bab 3-metodologi penelitian
DESCRIPTION
nhhkhjkhnjknhbibiubibTRANSCRIPT
![Page 1: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 3
METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Diagram alir berikut merupakan langkah-langkah yang diambil dalam menunjang
kegiatan pengumpulan data dan penelitian kondisi manpower profile ( profil tenaga kerja
langsung- direct labor ) pada divisi Human Resource Planning Division (HRPD),
departemen Human Resource, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah
![Page 2: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/2.jpg)
63
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)
![Page 3: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/3.jpg)
64
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)
![Page 4: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/4.jpg)
65
Diagram alir metodologi pemecahan masalah tersebut merupakan garis besar dan
langkah – langkah yang diambil dalam melakukan penelitian. Untuk memahami lebih
rinci atas alur diagram metodolgi pemecahan masalah tersebut, maka berikut ini
disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika
metodologi pemecahan masalah.
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan yang dimaksud disini merupakan pengenalan secara
langsung dan orientasi atas keadaan dari perusahaan, dalam hal ini PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN), terutam terkait dengan pengenalan dan orientasi
atas divisi Human Resource Planning Division (HRPD).
Dimana observasi awal dapat dilakukan secara langsung, berkenaan dengan
masa magang atau praktek kerja yang dimulai pada bulan September 2007, dan
berlangsung selama jangka waktu 3 bulan (September-November 2007). Penelitian
awal ini banyak diisi dengan orientasi dan pembelajaran mengenai tenaga kerja
langsung (Dierct Labour), guidelines dan policy atas kondisi manpower (tenaga
kerja langsung) di TMMIN. Terutama perihal Project yang akan menjadi tanggung
jawab selama periode magang dan penelitian dilakukan di divisi HRPD, TMMIN.
2. Studi Kepustakaan
Pada tahap-tahap awal dari penelitian, terutama berkaitan dengan kegiatan
penelitian pendahuluan yang dilakukan. Maka studi kepustakaan menjadi salah satu
pelengkap dan pendukung, terutama terkait dengan topik ataupun dari project yang
menjadi tanggung jawab selama penelitian maupun praktek kerja dilakukan.
![Page 5: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/5.jpg)
66
Studi kepustakaan dilakukan terutama untuk memberikan masukan ataupun ide
dalam hal metodologi ataupun topik yang akan menjadi titik berat penelitian.
Sumber – sumber yang menjadi acuan studi kepustakaan untuk penelitian ini, berasal
dari buku – buku literatur, jurnal – jurnal ilmiah asing, artikel – artikel dari internet,
termasuk juga literatur internal yang berkaitan dengan project dan penelitian yang
dilakukan di TMMIN.
3. Pendefinisian Masalah
Melakukan diskusi dan “brainstrorming” terutama terkait dengan project
selama periode magang atau praktek kerja di TMMIN. Pada tahapan ini, terutama
dalam melakukan elaborasi dan membaca masalah, terutama untuk mengkaitkan
dengan kebutuhan dari pihak user, dalam hal ini divisi HRPD, TMMIN. Dimana
dalam melakukan elaborasi, dan menentukan latar belakang masalah, menentukan
masalah yang menjadi titik berat dan merumuskan masalah pokok, tidak terlepas dari
diskusi dan bimbingan dari pihak mentor HRPD.
Tahapan pendifinisian masalah ini merupakan salah satu faktor krusial dalam
melakukan penelitian ini. Hal ini terkait dengan kemampuan membaca masalah yang
ada, menyadur masalah – masalah pokok dan yang paling utama adalah
menyesuaikan tujuan dan fungsionalitas dari penelitian terhadap kegunaannya bagi
user.
4. Pengumpulan Data
Setelah tujuan dari penelitian dan masalah yang akan dipecahkan telah
teridentifikasi, maka tahapan yang selanjutnya adalah proses pengumpulan data –
![Page 6: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/6.jpg)
67
data, baik yang berupa data mentah ataupun yang berupa informasi yang telah
diolah. Proses pengumpulan data tersebut dilakukan terutama selama rentang waktu
magang atau praktek kerja di divisi HRPD, TMMIN dilakukan. Yaitu dalam kurun
waktu 3 bulan, antara bulan Septembet – November 2007.
