bab 4 hasil dan analisis penelitian -...

27
37 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN PT. Mirassa Food Industry merencacakan untuk melakukan perluasan dengan penambahan agen distribusi hal tersebut dilakukan karena saat ini PT. Mirassa Food Industry pendistribusian produknya belum merata keseluruh daerah jabotabek khususnya karena terhambat oleh biaya pengiriman. Oleh karena itu perlu penambahan agen untuk menjangkau pasar tersebut. Pendirian agen ini perlu dikaji kelayakannya agar dapat memberikan keuntungan yang optimal atau tidak terutama dari aspek keuangan. Berikut ini hasil dan analisis penelitian kami : 4.1 Aspek Hukum 4.1.1 Pelaku Bisnis Pelaku bisnis agen distribusi ini masih bernaungan dibawah perusahaan PT. Mirasa Food Industri karena rencana pendirian agen ini merupakan rencana perluasan usaha PT. Mirasa Food Industri. 4.1.2 Bentuk Badan Usaha Bentuk badan Usaha PT. Mirasa Food Industri adalah PT ( Perseroan Terbatas ). 4.1.3 Perizinan Izin perluasan usaha Izin lokasi Izin instalasi listrik dan telepon Biaya perizinan di asumsikan sebesar Rp. 10.000.000,-. 4.2 Aspek Pasar dan Pemasaran 4.2.1 Pasar Bentuk Pasar Perusahaan Bentuk pasar agen ini adalah oligopoly dimana PT, Mirasa Food Industry sebagai Produsen makanan dengan produknya berupa keripik singkong

Upload: dangphuc

Post on 20-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

37

BAB 4

HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

PT. Mirassa Food Industry merencacakan untuk melakukan perluasan dengan

penambahan agen distribusi hal tersebut dilakukan karena saat ini PT. Mirassa Food Industry

pendistribusian produknya belum merata keseluruh daerah jabotabek khususnya karena

terhambat oleh biaya pengiriman. Oleh karena itu perlu penambahan agen untuk menjangkau

pasar tersebut. Pendirian agen ini perlu dikaji kelayakannya agar dapat memberikan keuntungan

yang optimal atau tidak terutama dari aspek keuangan. Berikut ini hasil dan analisis penelitian

kami :

4.1 Aspek Hukum

4.1.1 Pelaku Bisnis

Pelaku bisnis agen distribusi ini masih bernaungan dibawah perusahaan PT. Mirasa

Food Industri karena rencana pendirian agen ini merupakan rencana perluasan

usaha PT. Mirasa Food Industri.

4.1.2 Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan Usaha PT. Mirasa Food Industri adalah PT ( Perseroan Terbatas ).

4.1.3 Perizinan

• Izin perluasan usaha

• Izin lokasi

• Izin instalasi listrik dan telepon

Biaya perizinan di asumsikan sebesar Rp. 10.000.000,-.

4.2 Aspek Pasar dan Pemasaran

4.2.1 Pasar

• Bentuk Pasar Perusahaan

Bentuk pasar agen ini adalah oligopoly dimana PT, Mirasa Food Industry sebagai

Produsen makanan dengan produknya berupa keripik singkong

Page 2: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

38

• Peramalan Penjualan

Dalam peramalan penjualan kami menggunakan perhitungan metode trend linier

berdasarkan data penjualan perusahaan yang sudah berjalan selama 5 tahun

terakhir. Proyeksi peramalan penjualan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil Penjualan

PT. Mirassa Food Industry Tahun 2000 s/d 2004

No Tahun Hasil Penjualan 1 2000 Rp. 2.078.206.900 2 2001 Rp. 3.895.135.000 3 2002 Rp. 4.903.699.100 4 2003 Rp. 3.988.315.000 5 2004 Rp. 5.100.560.000

Sumber: PT. Mirassa Food Industry

Tabel 4.2 Peramalan Penjualan PT. Mirassa Food Industry

TAHUN X Y X² XY 2000 -2 2078206900 4 -4156413800 2001 -1 3895135000 1 -3895135000 2002 0 4903699100 0 0 2003 1 3988315000 1 3988315000 2004 2 5100560000 4 10201120000

- 19965916000 10 6137886200 Sumber: Data diolah

Y = a + bx

Y2007 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (4)

= 3.993.183.200 + 2.455.154.480

= 6.448.337.680

Y2008 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (5)

= 3.998.183.200 + 3.068.943.100

= 7.061.126.300

Y2009 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (6)

= 3.993.183.200 + 3.682.731.720

= 7.675.914.920

Y2010 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (7)

= 3.993.183.200 + 4.296.520.340

Page 3: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

39

= 8.289.703.540

Y2011 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (8)

= 3.993.183.200 + 4.910.308.960

= 8.903.492.160

Y2012 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (9)

