bab i karbohidrat

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia. Karena ia adalah sumber energi utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya. selian itu, ia juga disusn oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Karbohidrat, berdasarkan massa, merupakan kelas biomolekul yang paling melimpah di alam. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting dalamilmugizi. Lebih lazimnya dikenal sebagai gula. karbohidrat merupakan produk akhir utama penggabungan fotosintetik dari karbon anorganik (CO2) ke dalam zat hidup. Karbohidrat bertindak sebagai sumber karbon untuk sintesis biomolekul lain dan sebagai bentuk cadangan polimerik dari energi. Karbohidrat juga dapat didefinisan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya. Suatu karbohidtrat merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil berkaitan dengan suatu atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=O) jika olsigen karbonil berikatan sengan suatu karbon terminal. Dalam alam, karbohidrat terdapat dalam monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh,

Upload: dhiani-anggra-putri

Post on 19-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

identfikasi karbohidrat

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I karbohidrat

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKarbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia. Karena ia adalah sumber  energi

utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya. selian itu, ia juga disusn oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu  membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Karbohidrat, berdasarkan massa, merupakan kelas biomolekul yang paling melimpah di alam. Rumus empiris karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: Cm(H2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat yang mempunyai rumus empiris tidak seperti rumus diatas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain- lain Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan Oksigen (O). Perbandingan antara hydrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air; oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn. Hanya heksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memegang perana penting dalamilmugizi. Lebih lazimnya dikenal sebagai gula.

karbohidrat merupakan produk akhir utama penggabungan fotosintetik dari karbon anorganik (CO2) ke dalam zat hidup. Karbohidrat bertindak sebagai sumber karbon untuk sintesis biomolekul lain dan sebagai bentuk cadangan polimerik dari energi. Karbohidrat juga dapat didefinisan sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya. Suatu karbohidtrat merupakan suatu aldehid (-CHO) jika oksigen karbonil berkaitan dengan suatu atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=O) jika olsigen karbonil berikatan sengan suatu karbon terminal. Dalam alam, karbohidrat terdapat dalam monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi Beberapa turunan karbohidrat yang penting adalah glulosa, fruktosa dan Deosiribosa. Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa.

Page 2: BAB I karbohidrat

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Biomolekul karbohidrat merupakan golongan utama bahan organik, dan ditemukan pada semua bagian sel, terutama pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan paling banyak mengandung karbohidrat, 50-80% bobot kering sel yaitu karbohidrat selulosa. Karbohidrat juga merupakan komponen gizi utama bahan makanan yang berenergi lebih tinggi dari biomolekul lain. Satu makromolekul karbohidrat adalah satu polimer alam yang dibangun oleh monomer polisakarida. Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya mengubah karbohirat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk menghasilkan energi. (Hawab, HM. 2004).

Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi berupa bentuk hidrat dari karbon dan secara empiris mempunyai rumus umum (CH2O)n. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya, diantaranya monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat penghidrolisa karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama :1.      MonosakaridaKarbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.2.      DisakaridaSenyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.3.      GlikosidaSenyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula dan molekul non gula.4.      PolisakaridaSemua jenis karbohidrat baik mono, di maupun polisakarida akan berwarna merah. Apabila larutannya (dalam air) dicampur dengan beberapa tetes larutan alpha naphtol dan kemudian dialirkan pada asam sulfat pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur (Fessenden 1986).

Warna merah akan tampak pada bidang batas antara campuran karbohidrat dengan α naphtol dan asam sulfat pekat. Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dan dikenal sebagai uji Molish (Fessenden  1986).

Monosakarida adalah monomer gula atau gula yang tersusun dari satu molekul gula berdasarkan letak gugus karbonilnya monosakarida dibedakan menjadi : aldosa dan ketosa. Sedang kan menurut jumlah atomnya dibedakan menjadi : triosa , tetrosa, dll. Monosakarida yang mengandung gugus aldehid dan gugus keton dapat mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti : ferrisianida, hidrogen peroksida dan ion cupro. Pada reaksi ini gula direduksi pada gugus karbonilnya oleh senyawa pengoksidasi reduksi. Gula reduksi adalah gula yang mempunyai kemampuan untuk mareduksi. Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus hidroksi yang bebas dan reaktif. (Poedjiyadi, Anna :2006)

Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga disebut dengan "gula". Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya,. Sedangkan Polisakarida tidak terasa manis karena molekulnya yang terlalu besar tidak dapat dirasa oleh indera pengecap dalam lidah (Sumardjo Damin. 2006). 

