bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi a unj 2016

22
TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB DALAM BISNIS DOSEN : Dwi Handarini, S. Pd, M.Ak. DISUSUN OLEH: Stephanie Anissa Febriana Daffa Bagaskoro S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi

Upload: stephaniejessey

Post on 20-Mar-2017

45 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB DALAM BISNIS

DOSEN :

Dwi Handarini, S. Pd, M.Ak.

DISUSUN OLEH:

Stephanie

Anissa Febriana

Daffa Bagaskoro

S1 Akuntansi A

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Jakarta

2016

Page 2: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

BAB I

PENDAHULUAN

Bisnis merupakan realitas yang amat kompleks banyak faktor yang mempengaruhi dan

menentukan kegiatan bisnis. Antara lain faktor organisatoris manajerial, ilmiah teknologis, dan

politik-sosial-kultural, Kompleksitas bisnis (kegiatan sosial, bisnis dengan kompleksitas

masyarakat modern sekarang). Sebagai kegiatan sosial, bisnis terjalin dengan kompleksitas

masyarakat modern itu. Semua faktor yang membentuk kompleksitas bisnis modern sudah

sering dipelajari dan dianalisis melalui pendekatan ilmiah, khususnya ilmu ekonomi dan teori

manajemen. Sedangkan banyak perusahaan bisnis tidak mempunyai tanggung jawab, baik

dengan karyawannya, maupun lingkungannya (seperti membuang limbah dengan

sembarangan). Hal inilah yang dapat menjadikan perusahaan itu tidak eksis, bahkan menjadi

bangkrut.

Page 3: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

BAB II

PEMBAHASAN

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

1.   Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis yaitu suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan

norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan

perusahaaan. Yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan

bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan

masyarakat kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai

dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun

perusahaan di masyarakat. Secara sederhana, etika bisnis adalah perilaku etis atau tidak etis

yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi. Etika bisnis lebih luas dari

ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan

standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan

wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Von der Embse dan R.A. Wagley

dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar

dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh

karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat

memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak

membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki

hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus

dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang

lain.

Page 4: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan

bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara

perseorangan ataupun secara kelompok.

A. Etika Individual

Perilaku etis dan tidak etis individu-individu dalam bisnis (manajer, karyawan, agen dan

perwakilan hukum lainnya) sebagian ditentukan oleh individu dan sebagian ditentukan oleh

budaya. Seorang anak membentuk standar etis dari orangtuanya. Di sekolah, standar etis

dipengaruhi oleh teman-teman sekitar. Ketika dewasa, pengalamanlah yang membentuk

perilaku etis.

B. Etika Manajerial

Yaitu standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.

1. Perilaku terhadap karyawan

Meliputi materi seperti merekrut dan memecat (yang didasarkan pada kemampuan

karyawan dalam bekerja, bukan latar belakang hidupnya), upah dan kondisi kerja, serta

memberikan privasi dan respek.

2. Perilaku terhadap organisasi

Meliputi kasus-kasus yang muncul dari perilaku karyawan terhadap atasannya, seperti

konflik kepentingan, kerahasiaan, dan kejujuran. Konflik kepentingan terjadi ketika suatu

aktivitas bisa menguntungkan individu dengan merugikan pihak atasannya. Masalah di bidang

kejujuran umumnya mencakup hal-hal seperti mencuri pasokan, menggelembungkan laporan

biaya dan menggunakan telepon kantor untuk kepentingan pribadi.

3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Etika juga sangat diperlukan dalam hubungan antara perusahaan dan karyawannya

terutama pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, penyalur dan serikat buruh. Hal-hal

yang berpeluang terjadinya ambiguitas yaitu seperti aktivitas periklanan, laporan keuangan,

pemesanan & pembelian, tawar-menawar, perundingan, dan hubungan bisnis lainnya.

2.   Menilai Perilaku Etis

Yang membedakan etis atau tidaknya suatu perilaku kadang bersifat subjektif.

Berikut yaitu tiga langkah sederhana untuk menerapkan penilaian etis:

1. Mengumpulkan informasi faktual yang relevan

2. Menganalis fakta-fakta untuk menentukan nilai moral yang paling tepat

Page 5: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

3. Melakukan penilaian etis berdasarkan kebenaran atau kesalahan terhadap aktivitas atau

kebijakan yang akan kita nilai tersebut.