Pengumpulan data yang dilakukan, memiliki dua tahapan, yaitu berupa
pengumpulan data secara langsung dan juga pengumpulan data secara tidak
langsung. Proses pengumpulan data secara langsung meliputi kegiatan wawancara
dan juga diskusi, terutma dengan pihak mentor dan staff – staff divisi Human
Resource Planning Department (HRPD), termasuk seksi manpower planning.
1. Secara Langsung :
Diskusi dan wawancara dengan staff dan Section head divisi HRPD
Diskusi dan wawancara dengan mentor – internal
Plant tour, Karawang dan Sunter Plant, guna observasi langsung
2. Secara Tidak Langsung :
Data kondisi tenaga kerja langsung yang berjalan (Current Manpower profile)
Data pensiun karyawan (Class 1-6), sumber: Pension list 2007-2009
Data kondisi tenaga kerja di tiap-tiap departemen di TMMIN (Manpower
Condition)
Data jumlah basis produksi bulanan Toyota Indonesia, sumber: AOP (Annual
Original Plant)
Kebijakan dan panduan tenaga kerja Toyota Motor Corporation, sumber:
Guidelines and Policy TMC.
Proses pengumpulan data secara tidak langsung, terkait dengan akses data serta
informasi yang didapat selama proses magang dan praktek kerja. Terutama akses
![Page 7: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/7.jpg)
68
data yang terkait dengan tahapan penyelesaian project membuat proyeksi kebutuhan
dan pertumbuhan angka tenaga kerja langsung di pabrikan PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia. Akses data, terkait dengan data – data internal perusahaan
yang notabene merupakan data – data konfidensial dan tidak untuk konsumsi publik.
Antara lain komposisi dan kebijakan tenaga kerja langsung TMMIN, angka tenaga
kerja aktual di keseluruhan pabrikan Toyota di Indonesia, data angka pensiun tenaga
kerja langsung, besaran jumlah produksi dan target produksi yang ingin dicapai oleh
Toyota Indonesia, Manpower profile dan terutama data transaksi tenaga kerja
langsung TMMIN.
5. Pengajuan Draft
Pengajuan draft terkait dengan proses pengajuan gambaran besar atau cetak biru
dari project yang dikerjakan selama periode penelitian dan praktek kerja di TMMIN.
Draft itu sendiri merupakan tampilan kasar atau templates atas project yang akan
dikerjakan lebih lanjut. Penyusunan draft sendiri merupakan hasil elaborasi dan
brainstorming dengan pihak user dan mentor, dalam hal ini divisi HRPD.
6. Pengolahan Data
Setelah draft disepakati oleh pihak mentor dan user, tahapan selanjutnya adalah
mulai melakukan kegiatan perancangan bentuk tampilan output yang diinginkan oleh
pihak user. Merancang tampilan dan templates dari project manpower profile,
dimana secara garis besar tampilan tersebut akan berisi tiga bagian besar, yaitu
bagian pertama Major Business Assumption, yang menampilkan data aktual dan
jumlah produksi utama Toyota Indonesia yang telah dicapai maupun yang
![Page 8: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/8.jpg)
69
ditargetkan.. Bagian kedua adalah Manpower Arrangement, yang merupakan inti
dari tampilan Manpower profile, yang isinya berupa data angka kuantitas jumlah
tenaga kerja langsung dan komposisinya pada divisi – divisi produksi pabrikan
TMMIN. Bagian ketiga, berupa Grpah of Manpower Profile, yang merupakan
tampilan grafik untuk lebih mendeskripsikan kondisi dan komposisi dari tnaga kerja
langsung pada pabrikan utama Toyota Indonesia.
