bab 8 pendapatan

16
RINGKASAN MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI Dosen Pengampu: Dr. Bandi, M.Si., Ak. Disusun Oleh: Diah Krismawati (S431408002) Irfan Budi Purnomo (S431408009) Muchamad Ghufron Taufik (S431408012) Wahyu Widayat (S431408015) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: diah-krismawati

Post on 13-Sep-2015

1.531 views

Category:

Documents


415 download

DESCRIPTION

Bab 8 teori akuntansi

TRANSCRIPT

RINGKASAN MATA KULIAHTEORI AKUNTANSI

Dosen Pengampu:Dr. Bandi, M.Si., Ak.

Disusun Oleh:Diah Krismawati (S431408002)Irfan Budi Purnomo (S431408009)Muchamad Ghufron Taufik (S431408012)Wahyu Widayat (S431408015)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB VIIIPENDAPATAN

A. PengertianKarakterisitik yang membentuk pengertian pendapatan antara lain :1. Aliran Masuk atau Kenaikan Aset2. Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban4. Suatu entitas5. Produk perusahaan6. Pertukaran produk7. Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas

Kenaikan AsetPendapatan timbul akibat adanya transaksi atau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Menurut Patton dan Littleton (1970,47) aset dapat bertambah dikarenakan :a) Transaksi pendanaan yang berasal dari kreditor dan investorb) Laba yang berasal dari kegiatan investasic) Haidah, donasi, atau temuand) Revaluasi aset yang telah adae) Penyediaan atau penyerahan produkPendapatan sebagi kenaikan aset menggunakan konsep aliran masuk. Namun, dalam konsep ini memiliki beberapa kelemahan karena pendapatan dianggap baru adasetelah transaksi penjualan terjasi dalam artian pendapatan timbul karena peristiwa/transaksi saat tertentu bukannya proses selama suatu periode. Kelamahan lainnya definisi ini mengacaukan pengukuran(measurement) dan penentuan saat pengakuan (timing) dengan proses pencipataan pendapatan.

Operasi Utama Berlanjut Kegiatan utama berlanjut merupakan karakteristik yang membatasi kenaikan yang disebut pendapatan. Kenaikan aset haruslah berasal dari kegiatan operasi bukan investasi dan pendanaan. Dimana pengertian operasi utama lebih dikaitkan dengan tujuan utama perusahaan yaitu menghasilkan produk atau jasa untuk mendatangkan laba.

Penurunan KewajibanPendapatan juga didefinisi dari penurunan atau pelunasan kewajiban, terjadi bila suatu entiitas telah mengalami kenaikan aset sebelumnya yang bukan merupakan pendapatan karena perusahaan belum melakukan prestasi yang menimbulkan hak penuh atas aset yang diterima. Biasanya merupakan pendapatan tangguhan yang statusnya adalah kewajiban sampai ada prestasi dari perusahaan berupa pengiriman barang atau pelaksanaan jasa.

Suatu EntitasAdanya suatu entitas dalam definisi mengisyaratkan bahwa konsep kesatuan usaha dianut dalam pendefinisian. Pendapatan didefinisi sebagai kenaikan aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meskipun kenaikan aset tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kenaikan ekuitas bersih. Jadi aset yang masuk disebut pendapatan.

Produk PerusahaanPaton dan Littleton menyatakan pendapatan adalah produk perusahaan. Dalam hal ini pendapaan didefinisis secara fisis bukan moneter, sehingga bersifat netral terhadap saat pengakuan. Aliran aset dari pelanggan hanya sebagai pengukur tetapi bukan pendapatan, produk fisis yang dihasilkan oleh kegiatan usaha itulah yang merupakan pendapatan.Namun Kam (1990), menyatakan bahwa pendapatan adalah kejadian (yaitu kenaikan) bukan objek itu sendiri dan kenaikan tersebut harus berkaitan dengan nilai sehingga bersifat moneter. Walau aset merupakan objek, pendapatan berkaitan dengan kenaikan nilai aset. Sehingga, pendapatan adalah suatu kejadian moneter naiknya nilai perusahaan karena produksi atau penjualan produk.

