bab 4 hasil dan analisis penelitian -...
TRANSCRIPT
37
BAB 4
HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
PT. Mirassa Food Industry merencacakan untuk melakukan perluasan dengan
penambahan agen distribusi hal tersebut dilakukan karena saat ini PT. Mirassa Food Industry
pendistribusian produknya belum merata keseluruh daerah jabotabek khususnya karena
terhambat oleh biaya pengiriman. Oleh karena itu perlu penambahan agen untuk menjangkau
pasar tersebut. Pendirian agen ini perlu dikaji kelayakannya agar dapat memberikan keuntungan
yang optimal atau tidak terutama dari aspek keuangan. Berikut ini hasil dan analisis penelitian
kami :
4.1 Aspek Hukum
4.1.1 Pelaku Bisnis
Pelaku bisnis agen distribusi ini masih bernaungan dibawah perusahaan PT. Mirasa
Food Industri karena rencana pendirian agen ini merupakan rencana perluasan
usaha PT. Mirasa Food Industri.
4.1.2 Bentuk Badan Usaha
Bentuk badan Usaha PT. Mirasa Food Industri adalah PT ( Perseroan Terbatas ).
4.1.3 Perizinan
• Izin perluasan usaha
• Izin lokasi
• Izin instalasi listrik dan telepon
Biaya perizinan di asumsikan sebesar Rp. 10.000.000,-.
4.2 Aspek Pasar dan Pemasaran
4.2.1 Pasar
• Bentuk Pasar Perusahaan
Bentuk pasar agen ini adalah oligopoly dimana PT, Mirasa Food Industry sebagai
Produsen makanan dengan produknya berupa keripik singkong
38
• Peramalan Penjualan
Dalam peramalan penjualan kami menggunakan perhitungan metode trend linier
berdasarkan data penjualan perusahaan yang sudah berjalan selama 5 tahun
terakhir. Proyeksi peramalan penjualan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Penjualan
PT. Mirassa Food Industry Tahun 2000 s/d 2004
No Tahun Hasil Penjualan 1 2000 Rp. 2.078.206.900 2 2001 Rp. 3.895.135.000 3 2002 Rp. 4.903.699.100 4 2003 Rp. 3.988.315.000 5 2004 Rp. 5.100.560.000
Sumber: PT. Mirassa Food Industry
Tabel 4.2 Peramalan Penjualan PT. Mirassa Food Industry
TAHUN X Y X² XY 2000 -2 2078206900 4 -4156413800 2001 -1 3895135000 1 -3895135000 2002 0 4903699100 0 0 2003 1 3988315000 1 3988315000 2004 2 5100560000 4 10201120000
- 19965916000 10 6137886200 Sumber: Data diolah
Y = a + bx
Y2007 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (4)
= 3.993.183.200 + 2.455.154.480
= 6.448.337.680
Y2008 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (5)
= 3.998.183.200 + 3.068.943.100
= 7.061.126.300
Y2009 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (6)
= 3.993.183.200 + 3.682.731.720
= 7.675.914.920
Y2010 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (7)
= 3.993.183.200 + 4.296.520.340
39
= 8.289.703.540
Y2011 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (8)
= 3.993.183.200 + 4.910.308.960
= 8.903.492.160
Y2012 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (9)
= 3.993.183.200 + 5.524.097.580
= 9.517.280.780
Y2013 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (10)
= 3.993.183.200 + 6.137.886.200
= 10.131.069.400
Y2014 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (11)
= 3.993.183.200 + 6.751.674.820
= 10.744.858.020
Y2015 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (12)
= 3.993.183.200 + 7.365.463.440
= 11.358.646.640
Y2016 = 3.993.183.200 + 613.788.620 (13)
= 3.993.183.200 + 7.979.252.060
= 11.972.435.260
Dari perhitungan diatas, berikut ini hasil proyeksi penjualan dari tahun 2006 sampai dengan 2016
Tabel 4.3 Proyeksi Penjualan
No Tahun Proyeksi
Penjualan 1 2007 Rp. 6.448.337.680 2 2008 Rp. 7.061.126.300 3 2009 Rp. 7.675.914.920 4 2010 Rp. 8.289.703.540 5 2011 Rp. 8.903.492.160 6 2012 Rp. 9.517.280.780 7 2013 Rp. 10.131.069.400 8 2014 Rp. 10.744.858.020 9 2015 Rp. 11.358.646.640 10 2016 Rp. 11.972.435.260
Sumber: Data diolah
40
4.2.2 Pemasaran
• Posisi dipasar
Menurut lembaga Manajemen PPM penjualan produk snack berasa tahun
2004 sebesar Rp. 5.25 triliun dan penjualan Perusahaan PT. Mirasa Food
Industri tahun 2004 mencapai Rp. 5,1 Milyar. Diharapkan dengan adanya
agen baru dapat meningkatkan penjualannya.
