bab i dok. anda

26
BAB I Pendahuluan 1.1 Deskripsi Rencana Kegiatan Pembukaan lahan yang dilakukan oleh PT Seven God adalah bentuk dari usaha melihat peluang adanya lahan besar di kecamatan Pakem yang dapat dijadikan sumber membuka peluang pekerjaan. Industri kelapa sawit yang memiliki prospek baik sebagai penunjang devisa, yang mana akan memberikan dampak lain berupa peluang pekerjaan yang lebih baik dibanding bidang pekerjaan sebelumnya yang mayoritas masyarakat kecamatan Pakem bermata pencaharian sebagai pedagang dan petani. Industri kelapa sawit yang di prakarsai oleh PT Seven God menempati area 2000 ha. PT Seven God bukan hanya sebagai perkebunan tetapi juga ada terdapat pabrik pengolahan dan instalasi pengolahan limbah. Dengan luas lahan yang ditempati sebesar 2000 ha maka, PT Seven God menempati sebagian lahan konservasi yang dimilki Pemerintah yang khususnya Menteri Kehutanan. Lahan konservasi yang di tempati sebagian oleh PT Seven God memilki keanekaragaman hayati yang tinggi dan termasuk daerah resapan air. 1.1.1 Status Studi Amdal Kajian amdal merupakan studi kelayakan dari aspek lingkungan hidup sehingga ada kemungkinan komponen rencana usaha dan/atau kegiatan memiliki beberapa alternatif dari

Upload: devy-dekawati

Post on 25-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 1 dok. anda

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I dok. anda

BAB I

Pendahuluan

1.1 Deskripsi Rencana Kegiatan

Pembukaan lahan yang dilakukan oleh PT Seven God adalah bentuk dari usaha melihat

peluang adanya lahan besar di kecamatan Pakem yang dapat dijadikan sumber membuka

peluang pekerjaan. Industri kelapa sawit yang memiliki prospek baik sebagai penunjang

devisa, yang mana akan memberikan dampak lain berupa peluang pekerjaan yang lebih

baik dibanding bidang pekerjaan sebelumnya yang mayoritas masyarakat kecamatan

Pakem bermata pencaharian sebagai pedagang dan petani. Industri kelapa sawit yang di

prakarsai oleh PT Seven God menempati area 2000 ha. PT Seven God bukan hanya

sebagai perkebunan tetapi juga ada terdapat pabrik pengolahan dan instalasi pengolahan

limbah. Dengan luas lahan yang ditempati sebesar 2000 ha maka, PT Seven God

menempati sebagian lahan konservasi yang dimilki Pemerintah yang khususnya Menteri

Kehutanan. Lahan konservasi yang di tempati sebagian oleh PT Seven God memilki

keanekaragaman hayati yang tinggi dan termasuk daerah resapan air.

1.1.1 Status Studi Amdal

Kajian amdal merupakan studi kelayakan dari aspek lingkungan hidup sehingga ada

kemungkinan komponen rencana usaha dan/atau kegiatan memiliki beberapa alternatif

dari rencana kegiatan yang sesuai dari segi teknis maupun ekonomis. Maka dari itu untuk

pelaksanaan studi dan penyusunan dokumen AMDAL industri kelapa sawit ini akan

dilaksanakan setelah adanya studi kelayakan dan Detail Engineering Desain (DED).

Berkaitan dengan hal tersebut, dikaji dampak lingkungan yang timbul akibat kegiatan

pembukaan lahan industri kelapa sawit sehingga akan terwujudnya pembangunan yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hal ini bertujuan supaya fungsi, daya dukung

dan kualitas lingkungan dapat terjaga, terpelihara kelestarian dan keseimbangan

ekosistem lingkungannya. Industri kelapa sawit berada pada desa Harjobinangun,

kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman seperti pada peta berikut yang bertanda merah :

Page 2: BAB I dok. anda

Gambar 1.1 Peta kecamatan Pakem

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 05 Tahun 2012

Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka proyek pembukaan lahan kelapa sawit ini

termasuk dalam jenis kegiatan wajib amdal Bidang Pertanian.

