bab 3 mitos dan ritual “ngalab berkah” di gunung...

27
41 Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukus Gunung Kemukus terletak kurang lebih 29 Km sebelah utara kotaSolo, dariSragen sekitar 34 km ke arah utara. Secara administratif Gunung Kemukus tepatnya terletak di Dusun Kedung Uter dan Dusun Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten Sragen Jawa, Tengah. Kawasan Gunung Kemukus merupakan sebuah bukit dengan ketinggian 300 meter diatas permukaan laut. Dengan dibangunnya waduk Kedung Ombo menjadikan Gunung Kemukus dikelilingi hamparan air. Karena itu tempat ini cukup menarik perhatianbagi setiap oranguntuk menikmati keindahan waduk Kedung Ombo dari puncak bukit. Sebagai tempat wisata spiritual, Gunung Kemukus tidak pernah sepi dari pengunjung. Mereka datang untuk melakukan ritual untuk mendapatkan peruntungan. Ada kepercayaan di masyarakat bahwa Gunung Kemukus adalah tempat untuk mencari penglarisan atau supaya usaha yang digelutinya berhasil. 1 Cerita ini didapatkan dari sebagian orangpengunjungGunung Kemukus yang berprofesi sebagai pedagang. Demi melakukan ritual mereka tidak segan menghabiskan waktu ditempat ini dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Ritualngalab berkahGunung Kemukus tidak lepas dari kepercayaan masyarakat terhadap mitos Gunung Kemukus yang sangat menarik. 1 Wawancara dengan Dw dari Boyolali pada tanggal, 11 Oktober 2015, di Gunung Kemukus.

Upload: dangdieu

Post on 02-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

41

Bab 3

Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukus

Gunung Kemukus terletak kurang lebih 29 Km sebelah utara

kotaSolo, dariSragen sekitar 34 km ke arah utara. Secara administratif

Gunung Kemukus tepatnya terletak di Dusun Kedung Uter dan Dusun

Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang, Kabupaten Sragen

Jawa, Tengah. Kawasan Gunung Kemukus merupakan sebuah bukit dengan

ketinggian 300 meter diatas permukaan laut. Dengan dibangunnya waduk

Kedung Ombo menjadikan Gunung Kemukus dikelilingi hamparan air.

Karena itu tempat ini cukup menarik perhatianbagi setiap oranguntuk

menikmati keindahan waduk Kedung Ombo dari puncak bukit. Sebagai

tempat wisata spiritual, Gunung Kemukus tidak pernah sepi dari pengunjung.

Mereka datang untuk melakukan ritual untuk mendapatkan peruntungan. Ada

kepercayaan di masyarakat bahwa Gunung Kemukus adalah tempat untuk

mencari penglarisan atau supaya usaha yang digelutinya berhasil.1Cerita ini

didapatkan dari sebagian orangpengunjungGunung Kemukus yang berprofesi

sebagai pedagang. Demi melakukan ritual mereka tidak segan menghabiskan

waktu ditempat ini dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Ritualngalab

berkahGunung Kemukus tidak lepas dari kepercayaan masyarakat terhadap

mitos Gunung Kemukus yang sangat menarik.

1Wawancara dengan Dw dari Boyolali pada tanggal, 11 Oktober 2015, di Gunung Kemukus.

Page 2: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

42

3.1. Mitos Gunung Kemukus

Sampai saat ini, Gunung Kemukus masih banyakcerita-cerita yang

menyimpan misteri. Cerita yang beredar dan cukup kuat dipercayaioleh

masyarakat setempat, Gunung Kemukus adalahtempat pemakaman Pangeran

Samudro dan Nyai Ontrowulan. Kisah perjalanan hidup kedua tokoh inilah

yang menjadi latar belakang kesakralan Gunung Kemukus. Kisah kedua

tokoh yaitu diawali dari hubungan asmara antara Pangeran Samudro dan Nyai

Ontrowulan ibu tirinya. Kisah perselingkuhan ini rupanya terbongkar hingga

pada akhirnya Prabu Brawijaya mengusirnya dari istana. Akhir dari kisah

asmara mereka sangat tragis. Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan

akhirnya pergi mengembara dan sampai di Gunung Kemukus. Singkat cerita,

ibu dan anak yang tengah dilanda asmara ini melepas kerinduan setelah

sekian lama tidak bertemu. Namun, sebelum sempat ibu dan anak ini

melakukan hubungan intim, penduduk sekitar memergoki mereka berdua

yang kemudian merajamnya secara beramai-ramai hingga keduanya

meninggal dunia.Keduanya kemudian dikubur dalam satu liang lahat di

gunung itu juga. Menurut cerita lainnya, sebelum menghembuskan nafasnya

yang terakhir Pangeran Samudro sempat meninggalkan sebuah pesan yaitu

kepada siapa saja yang dapat melanjutkan hubungan suami-istri yang tidak

sempat terlaksana ditempat iniselama tujuh kali atau setiap 35 hari sekali

ditempat ini pada setiap malam Jumat Pon atau malam Jumat Kliwon akan

terkabul semua permintaannya.2Hari Jumat Pon dipercaya sebagai hari

2Dikutip dari buku Sajen dan Ritual Orang Jawa pada halaman 93, dan dari media online http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/11/20/nfanzn-ini-isi-video-menghebohkan-yang-ungkap-ritual-seks-di-gunung-kemukus-,

Page 3: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

43

meninggalnya Pangeran Samudro dan Jumat Kliwon merupakan peringatan 7

hari meninggalnya Pangeran Samudro. Sehingga pada Jumat Pon dan Jumat

Kliwon, setidaknya ada 5.000 orang pengunjung melakukan ritual ngalab

berkah ditempat ini. Berdasarkan kepercayaan, upaya itu harus dilengkapi

dengan hubungan sex dengan sesama peziarah yang bukan suami atau istrinya

selama tujuh kali bulan purnama dengan pasangan yang sama. Selama

puluhan tahun mitos ini benar-benar dihayati oleh sebagian masyarakat dan

pelaku ritual.