= 3.993.183.200 + 5.524.097.580

= 9.517.280.780

Y2013 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (10)

= 3.993.183.200 + 6.137.886.200

= 10.131.069.400

Y2014 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (11)

= 3.993.183.200 + 6.751.674.820

= 10.744.858.020

Y2015 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (12)

= 3.993.183.200 + 7.365.463.440

= 11.358.646.640

Y2016 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (13)

= 3.993.183.200 + 7.979.252.060

= 11.972.435.260

Dari perhitungan diatas, berikut ini hasil proyeksi penjualan dari tahun 2006 sampai dengan 2016

Tabel 4.3 Proyeksi Penjualan

No Tahun Proyeksi

Penjualan 1 2007 Rp. 6.448.337.680 2 2008 Rp. 7.061.126.300 3 2009 Rp. 7.675.914.920 4 2010 Rp. 8.289.703.540 5 2011 Rp. 8.903.492.160 6 2012 Rp. 9.517.280.780 7 2013 Rp. 10.131.069.400 8 2014 Rp. 10.744.858.020 9 2015 Rp. 11.358.646.640 10 2016 Rp. 11.972.435.260

Sumber: Data diolah

Page 4: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

40

4.2.2 Pemasaran

• Posisi dipasar

Menurut lembaga Manajemen PPM penjualan produk snack berasa tahun

2004 sebesar Rp. 5.25 triliun dan penjualan Perusahaan PT. Mirasa Food

Industri tahun 2004 mencapai Rp. 5,1 Milyar. Diharapkan dengan adanya

agen baru dapat meningkatkan penjualannya.

• Pemasaran

Saluran distribusi agen ini sebagai berikut :

Gambar 4.1 Saluran Distribusi

4.3 Aspek Teknis dan Teknologi

4.3.1 Manajemen Operasional

• Lokasi

Lokasi yang dipilih pendirian agen ini adalah di daerah pondok gede.

• Lay Out

Gambar 4.2 Lay Out Agen

8 7

1 6 5 3

4

2

AGEN

TOKO-TOKO / PENGECER

KONSUMEN

Page 5: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

41

1. Ruang Pengemasan

2. Gudang

3. Ruang Kantor

4. Ruang Tamu

5. Toilet

6. Pos Satpam

7. Parkiran

4.3.2 Operasional

• Proses produksi dan operasi

Untuk pengemasan menggunakan 1 mesin pack jumbo dan 2 mesin pack kesil.

UntuK bahan baku keripik singkong didapatkan dari pabrik PT.Mirasa Food yang ada

di Magelang berikut ini alur produksi pengemasan dai agen

Gambar 4.3 Alur Pengemasan

o Mesin jumbo 150 gr 2,4 dtk/bungkus

o Mesin kecil 18 gr 1 dtk/bungkus

o Jam kerja 07.00 s/d 15.00 kantor

o Jam kerja mesin 7 jam

Untuk anggaran produksi disesuaikan dengan anggaran proyeksi penjualan yang telah

diramalkan.

Bahan Baku Keripik jadi

Pengemasan

Packaging

Page 6: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

42

4.4 Aspek Manajemen

Gambar 4.4 Rencana Struktur Organisasi

1. Direktur

Tugas dan tanggung jawab

• Merumuskan, menyusun dan mentapkan rancangan jangka panjang yang akan

dilaksanakan.

• Menerima laporan perusahaan dari manajer divisi.

MANAJER

SEKRETARIS

KABAG Personalia& Umum

Administrasi Gudang

Cleaning Service

Pengiriman

Pemasaran

KABAG Penjualan

KABAG Keuangan & Akuntansi

KABAG Produksi

Satpam Operator

DIREKTUR

Page 7: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

43

2. Manajer

Tugas dan tanggung jawab

• Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada karyawan dalam melaksanakan

operasi perusahaan.

• Bertanggung jawab penuh atas perusahaan baik dari segi intern maupun

eksteren.

• Memberikan wewenang untuk memberikan tugas kepada semua bagian

dibawahnya.

3. Serkretaris

Tugas dan tanggung jawab

• Membantu persiapan laporan bulanan setiap bulannya sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan serta mengatur jadwal rapat dan membuat notulen rapat

• Mengelola berkas-berkas surat masuk, surat keluar dan bertanggung jawab

kepada direktur utama.

4. Kabag Penjualan

Tugas dan tanggung jawab

• Mengusahakan agar volume penjualan meningkat.

• Memperluas daerah pemasaran hasil produksi perusahaan.

• Bertanggung jawab atas transaksi penjualan yang terjadi.

5. Kabag Produksi

Tugas dan tanggung jawab

• Bertanggung jawab atas gudang.