Walaupun nanti prosesnya tidak selalu berjalan seperti ketiga langkah diatas, penilaian

harus tetap dibuat. Karena jika tidak, rasa percaya yang sangat diperlukan dalam transaksi

bisnis akan hilang. Norma-norma etis juga muncul dalan kasus berikut ini:

Kegunaan ( Utility) : Apakah suatu tindakan mengoptimalkan keuntungan mereka

yang dipengaruhi oleh tindakan tersebut?

Hak ( Rights) : Apakah tindakan itu menghargai hak-hak orang yang terlibat?

Keadilan (Justice) : Apakah tindakan itu konsisten dengan keadilan?

Kepedulian (Caring) : Apakah tindakan tersebut konsisten dengan tanggung jawab

masing-masing kepada pihak lainnya?

3.   Praktek-Praktek Perusahaan dan Etika Bisnis

Organisasi berusaha mendorong perilaku etis dan melarang perilaku tidak etis dengan

segenap cara. Karena manajer dan karyawan perusahaan semakin sering melakukan aktivitas

yang tidak etis dan bahkan ilegal di berbagai perusahaan, maka banyak perusahaan yang

mengambil langkah tambahan untuk mendorong perilaku etis di lingkungan kerja. Dengan

adanya kode etik yang terinci yang diberdayakan oleh pejabatnya, maka akan muncul harapan

akan tindakan etis dari para karyawannya. Dibawah ini adalah pendekatan yang paling umum

untuk membentuk komitmen manajemen puncak terhadap praktek bisnis yang etis:

Menerapkan Kode Etik Tertulis

Banyak perusahaan menuliskan kode etik tertulis yang secara formal menyatakan keinginan

mereka melakukan bisnis dengan perilaku yang etis. Jumlah perusahaan yang seperti itu

meningkat secara pesat akhir-akhir ini, bahkan kini hampir semua korporasi besar telah

memiliki kode etik tertulis.

Memberlakukan Program Etika

Banyak contoh mengemukakan bahwa tanggapan etis dapat dipelajari berdasarkan

pengalaman. Misalnya, satu contoh klasik beberapa tahun lalu, penyabot perusahaan meracuni

kapsul Tylenol, yang mengakibatkan kematian beberapa konsumen. Karyawan pembuat

Tylenol, mengetahui bahwa tanpa memerlukan instruksi atau pengarahan dari perusahaan,

mereka harus pergi ke rak-rak pengecer dan menarik produk itu secepat mungkin. Dalam hal

ini, karyawan tahu bahwa inilah yang diinginkan perusahaan. Sebagian besar analisis setuju

bahwa sekolah bisnis harus mengajarkan masalah-masalah etika di lingkungan kerja, agar kode

etis atas diri seseorang dapat muncul secara tanggap sesuai keadaan yang diperlukan.

Page 6: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

4.  Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk

membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta

mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu

landasan yang kokoh.

Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis diantaranya:

o Para pengusaha dan mitra usaha

o Perusahaan pemasok bahan baku

o Organisasi pekerja yang mewakili pekerja

o Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha

o Bank penyandang dana perusahaan

o Investor penanam modal

o Masyarakat umum yang dilayani

o Pelanggan yang membeli produk

5. Manfaat Etika Berbisnis

Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari

stekeholders.

Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu

berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin

kompleks.

Suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan

reputasi

Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat

menambah uang dalam bisnis merek

Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang

transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang

dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu

menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena:

Page 7: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

1. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern

perusahaan maupun dengan eksternal.

2. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

3. Melindungi prinsip kebebasan berniaga.

4. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan

memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,

misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain

sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya

termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama

apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis.misalnya diskriminasi dalam

sistemremunerasi atau jenjang kerja. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset

yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin

harus mempertahankan karyawannya.Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam

kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan

kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :

Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)

Memperkuat sistem pengawasan.

Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

6. Tanggung Jawab Sosial (CSR)

Tanggung jawab sosial yaitu usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya

terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya yang meliputi konsumen, bisnis lain,

karyawan, investor dan komunitas lokal.

A. Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan

Tanggung jawab terhadap pelanggan jauh lebih luas daripada hanya menyediakan

barang/jasa. Perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan kehilangan

kepercayaannya yang bisa mengakibatkan bisnis mati. Praktek bisnis yang tidak etis dan

bertanggung jawab terhadap pelanggan dapat dikenakan denda dan hukuman oleh pemerintah.

Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan harus wajar dan jujur. Perusahaan

mempunyai tanggung jawab  ketika memproduksi dan menjual produk. Dalam praktek

tanggung jawab tersebut meliputi:

Page 8: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

Tanggung Jawab Produksi

Produk harus di produksi dengan keyakinan menjaga keselamatan pelanggan. Label

peringatan harus ada guna mencegah kecelakaan karna salah dalam penggunaan dan

adanya efek samping.

Tanggung Jawab Penjualan

Perusahaan tidak melakukan strategi penjualan yang telalu agresif atau iklan

menyesatkan. Perlu survei kepuasan pelanggan, dimana yang bersangkutan diperlakukan

sebagaimana mestinya. Sesungguhnya sebagian besar masalah dapat dihindari apabila

perusahaan mengikuti praktek-praktek yang telah diatur dan memperhatikan hukum

yang berkenaan dengan hak-hak konsumen.

Hak Konsumen

1. Hak atas produk yang sama

2. Hak mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan suatu produk

3. Hak untuk didengar

4. Hak untuk memiliki apa yang telah dibeli

5. Hak untuk mendapatkan informasi tentang pembelian

6. Hak untuk mendapatkan pelayanan yang ramah

B. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan

Bisnis yang bertanggung jawab memperlakukan karyawannya dengan adil,

menganggap pekerjanya sebagai bagian dari tim, dan menghormati harga diri dan kebutuhan

dasar manusiawi mereka. Proses perekrutan, penerimaan, pelatihan, promosi dan pemberian

kompensasi merupakan dasar tanggung jawab korporasi terhadap karyawan. Untuk

meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak, beberapa perusahaan

menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang merasa bahwa mereka tidak diberikan

kesempatan yang sama. Keluhan ditangani oleh seseorang atau departemen/bagian/seksi yang

ditunjuk perusahaan. Adanya masukan yang dimaksud perusahaan berusaha memecahkan dan

memperbaiki prosedurnya untuk menghindari keluhan karyawan selanjutya.

Komitmen Hukum dan Sosial

Perusahaan dikatakan memenuhi tanggung jawab hukum dan sosialnya apabila

karyawan diberi kesempatan yang sama tanpa memandang faktor suku, jenis kelamin dan

faktor tidak relevan lainnya. Korporasi harus berusaha keras untuk memastikan bahwa

mereka menyediakan lingkungan kerja yang aman secara fisik maupun sosial. Tanggung

jawab ini juga mencakup ketika usaha membantu pekerja mempertahankan keahlian kerja

Page 9: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

yang sesuai dan memperlakukan pekerja dengan hormat dan belas kasih ketika terjadi

pemecatan.

Komitmen Etis: Kasus Khusus Para Pengadu (Whistle-Blower)

Whistle-Blower yaitu apabila karyawan mendeteksi dan berusaha mengakhiri tindakan

perusahaan yang tidak etis maka ia akan mempublikasikannya. Menghargai karyawan

sebagai manusia juga berarti menghargai perilaku mereka sebagai individu yang

bertanggung jawab secara etis. Jika seorang karyawan menemukan perusahaannya

terlibat dalam praktek yang tidak etis, idealnya karyawan itu dapat melaporkan

masalahnya kepada level manajemen yang lebih tinggi dengan keyakinan bahwa

manajernya akan menghentikan praktek itu.

C. Tanggung Jawab Terhadap Pemegang Saham

Para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas, memberikan informasi

yang tepat kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan, dan

mengelola perusahaan untuk melindungi hak dan investasi para pemegang saham. Akan terasa

sangat janggal apabila perusahaan mengabaikan investornya. Perilaku tidak bertanggung jawab

terhadap para pemegang saham sama artinya dengan merusak sumber daya keuangan

perusahaan. Berikut cara perusahaan meyakinkan tanggung jawab terhadap pemegang

sahamnya:

Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk meykainkan bahwa

mereka membuatnya untuk kepentingan pemilik.

Gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja perushaan, dalam hal ini karyawan tinggal

memfokuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan.

Cara pemegang saham meyakinkan tanggung jawabnya terhadap perusahaan:

Pemegang saham aktif dalam mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan,

terlebih ketika mereka tidak puas dengan gaji para eksekutif perusahaan atau kebijakan

lain. Pemegang saham yang sangat aktif umumnya investor intitusi yang memiliki

sejumlah saham besar. Mereka akan meminta pertanggungjawaban eksekutif

perusahaan atas ketidakpuasannya.