PertukaranPaton dan Littleton menggunakan kata pertukaran dalam definisinya karena pada akhirnya pendapatan harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat dalam sistem pembukuan.Berbagai Bentuk dan NamaPendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan naa apapun.UntungAda banyak argumen mengenai perlu atau tidaknya pendapatan dibedakan dengan untung. Kata kunci yang melekat pada pengertian untung :(1) Kenaikan ekuitas(2) Transaksi periferal atau insidental(3) Selain yang berupa pendapatan atau investasi pemilikFASB merinci kejadian atau keadaan yang menimbulkan untung (SFAC No.6) :a. Periferal dan Insidentalb. Transfer nontimbal-bailkc. Penahanan Asetd. Faktor Lingkungan

B. Pengakuan PendapatanPengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. Secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui kalau memenuhi kualitas keterukuran (measureability), dan keterandalan (reliability).Pembentukan PendapatanPembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun atau terhak bersamaan dengan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu.Realisasi PendapatanDalam konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk, baik produk telah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan atau kontrak. Konsep realiasi atau pendekatan transaksi lebih menekankan kejadian yang dapat menandai pengakuan pendapatan yaitu:(1) Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa lain melalui proses penjualan yang sah atau semacamnya (kontak penjualan)(2) Penguatan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan diperolehnya aset lancar

Kriteria Pengakuan Pendapatan FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan (dan untung) (SFAC No.5):a. Terrealisasi atau cukup pasti terealisasiPendapatan dikatakan telah terealisasi jika produk telah terjual atau ditukarkan dengan kas. Dikatakan cukup pasti terrealisasi bila aset berkaitan yang diterima mudah dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas yang cukup pasti jumlahnya.b. Terbentuk/terhakPendapatan dikatakan telah terbentuk jika perusahaan telah melakukan secara subtansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.Kam (1990), mengemukakan kriteria pengakuan secara lebih teknis, yaitu :(1) Keterukuran nilai aset(2) Adanya suatu transaksi(3) Proses penghimpunan secara subtansial telah selesai

C. Saat Pengakuan Pendapatana. Pada Saat Kontrak penjualanTerjadi jika perusahaan telah menandatangani kontrak penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai memproduksi barang(pendapatan sudah terealisasi tapi belum terbentuk). Pengakuan harus menunggu sampai proses penghimpunan cukup selesai yaitu ditahap penjualan. Pada umumnya perlakuan semacam ini berlaku untuk perusahaan yang memproduksi barang konsumsi dan jarak antara penandatanganan kontrak dan penyerahan barang cukup pendek (kurang dari satu tahun).b. Selama Proses Produksi Secara BertahapPengakuan pendapatan dapat dilakukan secara bertahap (per perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau sekaligus pada saat proyek selesai dan diserahkan. Yang pertama disebut metoda persentase penyelesaian sedangkan yang terakhir disebut metoda kontrak-selesai. AkresiAkresi adalah pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses alamiah lainnya. Per definisi, akresi memenuhi pengertian pendapatan karena aset jelas telah bertambah dan banyaknya tambahan fisis tersebut dapat ditentukan secara objektif yang berkaitan dengan operasi utama perusahaan. ApresiasiApresiasi adalah selisih nilai pasar wajar aset perusahaan dengan kos (nilai buku aset terdepresiasi). Apresiasi berlaku untuk semua jenis aset tidak terbatas pada aset yang dikategorikan sebagai produk. Paton dan Littleton menentang pengakuan apresiasi sebagai pendapatan dengan argumen :(1) Apresiasi bukan merupakan transaksi(2) Apresiasi tidak objektif