• Mengawasi proses pengemasan produk jadi.

• Bertanggung jawab atas bahan baku kemasan.

• Mengawasi jalannya proses pengemasan.

• Bertanggung jawab atas hasil pengemasan.

Page 8: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

44

6. Kabag Keuangan dan Akuntansi

Tugas dan tanggung jawab

• Bertanggung jawab atas perhitungan aset perusahaan.

• Mengawasi cash flow perusahaan.

• Bertanggung jawab kepada seksi-seksinya.

7. Kabag Personalia dan Umum

Tugas dan tanggung jawab

• Bertanggung jawab atas semua bagian yang ada dibawahnya.

• Memberikan keputusan terakhir di bagiannya, menyangkut perekrutan dan

lainnya.

• Mengawasi operasional perusahaan dalam hal personalia dan umum.

8. Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab

• Melayani calon konsumen agar puas.

• Memperkenalkan produk kepada konsumen.

• Mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk yang dijual.

9. Pengiriman

Tugas dan tanggung jawab

• Mengawasi proses pengiriman sampai tujuan.

• Bertanggung jawab atas barang yang dikirim apabila ada kerusakan.

• Melakukan pengiriman sesuai perjanjian yang telah disepakati.

10. Administrasi Gudang

Tugas dan tanggung jawab

• Bertanggung jawab atas persediaan di gudang.

• Mengawasi masuknya bahan baku ke gudang.

Page 9: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

45

11. Cleaning Service

Tugas dan tanggung jawab

• Bertanggung jawab atas kebersihan

• Menelihara inventaris pabrik

12. Satpam

Tugas dan tanggung jawab

• Mengawasi dan bertanggung jawab penuh atas keamanan

• Mencatat setiap tamu yang datang

13. Operator

Tugas dan tanggung jawab

• Menerima telepon yang masuk

• Mencatat telepon yang masuk

Menghubungkan telepon yang masuk ke karyawan yang lain yang bersangkutan

4.5 Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan aspek kunci dari suatu studi kelayakan. Dikatakan demikian,

karena sekalipun aspek lain tergolong layak, jika aspek keuangan memberikan hasil yang

tidank layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak akan memberikan manfat

ekonomis.

Dalam penelitian ini kami asumsikan studi kelayakan proyek investasi perluasan usaha

PT. Mirasa Food Industry dengan keadaan sebagai berikut :

• Harga tetap

• Kapasitas produksi mampu merespon tambahan permintaan

• Keadaan perekonomian dalam masa perkembangan dengan tingkat inflasi

moderat dan tidak berfluktuasi.

Dengan asumsi- asumsi di atas Berikut ini kajian kami dalam aspek keuangan:

Page 10: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

46

4.5.1 Nilai Investasi

Sebelum melakukan penelitian aspek keuangan dengan metode penilaian investasi

terlebih dahulu kami mencari berapa nilai investasi awal untuk mendirikan agen tersebut,

berikut ini nilai investasi yang kami dapatkan :

Nilai investasi didalamnya terdapat aktiva tetap ditambah modal kerja

Nilai Investasi = aktiva tetap + modal kerja

Dana nilai investasi tahun ke-1 2007 yang dibutuhkan untuk proyek ini adalah:

• Akiva Tetap

Tabel 4.4 Total Nilai Aktiva Tetap

No Aktiva Tetap Berwujud Keterangan Total 1 Tanah 400 m2 Rp. 280.000.000 2 Gedung 1 Unit Rp. 250.000.000 3 Mesin Pack Jumbo 1 Unit Rp. 100.000.000 4 Mesin Pack Kecil 2 Unit Rp. 80.000.000 5 Mobil Box 3 Unit Rp. 240.000.000 6 Telepon 1 Unit Rp. 100.000 7 Faximil 1 Unit Rp. 1.000.000 8 Meja Panjang 1 Unit Rp. 1.000.000 9 Meja Kantor 1 Unit Rp. 1.000.000 10 Loker 1 Unit Rp. 500.000 11 Meja Operator 1 Unit Rp. 1.000.000 12 Komputer 1 Unit Rp. 4.000.000 13 Printer 1 Unit Rp. 500.000 14 AC kantor 2 Unit Rp. 4.000.000 15 AC Ruang Produksi 4 Unit Rp. 8.000.000

Total Aktiva Tetap Berwujud Rp. 971.100.000

No Aktiva Tetap Tidak Berwujud Keterangan Total 1 Biaya Survei Pendahuluan Rp. 1.000.000 2 Biaya Instalasi Pra Operasi Rp. 10.000.000

Total Aktiva Tetap Tidak Berwujud Rp. 11.000.000 Total Nilai Aktiva Tetap Rp. 982.100.000

