bab 3.docx

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGANPROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARAIPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

BAB III

PENGENALAN PROYEK

3.1 Prosedur Mendapatkan Proyek

Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk

mencapai hasil yang bersifat khusus pula. Jadi proyek bukanlah merupakan


kegiatan rutin yang dilakukan secara terus menerus melainkan hanya

menyangkut sesuatu jangka waktu tertentu. Setelah tahap desain selesai, maka

tahapan selanjutnya adalah pengadaan / memilih pelaksana konstruksi. Proses

pemilihannya dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

1. Pelelangan

Yaitu pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dengan

pengumuman secara luas melalui media cetak atau pengumuman resmi,


sehingga masyarakat luas/dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi

dapat mengikutinya. Proses pelelangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Pelelangan Terbuka (umum)

Yaitu proses pelelangan yang semua penyedia jasa yang memenuhi syarat dapat

ikut serta. Pelelangan umum ini prosesnya sangat panjang. Secara umum

prosesnya : pembentukan panitia – pengumuman – prakualifikasi – pendaftaran

– pengumuman – penawaran – pelelangan – pengumuman pemenang lelang.


b. Pelelangan Terbatas

Yaitu proses pelelangan yang penyedia jasa yang dapat ikut serta hanya yang

diundang oleh pengguna jasa.

2. Pemilihan Langsung

Yaitu pengadaan barang/jasa tanpa melalui pelelangan dan hanya diikuti

oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat. Pemilihan langsung


ini dilakukan dengan cara membandingkan penawaran dan melakukan negosiasi

baik teknik maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara

teknis dapat dipertanggung jawabkan.

3. Penunjukan Langsung

Yaitu pengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk langsung kepada satu

penyedia barang/jasa.

4. Swakelola


Yaitu pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri

dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri atau upah borongan kerja.

Proses pelelangan yang digunakan untuk mendapatkan proyek

pembangunan Simpang Susun Penjaringan Pantai Indah Kapuk ini

menggunakan cara pelelangan terbatas. Pelelangan terbatas adalah metode

pemilihan penyedia barang/jasa untuk pekerjaan konstruksi dengan jumlah

peserta yang mampu melaksanakan terbatas dan untuk pekerjaan yang


kompleks. Pengumuman mencantumkan peserta yang diundang. Bila ada peserta

lain di luar yang diundang dan memenuhi kualifikasi, wajib diikut sertakan

dalam pelelangan terbatas. Pesertanya harus lulus prakualifikasi. Adapun

prosedur untuk mendapatkan proyek adalah sebagai berikut:

3.1.1 Pengumuman Pelelangan


Pengumuman pelelangan pada tanggal 25 Maret 2011 berdasarkan

surat nomor HM.608/3/3/PL.II-11. Isi pengumuman memuat sekurang-

kurangnya :

a. Nama dan alamat pengguna barang/jasa yang akan mengadakan

pelelangan terbatas.

b. Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau

barang yang akan dibeli.


c. Perkiraan nilai pekerjaan.

d. Syarat-syarat peserta lelang terbatas.

e. Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil dokumen

pengadaan.

3.1.2 Persyaratan Peserta Pelelangan


Persyaratan penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pelelangan

untuk proyek Peninggian dan perkuatan Dermaga 001-004 Pelabuhan

Tanjung Priok adalah sebagai berikut :

1. Penyedia Barang / Jasa yang mempunyai reputasi baik dan memiliki

Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) bidang Sipil, Sub Bidang

Pelabuhan atau Dermaga dengan kualifikasi Besar (B);


2. Berpengalaman dalam melaksanakan 1 (satu) Pekerjaan Dermaga

dengan nilai kontrak minimal sebesar Rp 75.000.000.000 (tujuh

puluh lima milyar rupiah) dalam kurun wwaktu 3 (tiga) tahun

terakhir;

3. Berpengalaman dala melaksanakan 1 (satu) Pekerjaan Lapangan

Penumpukan dengan nilai kontrak minimal sebesar Rp


15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah) dalam kurun wwaktu 3

(tiga) tahun terakhir;

4. Mempunyai dokumen / data hasil sebagai berikut :

Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Bidang Sipil, Sub

Bidang Pelabuhan atau Dermaga dengan Kualifikasi Besar (Grade

7);


Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahannya yang sudah

disahkan oleh Intansi yang berwenang;

Tanda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Instansi yang

berwenang;

Surat Keterangan Domisili Perusahaan yang dikeluarkan oleh

Intansi yang berwenang;

Nomor Pokok Wajib Pajak dan PKP;


Bukti Setoran Pajak Tahun 2009 dan 3 bulan terakhir 2010; dan

Laporan Keuangan Perusahaan 3 tahun terakhir, yang sudah

diaudit KAP.

3.1.3 Prakualifikasi

Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan

kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari

penyedia barang/jasa sebelum memasukkan penawaran. Jumlah


perusahaan yang mendaftarkan diri pada proyek ini berjumlah 7 (tujuh)

perusahaan yang selanjutnya akan mengikuti evaluasi pendaftaran yaitu:

1. PT. Waskita Karya (Persero);

2. PT. Wijaya Karya (Persero);

3. PT. Pembangunan Perumahan (Persero);

4. PT. Nindya Karya (Persero);

5. PT. Hutama Karya (Persero);


6. PT. Sac Nusantara; dan

7. PT. Adhi Karya (Persero).

3.1.4 Evaluasi Pendaftaran

Kemudian dari 7 perusahaan yang mendaftar tersebut akan

mengikuti evaluasi pendaftaran yang berpedoman pada syarat – syarat

perserta lelang, perusahaan yang tidak memenuhi syarat – syarat peserta

lelang akan didiskualifikasi. Dari hasil evaluasi pendaftaran ada 6 (enam)


perusahaan yang akan mengikuti tahap penjelasan umum/aanwijzing

administrasi dan teknis umum, yaitu:





