bab 3 depan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2007-2-00139-if-bab 3.pdf47 bab 3...
TRANSCRIPT
47
BAB 3
ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE
3.1 Metode Analisis dan Perancangan
Dalam melakukan analisis dan perancangan data warehouse untuk PT.
Rahadicipta Primasatya ( RCPS ), maka digunakan metode analisis pendekatan
top down dan bottom up.
Analisis top down dimulai dengan tinjauan mengenai latar belakang
perusahaan dan pembahasan struktur organisasi perusahaan tersebut.
Pendekatan bottom up digunakan dalam menganalisis teknologi informasi
yang dimiliki perusahaan baik dari segi perangkat keras dan perangkat lunak,
juga analisis kebutuhan data dan informasi disertai dengan pendefinisian
masalah-masalah yang dihadapi berikut dengan solusi pemecahannya.
Data warehouse yang dirancang ini digunakan untuk dapat memenuhi
kebutuhan terhadap informasi dalam kegiatan yang terdapat pada PT.
Rahadicipta Primasatya. Rancangan yang dilakukan meliputi arsitektur dan
infrastruktur dari data warehouse, skema bintang dan prototipe dari laporan.
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan
3.1.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Rahadicipta Primasatya (RCPS) memulai usaha
pembuatan kantong kertas secara manual, tetapi sejak tahun 1991
perusahaan ini telah menggunakan mesin untuk membuat kantong
kertas guna meningkatkan produksinya dan memenuhi permintaan
48
yang bertambah terus-menerus dari industri-industri dan
manufaktur-manufaktur yang ingin mengemas produk mereka.
Kantong kertas multiwall buatan RCPS membantu para
eksportir Indonesia memuaskan pelanggannya di luar negeri yang
lebih menyukai komoditi yang dikemas dengan kertas. Kantong
kertas multiwall dipakai untuk mengemas produk-produk industri
seperti tepung terigu, gula, padi-padian, makanan ternak, pupuk,
semen, dan bahan kimia industri.
PT. Rahadicipta Primasatya juga menghasilkan paper
shopping bags untuk bisnis eceran. Kantong jenis ini sekarang
sedang menjadi tren di pusat bisnis eceran dunia seperti Jakarta,
HongKong, dan Tokyo. Toserba-toserba dan pasar-pasar swalayan
berlomba untuk membuat shopping bag yang menarik
PT. Rahadicipta Primasatya telah memasang mesin-mesin
modern untuk memproduksi kantong kertas kraft guna memenuhi
kebutuhan yang meningkat dari industri ekspor dan domestik
Indonesia. Pengoperasian mesin-mesin ini didukung oleh keahlian
rekayasa salah satu perusahaan Jepang terkemuka yang
menghasilkan mesin-mesin pembuat kantong kertas.
RCPS mempunyai tiga unit tubing machines yang dapat
menghasilkan kantong multiwall berukuran besar dengan jumlah
produksi sebanyak 10000 buah keseluruhannya per jam; tiga buah
bottoming machines dan tiga mesin jahit yang dapat membuat
kantong dengan kedua ujungnya direkat dengan jalan dilem atau
49
dijahit; dan sebuah mesin pembuat shopping bag yang dapat
menghasilkan sebanyak 2500 buah kantong belanja per jam.
Kantong kertas kraft multiwall, yang dasarnya direkat atau
dijahit buatan RCPS dipakai untuk mengemas bahan kimia industri,
kelapa parut, pakan udang, bentonit, barit, arang, semen, kakao, dan
susu bubuk.
3.1.1.2 Mesin produksi
PT. Rahadicipta Primasatya telah memasang mesin-mesin
modern untuk memproduksi kantong kertas kraft guna memenuhi
kebutuhan yang meningkat dari industri ekspor dan domestic di
Indonesia. Pengoperasian mesin-mesin pembuat kantong kertas ini
didukung oleh keahlian rekayasa salah satu perusahaan Jepang
terkemuka yang menghasilkan mesin-mesin pembuat kantong
kertas.
RCPS mempunyai tiga unit tubing machines yang dapat
menghasilkan kantong multiwall berukuran besar dengan jumlah
produksi sebanyak 10.000 buah keseluruhannya per jam, tiga buah
bottoming machines dan tiga mesin jahit yang dapat membuat
kantong dengan kedua ujungnya sudah direkat dengan jalan dilem
atau dijahit; dan sebuah mesin pembuat shopping bag yang dapat
menghasilkan sebanyak 2.500 buah kantong belanja berbelanja per
jam.
50
3.1.1.3 Jenis-Jenis Kantong
Kantong multiwall adalah suatu wadah kemasan, yang dapat
diisi dengan suatu produk tertentu, seberat 25 kg atau lebih. Terbuat
dari 3-6 lapis kertas kraft yang dapat diperkuat dengan jalan
melapisinya dengan lapisan penguat ( misalnya plastik ), untuk
memberikan kekuatan tambahan atau perlindungan tambahan
terhadap kelembaban, penetrasi bahan kimia atau bau lainnya.
Adapun jenis-jenis kantung multiwall adalah sebagai berikut:
• Kantong Mulut Terbuka
Ini adalah kantong multiwall yang dijahit atau direkat pada
satu ujungnya, sedangkan ujung lain terbuka. Ujung yang terbuka
dapat ditutup dengan dijahit atau di lem.
• Kantong Katup
a. Yang Direkat
b. Yang Dijahit
Kantong kertas multiwall ini direkat atau dijahit pada kedua
ujungnya dan dilengkapi dengan katup yang dapat menutup sendiri.
Katup itu menyumbat secara otomatis setelah diisi. Kantong ini
dapat pula dijahit pada satu atau kedua ujungnya.
• Kantung berbelanja yang terbuat dari kertas
Kantong ini dibuat dengan satu selapis kertas yang dapat
membuka sendiri di bagian atasnya (kantong SOS) dan bagian
dasarnya direkat (block bottom).
51
3.1.1.4 Keuntungan Kantong Kertas Multiwall
Kantong kertas kraft multiwall, yang dasarnya direkat atau
dijahit buatan RCPS dipakai untuk mengemas bahan kimia industri,
kelapa parut, pakan udang, bentonit, barit, arang, semen, kakao, dan
susu bubuk.
Sifat fleksibel kertas kraft dan disain kantong
memungkinkan para pengusaha industri untuk menentukan kemasan
paling sesuai dengan persyaratan prosuk mereka. Dewasa ini,
kantong kertas multiwall cukup kuat sehingga dapat menggunakan
fibre drum dan dalam penggunaannya ternyata lebih ekonomis.