Sumber : Data diolah

• Modal Kerja

Modal kerja yang dibutuhkan untuk proyek ini pada Tahun ke-1 yakni tahun 2007

dengan proyeksi penjualan Rp. 6.448.337.680 memerlukan biaya Produksi yaitu

Page 11: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

47

sebesar Rp. 5.032.282.800,- ( 78 % dari proyeksi penjualan ) . Yang termasuk dalam

modal kerja adalah :

Tabel 4.5 Proyeksi Modal Kerja

Keterangan ModaL kerja Biaya Produksi Rp. 5.032.282.800,- Biaya Gaji Karyawan Tetap Rp. 300.600.000,- Biaya Umum dan Administrasi Rp. 92.280.000,- Cadangan kas Rp. 25.000.000,- Total Rp. 5.450.162.800,-

Sumber: Data diolah

Berikut ini adalah Jumlah Nilai Investasi awal proyek investasi awal perluasan usaha

penambahan agen PT. Mirasa Food Industry :

Jumlah Dana Nilai Investasi = Aktiva Tetap + Modal Kerja

Jumlah Dana Nilai Investasi = Rp. 982.100.000,- + Rp. 5.450.162.800,-

= Rp. 6.432.262.800

Dalam dana investasi awal sebasar Rp. 6.432.262.800,- ini sumber dana nya terdiri dari

modal sendiri Rp. 2.932.262.800,- yang ditentukan berdasarkan Neraca Perusahaan dan

pinjaman Rp. 3.500.000.000,- dengan bunga pinjaman sebesar 13.5 %. Berikut ini tabel

angsuran pinjaman bank :

Tabel 4.6 Angsuran Pinjaman Bank

Tahun Pokok

Pinjaman Angsuran Bunga 13.5%

Sisa Pinjaman

2007 3.500.000.000 350.000.000 472.500.000 3.150.000.000 2008 3.150.000.000 350.000.000 425.250.000 2.800.000.000 2009 2.800.000.000 350.000.000 378.000.000 2.450.000.000 2010 2.450.000.000 350.000.000 330.750.000 2.100.000.000 2011 2.100.000.000 350.000.000 283.500.000 1.750.000.000 2012 1.750.000.000 350.000.000 236.250.000 1.400.000.000 2013 1.400.000.000 350.000.000 189.000.000 1.050.000.000 2014 1.050.000.000 350.000.000 141.750.000 700.000.000 2015 700.000.000 350.000.000 94.500.000 350.000.000 2016 350.000.000 350.000.000 47.250.000 0

Sumber: Data diolah

Page 12: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

48

4.5.2 Biaya Penyusutan

Biaya-biaya yang termasuk biaya penyusutan selain nilai tanah adalah penyusutan

gedung, mesin-mesin, kendaraan dan penyusutan peralatan kantor. Perhitungan penyusutan

dihitung pertahun dengan manfaat pemakaian selama umur proyek yaitu 10 tahun. Perincian

mengenai penyusutan sebagai berikut :

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

• Gedung

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 250.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : Rp. 100.000.000

Penyusutan = 250.000.000 – 100.000.000 10

Penyusutan = 15.000.000

• Mesin Pack Jumbo

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 100.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : Rp. 20.000.000

Penyusutan = 100.000.000 – 20.000.000 10

Penyusutan = 8.000.000

• Mesin Pack Kecil 2 Unit

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 80.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

Page 13: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

49

3. Nilai Sisa : Rp. 10.000.000

Penyusutan = 80.000.000 – 10.000.000 10

Penyusutan = 7.000.000

• Mobil Box 3 Unit

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 240.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : Rp. 60.000.000

Penyusutan = 240.000.000 – 60.000.000 10

Penyusutan = 18.000.000

• Telepon

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 100.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : 0

Penyusutan = 100.000 – 0 10

Penyusutan = 10.000

• Faximile

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 1.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : 0

Penyusutan = 1.000.000 – 0 10

Penyusutan = 100.000

• Meja Panjang

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

Page 14: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

50

1. Nilai : Rp. 1.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : 0

Penyusutan = 1.000.000 – 0 10

Penyusutan = 100.000

• Meja Kantor

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 1.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : 0

Penyusutan = 1.000.000 – 0 10

Penyusutan = 100.000

• Loker

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 500.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : 0

Penyusutan = 500.000 – 0 10

Penyusutan = 50.000

• Meja Operator

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 1.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : 0

Penyusutan = 1.000.000 – 0 10

Page 15: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

51

Penyusutan = 100.000

• Komputer

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 4.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : Rp. 500.000

Penyusutan = 4.000.000 – 500.000 10

Penyusutan = 350.000

• Printer

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 500.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : 0

Penyusutan = 500.000 – 0 10

Penyusutan = 50.000

• AC kantor 2 Unit

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 4.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

