bab 5. sampah dan permasalahannya

Upload: pinorinando

Post on 09-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS INDIVIDUAL PRATIKUM BIOLOGI UMUM IIPRATIKUM BIOLOGI UMUM IIREFERENSI TENTANG :SAMPAH DAN PERMASALAHANNYA

Oleh : Pino RinandoNIM : 4 1 3 1 2 1 0 0 1 0Jurusan kimia Kelas: Kimia NK-13F M I P A

U N I V E R S I T A S N E G R I M E D A NSAMPAH DAN PERMASALAHANNYA1. PENGERTIAN SAMPAH"Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan". (Kamus Istilah Lingkungan, 1994)."Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemilikya atau pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)"Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai". (Radyastuti, W. Prof. , Ir, 1996)."Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996).

2. KLASIFIKASI SAMPAH

a. Sampah organikSampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah. Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi: Sampah organik basah.Istilah sampah organikbasahdimaksudkan sampah mempunyaikandunganair yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.

Sampah organik kering.Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranyakertas, kayu ataurantingpohon, dan dedaunan kering.

Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi KomposPengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya.[8]Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposansecara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut. Pengomposan Menggunakan Drum Plastik.Pengomposan menggunakandrumplastiksangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga.Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan:1. Ember atau drum plastik yang telahdimodifikasi(dibuat berlubang) dengankapasitasminimum100 kg.2. Bioaktivatorcair(metodeaerob) atau bioaktivatorpadat(metodeanaerob).3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak,susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).Cara Membuat:1. Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.2. Taburkan bioktivatorPromi0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.3. Siram dengan air hingga diperolehkelembapanyang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik.4. Inkubasiselama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukanpengadukanatau pembalikkan secaramanualagaraerasidi dalam drum berlangsung baik.

Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)Bahan1. Jerami kering, daun-daun kering,sekam,serbukgergaji, atau bahan organik apa saja yang dapatdifermentasi(20 bagian).2. Kompos yang sudah jadi (2 bagian).3. Dedak1 bagian.4. Dectrodisesuaikan dengandosis(5 sendok makan).5. Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).Cara Membuat 1. Cacahatugilingbahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi.2. Larutkan Dectro ke dalam air.3. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%.4. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atasubinyang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakankarung goni.5. Pertahankantemperatur40-600C.6. Setelah 24 jam, komposaktifekspresselesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Tempatkanlah sampah pada tempatnya Kelebihan Mengolah Sampah OrganikBerikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga. Mampu menyediakan pupuk organik yangmurahdanramahlingkungan. mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal. Membantu pengelolaan sampah secara dini dancepat. Menghematbiaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Mengurangi kebutuhanlahantempat pembuangan sampah akhir (TPA). Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet,banjir,tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan olehseranggadanbinatang pengerat. Kekurangan Mengolah Sampah OrganikSetelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagaipenyuburtanah. Jenis-jenis sampah Sebenarnya sampah banyak penggolongannya, tetapi umumnya masyarakat mengenal ada 2 jenis sampah, yaitu sampah organik dan anorganik (non-organik). Ada pula sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Lewat artikel ini, kita akan kenali satu persatu.

B. SAMPAH ANORGANIK .Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng danstyrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.Sampah anorganik yakni sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik sebagai produk sintetik maupun hasil pengolahan teknologi bahan tambang, hasil olahan baan hayati dan sebagainya.Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-produk olahanya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah deterjen, dll.Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme (unbiodegradable). Sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng.Sampah Anorganik (Sampah Kering/Non-organik). Sampah jenis ini berasal dari bahan baku non biologis dan sulit terurai, sehingga seringkali menumpuk di lingkungan. Sampah anorganik atau disebut juga sampah kering sulit diuraikan secara alamiah, sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut. Yang tergolong ke dalam sampah anorganik yaitu:- plastik dalam bentuk botol, kantong, dan sebagainya,- kaleng,- kertas,- kaca,- styrofoam,- dan lain-lain

3. DAMPAK NEGATIF SAMPAH

a. Dampak terhadap Kesehatan1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.4. Sampah beracun.Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

b. Dampak terhadap Lingkungan

Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

4. PENGOLAHAN SAMPAHBerikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu: Mengurangi (reduce)Sebisa mungkinmeminimalisasibarang ataumaterialyang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Menggunakan kembali (reuse)Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (disposable). Mendaur ulang (recycle)Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyakindustritidakresmi(informal) dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Mengganti (replace)Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

5. PEMAMFAATAN SAMPAH

Cara Mengolah Sampah Plastik Menjadi Tas Cantik

A. Alat dan bahan

1. kemasan plastik 450 ml dengan corak dan warna yang senada (2 buah untuk sisi depan dan belakang, 2 buah lagi untuk sisi kiri dan kanan).50cm bisban dengan ukuran lebar 3cm untuk tali tas.2. 1m bisban dengan ukuran lebar 2cm.3. 4cm perekat4. 30cm renda katun sebagai pemanis.5. Jarum (ukuran 16) dan benang jahit berwarna senada.

B. Cara membuat:1. Bersihkan kemasan plastik dari segala noda dan kotoran. Untuk membersihkannya Anda bisa menggunakan kertas tisu. Jika noda sulit dibersihkan, Anda bisa merendam plastik di dalam air hangat. Jangan menggunakan air yang terlalu panas, karena akan merusak tekstur plastik.2. Gunting dua buah kemasan dengan ukuran yang diinginkan. Usahakan potongan kedua kemasan plastik memiliki ukuran yang sama.3. Gunting dua kemasan lain (untuk sisi kiri dan kanan) menjadi dua bagian lebarnya (7cm). Jahit bisban pada sisi lebar masing-masing kemasan yang sudah dipotong.4. Pasang dan jahit perekat, dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam masing sisi depan dan belakang.5. Pasang dan jahit bisban lebar 3cm pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan belakang), sebagai tali tas.6. Kemudian pasang dan jahit renda katun sekaligus bisban pada sisi atas lembar kemasan plastik. Lakukan langkah ini pada kemasan plastik untuk sisi depan dan belakang.7. Sambungkan kedua kemasan plastik yang sudah dipotong berukuran 7cm (untuk sisi kiri dan kanan tas). Sehingga membentuk lembaran panjang.8. Hubungkan dan sambung dengan jahitan mesin, bagian tadi (no.7) dengan lembaran plastik untuk sisi depan dan belakang.9. Lalu pasang bisban pada seluruh tepinya. Jadilah sebuah tas mungil nan cantik, berbahan kemasan plastik.

PINO RINANDOKIMIA NK-1341312100104