Kantong multiwall mempunyai permukaan yang cocok untuk
dicetak dengan aneka warna sesuai dengan kebutuhan dan merek
masing-masing.
Kantong multiwall cocok untuk pengisian otomatis,
sedangkan kantong-kantong yang belum diisi membutuhkan sedikit
ruangan saja untuk menyimpannya. Kalau sudah kosong, kantong
kertas ini dapat dibuang tanpa menimbulkan masalah polusi.
3.1.1.5 Pemasok Bahan Baku
Kertas kraft yang dipakai oleh PT. Rahadicipta Primasatya
untuk membuat kantong kertas banyak dipasok oleh PT. Kertas
Kraft Aceh (KKA) di Lhokseumawe, Aceh yang terletak di propinsi
paling barat Indonesia.
KKA mendapat hak untuk mengelola hutan pinus seluas
120.000 hektar di Aceh Tengah. Pohon-pohon pinus merkusi yang
52
tumbuh didaerah pegunungan dengan curah hujan yang melimpah
dan cuaca yang memudahkan pertumbuhan, menghasilkan serat
panjang yang dapat dibuat menjadi pulp yang secara merata liat dan
kuat, dan menjadi kertas kraft yang bermutu tinggi.
Kapasitas KKA adalah 135.000 km kertas kraft setahun dan
KKA mengirim produknya melalui pelabuhan Lhokseumawe ke
pasar dalam dan luar negeri.
53
3.1.2 Struktur Organisasi
3.1.3 Tugas dan Wewenang
Uraian wewenang dan tanggung jawab QMR
54
3.1.3 Tugas dan Wewenang
Uraian wewenang dan tanggung jawab QMR
Lampiran SK No.004 / ISO / RCPS / XII / 2001
I. Quality Management Representative ( QMR )
QMR adalah wakil manajemen di bidang mutu berdasarkan
persyaratan ISO 9001 : 2000 elemen 5.5.2 dan mempunyai wewenang
dan tanggung jawab sebagai berikut :
• Mewakili Top Management untuk berhubungan dengan instansi
terkait, khusus dalam hal Quality Management System ( Sistem
Manajemen Mutu ) ISO 9001 : 2000
• Menjamin bahwa semua proses yang dibutuhkan berkaitan
dengan System Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 sudah dibuat,
diimplementasikan, dan dipelihara.
• Menetapkan, melaksanakan, mengelola, dan melakukan verifikasi
terhadap seluruh dokumen Quality Sistem ( Dokumen Sistem
Mutu ) yang tercakup dalam pedoman mutu ISO 9001 : 2000 PT.
Rahadicipta Primasatya.
• Melaporkan secara berkala kepada Top Management performa
dari System Manajemen Mutu dan setiap kebutuhan improvement
terhadap sistem tersebut.
• Mengontrol fungsi penyimpanan pendistribusian dan pembuatan
pedoman mutu ISO 9001 : 2000 PT. Rahadicipta Primasatya.
• Menjamin konsistensi implementasi System Manajemen Mutu
secara efektif dan efisien.
55
• Melakukan review dan penyempurnaan terhadap dokumen sistem
mutu bila diperlukan.
• Mengevaluasi pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu.
• Meningkatkan kesadaran semua Sumber Daya Manusia yang ada
akan pentingnya pemenuhan terhadap persyaratan dari pelanggan.
II. Wakil QMR
Untuk menjamin tersedianya Dokuemen sistem Mutu sesuai dengan
persyaratan ISO 9001 : 2000 serta untuk mengkoordinasikan
pendistribusian serta pengelolaannya, maka PT. Rahadicipta
Primasatya juga menunjuk seorang wakil QMR yang sekaligus
berfungsi sebagai pengendali dokumen dan data ISO 9001 : 2000 ,
berdasarkan kebutuhan tersebut ditetapkan wewenang dan tanggung
jawab wakil QMR sebagai berikut :
• Mewakili QMR bila berhalangan, temasuk juga wewenang dan
tanggung jawabnya.
• Bekerja sama dan membentuk QMR dalam menetapkan,
mengelola, melaksanakan dan melakukan verifikasi terhadap
keseluruhan dokumen sistem mutu yang dimiliki oleh PT.
Rahadicipta Primasatya.
• Bertanggung jawab dan mengkoordinasikan fungsi penyimpanan,
pendistribusian, dan pembuatan dokumen sistem mutu ISO 9001 :
2000 PT. Rahadicipta Primasatya.
• Melaporkan kepada TopManagement dan atau QMR terhadap
kecukupan dokumen sistem mutu ISO 9001 : 2000.
56
• Mengkoordinasikan dan menyelesaikan usulan perubahan
dokumen.
• Melakukan koordinasi dengan pengendali dokumen ditingkat
departemen sehingga semua dokumen mutu yang keluar dan
masuk dapat teridentifikasi.
Uraian wewenang dan tanggung jawab Auditor
Lampiran SK No.004 / ISO / RCPS / XII / 2001
I. Lead Auditor Audit Mutu Internal ( AMI )
wewenang dan tanggung jawab Lead Auditor sesuai dengan ISO
10011 adalah sebagai berikut :
1. Memilih team audit mutu internal
2. Mengkoordinasikan dan memanage pelaksanaan audit mutu
internal
3. Mempersiapkan audit plan dan schedule audit.
4. Sebagai penghubung antara auditor dan auditee
5. Membuat laporan audit secara lengkap
6. Melaporkan hasil audit, efektifitas tindakan koreksi dan
pencegahan kepada QMR dan Top Management
7. Bertanggung jawab terhadap disiplin team auditor
8. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan opening meeting dan
closing meeting
9. Menentukan area yang akan di audit berdasarkan critical point
process, urgensinya, dll
57
II. Auditor audit Mutu Internal ( AMI )
wewenang dan tanggung jawab Auditor sesuai dengan ISO 10011
adalah sebagai berikut :
1. Membuat audit trails, audit check list, dan persiapan audit
lainnya.
2. Melakukan audit secara efektif dan efisien
3. Mengumpulkan bukti objektif terhadap kesesuaian dan
ketidaksesuaian implementasi di bandingkan dengan dokumen
sistem mutu.
4. Membuat laporan temuan audit
5. Melakukan tinjauan terhadap temuan audit untuk memastikan
efektifitas tindakan koreksi yang dilakukan auditee.