Jenis studi amdal proyek pembangunan industri kelapa sawit adalah Amdal Tunggal

yaitu Pemrakarsa merencanakan untuk melakukan 1 (satu) jenis Usaha dan/atau Kegiatan

yang kewenangan pembinaan dan/atau pengawasannya berada di bawah 1 (satu)

kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah provinsi,

atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota. Dalam hal ini proyek pembangunan

industri kelapa sawit berada pada satuan kerja kabupaten Sleman. Komisi Penilai Amdal

proyek pembukaan lahan kelapa sawit adalah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi

Page 3: BAB I dok. anda

DIY. Lokasi industri kelapa sawit digambarkan dengan bentuk persegi berwarna biru

berikut ini :

Gambar 1.2 Lokasi industri kelapa sawit

a. Tahap Pra Konstruksi

1. Sosialisasi

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembukaan lahan untuk industri kelapa sawit ini, akan

dilaksanakan sosisalisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar khususnya mereka

yang menempati lokasi yang akan digunakan sebagai lahan industri kelapa sawit.

Kegiatan sosialisasi dapat memperjelas rencana kegiatan dan dampaknya bagi

masyarakat, yang mana lokasi pembukaan lahan adalah tempat wisata. Sebagian besar

masyarakatnya bertempat tinggal dan berkerja di lokasi wisata tersebut.

Adapun pada tahap sosialisasi ini dapat memberikan dampak kepada persepsi dan

sikap masyarakat, keresahan, dan lebih lanjut dapat berakibat pada konflik sosial.

Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini, akan berkoordinasi dengan pihak terkait

serta memperhatikan masukan-masukan mulai dari RT, aparat pemerintah kelurahan,

kecamatan, pemilik lahan atau pengelola lokasi wisata, dan tokoh-tokoh masyarakat

Page 4: BAB I dok. anda

setempat, sehingga diharapkan proses sosialisasi ini dapat terlaksana tanpa

menimbulkan konflik sosial.

2. Pembebasan Lahan

Kegiatan ini adalah kegiatan pembelian atau alih hak milik dari pemilik lahan ke

pembeli yang mana pada kegiatan ini pembeli adalah PT Seven God sendiri. Tahapan

pembebasan lahan bisa terlaksana dengan baik tanpa adanya menimbulkan dampak

yang berujung kepada konflik sosial. Konflik sosial bisa terjadi apabila pada proses

musyawarah dan penetapan bentuk dan nilai ganti rugi bermasalah. Maka pada

kegiatan ini harus tercapai kesepakan antar kedua belah pihak yang mana pihak

pertama sebagai pemilik lahan memiliki perwakilan dari Taman Nasional Gunung

Merapi dan beberapa warga dari desa yang lahannya akan digunakan sebagai industri

kelapa sawit. Pada tahapan ini dicari mayoritas suara terbanyak untuk kesepakatannya

agak tidak terjadi masalah-masalah lainnya. Pembebasan lahan tidak dapat dilakukan

tanpa adanya kesepakatan antar kedua belah pihak. Permasalahan utama dalam

pembebasan lahan biasanya adalah pada nilai ganti rugi dan kultur budaya yang ada di

lokasi kegiatan. Untuk pembebasan lahan kegiatan indutri kelapa sawit milik PT

Seven God diperkirakan akan mendapat masalah pada lokasi yang mana lokasi

industri termasuk dalam wilayah tempat wisata milik Taman Nasional Gunung

Merapi.

b. Tahap Konstruksi

1. Recrutment Tenaga Kerja

Rencana keperluan tenaga kerja untuk kegiatan perkebunan dan pengolahan kelapa

sawit akan menangani bidang manajemen, administrasi, tenaga teknis kebun, dan

perencanaan teknik meliputi operasional pembukaan lahan, pembuatan jalan,

pembangunan fasilitas dan sarana prasarana lainya. Pada tahap konstruksi sebagian

besar komponen kegiatan dikerjakan secara swakelola dengan melibatkan tenaga

kerja dari masyarakat lokal. Sedangkan pada tahap operasi diperlukan tenaga kerja

dalam jumlah yang banyak, baik keperluan kebun maupun pabrik kelapa sawit.

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk kegiatan kebun dan PKS diperkirakan

sebanyak 411 orang meliputi staff administrasi (tenaga kerja tetap) hingga buruh lepas

Page 5: BAB I dok. anda

yang menangani kegiatan pembukaan lahan, persemaian, pemeliharaan, pemanenan

dan pengangkutan serta pengolahan.

2. Mobilisasi Material dan Alat Berat

Mobilisasi diperlukan untuk mensuplai peralatan dan material dalam konstruksi

industri kelapa sawit PT. Seven God.