• Pemasaran
Saluran distribusi agen ini sebagai berikut :
Gambar 4.1 Saluran Distribusi
4.3 Aspek Teknis dan Teknologi
4.3.1 Manajemen Operasional
• Lokasi
Lokasi yang dipilih pendirian agen ini adalah di daerah pondok gede.
• Lay Out
Gambar 4.2 Lay Out Agen
8 7
1 6 5 3
4
2
AGEN
TOKO-TOKO / PENGECER
KONSUMEN
41
1. Ruang Pengemasan
2. Gudang
3. Ruang Kantor
4. Ruang Tamu
5. Toilet
6. Pos Satpam
7. Parkiran
4.3.2 Operasional
• Proses produksi dan operasi
Untuk pengemasan menggunakan 1 mesin pack jumbo dan 2 mesin pack kesil.
UntuK bahan baku keripik singkong didapatkan dari pabrik PT.Mirasa Food yang ada
di Magelang berikut ini alur produksi pengemasan dai agen
Gambar 4.3 Alur Pengemasan
o Mesin jumbo 150 gr 2,4 dtk/bungkus
o Mesin kecil 18 gr 1 dtk/bungkus
o Jam kerja 07.00 s/d 15.00 kantor
o Jam kerja mesin 7 jam
Untuk anggaran produksi disesuaikan dengan anggaran proyeksi penjualan yang telah
diramalkan.
Bahan Baku Keripik jadi
Pengemasan
Packaging
42
4.4 Aspek Manajemen
Gambar 4.4 Rencana Struktur Organisasi
1. Direktur
Tugas dan tanggung jawab
• Merumuskan, menyusun dan mentapkan rancangan jangka panjang yang akan
dilaksanakan.
• Menerima laporan perusahaan dari manajer divisi.
MANAJER
SEKRETARIS
KABAG Personalia& Umum
Administrasi Gudang
Cleaning Service
Pengiriman
Pemasaran
KABAG Penjualan
KABAG Keuangan & Akuntansi
KABAG Produksi
Satpam Operator
DIREKTUR
43
2. Manajer
Tugas dan tanggung jawab
• Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada karyawan dalam melaksanakan
operasi perusahaan.
• Bertanggung jawab penuh atas perusahaan baik dari segi intern maupun
eksteren.
• Memberikan wewenang untuk memberikan tugas kepada semua bagian
dibawahnya.
3. Serkretaris
Tugas dan tanggung jawab
• Membantu persiapan laporan bulanan setiap bulannya sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan serta mengatur jadwal rapat dan membuat notulen rapat
• Mengelola berkas-berkas surat masuk, surat keluar dan bertanggung jawab
kepada direktur utama.
4. Kabag Penjualan
Tugas dan tanggung jawab
• Mengusahakan agar volume penjualan meningkat.
• Memperluas daerah pemasaran hasil produksi perusahaan.
• Bertanggung jawab atas transaksi penjualan yang terjadi.
5. Kabag Produksi
Tugas dan tanggung jawab
• Bertanggung jawab atas gudang.
• Mengawasi proses pengemasan produk jadi.
• Bertanggung jawab atas bahan baku kemasan.
• Mengawasi jalannya proses pengemasan.
• Bertanggung jawab atas hasil pengemasan.
44
6. Kabag Keuangan dan Akuntansi
Tugas dan tanggung jawab
• Bertanggung jawab atas perhitungan aset perusahaan.
• Mengawasi cash flow perusahaan.
• Bertanggung jawab kepada seksi-seksinya.
7. Kabag Personalia dan Umum
Tugas dan tanggung jawab
• Bertanggung jawab atas semua bagian yang ada dibawahnya.
• Memberikan keputusan terakhir di bagiannya, menyangkut perekrutan dan
lainnya.
• Mengawasi operasional perusahaan dalam hal personalia dan umum.
8. Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab
• Melayani calon konsumen agar puas.
• Memperkenalkan produk kepada konsumen.
• Mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk yang dijual.
9. Pengiriman
Tugas dan tanggung jawab
• Mengawasi proses pengiriman sampai tujuan.