6. Menjaga objektivitas dan etika selama di audit
7. Melaporkan hasil audit kepada Lead Auditor
8. Memutuskan hasil audit secara signifikan.
I. Departemen : Factory
II. Jabatan : Manager
III. Bertanggung jawab kepada : Assisten General Manager
IV. Ruang lingkup kerja : 1. Bagian Produksi
2. Bagian PPIC
Aktivitas dari Departemen Factory adalah
1. Mengendalikan kedua bagiannya sehingga semua
permintaan pelanggan yang diterima oleh bagian marketing
dapat terpenuhi.
58
2. Membuat pembagian kerja yang jelas sehingga tidak terjadi
overlapping diantara kedua bagiannya
3. Menempatkan personil yang tepat sehingga integrasi kerja
yang baik dapat terjalin
4. Membuat pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang
jelas kedua bagiannya
5. Melakukan meeting secara regular dengan semua gsud
departemennya
6. Melakukan evaluasi dan analisa atas hasil kerja kedua
bagiannya
7. Membuat budget tahunan berdasarkan kebutuhan
8. Membuat program kerja tahunan
9. Memotivasi dan koordinasi seluruh staff di kedua bagiannya
V. Wewenang kerja Manager Factory
Wewenang dari Manager Factory adalah
1. Membuat struktur organisasi untuk kedua bagiannya
2. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas
kedua bagiannya
3. Memilih dan menetapkan personil untuk kedua bagiannya
4. Menerima dan memberhentikan keryawan untuk kedua
bagiannya
5. Mengundang pihak-pihak yang terkait untuk
menyelenggarakan pertemuan.
6. Menetapkan metode produksi yang akan digunakan
59
7. Menentukan mesin dan peralatan produksi yang akan
digunakan
8. Melakukan pengendalian atas pengembangan SDM di kedua
bagiannya agar dapat memenuhi permintaan dari pasar yang
semakin hari semakin meningkat dan bervariasi
9. Menetapkan standard kerja yang harus dilakukan dalam
setiap aktivitas di kedua bagiannya
10. Menetapkan standard produk yang akan dijadikan acuan
11. Menetapkan sistem inventori persediaan barang yang akan
digunakan
12. Menetapkan dilaksanakannya pengembangan produk
berdasarkan input dari bagian marketing
13. Membuat dan mengendalikan sistem pengendalian asset
perusahaan di kedua bagiannya
14. Meminta laporan kerja dari kedua bagiannya
15. Membuat dan merubah layout produksi
VI. Tanggung jawab Manager Factory
Tanggung jawab dari Manager Factory adalah
1. Memastikan bahwa koordinasi kerja diantara kedua
bagiannya berjalan dengan baik
2. Memastikan bahwa tidak terjadi overlapping tugas dan
wewenang diantara kedua bagiannya
3. Membuat hasil laporan kerja yang telah dilakukan setiap
bulan
60
4. Mempelajari serta memahami kemampuan dari kedua
bagiannya
5. Mengendalikan pencapaian sasaran dari target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan
6. Bertanggung jawab atas budget yang telah disetujui oleh
manajemen
7. Melakukan pengawasan atas penggunaan budget kedua
bagiannya
8. Memastikan bahwa proses produksi berjalan sesuai dengan
metode yang telah ditetapkan
9. Memastikan bahwa jadwal produksi dan target produksi baik
itu harian, bulanan, ataupun tahunan dapat dipenuhi oleh
bagian terkait
10. Memberikan solusi atas segala permasalahan yang timbul
dalam proses produksi
11. Memastikan bahwa peralatan produksi yang dipakai sudah
sesuai
12. Memastikan bahwa peralatan produksi yang dipelihara
dengan baik
13. Memastikan bahwa setiap keluhan pelanggan telah
terselesaikan oleh bagian terkait
14. Memastikan bahwa pemeriksaan dan pengujian pada tahapan
proses telah dilaksanakan dengan tepat
61
15. Memastikan bahwa peralatan yang dipakai untuk melakukan
pengujian dan pemeriksaan pada tahapan-tahapan produksi
adalah tepat
16. Memastikan bahwa peralatan pemeriksaan dan pengujian
dipelihara dan akurat
17. Memastikan bahwa perencanaan produksi yang dihasilkan
oleh bagian PPIC sesuain dengan bagian permintaan dari
bagian marketing dan kemampuan dari bagian produksi
18. Menetapkan rencana mutu perusahaan
19. Mengawasi inventori persediaan barang untuk kelancaran
produksi
I. Bagian : Quality Control
II. Jabatan : Manager
III. Bertanggung jawab kepada : Assisten General Manager
IV. Ruang Lingkup Kerja:
Bagian Quality Control terdiri dari 2 sub-bagian yaitu:
1. Sub Bagian Inspection
1. Sub Bagian Laboratorium
Aktifitas dari bagian Quality Control adalah:
1. Mengendalikan semua sub-bagiannya sehingga semua
permintaan dari pelanggan yang diterima oleh bagian
marketing dapat terpenuhi
62
2. Membuat pembagian kerja yang jelas sehingga tdak terjadi
overlapping diantara kedua sub-bagiannya
3. Mengadakan meeting secara reguler dengan kedua sub-
bagiannya
4. Melakukan analisa atas kinerja kedua sub-bagiannya
berdasarkan atas performance standard yang telah
ditetapkan oleh perusahaan
5. Manfaat metode inspection yang akan dipergunakan oleh
perusahaan
6. Melakukan pemeriksaan dan pengujian pada setiap tahap
proses produksi
7. Menetapkan sistem penyimpanan material di gudang
8. Membuat laporan kegagalan produk
9. Melakukan tindakan koreksi atas setiap kegagalan produk
yang terjadi
10. Melakukan tindakan pencegahan yang harus dilakukan agar
tidak terjadi kegagalan produk yang sama
11. Melakukan analisa dari setiap kegagalan produk yang terjadi
12. Memastikan bahwa hanya material/produk yang memenuhi
kriteria keberterimaan yang diteruskan ke proses berikutnya
atau dikirim
13. Mengawasi alat-alat yang dipakai sebagai pengukuran
14. Mengawasi keluar masuknya material
15. Menetapkan kriteria keberterimaan yang akan dipergunakan
oleh perusahaan
63
V. Wewenang kerja manager Quality Control
Wewenang kerja dari manager Quality Control adalah:
1. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab dari kedua sub-
bagiannya
2. Memberikan input dalam menetapkan personel untuk kedua
sub-bagiannya
3. Menerima dan memberikan input dalam memberhentikan
karyawan untuk kedua sub-bagiannya