5. PT. Hutama Karya (Persero); dan



3.1.5 Pengambilan Dokumen Pelelangan


Dari hasil evaluasi pendaftaran ada 6 (enam) perusahaan yang

berhak mengambil dokumen pelelangan, yaitu :








Pengambilan dokumen pelelangan dilaksanakan pada :

Tanggal : 1 – 4 April 2011

Waktu : 09.00 – 15.00 WIB

Tempat : PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Lt. 6

Jl. Pasoso No.1, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Berdasarkan standar nasional, dokumen tender meliputi:


a. Undangan lelang

b. Petunjuk kepada peserta lelang

c. Formulir penawaran

d. Syarat-syarat umum dan khusus yang akan ditetapkan

dalam perjanjian

e. Spesifikasi teknik

f. Gambar tender


g. Daftar item dan volume pekerjaan

h. Addendum

3.1.6 Penjelasan Lelang (Aanwijzing)

Sebelum penyerahan dokumen penawaran harga, kepada peserta

pelelangan akan diberikan Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

Pelaksanaan Pekerjaan yang diikuti 6 perusahaan yaitu :








Tanggal : 7 April 2011

Tempat : PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Lt. 6


Jl. Pasoso No.1, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Konsultan perencana akan hadir untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan oleh peserta pelelangan terutama yang

menyangkut masalah teknis. Dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut

:

1. Dalam acara penjelasan lelang, hal yang dijelaskan kepada peserta

lelang mengenai :


a. Metode pengadaan/penyelenggaraan pelelangan.

b. Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua sampul atau

dua tahap).

c. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran.

d. Acara pembukaan dokumen penawaran.

e. Metode evaluasi.

f. Hal-hal yang menggugurkan penawaran.


g. Jenis kontrak yang akan digunakan.

h. Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga

atas penggunaan produksi dalam negeri.

i. Ketentuan dan cara subkontrak sebagian pekerjaan kepada usaha

kecil termasuk koperasi kecil.

j. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan

jaminan penawaran.


2. Peserta sebelum mengajukan penawaran diwajibkan melakukan

peninjauan ke lapangan atas resiko dan biaya sendiri, untuk

memperoleh segala keterangan mengenai keadaan lapangan, dimana

pekerjaan akan dilaksanakan.

3. Peserta diwajibkan juga untuk memperhatikan secara khusus

kewajaran gambar-gambar dan kelengkapan RKS. Peserta tidak

boleh mengabaikan kemungkinan adanya kenyataan kekurangan


dalam gambar-gambar dan RKS yang tidak baik pada hasil

pekerjaan. Dalam hal ini peserta dapat dinyatakan salah, bila dalam

rapat penjelasan pekerjaan ini tidak mengemukakan kekurangan yang

dimaksud.

4. Peserta diberi kesempatan untuk mendapat penjelasan tentang

pedoman-pedoman atau dasar-dasar pelaksanaan, yang akan


diberikan oleh pemberi tugas/panitia pelelangan/konsultan

perencana/konsultan pengawas.

5. Berita acara penjelasan pekerjaan tersebut ditandatangani oleh

sekurang-kurangnya 2 orang wakil peserta.

6. Berita acara penjelasan pekerjaan tersebut pada butir (5) disusun oleh

konsultan perencana, dibawah koordinasi konsultan pengawas dan

panitia pelelangan.


7. Peserta yang tidak hadir pada waktu penjelasan pekerjaan, tidak

diperkenankan mengajukan penawaran.

3.1.7 Pengumpulan dokumen penawaran

Selanjutnya 6 perusahaan yang lulus evaluasi pendaftaran dan

yang telah mengikuti penjelasan umum/annwijzing berhak mengajukan

dokumen penawaran dengan sistem 2 (dua) sampul dimana :

1) Dalam sampul 1 berisikan :


a) Dokumen Administrasi

Surat pengantar berkas penawaran dilampiri dengan foto copy

tanda pengenal;

Surat pernyataan ikut serta pelelangan; dan

Foto copy Surat Jaminan Penawaran.

b) Dokumen Teknis

Proposal metode kerja;


Daftar peralatan yang diusulkan pada pelaksanaan pekerjaan;

Daftar personil pelaksanaan pekerjaan dengan melampirkan

Curriculum Vitae (CV) dan foto copy ijazah;

Struktur organisai pelaksanaan pekerjaan proyek ini;

Sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh instansi terkait yang

disahakan oleh LPJK untuk Project Manager ; dan


Jadwal pelaksanaan pekerjaan (kurva S, barchart, dan network

planning).

Apabila dalam penyampaian dokumen penawaran terdapat

kekurangan dari persayaratan administrasi (kecuali jaminan

penawaran), kepada peserta dapat diberikan kesempatan untuk

melengkapi kekurangan dokumen selambat-lambatnya 2 (dua) hari

hari kerja terhitung sejak pembukaan penawaran.


2) Dalam sampul 2 berisikan dokumen keuangan :

Surat Penawaran Harga/SPH;

Rekapitulasi penawaran harga;

Rincian penawaran harga;

Analisa harga satuan; dan

Daftar harga satuan bahan dan upah.


Pemasukan penawaran terakhir dalam amplop tertutup, paling

lambat tanggal 15 April 2011 jam 15.00 WIB.

3.1.8 Pembukaan sampul 1

Dokumen sampul 1 secara serentak dibuka setelah semua

dokumen penawaran dari tiap-tiap perusahaan terkumpul, yang

dilaksanakan pada:

Tanggal : 18 April 2011


Tempat : Ruang rapat PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Lt. 6, Jl. Pasoso No.1, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pada pembukaan dokumen sampul 1, akan dievaluasi dokumen

administrasi dan dokumen teknis umum dari tiap – tiap perusahaan.

a. Evaluasi Administrasi

Evaluasi administrasi dilakukan terhadap keberadaan

perusahaan, kelengkapan, dan keabsahan penawaran dengan


penelitian sebagai berikut.

