bab i pendahuluanetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/88957/potongan/s2-2015-325736...kegiatan...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan bisnis telekomunikasi di Indonesia saat ini semakin beraneka
ragam seiring dengan semakin tingginya tingkat kompetisi antara operator
telekomunikasi. Berdasarkan data dari ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler
Indonesia) tercatat 11 jenis jasa layanan telekomunikasi dari 10 operator yang
beroperasi di Indonesia, antara lain sebagai berikut:
Tabel 1.1 Penyelenggara Operator Selular di Indonesia Tahun 2015
No Nama Operator Nama Produk Tipe Layanan 1 Telkomsel Kartu Halo, Kartu AS,
Simpati GSM 900 MHz/1800 MHz
2 Indosat Matrix, IM3, Mentari GSM 900 MHz/1800 MHz
3 XL Axiata Xplor, XL Bebas GSM 900 MHz/1800 MHz
4 Axis Telekom Indonesia Axis GSM 1800 MHz 5 Hutchison 3 Indonesia 3 / Tri GSM 1800 MHz 6 Pasifik Satelit Nusantara Byru / Pasti GSM 900 MHz/1800
MHz 7 Telekomunikasi Indonesia
(Telkom) Flexi CDMA 800 MHz
8 Indosat Star One CDMA 800 MHz 9 Smartfren Smartfren CDMA 800 MHz 10 Bakrie Telecom Esia CDMA 800 MHz 11 Sampoerna
Telekomunikasi Indonesia Ceria CDMA 800 MHz
Sumber: ATSI,2015
Dari banyaknya layanan ini menyebabkan pasar telekomunikasi di
Indonesia sangat padat dan sudah mencapai titik jenuh sehingga diperlukan
terobosan baru, baik melalui inovasi produk maupun dengan mencari pasar baru
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
melalui ekspansi bisnis. Peluang bagi operator telekomunikasi di Indonesia untuk
melakukan ekspansi sangat terbuka lebar di kawasan regional Asia Pasifik. Salah
satu faktor yang turut mendorong ekspansi bisnis telekomunikasi ini adalah
pengembangan bisnis dari perusahaan-perusahaan Indonesia yang mulai
merambah kawasan regional. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) sebagai
salah satu Badan Usaha Milik Negara di bidang telekomunikasi didorong oleh
pemerintah untuk meluaskan cakupan pasarnya melalui ekspansi internasional.
Selain itu, sebagai perusahaan terbuka yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Indonesia, ekspansi internasional ini menjadi keunggulan bersaing yang
mampu meningkatkan kepercayaan investor terhadap pengelolaan bisnis yang
telah dilakukan oleh manajemen.
Perusahaan telah mencanangkan tahun 2013 sebagai titik awal untuk
ekspansi bisnis internasional ke negara-negara di kawasan Asia Pacifik dan
Amerika yang meliputi Singapore, Malaysia, Timor Leste, Australia, Hongkong,
Makau, Taiwan, Arab Saudi, Myanmar, dan Amerika Serikat.
Dalam lingkup kawasan regional Asia Pacific, pengembangan bisnis
internasional juga sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahan telekomunikasi di
Singapore dan Malaysia. Dalam laporan tahunan 2014 Singapore Telecom
(Singtel), disebutkan bahwa perusahaan telah melakukan ekspansi internasional
melalui kepemilikan saham perusahaan telekomunikasi di berbagai negara. Tabel
1.2 menunjukkan beberapa contoh kepemilikan saham Singtel di Malaysia,
Australia, Thailand, India, Indonesia, Philipina, USA, Sri Lanka, Hongkong,
Korea, Jepang, United Kingdom(Inggris), dan Taiwan melalui bisnis
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3
telekomunikasi, digital media, mobile advertising, layanan seluler, call center,
wireless broadband, layanan komunikasi data dan internet dan IT solution service.
