idak dilakukan (idak dilakukan8efleks kulit perut bawah (idak dilakukan (idak dilakukan
8efleks kremaster (idak dilakukan (idak dilakukan
b. 3nggota gerak atas 2Motorik Kanan Ki+iPergerakan hipoaktif normoaktif
6ekuatan sulit dinilai sulit dinilai -terjadilateralisasi kekanan/
(onus eutoni eutoni
(rofi eutrofi eutrofi
ensibilitas Kanan Ki+i(aktil (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
yeri (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan(hermi (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
0iskriminan (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
7okalis (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
8efleks Kanan Ki+i
)iseps hiperefleks ormal
7
-
8/18/2019 BAB I necha
8/25
(riseps hiperefleks ormal
8adius hiperefleks ormal
4lna hiperefleks ormal#offman(romner -/ -/
c. 3nggota gerak bawahMotorik Kanan Ki+iPergerakan hipoaktif normoaktif
6ekuatan sulit dinilai sulit dinilai -terjadi
lateralisasi kekanan/(onus eutoni eutoni
(rofi eutrofi eutrofi
ensibilitas Kanan Ki+i(aktil (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
yeri (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan(hermi (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
0iskriminan (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
7okalis (idak dapat dilakukan (idak dapat dilakukan
8efleks Kanan Ki+i
Patella hiperefleks ormal
3chilles hiperefleks ormal)abinsky -=/ -/
*haddock -/ -/
8ossolimo -/ -/Mendel)echterew -/ -/
chaefer -/ -/
$ppenheim -/ -/6lonus paha -/ -/
6lonus kaki -/ -/
(est 7aseGue -=/ -=/
(es 6ernig !2$ !2$
eck sign -=/
*heek sign -/ymphisis sign -=/
7eg sign I -=/
7eg sign I -/
B. 6oordinasi, ;ait dan 6eseimbangan
*ara berjalan 2 (idak dilakukan
8
-
8/18/2019 BAB I necha
9/25
(es 8omberg 2 (idak dilakukan
0isdiadokinesis 2 (idak dilakukan
3taksia 2 (idak dilakukan8ebound phenomenon 2 (idak dilakukan
0ismetria 2 (idak dilakukan
A. ;erakan;erakan abnormal
(remor 2 -/
3thetosis 2 -/
Miokloni 2 -/6horea 2 -/
;. 3lat Cegetatif
Miksi 2 sulit dinilai0efekasi 2 sulit dinilai
Breksi 2 sulit dinilai
#. (est (ambahan(est afFiger 2 (idak dilakukan
(est Calsava 2 (idak dilakukan
I3 RINGKASAN
0ari anmanesis didapatkan = 1 minggu M8, pasien mengalami nyeri
kepala hebat yang tiba – tiba, terus menerus tidak pernah dirasakan sebelumnya
dan tidak hilang dengan obat sakit kepala. 0emam tinggi -=/ terus menerus,
menggigil -/, muntah -=/, badan lemah. = ! hari M8 terjadi kelemahan
lengan dan tungkai sebelah kanan. Pasien gelisah dan hanya bisa terbaring di
tempat tidur dan leher kaku -=/. = 1 hari M8, terjadi penurunan kesadaran.
Pasien hanya berespon mengerang, sesakali membuka mata. sulit benapas -=/.