Berikut hal-hal tidak etis yang sering muncul:

Manajemen Finansial yang Tidak Wajar

Cek Kosong

Page 10: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

Menuliskan cek yang uangnya belum dikreditkan pada bank sewaktu cek tersebut

dicairkan.

Insider Trading

Menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk mendapatkan keuntungan

pribadi.

Penyimpangan Laporan Keuangan

Dalam mempertahankan dan melaporkan status keuangannya, setiap korporasi

harus tunduk pada praktek akuntansi yang digunakan secara umum.

D. Tanggung Jawab Terhadap Pemasok

Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati karena pentingnya

perjanjian persekutuan yang saling menguntungkan.

E. Tanggung Jawab Terhadap Komunitas Lokal

Apabila perusahaan membangun suatu basis komunitas, mereka menjadi bagian

dari komunitas. Perusahaan menunjukkan kepeduliannya kepada komunitas dengan

mensponsori event lokal atau memberi donasi kepada kelompok sosial lokal. Misalnya suatu

bank memberi kredit lunak kepada masyarakat sekitarnya yang berpenghasilan rendah dan

komunitas minoritas. Ada beberapa perusahaan besar memberi donasi kepada Universitas

terkemuka.

F. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Proses produksi yang digunakan perusahaan juga produksi yang dihasilkan dapat

mencemari/merusak lingkungan misalnya polusi udara (CO2) yang berbahaya bagi masyarakat

dan polusi tanah akibat sampah atau limbah beracun yang mengakibatkan tanah tidak aktraktif

dan tidak berguna untuk keperluan lain seperti pertanian. Mengendalikan polusi merupakan

tantangan besar dalam bisnis kontemporer.

Polusi Udara

Polusi udara terjadi apabila beberapa faktor bergabung bersama sehingga menurunkan

kualitas udara. Karbon monoksida yang dikeluarkan mobil-mobil menimbulkan polusi

udara, seperti juga asap dan bahan kimia dari pabrik. Peraturan berupaya mengatur

polusi udara. Di bawah hukum yang baru, banyak perusahaan saat ini diharuskan

memasang alat-alat khusus untuk membatasi polutan yang mereka keluarkan ke

udara.

Page 11: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

Polusi Air

Air terkena polusi terutama akibat pembuangan bahan-bahan kimia dan sampah.

Selama bertahun-tahun bisnis maupun kota membuang sampahnya ke dalam sungai

tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Berkat undang-undang baru dan

meningkatnya kepedulian, kualitas air di berbagai daerah membaik.

Polusi Tanah

Terdapat dua masalah utama dalam polusi tanah. Yang pertama yaitu bagaimana

mengembalikan kualitas tanah yang telah rusak. Tanah dan air yang dirusak limbah

beracun, misalnya harus dibersihkan dulu karena kita tetap perlu menggunakannya.

Masalah kedua yaitu bagaimana cara mencegah terjadinya kontaminasi di masa

mendatang. Bentuk-bentuk limbah padat baru merupakan penyelesaian terhadap

masalah itu.

Pembuangan Limbah Beracun

Masalah yang paling kontroversial dalam polusi tanah adalah pembuangan

limbah beracun. Limbah beracun merupakan produk sampingan

berbahaya bagi proses manufaktur yang mengandung zat-zat

kimia dan radioaktif. Limbah tersebut harus disimpan karena tidak dapat

dihancurkan.

Daur Ulang

Daur ulang merupakan bidang kontroversial lainnya dalam polusi tanah. Hal ini

menjadi masalah bagi perusahaan-perusahaan yang kegiatannya banyak

menghasilkan limbah. Beberapa produk seperti kaleng dan gelas

alumunium dapat didaur ulang secara efisien. Lain halnya dengan plastik

yang menimbulkan masalah.

G. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial

1. Sikap Obstruktif

Melibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin melibatkan usaha-usaha

menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan.

2. Sikap Defensif

Ditandai dengan perusahaan hanya memenuhi persyaratan hukum secara minimum atas

komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

3. Sikap Akomodatif

Page 12: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan dengan

melakukannya apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum dalam

komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

4. Sikap Proaktif

Perusahaan aktif mencari peluang untuk memberikan sumbangan demi kesejahteraan

kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika adalah keyakinan tentang yang benar atau salah dan yang baik atau buruk. Etika

bisnis merujuk pada perilaku manajer dan karyawan organisasi. Etika manajerial adalah

standar-standar perilaku yang memandu manajer.