3. Nilai Sisa : Rp. 500.000

Penyusutan = 4.000.000 – 500.000 10

Penyusutan = 350.000

• AC Ruang Produksi 4 Unit

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

1. Nilai : Rp. 8.000.000

2. Umur ekonomis : 10 Tahun

Page 16: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

52

3. Nilai Sisa : Rp. 1.000.000

Penyusutan = 8.000.000 – 1.000.000 10

Penyusutan = 700.000

Tabel 4.7 Proyeksi Penyusutan Per Tahun

No Aktiva Tetap Berwujud Per Tahun 1 Gedung 15.000.000 2 Mesin Pack Jumbo 8.000.000 3 Mesin Pack Kecil 7.000.000 4 Mobil Box 18.000.000 5 Telepon 10.000 6 Faximil 100.000 7 Meja Panjang 100.000 8 Meja Kantor 100.000 9 Loker 50.000 10 Meja Operator 100.000 11 Komputer 350.000 12 Printer 50.000 13 AC kantor 350.000 14 AC Ruang Produksi 700.000

Total 49.910.000 Sumber: Data diolah

Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis

Penyusutan = 982.100.000 – 483.000.000 10

Penyusutan = 499.100.000 10

Penyusutan = 49.910.000

Dengan hasil perhitungan di atas dapat diketahui diketahui bahwa penyusutan per

tahun dari tahun ke-1 2007 sampai tahun ke-10 2016 adalah sebesar Rp. 49.910.000,- /tahun.

Page 17: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

53

4.5.3 Proyeksi Biaya Operasional

Biaya Yang termasuk biaya-biaya operasional adalah biaya karyawan, biaya kantor, biaya

cetak, biaya pemeliharaan mesin, biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan kendaraandan

biaya transportasi. Pada Desember 2005 inflasi tercatat mencapai tingkat 16%

(www.investorindonesia.com). Kenaikan inflasi ini diakibatkan adanya kenaikan BBM sebanyak

114%,dan diperkirakan pada tahun 2007 tingkat inflasi akan menurun menjadi 1 digit. Jadi

Biaya-biaya tersebut tiap tahunnya kami asumsikan akan mengalami kenaikkan sesuai dengan

tingkat inflasi yang diramalkan untuk tahun 2007 sebesar 10 %.

4.5.3.1 Biaya gaji Karyawan

• Biaya karyawan

Biaya gaji karyawan besarnya sesuai dengan tingkatan level pendidikan dan level jabatan.

Berikut ini adalah perincian table proyeksi biaya gaji karyawan untuk tahun ke-1 2007

dimana untuk gaji pada awal proyek disesuaikan dengan gaji jabatan yang sama pada divisi

sebelumnya :

Tabel 4.8 Proyeksi Biaya Gaji Karyawan

No Jabatan Jumlah Gaji Perbulan Gaji Pertahun 1 Manajer 1 2.500.000 30.0000002 Serkretaris 1 1.500.000 18.000.0003 Kabag Penjualan 1 1.500.000 18.000.0004 Kabag Produksi 1 1.500.000 18.000.0005 Kabag Keuangan & Akuntansi 1 1.500.000 18.000.0006 Kabag Personalia & Umum 1 1.500.000 18.000.0007 Pemasaran 2 2.400.000 28.800.0008 Pengiriman 6 7.200.000 86.400.0009 Administrasi Gudang 1 1.200.000 14.400.00010 Cleaning Service 2 1.700.000 20.400.00011 Satpam 2 1.700.000 20.400.00012 Operator 1 850.000 10.200.000

Total 25.050.000 300.600.000 Sumber: Data diolah

Setelah kami memproyeksikan biaya gaji karyawan untuk Tahun ke-1 2007 kami akan

memproyeksikan untuk tahun – tahun berikutnya sampai tahun ke-10 2016. Proyeksi biaya gaji

Page 18: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

54

karyawan ini mengalami kenaikan sebesar 10 % tiap tahunnya dari inflasi yang telah kami

asumsikan untuk kenaikan biaya-biaya operasional. Berikut ini tabel proyeksi biaya gaji karyawan

dari tahun ke-1 2007 sampai dengan tahun ke-10 2016 :

Tabel 4.9 Proyeksi Biaya Gaji Karyawan

Tahun Gaji Karyawan 2007 300.600.000 2008 330.660.000 2009 363.726.000 2010 400.098.600 2011 440.108.460 2012 484.114.306 2013 532.531.236 2014 585.784.360 2015 644.362.796 2016 708.799.075