Tabel 1.2 Proporsi kepemilikan saham Singtel di bisnis telekomunikasi internasional
Sumber: SingTel Annual Report 2014
Selain Singtel, operator telekomunikasi Axiata Malaysia juga memiliki
kepemilikan saham di berbagai perusahaan telekomunikasi di kawasan Asia antara
lain Malaysia, Indonesia, Sri Lanka, Bangladesh, Cambodia, India, Singapore, dan
Pakistan. Besaran kepemilikan saham, jenis layanan telekomunikasi dan jumlah
pelanggan dari anak perusahaan Axiata tersebut ditunjukkan dalam Tabel 1.3
sebagai berikut:
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4
Tabel 1.3 Daftar perusahaan telekomunikasi yang tergabung dalam group Axiata
LAYANAN SELULER (mobile business)
LAYANAN NON SELULER
LAYANAN SELULER TERAFILIASI
CELCOM AXIATA BERHAD
a. Prosentase kepemilikan saham : 100%
b. Jumlah pelanggan : 13 juta
c. Lokasi : Malaysia
PT XL AXIATA TBK
a. Prosentase kepemilikan saham : 66.5%
b. Jumlah pelanggan : 59.6 juta
c. Lokasi : Indonesia
SMART AXIATA CO.LTD
a. Prosentase kepemilikan saham : 87.99%
b. Jumlah pelanggan : 6.5 juta
c. Lokasi : Cambodia
ROBI AXIATA LIMITED
a. Prosentase kepemilikan saham : 91.59%
b. Jumlah pelanggan : 25.3 juta
c. Lokasi : Bangladesh
DIALOG AXIATA PLC
a. Prosentase kepemilikan saham : 83.3%
b. Jumlah pelanggan : 9.5 juta
c. Lokasi: Sri Lanka
MULTINET PAKISTAN (PRIVATE) LIMITED
a. Prosentase kepemilikan saham : 89%
b. Bidang bisnis telekomunikasi : broadband & long distance and international services
c. Jumlah pelanggan : -
d. Lokasi: Pakistan
EDOTCO GROUP SDN BHD
a. Prosentase kepemilikan saham : 100%
b. Bidang bisnis telekomunikasi : telecommunication infrastructure
c. Jumlah pelanggan : -
d. Lokasi : Malaysia
IDEA CELLULAR LIMITED
a. Prosentase kepemilikan saham : 19.9%
b. Bidang bisnis telekomunikasi : mobile services
c. Jumlah pelanggan : 150.5 juta
d. Lokasi : India
M1 LIMITED
a. Prosentase kepemilikan saham : 28.4%
b. Bidang bisnis telekomunikasi : mobile and fixed services
c. Jumlah pelanggan : 2 juta
d. Lokasi : Singapore
LAYANAN SELULER (mobile business)
LAYANAN NON SELULER
LAYANAN SELULER TERAFILIASI
Sumber: Axiata Annual Report 2014
Selain contoh ekspansi bisnis internasional dari negara-negara tetangga
tersebut, dalam bisnis telekomunikasi internasional kegiatan ekspansi bisnis antar
negara merupakan hal yang lazim dilakukan dalam rangka untuk memperluas
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5
jangkauan operator telekomunikasi serta merupakan upaya strategis untuk
memenuhi kebutuhan telekomunikasi yang semakin berkembang dengan pesat
seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Menurut AT Kerney (2013) bahwa
infrastruktur telekomunikasi bergerak (mobile) adalah hal yang terpenting saat ini
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara, selain sektor energi dan
transportasi. Infrastruktur telekomunikasi adalah kunci pendorong yang dapat
menggerakkan ekonomi sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di
suatu negara. Investasi di bisnis telekomunikasi sangat diperlukan untuk dapat
meningkatkan kapasitas industri telekomunikasi untuk dapat memenuhi kebutuhan
suatu negara yang terus berkembang dan menimbulkan layanan baru yang dapat
dinikmati oleh masyarakat untuk mendukung perkembangan ekonomi yang
semakin luas.