3 kategori cara etika manajerial dapat mempengaruhi kerja orang:

(1) Perilaku terhadap karyawan

(2) Perilaku terhadap organisasi

(3) Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Tanggung jawab sosial merujuk pada upaya perusahaan dalam menyeimbangkan

komitmennya pada pihak-pihak berkepentingan organisasi. Banyak perusahaan berfokus pada

lima kelompok utama: pelanggan; karyawan; investor, pemasok, dan masyarakat setempat.

Ketika menetapkan tanggung jawab sosial, perusahaan berhadapan dengan empat bidang

perhatian:

Page 13: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

(1) Tanggung jawab terhadap lingkungan;

(2) Tanggung jawab terhadap pelanggan;

(3) Tanggung jawab terhadap karyawan; dan

(4) Tanggung jawab terhadap investor.

Bisnis dapat mengambil satu dari 4 sikap yang menyangkut kewajiban sosialnya terhadap

masyarakat:

1. Sikap Obstruktif

Melibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin melibatkan usaha-usaha menolak

atau menutupi pelanggaran yang dilakukan.

2. Sikap Defensif

Ditandai dengan perusahaan hanya memenuhi persyaratan hukum secara minimum atas

komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

3. Sikap Akomodatif

Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan dengan

melakukannya apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum dalam komitmennya

terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

4. Sikap Proaktif

Perusahaan aktif mencari peluang untuk memberikan sumbangan demi kesejahteraan

kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.

STUDI KASUS ETIKA BISNIS

Page 14: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

Peternakan Ayam

Usaha peternakan ayam negeri atau broiler mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkankarena tingginya permintaan masyarakat akan daging. Usaha peternakan ayam ini juga memberikan keuntungan yang tinggi dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi peternak ayam broiler tersebut. Akan tetapi, peternak dalam menjalankan usahanya masih mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis. Akhir-akhir ini usaha peternakan ayam dituding sebagai usaha yang ikut mencemari lingkungan.

Banyaknya peternakan ayam yang berada di lingkungan masyarakat dirasakan mulai mengganggu oleh warga terutama peternakan ayam yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk. Masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam karena masih banyak peternak yang mengabaikan penanganan limbah dari usahanya. Limbah peternakan yang berupa feses (kotoran ayam), dan sisa pakan serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran lingkungan masyarakat di sekitar lokasipeternakan tersebut. Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan kurang bersih dan dirawatnya kandang, masyarakat takut lalat tersebut nantinya membawa penyakit. Dan satu lagi dari peternakan ayam negeri masyarakat mengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza (H5N1)yang pada saat tahun 2008 lagi sedang gempar- gemparnya.

Oleh karena itu, peternak ayam negeri atau broiler harus memiliki etika bisnis yang baik bukan hanya mencari keuntungan semata namun juga harus menciptakan lingkungan yang sehat di sekitar peternakan. Dengan cara pengelolaan limbah yang baik misalkan dijadikan pupuk untuk tanaman atau untuk pakan ikan lele, menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan penyemprotan kandang disinfetan secara berkala agar tidak timbul banyak lalat & penyakit.

Dari contoh kasus diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, jika saja peternakan tersebut menerapkan etika bisnis dengan baik, maka akan mendatangkan manfaat dari penerapan etika bisnis :

1. Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen

Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut.

2. Citra perusahaan di mata konsumen baik

Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualan.

3. Meningkatkan motivasi pekerja

Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki citra yang baik dimata perusahaan.

4. Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.

Page 15: Bab i etika tanggung jwb bisnis oleh stephanie tepp s1 akuntansi A UNJ 2016

Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Bisnis Edisi Kedelapan, Ricky W. Griffin & Ronald J. Ebert (diambil pada tanggal 24

September 2016)

2. Http://www.academia.edu/8847352/

Etika_dan_Tanggung_Jawab_Sosial_dalam_Bisnis_Internasional (diambil pada tanggal 24

September 2016)

3. Http://nahlbee.blogspot.com/2015/02/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial.html (diambil

pada tanggal 24 September 2016)

4. Http://magical-koinouta.blogspot.com/2012/10/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial.html

(diambil pada tanggal 24 September 2016)

5. Http://lailasoftskill.blogspot.co.id/2013/10/2-etika-dalam-bisnis.html (diambil pada tanggal

24 September 2016)

6. Https://luqmanpraz.wordpress.com/2014/11/04/etika-bisnis-contoh-nyata-dan-artikel-tugas/

((diambil pada tanggal 24 September 2016)