Mobilisasi peralatan mencakup kegiatan pemindahan peralatan dari dan ke dalam

lokasi proyek yang dilakukan pada awal dan akhir kegiatan konstruksi. Mobilisasi

peralatan ini meliputi kegiatan pengerahan dan pengangkutan peralatan-peralatan

berat yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan baik untuk pembukaan lahan,

pembuatan jalan, dan pembangunan sarana dan prasarana, dan operasional kebun.

3. Pembersihan Lahan

Pembersihan lahan di lokasi rencana kegiatan industri seperti penggusuran dan

meratakan lahan lokasi kegiatan menggunakan alat berat akan menimbulkan

kerusakan geofisik-kimia, kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan habitat flora dan

4. Penanaman Bibit Kelapa Sawit

Pada lokasi perkebunan akan ditanam terlebih dahulu bibit kelapa sawit yang akan

mengurangi resapan air.

Setelah pembersihan lahan selesai, maka untuk menentukan titik tanam dilakukan

pemancangan. Jarak antar pancang merupakan jarak tanam yang menentukan jumlah

populasi jumlah tanaman per hektar. Rencana jarak tanam yang digunakan 9,2 m

segitiga sama sisi (pancang mata lima), sehingga jumlah populasi tanaman 134 - 136

pokok / hektar.

Sebelum penanaman, terlebih dahulu dibuat lubang tanam. Pembuatan lubang tanam

dilakukan minimal 2 minggu sebelum tanam. Pada titik pancang dibuat lubang tanam

60 cm x 60 cm dan dalam 60 cm. Pancang diletakkan di samping lubang. Setelah itu

diberi pupuk TSP sebanyak 0,5 kg/lubang. Pada waktu penanaman, kantong plastik

dibuang kemudian bibit ditimbun sehingga tinggi leher tanaman sama dengan tinggi

permukaan lobang. Selanjutnya tanah dipadatkan agar tanaman tidak miring.

Setelah bibit berumur 10 - 12 bulan dilakukan seleksi, kemudian bibit dipindah tanam.

Sehari sesudah tanam, dilakukan pemeriksaan mengenai kedalaman tanam dan

Page 6: BAB I dok. anda

kondisi tanaman apakah miring, tergenang air, atau bibit abnormal. Terhadap bibit

yang abnormal diadakan perbaikan atau diganti.

Direncanakan, penanaman pada tahun pertama (2015) langsung melakukan

penanaman dengarn luas area 1500 ha.

Penyamaian

Tahapan pekerjaan penyamaian ini dilakukan setelah benih yang dibeli perusahaan

sudah berkecambah. Kemudian buah disemai dalam polybag kecil ukuran 12 cm x 23

cm. Bibi yang sudah berkecambah di tanam sedalam ± 2 cm. Setelah 3-4 bulan dan

berdaun 4-5 helai, bibit sudah dapat dipindahkan ke persemaian bibit.

Pemeliharaan Pembibitan

Bibit yang telah ditanam di polibag dipelihara dengan baik agar pertumbuhannya

sehat dan subur, sehingga bibit akan dapat dipindahkan ke lapang sesuai dengan umur

dan saat tanam yang tepat. Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, penyiangan,

pengawasan dan seleksi, serta pemupukan.

Penyiangan

Gulma yang tumbuh dalam polybag dan di tanah antara polybag harus dibersihkan,

dikored atau disemprot dengan herbisida. Penyiangan gulma harus dilakukan 2-3 kali

dalam sebulan, atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma

Penyiraman

Penyiraman bibit dilakukan dua kali sehari, kecuali apabila jatuh hujan lebih dari 7-8

mm pada hari yang bersangkutan. Air untuk menyiram bibit harus bersih dan cara

menyiramnya harus dengan semprotan halus agar bibit dalam polybag tidak rusak dan

tanah tempat tumbuhnya tidak padat. Kebutuhan air siraman ± 2 lt/polybag/hari,

disesuaikan denganumur bibit.

Pengawasan dan Seleksi

Pengawasan bibit dilakukan untuk mengamati pertumbuhan bibit dan perkembangan

gangguan hama dan penyakit. Bibit yang tumbuh kerdil, abnormal, berpenyakit dan

mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Pembuangan bibit (thinning out)

dilakukan pada saat pemindahan ke main nursery, yaitu pada saat bibit berumur 4

bulan dan 9 bulan, serta pada saat pemindahan bibit ke lapangan.

Page 7: BAB I dok. anda

Pemindahan Bibit ke Lapangan

Bibit yang telah berumur 8 bulan dapat dipindahkan ke areal pertanaman, tetapi

umumnya bibit dipindah ke lapang. pada umur 10-14 bulan. Pemindahan bibit ke

lapangan harus diusahakan agar bibit tidak rusak dan polybagnya tidak pecah.