Menurut studi AT Kearney (2013) tersebut, pasar internasional
telekomunikasi saat ini sudah mengalami pertumbuhan sebesar 13.7% sejak tahun
2008 dan tercatat sekitar 7 milyar sambungan telekomunikasi dengan jumlah
subscriber adalah 3.2 milyar. Kawasan Asia Pacifik diprediksikan akan
menyumbang lebih dari setengah target pertumbuhansampai dengan tahun 2017,
sekitar 22% lainnya berasal dari kawasan Eropa dan Amerika Utara. Bisnis
komunikasi data bergerak adalah layanan yang memiliki pertumbuhan tertinggi di
seluruh area dengan angka yang sangat menakjubkan. Tercatat total lalu-lintas
layanan data di tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan
dibandingkan tahun sebelumnya dan diperkirakan layanan ini akan tumbuh
sebesar 66% sampai dengan tahun 2017. Pertumbuhan data yang sedemikian pesat
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
ini didorong oleh semakin meningkatnya permintaan smartphone sebagai dampak
dari adanya tuntutan gaya hidup masyarakat serta layanan aplikasi dalam
perangkat tersebut yang membutuhkan data dalam jumlah besar dan signifikan,
misalnya penggunaan aplikasi video streaming mobile yang membutuhkan
kecepatan download dan kualitas layanan yang bagus sehingga mendorong
lahirnya teknologi telekomunikasi yang baru yaitu 4G.
Todeva dan John (2001) mengatakan bahwa pertumbuhan industri
telekomunikasi di berbagai negara dalam dekade terakhir ini meningkat dengan
pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan yang menjadi kebutuhan utama
dari layanan telekomunikasi adalah telekomunikasi seluler (mobile), panggilan
internasional dan layanan komunikasi data untuk perorangan maupun bisnis.
Kebutuhan layanan telekomunikasi ini didorong oleh semakin meningkatnya
intensitas bisnis antar negara dan industri, termasuk didalamnya faktor-faktor
pendukung antara lain tenaga kerja, modal dan sumber daya terkait lainnya. Hal
ini juga akan diikuti oleh perubahan gaya hidup dan standar kehidupan dari
masyarakat sehingga akan mendorong permintaan layanan telekomunikasi dalam
suatu negara. Faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi
dan teknologi informasi juga dikaitkan dengan kecepatan implementasi dari
teknologi baru yang akan memperluas pasar kebutuhan dari masyarakat dan
membangun kemampuan baru pada operator serta mampu mengurangi biaya
telekomunikasi yang ada. Selain itu terdapat hal-hal lain yang mempengaruhi
kompetisi telekomunikasi dan pertumbuhannya yaitu deregulasi dan privatisasi di
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
7
bisnis telekomunikasi di seluruh dunia serta upaya pemerintah untuk membuka
monopoli dalam bisnis telekomunikasi di negaranya.
Salah satu contoh yang menarik dari upaya pemerintah untuk membuka
bisnis telekomunikasi adalah Myanmar dan Timor Leste. Kedua negara tersebut
melaksanakan tender terbuka untuk pemberian lisensi layanan telekomunikasi
sebagai upaya untuk keluar dari monopoli operator eksisting. Berdasarkan
keputusan pemerintah Myanmar maka lisensi tersebut diberikan kepada Telenor
Norwegia dan Qatar Telecom setelah melalui proses seleksi dari 10 operator yang
berpartisipasi dalam tender tersebut, termasuk keikutsertaan PT Telkom dalam
tender tersebut. Hal yang sama juga terjadi di Timor Leste, dari peserta tender yang
mendaftarkan diri ke pemerintah maka berdasarkan hasil seleksi dimenangkan
oleh Telkom Indonesia dan Vietnam Telekom (Vietel) sebagai operator yang
berhak membangun jaringan komunikasi di negara tersebut.