Penghematan Kos

c. Pada saat Produksi SelesaiPendapatan diakui pada saat akhir tahap produksi. Kalau sudah ada kontrak penjualan sebelumnya maka setara dengan pengakuan pendapatandengan metode kontrak-selesai. Jika tidak ada kontrak sebelumnya, hanya kriteria terbentuk yang dipenuhi. Pengakuan pendapatan atas dasar saat produk selesai di produksi dapat dianggap layak untuk industri ekstraktif (pertambangan) termasuk pertanian.d. Pada Saat PenjualanPengakuan saat penjualan merupakan yang paling umum karena kriteria penghimpunan dan realisasi telah terpenuhi.saat penjualan merupakan saat yang kritis dalam operasi perusahaan sehingga menjadi standar utama dalam pengakuan pendapatan. Namun ada hal yang dianggap keberatan terhadap dasar tersebut antara lain :(1) Berkaitan dengan kepastian pengukuran pendapatan akibat kos purna jual tau pasca jual(2) Berkaitan dengan kemungkinan atau pengembalian barang

Cara untuk mengatasi masalah diatas : Kembalian dan Potongan TunaiMenurut SFAS No.48, Pendapatan dapa diakui pada saat penjualan jika:a. Harga jual cukup pasti atau dapat ditentukan pada tanggal penjualanb. Pembeli sudah membayar kepada penjualc. Kewajiban membayar oleh pembeli tidak berubah dalam hal terjadi pencurian atau kerusakan fisis produkd. Pembeli benar-benar ada secara subtantife. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang material untuk melakukan tindakan di masa datang yang secara langsung menjadikan pembeli mampu menjual produk bersangkutanf. Jumlah rupaih kembalian dapat ditasir secara layak Kos PurnajualProsedur yang umum dilakukan untuk mengantisipasi kos semacam itu adalah dengan mendebit jumlah rupiah taksiran kos kegiatan dan mengkredit jumlah rupiah yang sama kedalam suatu akun cadangan melalui penyesuaian akhir tahun. Kerugian PiutangMasalah kerugian piutang dapat diatasi dengan perlakuan yang sama seperti kos purna-jual yaitu dengan membentuk cadangan kerugian piutang. Sehingga pendapatan dapat disajikan dalam statemen sejumlah piutang yang benar-benar dapat direalisasi. Transaksi PenjualanMelalui PSAK No.23, IAI membuat ketentuan untuk dapat mengakui pendapatan dari penjualan barang :a. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembelib. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijualc. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andald. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke perusahaan tersebute. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transkasi penjualan dapat diukur dengan andal

e. Pada Saat Kas TerkumpulMerupakan pengakuan pendapatan berdasarkan asas kas. Pengakuan ini digunakan untuk transaksi penjualan yang barang atau jasanya telah diserahkan/dilaksanakan tetapi kasnya baru akan diterima secara berkala dalam waktu yang cukup panjang. Alasan penggunaan dasar ini adanya ketidakpastian tentang kolektabilitas atau ketertagihan piutang. Jasa Dikonsumsi dalam Jangka PendekSaat penerimaan kas dari pelanggan biasanya etrjadi hampir bersamaan dengan saat penyerahan jasa. Jasa Dikonsumsi dalam Jangka PanjangJika jasa yang diberikan komples dan butuh waktu panjang dalam penyelesaiaannya kemungkinan terjadi perbedaan mencolok antara jumlah rupiah pendapatan yang diakui dalam satu perioda atas dasar akrual dengan atas dasar kas. Argumen PendukungValiditas pengakuan pendapatan dengan penerimaan kas didasarkan atas :a. Seluruh atau sebagian piutang yang timbul bukan merupakan aset yang mempunyai daya beli murni (dapat dibelanjakan)b. Makin lama jangka waktu untuk mengangsur makin besar kemungkinan piutang tidak akan tertagihc. Kos purna-jual terutama kos penagihan dan pengumpulan piutang, biasanya lebih tinggi dibanding dengan kos purna-jual untuk penjualan kredit biasa (jangka pendek). Alasan PenyanggahMenurut Paton dan Littleton (1970), pengakuan pendapatan dasar kas kurang dapat didukung dengan berbagai alasan berikut :a. Tagihan(piutang) yang timbul akibat penyerahan jasa pada dasarnya mempunyai kedudukan yuridis yang sama dengan piutang timbul dari penjualan barangb. Belum tentu bahwa kemungkinan kegagalan untuk menerima pelunasan piutang dalam perusahaan jasa lebih besar daripada perusahaan dagang sehingga mengharuskan perusahaan jasa mengakui pendapatan atas dasar kas yang diterima. Prosedur Akuntansi Dasar KasPenerapan dasar kas untuk mengukur pendapatan sama dengan tidak mengakui piutang angsuran sebagai pos aset. Sehingga, pos tersebut dicatat dalam bentuk memorandum saja. Biaya Administrasi dan Penjualan Pada umumnya kos administrasi dan penjualan bukan merupakan kos yang dapat diperlakukan seperti kos sediaan yaitu tersediaankan. Kos tersebut harus segera dibebankan ke pendapatan sebagai biaya perioda.