Sumber: Data diolah

4.5.3.2 Biaya Umum

Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya umum adalah biaya kantor, biaya cetak, biaya

pemeliharaan mesin, biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan kendaraan, biaya

transportasi, biaya pemasaran. Biaya-biaya ini mengacu dari laporan laba rugi perusahaan yang

kami persentasekan untuk tahun ke-1 2007 dan untuk tahun selanjutnya mengalami kenaikan

berdasarkan tingkat inflasi sebesar 10%. Berikut ini proyeksi kenaikan biaya-biaya umum

berdasarkan tingkat inflasi sebesar 10% :

Tabel 4.10 Proyeksi Biaya Umum

Tahun Biaya Umum 2007 Rp. 92.280.000,- 2008 Rp. 101.508.000,- 2009 Rp. 111.658.800,- 2010 Rp. 122.824.680,- 2011 Rp. 135.107.148,- 2012 Rp. 148.617.862,- 2013 Rp. 163.479.649,- 2014 Rp. 179.827.613,- 2015 Rp. 197.810.375,- 2016 Rp. 217.591.412,-

Sumber: Data diolah

Page 19: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

55

yang termasuk ke dalam biaya umum adalah sebagai berikut :

• Biaya Kantor

Biaya kantor adalah untuk biaya keperluan kantor. Berikut ini biaya kantor dari tahun ke-1

sampai tahun ke-10 :

Tabel 4.11 Proyeksi Biaya Kantor

Tahun Biaya Kantor 2007 27.600.000 2008 30.360.000 2009 33.396.000 2010 36.735.600 2011 40.409.160 2012 44.450.076 2013 48.896.083 2014 53.784.591 2015 59.163.051 2016 65.079.356

Sumber: Data diolah

• Biaya Cetak

Biaya cetak pembuatan buku nota, cetak laporan dan keterangan-keterangan lain, beriktut

ini tabel proyeksi buaya cetak :

Tabel 4.12 Proyeksi Biaya Cetak

Tahun Gaji Cetak 2007 700.000 2008 770.000 2009 847.000 2010 931.700 2011 1.024.870 2012 1.127.357 2013 1.240.092 2014 1.364.101 2015 1.500.512 2016 1.650.563

Sumber: Data diolah

Page 20: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

56

• Biaya Pemeliharaan Mesin

Biaya pemeliharaan mesin adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga kodisi mesin tetap

baik dalam masa pemanfaatannya pemeliharaan ini seperti servis atau

memperbaiki/mengganti bagian yang akan usang. Berikut ini biaya tiap tahunnya :

Tabel 4.13 Proyeksi Biaya Pemeliharaan Mesin

Tahun Biaya Pemeliharaan Mesin 2007 30.000.000 2008 33.000.000 2009 36.300.000 2010 39.930.000 2011 43.923.000 2012 48.315.300 2013 53.146.830 2014 58.461.513 2015 64.307.664 2016 70.738.430

Sumber: Data diolah

• Biaya Pemeliharaan Gedung

Biaya pemeliharaan gedung ini seperti biaya pengecatan, kebersihan :

Tabel 4.14 Proyeksi Biaya Pemeliharaan Gedung

Tahun Biaya Pemeliharaan Gedung 2007 1.200.000 2008 1.320.000 2009 1.452.000 2010 1.597.200 2011 1.756.920 2012 1.932.612 2013 2.125.873 2014 2.338.460 2015 2.572.306 2016 2.829.537

Sumber: Data diolah

Page 21: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

57

• Biaya Pemeliharaan Kendaraan

Biaya pemeliharaan kendaraan adalah biaya perawatan kendaraan agar kendaraan

mempunyai manfaat ekonomis sampai umur proyek. Perawatan yang dilakukan adalah ganti

oli, servis mesin dan lain -lain. Berikut ini proyeksi biaya pemeliharaan kendaraan dari tahun

ke-1 2007 sampai tahun kw-10 2016 :

Tabel 4.15 Proyeksi Biaya Pemeliharaan Kendaraan

Tahun Biaya Pemeliharaan Kendaraan 2007 2.700.000 2008 2.970.000 2009 3.267.000 2010 3.593.700 2011 3.953.070 2012 4.348.377 2013 4.783.214 2014 5.261.536 2015 5.787.689 2016 6.366.458

Sumber: Data diolah

• Biaya Transportasi

Biaya transportasi adalah biaya pengiriman produk perusahaan dari agen ke toko-toko retail.

Biaya transportasi ini berupa pembelian Bahan Bakar Minyak ( Bensin ) untuk kendaraan.