4. Mengundang bagian terkait untuk menyelenggarakan
pertemuan
5. Menentukan alat-alat pemeriksaan dan pengujian yang akan
digunakan
6. Menentukan metode pemeriksaan dan pengujian yang akan
digunakan
7. Memberikan laporan atas hasil/kemampuan mesin/operator
yang bertugas
8. Metode standard keberterimaan produk yang akan digunakan
9. Menetapkan tindakan korelasi yang akan dilakukan atas
setiap kegagalan produk
10. Menetapkan tindakan pencegahan yang akan dilakukan agar
tidak terjadi kegagalan produk yang sama
11. Memberhentikan proses produksi bila ditemukan banyaknya
penyimpangan atas hasil outputnya
12. Melakukan pelatihan kepada operator mesin agar dapat
menghasilkan produk yang sesuai
64
13. Memberikan input kepada bagian purchasing untuk evaluasi
supplier
14. Melakukan pengendalian atas pengembangan SDM di
seluruh bagian agar dapat memenuhi permintaan dari pasar
yang semakin hari semakin meningkat dan bervariasi
15. Ikut serta dalam pembahasan dan penyetujuan kontrak
16. Menentukan keakuratan dari alat-alat pengujian
17. Menentukan badan pengujian bagi alat pengujian
18. Mengajukan usulan pelatihan bagi para karyawannya dalam
rangka peningkatan kerja
II. Tanggung jawab manager Quality Control
Tanggung jawab dari managrer Quality Control adalah:
1. Memastikan bahwa koordinasi kerja kedua sub-bagiannya
berjalan dengan baik
2. Memastikan bahwa tidak terjadi overlapping antara kedua
sub-bagiannya
3. Memastikan bahwa standard keberterimaan produk yang
akan ditetapkan dimengerti
4. Memastikan hanya produk yang memenuhi persyaratan yang
akan dikirim kepada pelanggan
5. Memastikan bahwa peralatan pengujian yang benar dan
akurat yang digunakan
6. Membuat rencana kalibrasi alat-alat pengujian
65
7. Memastikan bahwa semua material yang datang dilakukan
pengujian sebelum diadakan pengujian
8. Memastikan bahwa hanya barang yang telah diuji dan
dinyatakan lulus yang digunakan dalam produksi
9. Memastikan bahwa tindakan koreksi telah dilakukan atas
penyimpangan yang terjadi
10. Memastikan bahwa penyimpanan bahan baku di gudang
telah memenuhi persyaratan
11. Memberikan informasi kepada bagian terkait bila ada
perubahan mengenai standard mutu produksi
12. Bekerja sama dengan bagian industrical engineering dalam
rangka menentukan peralatan dan standard bagi produk baru
I. Departemen : Marketing
II. Jabatan : Manager
III. Bertanggung Jawab Kepada : Assistant General Manager
IV. Ruang Lingkup Kerja
Departemen Marketing terdiri atas dua bagian, yaitu:
1. Bagian Lokal
2. Bagian Export
Aktifitas dari Departemen Marketing adalah:
1. Membuat pembagian kerja yang jelas sehingga tidak terjadi
overlapping di antara kedua bagian
2. Mengadakan meeting secara regular dengan ke dua
bagiannya.
66
3. Melakukan analisa atas kinerja kerja dari kedua bagiannya
berdasarkan atas analisa dari sub Departemen Pemasaran.
4. Mengendalikan kedua bagian Departemen sehingga semua
permintaan pelanggan yang diterima oleh bagian Marketing
dapat terpenuhi.
5. Membuat budget tahunan sesuai dengan target yang telah
disetujui oleh perusahaan.
6. Melakukan analisa pasar untuk mengetahui permintaan pasar
dan posisi perusahaan serta pesaing yang ada.
7. Memberikan informasi kepada bagian yang terkait atas hasil
analisa yang didapatkan.
8. Melakukan evaluasi atas setiap permintaan yang datang.
9. Melakukan meeting dengan bagian yang terkait dalam hal
evaluasi tersebut.
10. Melakukan negosiasi dengan pelanggan mengenai
persyaratan yang diminta.
11. Membuat laporan penjualan harian, bulanan, dan tahunan.
12. Membuat laporan persedian barang jadi.
13. Menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan.
14. Mengawasi penyimpanan persedian barang jadi sehingga
tidak rusak selama penyimpanan.
15. Memberikan info kepada pelanggan mengenai kondisi
perusahaan serta produk baru yang akan dibuat.
V. Wewenang Kerja Marketing Manager
Wewenang kerja Marketing Manager adalah:
67
1. Membuat struktur organisasi untuk kedua bagiannya.
2. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab dari kedua
bagiannya.
3. Memilih dan menetapkan personel untuk kedua bagiannya.
4. Menerima dan memberhentikan karyawan antara kedua
bagiannya.
5. Mengundang pihak-pihak yang terkait untuk
menyelenggarakan pertemuan.
6. Meminta bagian terkait untuk memberikan jawaban atas
setiap keluhan pelanggan yang diterima.
7. Menentukan metode penjualan yang akan digunakan.
8. Melakukan pengendalian atas pengembangan sumber daya
manusia di kedua bagiannya agar dapat memenuhi
permintaan dari pasar yang semakin hari semakin meningkat
dan bervariasi.
9. Menetapkan standard kerja yang harus dilakukan dalam
setiap aktifitas di kedua bagiannya.
10. Menetapkan intensif / komisi yang akan diberikan kepada
bagian penjualan ataupun pihak yang terkait.
11. Memberikan pelayanan/service kepada pelanggan tetap
perusahaan.
12. Membuat perencanaan aktifitas pemasaran dalam rangka
promosi.
13. Menetapkan budget tahunan.
VI. Tanggung Jawab Marketing Manager
68
Tanggung jawab Marketing Manager:
1. Memastikan bahwa koordinasi kerja diantar kedua bagian
berjalan dgn baik.
2. Memastikan bahwa metode penjualan yang ditetapkan
dilaksanakan.
3. Memastikan bahwa informasi yang terbaru dan akurat
mengenai keadaan pasar telah disampaikan kepada bagian
yang memerlukan dan dilakukan tindakan yang diperlukan.
4. Memastikan bahwa permintaan dari pelanggan yang tertera
dalam Kontrak Penjualan dapat dan telah dipenuhi.
5. Meminta bagian terkait ikut serta dalam pembahasan
mengenai Sales Contract.
6. Memberikan laporan penjualan dan realisasinya dari target
yang telah ditetapkan.
7. Melakukan evaluasi yang benar akan setiap permintaan
pelanggan sehingga kerugian dapat dihindarkan.
8. Memastikan bahwa setiap keluhan pelanggan yang diterima
telah diselesaikan dengan benar.