1.) Surat pengantar berkas penawaran;

2.) Surat pernyataan ikut serta lelang:

3.) Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya serta

Pengesahan dari Departemen Kehakiman;

4.) Surat Keterangan Domisili Perusahaan;

5.) Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK);


6.) Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

7.) Surat Penetapan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan

PKP;

8.) Bukti setoran pajak tahunan (2009) dan pajak bulanan

November 2010, Desember 2010, dan Januari 2011;

9.) Tidak dalam pengawasan pengadilan;

10.) Laporan Keuangan tahun 2007, 2008, dan 2009 Audited;


11.) Memiliki pengalaman dalam melaksanakan (1) Pekerjaan

Dermaga dengan nilai kontrak minimal sebesar Rp. 75

Milyar dan 1 (satu) Pekerjaan Lapangan Penumpukan

dengan nilai kontrak minimal sebesar Rp. 15 Milyar

dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir; dan

12.) Sertifikat manajemen mutu ISO 9000.

b. Evaluasi Teknis Umum


1) Technical Proposal

2) Daftar Peralatan

3) Daftar Personil

4) Struktur Organisai

5) Sertifikat Keahlian untuk Project Manager dari LPJK

Dari kedua evaluasi tersebut, keenam perusahaan dinyatakan

memiliki berkas yang lengkap dan dapat mengikuti seleksi evaluasi


berikutnya.

3.1.9 Proses Lelang & Evaluasi Penawaran

Pembukaan sampul 2, yang berisikan dokumen penawaran harga

dilakukan pada tanggal 4 Januari 2012, dengan tahapan sebagai berikut :

1. Panitia pelelangan melakukan evaluasi hanya terhadap penawaran

yang sah.


2. Panitia pelelangan tidak akan mengevaluasi penawaran alternatif,

kecuali apabila memang diminta oleh panitia pelelangan

sebagaimana ditetapkan dalam dokumen lelang.

3. Evaluasi harga

Penawaran yang sudah memenuhi persyaratan administrasi dan

persyaratan teknis sesuai denagan hasil evaluasi administrasi dan

evaluasi teknis, akan diteliti lebih lanjut apakah harga penawaran


wajar dan menguntungkan negara serta tidak melampaui dana yang

tersedia. Hanya peserta lelang yang harga penawarannya dinilai

wajar dan menguntungkan Negara yang dapat diusulkan sebagai

calon pemenang lelang.

3.1.10 Berita Acara Hasil Pelelangan ( BAHP )

Oleh panitia kesimpulan hasil evaluasi dituangkan dalam Berita Acara

Hasil Pelelangan (BAHP). Berita acara hasil pelelangan ditandatangani


oleh ketua dan peserta panitia sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah

anggota panitia. Hal-hal yang dibuat dalam BAHP :

- Nama penawar terkoreksi yang lulus evaluasi

- Metode evaluasi yang digunakan

- Unsur-unsur yang dievaluasi

- Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu seperti resume

berkas pelelangan.


3.1.11 Pengumuman Pemenang Lelang

Pemenang lelang diumumkan melalui surat No.

UM.339/2/2/PL.III-12 tanggal 5 Januari 2012 dan diberitahukan oleh

panitia/pejabat pengadaan kepada para peserta selambat-lambatnya 2 hari

kerja setelah diterimanya surat penetapan penyedia barang/jasa dari

pejabat yang berwenang.


Dalam proses pelelangan ini, setelah melalui proses yang ketat, akhirnya

PT. WASKITA KARYA ditetapkan sebagai pemenang lelang penyedia

barang/jasa proyek Peninggian dan Perkuatan Dermaga 001-004

Pelabuhan Tanjung Priok mengalahkan kandidat lainnya dengan Nilai

Kontrak Rp.68.500.000.000,-.

Kemudian terlaksanalah penyerahan pekerjaan dengan ditandai

keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada PT. WASKITA


KARYA selaku kontraktor yang sebelumnya telah diperintahkan

mengurus hal – hal yang wajib dilakukan setelah dinyatakan sebagai

pemenang lelang seperti surat perjanjian kontrak, penyerahan jaminan

pelaksanaan proyek, dan lain – lain.

3.2 Gambaran Umum Proyek


Gambar 3.1 Tampak atas lokasi proyek Peninggian dan Perkuatan Dermaga 001-004 Pelabuhan Tanjung Priok.


Seperti kita ketahui proyek ialah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus,

untuk mencapai suatu hasil yang bersifat khusus pula. Jadi proyek

bukanlah merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan secara terus-menerus,

melainkan menyangkut jangka waktu tertentu saja. Demikian dengan proyek

pembangunan Simpang Susun Penjaringan Pantai Indah Kapuk ini, proyek ini

akan berjalan sesuai dengan dokumen kontrak yang telah disepakati dengan

waktu pelaksanaan 480 hari kalender.


Definisi ini juga berlaku untuk proyek-proyek pekerjaan umum atau

dikenal dengan istilah pekerjaan umum atau konstruksi. Proyek Peninggian dan

Perkuatan Dermaga 001-004 Pelabuhan Tanjung Priok misalnya, kegiatan ini

akan berakhir dengan telah selesainya seluruh komponen yang mendukung

proyek Peninggian dan Perkuatan Dermaga 001-004 Pelabuhan Tanjung Priok.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi terdapat pihak-pihak yang

mengerjakan dan mengelola konstruksi tersebut. Karena pekerjaan konstruksi


dimulai dari pengumpulan data sampai dengan pemakaian/penggunaan

bangunan, maka pihak-pihak yang berperan dalam suatu proyek pun cukup

banyak. Masing-masing pihak tersebut mempunyai tugas, kewajiban dan

tanggung jawab sendiri.