6ejang disangkal, () -=/ belum selesai $3(, pasien juga merupakan seorang
perokok dan minum beralkohol. 8iwayat trauma, sakit gigi, pilek, keluar cairan
dari telinga, batuk darah, diare, sariawan tidak diketahui pasti.0ari pemeriksaan fisik didapatkan penurunan kesadaran ;* 1&, takipnea,
retraksi dinding dada, hipertermia, ronkhi basah halus nyaring -=9=/, kaku kuduk
-=/, pada pemeriksaan n. *raniales ditemukan refleks cahaya menurun, pada
9
-
8/18/2019 BAB I necha
10/25
anggota gerak sebelah kanan pergerakan hipoaktif, terjadi lateralisasi ke kanan,
hiperrefleks pada ekstremitas kanan, hoffmen tromener -/, babisnski -=/. Pada
anggota gerak sebelah kiri dalam batas normal. Pada pemeriksaan laseGue -=9=/,
kernig -=9=/, neck sign -=/, cheek sign -/, simphysis sign -=/, leg sign I -=/,leg
sign II -/
3 DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis '
Penurunan kesadaran ;* 1&
8angsang meningeal positif 2 6aku kuduk -=/, 7aseGue sign
-=/, 6ernig sign -=/, neck sign -=/, symphisis sign -=/, leg sign
I -=/ #emiparese de>tra tipe spastik
(akipnea
Diagnosis To4ik ' Meningens dan parenkim otak -hemisfer serebri sinistra/
Parenkim paru
Diagnosis Etiologi ' uspect meningoensefalitis ()
3I Tatalaksana
8encana pemeriksaan 2
Pemeriksaan 7aboratorium 2 0arah rutin
6imia darah lengkap
Blektrolit
;ula darah
7umbal Pungsi 2 pemeriksaan cairan serebrospinal
*( can 6epala
8ontgen thora> 3P(> 2
Posisi kepala !&o
$% 8M 1& liter9menit
ICA0 a*l &,one % > 1 gram
Inf. MetronidaFole :>+&& mg
Inj 0e>ametason : > 1& mg Inj *iticolin % > %+& mg
Inj. 8anitidin ! > +&mg
Inj. treptomisin 1>1 gr -im/
10
-
8/18/2019 BAB I necha
11/25
;(6ateter
Pengobatan oral9 per ;(2
Paracetamol !>+&& mg
8ifampisin 1>@&& mg
IsoniaFid 1>:&& mg PiraFinamid 1>1+&& mg
M>2 Monitoring kesadaran dan tanda – tanda vital
Monitoring defisit neurologis
Monitoring balance cairan
B>2 Menjelaskan pada keluarga pasien mulai dari keadaan pasien yaitu diagnosis,
rencana pemeriksaan lebih lanjut serta rencana penatalaksanaan yang akan
dilakukan.
3II PROGNOSIS
Huo ad vitam 2 dubia ad malam
Huo ad functionam2 dubia ad malam
11
-
8/18/2019 BAB I necha
12/25
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
D#finisi
Meningitis adalah suatu peradangan selaput otak yang disebabkan oleh bakteri
patogen yang ditandai dengan peningkatan jumlah sel polimorfonuklear dalam caiaran
serebrospinal dan terbukti adanya bakteri penyebab infeksi dalam cairan serebrospinal.
8eaksi peradangan ini mengenai satu atau semua lapisan selaput yang membungkus
jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang menimbulkan eksudasi berupa pus
atau serosa.%,!
Meningitis tuberkulosa adalah radang selaput otak akibat komplikasi
tuberkulosis primer. ecara histologis meningitis tuberkulosis merupakan
meningoensefalitis -tuberkulosis/ dengan invasi ke selaput dan jaringan susunan saraf
pusat.1,%
P#n*#/a/
Meningitis tuberkulosa diebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis jenis #ominis,
jarang oleh jenis Bovinum atau Aves.1,%
Fakto+ Risiko
Penyakit ini kebanyakan terdapat pada penduduk dengan keadaan sosio
ekonomi rendah, penghasilan tidak mencukupi kebutuhan sehari – hari, perumahan
tidak memenuhi syarat kesehatan minimal, hidup dan tinggal atau tidur berdesakan,
kekurangan giFi, higiene yang buruk, faktor suku atau ras, kurang atau tidak mendapat
fasilitas imunisasi dan sebagainya.%,:
Meningitis tubekulosa dapat terjadi pada setiap umur terutama pada anak
antara @ bulan sampai + tahun, jarang terdapat di bawah @ bulan kecuali apabila angka
12
-
8/18/2019 BAB I necha
13/25
kejadan tuberkulosis sangat tinggi. Paling sering terjadi di bawah umur % tahun yaitu
antara < sampai 1+ bulan.%,:
Klasifikasi
8ich membagi meningtis tuberkulosis dalam empat jenis menurut klasifikasi
patologik. 4mumnya terdapat lebih dari satu jenis dalam setiap penderita meningitis
tuberkulosa. 6lasifikasinya yaitu 2%
a. (uberkulosis miliaris yang menyebar
5enis ini merupakan komplikasi tuberkulosis miliaris, biasanya berasal dari
paru – paru yang menyebar langsung ke selaput otak secara hematogen.6eadaan ini terutama terjadi pada anak, jarang pada dewasa. Pada selaput otak
terdapat tuberkel – tuberkel yang kemudian pecah sehingga terjadi peradangan
difus dalam ruang subarachnoid. (uberkul juga terdapat pada dinding
pembuluh darah kecil di hemisfer otak bagian cekung dan dasar otak.