I. Departemen : Finance & Accounting
II. Jabatan : Manager
III. Bertanggung jawab kepada : Assistant General Manager
IV. Ruang Lingkup Kerja
Departemen Finance & Accounting terdiri dari dua sub
Departemen, yaitu:
69
1. Sub Departemen Finance
2. Sub Departemen Accounting
Aktifitas dari Departemen Finance & Accounting adalah:
1. Mengendalikan kedua sub Departemen sehingga semua
permintaan pelanggan yang diterima oleh bagian Finance &
Accounting
2. Membuat pembagian kerja yang jelas sehingga tidak terjadi
overlapping di antara kedua sub Departemen.
3. Mengadakan meeting secara regular dengan kedua bagiannya.
4. Membuat pembagian kerja yang jelas sehingga tidak terjadi
overlapping di antara kedua sub Departemen.
5. Membuat laporan keuangan bulanan
6. Membuat laporan cash flow perusahaan.
7. Melakukan penagihan atas setiap invoice yang dikeluarkan
oleh perusahaan.
8. Melakukan pembayaran atas setiap invoice yang dikeluarkan
oleh perusahaan.
9. Menetapkan jadwal pembayaran supplier perusahaan.
10. Melakukan analisa atas kinerja kerja dari kedua sub
Departemen berdasarkan atas Performance Standard yang
telah ditentukan oleh perusahaan.
V. Wewenang Kerja Finance & Accounting Manager
Wewenang kerja Finance & Accounting Manager adalah:
1. Membuat struktur organisasi untuk kedua sub Departemen.
70
2. Menetapkan wewenang dan tanggung jawab dari kedua sub
Departemen.
3. Memilih dan menetapkan personel untuk kedua sub
Departemen.
4. Menerima dan memberhentikan karyawan antara kedua sub
Departemen.
5. Mengundang pihak-pihak yang terkait untuk
menyelenggarakan pertemuan.
6. Menentukan metode keuangan yang akan digunakan.
7. Melakukan pengendalian atas pengembangan sumber daya
manusia di kedua bagiannya agar dapat memenuhi permintaan
dari pasar yang semakin hari semakin meningkat dan
bervariasi.
8. Menetapkan standard kerja yang harus dilakukan dalam setiap
aktifitas di kedua bagiannya.
9. Melakukan pengawasan atas budget tahunan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
10. Mengendalikan dan mengawasi cash flow perusahaan.
11. Meminta keterangan dari bagian terkait mengenai masalah
keuangan perusahaan.
VI. Tanggung Jawab Finance & Accounting Manager
Tanggung jawab Finance & Accounting Manager adalah :
1. Memastikan bahwa koordinasi kerja di antara kedua sub
Departemen berjalan dengan baik.
71
2. Memastikan bahwa tidak terjadi overlapping diantara kedua
sub Departemen.
3. Membuat budget tahunan perusahaan berdasarkan input dari
masing-masing bagian.
4. Memberikan info kepada setiap bagian mengenai kondisi
budget mereka.
5. Membuat laporan keuangan perusahaan.
6. Membuat invoice atas setiap penjualan yang dilakukan oleh
bagian marketing.
7. Melakukan penagihan atas setiap invoice yang dibuat.
8. Melakukan pembayaran atas setiap purchase order yang
dikeluarkan oleh perusahaan kepada supplier.
9. Membuat laporan pajak tahunan perusahaan.
10. Membuat perhitungan biaya produksi/cost calculation sebagai
input bagian Marketing.
11. Melakukan pengawasan atas cash flow perusahaan.
I. Bagian : HRD
II. Jabatan : Manager
III. Bertanggung jawab kepada : Assisten General Manager
IV. Ruang Lingkup Kerja :
Bagian HRD terdiri atas dua bagian, yaitu:
1. Bagian Personalia
2. Bagian Umum
Aktifitas bagian HRD adalah
72
1. Membuat pembagian kerja yang jelas sehingga tidak terjadi
overlapping diantara kedua divisi/bagian
2. Mengadakan meeting secara reguler dengan kedua
divisi/bagian
3. Melakukan analisa atas kinerja dari kedua divisi/bagian
berdasarkan atas perfomance standard yang telah ditetapkan
oleh perusahaan
4. Memberikan informasi ketenagakerjaan kepada seluruh staff
di perusahaan
5. Membuat program pelatihan tahunan berdasarkan permintaan
dari masing-masing bagian
6. Membuat program kerja tahunan berdasarkan perundangan
yang berlaku
7. Meminta laporan hasil pelatihan dari masing-masing kepala
bagian
8. Mengendalikan kedua sub-bagiannya sehingga semua
permintaan pelanggan dapat terpenuhi
V. Wewenang kerja HRD Manager:
Wewenang kerja HRD Manager adalah:
1. Mengendalikan kedua divisi sehingga semua permintaan
pelanggan dapat terpenuhi
2. Membuat pembagian kerja yang jelas sehingga tidak terjadi
overlapping diantara kedua bagian
3. Mengadakan meeting secara reguler dengan kedua divisi /
bagian
73
4. Melakukan analisa atas kinerja dari kedua bagian berdasarkan
atas perfomance standard yang telah ditetapkan oleh
perusahaan
5. Menerima dan memberhentikan karyawan berdasarkan input
dari bagian-bagian terkait
6. Mengundang pihak-pihak yang terkait untuk
menyelenggarakan pertemuan
7. Menentukan metode penyeleksian pegawai yang digunakan
8. Menentukan metode penggolongan pegawai yang digunakan
9. Menentukan metode penilaian/evaluasi pegawai yang
digunakan
10. Melakukan pengendalian atas pengembangan SDM di seluruh
bagian agar dapat memenuhi permintaan dari pasar yang
semakin hari semakin meningkat
11. Menetapkan standard waktu kerja yang akan digunakan di
perusahaan dengan tetap mengacu pada UU Tenaga Kerja
yang berlaku
12. Menetapkan sistem penggajian yang sesuai dengan UU
Tenaga Kerja yang berlaku
VI. Tanggung Jawab HRD Manager:
Tanggung jawab HRD Manager adalah:
1. Memastikan bahwa koordinasi kerja antara kedua divisi
berjalan baik
2. Memastikan bahwa tidak terjadi overlapping antara kedua
divisi/bagian
74
3. Memastikan bahwa hanya tenaga kerja yang handal dan
kompeten yang diterima bekerja di perusahaan
4. Memastikan bahwa kebutuhan tenaga kerja terpenuhi
5. Memastikan bahwa sistem penggajian yang digunakan telah
memenuhi standar dari UU Tenaga Kerja
6. Memastikan bahwa semua hak dan kewajiban perusahaan
telah memenuhi standar dari UU yang berlaku
7. Memastikan bahwa program kerja yang ditetapkan pemerintah
telah terpenuhi
8. Memastikan bahwa hak dan kewajiban seluruh karyawan telah
dipenuhi oleh perusahaan
9. Memberikan solusi atas setiap masalah yang timbul antara
pihak karyawan dengan perusahaan
3.2 Penentuan Fakta Kebutuhan dan Tujuan Pengembangan Sistem
3.2.1 Mempelajari Dokumen
Dokumen – dokumen yang kita pelajari dari PT. Rahadicipta
Primasatya (RCPS) dalam menentukan fungsi bisnis dan work-flow (
aliran kerja ) adalah sebagai berikut :
a. Purchase Order ( PO )
b. Instruksi Pelaksanaan Kerja
c. Rekap Hasil Produksi Harian
d. Deskripsi entity
Dari dokumen – dokumen yang telah dipelajari, didapatkan
beberapa informasi penting mengenai sistem yang ada pada PT.