Dalam pelaksanaan unsur-unsur ini saling berkaitan dan berhubungan

mengikuti pola kerja yang telah ditetapkan. Kerjasama dan koordinasi perlu

dijalin antara pihak-pihak tersebut agar diperoleh hasil bangunan/konstruksi


yang memenuhi keinginan semua pihak. Koordinasi dan kerjasama tersebut

didasarkan atas ketentuan/persyaratan teknis maupun administratif.

3.2.1 Data Umum Proyek

Nama Pekerjaan : PENINGGIAN DAN PERKUATAN

DERMAGA 001-004 PELABUHAN

TANJUNG PRIOK

Pemilik Proyek : PT.PELABUHAN INDONESIA II

(PERSERO)


Tahun Pelaksanaan : 2012 -2013

Jangka Waktu Pelaksanaan : 14 bulan

Waktu Pemeliharaan : 365 hari kalender

Kota Administrasi : Jakarta Utara

Kualifikasi : Menengah

Klasifikasi bidang (SubBidang) : Dermaga


Kontraktor : PT. WASKITA KARYA

Nomor Kontrak : 11.06.217.DO-1

Tanggal Kontrak : 22 Mei 2011

Nilai Kontrak : Rp 68.500.064.729,00 (incl, PPN)

Konsultan Pengawas : PT. LAPI ITB

Sumber Dana : PT. PELABUHAN INDONESIA II

(PERSERO)

Jenis Kontrak : LUMP SUM


3.3 Personalia dan Organisasi Proyek

Dalam organisasi proyek ini, tiap karyawan akan diberikan job description

masing–masing. Semua aktivitas mereka berada dalam ruang lingkup bidang – bidang

keahlian mereka dan mereka tahu bagaimana menyesuaikan sasaran pekerjaan mereka

dengan apa yang diupayakan kelompok, dimana mereka memiliki wewenang yang

diperlukan untuk melakukan tugas dan dimana mereka memiliki sarana dan informasi

yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.


Dengan demikian, pengorganisasian adalah bagian dari manajemen yang

mencakup upaya penyusunan struktur peran secara sengaja untuk dilaksanakan oleh

orang–orang dalam suatu organisasi. Disengaja dalam arti untuk memastikan bahwa

semua tugas yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan akan dilaksanakan dan

diharapkan itu dibebankan pada orang yang dapat melakukannya dengan baik.

Pengorganisasian melibatkan upaya :

1. Penentuan aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

2. Pengelompokan aktivitas tersebut kedalam departemen atau bagian.


3. Penugasan kelompok aktivitas seperti itu kepada seorang manajer.

4. Pendelegasian wewenang untuk melaksanakan aktivitas tersebut.

5. Penetapan ketentuan untuk mengkoordinasi aktivitas, wewenang, dan informasi

secara horisontal dan vertikal dalam struktur.

Tujuan dibentuknya struktur organisasi adalah :

1. Menetapkan tujuan bersama dalam struktur organisasi.


2. Mengidentifikasi kegiatan yang diperlukan dalam mencapai tujuan

proyek.

3. Mengelompokan berbagai jenis pekerjaan ke dalam beberapa kelompok.

4. Menentukan tanggung jawab dan wewenang tertentu sesuai dengan

kelompok pekerjaan yang telah dibuat (Job description).

5. Menentukan suatu cara untuk mengkoordinasi hubungan secara vertikal

atau horizontal.


Struktur organisasi proyek melibatkan:

1. Owner (Pengguna Jasa)

2. Penyedia Jasa, yang terdiri dari :

a) Konsultan Perencana

b) Konsultan Pengawas

c) Kontraktor


Pemberi Tugas ( Owner )

PT. Pelabuhan Indonesia II

Hubungan kerja pihak – pihak yang terkait dalam proyek Peninggian dan Perkuatan

Dermaga 001-004 Pelabuhan Tanjung Priok dapat dilihat pada skema berikut :

Keterangan : Hubungan Kerja

Hubungan Fungsional


3.3.1 Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek (Owner) adalah seseorang atau suatu instansi yang

memiliki proyek atau pekerjaan dan kemudian memberikannya pada pihak lain


yang mampu mengerjakan dan melaksanakannya sesuai dengan perjanjian

kontrak kerja. Dalam hal ini pemilik Proyek Peninggian dan Perkuatan

Dermaga 001-004 Pelabuhan Tanjung Priok ini yaitu PT. PELABUHAN

INDONESIA II (Persero) mempunyai kedudukan yang tinggi dalam

memberikan tugas dan koordinasi kerja. Dan untuk merealisasikannya pemilik

proyek mempunyai kewajiban pokok, yaitu

menyediakan dana dalam membiayai proyek. Adapun tugas dan wewenang dari

pemilik proyek adalah :


1. Mempertimbangkan kebutuhan untuk membangun.

2. Menyusun organisasi.

3. Menunjuk Konsultan Perencana.

4. Bertukar informasi dengan Konsultan Perencana.

5. Menerima hasil/laporan kelayakan, merundingkan dan mempertimbangkan

keputusan proyek.

6. Menyetujui jadwal waktu, metode kerja bagi tahapan berikutnya, prosedur

pelelangan dan penyusunan kontrak.


7. Mengambil keputusan mengenai kelanjutan proyek.

8. Menerima laporan dari perencana dan memberi tugas untuk pekerjaan

berikut.