• Bertanggung jawab atas barang yang dikirim apabila ada kerusakan.
• Melakukan pengiriman sesuai perjanjian yang telah disepakati.
10. Administrasi Gudang
Tugas dan tanggung jawab
• Bertanggung jawab atas persediaan di gudang.
• Mengawasi masuknya bahan baku ke gudang.
45
11. Cleaning Service
Tugas dan tanggung jawab
• Bertanggung jawab atas kebersihan
• Menelihara inventaris pabrik
12. Satpam
Tugas dan tanggung jawab
• Mengawasi dan bertanggung jawab penuh atas keamanan
• Mencatat setiap tamu yang datang
13. Operator
Tugas dan tanggung jawab
• Menerima telepon yang masuk
• Mencatat telepon yang masuk
Menghubungkan telepon yang masuk ke karyawan yang lain yang bersangkutan
4.5 Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek kunci dari suatu studi kelayakan. Dikatakan demikian,
karena sekalipun aspek lain tergolong layak, jika aspek keuangan memberikan hasil yang
tidank layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak akan memberikan manfat
ekonomis.
Dalam penelitian ini kami asumsikan studi kelayakan proyek investasi perluasan usaha
PT. Mirasa Food Industry dengan keadaan sebagai berikut :
• Harga tetap
• Kapasitas produksi mampu merespon tambahan permintaan
• Keadaan perekonomian dalam masa perkembangan dengan tingkat inflasi
moderat dan tidak berfluktuasi.
Dengan asumsi- asumsi di atas Berikut ini kajian kami dalam aspek keuangan:
46
4.5.1 Nilai Investasi
Sebelum melakukan penelitian aspek keuangan dengan metode penilaian investasi
terlebih dahulu kami mencari berapa nilai investasi awal untuk mendirikan agen tersebut,
berikut ini nilai investasi yang kami dapatkan :
Nilai investasi didalamnya terdapat aktiva tetap ditambah modal kerja
Nilai Investasi = aktiva tetap + modal kerja
Dana nilai investasi tahun ke-1 2007 yang dibutuhkan untuk proyek ini adalah:
• Akiva Tetap
Tabel 4.4 Total Nilai Aktiva Tetap
No Aktiva Tetap Berwujud Keterangan Total 1 Tanah 400 m2 Rp. 280.000.000 2 Gedung 1 Unit Rp. 250.000.000 3 Mesin Pack Jumbo 1 Unit Rp. 100.000.000 4 Mesin Pack Kecil 2 Unit Rp. 80.000.000 5 Mobil Box 3 Unit Rp. 240.000.000 6 Telepon 1 Unit Rp. 100.000 7 Faximil 1 Unit Rp. 1.000.000 8 Meja Panjang 1 Unit Rp. 1.000.000 9 Meja Kantor 1 Unit Rp. 1.000.000 10 Loker 1 Unit Rp. 500.000 11 Meja Operator 1 Unit Rp. 1.000.000 12 Komputer 1 Unit Rp. 4.000.000 13 Printer 1 Unit Rp. 500.000 14 AC kantor 2 Unit Rp. 4.000.000 15 AC Ruang Produksi 4 Unit Rp. 8.000.000
Total Aktiva Tetap Berwujud Rp. 971.100.000
No Aktiva Tetap Tidak Berwujud Keterangan Total 1 Biaya Survei Pendahuluan Rp. 1.000.000 2 Biaya Instalasi Pra Operasi Rp. 10.000.000
Total Aktiva Tetap Tidak Berwujud Rp. 11.000.000 Total Nilai Aktiva Tetap Rp. 982.100.000
Sumber : Data diolah
• Modal Kerja
Modal kerja yang dibutuhkan untuk proyek ini pada Tahun ke-1 yakni tahun 2007
dengan proyeksi penjualan Rp. 6.448.337.680 memerlukan biaya Produksi yaitu
47
sebesar Rp. 5.032.282.800,- ( 78 % dari proyeksi penjualan ) . Yang termasuk dalam
modal kerja adalah :
Tabel 4.5 Proyeksi Modal Kerja
Keterangan ModaL kerja Biaya Produksi Rp. 5.032.282.800,- Biaya Gaji Karyawan Tetap Rp. 300.600.000,- Biaya Umum dan Administrasi Rp. 92.280.000,- Cadangan kas Rp. 25.000.000,- Total Rp. 5.450.162.800,-
Sumber: Data diolah
Berikut ini adalah Jumlah Nilai Investasi awal proyek investasi awal perluasan usaha
penambahan agen PT. Mirasa Food Industry :
Jumlah Dana Nilai Investasi = Aktiva Tetap + Modal Kerja
Jumlah Dana Nilai Investasi = Rp. 982.100.000,- + Rp. 5.450.162.800,-
= Rp. 6.432.262.800
Dalam dana investasi awal sebasar Rp. 6.432.262.800,- ini sumber dana nya terdiri dari
modal sendiri Rp. 2.932.262.800,- yang ditentukan berdasarkan Neraca Perusahaan dan
pinjaman Rp. 3.500.000.000,- dengan bunga pinjaman sebesar 13.5 %. Berikut ini tabel
angsuran pinjaman bank :
Tabel 4.6 Angsuran Pinjaman Bank
Tahun Pokok
Pinjaman Angsuran Bunga 13.5%
Sisa Pinjaman
