bab 2 landasan teori 2.1 teori – teori basis data 2.1.1...

31
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p14) basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logika dan suatu deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Menurut James A. O’Brien ( 2002, p469), basis data merupakan suatu koleksi yang terintegrasi dimana secara logika berhubungan dengan record dari file. Menurut subekti ( 2004, p10 ), basis data adalah kumpulan terintegrasi dari accurrence file / table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Menurut Turban ( 2003, p160 ), basis data adalah kumpulan file atau record yang terorganisir yang menyimpan data beserta hubungan diantara data tersebut. 2.1.2 Database Management System ( DBMS ) A. Pengertian DBMS Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p16 ), Database Management System adalah suatu sistem piranti lunak yang

Upload: nguyendiep

Post on 30-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

  

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – Teori Basis Data

2.1.1 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p14) basis data adalah

sekumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logika dan

suatu deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

informasi suatu organisasi.

Menurut James A. O’Brien ( 2002, p469), basis data

merupakan suatu koleksi yang terintegrasi dimana secara logika

berhubungan dengan record dari file.

Menurut subekti ( 2004, p10 ), basis data adalah kumpulan

terintegrasi dari accurrence file / table yang merupakan representasi

data dari suatu model enterprise.

Menurut Turban ( 2003, p160 ), basis data adalah kumpulan file

atau record yang terorganisir yang menyimpan data beserta hubungan

diantara data tersebut.

2.1.2 Database Management System ( DBMS )

A. Pengertian DBMS

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p16 ), Database

Management System adalah suatu sistem piranti lunak yang

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

7  

memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat,

memelihara, serta mengatur akses terhadap basis data.

Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden ( 2005, p7 ),

Database Management System adalah suatu sistem perangkat

lunak yang digunakan untuk membuat, merawat, dan

menyediakan pengontrolan akses pada pengguna basis data.

Menurut James O’Brein ( 2002, p146 ), DBMS berperan

sebagai penghubung antara user dengan basis data. DBMS

membantu user dalam mengakses data dalam basis data.

B. Fasilitas DBMS

DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut :

1) Data Definition Language ( DDL )

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p40 ), Data

Definition Language adalah suatu bahasa yang

memungkinkan administrator basis data atau pemakai untuk

mendeskripsikan dan memberi nama entiti – entiti, atribut –

atribut, dan hubungan yang diperlukan untuk aplikasi,

bersama dengan segala integritas yang terkait dan batasan

keamanan.

Menurut Coronel ( 2002, p811 ), Data Definition

Language adalah suatu bahasa yang memungkinkan sebuah

administrator basis data untuk menentukan struktur basis data,

skema, dan komponen – komponen subskema.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

8  

Data Definition Language memperbolehkan pemakai

untuk membuat spesifikasi tipe data, mendefinisikan basis

data, struktur data dan constraint data untuk disimpan dalam

basis data.

2) Data Manipulation Language ( DML )

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p41 ) Data

Manipulation Language adalah suatu bahasa yang

menyediakan sel operasi untuk mendukung pengoprasian dan

manipulasi data yang terdapat dalam basis data.

Menurut Coronel ( 2002, p811 ), Data Manipulation

Language adalah suatu bahasa yang memperbolehkan

pengguna akhir untuk memanipulasi data dalam basis data.

Data Manipulation Language memperbolehkan

pemakai untuk memasukan, memperbaharui, menghapus, dan

mengirim atau mengambil data dari basis data

C. Komponen DBMS

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, pp18-20 ), ada lima

komponen DBMS sebagai berikut :

1) Hardware (Perangkat Keras).

2) Software (Perangkat Lunak).

3) Data.

4) Prosedur.

5) Manusia.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

9  

D. Keuntungan dan Kerugian DBMS

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, pp25-29 ), pengguna

DBMS mempunyai keuntungan – keuntungan sebagai berikut :

1) Mengontrol redudansi data.

2) Konsistensi data.

3) Banyak informasi diperoleh dari sumber.

4) Mampu men-share data.

5) Meningkatkan integritas data.

6) Meningkatkan keamanan.

7) Meningkatkan standar.