Titik berat dari pengolahan data ini adalah terutama pada proyeksi dan
pengaturan atas transaksi dari jumlah tenaga kerja langsung di pabrikan – pabrikan
TMMIN. Transakasi yang terjadi, yang diproyeksikan mempunyai kecenderungan
untuk mempengaruhi, baik meningkatan ataupun mengurangi jumlah tenaga kerja
langsung, dengan berbasis pada kondisi aktual yang dapat diproyeksikan. Pada
pengolahan data , kebijakan perusahaan untuk transaksi yang digunakan adalah
kebijakan transaksi komposisi tenaga kerja langsung, yaitu pada komposisi promosi
untuk tenaga kerja dengan status kontrak I, kontrak 2 dan pekerja dengan status
permanen.
7. Pengajuan Output
Kemudian, setelah seluruh transaksi dan proyeksi telah dikalkulasikan dan telah
diatur dalam bentuk tampilan satu lembar kertas ukuran A3, maka selanjutnya adalah
output tersebut diajukan dan diperiksa oleh pihak mentor dan user. Kemudian hasil
transaksi tersebut akan didiskusikan dan ditelaah lebih lanjut, untuk kemudian
mengalami revisi dan perbaikan atas poin – poin yang salah. Sampai kemudian
output A3 tersebut disetujui dan diajukan ke pihak divisi HRPD selaku user untuk
hasil pengolahan informasi tersebut.
![Page 9: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/9.jpg)
70
8. Analisa Hasil Proyeksi Dengan Data Aktual
Tahapan krusial dalam penelitian ini, dimana hasil proyeksi yang dilakukan
dengan metode komposisi, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan user. Hasil
proyeksi kondisi tenaga kerja langsung untuk peirode 2007 tersebut nantinya akan
dibandingkan dengan data aktual kondisi tenaga kerja langsung 2007, untuk diolah
secara statistik dengan tujuan mengukur tingkat akurasi ataupun error dari hasil
proyeksi yang dilakukan tersebut.
Tahapan analisa juga melibatkan proses evaluasi terhadap hasil proyeksi pada
variabel – variabel pengontrol dalam transaksi manpower profile tersebut, juga
termasuk didalamnya perubahan komposisi tenaga kerja yang terjadi, untuk status
tenaga kerja kontrak dan permanen, dibandingkan dengan hasil ouput jumlah
produksi.
9. Studi kepustakaan Neural Network
Studi kepustakaan yang dilakukan guna mengetahui lebih dalam mengenai
fungsionalitas dan kemampuan neural network (jaringan saraf tiruan), yang
merupakan salah satu metode kecerdasan buatan (artificial intelligence). Studi
kepustakaan ini dilakukan terkait dengan penggunaan tool neural network yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Penggunaan neural network, terutama akan
digunakan sebagai prasarana untuk melakukan simulasi proyeksi yang akan
digunakan sebagai usulan alternatif dalam melakukan perancangan manpower
profile yang dilakukan.
Studi kepustakaan ini dilakukan sebagian besar melalui jurnal – jurnal ilmiah
yang tersebar di internet, melalui buku – buku literatur artificial intelligence,
![Page 10: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/10.jpg)
71
konsultasi dengan dosen pembimbing dan berdikusi dengan rekan dari jurusan
FMIPA ( Falkultas Matematika dan IPA ) yang telah terlebih dahulu mempelajari
metode artificial inteligence, khususnya metode jaringan saraf (Neural Network) ini.
10. Penyusunan Logika Berpikir
Tahapan yang terkait dengan proses penggunaan metode kecerdasan buatan,
jaringan saraf. Dimana secara konsep, jaringan saraf (neural network) merupakan
metode yang akan melakukan pelatihan secara terus menerus dan
berkesinambaungan atas neuron – neuron, dalam hal ini berupa kisaran data historis
yang digunakan sebagai landasan dalam pencarian pola data. Dalam konsep jaringan
saraf sendiri, juga dipergunakan sistem aktivasi, yang menjadi dasar dalam
pengaktivasian neural – neural yang menjadi data historis, sehingga dapat di
optimumkan guna mencari data hasil proyeksinya.