b. )ercak – bercak pengijuan fokal
0isini didapatkan bercak – bercak pada sulkus – sulkus dan terdiri dari
pengijuan yang dikelilingi oleh sel – sel raksasa dan epitel. 0ari sini trejadi
penyebaran ke dalam selaput otak. 6adang – kadang terdapat juga bercak –
bercak pengijuan yang besar pada selaput otak sehingga dapat menyebabkan
peradangan yang luas.
c. Peradangan akut meningitis pengijuan
5enis ini merupakan jenis yang paling sering dijumpai. 7ebih kurang ?'.
Pada jenis ini terjadi invasi langsung pada selaput otak dari fokus – fokus
tuberkulosis primer bagian lain dari tubuh, sehingga terbentuk tuberkel –
tuberkel baru pada selaput otak dan jaringan otak. Meningtis timbul karena
tuberkel – tuberkel tersebut pecah sehingga terjadi penyebaran kuman –
kuman ke dalam ruang subarachnoid dan ventrikulus.d. Meningitis proliferatif
Perubahan – perubahan proliferatif dapat terjadi pada pembuluh darah selaput
otak yang megalami peradangan berupa endarteritis dan panarteritis. 3kibat
13
-
8/18/2019 BAB I necha
14/25
penyempitan lumen arteri – arteri tersebut dapat terjadi infark otak. Perubahan
– perubahan ini khas pada meningitis proliferatif.
Patofisiologi
Meningitis tuberkulosa selalu terjadi sekunder dari proses tuberkulosis, fokus
primernya berada di luar otak. Aokus primer biasanya di paru – paru, tetapi bisa juga
pada kelenjar getah bening, tulang, sinus nasalis, traktus gastrointestinal, ginjal dan
sebagainya.1,%
(erjadinya meningitis bukan karena peradangan langsung pada selaput otak
secara hematogen, tetapi melalui pembentukan tuberkel – tuberkel kecil -berukuran
beberapa milimeter sampai 1 sentimeter/ berwarna putih, terdapat pada permukaan
otak, sumsum tulang belakang. (uberkel tersebut selanjutnya melunak, pecah dan
masuk ke dalam ruang subarachnoid dan ventrikel sehingga terjadi peradangan difus.
Peradangan dapat pula terjadi secara perkontinuitatum dari peradangan organ
atau jaringan di daerah selaput otak seperti proses di nasofaring, pneumonia,
endokarditis, otitis media, mastoiditis, trombosis sinus kavernosus atau spondilitis.1,%
Penyebaran kuman dalam ruang subarachnoid menyebabkan reaksi radang
pada piamater, arachnoid, *, ruang subarahnoid serta ventrikel. 3kibat reaksi
radang ini maka akan terbentuk eksudat kental, serofibrinosa dan gelatinosa oleh
kuman – kuman serta toksin yang mengandung sel – sel mononuklear, limfosit, sel
plasma, makrofag, sel raksasa dan fibroblas. Bksudat ini tidak terbatas di dalam ruang
subarachnoid saja tetapi terutama berkumpul di dasar tengkorak. Bksudat juga
menyebar melalui pembuluh – pembuluh darah piamater dan menyerang jaringan otak
di bawahnya sehingga proses sebenarnya adalah meningoensefalitis.1,%
Bksudat juga dapat menyumbat akuaduktus, fisura sylvii, foramen magendi,
foramen luschka dengan akibatnya adalah terjadinya hidrosefalus, edema papil akibat
pembuluh – pembuluh darah yang berjalan di dalam ruang sub arachnoid berupa
kongesti, peradangan dan penyumbatan sehingga selain arteritis dan flebitis juga
14
-
8/18/2019 BAB I necha
15/25
mengakibatkan infark otak terutama bagian korteks, medulla oblongata dan ganglia
basalis.1,%
Diagnosis
Penegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
neurologi dan pemeriksaan penunjang. 3namnesis diarahkan pada riwayat mengalami
batuk lama atau menggunkan obat anti tuberkulosa maupun riwayat kontak dengan
pasien tuberkulosa, keadaan sosial ekonomi dan sebagainya. (anyakan gambaran
klinis yang sering muncul pada penyakit ini.1,%
;ambaran klinis meningitis menunjukkan gejala bervariasi dan tidak spesifik.