8) Bila DBMS sudah berjalan dengan baik dapat menghemat

biaya organisasi.

9) Dapat menyeimbangkan perbedaan kebutuhan antar

departemen.

10) Meningkatkan pengaksesan dan tanggap terhadap data.

11) Meningkatkan produktivitas.

12) Meningkatkan maintenance terhadap data yang tidak

berhubungan dengan data lain.

13) Meningkatkan concurrency data.

14) Meningkatkan backup dan pemulihan.

Dan menurut Connolly dan Begg ( 2002, pp26-29 ),

pengguna DBMS mempunyai kerugian – kerugian sebagai

berikut:

1) Kompleks.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

10  

2) Memerlukan ukuran perangkat lunak yang sangat besar.

3) Biaya untuk menghasilkan DBMS yang baik sangat mahal.

4) Pengeluaran untuk perangkat keras tambahan.

5) Biaya untuk konversi sistem dari sistem yang lama ke sistem

baru.

6) Performa sistem yang tidak sesuai dengan keinginan.

7) Membawa pengaruh yang besar kepada perusahaan apabila

terjadi kegagalan.

2.1.3 Entity – Relationship Modeling

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p330 ), Entity –

Relationship Modeling adalah pendekatan perancangan basis data top

down yang dimulai dengan mengidentifikasi data yang penting yang

disebut dengan entiti dan hubungan diantara data yang harus

dipresentasikan dalam model.

Entity – Relationship merupakan hal paling penting dalam

merancang basis data karena tanpa adanya Entity – Relationship maka

proses pembuatan basis data menjadi berlangsung lama dan tidak

teratur. Semakin besar basis datanya maka semakin besar pula waktu

yang diperlukan dalam merancang basis data tersebut.

Pendokumentasian rancangan basis data mutlak dilakukan dengan

baik, agar mudah dalam pengembangan dan perbaikan nantinya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

11  

A. Entity ( Entiti )

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p331 ), entiti adalah

kumpulan dari objek dengan property yang sama, yang

diidentifikasiakan oleh perusahaan yang keberadaannya tidak

tergantung.

B. Attribute (Atribut)

Atribut merupakan sifat-sifat dari sebuah entiti atau tipe

relasi. Contohnya : sebuah entiti Mahasiswa digambarkan oleh

atribut mhsNo, nim, nama, dan alamat.

Macam – macam atribut sebagai berikut :

1) Simple Attribute yaitu atribut yang terdiri atas satu komponen

tunggal dengan keberadaannya yang independen dan tidak

dapat dibagi lagi kekomponen yang lebih kecil. Simple

Attribute dikenal juga dengan nama Atomic Attribute.

2) Composite Attribute yaitu atribut yang memiliki berbagai

komponen dimana semua komponennya memiliki keberadaan

yang independent.

3) Single Value Attribute yaitu sebuah atribut yang mempunyai

nilai tunggal untuk setiap kejadian.

4) Multi – Valued Attribute yaitu sebuah atribut yang

mempunyai beberapa nilai untuk setiap kejadian pada sebuah

entiti.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

12  

5) Derived Attribute yaitu atribut yang memiliki nilai yang

dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak

harus dari satu entiti.

C. Keys

Candidate key didefinisikan sebagai sejumlah atribut –

atribut yang lainnya secara unik dapat mengidentifikasi suatu

entiti. ( Connolly dan Begg, 2002, p340).

Primary key didefinisikan sebagai candidate key yang

dipilih guna secara unik mengidentifikasikan setiap peristiwa dari

sebuah tipe entiti. ( Connolly, 2002, p341).

Composite key didefinisikan sebagai candidate key yang

terdiri atas dua atau lebih atribut ( Connolly dan Begg, 2002,

p341).

Foreign key adalah sembarang atribut pada kunci primer

pada tabel berikutnya yang berfungsi menghubungkan antar tabel

apabila sebuah primary key terhubung dengan tabel berikutnya.