9. Membuat keputusan tentang hal-hal yang perlu.

10. Menyiapkan pengaturan keuangan untuk pembiayaan proyek.

11. Memeriksa dokumen kontrak dan menandatanganinya.

12. Menyiapkan asuransi untuk hal-hal penting.

13. Menyiapkan penyerahan tempat / lapangan kepada kontraktor.


14. Menyerahkan lapangan kepada kontraktor.

15. Memegang teguh kontrak dalam jangka waktu yang ditentukan.

3.3.2 Konsultan Perencana


Konsultan perencana adalah perseorangan/badan hukum yang diberi

tugas oleh pemilik proyek membuat perencanaan lengkap dari suatu

pekerjaan bangunan. Konsultan perencana dalam Proyek Peninggian dan

Perkuatan Dermaga 001-004 Pelabuhan Tanjung Priok ini adalah PT. LAPI

ITB.

Konsultan Perencana berfungsi melaksanakan pengadaan dokumen

perencanaan, dokumen lelang, dokumen untuk pelaksanaan kontruksi,


memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan

penjelasan serta saran penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang

timbul selama tahap kontruksi. Konsultan Perencana

mulai bertugas sejak tahap perencanaan sampai dengan waktu serah terima I

pekerjaan oleh Kontraktor.

Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan perencana antara lain :


a. Melakukan perencanaan struktural atas permintaan pemilik proyek

secara keseluruhan sesuai dengan ide, batas-batas teknis dan

administrasi.

b. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan

perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta

menentukan spesifikasi teknis (persyaratan meterial dan peralatan,

serta metode kerja yang digunakan).


c. Memberikan penjelasan secara detail, baik kepada pemilik proyek

maupun kepada kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang

jelas, meragukan atau yang dapat menimbulkan masalah tertentu,

khususnya yang menyangkut perencanaan demi kelancaran dan

kelangsungan proyek.

d. Bertanggung jawab atas seluruh perencanaan struktural yang dibuat,

perhitungan konstruksi maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB).


e. Melakukan pengujian material, alat dan tenaga kerja.

3.3.3 Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah perseorangan/badan hukum yang diberi

wewenang oleh pemberi tugas (owner) untuk mengawasi pelaksanaan

pembangunan yang dilaksanakan oleh kontraktor. Karena adanya wewenang

tersebut maka pengawas dapat memberikan izin pelaksanaan kepada kontraktor.

Dan yang bertindak sebagai Konsultan Pengawas untuk mengawasi dan

mengendalikan Pelaksanaan Kegiatan Proyek Peninggian dan Perkuatan


Dermaga 001-004 Pelabuhan Tanjung Priok ini adalah PT. LAPI ITB. Tugas

dan kewajiban dari konsultan pengawas adalah :

1. Bertanggung jawab kepada pekerjaan pelaksanaan di lapangan untuk

mencapai mutu pekerjaan kontraktor sesuai spesifikasi teknis.

2. Melakukan pengecekan shop drawing, serta menyetujuinya bersama owner

pekerjaan pelaksanaan.

3. Memberikan pengarahan secara kontinyu kepada kontraktor pelaksana.


4. Mengadakan rapat koordinasi dengan owner dan instansi terkait dan

dilaksanakan satu kali seminggu.

5. Memberikan laporan kepada owner sesuai data di lapangan seperti proses

program.

6. Membuat dan menyusun kemajuan pekerjaan (laporan mingguan dan

bulanan).

7. Membuat dan menyusun berita acara pekerjaan.

8. Meneliti dan memeriksa isi dokumen kontrak dan addendum.


9. Menyiapkan dan menghitung kemungkinan adanya pekerjaan

tambah/kurang.

10. Mengevaluasi permintaan biaya tambah kurang, penambahan/pengurangan

lingkup pekerjaan atau perubahan waktu pelaksanaan yang diajukan

kontraktor.

3.3.4 Kontraktor Pelaksana

Kontraktor adalah perseorangan/badan yang menerima dan

menyelenggarakan pekerjaan bangunan, menurut biaya yang telah tersedia dan


melaksanakan sesuai dengan peraturan dan syarat serta gambar rencana yang

telah ditetapkan. Kontraktor juga dikenal dengan istilah pemborong bangunan.

Dan yang bertindak sebagai Pelaksana Kegiatan Penyedia Jasa Pemborongan

Peninggian dan Perkuatan Dermaga 001-004 Pelabuhan Tanjung Priok adalah

PT. WASKITA KARYA. Tugas dan kewajiban dari kontraktor adalah :

1. Memeriksa dokumen kontrak dan menandatanganinya.

2. Menunjuk karyawan lapangan.

3. Mengatur / menyiapkan asuransi pekerja.


4. Merencanakan program pelaksanaan lapangan bersama dengan sub

kontraktor.

5. Menyiapkan permulaan kerja.

6. Mengambil alih kewenangan dilapangan.

7. Memberitahukan kepada perencana mengenai metode konstruksi.

8. Memberi tahu perencana tentang kemungkinan tuntutan mengenai

perubahan pekerjaan, perpanjangan waktu dan penggantian biaya.

9. Memelihara kemajuan pekerjaan.


10. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam RKS.

11. Menyerahkan pekerjaan apabila pekerjaan telah selesai secara keseluruhan

atau dapat pula diserahkan per bagian pekerjaan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Dalam proyek pembangunan Simpang Susun Penjaringan Pantai Indah Kapuk

ini PT. Waskita Karya mempunyai beberapa bagian yang memiliki tugas dan

tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing, antara lain:

A. Kepala Proyek


Mempelajari dokumen kontrak.

Memimpin survey lokasi proyek sebagai bahan pembuatan perencanaan.

Memilih dan menetapkan metode kontruksi yang akan digunakan.

Bersama-sama dengan Kabag mereview dan menyempurnakan

contruction plan pada waktu tender.

Mengurus serah terima lapangan.