75
Rahadicipta Primasatya (RCPS) dan yang sedang berjalan sekarang
ini. Selanjutnya informasi – informasi tersebut akan digunakan pada
analisa sistem berjalan.
3.2.2 Analisis Sistem Berjalan
3.2.2.1 Subyek Data Yang Dipakai Perusahaan
Subyek Data adalah sekumpulan entitas level tertinggi yang
dapat menjadi masukan atau sumber data yang dibutuhkan dalam
sistem, yang dikelompokkan berdasakan fungsi tertentu.
Berdasarkan hasil analisa sistem yang sedang berjalan, subyek data
yang dipakai oleh PT. Rahadicipta Primasatya, yaitu :
76
Tabel 3.1
Tabel Subyek Data
Pada tabel 3.1 menunjukkan subyek data yang dipakai
perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan fungsi tertentu.
No. Subyek Data Keterangan
1 Produk
Berisi informasi mengenai rincian produk yang dibeli dari distributor dan dijual kepada pelanggan oleh PT. RCPS
2 Pelanggan
Berisi informasi mengenai pelanggan dari PT. RCPS
3 Pembelian
Berisi informasi transaksi pembelian produk
4 Penjualan
Berisi informasi transaksi penjualan produk
5 Pemasok
Berisi informasi rincian pemasok bahan baku kepada perusahaan
6 Persediaan
Berisi informasi mengenai persediaan barang di gudang
7 Karyawan
Berisi informasi mengenai karyawan bagian marketing
8 Pembayaran
Hutang
Berisi informasi rincian mengenai transaksi pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada distributor
9 Pembayaran
Piutang
Berisi informasi rincian mengenai transaksi pembayaran yang dilakukan pelanggan kepada perusahaan
10 Pengiriman
Berisi informasi rincian mengenai pengiriman barang kepada pelanggan
77
3.2.2.2 Fungsi Bisnis
Fungsi bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh masing-
masing bagian dalam perusahaan yang dilakukan dan dilaksanakan
secara bersama- sama agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai
dengan baik.
Berdasarkan hasil analisa sistem yang sedang berjalan pada
PT. Rahadicipta Primasatya, diperoleh fungsi bisnis sebagai berikut
:
Tabel 3.2
Tabel Fungsi Bisnis
No. Fungsi Bisnis
1 Pengawasan Perusahaan
2 Perencanaan Strategis
3 Perencanaan Taktis
4 Pemesanan produk oleh pelanggan
5 Penjualan produk ke pelanggan
6 Pengiriman produk ke pelanggan
7 Penerimaan pembayaran dari
pelanggan
8 Pemesanan produk kepada pemasok
9 Pembelian produk dari pemasok
10 Penerimaan produk dari pemasok
11 Pembayaran produk ke pemasok
12 Pengawasan mutu produk
13 Analisis keadaan
78
14 Analisis harga produk
15 Evaluasi hasil
16 Laporan Keuangan
17 Laporan Penjualan
18 Laporan Pembelian
19 Laporan Stok Barang
Pada tabel 3.2 menunjukkan kegiatan fungsi bisnis yang
dilakukan oleh masing-masing bagian dalam perusahaan.
3.2.2.3 Teknologi Informasi di Organisasi Tempat Studi Kasus
Teknologi yang dipergunakan meliputi perangkat keras dan
perangkat lunak dan digunakan untuk menjalankan proses
operasional perusahaan, terutama dalam pemrosesan data. Pemilihan
teknologi informasi yang dipakai oleh perusahaan adalah teknologi
yang memadai dan mendukung pembangunan sistem yang sedang
berjalan.
1 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan oleh perusahaan:
Untuk pusat server sebanyak 3 unit dengan spesifikasi sebagai
berikut. Adapun yang digunakan untuk pengoperasian Database
hanya 1 server dengan 5 workstation. Spesifikasi server yaitu:
• Pentium IV 2 GHz
• RAM 512 MB
79
• HDD IDE 40 GB
• Switch
• Jaringan LAN
Untuk client sebanyak 5 workstation dengan spesifikasi
sebagai berikut:
• Pentium II 333 MHz
• RAM 64 MB
• HDD IDE 20 GB
2 Piranti Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada server adalah sistem
operasi Linux dengan database FoxPro ver 6.0, ver 8.0, dan ver 9.0.
sedangkan untuk workstation sistem operasi yang digunakan adalah
sistem operasi Windows NT Server 2003 dan Front-end FoxPro ver
2.6
3.2.2.4 Analisis Matriks
Matriks-matriks dibawah ini menunjukkan hubungan antara :
80
3.2.2.4.1 Matriks Organisasi vs Subyek Data
Tabel 3.3
Matriks Organisasi vs Subyek Data
Suby
ek d
ata
Prod
uk
Pela
ngga
n
Pem
belia
n
Penj
uala
n
Pem
asok
Pers
edia
an
Kar
yaw
an
Pem
baya
ran
Hut
ang
Pem
baya
ran
Piut
ang
Peng
irim
an
OrganisasiGeneral Manager x x x x x xAsst. General Manager xMngr.Marketing x x x x xAsst. Manager Lokal x x x xAsst. Manager Ekspor x x x xMarketing Staff x x x xManager F & A x x x xAsst. Manager Finance x x x xAsst. Manager Accounting x x x xManager Factory x x x x xQuality Control Manager xAsst. Mngr Produksi x xAsst. Mngr PPIC x xGeneral Affair x x x x
Pada tabel 3.3 menunjukkan keterangan tentang matriks
organisasi dan subyek data :
• Baris menunjukkan organisasi dan kolom menunjukkan subyek data.