2.1.4 Entity Relantionship Diagram (ERD)

Entity Relantionship Diagram (ERD) adalah suatu rancangan

atau bentuk hubungan suatu kegiatan didalam sistem yang berkaitan

langsung dan mempunyai fungsi di dalam proses tersebut.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

13  

2.1.5 State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram (STD) adalah alat yang digunakan

untuk menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat terjadi

selama satu sesi pengguna ketika pengguna sistem mengunjungi

terminal.

Persegi empat digunakan untuk menggambarkan display

screen. Anak panah menggambarkan aliran kontrol dan menggerakan

kejadian yang menyebabkan screen menjadi aktif atau menerima

focus. Persegi empat hanya menggambarkan apa yang akan muncul

selama dialog. Arah anak panah menunjukan urutan munculnya screen

– screen tersebut. Sebuah anak panah yang terpisah, masing – masing

memiliki nama, digambarkan untuk setiap aliran karena tindakan yang

berbeda akan aliran kontrol dari dan aliran kontrol ke screen yang ada.

2.1.6 Relationship ( relasi )

Relasi didefinisikan sebagai hubungan yang terjadi antar entiti.

Representasi diagram relasi adalah sebuah garis lurus yang

menghubungkan dua buah entiti.

Gambar 2.1 Contoh Relasi

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

14  

Jenis – jenis basis data relasional atau hubungan yang biasa

terjadi antar satu entiti dengan entiti lain dalam sebuah basis data,

meliputi :

1. One – to – One ( 1 : 1 )

Contoh hubungan antara entiti “Mahasiswa” dengan

“Kartu Mahasiswa”. Seorang mahasiswa hanya boleh memiliki

satu kartu mahasiswa, satu kartu mahasiswa hanya dimiliki oleh

satu orang mahasiswa.

 

Gambar 2.2 Relasi One to One

2. One – to – Many ( 1 : * )

Contohnya hubungan yang terjadi antara entiti

“Konsumen” dengan “Motor”. Seorang konsumen dapat memiliki

satu atau lebih motor. Sedangkan satu motor hanya dapat dimiliki

oleh seorang konsumen.

 

Gambar 2.3 Relasi One to Many

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

15  

3. Many – to – Many ( * : *)

Contohnya hubungan yang terjadi antara “Mahasiswa”

dengan “Mata Kuliah”. Satu mahasiswa dapat mengikuti lebih dari

satu mata kuliah dan satu mata kuliah dapat diikuti oleh lebih dari

satu mahasiswa.

Gambar 2.4 Relasi Many to Many

2.1.7 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p379), normalisasi adalah

suatu teknik untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan properti

yang diinginkan untuk mengetahui kebutuhan data dalam organisasi.

Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan

kerangkapan data, untuk mengurangi kompleksitas dan untuk

mempermudah modifikasi data.

Unnormalized Form ( UNF ) adalah tabel yang berisi atau lebih

repeating group. Dari bentuk inilah dilakukan proses normalisasi

(Connolly dan Begg, 2002, p387).

Bentuk proses normalisasi menurut Connoly dan Begg ( 2002,

pp387 – 394 ) dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

16  

1. First Normal Form ( 1NF )

Suatu relasi dimana intersection dari setiap baris dan

kolom hanya mengandung satu nilai. Dalam normalisasi ini data

yang berulang – ulang dihilangkan.

2. Second Normal Form ( 2NF )

Pada normalisasi kedua ini dilakukan dekomposisi atau

pemisahan sesuai dengan sifat ketergantungan fungsional. Setiap

atribut non – primary key secara fungsional penuh bergantung

pada primary key nya.

3. Third Normal Form ( 3NF )

Sebuah hubungan yang ada pada first dan second normal

form, atribut yang bukan non – primary – key tergantung secara

transitif pada primary key.

2.1.8 Siklus Hidup Aplikasi Data

Dalam perancangan basis data kita juga harus memperhatikan

Database Application Lifecycle ( Siklus Hidup Aplikasi Basis Data ).

Suatu sistem basis data seperti yang didefinisikan oleh Connolly dan

Begg ( 2002, p271 ) merupakan bagian penting bagi sistem informasi

perusahaan, dengan demikian daur pembuatan ( lifecycle ) dalam

aplikasi basis data sering dihubungkan dengan lifecycle dalam sistem

informasi.