elama % – ' minggu dapat ditemukan malaise, anoreksia, demam, nyeri kepala yang
semakin memburuk, perubahan mental, penurunan kesadaran, kejang, kelumpuhan
saraf kranial II, III, IC, CI, CII, CIII, hemiparese. Pemeriksaan fundsukopi kadang
memperlihatkan tubekel pada khoroid dan edema papil menandakan adanya
peninggian tekanan intrakranial.1,!,@
3danya peningkatan tekanan intrakranial dapat diketahui dari kumpulan gejala yang
ditemukan, disebut dengan *ushing syndrome, gejala tersebut berupa 21,!,@
#ipertensi -biasanya peningkatan darah sistolik/ )radikardi
Pernapasan ireguler
Bdema papil yeri kepala
Muntah proyektil
Perjalanan penyakit meningitis tuberkulosa memperlihatkan ! stadium, yaitu 21,%
a. tadium I -stadium awal/tadium prodormal ini berlangsung lebih kurang % minngu sampai ! bulan.
Permulaan penyakit bersifat subakut sering tanpa panas atau hanya kenaikan
suhu yang ringan atau hanya dengan tanda – tanda infeksi umum, muntah –
muntah, tidak ada nafsu makan, murung, berat badan turun, apatis, iritabilitas,
nyeri kepala ringan, malaise serta nyeri abdomen.
15
-
8/18/2019 BAB I necha
16/25
b. tadium II -Intermediate/
;ejala terlihat lebih berat, terdapat kejang umum atau fokal terutama pada bayi dan anak. (anda rangsang meningeal mulai nyata, bisa terdapat
kelumpuhan n. III, IC dan CI, ditemukan “drowsy” atau perubahan mental,
nyeri kepala yang bertambah berat dan progresif, kesadaran makin menurun.
0alam stadium ini dapat terjadi defisit neurologik fokal seperti hemiparesis
atau hemiplegia karena infark otak dan rigiditas deserebrasi. Pada funduskopi
dapat ditemukan atrofi n.II dan khoroid tuberkel yaitu kelainan pada retina
yang tampak seperti busa berwarna kuning dan ukurannya sekitar setengah
diameter papil.
c. tadium III -stadium lanjut/
0alam stadium ini suhu tidak teratur dan semakin tinggi yang disebabkan oleh
terganggunya regulasi pada diensefalon. Pernafasan dan nadi juga tidak
teratur, pernafasan dalam bentuk *heynetokes atau 6ussmaul, gangguan
miksi berupa retensi atau inkontinensia urin. 0idapatkan pula adanya
gangguan kesadaran makin menurun sampai koma yang dalam.
Pemeriksaan 8angsang Meningeal+
o 6aku kuduk
7etakkan tangan di belakang kepala penderita lalu kepala di rotasi dan
antefleksi. 6aku kuduk -=/ bila ada tahanan.
o )rudFinskys sign
o ecks sign
(angan kiri di daerah oksiput penderita, tangan kanan di dada penderita, lalu
lakukan antefleksi ma>imal pada leher penderita. ecks sign -=/ bila terjadi
fleksi pada kedua tungkai pada articulatio co>ae dan genu.
o *heek sign
Menekan kedua processus Fygomaticus. *heek sign -=/ bila terjadi fleksi
pada articulatio cubiti serta kedua bahu yang terangkat -jerking/.