• Tanda X menunjukkan hubungan yang terjadi antara baris dan kolom.
3.2.2.4.2 Matriks Organisasi vs Fungsi Bisnis
Tabel 3.4
Matriks Organisasi vs Fungsi Bisnis
81
Org
anis
asi
Gen
eral
Man
ager
Ass
t. G
ener
al M
anag
er
Mng
r.Mar
ketin
g
Ass
t. M
anag
er L
okal
Ass
t. M
anag
er E
kspo
r
Mar
ketin
g St
aff
Man
ager
F &
A
Ass
t. M
anag
er F
inan
ce
Ass
t. M
anag
er A
ccou
ntin
g
Fac
tory
Man
ager
Qua
lity
Con
trol M
anag
er
Ass
t. M
ngr P
rodu
ksi
Ass
t. M
ngr P
PIC
Gen
eral
Aff
air
Fungsi BisnisPengawasan RAIEW IW I IPerencanaan Strategis RAEW IWPerencanaan Taktis RAEW RAEW RAEW I I RAEW RAEW I I RAEW RAEW I I RAEWPemesanan produk olehpelanggan A RAEW REW REW REW RAEWPenjualan produkke pelanggan
RAEW RAEW IPengiriman produk kepelanggan I RAEW RAEW I I REWPenerimaan pembayaran daripelanggan REW REW RI REWPemesanan produk kepadapemasok I I RAEW IPembelian produk dari
kRAEW REW
Penerimaan produk daripemasok RI REW REWPembayaran produk kepemasok I REWPengawasan mutuproduk I RAEW IAnalisis keadaan
RAEW I REW REWAnalisis harga RAEW IEvaluasi hasil RAEW RAEW EW EW EW
Laporan Keuangan
RAEW EW
Laporan Penjualan
RAEW EW
Laporan Pembelian
RAEW EW
Laporan Stok RAEW EW
Pada tabel 3.4 menunjukkan keterangan hubungan antara
matriks organisasi dan fungsi bisnis
82
R = Direct Management Responsibility / Organisasi bertangung jawab
pada Fungsi Bisnis
A = Execution / Policy Making Authority / Organisasi memiliki Hak dan
Wewenang atas Fungsi Bisnis
I = Involve in the function / Organisasi ikut terlibat dalam fungsi bisnis
tetapi tidak bertanggung jawab / tidak memiliki kuasa dan atau
fungsi bisnis
E = Technical Expertise / organisasi terlibat dan memiliki keahlian teknis
yang diperlukan oleh fungsi bisnis
W = Actual Execution of the Work / organisasi melakukan kegiatan kerja
sama sesuai fungsi bisnis
3.2.2.4.3 Matriks Fungsi Bisnis vs Subyek Data
Tabel 3.5
Matriks Fungsi Bisnis vs Subyek Data
83
Suby
ek d
ata
Prod
ukPe
lang
gan
Pem
belia
n
Penj
uala
nPe
mas
ok
Pers
edia
anK
arya
wan
Pem
baya
ran
Hut
ang
Pem
baya
ran
Piut
ang
Peng
irim
an
Fungsi BisnisPengawasan Perusahaan R R R R RPerencanaan Strategis R R R RPerencanaan TaktisPemesanan produk olehpelanggan U U RCU RU UPenjualan produk ke pelanggan
UR CURD U UPengiriman produk kepelanggan U CU U UPenerimaan pembayaran daripelanggan R R R CRPemesanan produk kepadapemasok R R RPembelian produk daripemasok R CURD R RPenerimaan produk daripemasok R R R CURDPembayaran produk kepemasok R R R R CRPengawasan mutu produk R R R R R RAnalisis keadaan R R R R R R R RAnalisis harga R R R R REvaluasi hasil R R R R RLaporan Keuangan R R R R R RLaporan Penjualan R R R R RLaporan Pembelian R R R R RLaporan Stok R R R R R R
Pada tabel 3.5 menunjukkan keterangan tentang hubungan
matriks fungsi bisnis dan subyek data.
• Baris menunjukkan fungsi bisnis dan kolom menunjukkan subyek
data.
• C = Create.
84
• R = Read.
• U = Update
• D = Delete
3.2.2.4.4 Matriks Fungsi Bisnis vs Aplikasi
Tabel 3.6
Matriks Fungsi Bisnis vs Aplikasi
Apl
ikas
i
Fox
Pro
Visu
al F
ox P
ro
Fungsi BisnisPengawasan Perusahaan X XPerencanaan Strategis XPerencanaan Taktis XPemesanan produk oleh pelanggan X XPenjualan produk ke pelanggan X XPengiriman produk ke pelanggan X XPenerimaan pembayaran dari pelanggan X XPemesanan produk kepada pemasok X XPembelian produk dari pemasok X XPenerimaan produk dari pemasok X XPembayaran produk ke pemasok X XPengawasan mutu produk XAnalisis keadaan XAnalisis harga X XEvaluasi hasil X XLaporan Keuangan X XLaporan Penjualan X XLaporan Pembelian X XLaporan Stok X X
Pada tabel 3.6 menunjukkan keterangan tentang
hubungan matriks fungsi bisnis dan aplikasi :
• Baris menunjukkan fungsi bisnis dan kolom menunjukkan
aplikasi.
85
• Tanda X menunjukkan hubungan yang terjadi antara baris dan
kolom.
3.2.2.4.5 Subyek Data vs Aplikasi
Tabel 3.7
Matriks Subyek Data vs Aplikasi
Apl
ikas
i
Fox
Pro
Visu
al F
ox P
ro
Subyek dataProduk X XPelanggan X XPembelian X XPenjualan X XPemasok X XPersediaan X XKaryawan X XPembayaran Hutang X XPembayaran Piutang X XPengiriman X X
Pada tabel 3.7 menunjukkan keterangan hubungan tentang matriks
subyek data dan aplikasi :
• Baris menunjukkan subyek data dan kolom menunjukkan aplikasi.
• Tanda X menunjukkan hubungan yang terjadi antara baris dan kolom
3.2.3 Analisis Kebutuhan dan Tujuan Sistem
3.2.3.1 Analisis Kebutuhan Data dan Informasi
Data dan informasi yang diperlukan oleh pihak management
tingkat atas, yaitu :
86
1. Dibutuhkan Laporan menyeluruh mengenai pembelian,
persediaan, dan penjualan berdasarkan waktu, supplier,
customer, dan dan transaksi-transaksi yang terjadi.
2. Dibutuhkan informasi mengenai customer-customer mana
saja yang paling banyak membeli barang mana saja, hal ini
berguna dalam analisa market customer dan dapat
digunakan untuk menarik klien baru.