Dalam studi yang dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom),
maka ekspansi bisnis internasional menjadi salah satu masterpiece perusahaan
sejak tahun 2013. PT Telkom menyadari bahwa perusahaan akan tumbuh besar
dan berkembang apabila melakukan ekspansi pasar ke internasional. Telkom
melakukan pengembangan strategi bisnis di negara-negara yang menjadi tujuan
ekspansinya melalui anak perusahaan Telkom yaitu PT Telekomunikasi Indonesia
Internasional (Telin) dimana 100 % sahamnya dimiliki oleh Telkom. Dalam
pengembangan bisnis internasional ini terdapat berbagai macam kegiatan usaha
yang sudah dilakukan oleh Telkom, antara lain penggelaran layanan
telekomunikasi melalui skema MNO (Mobile Network Operator) di Timor Leste,
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
8
pembentukan bisnis BPO (Business Process Outsourcing) di Australia dan New
Zealand, menjalankan skema MVNO (Mobile Virtual Network Operation) di 4
negara yaitu Hongkong, Malaysia, Taiwan, Makau dan Arab Saudi,
pengembangan layanan CDN (Content Delivery Netork), DC-DRC (Data Center
– Disaster Recovery Center) dan penguatan hub internasional trafik komunikasi
data di Singapore dan Hongkong, pendirian usaha bidang lainnya di Myanmar dan
Amerika Serikat serta pengembangan IGG (Indonesia Internasional Gateway)
yang menghubungkan Indonesia ke Timur Tengah dan Eropa Barat melalui Sistem
Komunikasi Kabel Laut SEA-ME-WE5, dan menghubungkan Indonesia ke
Amerika melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut SEA-US. Ekspansi internasional
ini diyakini menambah kepercayaan Telkom untuk mempertahankan tingkat
pertumbuhan tinggi dan berkelanjutan serta mampu mendukung upaya perusahaan
untuk mencapai pertumbuhan double digit dan mewujudkan cita-cita perusahaan
sebagai penyedia layanan telekomunikasi yang dominan di Indonesia dan
diperhitungkan di kawasan regional.
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya strategi bersaing di
pasar internasional sebagai bagian dari ekspansi bisnis perusahaan maka penulis
ingin mengkaji lebih jauh dengan mengadakan penelitian mengenai strategi
bersaing yang telah dilaksanakan dalam bersaing di pasar internasional, faktor-
faktor yang mendukung untuk mengembangkan strategi bersaing dan analisis
strategi bersaing yang diterapkan oleh Telkom di pasar internasional.
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
9
B. Rumusan Masalah
Telkom memasuki pasar internasional didorong oleh jenuhnya persaingan
di bisnis telekomunikasi dalam negeri yang banyak dimasuki oleh pemain-pemain
asing yang merupakan afiliasi dari perusahaan internasional. Dengan telah
dihapusnya monopoli di industri telekomunikasi maka telah terjadi liberalisasi
sehingga operator asing dengan mudah masuk ke pasar Indonesia. Sementara itu
sebagai perusahaan publik Telkom diharapkan untuk dapat terus berkembang dan
tumbuh bisnisnya dalam kondisi persaingan yang ketat dan berdarah-darah.
Manajemen Telkom memutuskan ekspansi bisnis internasional adalah
salah satu jawaban untuk mencapai target dan mendorong pertumbuhan bisnis
perusahaan. Kondisi persaingan di kawasan regional dan internasional tentunya
berbeda dengan kondisi yang ada di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa
bisnis telekomunikasi erat kaitannya dengan regulasi pemerintah maka diperlukan
berbagai persyaratan maupun kompetensi yang harus dimiliki sebelum perusahaan
terjun ke lokasi tersebut. Selain itu kondisi persaingan di bisnis telekomunikasi
internasional sangat berbeda dengan kondisi di pasar domestik.