D. Saat Pengakuan Penjualan Jasa AICPA memberikan kaidah pengakuan umum untuk penjualan jasa, antara lain :1. Kalau pemberian jasa atas pelaksanaan satu pekerjaan/tindakan, pendapatan harus diakui pada saat pekerjaan tersebut telah dilakukan2. Kalau pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan secara bertahap, pendapatan harus diakui selama perioda pelaksanaan pekerjaan secara proporsional3. Kalau pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan serangkaian pekerjaan secara bertahap, pendapatan dapat diakui saat seluruh pekerjaan selesai dengan kondisi :a. Proporsi jasa yang dilaksanakan pada tahap akhir pekerjaan begitu kritisnya sehingga seluruh pekerjaan belum dapat dikatakan selesai sebelum tahap akhir dilaksanakanb. Jasa harus diberikan dalam beberapa tahap yang tidak dapat ditentukan dimuka selama waktu tidak pasti dan tidak ada cara yang cukup layak untuk menentukan tingkat penyelesaian pekerjaan.4. Kalau terdapat tingkat ketidakpastian ang tinggi berkenaan dengan ketertagihan atau kolektabilitas pendapatan jasa, pendapatan baru diakui setelah kas terkumpul.

E. Pedoman Umum Pengakuan PendapatanFASB meringkas pedoman umum dalam SFAC No.5 sebagai berikut :a. Kriteria terbentuk dan terealisasi biasanya dipenuhi pada saat produk diserahkan atau jasa diberikan kepada konsumerb. Kalau kontrak penjualan atau penerimaan kas mendahului produksi dan pengiriman, pendapatan dapat diakui pada saat terhak dan pengirimanc. Kalau produk dikontrak sebelum diporduksi, pendapatan dapat diakui secara bertahap dengan metoda persentase penyelesaian pada saat terbentuk asalkan taksiran yang layak atas hasil saat penyelesaian dan taksiran kemajuan produksi dapat diukur dengan cukup andald. Kalau jasa diberikan atau hak untuk menggunakan aset berlangsung secara menerus selama suatu perioda dengan kontrak harga yang pasti, pendapatan dapat diakui bersamaan dengan berjalannya waktue. Kalau produk atau aset lain dapat segera terealisasi karena dapat dijual dengan harga yang cukup pasti tanpa biaya tambahan yang berarti pendapatan dan beberapa untung atau rugi dapat diakui pada saat selesainya produksi atau saat harga aset tersebut berubahf. Kalau produk, jasa atau aset lain ditukarkan dengan aset nonmoneter yang tidak dapat segera dikonversi menjadi kas, pendapatan atau untung/rugi diakui saat meretia telah terhak pada saat transaksi telah selesai asal nilai wajar aset nonmoneter yang terlibat dapat ditentukan dalam kisar layakg. Kalau ketertagihan aset yang diterima untuk produk, jasa, atau aset lain meragukan, pendapatan dapat diakui atas dasar kas yang terkumpul.F. Prosedur PengakuanKebijakan akuntansi perusahaan harus menetapkan kejadian atau kagiatan internal apa yang dapat digunakan sebagi pemicu pencatatan kedalam sistem akuntansi. G. PenyajianMasalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah pemisahan antara pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan pos luar biasa dan cara menuangkannya dalam statemen laba-rugi.

9