Melakukan persiapan pelaksanaan proyek dilapangan.


Menyelenggarakan rapat moving in.

Mengikuti rapat-rapat dengan pihak pengguna jasa.

Menandatangani laporan proyek baik untuk internal dan eksternal.

Mengajukan penagihan termin/progress payment/claim.

Membina hubungan baik dengan pengguna jasa dan mitra usaha untuk

melancarkan pelaksanaan proyek dan defensive marketing.

Melakukan coaching dan counseling pada bawahannya.


Melakukan pembinaan SDM menjadi tenaga profesional yang

menguasai bisnis, management dan teknologi.

Mengindentifikasi resiko yang mungkin terjadi dan memberi respon

antisipasi. Melakukan pemeliharaan pekerjaan yang diserahkan.

Menggali/menciptakan peluang untuk menambah pendapatan dan

melakukan value engineering.


Mempersiapkan proses penyerahan pertama secara partial atau

keseluruhan.

Melakukan penyerahan akhir bangunan termasuk as built drawing.

Melaksanakan pekerjaan khusus yang diperintahkan oleh

Kadiv/Wakadiv.

Melakukan Pembimbing Penerapan K3LM diproyek.

B. Bidang Teknik


Bidang teknik merupakan bagian yang mengurusi semua pekerjaan

yang sifatnya teknis, yaitu yang berhubungan dengan sistem pelaksanaan

dilapangan mulai dari pembuatan gambar soft drawing, monitoring

pekerjaan, perhitungan berbagai hitungan teknis maupun berdiskusi

mengenai berbagai permasalahan dilapangan. Bidang teknik memiliki

beberapa wewenang sebagai berikut:

1. Kepala Seksi Teknik


Mempelajari dokumen kontrak proyek

Menyiapkan materi rapat moving in dan moving out proyek

Bersama-sama Kasie Keuangan dan Kasie Loglat menyusun cash

flow proyek dan permintaan dana kerja proyek

Mengevaluasi realisasi pedoman umum proyek selama pelaksanaan

Menganalisa kinerja waktu proyek selama proses pelaksanaan


Menganalisis penyimpang biaya yang terjadi, dan melaporkan ke

Kepala Proyek

Menganalisis penyebab keterlambatan dan melaporkan ke Kepala

Proyek

Membuat berita acara progress lapangan untuk tagihan termin proyek

Menganalisis real cost untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu

Mengevaluasi tingkat produktifitas untuk pekerjaan tertentu


Mengevaluasi kinerja sub-kon, mandor dan tukang

Mengevaluasi dan memberi usulan pelaksanaan metode kontruksi

diproyek

Melakukan komunikasi horizontal dengan Kasie lain diproyek

Melaksanakan pekerjaan khusus yang diperintahkan oleh General

Superintendent.


2. Drafter

Memahami gambar konstruksi yang dipersyaratkan di dalam

kontrak.

Menggambar as build drawing dengan ukuran berskala.

Menggambar dengan akurat dan cepat.

Membuat data base gambar-gambar untuk keperluan proyek

atau pemasaran.


Mengembangkan gambar menjadi suatu yang menarik kepada

pemberi tugas atau calon pemberi tugas.

3. Quality Control

Quality Control bertanggung jawab secara utuh untuk semua aspek

hubungan kualitas dengan pelaksanaan di lapangan. Tugas dan tanggung


jawabnya adalah sebagai berikut:

Melaporkan kepada Kepala Proyek

Menyusun dan memelihara sebuah perencanaan QC sesuai dengan

standar ISO dan ketetapan pemerintah.

Mengatur staf departemen Quality

Memastikan bahwa perencanaan kualitas disebarluaskan dan

diimplementasikan pada semua level.


Menyusun dan memelihara program audit bahwa fasilitas audit

internal dan eksternal

Mengorganisir pemeriksaan kualitas

Mengorganisir kursus kesadaran kualitas

Mengkaji laporan (tidak resmi atau hasil kualitasnya tidak sesuai

dengan persyaratan)

Mengorganisir rapat pertemuan bulanan dengan karyawan dan

manajer konsultan


Mempersiapkan laporan ringkasan bulanan mengenai manajemn

kualitas.

4. Surveyor

Melakukan pengecekan ulang titk-titk referensi setiap pekerjaan

akan dilaksanakan

Melakukan pengukuran guna opname pekerjaan.


Memperbaharui sertifikat kalibrasi alat ukur optic minimal 2

tahun satu kali.

Melakukan pengukuran mutual

Memimpin regu/tim pengukuran dalam melakukan pengukuran.

Membantu pemimpin mensosialisasikan K3LM di lapangan.

2.) Bidang Administrasi Kontrak


Bidang ini merupakan bagian yang mengurusi urusan kontrak dan

administrasi pekerjaan serta melakukan penagihan ke Pemilik/Pengguna Jasa

secara berkala sesuai dengna pekerjaan yang dilaksanaan.

1. Kepala Seksi Adkon

Mempelajari dokumen kontrak proyek.

Bersama-sama kasie keuangan dan kasie loglat menyusun cash

flow proyek dan permintaan dana kerja proyek.


Mengevaluasi realisasi pedoman umum proyek selama

pelaksanaan.

Menganalisis kinerja waktu proyek selama proses pelaksanaan.

Membuat berita acara progress lapangan untuk tagihan termijn

proyek.

Bersama-sama seksi keuangan mengurus berita acara tagihan

termin proyek.


Menyiapkan addendum/amandemen kontrak dengan Pemilik

Pekerjaan

Mempersiapkan dan mengurus penyelesaian klaim.

Membuat konsep tentang perjanjian dengan pihak ketiga.

Menganalisis real cost untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Mengevaluasi tingkat produktivitas untuk pekerjaan-perkerjaan

tertentu.