o ymphisis sign
16
-
8/18/2019 BAB I necha
17/25
Menekan diatas symphiss ossis pubis. ymphisis sign -=/ bila terjadi fleksi
pada articulatio co>ae dan genu.
o 7eg sign IMelakukan fleksi maksimal pada salah satu tungkai pada articulatio co>ae
dan genu. 7eg sign I -=/ bila trejadi fleksi pada articulatio co>ae dan genu
tungkai lainnya.
o 7eg sign II
Melakukan ekstensi mendadak dari articulatio genue dan co>ae. 7eg sign II
-=/ bila terjadi fleksi pada articulatio co>ae dan genu pada tungkai lainnya.
o 6ernigs sign
Posisi salah satu tungkai dalam keadaan fleksi pada articulatio co>ae dan genu
-membentuk sudut ae.
7asseGues sign -=/ bila penderita merasa sakit 9 terasa tahanan pada sudut
yang dibentuk antara tungkai dantempat tidur kurang dari ?&o.
Pemeriksaan penunjang1,%,@
1 7aboratorium
Pemeriksaan darah rutin pada meningitis tuberkulosis jarang yang khas, bisa
ditemui leukosit yang meningkat, normal atau rendah dan diff. *ount bergeser
ke kiri dan kadang – kadang ditemukan hiponatremia akibat I30#
% Pemeriksaan * -pemeriksaan gold standard /
0engan melakukan lumbal punksi -7P/ yaitu tindakan memasukkan jarum 7P
ke dalam ruang subarchnoid melewati processus spinosus 7!7: 9 7:7+ untuk
mengambil cairan otak -liGuor *erebro pinalis/.
(ujuan 2 Mengukur dan mengurangi tekanan cairan serebrospinal
Menentukan ada tidaknya darah pada cairan serebrospinal
Mendeteksi adanya blok subarachnoid spinal
17
-
8/18/2019 BAB I necha
18/25
Memberikan antibiotik intratekal kedalam kanalis spinal terutama
kasus infeksi
Indikasi 2a. 4rgent 2 -suspek/
Meningitis bacterial 9 ()*
Perdarahan subarahnoid Aebris dengan kesadaran menurun -sebab tak jelas/
b. )iasa 2 -suspek/
(umor mielum 2 sebelum dan sesudah mielografi 9 caudiografi indroma ;uillain)arre -bila perlu diulang – ulang = satu minggu/
6elumpuhan yang tidak jelas penyebabnya
6ontra Indikasi 2a. 3da tanda peningkatan tekanan intrakranial -pemeriksaan fundus okuli/
b. 3da infeksi kulit 9 luka bernanah sekitar tempat 7P
c. 3da deformitas corpus vertebrae di tempat punksi
d. 3danya hemophilia
Persiapan alat 2
5arum 7P nomor %& ;9 %%; -1% buah/
7arutan disenfektan -betadine J alkohol ?& / 6ain penutup -dock/ steril berlubang -kalau ada / arung tangan steril
8eagen onne – pandy dalam tabung khusus
)otol bersih dan kering -% ! buah/ 6asa steril, lidi kapas steril dan plester
)ila ada 7idocain 1
Persiapan pasien 2
Pasien diposisikan tidur lateral pada ujung tempat tidur dengan lutut ditarik ke
abdomen. 4ntuk mengatur dan mempertahankan posisi, perlu dibantu oleh
tenaga medis lainnya.
Pelaksanaan 9 cara 7P 2
7akukan cuci tangan steril
18
-
8/18/2019 BAB I necha
19/25
)antu pasein dengan posisi yang tepat yaitu pasien dalam posisi miring
pada salah satu sisi tubuh. 7eher fleksi maksimal -dahi ditarik kearah
lutut/, ekstremitas bawah fleksi maksimal -lutut ditarik ke arah dahi/
dan sumbu kranospinal sejajar dengan tempat tidur.