Tahapan siklus hidup aplikasi basis data tidak mutlak harus

dilakukan secara berurutan, melainkan melalui sejumlah pengulangan

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

17  

dari tahapan sebelumnya dapat dilakukan agar didapatkan hasil

semaksimal mungkin. Sebagai contoh adalah ketika sudah mulai

memasuki tahap mendesain basis data namun ada keterangan yang

kurang, sehingga harus dilakukan kembali tahapan analisis kebutuhan.

Berikut adalah gambar skema tahap basis data application

lifecycle berserta penjelasannya :

Gambar 2.5 Siklus Hidup Aplikasi Bais Data

( Sumber : Connolly dan Begg, 2002, p272)

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

18  

Langkah – langkah daur hidup aplikasi database dapat dijelaskan sebagai

berikut ( Connolly dan Begg, 2002, p273 – 293 ), yaitu :

A. Database Planning (Perencanaan Basis Data)

Tahapan merencanakan bagaimana langkah – langkah

dalam daur hidup basis data untuk nantinya dapat diwujudkan

secara lebih efisien dan efektif. Langkah penting yang dilakukan

pada tahap ini adalah mendefinisikan tujuan dari pengerjaan

proyek basis data, serta mengidentifikasi manfaat apa yang dapat

diambil sebagai hasilnya. Penentuan tujuan akan mempermudah

dalam menetapkan jalan yang jelas dalam pembuatan aplikasi

basis data yang dibutuhkan.

Aktifitas perencanaan basis data juga menentukan

bagaimana data dikumpulkan, dokumen – dokumen apa saja yang

dibutuhkan, serta bagaimana perencanaan dan implementasi akan

dilakukan.

B. Sistem Definition (Definisi Sistem)

Pada tahap ini menentukan jangkauan beserta batasan dari

aplikasi basis data, menggambarkan kebutuhan pemakai akan

aplikasi secara umum, dan area aplikasinya.

Suatu aplikasi basis data dapat mempunyai satu atau lebih

sudut pandang pemakai. Mengidentifikasi sudut pandang pemakai

adalah aspek penting pengembangan suatu aplikasi basis data.

Identifikasi dapat membantu untuk memastikan bahwa tidak ada

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

19  

pemakai basis data utama yang terlupakan ketika mengembangkan

kebutuhan untuk aplikasi yang baru. Pandangan pemakai juga

sangat membantu pada pengembangan basis data yang kompleks

dengan membantu kebutuhan – kebutuhan tersebut dipecah secara

umum.

C. Requirement Collection and Analysis (Analisis dan

Pengumpulan Kebutuhan Data)

Tahap ini merupakan proses mengumpulkan dan

menganilisis informasi mengenai bagian dari organisasi yang akan

didukung oleh aplikasi database, serta menggunakan informasi ini

untuk mengidentifikasi kabutuhan pengguna pada sistem yang

baru. Ada beberapa teknik mengumpulkan informasi ini, yang

disebut juga fact finding. Secara umum ada lima macam teknik

fact finding yang sering digunakan, meliputi pemeriksaan

dokumen – dokumen, wawancara, obeservasi pada organisasi,

riset, dan menyebarkan kuisioner.

D. Database Design (Perancangan BasisData)

Perancangan basis data adalah proses membuat

perancangan untuk basis data yang akan membantu operasi

perusahaan dan tujuannya. Terdapat dua pendekatan utama dalam

perancangan basis data, yaitu :

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

20  

1) Bottom up approach

Pendekatan ini dimulai dari level dasar atribut

(seperti, property of entities dan relationship), yang melalui

analisa dari asosiasi antar atribut, dikelompokkan menjadi

relasi yang mempersentasikan tipe entiti dan hubungan antar

entiti. Pendekatan ini sesuai untuk rancangan basis data yang

sederhana dengan atribut yang relatif sedikit.

2) Top down approach

Pendekatan ini dimulai dengan mengembangkan

model data yang berisi beberapa entiti dan relationship level

tinggi kemudian menerapkan perbaikan top – down secara

berurutan untuk mengidentifikasi entiti, relationship, dan

atribut yang dihubungkan pada level yang lebih rendah.