Gunung Kemukus merupakan tanah perbukitan yang dikelilingi

waduk Kedung Ombo dan perkampungan penduduk. Ada beberapa tempat

yang biasa digunakan ritual. Tempat ritual Gunung Kemukus terdiri dari:

a. Makam Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan

Bangunan utama berbentuk rumah joglo dengan dinding batu bata dan

bagian atas berdinding kayu papan. Didalamnya terdapat tiga makam. Satu

buah makam besar tertutup dengan kain selambu adalah makam Pangeran

Samudro dan R. Ay. Ontrowulan. Sedangkan dua makam lainnya adalah

makam dua abdi setia Pangeran Samudero. Makam ini terletak di puncak

bukit dikelilingi pohon-pohon besar.

http://nasional.tempo.co/read/news/2014/11/21/058623502/kata-juru-kunci-soal-ritual-persetubuhan-gunung-kemukus

Page 4: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

44

Gb.1 Makam P. Samudro dan Peziarah

b. Disebelah kanan makam berjarak lima ratus meter terdapat sendang

(sumur tua) yang bernama “Sendang Ontrowulan”. Sendang tersebut

merupakan tempat bersuci R. Ay Ontrowulan ketika akan menemui

putranya yang sudah meninggal. Dilokasi ini tumbuh pohon-pohon besar

yang sudah berusia tua. Air sendang tersebut dikenal tidak pernah habis.

Sendang ini sebagai tempat ritual untuk membersihkan diri sebelum

melakukan ritual dengan mencuci muka atau mandi. Pada dua tempat ini

para pengunjung dapat berziarah dan melakukan ritual yang dipandu oleh

juru kunci.

Page 5: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

45

Gb 2. Sendang Ontrowulan

3.2 Menyusuri jalan-jalan setapak di Gunung Kemukus

Menyusutnya air waduk Kedung Ombo menjadi hamparan luas tanah

kering yang mengelilingi Gunung Kemukus yang berada di Desa Pendem

Kecamatan Sumber Lawang. Menyusutnya air waduk dimusim kemarau,

memberi kesempatan bagi penduduk disekitar Gunung Kemukus untuk

bercocok tanam sebelum air kembali menggenangi waduk dimusim hujan.

Kehidupan bertani merupakan pekerjaan rutin yang dilakukan oleh sebagian

warga disekitar Gunung Kemukus. Walaupun pekerjaan bertani untuk saat ini

semakin kurang diminati oleh sebagian masyarakat. Hal ini disebabkan

kemampuan produksi pertanian yang belum maksimal karena pertanian

Page 6: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

46

dengan system tadah hujan.3Akhirnya,ada sebagian warga yang beralih

pekerjaan menjadi kuli bangunan atau mencari pekerjaan ke daerah lain.4

Gunung Kemukus dibagi menjadi 5 wilayah RT, 1 RT di Kedung Uter

dan 4 RT di Gunung Sari. Gunung Kemukus yang dapat disebut wilayah

perbukitan, dapat dikatakan sebagai pemukiman penduduk yang padat.

Bangunan semi permanen rumah penduduk berdiri saling berhimpitan satu

dengan yang lainnya dan hampir setiap rumah mempunyai warung-warung

yang sederhana. Terlihat ditengah kesibukan ibu-ibu penjaga warung yang

menyiapkan dagangannya, merekadengan ramah menawarkan kepada setiap

orang untuk singgah diwarungnya. Membuka warung makan rupanya salah

satu usaha yang digeluti oleh warga setempat. Hal ini terlihat, disepanjang

jalan-jalan sempit menuju makam Pangeran Samudro dan Sendang

Ontrowulan terlihat berjajar warung-warung penduduk. Warung-warung

inipun menyediakan tempat untuk beristirahat bagi pengunjung dengan harga

yang relative murah.

3Wawancara dengan M. Suparno, Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sragen. 7 Oktober 2015. 4Wawancara dengan Ls, penduduk Gunung Kemukus 14 Februari 2014.

Page 7: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

47

gb. salah satu warung penduduk disalah satu jalan menuju Makam.

Disepanjang jalanbanyak para ibu-ibu menawarkan perlengkapan

ritual seperti bunga tiga rupa dan kemenyan kepada peziarah. Disekitar

tempat ritual juga ada beberapa pengemis untuk meminta sedekah daripara

pengunjung.

3.3 Kumandang adzan dari Masjid disebelah Makam

Suara adzan dari pengeras suara masjid sebagai tanda waktu untuk

bersembahyang sekali-sekali terdengar dari pemukiman penduduk.

Masyarakat yang tinggal disekitar Gunung Kemukus secara resmi memeluk

agama Islam dan menjadi bagian dari kelompok Islam NU.Di dusun inipun

berdiri kokoh tiga bangunan masjid sebagai sarana tempat ibadah masyarakat.