Berikut ini perinciannya :

Tabel 4.16 Proyeksi Biaya Transportasi

Tahun Biaya Transportasi 2007 28.080.000 2008 30.888.000 2009 33.976.800 2010 37.374.400 2011 41.111.928 2012 45.223.120 2013 49.746.432 2014 54.719.976 2015 60.191.973 2016 66.211.171

Sumber: Data diolah

• Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan memperkenalkan produk

berusahaan seperti iklan di media cetak dan lembaran brosur produk :

Page 22: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

58

Tabel 4.17 Proyeksi Biaya Pemasaran

Tahun Biaya Pemasaran 2007 2.000.000 2008 2.200.000 2009 2.420.000 2010 2.662.000 2011 2.928.200 2012 3.221.020 2013 3.543.122 2014 3.897.434 2015 4.287.177 2016 4.715.895

Sumber: Data diolah

4.5.4 Metode Penilaian Investasi

Setelah semua data keuangan diringkas dan disusun dalam bentuk aliran kas proyek,

selanjutnya akan dilakukan analisis untuk menilai proyek tersebut dari aspek keuangan apakah

usulan proyek tersebut layak atau tidak layak. Tabel Proyeksi laba rugi terlampir. Pada penilaian

investasi ini akan dinilai dengan metode, Average Rate of Return (ARR), Pay Back Period, Net

Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), serta Profitability Index (PI), Berikut ini

perincian penilaian investasi sebagai berikut :

Tabel 4.18 Proyeksi Laba Setelah Pajak

Tahun Ke- Laba Setelah Pajak OCF 1 135688392 185598392

2 266507807.4 316417807.4 3 391865833.8 441775833.8

4 513136349.1 563046349.1 5 630128400.3 680038400.3

6 742414142.7 792324142.7 7 849522944.7 899432944.7

8 950937111.9 1000847112

9 1046087181 1095997181 10 1134346743 1184256743

Total 6660634906 7159734906 Sumber: Data diolah

Page 23: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

59

4.5.4.1 Metode Average Rate of Return (ARR)

Metode ARR mengukur profitabilitas suatu investasi dari segi akuntansi

konvensional dengan cara membagi Earning After Tax (EAT) dengan initial

investment, baik total investment maupun average investment.

ARR = Laba Setelah Investasi

Nilai Investasi

ARR = 6.660.634.906 : 10 x 100 %

6.432.262.800

ARR = 666.063.490 x 100 %

6.432.262.800

ARR = 10,35 % < 13,5 % (Tidak Layak)

Jadi ARR yang dihasilkan sebesar 10,35%< Return yang diharapkan sebesar

13,5%, maka usulan proyek perluasan berdasarkan penilaian metode ARR tidak layak.

Perlu diperhatikan kembali bahwa metode ARR memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak

memperhatikan nilai waktu dari uang, tidak diperhatikan panjang pendeknya umur

proyek yang direncanakan.

4.5.4.2 Metode Pay Back Period

Untuk mengetahui atau mengukur seberapa cepat proyek perluasan ini bisa

kembali.

Pay Back Period = Nilai Investasi

Aliran Kas Masuk

Pay Back Period = 6.432.262.800

7.159.734.906 : 10

Pay Back Period = 8,98 < 10 Tahun (Layak)

Page 24: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

60

Jadi karena umur ekonomis proyek 10 Tahun, maka berdasarkan analisis Pay Back Period

yakni 8 Tahun 11 bulan maka usulan proyek perluasan ini layak dilaksanakan. Tapi perlu

diingat bahwa metode Pay Back Period memiliki beberapa kelemahan seperti tidak

dihitungnya nilai waktu dari uang dan tidak memperhatikan besar cash inflow setelah masa

payback.

4.5.4.3 Metode Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dengan

nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di

masa yang akan datang. Adapun perhitungan NPV pada Proyek perluasan ini adalah :

NPV = -Io+ OCF + OCF +…+(OCF+TCF)

(1+r) (1+r)² (1+r)n

NPV (13,5%) = -6.432.262.800 + 185.598.392+ 316.417.807,4 + 441.775.833,8

(1+0,135) (1+0,135)² (1+0,135)3

+ 563.046.349+ 680.038.400,3 + 792.324.142,9 + 899.432.944,6

(1+0,135)4 (1+0,135)5 (1+0,135)6 (1+0,135)7

+ 1.000.847.112 + 1.095.997.181 + (1.184.256.743+5.933.162.800)

(1+0,135)8 (1+0,135)9 (1+0,135)10

NPV (13,5%) = -6.432.262.800 + 185.598.392+ 316.417.807,4 + 441.775.833,8

1,135 1,288225 1,462135325

+ 563.046.349+ 680.038.400,3 + 792.324.142,9 + 899.432.944,6

1,6595236 1,8835593 2,1378398 2,426448

Page 25: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

61

+ 1.000.847.112 + 1.095.997.181 + (1.184.256.743+5.933.162.800)