Pendekatan top – down menggunakan konsep model ER

(Entity Relationship) yang dimulai dengan menentukan

entiti dan relationship antar entiti. Pendekatan ini sesuai

untuk basis data yang lebih kompleks.

Tujuan utama dari pemodelan data adalah membantu

memahami arti dari data untuk memudahkan komunikasi

tentang kebutuhan informasi. Perancangan basis data terbagi

ke dalam tiga tahap, yakni konseptual, logikal, dan fisikal.

Penjelasan selengkapnya mengenai ke tiga tahap ini akan

dibahas pada sub bab berikutnya.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

21  

E. DBMS Collection ( Optional )

Seleksi DBMS adalah memilih DBMS (Database

Management System) yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis

data.

Berikut ini adalah langkah – langkah untuk menyeleksi DBMS :

1) Mendefinisikan istilah – istilah atau referensi pemilihan

DBMS.

2) Membuat daftar beberapa produk yang dapat dijadikan

pilihan.

3) Mengevaluasi fitur dari masing – masing produk.

4) Merekomendasikan pilihan dan membuat laporannya.

F. Application Design (Perancangan Aplikasi)

Pada tahap ini merancang tampilan untuk pengguna ( user

interface ) beserta program aplikasi yang akan mengakses dan

proses basis data. Tampilan dan program yang dirancang harus

mudah dipelajari, mudah digunakan, dan bersifat fault tolerant.

Tampilan merupakan salah satu komponen penting karena akan

menentukan keberhasilan penyampaian informasi kepada

penggunanya.

G. Prototyping

Prototyping adalah proses membangun model kerja

aplikasi basis data yang memperbolehkan perancang atau user

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

22  

untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem

final akan tampil dan berfungsi

Tujuan utama dari prototyping adalah memberi

kesempatan kepada pemakai untuk menggunakan prototype guna

mengidentifikasi fitur – fitur sistem yang bekerja dengan baik,

atau tidak tercukupi, dan juga bila memungkinkan memberikan

pendapat agar lebih mengembangkan fitur – fitur yang ada dalam

aplikasi.

Ada dua strategi prototyping yang umum digunakan yaitu :

1. Requirments Prototyping.

Menggunakan prototype untuk menetapkan

kebutuhan dari tujuan aplikasi basis data dan ketika

kebutuhan sudah terpenuhi, prototype tidak digunakan lagi

dan dibuang.

2. Evolutionary Prototyping.

Digunakan dengan tujuan yang sama, tetapi

perbedaannya adalah prototype digunakan.

H. Implementation ( Implementasi )

Tahap membangun realisasi fisik dari basis data dan

rancangan aplikasi. Implementasi basis data dapat dicapai dengan

menggunakan Data Definition Language ( DDL ) dari DBMS

yang dipilih atau sebuah Graphical User Interface ( GUI ).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

23  

Sementara program aplikasi diimplementasikan dengan

menggunakan bahasa pemograman yang telah ditentukan.

I. Data Conversation and Loading

Pada tahap ini merupakan pemindahan data yang ada ke

dalam basis data yang baru dan melakukan konversi terhadap

aplikasi yang ada untuk digunakan pada basis data yang baru

tersebut.

J. Testing ( Pengujian )

Tahap pengeksekusian program aplikasi dengan tujuan

mencari kesalahan dan divalidasi apakah sudah sesuai dengan

kebutuhan yang ditetapkan oleh pemakai.

K. Operational Maintenance ( Pemeliharaan Operasional )

Tahap ini merupakan proses pengawasan dan pemeliharaan

sistem setelah instalisasi. Sistem diawasi dan dipelihara secara

berkesinambungan. Dan jika dibutuhkan, fitur – fitur baru akan

ditambahkan.

2.1.9 Perancangan Basis Data

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p419 ), perancangan basis

data adalah proses pembuatan sebuah rancangan untuk sebuah basis

data yang mendukung operasi tujuan dari perusahaan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

24  

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p418 ), sebuah metodologi

perancangan basis data terdiri atas fase – fase yang masing – masing

terdiri dari sejumlah langkah – langkah, yang memandu perancangan

ke dalam teknik – teknik yang tepat pada setiap tingkatan proyek.