Kegiatan-kegiatan keagamaan Islam sepertiTPA (Kelompok Pembelajaran

Alquran) dan kelompok kelompok pengajian menjadi bagian kegiatan agama

mereka.Namun demikian, tidak seluruh warga menunjukan ketaatan

dalammenjalankan kemurnian ajaran Islam.Selama ini disebabkancara

Page 8: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

48

pandang dari dua kelompok sosial yang ada dimasyarakatdalam menjalankan

perintah agama. Dua kelompok masyarakat yang mendiami di kawasan

Gunung Kemukus terdiri dari kelompok penduduk asli dan penduduk baru

sebagai pendatang. Seperti penjelasan dari seorang juru kunci bahwa masih

banyak masyarakat yang dapat disebut sebagai “Islam KTP” yang cenderung

mengabaikan ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam, misalnya

puasa dan sholat seperti yang dipraktikan para pendatang.5

Disisi lain, perilaku warga masyarakat yang tinggal disekitarGunung

Kemukus masih kental dengan praktik-praktik ritual yang mewarnai

kehidupan mereka. Menurut penuturan dari seorang juru kunci, dulu pada

hari-hari tertentu masing-masing keluarga mengadakan ritual slametan

dengan mengundang tetangga-tetangga sekitar. Melalui ritual slametan ini

mereka menaikan doa-doa agar mendapatkan keselamatan. Masyarakat

setempat memaknai slametan sebagai sarana untuk membangun relasi yang

kuat diantara mereka sebagai satu kesatuan masyarakat. Dengan acara

slametanmasyarakat dapat saling berbagi makanan kepada keluarga disekitar

sebagai ucapan syukur. Tetapi saat ritualslametan telah berubah, slametan

yang sebelumnya berpusat di keluarga-keluarga, sekaranglebih banyak

dilakukan secara bersama-sama dalam satu wilayah RT diadakan disalah satu

rumah warga atau tokoh masyarakat.6Penduduk sekitar Gunung Kemukus

secara serentak mengadakanslametanpada setiap malam satu Suro,tanggal 17

Agustus dan slametan yang diselenggarakan pada malam tahunbaru.

5Wawancara dengan Spd-Juru KunciGunung Kemukus , 11 Oktober 2015. 6Wawancara dengan Spd-Juru KunciGunung Kemukus, 11 Oktober 2015.

Page 9: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

49

Ditengah puncak praktik ritual yang dilakukan pada bulan Suro,

warga dapat menyaksikan pagelaran wayang kulit. Menurut penuturan

seorang juru kunci, pagelaran wayang bukan sekedar sebagai hiburan

semata.7Pagelaran wayang kulit sebagai tontonan dan tuntunan. Sebagai

tontonan wayang dapat dijadikan media hiburan.Disisi lain, makna yang

paling penting adalah sebagai tuntunanmelalui pengajaran dari kisah tokoh

pewayangan yang dapat diteladani atau menjauhi pengajaran yang tidak baik

dari setiap cerita tokoh pewayangan. Tujuan lainnya adalah untuk

melestarikan budaya dan kesenian Jawa.

Pagelaran wayangkulit dipentaskan semalam suntuk dihalaman depan

makam Pangeran Samudro setiap malam Jumat Pon dibulan Suro. Menurut

salah satu pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sragen

seluruh pagelaran wayang dibiayai oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Sragen. Menurut penuturannya pagelaran wayang yang

diselenggarkan pada tahun ini sebagai upaya untuk menarik minat

pengunjung datang ke Gunung Kemukus.8

Kepercayaan kepada kekuatan-kekuatan roh, tempat keramat dan

benda keramatsangat nampak dalam sistem kepercayaan masyarakat

setempat. Kepercayaan kepada roh-roh leluhur dan tempat-tempat keramat

diwujudkan dalam bentuk pemujaan pemujaan kepada roh nenek moyang

atau leluhur yang dianggap memiliki kekuatan sakti yang dapat membantu

kehidupan mereka. Secara konkrit,kepercayaan itu diwujudkan dalam

7Wawancara dengan Spd-Juru KunciGunung Kemukus, 11 Oktober 2015. 8Wawancara dengan M. Suparno, Pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sragen, 7 Oktober 2015.

Page 10: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

50

pemujaan kepada roh Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan. Kepercayaan

pada tempat-tempat atau benda yang dikeramatkan, diwujudkan dengan

perilaku masyarakat terhadap tempat-tempat tertentu misalnya sumur yang

disebut sendang Ontrowulan yang dipercaya mempunyai kekuatan gaib. Air

sumur dipercaya mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai

penyakit.

Secara garis besar ada tiga bentuk ritual yang dilakukan oleh

masyarakat setempat pada bulan Suro sebagai pelengkap ritual ngalab

berkah.

a. Tahlil di Makam Pangeran Samudro

Tahlil merupakan salah satu tradisi Islam tradisionalis di

Indonesia.Tahlil bersama merupakan kegiatan membaca surat tertentu

dari surat-surat Al-Qur’an, melakukan dzikir, menyanyikan shalawat

dan menaikan doa-doa secara bersama. Tujuan utamanya adalah

mendoakan para arwah leluhur. Acara tahlilan diselenggarakan oleh

masyarakat setempat dan diikuti oleh seluruh pengunjung atau

peziarah. Tahlilan ini bertempat disalah satu ruangan Pangeran

Samudro yang diselenggarakan setiap malam satu Suro.

b. Larab Slambu atau Larab Langse makam Pangeran Samudro

Ritual larab slambu adalah ritual dalam rangka menurunkan dan

mengganti kain penutup makam dan diadakan setiap tanggal 1

Sura.Kain penutup makam akan diarak oleh para tokoh masyarakat

menuju dan dicelupkan kedalam sungai Kedung Ombo. Ritual ini

selalu dihadiri oleh para pejabat pemerintahan antara lain pejabat

Page 11: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

51

pemerintahan desa, pejabat Pemerintahan Kecamatan, Kapolres dan

dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sragen. Ritual yang

diadakan satu tahun sekali ini menjadi daya tarik oranguntuk datang

ngalab berkah. Para pengunjung yang datang dari berbagai daerah

saling berebut untuk mendapatkan air yang telah tercelup dari kain

penutup makam Pangeran Samudro. Seperti penuturan dari seorang

pengunjung dari Purwodadi bahwa air tersebut sangat

berkhasiat.9Selanjutnya selambu tersebut akan dipotong-potong

kemudiandiserahkan kepada perwakilanpengunjung dari masing-

masing daerah dan sisanya dibagikan kepada pengunjung.