2007 3.500.000.000 350.000.000 472.500.000 3.150.000.000 2008 3.150.000.000 350.000.000 425.250.000 2.800.000.000 2009 2.800.000.000 350.000.000 378.000.000 2.450.000.000 2010 2.450.000.000 350.000.000 330.750.000 2.100.000.000 2011 2.100.000.000 350.000.000 283.500.000 1.750.000.000 2012 1.750.000.000 350.000.000 236.250.000 1.400.000.000 2013 1.400.000.000 350.000.000 189.000.000 1.050.000.000 2014 1.050.000.000 350.000.000 141.750.000 700.000.000 2015 700.000.000 350.000.000 94.500.000 350.000.000 2016 350.000.000 350.000.000 47.250.000 0
Sumber: Data diolah
48
4.5.2 Biaya Penyusutan
Biaya-biaya yang termasuk biaya penyusutan selain nilai tanah adalah penyusutan
gedung, mesin-mesin, kendaraan dan penyusutan peralatan kantor. Perhitungan penyusutan
dihitung pertahun dengan manfaat pemakaian selama umur proyek yaitu 10 tahun. Perincian
mengenai penyusutan sebagai berikut :
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
• Gedung
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 250.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : Rp. 100.000.000
Penyusutan = 250.000.000 – 100.000.000 10
Penyusutan = 15.000.000
• Mesin Pack Jumbo
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 100.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : Rp. 20.000.000
Penyusutan = 100.000.000 – 20.000.000 10
Penyusutan = 8.000.000
• Mesin Pack Kecil 2 Unit
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 80.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
49
3. Nilai Sisa : Rp. 10.000.000
Penyusutan = 80.000.000 – 10.000.000 10
Penyusutan = 7.000.000
• Mobil Box 3 Unit
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 240.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : Rp. 60.000.000
Penyusutan = 240.000.000 – 60.000.000 10
Penyusutan = 18.000.000
• Telepon
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 100.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : 0
Penyusutan = 100.000 – 0 10
Penyusutan = 10.000
• Faximile
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 1.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : 0
Penyusutan = 1.000.000 – 0 10
Penyusutan = 100.000
• Meja Panjang
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
50
1. Nilai : Rp. 1.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : 0
Penyusutan = 1.000.000 – 0 10
Penyusutan = 100.000
• Meja Kantor
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 1.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : 0
Penyusutan = 1.000.000 – 0 10
Penyusutan = 100.000
• Loker
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 500.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : 0
Penyusutan = 500.000 – 0 10
Penyusutan = 50.000
• Meja Operator
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 1.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : 0
Penyusutan = 1.000.000 – 0 10
51
Penyusutan = 100.000
• Komputer
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 4.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : Rp. 500.000
Penyusutan = 4.000.000 – 500.000 10
Penyusutan = 350.000
• Printer
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 500.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : 0
Penyusutan = 500.000 – 0 10
Penyusutan = 50.000
• AC kantor 2 Unit
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 4.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
3. Nilai Sisa : Rp. 500.000
Penyusutan = 4.000.000 – 500.000 10
Penyusutan = 350.000
• AC Ruang Produksi 4 Unit
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
1. Nilai : Rp. 8.000.000
2. Umur ekonomis : 10 Tahun
52
3. Nilai Sisa : Rp. 1.000.000
Penyusutan = 8.000.000 – 1.000.000 10
Penyusutan = 700.000
Tabel 4.7 Proyeksi Penyusutan Per Tahun
No Aktiva Tetap Berwujud Per Tahun 1 Gedung 15.000.000 2 Mesin Pack Jumbo 8.000.000 3 Mesin Pack Kecil 7.000.000 4 Mobil Box 18.000.000 5 Telepon 10.000 6 Faximil 100.000 7 Meja Panjang 100.000 8 Meja Kantor 100.000 9 Loker 50.000 10 Meja Operator 100.000 11 Komputer 350.000 12 Printer 50.000 13 AC kantor 350.000 14 AC Ruang Produksi 700.000
Total 49.910.000 Sumber: Data diolah
Penyusutan = Aktiva Tetap – Nilai Sisa Umur Ekonomis
Penyusutan = 982.100.000 – 483.000.000 10
Penyusutan = 499.100.000 10
Penyusutan = 49.910.000
Dengan hasil perhitungan di atas dapat diketahui diketahui bahwa penyusutan per
tahun dari tahun ke-1 2007 sampai tahun ke-10 2016 adalah sebesar Rp. 49.910.000,- /tahun.