Perancangan basis data dibagi ke dalam tiga tahapan utama,

yaitu perancangan basis data konseptual, perancangan basis data

logikal, dan perancangan basis data fisikal.

A. Perancangan Basis Data Konseptual

Menurut Connolly dan Begg (2005, p439) perancangan

konseptual basis data adalah proses pembangunan model dan data

yang digunakan di perusahaan, yang tidak bergantung pada semua

pertimbangan fisikal. Tujuan utama dari perancangan konseptual

basis data adalah membangun sebuah model data konseptual lokal

dari sebuah perusahaan untuk jenjang yang lebih spesifik.

Berikut ini adalah langkah – langkah dalam perancangan

basis data konseptual :

1. Membangun model data konseptual lokal untuk setiap view.

1.1 Identifikasi tipe entiti utama yang dibutuhkan view.

1.2 Identifikasi tipe relationship penting yang ada di antara

tipe entiti yang telah diidentifikasi.

1.3 Identifikasi dan menggabungkan atribut dengan tipe

entiti atau tipe relationship yang cocok.

1.4 Menentukan domain atribut dalam data model

konseptual lokal.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

25  

1.5 Menentukan candidate key dan primary key.

1.6 Mempertimbangkan penggunaan enchanced modeling

concepts ( optional ).

1.7 Mempertimbangkan model apakah ada redudancy.

1.8 Memvalidasi model data konseptual lokal terhadap

transaksi pemakai, menjamin bahwa model data

konseptual lokal mendukung transaksi yang disyaratkan

oleh ”view”.

1.9 Meninjau ulang model data konseptual lokal dengan

pengguna.

B. Perancangan Basis Data Logikal

Menurut Connolly dan Begg ( 2002, p419 ), perancangan

basis data logikal adalah proses untuk membuat sebuah rancangan

informasi yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan suatu

model data spesifik, tetapi masih bebas dari DBMS dan

pertimbangan – pertimbangan fisik lainnya.

Berikut ini adalah langkah – langkah dalam perancangan

basis data logikal :

2. Membuat dan memvalidasi model data logikal untuk setiap

view.

2.1 menghilangkan fitur – fitur yang tidak kompatibel

dengan model relasional ( optimal ).

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

26  

2.2 Membuat hubungan relasi untuk model data logikal

lokal.

2.3 Memvalidasi hubungan dengan membuat normalisasi.

2.4 Validasi relasi hubungan terhadap transaksi pengguna.

2.5 Menentukan integrity constraints.

2.6 Meninjau ulang model data logikal lokal dengan

pengguna.

3. Membangun dan memvalidasi model data logikal global.

3.1 Menggabungkan model data logikal lokal ke dalam

model global.

3.2 Validasi model data logikal global

3.3 Memeriksa perkembangan di masa yang akan datang.

3.4 Meninjau kembali model data logikal global dengan

pengguna.

C. Perancangan Basis Data Fisikal

Menurut connolly dan Begg ( 2002, p419), percangan basis

data fisikal adalah proses menghasilkan sebuah deskripsi dari

implementasi basis data pada media penyimpanan sekunder,

dengan menggambarkan hubungan dasar, organisasi file dan

indeks yang digunakan untuk memperoleh akses yang efisien

terhadap data, beserta segala integrity constraints yang terkait dan

pertimbangan keamanan.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

27  

Berikut ini adalah langkah – langkah dalam perancangan

basis data fisikal :

4. Menerjemahkan model data logikal global untuk DBMS.

4.1 Merancang relasi dasar.

4.2 Merancang representasi dari data turunan.

4.3 Merancang enterprise constraints.

5. Merancang representasi fisik.

5.1 Menganalisa transaksi.

5.2 Memilih file organisasi.

5.3 Memilih indeks.

5.4 Memperkirakan kebutuhan disk space.

6. Merancang user view.

7. Mendesain mekanisme keamanan.

8. Mempertimbangkan pengguna dari redudansi terkontrol.

9. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap sistem.