Pengajiran

Maksud pengajiran adalah untuk menentukan tempat yang akan ditanami kelapa sawit

sesuai dengan jarak tanam yang dipakai. Ajir harus tepat letaknya, sehingga lurus bila

dilihat dari segala arah, kecuali di daerah teras dan kontur. Sistem jarak penanaman

yang digunakan adalah segitiga sama sisi, dengan jarak 9x9x9 m. Dengan sistem segi

tiga sama sisi ini, pada arah Utara – Selatan tanaman berjarak 8,82 m dan jarak untuk

setiap tanaman adalah 9 m, jumlah tanaman 143 pohon/ha.

Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum menanam. Ukurannya adalah 50x40x40

cm. Pada waktu menggali lubang, tanah bagian atas dan bawah dipisahkan,

masingmasing di sebelah Utara dan Selatan lubang. Pembuatan lubang disesuaikan

dengan lauasan area. Luasan area untuk perkebunan kelapa sawit sebesar 1500 ha.

Dengan lahan sebesar 1500 ha maka, pembuatan lubang tanam sebanyak 174200

buah.

Penanaman

Setelah pembukaan lahan selesai, maka untuk menentukan titik tanam dilakukan

pemancangan. Jarak antar pancang merupakan jarak tanam yang menentukan jumlah

populasi jumlah tanaman per hektar. Rencana jarak tanam yang digunakan 9,2 m

segitiga sama sisi (pancang mata lima), sehingga jumlah populasi tanaman 134 - 136

pokok / hektar.

Pemupukan

Pemupukan bibit sangat penting untuk memperoleh bibit yang sehat, tumbuh cepat

dan subur. Pupuk yang diberikan adalah Urea dalam bentuk larutan dan pupuk

majemuk.

Page 8: BAB I dok. anda

5. Pembangunan Industri Kelapa Sawit

Pada tahap pembangunan industri seperti kantor, pabrik, IPAL, infrastruktur jalan dan

fasilitas lainnya meliputi kegiatan pekerjaan tanah, pondasi, konstruksi bangunan.

Adapun konstruksi sarana dan prasarana industri yang akan dibangun yaitu :

Pabrik Administrasi Penerimaan TBS

Kantor Pabrik

Stasiun Penerimaan TBS

Stasiun Klarifikasi

Stasiun Kernel

Laboratorium

Power House

Water Treatment

Jaringan Listirk

Boiler

Kantor Pusat Perkantoran

Perumahan Staff

Infrastruktur Infrastruktur jalan kawasan

industry

Penerangan Jalan

IPAL Unit IPAL LCPKS

Ruang Panel

Rumah Pompa

Untuk konstruksi pabrik kelapa sawit dibangun berdasarkan kapasitas olah 60 ton

TBS/jam, sedangkan untuk konstruksi IPAL dibangun berdasarkan 60 % limbah cair

yang dihasilkan dan limbah padat yang dihasilkan. Kegiatan tersebut akan

menimbulkan kurangnya resapan air, sampah, kecelakaan kerja, dan lainnya.

c. Tahap Operasi

1. Aktivitas Pabrik

Aktivitas yang dilakukan di pabrik kelapa sawit adalah memproduksi Crude Palm Oil

(CPO) dan Kernel. Kapasitas olahan pada pabrik ini yaitu 60 Ton TBS/jam.

Page 9: BAB I dok. anda

Selain aktivitas produksi dari pabrik adapula aktivitas seperti penyediaan air bersih

melalui water treatment, aktivitas laboratorium untuk menganalisa kualitas produksi

dan kualitas Limbah cair, aktivitas boiler untuk menghasilkan tenaga pembangkit.

yang akan menimbulkan dampak pencemaran udara, kualitas air, kebisingan, getaran,

kecelakaan kerja dan kesehatan pekerja.

2. Kegiatan IPAL pabrik Kelapa Sawit

Limbah yang dihasilkan dari produksi pabrik akan menghasilkan limbah berupa

limbah padat dan limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan dari produksi pabrik

kelapa sawit memiliki jumlah ±60% dari kapasitas olah pabrik, lalu limbah tersebut

ditransfer menuju stasiun IPAL yang selanjutnya akan diolah pada unit IPAL supaya

tidak mencemari lingkungan setelah dibuang atau dimanfaatkan.