53
4.5.3 Proyeksi Biaya Operasional
Biaya Yang termasuk biaya-biaya operasional adalah biaya karyawan, biaya kantor, biaya
cetak, biaya pemeliharaan mesin, biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan kendaraandan
biaya transportasi. Pada Desember 2005 inflasi tercatat mencapai tingkat 16%
(www.investorindonesia.com). Kenaikan inflasi ini diakibatkan adanya kenaikan BBM sebanyak
114%,dan diperkirakan pada tahun 2007 tingkat inflasi akan menurun menjadi 1 digit. Jadi
Biaya-biaya tersebut tiap tahunnya kami asumsikan akan mengalami kenaikkan sesuai dengan
tingkat inflasi yang diramalkan untuk tahun 2007 sebesar 10 %.
4.5.3.1 Biaya gaji Karyawan
• Biaya karyawan
Biaya gaji karyawan besarnya sesuai dengan tingkatan level pendidikan dan level jabatan.
Berikut ini adalah perincian table proyeksi biaya gaji karyawan untuk tahun ke-1 2007
dimana untuk gaji pada awal proyek disesuaikan dengan gaji jabatan yang sama pada divisi
sebelumnya :
Tabel 4.8 Proyeksi Biaya Gaji Karyawan
No Jabatan Jumlah Gaji Perbulan Gaji Pertahun 1 Manajer 1 2.500.000 30.0000002 Serkretaris 1 1.500.000 18.000.0003 Kabag Penjualan 1 1.500.000 18.000.0004 Kabag Produksi 1 1.500.000 18.000.0005 Kabag Keuangan & Akuntansi 1 1.500.000 18.000.0006 Kabag Personalia & Umum 1 1.500.000 18.000.0007 Pemasaran 2 2.400.000 28.800.0008 Pengiriman 6 7.200.000 86.400.0009 Administrasi Gudang 1 1.200.000 14.400.00010 Cleaning Service 2 1.700.000 20.400.00011 Satpam 2 1.700.000 20.400.00012 Operator 1 850.000 10.200.000
Total 25.050.000 300.600.000 Sumber: Data diolah
Setelah kami memproyeksikan biaya gaji karyawan untuk Tahun ke-1 2007 kami akan
memproyeksikan untuk tahun – tahun berikutnya sampai tahun ke-10 2016. Proyeksi biaya gaji
54
karyawan ini mengalami kenaikan sebesar 10 % tiap tahunnya dari inflasi yang telah kami
asumsikan untuk kenaikan biaya-biaya operasional. Berikut ini tabel proyeksi biaya gaji karyawan
dari tahun ke-1 2007 sampai dengan tahun ke-10 2016 :
Tabel 4.9 Proyeksi Biaya Gaji Karyawan
Tahun Gaji Karyawan 2007 300.600.000 2008 330.660.000 2009 363.726.000 2010 400.098.600 2011 440.108.460 2012 484.114.306 2013 532.531.236 2014 585.784.360 2015 644.362.796 2016 708.799.075
Sumber: Data diolah
4.5.3.2 Biaya Umum
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya umum adalah biaya kantor, biaya cetak, biaya
pemeliharaan mesin, biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan kendaraan, biaya
transportasi, biaya pemasaran. Biaya-biaya ini mengacu dari laporan laba rugi perusahaan yang
kami persentasekan untuk tahun ke-1 2007 dan untuk tahun selanjutnya mengalami kenaikan
berdasarkan tingkat inflasi sebesar 10%. Berikut ini proyeksi kenaikan biaya-biaya umum
berdasarkan tingkat inflasi sebesar 10% :
