bab 4 metode penelitian - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39534/5/bab iv.pdf · 4.3.2 sampel...
TRANSCRIPT
29
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan
pendekatan metode cross-sectional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan
dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap
subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di 5 desa yaitu desa Morowudi, desa Dungus, desa
Iker – iker Geger, desa Sukoanyar, dan desa Dadapkuning yang merupakan desa
rawan banjir di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning Kecamatan Cerme
Kabupaten Gresik dan penelitian dilakukan pada bulan April 2018.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah warga dewasa
yang sehat maupun yang mempunyai riwayat/sedang terinfeksi tinea
pedis yang berdomisili di 5 desa rawan banjir di wilayah kerja
Puskesmas Dadapkuning Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
30
4.3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah sejumlah warga yang diambil secara
acak dari populasi di 5 desa rawan banjir di wilayah kerja Puskesmas
Dadapkuning Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
4.3.3 Besar Sampel
Besar sampel dapat dihitung dengan rumus Kothari sebagai berikut :
n =qpZNd
qpZN
..2
)1(
..2
.
2
1
2
2
1
Keterangan:
n : Besar sampel
N : Besar populasi
p : Perkiraan proporsi (prevalensi) variabel dependen pada populasi
(95%)
q : l – p
Z1 - : Statistik Z (Z = 1,96 untuk = 0,05)
d : Data presisi absolut atau largin of error yang diinginkan diketahui
sisi proporsi (5%)
Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel pada penelitian ini
adalah:
= 05,0.95,0.96,1)1650.28(05,0
05,0.95,0.)96,1(271.6622
2
= 1824,062,71
04,0.110016
31
= 8024,71
64,4400
= 61,28
= 61,28 dalam penggenapan ± 62
Berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel minimum yang
dibutuhkan adalah 62 sampel. Untuk menghindari drop out sampel
(ketidaklengkapan data) maka sampel yang diambil sebanyak 100
sampel dalam penelitian ini.
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
menggunakan Simple Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel
secara acak di mana masing-masing populasi mempunyai peluang yang sama
besar untuk terpilih sebagai sampel.
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian
4.3.5.1 Kriteria Inklusi
a. Warga yang pernah menjadi korban bencana banjir dan
mempunyai riwayat/sedang terinfeksi tinea pedis di wilayah
kerja Puskesmas Dadapkuning Kecamatan Cerme
Kabupaten Gresik.
b. Warga yang berdomisili (tinggal menetap) di 5 desa rawan
banjir di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning Kecamatan
Cerme Kabupaten Gresik.
c. Warga yang bersedia menjadi responden atau subjek
penelitian.
32
4.3.5.2 Kriteria Eksklusi
a. Warga yang sudah pindah rumah (tidak menetap).
b. Anak – anak yang terinfeksi tinea pedis.
4.3.6 Variabel Penelitian
4.3.6.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bencana banjir
dengan indikator kebersihan individu, aktivitas individu, dan
lingkungan rumah di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning
Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.
4.3.6.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dari penelitian adalah kejadian tinea pedis
di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning Kecamatan Cerme
Kabupaten Gresik.
33
4.3.6.3 Definisi Operasional Variabel
Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel dan Skala Data
No Variabel Definisi
operasional
Alat
Ukur
Cara Ukur Catatan
tentang
rencana
analisis
Skala
1. Bencana
Banjir
Bencana banjir
adalah aliran air di
permukaan tanah
yang relatif tinggi
dan tidak dapat
ditampung oleh
saluran drainase
atau sungai,
sehingga
melimpah serta
menimbulkan
genangan/aliran
melebihi jumlah
normal dan
mengakibatkan
kerugian pada
manusia
Kuisoner Diukur
melalui tiga
variabel,
yaitu:
- kebersihan
individu
- aktivitas
individu
- lingkungan
rumah
Nominal
2 Kebersihan
individu
akibat
bencana
banjir
Kebersihan
individu adalah
kebiasaan mandi,
kebiasaan mencuci
tangan & kaki, dan
kebersihan pakaian
responden dalam
memelihara dan
menjaga kesehatan
dirinya akibat
bencana banjir.