2.2 Teori – Teori Penjualan dan Persediaan

2.2.1 Teori Penjualan

Menurut mulyadi ( 2001, p202 ), kegiatan penjualan terdiri dari

penjualan barang dan jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam

transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi

dengan permintaan barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu

tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Dalam

sistem penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

28  

perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari

pembeli.

Menurut mulyadi ( 2001, p469 ), jaringan prosedur yang

membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai :

1. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order pembeli dan

membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli

melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk

memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan

barang yang akan diserahkan kepada pembeli

2. Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur ini, fungsi kas menerima pembayaran harga

barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran pada

pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan

pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

3. Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman menyerahkan barang

kepada pembeli.

4. Prosedur pencatatan pembelian tunai

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan

transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal

penerimaan kas.

5. Prosedur penyetoran kas ke bank

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

29  

Dalam prosedur ini, fungsi kas menyetor kas yang diterima dari

penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

6. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke

dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang

diterima dari bank melalui fungsi kas.

7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga

pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu

persediaan.

2.2.2 Teori Persediaan

Persediaan dalam suatu perusahaan adalah faktor pendukung

penting dalam menjalankan operasi perusahaan. Berikut pendapat para

ahli tentang persediaan.

Menurut Assauri ( 2004, p219 ), persediaan adalah sejumlah

bahan – bahan, parts – parts yang disediakan dan bahan – bahan dalam

proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta

barang – barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi

permintaan dari konsumen atau langganan setiap waktu.

Menurut Handoko ( 1996, p33), persediaan adalah suatu istilah

umum yang menunjukan segala suatu atau sumber daya organisasi

yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

Permintaan adalah sumber daya internal maupun eksternal ini, meliputi

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

30  

persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau

produk akhir, bahan – bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen

– komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk persuhaan.

Dari definisi persediaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

persediaan adalah asset yang sangat penting karena persediaan

merupakan barang yang tersedia untuk dijual ( barang

dagangan/barang jadi ), barang yang masih dalam proses produksi

untuk diselesaikan dan dijual ( barang dalam proses pengolahan ) dan

barang yang akan dipergunakan untuk produksi barang jadi yang akan

dijual ( bahan baku dan bahan pembantu ) dalam kegiatan usaha

normal perusahaan.

Menurut Assauri ( 2004, p214 ), pada dasarnya terdapat

sepuluh catatan yang paling penting atau utama dalam sistem

pengawasan persediaan :

1. Permintaan untuk dibeli ( purchase requisition )

2. Dokumen permintaan pembeliaan bahan – bahan atau barang –

barang dalam jumlah tertentu yang ditujukan kepada bagian

pembelian. Permintaan tersebut diadakan dengan tujuan untuk

menjamin tersedianya persediaan yang cukup dari bahan – bahan

atau barang – barang tersebut atau mengisi kembali persediaan

bila persediaan bahan – bahan tertentu yang ada akan mendekati

titik terendah atau minimum yang telah ditentukan terlebih dahulu.

3. Laporan penerimaan ( receiving report )

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

31  

4. Dokumen yang memberikan informasi mengenai penerimaan atas

barang yang telah dipesan.

5. Catatan persediaan ( balace of stores record ).

6. Informasi yang terdapat dalam dokumen ini berbeda – beda

tergantung dari perusahaan pabrik yang menggunakannya

7. Daftar permintaan bahan ( material requisting form )

8. Formulir yang dibuat oleh petugas gudang untuk dipergunakan

oleh bagi pembeli dalam mengadakan pemesanan bahan – bahan

yang perlu dibeli kembali.

9. Perkiraan pengawasan ( control accounting )

10. Catatan yang digunakan oleh bagian akuntansi untuk mengawasi

setiap pencatatan mutasi persediaan yang dilakukan oleh bagian

gudang. Semua pembelian akan didebit dan semua pemakaian

akan dikredit dalam perkiraan ini. Saldo perkeriaan pengawasan

harus sama dengan saldo yang terdapat pada “ perpetual inventory

card ”. Jika terjadi ketidaksesuaian saldo antara keduanya maka

mengharuskan diadakannya penyelidikan selanjutnya.