c. Kirab gunungan sedekah bumi

Ritual kirab gunungan sedekah bumi adalah tradisi yang

diselenggarakan untuk melengkapi ritual pada bulan Sura. Ritual ini

sebenarnya masih terbilang baru, sebab tradisi ritual ini belum lama

dilakukan.Setiap kelompok masyarakat dalam satu wilayah RT desa

Pendem, Gunung Kemukus akan membuat gunungan sedekah bumi

berupa hasil-hasil pertanian yang diarak dari tengah desa menuju

dermaga penyeberangan. Ritual kirab gunungan sedekah bumi

merupakan simbol ungkapan syukur kepada Tuhan, ucapan syukur

kepada bumi yang memberikan hasil pertanian dan kemakmuran bagi

warga desa. Gunungan ini berupa hasil-hasil dari pertanian masyarakat

setempat. Dengan harapan pada tahun berikutnya mereka akan

mendapatkan hasil panen yang semakin melimpah. Gunungan yang

9Wawancara dengan Jm, Pengunjung asalPurwodadi ,13 Oktober 2014.

Page 12: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

52

telah diarak, nantinya akan dibagikan kepada warga dan dipercaya

bahwa barang-barang yang didapatkan akan membawa berkah.

Ketiga bentuk ritual yang dilakukan oleh masyarakat setempat,

melengkapi puncak ritual ngalab berkah pada setiap bulan Suro. Ritual ini

pun telah dinanti-nantikan oleh pengunjung dari berbagai daerah antara lain

Bogor, Bandung, Malang, Jawa Barat, Semarang yang bertujuan untuk

mendapatkan sawab berkah.

3.4 Menaruhkan harapan dan masa depan di Gunung Kemukus

Malam satu Suro dan malam Jumat Kliwon merupakan puncak

kunjungan ritual di Gunung Kemukus. Para pengunjung berdatangan dari

berbagai daerah dengan tujuan yang sama untuk ngalap berkah(mencari

peruntungan). Bahkan diantara mereka sudah berkali-kalidatang mengikuti

ritual ditempat ini. Seperti yang dituturkan oleh haji M (56 th) seorang

pedagang dan peternak dari Bandung yang sudah melakukan ritual di Gunung

Kemukus sudah hampir 30 tahun.10 Keberhasilannya dibidang pekerjaan yang

digeluti selama ini dipercaya hasil dari ritual yang dilakukan. Sehingga ia pun

tetap merelakan waktu untuk melakukan ritual dengan harapan keberhasilan

yang sudah dicapainya tidak surut. Lain lagi cerita Ag (45 th) seorang

pedagang dari Bogor yang saat ini sedang mengalami situasi sulit dalam

usaha dagangnya. Diceritakan, bahwa pada tahun 2005 pertama kali ia

melakukan ritual di Gunung Kemukus, setelah melakukan ritual beberapa kali

ia merasakan usahanya semakin meningkat. Namun dua tahun terakhir 10Wawancara dengan Haji. Ahm Pengunjung asal Bandung, 12 Oktober 2015.

Page 13: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

53

usahanya mulai menurun. Untuk itu ia meluangkan waktu selama lima hari di

Gunung Kemukus untuk mencari wangsit/petunjuk dengan melakukan

ritual.11 Lain lagi cerita dari Ar (35 th) seorang pedagang bakso yang datang

dari Malang. Menurut penuturannya, cerita-cerita sukses dari beberapa orang

yang didengarnya, telah membuatnya tertarik untuk ikut mencari

peruntungandi Gunung Kemukus. Sudah dua tahun lalu ia memulai ritual

ditempat dengan tujuan supaya usahanya semakin maju. Berdagang bakso

yang ditekuninya tetapbelum bisa berkembang seperti yang diharapkannya.

Selama ini ia baru bisa membuka warung didalam terminal yang dibantu oleh

empat orang karyawan. Meskipun ia belum merasakan perubahan yang lebih

baik dalam usahanya, ia tetap setia melakukan ritual di Gunung Kemukus.

Iaberkeyakinan bahwa ritual Gunung Kemukus sebagai salah satu cara untuk

kemajuan usahanya.12Usaha untuk mendapatpenglarisan pun dilakukan oleh

seorang ibu setengah baya yang datang dari Jepara, sebut saja Myt (55 th)

yang bekerja sebagai penjual buah. Menurut penuturannya, ia pernah datang

dan melakukan ritual di Gunung Kemukus dan menurutnya ritual yang pernah

dilakukannya empat tahun lalu telah membuahkan hasil. Tetapi karena saat

ini usahanya sedang sepi maka ia datang kembali untuk melakukan ritual dan

mencari peruntungan.13

Dari beberapa narasumber yang penulis temui dan wawancarai mereka

mengaku beragama Islam. Identitas tersebut juga dapat diketahui dari

rangkaian doa-doa yang bernafaskan islam dalam praktik ritual. Hal-hal lain

11Wawancara dengan Ag, pelaku ritual dari Bogor pada tanggal 11 Oktober 2014. 12Wawancara dengan Ar, pengunjung dari Malang tanggal 12 Oktober 2014. 13Wawancara dengan Myt, pelaku ritual dari Jepara tanggal 13 Oktober 2014.

Page 14: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

54

yang diperlihatkan adalah cara berpakaian baik menggunakan jilbab, peci,

tasbih. Demikian juga beberapa diantaranya tak segan menyebutkan status

dirinya seorang haji.

Dari informasi yang didapatkan maka dapat dismpulkan bahwa tujuan

utama melakukan ritual di Gunung Kemukus disatu sisi adalah untuk

mengatasi keadaan usaha yang dirasakan sedang mengalami permasalahan.

Disisi lain ritual juga bertujuan untuk mempertahankan keberhasilan dan

kemajuan di bidang usaha-usaha ekonominya.