Mengevaluasi kinerja sub PT. Waskita Karya (persero), mandor

dan tukang.

Mengevalasi dan memberi usulan pelaksanaan metode

konstruksi di proyek.

Melakukan komunikasi horizontal dengan Kasie di seksi lain di

proyek.

Membuat konsep surat untuk ditandatangani Kepala Proyek.


2. Staf Adkon

Mengelola dan mengarsipkan dokumen kontrak dan dokumen

proyek.

Merencanakan dan membuat gambar-gambar kerja.

Mengurus ijin-ijin untuk memulai pekerjaan.

Melakukan pendataan subkon, mandor PT. Waskita Karya

(persero) beserta orang-orangnya yang ada di proyek.


Membuat laporan mingguan/bulanan tentang kemajuan

pekerjaan.

Membuat laporan harian kegiatan pelaksanaan proyek,

termasuk laporan cuaca.

3. Quantity Survey

Departemen QS memiliki aktivitas untuk mengontrol kuantitas untuk

klaim pembayaran dan mengecek BQ sejak kontrak sampai hari


pelaksanaan kerja dan membuat standar prosedur untuk pengukuran

kepada owner juga kepada subkontraktor dan untuk myakinkan tidak ada

pekerjaan yang terlupa dan dapat pada waktunya. Depar temen QS

dipimpin oleh manajer yang bertugas dan bertanggung jawab kepada

Kepala Proyek.

3.) Bidang Loglat (Logistik dan Alat)


Bagian ini merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap segala

hal yang berhubungan dengan barang-barang dan peralatan

proyek. Bagian inilah yang menentukan penyediaan alat-alat di lapangan

misalnya penyediaan besi.

1. Kepala Seksi Logistik dan Peralatan


Bersama-sama Kasie teknik dan adkon dan Kasie keuangan

menyusun cash flow proyek dan permintaan dana kerja proyek.

Memberikan informasi harga material dan harga alat untuk

keperluan pelaksanaan proyek.

Mengadakan contoh material untuk mendapatkan persetujuan

dari pihak konsultan pengawas.


Mengadakan material dan alat yang diperlukan di proyek sesuai

schedule.

Melaksanakan perencanaan, pengoperasian, pengendalian

pemeliharaan, dan perbaikan alat termasuk suku cadang.

Mengatur penugasan operator dan mekanik peralatan proyek.

Membuat laporan pengoperasian alat.

Mengelola persediaan material


Mengamankan dan melaporkan material sisa ke divisi.

Membina hubungan dengan supplier material dan peralatan

kontruksi.

Membina hubungan dengan perusahaan penyewa alat

konstruksi.

Membina hubungan dengan perusahaan angkutan/ forwarder.

Menyelenggarakan mobilisasi dan demobilissi alat konstruksi.


Melakukan negosiasi harga material dan sewa alat.

Membuat konsep surat perjanjian pembelian dan sewa alat.

Membantu pimpinan dalam melaksanakan K3LM diproyek.

Melakukan koordinasi dengan staf dibawahnya.

Melakukan komunikasi dengan petugas lain diproyek.

Melakukan evaluasi kinerja supplier proyek.


2. Staf Logistik

Menyiapkan daftar harga material untuk keperluan proyek.


Menyiapkan proses administrasi pembelian dan pengiriman

material proyek.

Menerima dan menyimpan barang/material di gudang.

Melayani pemasukan/pengeluaran material.

Melaksanakan administrasi pergudangan.

Melakukan stock opname secara periodic.


Memonitor/melaksanakan proses pengadaan dan pengiriman

material.

Membuat laporan pemakaian material.

Melaksanakan K3LM ditempat kerja.

3. Staf Plant dan Alat Berat

Batching Plant dan Asphalt Mixing Plant, mengecek kapasitas

produksi dan jadwal syarat pengiriman untuk tiap lokasi.


Pabrikasi girder baja dan mengatur pengiriman yang harus

sesuai dengan jadwal seluruh pekerjaan.

Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan mengatur jadwal

penggunaan alat berat untuk efektifitas dan efisiensi pada lokasi

kerja dan megontrol seluruh alat berat dapat bekerja dengan

baik dan berproduksi dengan baik sesuai target dengan kondisi

yang aman.


4.) Bidang KSDM

Bagian ini merupakan bidang yang mengurusi keuangan

perusahaan serta bertanggung jawab pada pengorganisasian

karyawan perusahaan misalnya mengurusi lembur karyawan dan

gaji karyawan.


1. Kepala Seksi KSDM

Menyusun dan mengendalikan anggaran proyek.

Mengevaluasi laporan keuangan yang dibuat oleh staf.

Melaksanakan pengelolaan Administrasi kepegawaian,

keuangan dan perpajakan proyek.

Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat dan tata usaha

kepala proyek.


Melaksanakan inventaris, pemeliharaan dan pengawasan

penggunaan peralatan kantor proyek.

Memonitor penyelenggaraan tugas-tugas rumah tangga, tata

usaha perjalanan dinas dan pengaturan kendaraan pool proyek.

Membuat laporan keuangan.

Memeriksa proses pembukuan dan pembuatan laporan

keuangan proyek.


Bersama-sama kasie teknik, kasie loglat dan adkon menyiapkan

cash flow proyek.

Mengendalikan likuidasi proyek dengan berpedoman pada cash

flow proyek.

Bersama-sama kasie teknik mengurus berita acara tagihan

termijn proyek.


Mengevaluasi realisasi pendapatan dan biaya proyek

berdasarkan RKA proyek.

Membuat solusi penanggulangan masalah keuangan proyek.

Melakukan sumber daya dibidang personalia dan keuangan.

Memberi petunjuk teknis pelaksanaan tugas staf keuangan.

Menyusun konsep surat untuk ditandatangani kepala proyek.