Tabel 4.10 Proyeksi Biaya Umum
Tahun Biaya Umum 2007 Rp. 92.280.000,- 2008 Rp. 101.508.000,- 2009 Rp. 111.658.800,- 2010 Rp. 122.824.680,- 2011 Rp. 135.107.148,- 2012 Rp. 148.617.862,- 2013 Rp. 163.479.649,- 2014 Rp. 179.827.613,- 2015 Rp. 197.810.375,- 2016 Rp. 217.591.412,-
Sumber: Data diolah
55
yang termasuk ke dalam biaya umum adalah sebagai berikut :
• Biaya Kantor
Biaya kantor adalah untuk biaya keperluan kantor. Berikut ini biaya kantor dari tahun ke-1
sampai tahun ke-10 :
Tabel 4.11 Proyeksi Biaya Kantor
Tahun Biaya Kantor 2007 27.600.000 2008 30.360.000 2009 33.396.000 2010 36.735.600 2011 40.409.160 2012 44.450.076 2013 48.896.083 2014 53.784.591 2015 59.163.051 2016 65.079.356
Sumber: Data diolah
• Biaya Cetak
Biaya cetak pembuatan buku nota, cetak laporan dan keterangan-keterangan lain, beriktut
ini tabel proyeksi buaya cetak :
Tabel 4.12 Proyeksi Biaya Cetak
Tahun Gaji Cetak 2007 700.000 2008 770.000 2009 847.000 2010 931.700 2011 1.024.870 2012 1.127.357 2013 1.240.092 2014 1.364.101 2015 1.500.512 2016 1.650.563
Sumber: Data diolah
56
• Biaya Pemeliharaan Mesin
Biaya pemeliharaan mesin adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga kodisi mesin tetap
baik dalam masa pemanfaatannya pemeliharaan ini seperti servis atau
memperbaiki/mengganti bagian yang akan usang. Berikut ini biaya tiap tahunnya :
Tabel 4.13 Proyeksi Biaya Pemeliharaan Mesin
Tahun Biaya Pemeliharaan Mesin 2007 30.000.000 2008 33.000.000 2009 36.300.000 2010 39.930.000 2011 43.923.000 2012 48.315.300 2013 53.146.830 2014 58.461.513 2015 64.307.664 2016 70.738.430
Sumber: Data diolah
• Biaya Pemeliharaan Gedung
Biaya pemeliharaan gedung ini seperti biaya pengecatan, kebersihan :
Tabel 4.14 Proyeksi Biaya Pemeliharaan Gedung
Tahun Biaya Pemeliharaan Gedung 2007 1.200.000 2008 1.320.000 2009 1.452.000 2010 1.597.200 2011 1.756.920 2012 1.932.612 2013 2.125.873 2014 2.338.460 2015 2.572.306 2016 2.829.537
Sumber: Data diolah
57
• Biaya Pemeliharaan Kendaraan
Biaya pemeliharaan kendaraan adalah biaya perawatan kendaraan agar kendaraan
mempunyai manfaat ekonomis sampai umur proyek. Perawatan yang dilakukan adalah ganti
oli, servis mesin dan lain -lain. Berikut ini proyeksi biaya pemeliharaan kendaraan dari tahun
ke-1 2007 sampai tahun kw-10 2016 :
Tabel 4.15 Proyeksi Biaya Pemeliharaan Kendaraan
Tahun Biaya Pemeliharaan Kendaraan 2007 2.700.000 2008 2.970.000 2009 3.267.000 2010 3.593.700 2011 3.953.070 2012 4.348.377 2013 4.783.214 2014 5.261.536 2015 5.787.689 2016 6.366.458
Sumber: Data diolah
• Biaya Transportasi
Biaya transportasi adalah biaya pengiriman produk perusahaan dari agen ke toko-toko retail.
Biaya transportasi ini berupa pembelian Bahan Bakar Minyak ( Bensin ) untuk kendaraan.