3. Dibutuhkan informasi mengenai pembelian barang,
sehingga dapat diketahui jumlah pembelian per periode
waktu tertentu dan pembayarannya
4. Dibutuhkan informasi mengenai laporan penjualan (Sales
Report)
5. Dibutuhkan informasi mengenai persediaan barang yang
tersedia di gudang, baik barang jadi, barang setengah jadi,
maupun bahan baku.
6. Dibutuhkan informasi mengenai bulan manakah yang
penjualannya tertinggi dan terendah dalam tiap tahun.
3.2.3.2 Masalah Yang Dihadapi
PT. Rahadicipta Primasatya adalah suatu perusahaan
manufaktur yang sedang berkembang secara pesat. Persaingan yg
ketat membuat PT. Rahadicipta Primasatya perlu mengembangkan
kualitas dan juga sistem yang telah digunakan selama ini. Dengan
demikian target penjualan dapat ditingkatkan dan analisa terhadap
kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
87
efisien. Kegiatan analisis yang efektif dan efisien membutuhkan
data-data yang akurat dan dapat diperoleh dengan cepat. Namun
terdapat beberapa masalah dalam mewujudkan hal itu, antara lain:
1. Analisis siapa klien yang paling banyak memakai
produk/jasa perusahaan masih menggunakan cara manual,
dilihat secara satu per satu.
2. Analisis mengenai supplier mana yang paling banyak
menyuplai bahan baku masih dilakukan secara manual,
dilihat secara satu per satu.
3. Data-data transaksi tiap tahun tidak saling berhubungan,
harus diposting ke database tahun yang sedang berjalan
jika ingin melihat data-data tahun sebelumnya.
4. Data-data transaksi lebih dari satu tahun tidak dapat
ditampung di dalam database karena terbatasnya kapasitas
OLTP.
3.2.3.3 Pemecahan Masalah
Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan adalah:
1. Untuk mempercepat pembuatan laporan yang akurat, dapat
dibuat sebuah data warehouse yang dapat mempercepat
proses pembuatan analitikal dan histori karena struktur
tabel lebih sederhana dibanding OLTP dan informasinya
sudah terangkum. Data warehouse yang diusulkan akan
melakukan transformasi data dari sumber data yang
88
tersebar serta mengintegrasikannya ke dalam sebuah
sistem database terpadu
2. Data warehouse dapat menyajikan laporan dalam bentuk
grafik per periode waktu yang diinginkan, sehingga pihak
eksekutif memiliki pandangan nyata akan kondisi
perusahaannya dan kebijakan yang diambil pun memiliki
dasar yang kuat.
3. Data warehouse merupakan database yang terpisah yang
berisi data penting OLTP sehingga data-data lama masih
dapat dikaji oleh pihak eksekutif dalam pengambilan
keputusan.
4. Relasi dalam data warehouse lebih sederhana daripada
OLTP dan memiliki metadata sehingga memudahkan
dalam melacak sumber data.
5. Melalui hasil-hasil yang disajikan oleh data-warehouse,
pengambilan keputusan yang menyangkut kinerja
perusahaan (khususnya bidang marketing) dapat dilakukan
secara lebih efektif dan efisien.
89
3.3 Analisis SWOT Aplikasi Sistem
Tabel 3.8
Tabel Analisis SWOT
Strength • Didukung pihak
manajemen • Produk yang berkualitas
tinggi dengan standar internasional (ISO 9001)
• Reputasi produk yang terpercaya
Weakness • Kurangnya SDM yang
berpengalaman di bidang TI
• Pemanfaatan yang kurang maksimal dari sistem aplikasi yang sudah tersedia.
• Human Error
Opportunity • Tersedianya software untuk
aplikasi sehari – hari (OLTP)
• Jumlah penjualan produk yang cukup tinggi
• Adanya kemungkinan Pengembangan sistem
• Mengaplikasikan sistem
data warehouse untuk mendukung manajer dalam pengambilan keputusan
• Membeli tools untuk pengembangan Sistem
• Membangun sistem yang terintegrasi
• Memberikan pelatihan
kepada karyawan dalam bidang TI
• Merekrut karyawan yang mempunyai kemampuan dalam bidang TI agar dapat memaksimalkan sistem aplikasi yang sudah tersedia
• Menggunakan system /aplikasi yang bersifat open source
Threat
• Terdapat Malware (virus, worm, dll) dalam sistem aplikasi yang sudah berjalan
• Software yang terus berkembang dengan cepat
• Menerapkan sistem
keamanan dengan Firewall untuk sistem yang digunakan
• Membangun system yang Independen (tidak bergantung resource dari luar) dan tidak terhubung ke luar
• Terus meningkatkan kualitas produk dengan melakukan quality control terhadap peralatan dan mesin yang digunakan
• Memberikan pelatihan
kepada SDM yang berpotensi dalam penggunaan dan pengembangan TI
• Penggunaan sistem aplikasi yang sudah ada dalam menangani perancangan data warehouse
• Membatasi inputan dari user (mengurangi kesalahan)
90
Pada tabel 3.8 menunjukkan strength (kekuatan), weakness (kelemahan),
opportunity dan threat (ancaman) analisis SWOT pada aplikasi sistem yang dipakai
perusahaan. Dari tabel SWOT diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat
mengaplikasikan sistem data warehouse untuk mendukung manajer dalam
pengambilan keputusan, membeli tools untuk pengembangan sistem, dan membangun
sistem yang terintegrasi dari strength dan opportunity yang ada. Sedangkan dari
weakness dan opportunity yang ada perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada
karyawan dalam bidang TI, merekrut karyawan yang mempunyai kemampuan dalam
bidang TI agar dapat memaksimalkan sistem aplikasi yang sudah tersedia, dan
menggunakan sistem /aplikasi yang bersifat open source. Berikutnya setelah dianalisa
dari strength dan threath yang ada maka perusahaan dapat menerapkan sistem
keamanan dengan Firewall untuk sistem yang digunakan, membangun sistem yang
bebas (tidak bergantung sumber dari luar) dan tidak terhubung ke luar, dan terus
meningkatkan kualitas produk dengan melakukan quality control terhadap peralatan
dan mesin yang digunakan. Terakhir, dari weakness dan threath yang ada maka
diperoleh kesimpulan bahwa perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada SDM
yang berpotensi dalam penggunaan dan pengembangan TI , menggunakan sistem
aplikasi yang sudah ada dalam menangani perancangan data warehouse,dan
membatasi inputan dari user untuk mengurangi kesalahan.