(entukan daerah 7P dengan cara 2 diantara 7: dan 7+ yaitu dengan
menemukan garis potong sumbu kaniospinal -kolumna vertebralis/ dan
garis antara kedua spina ischiadica anterior superior -I3/ kiri dan
kanan. 3pabila pada tempat tersebut mengalami kesulitan, dapat
dikerjakan antara 7!7:. 7akukan tindakan asepsis antisepsis di sekitar daerah punksi dengan
radius 1& cm menggunakan larutan povidon iodine diikuti alkohol
?&. (utup dengan duk steril. (ekan daerah punksi dengan ibu jari
selama 1+!& detik yang menandai titik punksi
untikkan aneestesi lokal ditempat penusukan dan tusukkan jarum
spinal pada tempat yang telah ditentukan. Masukkan jarum perlahan
menyusur tulang vertebra bagian proksimal dengan mulut jarum
terbuka ke atas sampai menembus dura
7epaskan stylet perlahan, cairan keluar, putar jarum hingga mulut
jarum mengarah ke kranial etelah liGuor keluar, ambil pemeriksaan 2
o onna dan Pandy masingmasing tabung : – + tetes
o el, protein, glukosa, dalam botol sebanyak kurang lebih !&
tetes
)ila liGuor keluar bercampur darah lakukan test ! tabung *abut jarum, tutup dengan kasa dan plester
Pasien diobservasi dalam keadaan tidur tengkurap paling sedikit % jam
sambil menunggu pemeriksaan liGuor
19
-
8/18/2019 BAB I necha
20/25
7umbal PunksiPada pemeriksaan ini pada meningitis () memperlihatkan * yang jernih,
kadang sedikit keruh atau ground glass appearance. )ila * didiamkan maka
akan terbentuk fibrin yang halus seperti sarang laba – laba. 5umlah sel antara
1& – +&&9ml dan kebanyakan sel PM dan limfosit. (erdapat eningkatan
tekanan pada lumbal pungsi +& terdapat peningkatan protein seta penurunan
glukosa %&:& mg, kadar klorida menurun dibawah @&& mg.
!. Mikrobiologi
0itemukan Mycobacterium tuberculosis pada kultur cairan serebrospinal
merupakan baku emas tetapi sangat sulit, lebih dari
-
8/18/2019 BAB I necha
21/25
Pemeriksaan *( can dengan kontras ditemukan penebalan meningens di
daerah basal, infark, hidrosefalus, lesi granulomatosa. Pemeriksaan M8I lebih
sensitif dari *( can, tetapi spesifisitas masih terbatas.
P#natalaksanaan
Perawatan penderita meliputi berbagai aspek yang harus diperhatikan dengan
sungguh – sungguh antara lain kebutuhan cairan dan elektrolit, keubutuhan giFi, posisi
penderita, perawatan kandung kemih dan defekasi. 6ebutuhan cairan dan elektrolit,
keutuhan giFi dapat dibeikan melalui infus maupun ;(. 0isamping itu pengobatan
hiperpireksia, gelisah atau kejang juga diberikan.1,%
aat ini telah tersedia berbagai macam tuberkulostatika yang dapat diperoleh di
Indonesia yaitu 21,%
1. IsoniaFid, diberikan dengan dosis 1&%& mg96g))9hari -pada
anak/ dan dosis :&& mg9hari.
%. 8ifampisin, diberikan dengan dosis 1&%& mg96g))9hari, pada
orang dewasa @&&mg9hari dengan dosis tunggal. #atihati pada
anak kurang dari + tahun, dapat menyebabkan neuritis optika.
!. Btambutol, diberikan dengan dosis %+ mg96g))9hari – 1+&
mg9hari selama kurang lebih % bulan. Bfek samping neuritis
optika.
:. treptomisin, diberikan intramuskuler selama kurang lebih !
bulan. (idak boleh terlalu lama. 0osisnya !&+&mg9kg))9hari.
#ati – hati dalam pengunaan karena bersifat ototoksik. )ila
perlu penggunaan dapat diteruskan %> seminggu selama %!
bulan sampai * normal.
+. P3 atau Para-Amino-alicilyc-Acid diberikan dengan dosis
%&& mg9kg))9hari dibagi dalam ! dosis dapat diberikan sampai
1% gram9hari efek samping gangguan nafsu makan.