Berikut ini perinciannya :
Tabel 4.16 Proyeksi Biaya Transportasi
Tahun Biaya Transportasi 2007 28.080.000 2008 30.888.000 2009 33.976.800 2010 37.374.400 2011 41.111.928 2012 45.223.120 2013 49.746.432 2014 54.719.976 2015 60.191.973 2016 66.211.171
Sumber: Data diolah
• Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan memperkenalkan produk
berusahaan seperti iklan di media cetak dan lembaran brosur produk :
58
Tabel 4.17 Proyeksi Biaya Pemasaran
Tahun Biaya Pemasaran 2007 2.000.000 2008 2.200.000 2009 2.420.000 2010 2.662.000 2011 2.928.200 2012 3.221.020 2013 3.543.122 2014 3.897.434 2015 4.287.177 2016 4.715.895
Sumber: Data diolah
4.5.4 Metode Penilaian Investasi
Setelah semua data keuangan diringkas dan disusun dalam bentuk aliran kas proyek,
selanjutnya akan dilakukan analisis untuk menilai proyek tersebut dari aspek keuangan apakah
usulan proyek tersebut layak atau tidak layak. Tabel Proyeksi laba rugi terlampir. Pada penilaian
investasi ini akan dinilai dengan metode, Average Rate of Return (ARR), Pay Back Period, Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), serta Profitability Index (PI), Berikut ini
perincian penilaian investasi sebagai berikut :
Tabel 4.18 Proyeksi Laba Setelah Pajak
Tahun Ke- Laba Setelah Pajak OCF 1 135688392 185598392
2 266507807.4 316417807.4 3 391865833.8 441775833.8
4 513136349.1 563046349.1 5 630128400.3 680038400.3
6 742414142.7 792324142.7 7 849522944.7 899432944.7
8 950937111.9 1000847112
9 1046087181 1095997181 10 1134346743 1184256743
Total 6660634906 7159734906 Sumber: Data diolah
59
4.5.4.1 Metode Average Rate of Return (ARR)
Metode ARR mengukur profitabilitas suatu investasi dari segi akuntansi
konvensional dengan cara membagi Earning After Tax (EAT) dengan initial
investment, baik total investment maupun average investment.
ARR = Laba Setelah Investasi
Nilai Investasi
ARR = 6.660.634.906 : 10 x 100 %
6.432.262.800
ARR = 666.063.490 x 100 %
6.432.262.800
ARR = 10,35 % < 13,5 % (Tidak Layak)
Jadi ARR yang dihasilkan sebesar 10,35%< Return yang diharapkan sebesar
13,5%, maka usulan proyek perluasan berdasarkan penilaian metode ARR tidak layak.
Perlu diperhatikan kembali bahwa metode ARR memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak
memperhatikan nilai waktu dari uang, tidak diperhatikan panjang pendeknya umur
proyek yang direncanakan.
4.5.4.2 Metode Pay Back Period
Untuk mengetahui atau mengukur seberapa cepat proyek perluasan ini bisa
kembali.
Pay Back Period = Nilai Investasi
Aliran Kas Masuk
Pay Back Period = 6.432.262.800
7.159.734.906 : 10
Pay Back Period = 8,98 < 10 Tahun (Layak)
60
Jadi karena umur ekonomis proyek 10 Tahun, maka berdasarkan analisis Pay Back Period
yakni 8 Tahun 11 bulan maka usulan proyek perluasan ini layak dilaksanakan. Tapi perlu
diingat bahwa metode Pay Back Period memiliki beberapa kelemahan seperti tidak
dihitungnya nilai waktu dari uang dan tidak memperhatikan besar cash inflow setelah masa
payback.
4.5.4.3 Metode Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai investasi sekarang dengan
nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di
masa yang akan datang. Adapun perhitungan NPV pada Proyek perluasan ini adalah :
NPV = -Io+ OCF + OCF +…+(OCF+TCF)
(1+r) (1+r)² (1+r)n
NPV (13,5%) = -6.432.262.800 + 185.598.392+ 316.417.807,4 + 441.775.833,8
(1+0,135) (1+0,135)² (1+0,135)3
+ 563.046.349+ 680.038.400,3 + 792.324.142,9 + 899.432.944,6
(1+0,135)4 (1+0,135)5 (1+0,135)6 (1+0,135)7
+ 1.000.847.112 + 1.095.997.181 + (1.184.256.743+5.933.162.800)
(1+0,135)8 (1+0,135)9 (1+0,135)10
NPV (13,5%) = -6.432.262.800 + 185.598.392+ 316.417.807,4 + 441.775.833,8
1,135 1,288225 1,462135325
+ 563.046.349+ 680.038.400,3 + 792.324.142,9 + 899.432.944,6
1,6595236 1,8835593 2,1378398 2,426448
61
+ 1.000.847.112 + 1.095.997.181 + (1.184.256.743+5.933.162.800)
2,7540187 3,1258112 3,5477958
NPV (13,5%) = -6.432.262.800 + 163.522.812,335 + 245.623.089,445 + 302.144.275,603
+ 339.281.917,473 + 361.039.018,15 + 370.619.043,999 + 370.678.846,033
+ 363.413.331,943 + 350.628.080,48 + 2.006.152.536,46
NPV (13,5%) = -6.432.262.800 + 4.873.102.951,42
NPV (13,5%) = - 1.559.159.848,58 (Tidak Layak)
Dengan demikian hasil perhitungan NPV pada proyek perluasan ini adalah bahwa hasil NPV
sebesar Rp – 1.569.159.848,58 yang menunjukan hasil negatif, berarti proyek perluasan
ini dinyatakan tidak layak
4.5.4.4 Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini mnenghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang, apabila tingkat
bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang diisyaratkan),
maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.