Page 3: BAB I karbohidrat

BAB IIIMETEDELOGI

3.1 Alat Dan BahanBahan  :

  Glokosa  Sukrosa  Madu Labah  Tepung Beras  Amilum  Tepung Terigu  Larutan Feling  Larutan Benedict  HCL 3 molar  NaOH 3 molar  Larutas Molich

Alat     :  Tabung Reaksi  Corong   Penjepit Tabung Reaksi  Gelas Ukur 50 ml  Gelas Ukur 25 ml  Erlemeyer  Botol Seprot  Kompor Listrik  Pipet Tetes

3.2 Cara Kerja         Uji Molish-          Memasukkan 3 ml larutan kedalam tabung & 2 tetes pereaksi molish-          Menambahkan perlahan lahan melalui dinding tabung reaksi sebanyak 3ml asam sulfat pekat.-          Jika sampul mengendung karbohidrat maka terbentuk cincin berwarna merah pada permukaan

lapisan bawah. Warna merah akan segera berubah & larutan menjadi berwarna ungu tua. Setelah didiamkan selama 2 menit encerkan campuran tersebut dengan 5ml air. Jika didalam campuran terdapat karbohidrat maka akan terjadi endapan berwarna ungu.

         Uji Feling-          Mencampurkan 2 tetes (0,05) gram sampel dengan 2-3 ml larutan feling.-          Memanaskan dengan penanggas air selama 2-3 menit.-          Amati endapan yang terjadi.-          Uji gula pereduksi dapat dilakukan dengan meneteskan pereaksi feling panas, pada larutan

karbohidrat yang mendidih, jika terdapat gula pereduksi, warna biru pada pereaksi feling akan hilang & endapan merah atau kuning dari akan CU2 berbentuk.

         Uji Benedict-          Mencampurkan sampai homogen 5ml pereaksi benedict dengan 0,4ml-          Mendidihkan selama 2 menit & dibiarkan menjadi dingin

Page 4: BAB I karbohidrat

-          Jika didalam sampel tidak terdapat gula pereduksi, larutan jernih, tetapi jika terdapat gula pereduksi, akan terbentuk endapan Cu2O

         Uji Hidrolisa Sukrosa-          Memasukkan larutan 0.5 gram sukrosa kedalam 6 ml air & masukkan larutan kedalam 3 buah

tabung reaksi (Kurang lebih 2ml)-          Tabung reaksi 1 ditamabah larutan HCL 3 M. Tabung reaksi 2 dam 3 ditambah 2 ml air -          Meletakkan tabung reaksi 1dan 2 diatas penangas air selama 5 menit dan dinginkan sampai suhu

kamar. Tabung reaksi ke 3 dibiarkan pada suhu kamar -          Menambahkan 3 ml NaOH 3 M pada tabung 1 -          Menabahkan 3 air pada tabung 2 dan 3 -          Setiap tabung di bagi menjadi dua bagian yang sama (terdapat tabung 1A,1B,2A,2B,3A dan 3B)-          Tabung label A ditambah dengan preaksi benedict, sedangkan tabung label B ditambah preaksi

seliwanoff-          Meletakan semua tabung reaksi diatas pengangas  air selam 5 menit, amati dan catat fakta yang

diperoleh          Uji Hidrolisa Pati-          Memasukan larutan pati (masing masing 2 ml) kedalam 3 tabung reaksi (beri lebel 1 2 dan 3)-          Tabung reaksi 1 ditambah dengan 2 ml larutan HCL 3 M. Tabung reaksi 2 dan 3 ditambah

dengan 2 ml air -          Meletakan tabung reaksi 1 dan 2 di atas pengangas air selama 5 menit, dan didinginkan sampai

suhu kamar. Tabung reaksi 3 biarkan pada suhu kamar.-          Menambahkan 3 ml larutan NaOH 3 M pada tabung 1. Tambahan 3 ml air pada tabung 2 dan 3.

Lakukan uji iodine terhadap ketiga tabung reaksi -          Memasukan 5 ml preaksi i2O3      pada ketiga larutan dalam tabung reaksi dan amati fakta yang

terjadi.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Pengenalan KarbohidratNo Nama Bahan Warna yang Terbentuk

Uji Molish1 Glukosa                                  Hitam2 Fruktosa                                  Hitam3 Sukrosa                                  Hitam4 Madu Lebah                                  Coklat Tua5 Susu                                  Ungu6 Tepung Meizena                                  Coklat Tua7 Tepung Beras                                  Hitam8 Tepung Terigu                                  Ungu9 Amilum                                  Merah Muda

4.2 Uji Pengenalan Monosakarida

Page 5: BAB I karbohidrat

No Nama Bahan Warna yang TerbentukBenedict Fehling

1 Glukosa Jernih (tidak ada endapan) Biru Muda2 Fruktosa Jernih (tidak ada endapan) Biru Muda3 Sukrosa Jernih (tidak ada endapan) Biru Muda4 Madu Lebah Biru Kehijauan Putih5 Susu Biru Pekat Biru Pekat6 Tepung Meizena Biru Pekat Biru Muda7 Tepung Beras Biru Pekat (endapan) Biru Muda8 Tepung Terigu Biru Pekat (endapan) Biru Muda