3.5 Juru Kunci Sebagai Pemandu Ritual

Praktik ritual Gunung Kemukus tidak dapat dipisahkan dari peranan

juru kunci ditempat ini.Untuk menjalani praktik ritual para pelaku ritual akan

dipandu oleh seorang juru kunci. Di Gunung Kemukus, ada 11 orang yang

menjadi juru kunci. Kesebelas orang juru kunci Gunung Kemukus berasal

dari dua keluarga. Mereka mempunyai tugas untuk mendampingi pelaku

ritual.Satu kelompok juru kunci yang berasal dari satu garis keturunan

keluarga bertugas di Sendang Ontrowulan dan satu kelompok juru kunci dari

garis keturunan bertugas di makam utama. Kedua kelompok juru kunci ini

bertugas secara tetap diwilayah masing-masing dan tidak diijinkan melakukan

tugas ditempat yang bukan wilayah ritualnya.

Tugas utama dari setiap juru kunci adalah memandu para peziarah

melakukan ritual dan membantu menaikan doa. Seperti penuturan salah

seorang juru kunci bahwa selain memandu ritual, tugas juru kunci juga adalah

Page 15: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

55

penyambung lidah atau perantara.14Yaitu menaikan doa-doa dan

menyampaikan keinginan dari pelaku ritual. Doa-doa ini ditujukan kepada

Pangeran Samudro, Nyai Ontrowulan dan kepada Tuhan. Sehingga untuk

melakukan ritual di Gunung Kemukus perlu didampingi oleh juru kunci. Juru

Kunci sama sekali tidak menerima bayaran dari pelaku ritual. Hanya,

merekadapat memberi uang seiklasnya dengan memasukan kedalam kotak

yang sudah disediakan ditempat ritual. Sebagian uang dari para pengunjung

digunakan untuk perawatan makam dan lokasi sekitarnya.15

Gb.Tempat menaikan doa dan tujuan pelaku ritual yang dilengkapi media ritual

Sebagai kelengkapan ritual, pelaku ritual cukup membawa bunga dan

kemenyan yang telah banyak disediakan oleh penjual bunga disepanjang

jalan. Menurut penuturan juru kunci, bunga dan kemenyan merupakan media

untuk membangun hubungan relasi dengan roh leluhur, namun demikian jika

14Wawancara dengan Spd-Juru KunciGunung Kemukus, 11 Oktober 2015. 15Wawancara dengan SPd seorang Juru KunciGunung Kemukus, 11 Oktober 2015.

Page 16: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

56

dalam keadaan terpaksa seseorang dapat melakukan ritual tanpa bunga dan

kemenyan. Menurut penjelasan dari seorang juru kunci, ada beberapa tahapan

dalam menjalankan ritual di Gunung Kemukus. Ada dua tahapan penting

dalam melakukan ziarah dan ritual di Gunung Kemukus. Pertama, peziarah

melakukan ritual di Sendang Ontrowulan yang terletak sekitar 500 m dari

makam Pangeran Samudro. Ditempat ini para pengunjung melakukan ritual

membersihkan diri yang disebutsesuci di Sendang Ontrowulan sebelum

menaikan doa dan menyampaikan tujuan mereka. Di lokasi ini terdapat

sendang atau sumur tua yang dipercaya dahulu digunakan tempat mandi Nyai

Ontrowulan sebelum bertemu anaknya. Disumur tua ini pelaku ritual dapat

memohon berkah dan mengambil air sumur yang dipercaya mempunyai

khasiat. Selanjutnya mereka dapat mandi ditempat yang sudah disediakan.

Kemudian dengan dipandu seorang juru kunci, disalah satu ruangan mereka

dapat menaikan doa dan menyampaikan keinginananya yang berlangsung

tidak lebih dari 10 menit. Sebagian air dan dupa yang telah didoakan dalam

prosesi ritual dapat dibawa pulang dan digunakan dirumah sesuai dengan

permintaannya. Menurut penuturan juru kunci, praktik ritual ini dilakukan

sebagai tindakan napak tilas atau mengulang kembali tindakan yang pernah

dilakukan Nyai Ontrowulan sebelum bertemu dengan putranya yang sudah

Page 17: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

57

meninggal.

Gb. Salah satu praktik ritual yang dipandu oleh Juru Kunci Gunung Kemukus.

Ritual kedua adalah melaksanakan ritual di Makam Pangeran

Samudro yang disebut Sunyonyuri, yang juga akan dipandu oleh juru kunci

makam. Sepanjang jalan menuju makam, para penjual bunga akan

menawarkan bunga sebagai perlengkapan ritual. Seperti ritual yang dilakukan

sebelumnya, para pelaku ritual diharapkan sudah membawa kelengkapan

ritual yaitu bunga dan kemenyan untuk prosesi ritual. Didepan makam tempat

ritual sudah ada seorang petugas jaga yang mencatat nomor antrian bagi

pengunjung. Setelah mendapat panggilan dari petugas, para peziarah dapat

memasuki ruangan makam. Dibelakang pintu telah menunggu seorang juru

kunci yang akan meminta informasi mengenai nama, asal, pekerjaan dan

keinginan pengunjung. Setelah selesai meminta informasi juru kunci akan

membakar kemenyan diatas bunga yang dibawa oleh peziarah kemudian

menaikan doa. Setelah selesai, peziarah dipersilahkan memasuki ruangan

Page 18: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

58

makam Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan. Diruangan ini para

peziarah kembali menaikan doa dan menyampaikan permohonannya diatas

makam yang di selimuti kain slambu. Para peziarah diberi kebebasan dalam

menaikan doa, yang paling penting adalah menyebut nama Pangeran

Samudro dan Nyai Ontrowulan supaya mau membantu keinginannya.