Pada tahapan ini, penelitian akan difokuskan, terutama dalam menyusun
gambaran atau rancangan dari sistem neural yang akan menjadi dasar dalam metode
proyeksi dengan menggunakan jaringan saraf tersebut. Termasuk pada tahap
penentuan sistem aktivasi yang ditelaah dan disesuaikan dengan kisaran
permasalahan yang akan diteliti.
11. Pengolahan Data Neural Network dengan software “Matlab”
Tahapan pengolahan data lanjutan, dimana pada proses pengolahan data dengan
metodologi jaringan saraf tiruan ini, fokus utamanya terutama untuk membuat
jaringan saraf tiruan yang dapat mengenali pola data yang dalam hal ini terkait
![Page 11: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/11.jpg)
72
dengan pola jumlah produksi dan komposisi tenaga kerja langsung yang ada di
pabrikan TMMIN.
Proses pengolahan data dengan perangkat lunak matlab ini mengambil data –
data historis yang untuk kemudian akan diolah secara kecerdasan buatan oleh
matlab. Tahapan awalnya adalah dengan membuat syntax atau coding untuk neural
network dalam workspace matlab. Hal ini dikarenakan matlab tidak berbasis GUI
(Graphical User Interface), namun berbasis pada coding yang umum digunakan
dengan bahasa pemrograman C++.
Dalam neural network sendiri, terdapat pembagian fungsionalitas atas metode
jaringan saraf buatan tersebut. Berdasarkan hasil analisa dan telaah atas jenis data
dan tujuan dari penggunaan yang ingin dicapai dengan neural network tersebut,
maka dalam penelitian ini akan digunakan metode neural Backpropagation. Metode
yang secara garis besar digambarkan sebagai metode yang akan mengingat dan
mencari pola – pola historis di keadaan atau kondisi di masa lalu (Backpropagation /
melihat kebelakang), untuk kemudian melakukan proyeksi ke masa depan
berdasarkan basis pola ataupun ingatan yang terjadi di masa lampau tersebut.
Proses pengolahan data dilakukan dengan memasukan data – data historis
kedalam coding matlab. Kemudian akan dilakukan pelatihan atau training atas
jaringan saraf tiruan yang kita ciptakan sampai kecerdasan buatan tersebut mencapai
optimum dan akan mengenali pola data yang kita buat tersebut. Iterasi /epoch
tersebut akan dilakukan sampai kondisi pola data telah benar – benar dikenali dan
optimum, sehingga hasil pengenalan dan proyeksi untuk pola data yang akan datang
akan semakin akurat.
![Page 12: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/12.jpg)
73
Metode pengolahan data neural network dengan menggunakan matlab dapat
diperjelas dalam gambar 3.2.
Gambar 3.2 Metodologi Pengolahan Data Dengan Matlab
![Page 13: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/13.jpg)
74
12. Analisa Hasil Proyeksi Neural Network
Analisa dilakukan atas hasil proyeksi untuk semua divisi operasional yang
berada di bawah tanggung jawab dari TMMIN. Dimana hasil akhir dari proses
neural network ini adalah berupa angka proyeksi kondisi tenaga kerja langsung tiap-
tiap divisi operasional TMMIN untuk periode produksi 2008.
13. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan proses – proses pengolahan data dan penelitian yang telah
dilakukan, kemudian diperoleh output berupa kesimpulan yang merupakan jawaban
dari semua tujuan penelitian yang ditetapkan pada awal kegiatan penelitian ini
dilakukan. Pada tahap ini, selain kesimpulan hasil penelitian, juga disertakan
sejumlah saran yang diberikan sebagai suatu solusi ataupun alternatif pertimbangan
terhadap masalah-masalah yang diketemukan selama penelitian ini dilakukan. Saran
juga dapat dikatakan sebagai suatu kontribusi, sehingga hasil dari penelitian ini dapat
memberikan manfaat yang nyata bagi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia,
khususnya divisi Human Resource Planning Division, sesuai dengan prinsip kaizen
(continuous improvement) yang menjadi salah satu falsafah yang dipegang teguh.
Selain itu, juga diharapkan hasil penelitian ini juga akan memberikan manfaat atau
faedah bagi mahasiswa pada umumnya.