4.3 Uji Pengenalan Disakarida Dan Polisakarida            4.3.1 Hidrolisis Sukrosa

Nama Bahan Hasil PengamatanTabung Reaksi 1 Tabung Reaksi 2 Tabung Reaksi 3

Sukrosa Berwarna jernih (tidak ada endapan)

Berwarna Biru(tidak ada endapan)

Berwarna Biru Pekat (tidak ada endapan)

            4.3.2 Hidrolisis PatiNama Bahan Hasil Pengamatan

Tabung Reaksi 1 Tabung Reaksi 2 Tabung Reaksi 3Pati Berwarna Biru Tua

 (ada endapan)Berwarna Biru Muda

(ada endapan)Berwarna Biru Muda

(ada endapan)4.4 Pembahasan            Pada praktikum indentifikasi yang telah dilakukan maka :            Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Pereaksi molisch yang terdiri dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. Uji tersebut bukan uji spesifik untuk karbohidrat, walalupun hasil reaksi yang negatif menunjukkan bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Warna ungu kemerah-merahan menyatakan reaksi positif, sedangkan warna hijau adalah negatif. Glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan pati termasuk senyawa karbohidrat yang seluruhnya menghasilkan cincin ungu kecoklatan pada reaksinya dengan pereaksi Molisch.

Pada uji fehling aldehid mereduksi laruTan  fehling menghasilkan endapan Cu2O, yang berwarna kuning atau merah.            Uji Benedict didasari oleh larutan tembaga alkalis yang akan direduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas dengan membentuk kuprooksida yang berwarna. Gula pereduksi beraksi dengan pereaksi menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Pada gula pereduksi terdapat gugus aldehida dan OH laktol. Gugus OH laktol adalah OH yang terikat pada atom C pertama yang menentukan karbohidrat sebagai gula pereduksi atau bukan.            Pada sukrosa, walaupun tersusun oleh glukosa dan fruktosa, namun atom karbon anomerik keduanya saling terikat, sehingga pada setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehida atau keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka, hal ini menyebabkan sukrosa tak dapat mereduksi pereaksi benedict             Pada pati, sekalipun terdapat glukosa rantai terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil, sehingga warna hasil reaksi tidak tampak oleh penglihatan

Page 6: BAB I karbohidrat

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

         Karbohidrat dapat diidentifikasi oleh  pereaksi molisch.         Pada uji fehling aldehid mereduksi larulan  fehling menghasilkan endapan Cu2O, yang berwarna

kuning atau merah.         Uji benedict positif terhadap glukosa, fruktosa, Sukrosa.         Pada Sukrosa setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehida atau keton yang dapat

bermutarotasi menjadi rantai terbuka, hal ini menyebabkan sukrosa tak dapat mereduksi pereaksi benedict

          Pada pati, sekalipun terdapat glukosa rantai terbuka pada ujung rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil, sehingga warna hasil reaksi tidak tampak oleh penglihatan.

5.2 Saran            Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan harus bisa memanfaatkan waktu yang telah ditentuka, agar data yang diperoleh lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Hawab, HM. 2004.Pengantar Biokimia.Jakarta : Bayu Media Publishing.

Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Binarupa AksaraPoedjiyadi, Anna dkk. 2006.Dasar-DasarBiokimia.Jakarta : UI-Press

Sumardjo Damin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran.                                     Jakarta : penerbit Buku Kedokteran EGCAnonim.http://jejaringkimia.blogspot.com/2009/06/analisa-kualitatif-            karbohidrat.html/diakses pada 27 Mei 2012 jam 22:18 WIB.

PembahasanKarbohidrat dapat didefinisikan sebagai senyawa polihidroksialdehida atau polihidroksiketon,

serta senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Hal ini disebabkan karena karbohidrat mengandung gugus hidroksil (-OH), gugus aldehida atau gugus keton.

Sir Walter Norman Howarth yaitu ahli kimia inggris berpendapat bahwa pada molekul glukosa kelima atom karbon yang pertama dengan atom oksien dapat membentuk cincin segi enam. Oleh karena itu struktur karbohidrat sebagai bentuk cincin furan atau piran. Berdasarkan hal tersebut maka struktur dan konfigurasi karbohidrat ditulis berdasarkan bentuk cincin sikliknya yaitu: golongan furanosa (karbohidrat mempunyai cincin beranggota lima) dan golongan piranosa (karbohidrat mempunyai cincin beranggota enam).

Page 7: BAB I karbohidrat

Atom karbon suatu molekul gula dinomori mulai dari ujung yang paling dekat dengan aldfehid atau keton. Bentuk glukosa dan fruktosa utama dalam larutan bukanlah rantai terbuka melainkan dalam bentuk cincin.

Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan jumlah monomer penyusunnya. Berdasarkan penggolongan ini karbohidrat dibagi menjadi 3 yaitu: Monosakarida, Disakarida (Oligosakarida) dan Polisakarida.

Adapun yang dilakukan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut:1. Uji Molisch

Uji Molisch adalah uji umum unuk karbohidrat. Uji ini efektif untuk senyawa – senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau senyawa furfural yang tersubstitusi, seperti Hidroksimetil furfural.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua karbohidrat menghasilkan cincin berwarna ungu. Warna yang terjadi disebabkan oleh kondensasi furfural atau derifatnya dengan a-Naftol menghasilkan senyawa berikut:

Dalam larutan asam yang encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat dalam hal ini uji karbohidrat diatas, monosakarida menghasilkan furfural atau derifatnya. Reaksi pembentukan furfural ini adalah: reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.Pertanyaan1. Warna cincin yang terbentuk adalah ungu 2. Gugus karbohidrat yang memberikan uji molisch adalah hidroksimetilfurfural3. Karena pereaksi molisch merupakan pencampuran atas larutan a-Naftol dalam alkohol atau reaksi antara a-Naftol dengan furfural.2. Uji Barfoed

Pereaksi Barfoed Dibuat dari larutan Coper Asetat dan asam asetat dalam air. Pereaksi ini digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan jalan mengontrol kondisi – kondisi, seperti pH dan waktu pemanasan.

Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa pada saat pencampuran larutan berwarna biru tua dan setelah proses pemanasan warna campuran menjadi biru terang. Untuk karbohidrat golongan fruktosa dan galaktosa (Monosakarida) terbentuk endapan merah bata. Monosakarida dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida. Jadi Cu2O terbentuk lebih cepat oleh monosakarida daripada disakarida. Oleh Tauber dan Kleiner membuat modifikasi pereaksi dan ternyata menghasilkan warna biru yang menunjukkan adanya monosakarida.Jawaban pertanyaan1. Karbohidrat golongan monosakarida yaitu fruktosa dan galaktosa 2. Pemanasan yang terlalu lama akan menyebabkan endapan merah bata yang terbentuk akan semakin banyak.3. Pereaksi Barfoed dapat digunakan pada uji gula dalam urine hal ini disebabkan karena pereaksi barfoed terdiri atas Koper Asetat dan asam asetat dalam air.3. Uji Seliwanof

Reaksi spesifik lainnya untuk karbohidrat tertentu adalah uji seliwanof. Reaksi seliwanof disebabkan perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asal levulinat dan hidroksimetilfurfural, selanjutnya kondensasi hidroksimetilfurfural dengan resorsinol menghasilkan senyawa berikut:

Sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi gluosa dan fruktosa, memberi reaksi positif dengan uji seliwanof. Pada pendidihan lebih lanjut, aldosa – aldosa memberikan warna merah dengan reagen seliwanof karena aldosa – aldosa tersebut diubah oleh HCl menjadi Ketosa.

Page 8: BAB I karbohidrat

Warna merah bata yang dihasilkan pada percobaan ini menandakan bahwa larutan gula tersebut positif mengandung senyawa ketosa. Warna tersebut disebabkan karena terjadinya reaksi kondensasi resorsinol dengan furfural atau hidroksimetilfurfural. Jawaban Pertanyaan1. Karbohidrat jenis ketosa2. Uji seliwanof tidak dapat digunakan dalam membedakan fruktosa dengan sukrosa karena memerlukan waktu yang lama dalam pembentukan warna.3. Jika larutan glukosa atau maltosa dipanaskan dalam pereaksi seliwanof dengan jangka waktu yang cukup lama maka akan terbentuk warna merah. Hasil ini menunjukkan bahwa tes tersebut negatif karena dalam pereaksi seliwanof hanya membutuhkan waktu cepat untuk mengalami perubahan warna.4. Uji Iodin

Uji iodin dipakai untuk membedakan amilum dari glikogen. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa tabung yang berisi 3 mL larutan amilum yang ditambahkan dengan 2 tetes air dan iodin menghasilkan warna biru sedangkan pada tabung yang berisi 3 mL larutan amilum yang ditambahkan dengan 2 tetes HCl dan iodin menghasilkan warna biru muda.6. KesimpulanUji Molsch memberikan hasil positif pada semua karbohidrat Uji Barfoed memberikan hasil positif pada monosakarida yaitu galaktosa dan fruktosa.Uji Seliwanof memberikan hasil positif pada karbohidrat yang mengandung senyawa ketosa7. Kemungkinan KesalahanPada saat mereaksikan larutan Pada saat pemanasan larutanPada saat pengukuran larutanPada saat pengamatan warna