Setelah dirasa cukup, ritual sudah dianggap selesai dan boleh kembali

pulang kerumah. Tetapi, para pelaku ritual dapat melanjutkan tirakatan

diruang sebelah makam. Kalau diperhatikan sebenarnya praktik ritual ngalap

berkah Gunung Kemukus cukup sederhana. Mengenai ketentuan ritual yang

harus dilakukan sampai tujuh kali setiap hari Jumat Pon atau Jumat Kliwon

juga dijelaskan oleh seorang juru kunci bahwa, mengenai hari ritual

sebenarnya bukan menjadi patokan yang baku, tetapi justru sangat baik jika

dilakukan bertepatan dengan hari kelahiran pelaku ritual. Hanya, banyak

pelaku ritual memilih Jumat pon dan Jumat Kliwon karena hari itu bertepatan

dengan hari meninggalnya Pangeran Samudro dan memperingati tujuh hari

meninggalnya. Ia pun menjelaskan bahwa ada baiknya jika seorang

melakukan ritual selama tujuh kali. Sebab ritual adalah sebuah proses bagi

seseorang mencapai keadaan yang diinginkan. Menurutnya, dalam tujuh kali

ritual itu mereka akan mendapatkan bimbingan spiritual dari para juru kunci

yang akhirnya mendapatkan pencerahan. Penjelasanproses ritual Gunung

Kemukus diatas, merupakan salah satu pengalaman penulis dengan praktik

ritual secara langsung. Bahkan seolah sangat berbeda dengan cerita-cerita

yang berkembang di masyarakat tentang ritual Gunung Kemukus. Cerita-

Page 19: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

59

cerita praktik ritual sex yang ramai diberitakandi masyarakat sepertinya tidak

ada sama sekali di Gunung Kemukus.

3.5 Mitos sebagai pemandu ritual

Praktik ritual yang dipandu oleh para juru kunci berjalan sesuaidengan

tahapan-tahapan ritual yang sudah dijelaskan diatas. Tetapi, ritual hubungan

sex yang sering menjadi perbincangan dikalangan masyarakat bukan hal yang

sulit untuk ditemukan di Gunung Kemukus. Tidak sulit untuk mendapatkan

informasi ritual sex di Gunung Kemukus. Masyarakat setempat dan

pengunjung sangat terbuka untuk memberikan informasi ritual sex tersebut.

Bahkan anjuran untuk melakukan ritual hubungan sex ini pun sering kali

terdengar dari para pemilik warung-warung makan di Gunung Kemukus.

Dibalik keramahan para pemilik warung makan yang menawarkan

dagangannya, mereka tidak sungkan untuk menawarkan sewa kamar untuk

melakukan ritual yang dimaksud. Nnsalah satu pemilik warung makan yang

berjarak 200 meter dari makam Pangeran Samudro menuturkan bahwa ritual

dengan berhubungan intim dengan sesama peziarah merupakan salah satu

syarat yang perlu dilakukan supaya keinginannya cepat tercapai.16

Pengalaman ini dialami secara langsung oleh penulis ketika berada disebuah

warung berjarak 50 meter dari makam. Pernah seorang pemiliki warung

menyarankan kepada penulis supaya mengajak perempuan yang ada

diwarungnya melakukan ritual barang sebentar sebagai satu syarat.17

16Wawancara dengan NN, pemilik warung makan tgl 15 Oktober 2015. 17Wawancara dengan NN, Pemilik Warung, tgl 22 Oktober 2015.

Page 20: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

60

Sama persisnya dengan penuturan St seorang pedagang obat keliling

dari Sragen yang menawarkan obat-obat kuat untuk laki-laki. St menjelaskan

bahwa ritual sex sudah biasa dilakukan para pengunjung di Gunung

Kemukus. Dengan sedikit berbisik ia menjelaskan bahwa supaya keinginan

cepat tercapai maka perlu melakukan hubungan sex ditempat ini, sebab ini

merupakan pesan terkhir dari Pangeran Samudro dan sebagai kepatuhan

kepada Pangeran Samudro untuk melanjutkan tindakan mereka yang belum

sempat dilakukan.18 Bahkan pedagang obat ini juga menyediakan pasangan

untuk kebutuhan ritual hubungan sex ditempat ini.

Ritual hubungan intim dengan sesama peziarah seakan bukan sesuatu

yang dirahasiakan lagi oleh para pelaku ritual. Mereka menganggap bahwa

ritual sex bukan barang tabu sehingga mereka tidak merasa malu untuk

bercerita didepan publik.Misalnya, dalam percakapan dengan beberapa

pelaku ritual disekitar makam, seringkali diantara mereka pun seringkali

merekamenanyakan pasangan yang diajak ketempat ini. Seperti pertanyaan

yang diajukan oleh pelaku ritual S dari Cianjur Jawa Barat yang menanyakan

“apakah sudah mengajak pasangan?” Ar dari Malang mencoba menjelaskan

pertanyaan yang dimaksud adalah perempuan yang diajak untuk melakukan

ritual hubungan intim.19Dia juga menjelaskan bahwa ritual hubungan intim

biasa dilakukan ditempat ini, sebulan lalu ia menyaksikan sendiri beberapa

pasangan laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan intim dibalik

pohon yang berada dibelakang makam secara bergantian.20 Pengalaman yang

18Wawancara dengan St dari Sragen, 12 Oktober 2015. 19Wawancara dengan Ar dari Malang, 12 Oktober 2015. 20Wawancara dengan Ar dari Malang, 12 Oktober 2015.

Page 21: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

61

sama juga diutarakan oleh Gy asal Salatiga, biasanya mereka melakukan

ritual hubungan badan disekitar makam yang terbuka atau dengan menyewa

kamar.21

Ritual hubungan intim dipercaya menjadi bagian dari ritual ngalap

berkah Gunung Kemukus telah menjadi kepercayaan sebagian pelaku ritual.