Setelah kegiatan pengelolaan limbah cair kelapa sawit dilakukan, limbah cair yang

telah diolah jika dibuang di sungai memungkinakan berdampak pencemaran air dan

menimbulkan penyakit jika limbah cair yang diolah tidak sesuai dengan baku mutu.

Sedangkan untuk limbah padat akan ditampung di stasiun IPAL ataupun

dimanfaatkan.

3. Perkebunan

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman,penanaman tanaman penutup tanah,

membentuk piringan (bokoran), pemupukan, dan pemangkasan daun.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau tumbuh kurang baik.

Penyulaman yang baik dilakukan pada musim hujan. Bibit yang digunakan harus

seumur dengan tanaman yang disulam yaitu berkisar 10-14 bulan. Banyaknya

sulaman sekitar 3-5% setiap hektarnya.Cara penyulaman sama dengan cara menanam

bibit.

Pemanenan

Setelah Tandan Buah segar kelapa sawit telah matang, akan dilakukan pemanenan

yang biasanya dilakukan 2 bulan sekali. Proses pemanenan dilakukan oleh pekerja

kebun dengan menggunakan alat egrek untuk mengambil TBS dari pohon dan

diangkut kedalam truk menggunakan tojok dan gancu.

Page 10: BAB I dok. anda

Pengangkutan

Tandan buah segar yang telah dipanen dari kebun milik perusahaan, kebun plasma,

ataupun TBS dari luar daerah diangkut menuju pabrik dengan menggunakan truk

untuk diolah.

Penanaman Tanaman Penutup Tanah

Penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah (LCC) pada areal tanaman

kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan

biologi tanah,mencegah erosi dan mempertahankan kelembaban tanah, menekan

pertumbuhan gulma. Penanaman tanaman kacangkacangan sebaiknya dilaksanakan

segera setelah persiapanlahan selesai. Jenis-jenis tanaman kacang-kacangan yang

umum di perkebunan kelapa sawit adalah Centrosema pubescens, Colopogonium

mucunoides dan Pueraria javanica.Biasanya penanaman tanaman kacangan ini

dilakukan tercampur (tidak hanya satu jenis).

Membentuk Piringan (Bokoran)

Piringan di sekitar tanaman kelapa sawit harus tetap bersih. Oleh karena itu tanah di

sekitar pokok dengan jari-jari 1-2 m dari tanaman harus selalu bersih dan gulma yang

tumbuh harus dibabat, atau disemprot dengan herbisida.

Pemupukan

Jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk N, P, K, Mg dan B (Urea, TSP, KCl, Kiserit

dan Borax). Pemupukan tambahan dengan pupuk Borax pada tanaman muda sangat

penting, karena kekurangan Borax (Boron deficiency) yang berat dapat mematikan

tanaman kelapa sawit. Dosis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan umur

tanaman atau sesuai dengan anjuran Balai Penelitian Kelapa Sawit.

Pemangkasan Daun

Pemangkasan daun bertujuan untuk memperoleh pohon yang bersih dengan jumlah

daun yang optimal dalam satu pohon serta memudahkan pamanenan. Memangkas

daun dilaksanakan sesuai dengan umur/tingkat pertumbuhan tanaman

Page 11: BAB I dok. anda

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma bertujuan untuk menghindari terjadinya persaingan antara

tanaman kelapa sawit dengan gulma dalam pemanfaatan unsur hara, air dan cahaya.

Selain itu pengendalian gulma juga bertujuan untuk mempermudah

kegiatan panen. Contoh gulma yang dominan di areal pertanaman kelapa sawit adalah

Imperata cylindrica, Mikaniamicrantha, Cyperus rotundus, Otochloa nodosa,

Melostoma malabatricum, Lantana camara, Gleichenia linearis dan sebagainya.

Pengendalian gulma dilakukan dengan cara penyiangan di piringan (circle weeding),

penyiangan gulma yang tumbuh di antara tanaman LCC, membabat atau membongkar

gulma berkayu dan kegiatan buru lalang (wiping).

Pengendalian Hama dan Penyakit

Tanaman kelapa sawit tergolong tanaman kuat. Walaupun begitu tanaman ini juga

tidak luput dari serangan hama dan penyakit, baik yang kurang membahayakan

maupun yang membahayakan. Sebagian besar hama yang menyerang adalah golongan

insekta atau serangga. Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman sawit umumnya

disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus.

Panen

Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah

penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60%

buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen.

Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh (brondolan)

dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas

dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Disamping itu ada kriteria lain tandan

buah yang dapat dipanen apabila tanaman berumur kurang dari 10 tahun, jumlah

brondolan yang jatuh kurang lebih 10 butir, jika tanaman berumur lebih dari 10 tahun,

jumlah brondolan yang jatuh sekitar 15-20 butir.

Besarnya produksi kelapa sawit sangat tergantung pada berbagai faktor, di antaranya

jenis tanah, jenis bibit,iklim dan teknologi yang diterapkan. Dalam keadaan

yangoptimal, produktivitas kelapa sawit dapat mencapai 20-25 ton TBS/ha/tahun atau

sekitar 4-5 ton minyak sawit. Sebagai gambaran produksi TBS, minyak sawit dan inti

sawit berbagai umur tanaman per hektar

Page 12: BAB I dok. anda

Ringkasan dampak potensial

KOMPONEN LINGKUNGANRENCANA KEGIATAN

P/K K O

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

G-F-K

1 tanah

2 kualitas air

3 kualitas udara V V V

4 kebisingan V V V

5 getaran V V V

6 sampah X V X V

7 run off V V

8 trasnportasi V

BIOTIS

1 flora V V

2 fauna V V

Page 13: BAB I dok. anda

SOSEKBUD

1 Kepadatan Pendudukan X

2 Pendapatan Masyarakat V

3 Kesempatan Kerja dan Berusaha

5 Bangkitan ekonomi

6 Timbulnya keresahan masyarakat V V X

7 Persepsi & sikap masyarakat V V X

8 Konflik Sosial V V X

KESMAS

1 Vektor Penyakit V V V

2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja V V V V V V

Keterangan:

P/K : Pra Konstruksi............................................................................... V = Dampak potensial hipotetik (DPH) ............................................

K : Konstruksi X = Bukan dampak potensial hipotetik O : OperasiP/O : Pasca Operasi

1 : Sosialisasi2 : (pembebasana lahan)

Page 14: BAB I dok. anda

3 : rekrutmen tenaga kerja

4 : mobilisasi material dan alat berat

5 : pembersihan lahan 6 : penanaman bibit

kelapa sawit 7 : pembangunan

pabrik kelapa sawit 8 : aktivitas pabrik 9 : aktivitas kebun 10 : Ipal

a) Lingkup Batas Waktu

Kajian

Kegiatan Jenis Dampak Batas Watu kajian Keterangan

A.Pra Kontruksi

1. SosialisasiPerubahan sikap dan persepsi masyarakat

1 Bulan

Dengan pertimbangan bahwa dampak sosialisasi selama berlangsung

Keresahan Masyarakat 1 Bulan

2. Pembebasan Lahan

Pendapatan Masyarakat

4 Bulan

Selama Kegiatan Pembebasan Lahan Berlangsung

Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

Selama Kegiatan Pembebasan Lahan Berlangsung

Keresahan MasyarakatSelama Kegiatan Pembebasan Lahan Berlangsung

Konflik Sosial

Selama Kegiatan Pembebasan Lahan Berlangsung

B.Konstruksi

3. Rekruitmen Tenaga Kerja Kepadatan Penduduk

Selama Kegiatan Penerimaan Tenaga Kerja Berlangsung

Pendapatan Masyarakat

Selama Kegiatan Penerimaan Tenaga Kerja Berlangsung

Kesempatan Kerja dan Berusaha

Selama Kegiatan Penerimaan Tenaga Kerja Berlangsung

Page 15: BAB I dok. anda

9.aktivitas kebun

penyulaman

1 bulan

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih Berproduksi

pemanenan

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih Berproduksi

Page 16: BAB I dok. anda

pengangkutan

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih Berproduksi

penanaman tanaman penutup tanah

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih Berproduksi

membentuk piringan

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih Berproduksi

pemupukan

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih Berproduksi

pemangkasan daun

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih Berproduksi

pengendalian gulma

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih

Page 17: BAB I dok. anda

Berproduksi

pengendalian hama dan penyakit

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan

Kelapa sawit masih Berproduksi

10. Kegiatan Ipal

Kualitas Udara

Kurang lebih 25 tahun

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan pabrikKelapa sawit masih Berproduksi dan Beroperasi

Kualitas airAsumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan pabrikKelapa sawit masih Berproduksi dan Beroperasi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Asumsinya adalah untuk jangka 25 tahun kedepan pabrikKelapa sawit masih Berproduksi dan Beroperasi

Page 18: BAB I dok. anda