Kuisioner Pertanyaan
dengan
jawaban
“ya” di beri
nilai 1, dan
“tidak”
diberi nilai
0.
Jika skor
total < 2
maka
kebersihan
individu
responden
akibat
bencana
banjir
dinyatakan
baik.
Nominal
3 Aktifitas
sehari –hari
akibat
bencana
banjir.
Aktifitas sehari –
hari adalah
intensitas
pemakaian sepatu
responden akibat
bencana banjir.
Kuesioner Pertanyaan
dengan
jawaban
“ya” di beri
nilai 1, dan
“tidak”
diberi nilai
0.
Jika skor
total = 0
maka
aktifitas
sehari –
hari
responden
akibat
bencana
banjir
dinyatakan
baik.
Nominal
34
4 Lingkungan
rumah akibat
bencana
banjir
Lingkungan
rumah adalah
terendamnya
rumah akibat
bencana banjir dan
orang sekitar
rumah yang
terinfeksi penyakit
kulit pada kaki
akibat bencana
banjir
Kuesioner Pertanyaan
dengan
jawaban
“ya” di beri
nilai 1, dan
“tidak”
diberi nilai
0.
Jika skor
total = 0
maka
lingkungan
rumah
responden
akibat
bencana
banjir
dinyatakan
baik.
Nominal
5 Tinea pedis Tinea pedis adalah
dermatofitosis
pada kaki yang
biasanya terjadi di
sela – sela jari
kaki dan telapak
kaki yang terjadi
akibat bencana
banjir
Kuisioner Pertanyaan
dengan
jawaban
“ya” di beri
nilai 1, dan
“tidak”
diberi nilai
0.
Jika
terdapat
salah satu
skor
“tidak”
atau skor
total = 0
maka
responden
sedang
tidak
terinfeksi
tinea pedis.
Nominal
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, checklist, alat tulis, dan
kamera. Kuesioner diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Sifat valid
memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan
nilai yang sesungguhnya dari nilai yang diinginkan. Uji reabilitas digunakan
untuk menguji konsistensi dari kuesioner penelitiian. Artinya alat ukur
digunakan pada waktu berbeda dan tempat berbeda namun hasilnya tetap sama.
35
4.5 Pengumpulan Data
4.5.1 Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, yang
diperoleh dari observasi menggunakan kuisioner secara langsung
mengenai kejadian bencana banjir dan tinea pedis.
4.5.2 Sumber data
a. Data primer
Data primer diperoleh langsung dari hasil wawancara menggunakan
kuesioner dan observasi oleh peneliti secara langsung kepada
responden.
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik,
Puskesmas Dadapkuning Kecamatan Cerme dan instansi terkait.
Selain itu data juga diperoleh melalui studi pustaka dan data berbasis
elektronik.
4.5.3 Cara pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi menggunakan
kuesioner dan wawancara oleh peneliti secara langsung kepada
responden.
36
4.6 Alur Penelitian
Gambar 4.1
Alur Penelitian
Populasi
Kriteria eksklusi Kriteria inklusi
Pengumpulan dan
analisis data
Hasil dan
pembahasan
Kesimpulan dan
saran
Sampel
Pemberian kuisoner
pada responden
Simple Random Sampling
37
4.7 Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah (editing, coding, entry,
dan tabulating data).
1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kejelasan makna jawaban,
konsistensi maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner.
2. Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses
pengolahan data dengan memberikan angka nol atau satu.
3. Entry, yaitu memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer.
4. Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan
diteliti guna memudahkan analisis data.
4.8 Analisis Data
1. Analisis bivariat
Dilakukan untuk menguji hubungan variabel bebas dan variabel terikat
dengan uji statistik chi square (x2) untuk mengetahui hubungan yang
signifikan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.
. Uji chi square dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak
berbentuk komputer dengan tingkat signifikan p>0,05 (taraf kepercayaan
95%).
a. Jika nilai sig p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.
b. Jika nilai sig p < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
38
4.9 Jadwal Penelitian
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pembuatan
Proposal
Presentasi
Proposal
Pengumpulan
Data
Analisa Data
Pembahasan
Hasil