Sehingga ritual sex menjadiritual yang perlu dilakukan ketika ngalap

berkahdi Gunung Kemukus. Diantara mereka yang datang tidak membawa

pasangan akan mencari pasangan ditempat ini. Seperti yang dialami Hmd,

yang mendapatkan tawaran untuk melakukan hubungan intim. Ia menunjuk

kepada salah seorang ibu berkerudung berusia setengah baya yang

mengajaknya untuk melakukan hubungan intim dengan alasan sebagai satu

syarat yang menjadi wasiat Pangeran Samudro supaya keinginannya

terkabul.22 Tawaran-tawaran dari pelaku ritual di Gunung Kemukus untuk

melakukan hubungan intim bisa terjadi kapan saja. Pengalaman yang sama

juga dialami secara langsung oleh penulis. Seperti yang disampaikan oleh

Myt (55 thn). Ia mengharapkan ada seseorang yang mau diajak untuk

melakukan ritual hubungan intim. Ia menuturkan bahwa praktik ritual sex ini

sudah pernah ia lakukan pada empat tahun lalu ditempat ini dengan seorang

laki-laki. Baginya, hubungan intim yang dilakukan merupakan hal yang wajar

untuk dilakukan di Gunung Kemukus. Berhubungan intim dengan sesama

peziarahmenjadi kewajiban yang harus dia lakukan sebelum kembali ke

rumah, Myt sangat percaya bahwa tindakannya adalah menjalankan perintah

dari Pangeran Samudro dan menirudari tindakan yang dulu pernah dilakukan 21Wawancara dengan Gy dari Salatiga, 31 September 2015. 22Wawancara dengan Hmd dari Solo, 15 Oktober 2015.

Page 22: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

62

Pangeran Samudro dan ibunya. Dia pun menjelaskan, untuk kencan pada hari

berikutnya dapat diatur bersama. Tetapi ia berpesan, ritual seperti ini tidak

boleh dilakukan dirumah.23

Ritual sex di Gunung Kemukus adalah realitas yang tidak dapat

ditutupi. Mitos Gunung Kemukus dipercaya dan diyakini kebenarannya

sebagai tuntunan ritual. Praktik ritual sex yang dilakukan di Gunung

Kemukus merupakan pemeragaan kepercayaan para pelaku ritual. Demikian

juga yang disampaikan oleh seorang pegawai dari Dinas Pariwisata

Kabupaten Sragen, bahwa masih banyak dari pengunjung yang masih

mempercayai mitos tersebut dan ketika ada kesempatan mereka bisa

melakukannya.

3.5 Maraknya Praktik Prostitusi

Ritual Gunung Kemukus ternyata bukan hanya menjadi daya tarik

seseorang untuk datang ngalab berkah. Ritual hubungan intim yang sering

menjadi perbincangan dikalangan masyarakat pun menarik perhatian setiap

orang untuk datang mengunjungi Gunung Kemukus. Pada akhirnya mitos

ritual hubungan sex menjadi peluang bagi siapa saja untuk mendapatkan

keuntungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa saat ini yang datang ke Gunung

Kemukus tidak semua pengunjung hendak melakukan ritual ngalap berkah.

Ribuan orang yang datang pada hari yang samamasing-masing mempunyai

kepentingan sendiri. Bahkan puluhan penjaja sek komersial pun telah berbaur

ditengah kerumunan para pengunjung di Gunung Kemukus. Seperti yang

dilakukan oleh dua orang perempuan berusia tiga puluhan tahun asal 23Wawancara dengan Myt dari Jepara, 14 Oktober 2015.

Page 23: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

63

Semarang. Mereka tidak sungkan-sungkanmenawarkan diri untuk diajak

berkencan dengan biaya yang terbilang cukup murah. Seperti informasi yang

diberikan oleh St pedagang obat keliling yang juga sebagai perantara bagi

pengunjung yang membutuhkan perempuan untuk melakukan ritual

sex.Untuk mendapatkan perempuan penjaja seks sangat mudah ditemukan

diwarung-warung makan disekitar lokasi ritual. Pemilik warung akan

menawarkan kamar penginapan serta merta mereka menawarkan perempuan

yang bisa diajak berkencan. Geliat prostitusi sudah terlihat mulai dari siang

hari.

Tidak sedikit dari sekian banyak pengunjug yang datang ke Gunung

Kemukus hanya untuk pemuasan nafsu. Seperti yang dilakukan oleh Sum (45

tahun) seorang perempuan yang mengaku dari Jepara yang tidak sungkan

menawarkan diri untuk melakukan hubungan intim, ia menjelaskan bahwa

kedatangannya bukan untuk ngalap berkah dan bukan untuk mencari uang

tetapi merasa kesepian dirumah.24Seperti yang dijelaskan Gy dari Salatiga

yang sudah beberapa kali mengunjungi Gunung Kemukus mengatakan bahwa

pada Jumat Pon dan Jumat Kliwon Gunung Kemukus adalah tempat yang

mudah untuk mendapatkan kepuasan sex.25Sehingga tidak jarang pada hari-

hari puncak ritual banyak digunakan para pengunjung untuk mencari hiburan.

3.6 Usaha melawan mitos

Ritual ngalap berkah dengan cara melakukan hubungan sex

dengan sesama pelaku ritual telahbanyak mendapat sorotan negative dari

24Wawancara dengan Sum dari Jepara, 22 Oktober 2015. 25Wawancara dengan Gy dari Salatiga, 31 September 2015.

