bab i kesehatan kerja

Upload: ssandraliani

Post on 07-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 BAB I Kesehatan Kerja

    1/7

  • 8/18/2019 BAB I Kesehatan Kerja

    2/7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Menurut  American Association of Occupational Health Nursing ,

    keperawatan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu cabang ilmu

    keperawatan komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara

    status kesehatan pekerja serta melindungi pekerja dari kecelakaan dan faktor 

    resiko bahaya di tempat kerja dalam konteks lingkungan kerja yang sehat dan

    aman (Permatasari, 2010) !etiap perusahaan wajib memiliki pelayanan kesehatan

    yang terdiri dari tim kesehatan multidisiplin agar tercipta !"M yang sehat dan

     bugar sehingga akan meningkatkan produkti#itas perusahaan !edangkan bagi

     pekerja mandiri yang tidak berada di bawah suatu perusahaan maka menjadi

    kewajiban pihak puskesmas sekitar untuk memelihara kesehatan pekerja di

    wilayah tersebut

    $suhan keperawatan yang dilakukan di tempat kerja meliputi seluruh level 

    of care yaitu, promotif, pre#entif, hingga kuratif dan rehabilitatif Maka peran

     perawat dalam kesehatan kerja pun menjadi lebih kompleks dan luas Perawat

    harus dapat berperan sebagai pemberi palayanan kesehatan, penemu kasus,

     pendidik kesehatan, pemberi pelayanan konseling, manajemen kasus, konsultan,

    dan peneliti %ungsi &' (&ccupational 'ealth ursing) akan berkesuaian

    dengan perannya eberapa fungsi &' sebagai berikut* melakukan promosi dan

     pre#ensi penyakit di tempat kerja+ melakukan pencatatan dan pelaporan kesehatan

    kerja+ dan mencegah terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Permatasari,

    2010)

  • 8/18/2019 BAB I Kesehatan Kerja

    3/7

    Penyakit akibat kerja gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani

    yang ditimbulkan ataupun diperparah karena akti#itas kerja atau kondisi yang

     berhubungan dengan pekerjaan $da 2 penyebab ganguan kesehatan akibat kerja,

    yang pertama adalah beban kerja yaitu ketika beban kerja (fisik, mental, sosial)

    yang diterima melebihi kapasitas kerja jika tidak diatasi akan mengakibatkan

    gangguan kesehatan akibat kerja Penyebab kedua adalah beban tambahan dari

    lingkungan kerja (fisik, biologis, kimiawi, psikologis, dan ergonomi) berupa

     potensial hazzard  yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan ( - ., 201/)

    'al ini sejalan dengan teori loom mengenai faktor yang mempengaruhi

    kesehatan seseorang yaitu, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik

    ingkungan menjadi faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat

    kesehatan seseorang maka di lingkungan kerja harus mendapat perhatian lebih

    agar penyakit akibat kerja dapat diminimalkan (!oejoeti, 200)

    ingkungan kerja adalah keseluruhan aspek baik fisik maupun non fisik 

    dan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi diri dan pekerjaan

    seseorang dalam bekerja (iadi, 201) erutama bagi pekerja yang terjun

    langsung ke lapangan, setiap hari akan berinteraksi dengan potensial hazzard  baik 

    fisik, kimia, maupun biologi di lingkungan kerja yang dapat membahayakan

    kesehatan jika tidak diatur dengan baik !alah satu masalah yang terjadi di

    lingkungan kerja bagi para pekerja di lapangan adalah terjadinya pencemaran

    udara yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan bermotor

    "ewasa ini terjadi peningkatan jumlah kendaran bermotor, data dari adan

    Pusat !tatistik (134562017) menunjukkan peningkatan jumlah kendaraan

     bermotor mulai dari mobil penumpang, truk, sepeda motor, dan bis !epeda motor 

  • 8/18/2019 BAB I Kesehatan Kerja

    4/7

    merupakan kendaraan terbanyak (4 juta unit), disusul dengan mobil angkutan

    umum (11 juta) (adan Pusat !tatistik, 2017) 508 pencemaran udara diperkotaan

    disebabkan oleh akti#itas kendaraan bermotor (.usminingrum - 9unawan,

    2004)

    ahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang buang

    kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (:&), berbagai senyawa

    hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (&;) dan sulfur (!&;), dan partikulat

    debu termasuk timbel (P) ahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel

    organik, dilepaskan keudara karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar

    alu lintas kendaraan bermotor, juga dapat meningkatkan kadar partikular debu

    yang berasal dari permukaan jalan, komponen ban dan rem Partikel debu

    terhadap kesehatan (hasil uji toksikologi) menunjukan bahwa partikel debu

    dengan ukuran di bawah 10

  • 8/18/2019 BAB I Kesehatan Kerja

    5/7

     petugas, /,=8 gangguan obstruktif, ,8 gangguan kombinasi (obstruktif6

    restriktif), dan hanya 74,38 yang fungsi parunya normal "iketahui juga bahwa

    lama kerja mempengaruhi adanya gangguan pada paru tersebut

    !elain petugas Pultol banyak pekerja lain yang juga beresiko untuk terkena

    gangguan pernafasan akibat terjadinya pencemaran udara tersebut !upir angkutan

    umum merupakan salah satu pekerja yang beresiko untuk mengalami gangguan

     pernafasan karena hampir 2 jam bekerja di jalan raya Perilaku dan kesadaran

    sopir akan kesehatan pun masih sangat kurang erlihat dari banyaknya sopir yang

    merokok di dalam mobil ? begitu juga dengan penumpangnya, sopir juga jarang

    atau bahkan tidak pernah memeriksakan kesehatan mereka jika mengalami

    gangguan ('asan, 201=) Mereka beralasan bahwa tidak sempat untuk 

    memikirkan kesehatanya karena dikejar setoran harian, sehingga memaksakan diri

     berjam6jam bekerja demi memenuhi setoran amanya waktu kerja pun tidak 

    tentu, karena jika ingin mendapatkan uang maka sopir harus menarik penumpang

    dan memenuhi target setorannya

    !elain hal tersebut, ternyata sopir angkutan umum khususnya angkot

    (angkutan antar kota) tidak memiliki jaminan kesehatan yang khusus, tidak seperti

     pekerja lain yang berada di bawah nauangan sebuah perusahaan yang biasanya

    sudah memiliki pelayanan kesehatan bahkan klinik mandiri bagi para pekerjanya

    !opir juga tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan pada awal memulai profesinya,

    karena syarat yang ditetapkan dinas perhubungan hanya berbatas pada persyaratan

    i@in trayek kendaraan dan adanya surat i@in mengemudi khusus aru6baru ini

    ketika diusulkan oleh pemerintah daerahnya, sopir angkutan umum ini

     berbondong mendaftar P>! kesehatan dan ketenagakerjaan (Prasetyo, 2012)

  • 8/18/2019 BAB I Kesehatan Kerja

    6/7

    "ari penjabaran di atas dapat diketahui bahwa sopir angkot sangat

     beresiko mengalami gangguan kesehatan khususnya pada sistem pernafasan maka

    dari itu peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran fungsi paru pada

    sopir angkot

    1.2 Rumusan Masalah Penelitian

    Maka dapat dirumuskan masalah penelitian dari uraian latar belakang

    diatas adalah Aagaimana gambaran fungsi paru pada sopir angkotBA

    1.3 Tuuan Penelitian

    1.3.1Tujuan Umum

    ujuan umum dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran fungsi paru

     pada sopir angkot

    1.3.2Tujuan Khusus

    ujuan khusus penelitian untuk mengidentifikasi*

    1) 9angguan obstruktif paru pada sopir angkot

    2) 9angguan restriktif paru pada sopir angkot

    3! RE"EREN#I

    ) adan Pusat !tatistik (2017)  Perkembangan Jumlah Kendaraan

     Bermotor Menurut Jenis tahun !"#$%&'( "ipetik %ebruari 2, 201=, dari

    adan Pusat !tatistik* http*CCwwwbpsgoidClinkabel!tatisC#iewCidC117

    /) 'asan, $ (201=, %ebruari 2)  )atusan *upir Angkot +iperiksa

     Kesehatann,a "ipetik %ebruari 27, 201=, dari .antor erita

    .emanusiaan* http*CCkemanusiaanidC201=C02C02Cratusan6supir6angkot6

    diperiksa6kesehatannyaC

    =) .usminingrum, , - 9unawan, 9 (2004)  PO-.*/ .+A)A AK/BA0 

     AK0/1/0A* K2N+A)AAN B2)MO0O) +/ JA-AN P2)KO0AAN 

     P.-A. JA3A +AN BA-/( andung* Pusat itbang >alan dan >embatan

    5) , , - ., D E (201/) "ipetik %ebruari 201=, 2, dari

    http*CCstaffunyacidCsitesCdefaultCfilesCpendidikanCdr6dra6badraningsih6

    lastariwati6mkesCmateri6ajar6k76ft6uny6201/26kecelakaan6akibat6kerja6

    dan6penyakit6akibat6kerjabadraningsih6lpdf 

  • 8/18/2019 BAB I Kesehatan Kerja

    7/7

    4) Permatasari, ' (2010) injauan .eperawatan .esehatan .erja  Jurnal 

     Kepera4atan /ndonesia, 1126114

    3) Prasetyo, F (2012, >uli 1/) *opir Angkot +apat Jaminan Kesehatan

    "ipetik %ebruari 27, 201=, dari >$MG$ !&!G$ G"&D!G$*

    http*CCwwwjamsosindonesiacomCnewsgroupCselengkapnyaCsopir6angkot6

    dapat6jaminan6kesehatan6H7512

    10) iadi, M (201, >anuari 15) Pengertian5 Jenis5 dan Manfaat -ingkungan

     Ker6a "ipetik %ebruari 2, 201=, dari .ajian Pustaka*

    http*CCwwwkajianpustakacomC201C01Cpengertian6jenis6manfaat6

    lingkungan6kerjahtml

    11) !oejoeti, ! E (200)  Konsep *ehat5 *akit dan Pen,akit dalam Konteks

    *osial Buda,a(  >akarta* Pusat Penelitian Dkologi .esehatan adan

    Penelitian dan Pengembangan .esehatan "epartemen .esehatan G

    12)