Dalam hal ini untuk merumuskan strategi yang selaras dengan tujuan
tersebut dimulai dari identifikasi terhadap kondisi internal dan eksternal
perusahaan. Kondisi eksternal adalah kondisi lingkungan eksternal bisnis
telekomunikasi di Indonesia dan kawasan regional yang mendorong perusahaan
untuk melakukan ekspansi internasional serta kondisi internal merupakan
kekuatan sumber daya internal dan kapabilitas perusahaan yang menjadi
keunggulan bersaing perusahaan untuk dapat bersaing dengan operator
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
10
internasional yang sudah lebih dulu ada di tingkat internasional, sehingga tujuan
Telkom untuk menjadi operator TIMES (Telecommunciation, Information, Media,
Edutainment dan Services) yang unggul di kawasan regional Asia dapat terwujud.
C. Pertanyaan Penelitian
Dengan adanya identifikasi yang tepat terhadap faktor internal dan
eskternal perusahaan secara tepat, akan dapat dirumuskan strategi bersaing yang
paling cocok untuk dipergunakan perusahaan dalam mengembangkan ekspansi
bisnisnya. Analisis terhadap permasalahan ini diharapkan dapat menjawab
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apa faktor-faktor lingkungan eksternal, kondisi persaingan dan faktor
sukses kunci yang mempengaruhi strategi bersaing di pasar
internasional?
2. Apa faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi keunggulan
kompetitif berkelanjutan perusahaan untuk mengembangkan strategi
bersaing di pasar internasional?
3. Apa alternatif strategi bersaing internasional yang sesuai dengan
sumber daya dan kapabilitas Telkom dalam menghadapi persaingan di
pasar internasional?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis faktor-faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi
Telkom dalam industri dan persaingan bisnis internasional
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
2. Mengidentifikasi faktor sukses kunci yang dimiliki oleh Telkom dalam
mengembangkan strategi bersaing di pasar internasional.
3. Menganalisis sumber daya dan kapabilitas perusahaan yang
dipergunakan untuk bersaing di pasar internasional.
4. Mengidentifikasi keungulan kompetitif perusahaan yang dipergunakan
untuk bersaing di pasar internasional.
5. Memformulasi strategi bisnis alternatif untuk Telkom untuk bersaing
di pasar internasional
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini maka terdapat berbagai manfaat yang dapat
diambil bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan yang
bersifat konstruksif dalam merumuskan dan menetapkan strategi untuk
bersaing di pasar internasional agar dapat berjalan dengan optimal.
2. Bagi akademisi, penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan
dalam perumusan strategi bisnis untuk bersaing di pasar internasional
yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal serta keunggulan
kompetitif yang dimiliki.
F. Batasan Penelitian
Ada beberapa hal yang bisa dibahas dalam bisnis telekomunikasi
internasional, mulai dari sistem penyediaan infrastruktur, penyediaan modal,
pemasaran dan lain sebagainya. Dalam studi ini, permasalahan dibatasi pada
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
12
strategi bersaing Telkom dengan operator telekomunikasi lainnya di pasar
internasional dan bagaimana Telkom menggunakan sumber daya dan kapabilitas
yang dimiliki untuk dapat bersaing di pasar internasional.
G. Sistematika Penelitian
Dalam penulisan ini masing-masing bab membahas sebagai berikut:
Bab 1. Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah penelitian, rumusan
masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2. Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang relevan dengan
analisis strategi bersaing dalam pasar internasional yang mendukung
pencapaian dari tujuan penelitian ini.
Bab 3. Metode Penelitian dan Profil Perusahaan
Bagian ini berisi tentang pengembangan metode penelitian yang telah
dipaparkan pada proposal tesis beserta profil perusahaan yang menjadi
objek penelitian.
Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memuat penjelasan terkait analisis data yang telah didapatkan
dengan metode analisis yang telah dijelaskan, pembahasan hasil penelitian
secara mendalam, beserta penafsiran data untuk menjadi dasar perumusan
kesimpulan
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
13
Bab 5. Simpulan dan Saran
Dalam bab ini disampaikan simpulan dan saran dari hasil penelitian.
Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari
hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan
penulis yang ditujukan kepada perusahaan berdasarkan hasil analisis serta
kepada para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau
mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.
ANALISIS STRATEGI BERSAING PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONALVino Harsaditya SaputraUniversitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/