Page 24: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

64

masyarakat dan menimbulkan pro dan kontra. Melihat kenyataan ini

pemerintah Sragen melalui Dinas Pariwisata Kebudayan Pemuda Dan Olah

Raga mencoba untuk meluruskan kembali praktik ritual Gunung Kemukus

yang dianggap sebagai penyimpangan. Maka pemerintah Kabupaten Sragen

menetapkan Gunung Kemukus sebagai obyek wisata dan pengelolaannya

dilakukan oleh pemerintah dengan menerbitkan Peraturan Daerah no 22

Tahun 2012 yang berisi: biaya masuk bagi pengunjung, ritual harus dipandu

oleh juru kunci dan larangan melakukan perbuatan asusila. Menurut pegawai

Dinas Pariwisata menjelaskan bahwa tindakan asusila tersebut terkait dengan

maraknya ritual sex yang dilakukan oleh pengunjung. Selanjutnya, untuk

meluruskan praktik ritual maka cerita mitos itu coba diluruskan dengan

menerbitkan buku kisah perjalanan Pangeran Samudro yang sering disebut

versi pemerintah Kabupaten Sragen. Versi ini memiliki banyak perbedaaan

dengan kisah dalam mitos yang beredar di masyarakat. Sebagaimana

dikisahkan dalam mitos tentang perselingkuhan antara Pangeran Samudro dan

Nyai Ontrowulan yang berakhir pada kematian. Dalam bukuPangeran

Samudro yang dipublikasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Sragen menjelaskan mengenai latar Gunung Kemukus.Dalam

buku ini diceritakan kisah perjalanan seorang putra Majapahit terakhir

bernamaPangeran Samudro dari seorang selir Raja.Pangeran Samudro

diperintahkah oleh Sultan Demak untuk berguru kepada kyai Ageng Gugur

didesa Pandan Gugur dilereng Gunung Lawu sekaligus ditugaskan untuk

menyatukan saudara-saudaranya yang telah tercerai berai dengan didampingi

oleh dua abdi setianya. Setelah berguru, Pangeran Samudro dan abdinya

Page 25: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

65

kembali ke Demak, ditengah perjalanan sang Pangeran terkena sakit panas

dan kondisinya semakin memburuk. Sang Pangeran pun beristirahat di sebuah

dukuh.Pada akhirnya karena kondisi tubuhnya yang semakin buruk, sebelum

menjelang ajal sang Pangeran memerintahkan seorang abdinya untuk

mengabarkan kondisinya kepada Sultan Demak. Sebelum pemakaman,

dicapai kesepakatan diantara orang-orang yang memiliki lahan disekitar

wilayah itu dan bersepakat bahwa lokasi tersebut akan didirikan desa dan

diberi nama Dukuh Samudro. Diatas bukit yang dahulunya hutan belantara

akhirnya sang Pangeran dimakamkan, setiap menjelang musim hujan atau

kemarau tampaklah kabut seperti asap dari bukit. Karena itulah, penduduk

setempat menyebutnya “Gunung Kemukus”.26

Menurut pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Sragen, ritual hubungan intim yang dilakukan adalah tidak benar, seharusnya

orang yang melakukan ritual harus mendapatkan informasi dengan benar

bukan percaya kepada mitos yang biasa diceritakan kebanyakan

orang.27Diakui bahwa kepercayaan kepada mitos ini memang tidak mudah

untuk dihapus. Menurutnya, selain pengaruh dari mitos, ritual hubungan yang

dilakukan oleh sesame peziarah juga karena kesalahan dalam memahami

pesan atau wasiat dari Pangeran Samudro sehingga terjadi pergeseran makna

yang dihasilkan oleh penafsiran yang keliru terhadap wasiat dari Pangeran

Samudro.28Wasiat tersebut dalam bahasa Jawa berbunyi demikian “sing sopo

duwe panjongko marang samubarang kang dikarepke bisane kelakon iku

26Dinas Pariwisata, Budaya dan Olah Raga, Pangeran Samudro, Kab: Sragen. 27Wawancara dengan Pegawai Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kab. Sragen, 7 Oktober 2015. 28 Wawancara dengan Spd-Juru Kunci Gunung Kemukus. 11 Oktober 2015.

Page 26: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

66

kudu sarono pawitan temen, mantep ati kang suci ojo slewang-sleweng, kudu

mindang marang kang katuju cedhakno dhemen kaya dene yen arep nekani

marang panggonane dhemenane”.29 Artinya, barangsiapa berhasrat atau

punya tujuan untuk hal yang dikehendaki maka untuk mencapainya harus

dengan kesungguhan mantap, dengan hati yang suci jangan serong kanan/kiri

harus konsentrasi pada yang dikehendaki/yang diinginkan, dekatkan

keinginan, seakan akan seperti menuju tempat

kesayangannya/kesenangannya. Kata “dhemenan” seringkali disalah artikan

sebagai kekasih yang bukan suami atau isterinya (selingkuhan).Sehingga

pengertiannya menjadi, apabila ziarah ke makam Pangeran Samudro harus

membawa pasangan yang menjadi selingkuhannya.Seperti yang dijelaskan

SW pemilik warung makanan bahwa kebanyakan orang yang dating

memahaminya seperti itu yaitu berselingkuh dan melakukan hubungan sex

ditempat ini.30 Demikian juga yang dijelaskan oleh seorang juru kunci

Gunung Kemukus, bahwa ritual hubungan sex tidak benar dan bukan bagian

dari Gunung Kemukus, persoalan pengunjung yang datang dan melakukan

demikian, semuanya dikembalikan kepada para pelaku ritual ditempat ini.31

Pada akhirnya, ritual Gunung Kemukus masih menyisakan perdebatan yang

belum berhenti ditengah masyarakat. Dua perbedaan yang mendasar dalam

prinsip praktik ritual di Gunung Kemukus telah muncul kepermukaan yaitu

antara praktik ritual yang berdasarkan mitos sebagai fondasi ritual dan praktik

ritual dengan meninggalkan mitos.

29 Dikutip dari buku Pangeran Samudro. Pemerintah Kabuten Sragen. 30Wawncara dengan Sw-Pemilik Warung makanan. 14 Februari 2014. 31Wawancara dengan Spd-Juru Kunci Gunung Kemukus. 11 Oktober 2015

Page 27: Bab 3 Mitos dan Ritual “Ngalab Berkah” di Gunung Kemukusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10525/3/T2_752014015_BAB... · Gunung Sari, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang,

67