Untuk memperoleh nilai IRR dipergunakan metode uji coba dengan menggunakan
berbagai tingkat suku bunga yang relevan. Setelah dilakukan uji coba maka ditemukan
tingkat suku bunga sebesar 5% dan 13,5%. Uraiannya adalah sebagai berikut :
NPV(5%) = -6.432.262.800 + 185.598.392+ 316.417.807,4 + 441.775.833,8
(1+0,05) (1+0,05)² (1+0,05)3
+ 563.046.349+ 680.038.400,3 + 792.324.142,9 + 899.432.944,6
(1+0,05)4 (1+0,05)5 (1+0,05)6 (1+0,05)7
+ 1.000.847.112 + 1.095.997.181 + (1.184.256.743+5.933.162.800)
(1+0,05)8 (1+0,05)9 (1+0,05)10
62
NPV(5%) = -6.432.262.800 + 185.598.392+ 316.417.807,4 + 441.775.833,8
1,05 1,1025 1,157625
+ 563.046.349+ 680.038.400,3 + 792.324.142,9 + 899.432.944,6
1,21550625 1,2762815625 1,3400956 1,4071004
+ 1.000.847.112 + 1.095.997.181 + (1.184.256.743+5.933.162.800)
1,477455 1,5513282 1,628894
NPV(5%) = -6.432.262.800 + 176.760.373,333 + 287.000.278,821 + 381.622.575,359
+ 463.219.624,745 + 532.827.880,838 + 591.244.492,482 + 639.210.211,723
+ 677.412.924,252 + 706.489.562,299 + 4.369.479.869,78
NPV(5%) = -6.432.262.800 + 8.825.267.793,63
NPV(5%) = 2.393.004.993,63
Maka diketahui bahwa :
NPV positif = 2.393.004.993,63 dengan r = 5 %
NPV negatif= - 1.559.159.848,56 dengan r = 13,5 %
IRR = r + NPV+ x (r̄ - r+ )
NPV+ – NPV ̄
IRR = 5 % + 2.393.004.993,63 x (13,5 - 5 )
2.393.004.993,63 – (- 1.559.159.848,56 )
IRR = 5 % + 2.393.004.993,63 x (8,5% )
3.952.164.842,21
63
IRR = 5 % + ( 0,6055 ( 8,5% )
IRR = 5 % + 5,147 %
IRR = 10,147 % < 13,5 % (Tidak Layak)
Karena IRR yang dihasilkan pada proyek perluasan ini lebih kecil dari tingkat yang
diisyaratkan, yaitu sebesar 10,147 %, proyek perluasan ini berdasarkan metode IRR dapat
dinyatakan tidak layak.
4.5.4.5 Profitability Index (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas
bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1 maka
proyek dikatakan menguntungkan, tapi jika kurang dari 1 maka diartikan merugikan.
Perhitungan PI pada rencana proyek perluasan ini adalah :
PI = NPV OCF + NPV TCF
Nilai Investasi
PI = 4.873.102.951,42
6.432.262.800
PI = 0,7576 < 1 Tidak Layak
Karena PI hasilnya lebih kecil dari 1, yaitu 0,7576 maka usulan proyek perluasan ini ditolak.
Tabel 4.19 Penilaian Investasi yang Diisyaratkan
No Teknik Analisis
Hasil Perhitungan
Yang disyaratkan (r)
Kriteria Penilaian
Rekomendasi Layak/Tidak
Layak 1 ARR 10,35 % 13,5 ARR < r Tidak Layak 2 PP 8,98 10 Tahun PP < Umr Ekonomis Layak 3 NPV - 1.559.159.848,58 positif Negatif Tidak Layak 4 IRR 10,147 % 13,5 IRR < r Tidak Layak 5 PI 0,7576 1 PI < 1 Tidak Layak Sumber: Data diolah