3.2. Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter
Dalam melakukan kegiatan penelitian dan terutama kegiatan pengumpulan data-
data mentah ataupun infomasi yang akan diolah menjadi suatu hasil keluaran yang dapat
![Page 14: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/14.jpg)
75
dimanfaatkan tersebut, digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik – teknik
pengumpulan data yang dilakukan antara lain adalah:
1. Pemagangan / Internship
Kegiatan pemagangan yang dilakukan dalam melaukan kegiatan penelitian
ini, dimaksudkan dimana peneliti ikut terlibat dalam proses kegiatan
operasional atas obyek yang menjadi penelitian. Dalam konteks penelitian
yang dilakukan, penelitian dilakukan sejalan dengan kesempatan untuk
melakukan magang ataupun praktek kerja langsung di divisi Human Resource
Planning Division yang bertanggung jawab pada kegiatan planning atas
manpower di TMMIN, yang notabene merupakan obyek dari penelitian yang
dilakukan. Selain itu terkait dengan proses penelitian tersebut, hasil dari
penelitian juga merupakan project yang dikerjakan selama melakukan
kegiatan magang di divisi HRPD.
Data-data yang dapat dikumpulkan melalui proses pemagangan ini
antara lain:
- Project Manpower Profile Planning v/s Actual versi komposisi
- Project Manpower Profile :Planning v/s Actual versi Zero Sum policy
- Data pensiun karyawan TMMIN 2007-2009
- Kebijakan Manpower di TMMIN
- Data komposisi transaksi tenaga kerja langsung
- Data perekrutan tenaga kerja langsung reguler
- Data kisaran target produksi pabrikan Karawang, Sunter TMMIN
![Page 15: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/15.jpg)
76
2. Observasi langsung
Observasi langsung yang dimaksud disini adalah kegiatan pengamatan
secara langsung ke kondisi aktual manpower di lapangan, dalam hal ini
pabrikan TMMIN. Karena selama periode pemagangan yang dilakukan di
HRPD, khususnya untuk kepentingan konsultasi manpower planning dengan
departemen-departemen yang ada di TMMIN, peneliti berkesempatan
melakukan pengamatan langsung kondisi tenaga kerja langsung yang terjadi di
lapangan atau ruang lingkup kerjanya, dalam konteks divisi-divisi produksi
dan operasional TMMIN.
Dengan kesempatan observasi langsung yang dilakukan, dapat
memberikan masukan bagi penelitian. Terutama mengenai tujuan yang ingin
dicapai dan manfaat secara langsung atas penelitian tersebut. Dalam hal ini
terkait dengan perancangan tool sebagai pengendali kondisi dari manpower di
TMMIN.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait dengan
permasalahan yang sedang diteliti. Dalam konteks penelitian yang dilakukan,
kegiatan wawancara terutama dilakukan secara cross divisi, diluar dari divisi
HRPD, tempat penelitian dilakukan. Wawancara yang dilakukan dengan
beberapa pihak, antara lain dengan divisi rekrutmen karyawan, divisi TTC
(Toyota Training Centre), bagian career planning dan dengan beberapa
section head yang berkepentingan terhadap obyek dari penelitian tersebut.
![Page 16: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/16.jpg)
77
4. Diskusi dan Brainstorming
Brainstrorming adalah kegiatan pengumpulan ide-ide terhadap suatu
obyek permasalahan yang dihadapi, mendiskusikan ide-ide tersebut dengan
tujuan mencari titik temu atas obyek permasalahan tersebut. Dalam hal
penelitian yang dilakukan di HRPD, diskusi dan kegiatan brainstrorming acap
kali dilakukan dengan staff divisi dari HRPD, terutama sekali dengan mentor
yang menjadi penaggung jawab dari peneliti selama melakukan praktek kerja
di divisi HRPD, TMMIN.