2,7540187 3,1258112 3,5477958

NPV (13,5%) = -6.432.262.800 + 163.522.812,335 + 245.623.089,445 + 302.144.275,603

+ 339.281.917,473 + 361.039.018,15 + 370.619.043,999 + 370.678.846,033

+ 363.413.331,943 + 350.628.080,48 + 2.006.152.536,46

NPV (13,5%) = -6.432.262.800 + 4.873.102.951,42

NPV (13,5%) = - 1.559.159.848,58 (Tidak Layak)

Dengan demikian hasil perhitungan NPV pada proyek perluasan ini adalah bahwa hasil NPV

sebesar Rp – 1.569.159.848,58 yang menunjukan hasil negatif, berarti proyek perluasan

ini dinyatakan tidak layak

4.5.4.4 Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini mnenghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang

investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang, apabila tingkat

bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang diisyaratkan),

maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.

Untuk memperoleh nilai IRR dipergunakan metode uji coba dengan menggunakan

berbagai tingkat suku bunga yang relevan. Setelah dilakukan uji coba maka ditemukan

tingkat suku bunga sebesar 5% dan 13,5%. Uraiannya adalah sebagai berikut :

NPV(5%) = -6.432.262.800 + 185.598.392+ 316.417.807,4 + 441.775.833,8

(1+0,05) (1+0,05)² (1+0,05)3

+ 563.046.349+ 680.038.400,3 + 792.324.142,9 + 899.432.944,6

(1+0,05)4 (1+0,05)5 (1+0,05)6 (1+0,05)7

+ 1.000.847.112 + 1.095.997.181 + (1.184.256.743+5.933.162.800)

(1+0,05)8 (1+0,05)9 (1+0,05)10

Page 26: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

62

NPV(5%) = -6.432.262.800 + 185.598.392+ 316.417.807,4 + 441.775.833,8

1,05 1,1025 1,157625

+ 563.046.349+ 680.038.400,3 + 792.324.142,9 + 899.432.944,6

1,21550625 1,2762815625 1,3400956 1,4071004

+ 1.000.847.112 + 1.095.997.181 + (1.184.256.743+5.933.162.800)

1,477455 1,5513282 1,628894

NPV(5%) = -6.432.262.800 + 176.760.373,333 + 287.000.278,821 + 381.622.575,359

+ 463.219.624,745 + 532.827.880,838 + 591.244.492,482 + 639.210.211,723

+ 677.412.924,252 + 706.489.562,299 + 4.369.479.869,78

NPV(5%) = -6.432.262.800 + 8.825.267.793,63

NPV(5%) = 2.393.004.993,63

Maka diketahui bahwa :

NPV positif = 2.393.004.993,63 dengan r = 5 %

NPV negatif= - 1.559.159.848,56 dengan r = 13,5 %

IRR = r + NPV+ x (r̄ - r+ )

NPV+ – NPV ̄

IRR = 5 % + 2.393.004.993,63 x (13,5 - 5 )

2.393.004.993,63 – (- 1.559.159.848,56 )

IRR = 5 % + 2.393.004.993,63 x (8,5% )

3.952.164.842,21

Page 27: BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2006-2-00885-MN-Bab 4.pdfPos Satpam 7. Parkiran 4.3.2 Operasional • Proses produksi dan operasi

63

IRR = 5 % + ( 0,6055 ( 8,5% )

IRR = 5 % + 5,147 %

IRR = 10,147 % < 13,5 % (Tidak Layak)

Karena IRR yang dihasilkan pada proyek perluasan ini lebih kecil dari tingkat yang

diisyaratkan, yaitu sebesar 10,147 %, proyek perluasan ini berdasarkan metode IRR dapat

dinyatakan tidak layak.

4.5.4.5 Profitability Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas

bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka

proyek dikatakan menguntungkan, tapi jika kurang dari 1 maka diartikan merugikan.

Perhitungan PI pada rencana proyek perluasan ini adalah :

PI = NPV OCF + NPV TCF

Nilai Investasi

PI = 4.873.102.951,42

6.432.262.800

PI = 0,7576 < 1 Tidak Layak

Karena PI hasilnya lebih kecil dari 1, yaitu 0,7576 maka usulan proyek perluasan ini ditolak.

Tabel 4.19 Penilaian Investasi yang Diisyaratkan

No Teknik Analisis

Hasil Perhitungan

Yang disyaratkan (r)

Kriteria Penilaian

Rekomendasi Layak/Tidak

Layak 1 ARR 10,35 % 13,5 ARR < r Tidak Layak 2 PP 8,98 10 Tahun PP < Umr Ekonomis Layak 3 NPV - 1.559.159.848,58 positif Negatif Tidak Layak 4 IRR 10,147 % 13,5 IRR < r Tidak Layak 5 PI 0,7576 1 PI < 1 Tidak Layak Sumber: Data diolah