Pada umumnya tuberkulostatika diberikan dalam bentuk kombinasi, dikenal dengan
triple drug ialah kombinasi antara I# dengan dua jenis tuberkulostatika lainnya.
21
-
8/18/2019 BAB I necha
22/25
0alam hal demikian, kita harus selalu kritis menilai efektivitas masing – masing obat
terutama dalam timbulnya resistensi.
@. 6ortikosteroid
)iasanya dipegunakan prednison dengan dosis %!mg96g))9hari -dosis normal %&
mg9hari dibagi ! dosis/ selama %: minggu kemudian diteruskan dengan dosis 1
mg96g)9hari selama 1% minggu. Pemberian kortikosteroid seluruhnya yaitu !
bulan.
3pabila deksametason diberikan, maka diberikan secara intravenadengan dosis 1&
mg tiap :@ jam. (erutama bila ada edema otak. )ila keadaan membaik dosis
diturunkan secara bertahap sampai : mg tiap @ jam secara intravena.
6ortikosteroid parenteral ini bertujuan untuk mengurangi eksudat di bagian basal,
mencegah nekrosis perlengketan dan menghalangi spinal block .
?. Pemberian tuberkulin intratekal, bertujuan untuk mengaktivasi
enFim lisosomal yang menghancurkan eksudat di bagian dasar
otak.
'. Pemberian enFim proteolitik seperti streptokinase secara
intratekal mempunyai tujuan untuk menghalangi adhesi. )ila
pengobatan diberikan cepat dan tepat biasanya berhasil setelah
?1& hari, secara klinis ditandai dengan hilangnya nyeri kepala
dan gangguan mental
Ko"4likasi 5an P+ognosis
6omplikasi neurologis yang sering terjadi pada anak dan dewasa adalah
hemiparesis spastik, ataksia, parese n. *raniales yang permanen, kejang, atropi nervus
optikus, penurunan visus dan kebutaan. )ila meningitis tuberkulosa tidak diobati,
prognosisnya jelek sekali. penderita dapat meninggal dalam waktu @' minggu.
Prognosis ditentukan kapan pengobatan dimulai dan pada stadium berapa. Makin
lanjut stadiumnya, prognosa makin jelek. 4mur penderita juga mempengaruhi
22
-
8/18/2019 BAB I necha
23/25
prognosis. 3nak dibawah ! tahun dan dewasa di atas :& tahun mempunyai prognosis
buruk.1,%
23
-
8/18/2019 BAB I necha
24/25
BAB I3
PEMBAHASAN
Pada pasien ini didapatkan diagnosis supect meningoensefalitis (). 0asar
diagnosa pada pasien ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik umum,
pemeriksaan neurologi yang dilakukan. 0ari anamnesis yang dilakukan kepada
keluarga pasien didapatkan informasi bahwa pasien mengalami nyeri kepala hebat
sejak 1 minggu M8,
Pada perjalanannya, penyebabmeningitis dapat berpenetrasi ke dalam cairan
serebrospinal melalui pleksus choroideus. *airan serebrospinal ini kurang baik dalam
menanggapi infeksi karena kadar komplemen yang rendah dan hanya antibodi tertentu
saja yang dapat menembus barrier otak, sehingga bisa menyebabkan ensefalitis pula.
4ntuk dapat menegakkan diagnosis pasti pada pasien ini, diperlukan
pemeriksaan cairan serebro spinal melalui lumbal punksi. Ini merupakan rencana
pemeriksan selanjutnya yang akan dilakukan pada pasien ini, disamping beberapa
pemeriksaan yang juga diperlukan dalam memastikan diagnosis. Pemeriksaan darah
rutin disini dilakukan dengan untuk melihat apakah terdapat peningkatan jumlah
leukosit dan diff count yang bergeser ke kiri yang sering ditemukan pada pasien
meningoensefalitis ().
24
-
8/18/2019 BAB I necha
25/25
DAFTAR PUSTAKA
1 eurinfeksi
% #arsono, ed. Perhimpunan 0okter pesialis araf Indonesia
-PB80$I/. Meningitis (uberkulosis. 0alam 2 )uku 3jar eurologi
6linis. ;adjah Mada 4niversity Press. Kogyakarta2 %&113
25