Membantu pimpinan dalam melaksanakan K3LM diproyek.


2. Staf KSDM

Menyelenggarakan pembukuan keuangan proyek.

Melaksanakan verifikasi bukti pembayaran.

Membuat bukti siap bayar.


Membuat laporan keuangan secara berkala.

Menghitung, memungut dan menyetor pajak penghasilan dan

PPN.

Menghitung beban bunga kredit proyek.

Melaksanakan K3LM ditempat kerja.

Mengurus pencairan termin proyek.

Menyusun cash flow proyek.


Melakukan verifikasi fraktur pajak pemasukkan dan pajak

pengeluaran.

Mengarsipkan bukti-bukti transaksi termasuk pajak.

Membuat laporan perpajakan (SPT, SSP, PPH, Ps. 21, 23)

Membuat koreksi pembukuan laporan keuangan.

Menghitung biaya penyusunan peralatan proyek.

Membantu pengendalian likuiditas proyek.


Menganalisa laporan keuangan proyek.

Membantu kepala proyek didalam melayani pemeriksaan

intern/ekstern.

5.) Kepala Lapangan

Mengkoordinasi para pelaksana/mandor dan sub-kon.


Memimpin pelaksanaan konstruksi/produksi sesuai program

kerja mingguan, metode kerja, gambar kerja dan mengikuti

spesifikasi teknik.

Mengikuti rapat koordinasi dengan pelaksana, mandor dan sub-

kon.

Bersama bagian teknik melaksanakan negosiasi mandor dan

sub-kon.


Memimpin rapat koordinasi dengan para pelaksana, mandor dan

subkon.

Bersama bagian teknik merivew metode kontruksi.

Menekan waste produksi.

Menjalin hubungan baik dengan pengawas pekerjaan/konsultan

untuk kelancaran pekerjaan dilapangan.


Menyetujui hasil pemeriksaan dan pengukuran progress

pekerjaan mandor/sub-kon.

Membantu bagian administrasi kontrak dalam membuat berita

acara kemajuan pekerjaan secara berkala.

Memimpin pelaksanaan dan pengendalian Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3).


Membuat evaluasi laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan

pekerjaan dilapangan.

Menyiapkan/menyusun bahan rapat dengan PT. Trans Lingkar

Kita Jaya.

Melaksanakan K3LM diproyek.

6.) Pelaksana


Mempelajari gambar konstruksi dan gambar kerja (shop

drawing) dengan tingkat komplekasitas dan teknologi

sederhana.

Mempelajari spesifikasi teknik pekerjaan.

Mempelajari metode kerja pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya.


Mengatur alokasi sumber daya (tenaga kerja, material dan alat)

sesuai program kerja mingguan, metode kerja, gambar kerja dan

spesifikasi teknik.

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya berpedoman pada program kerja.

Bersama bagian teknik merivew metode kerja kontruksi.

Menekan waste produksi.


Menjalin hubungan baik dengan pengawas pekerjaan/konsultan

untuk kelancaran pekerjaan dilapangan.

Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan

mandor/sub-kon secara berkala.

Membantu bagian administrasi kontrak dalam membuat berita

acara kemajuan pekerjaan secara berkala.


Melaksanakan koordinasi dan pengendalian Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3).

Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan

pekerjaan dilapangan.

Melakukan koordinasi dengan mandor/sub-kon.

7.) Bidang K3LM (Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan dan

Mutu)


Ruang lingkup K3LM adalah pemenuhan persyaratan OHSAS

18001 : 2007, ISO 14001 : 2004 dan ISO 9001 : 2008. Tujuan dari

K3LM adalah agar dapat menjalankan pekerjaan dalam kondisi aman,

sehat, ramah lingkungan dan dapat memenuhi persyaratan mutu yang

ditentukan oleh spek yang ada, sesuai dengan kebijakan PT. Waskita

Karya.


Bidang ini bertanggung jawab pada sistem keselamatan, kesehatan dan

keamanan pekerja dan proses pelaksanaan pekerjaan termasuk pada

terjaminnya lingkungan yang memenuhi syarat. Beberapa kegiatan yang

dilakukan yaitu pemasangan rambu peringatan, pembersihan jalan kerja,

penyemprotan jalan kerja dengan air serta pengujian-pengujian untuk

menjamin mutu pelaksanaan pekerjaan.


Mewakili Ketua Unit K3LM proyek dalam berhubungan dengan

pihak intern/ekstern khususnya yang berkaitan dengan K3LM kalau

ketua berhalangan.

Melaksanakan administrasi K3LM diproyek.

Menghimpun dan mengolah data K3LM proyek.

Membantu pelaksanaan sosialisasi K3LM kepada seluruh tingkatan

pegawai Waskita, sehingga pemahaman tentang hazard, instruksi


kerja sesuai dengan K3LM.

Mengatur dan mengawas di lapangan, termasuk pengawas alat / perancah.

Mengevaluasi implementasi K3LM proyek.

Membantu terlaksananya peningkatan kesinambungan implementasi

K3LM.

Mengatur standard prosedur K3 dan program rutin K3 termasuk

program pelatihan K3, program inspeksi / audit, dsb.


Mengatur prosedur keamanan lingkungan di lapangan dan melindungi

lingkungan agar mengurangi pengaruh yang merugikan lingkungan

pekerjaan.

Melakukan patroli lapangan setiap hari dan mengaudit subkontraktor

(jika ada), peralatan dan fasilitas untuk memutuskan jika mereka

melakukan pelanggaran dengan peraturan K3.


Berpartisipasi dan membantu tim investigasi kecelakaan untuk

menginvestigasi status dan penyebab kecelakaan, dan menetapkan

suatu pengukuran untuk mencegah kecelakaan serupa.

bab 3.docx

Documents