Saat melakukan kegiatan diskusi dan barinstorming, peneliti dapat
mengetahui:
- Berbagai masalah yang terjadi perihal kondisi manpower, baik
planning maupun recruiting;
- Kebijakan perusahaan dalam proses manpower yang selama ini
digunakan dalam perencanaan kebutuhan tenaga kerjanya, dan
- Kebutuhan dari pihak user (user requirements), dalam hal ini HRPD
akan tool yang dibutuhkan dalam perencanaan kebutuhan tenaga
kerjanya.
Parameter-parameter yang digunakan untuk menunjang penelitian ini antara
lain adalah:
1. Penambahan tenaga kerja (Additional)
Kondisi penambahan tenaga kerja langsung (additional) terjadi
bilamana terjadi perubahan tingkat produksi yang ditargetkan atau
diharapkan, sehingga perlu adanya perekrutan dari tenaga kerja langsung
yang baru. Kondisi additional tersebut dapat diartikan penambahan
![Page 17: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/17.jpg)
78
tenaga kerja baru, dan prinsip yang dipakai adalah penambahan tenaga
kerja baru selalu masuk dengan status kontrak tahap 1, dengan durasi 1
tahun.
2. Kontrak tidak diperpanjang (Contract terminated – Ctt)
Contract terminated merupakan status yang hanya dapat dialami oleh
para tenaga kerja langsung dengan status kontrak tahap 1 (contract 1) dan
status kontrak tahap 2 (contract 2). Contract terminated ini merupakan
keadaan dan kondisi bilamana tenaga kerja langsung yang telah
mengalami durasi kerja kontak tahap 1 ataupun 2, selama 1 tahun.
Kemudian evaluasi akan diadakan atas kinerja dari para tenaga kerja
langsung tersebut, namun diperoleh hasil bahwa perkerja tidak dapat
diperpanjang lagi, ataupun habis masa kerjanya dengan TMMIN,
terutama diakibatkan kinerja dari tenaga kerja yang bersangkutan kurang
memenuhi ekspektasi yang ditetapkan oleh pihak TMMIN.
3. To C2, From C1, From C2, To P
Parameter yang digunakan untuk kondisi-kondisi yang mewakili
transaksi arus tenaga kerja langsung (direct labor) yang terjadi di tiap-
tiap departemen produksi yang ada di pabrikan PT. TMMIN. Dimana
kondisi dan status yang diwakili oleh parameter ini meliputi transaksi
tenaga kerja antara lain C1 (contract 1), C2 (contract 2) dan P
(permanent).
4. Pensiun (Pension)
Kondisi pensiun merupakan situasi dimana tnaga kerja langsung tdak
memiliki hubungan kerja lagi dengan TMMIN, dengan didasarkan pada
![Page 18: BAB 3-Metodologi Penelitian](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082606/557213bf497959fc0b92eabe/html5/thumbnails/18.jpg)
79
faktor usia. Dimana berdasarkan kebijakan TMMIN, bahwa batasan usia
seorang tenaga kerja langsung level 1-6 di TMMIN untuk memasuki
masa pensiunnya adalah 55 tahun. Kondisi pensiun hanya dapat dialami
oleh tenaga kerja langsung yang telah berada dalam status P (Permanent),
dengan kata lain telah menjadi karyawan tetap di PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia.
5. Komposisi tingkat tenaga kerja langsung (Manpower composition)
Parameter yang menunjukan besaran nilai persentase antara
komposisi dari status tenaga kerja langsung yang diperkerjakan di
TMMIN pada periode kerja yang bersangkutan. Kondisi komposisi
tenaga kerja langsung ini, terutama terkait erat dengan perbandingan
antara tenaga kerja langsung dengan status kontrak, baik kontrak 1 dan
kontrak 2, dengan tenaga kerja langsung yang memiliki status permanen.
Karena pada dasarnya komposisi tingkat tenaga kerja inilah yang menjadi
acuan dan titik berat (Concern) dari perusahaan, dalam hal ini divisi
HRPD (Human Resource Planning Division). Karena pada dasarnya
komposisi dari tenaga kerja ini secara langsung akan sangat
mempengaruhi besaran biaya operasional, terutama dari segi labor cost
yang dikeluarkan oleh TMMIN.