bab i
DESCRIPTION
hhTRANSCRIPT
![Page 1: BAB I](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072008/55cf9023550346703ba33f10/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Pengenalan
Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian
menjadi lebih kecil, dimana hal ini bertujuan untuk memisahkan atau
melepaskan bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat
bersamanya.
Pada dasarnya operasi pengecilan ukuran pada Kominusi ini memiliki
beberapa tujuan, adapun tujuan tersebut antara lain adalah:
1. Membebaskan ikatan mineral berharga dari gangue-nya.
2. Menyiapkan ukuran umpan sesuai dengan ukuran operasi konsentrasi atau
ukuran pemisahan.
3. Mengekspos permukaan mineral berharga, Untuk proses hyrometalurgi tidak
perlu benar-benar bebas dari gangue.
4. Memenuhi keinginan konsumen atau tahapan berikutnya.
Dalam proses kominusi, salah satu besaran yang penting dalam operasi
kominusi tersebut adalah rasio ukuran bijih awal terhadap bijih dari ada hasil
atau produk yang biasa disebut dengan reduction ratio atau rasio reduksi. Dalam
hal ini nilai reduction Ratio akan berpengaruh terhadap kapasitas produksi dan
juga berpengaruh terhadap energy produksi. . Pada operasi crushing, rediction
ratio biasanya berkisar antara dua sampai dengan sembilan. Untuk pengecilan
ukuran yang menggunakan Jaw crusher atau cone crusher akan lebih efisien jika
menerapkan reduction ratio sekitar tujuh. Pada operasigrinding atau
penggerusan reduction rasio bisa mencapai lebih daripada 200. Artinya ukuran
umpan 200 kali lebih besar daripada ukuran produk.
Dalam prosesnya, kominusi sendiri diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu
I-1
![Page 2: BAB I](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072008/55cf9023550346703ba33f10/html5/thumbnails/2.jpg)
Salah satu besaran yang penting dalam operasi kominusi adalah rasio ukuran bijih awal terhadap ukuran bijih hasil atau produk, atau biasa disebut dengan reduction ratio atau rasio reduksi. Nilai Reduction ratio akan berpengaruh terhadap kapasitas produksi dan juga berpengaruh terhadap energi produksi. Pada operasi crushing, rediction ratio biasanya berkisar antara dua sampai dengan sembilan. Untuk pengecilan ukuran yang menggunakan Jaw crusher atau cone crusher akan lebih efisien jika menerapkan reduction ratio sekitar tujuh. Pada operasigrinding atau penggerusan reduction rasio bisa mencapai lebih daripada 200. Artinya ukuran umpan 200 kali lebih besar daripada ukuran produk.
Dalam prosesnya Kominusi terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1.crushing (peremukan) crusher (kasar)
2.Grinding (pengerusan) (halus)
I-1
![Page 3: BAB I](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072008/55cf9023550346703ba33f10/html5/thumbnails/3.jpg)
Cara yang lazim digunakan untuk mengkaji untuk kerja peralatan proses
adalah dengan memasang suatu operasi ideal sebagai standart, dan
membandingkan karakteristik peralatan yang ada dengan unit.
Adapun syarat dari pemecah atau penggiling yang ideal yaitu :
1.Memiliki kapasitas besar
2.Memerlukan masukan daya kecil persatuan hasil
3.Menghasilkan hasil dengan satu ukuran tertentu atau dengan distribusi
ukuran tertentu sesuai yang dikehendaki.
Tahapan dimulai dengan bahan mentah pada tambang , Tahapan yang
terdiri dari langkah-langkah pengurangan yang berurutan ke tahap akhir atau
tahap yang digunakan untuk memproduksi ukuran terbaik disebut “Crushing”.
Bertentangan, kominusi sampai 20 m sampai 10 atau 14 m. Pembatasan ukuran,
yang bisa berupa penghancuran atau penggiling sesuai dengan jenis mesin yang
digunakan.
Primer Crushing adalah tahap penghancuran pertama, Secondary crushing
adalah yang kedua. Penghancuran kasar (Coarse Crushing) termasuk
menghancurkan operasi pemakaian pada ukuran 4-6 m (kasar). Intermediate
crushing terdiri dari operasi mengambil ukuran 6-8 m maksimum. Fine Crushing
adalah pengurangan dengan menghancurkan untuk mendapatkan ukuran 1/4 atau
lebih halus tidak terdapat pecahan.
I.2 Crushing Machines
Prinsip mekanik. Operasi crushing merupakan kekuatan mekanik yang
diterapkan cukup untuk semua partikel yang relative brittle adalah arahnya
I-1
![Page 4: BAB I](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072008/55cf9023550346703ba33f10/html5/thumbnails/4.jpg)
sedemikian rupa sehingga kegagalan kekuatan yang mengikat partikel dibawa.
Bila masalah pada crushing adalah untuk didekati. Mesin Crushing akan menjadi
jelas,harus dirancang untuk digunakan dalam mendorong baik atau ditarik pada
partikel individu, karena ada jenis kekuatan mekanik lain, dan bahwa partikel
I-1