Persediaan menurut Assuri ( 2004, pp170-172 ) dapat

dibedakan atau dikelompokkan berdasarkan :

A. Dilihat dari fungsinya

1. Batch stock or lot size inventory

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

32  

Yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau

membuat bahan – bahan / barang – barang dalam jumlah yang

lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan saat itu.

2. Fluctuation Stock

Adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi

permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. Dalam hal

ini, perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat

memenuhi permintaan konsumen, apabila tingkat permintaan

tidak dapat diramalkan terlebih dahulu.

3. Anticipation Stock

Yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadap fluktuasi

permintaan yang dapat diramalkan, bedasarkan pola musiman

yang terdapat dalam satu tahun dan untuk mengadapi

penggunaan atau penjualan yang meningkat. Disamping itu,

anticipation stock juga dimaksudkan untuk menjaga

kemungkinan sukarnya diperoleh bahan – bahan sehingga

tidak mengganggu jalannya produk atau untuk menghindari

kemacetan produksi.

B. Jenis dan posisi barang tersebut didalam suatu urutan

pengerjaan produk

1. Persediaan bahan baku ( raw materials stock )

Yaitu persediaan dari barang – barang berwujud yang

digunakan dalam proses produksi, dimana dapat diperoleh dari

sumber – sumber alam maupun yang dibeli dari supplier atau

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

33  

perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan

pabrik yang menggunakannya.

2. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli ( purchased

parts / komponen stok )

Yaitu persediaan barang – barang yang terdiri dari parts yang

diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung di-

assembling dengan parts lain tanpa melalui proses produksi

sebelumnya. Jadi bentuk barang yang merupakan parts tidak

mengalami perubahan dalam operasi.

3. Persediaan bahan – bahan pembantu atau barang – barang

perlengkapan ( supplies stock )

Yaitu persediaan barang – barang atau bahan – bahan yang

diperlukan dalam proses produksi untuk membantu

berhasilnya produksi atau digunakannya dalam kerja suatu

perusahaan, tetapi tidak merupakan bagain atau komponen dari

barang jadi.

4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (

work in process / progress stock)

Yaitu persediaan barang – barang yang keluar dari tiap – tiap

bagian dalam satu pabrik atau bahan – bahan yang telah diolah

manjadi satu bentuk, tetapi masih perlu diproses kembali

untuk menjadi barang jadi.

5. Persediaan barang jadi ( finished goals )

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

34  

Yaitu persediaan barang jadi yang telah selesai diproses atau

diolah dalam pabrik dan siap dijual kepada pelanggan atau

perusahaan lain.

2.3 Interaksi Manusia dengan Komputer

IMK adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan,

evaluasi dan implementasi sistem computer interaktif untuk digunakan oleh

manusia serta studi fenomena – fenomena besar yang berhubungan dengannya (

Schneiderman, 1998, p8).

Menurut Schneiderman ( 1998, pp74 - 75) delapan aturan emas dalam

perancangan user interface adalah sebagai berikut :

1. Berusaha untuk konsisten

2. Memungkinkan frequent users menggunakan shortcuts

3. Memberikan umpan balik yang informatif

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir)

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang

sederhana

6. Memungkinkan pembalikkan aksi yang mudah

7. Mendukung pusat kendali internal

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

35  

2.4 PHP

PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor. PHP adalah

memanipulasi data string atau number dengan fungsi tertentu, baik yang berasal

dari PHP itu sendiri maupun dari tambahan code yang dibuat sendiri. Gaya

bahasa pasa PHP mirip dengan C++. CSS Creator adalah pembuat tampilan

web yang hasilnya adalah kumpulan – kumpulan class style, CSS berfungsi

membantu untuk tampilan HTML, sehingga pada HTMLnya kita cukup

memanggil fungsi – fungsi class yang ada.

2.5 MySql

MySql adalah Relational Database Management System ( RDBMS )

yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL ( General Public

License ). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySql, namun tidak

boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial.

MySql sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database

sejak lama, SQL ( Structured Query Language ). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan

data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara

otomatis. Keandalan suatu sistem database ( DBMS ) dapat diketahui dari cara

kerja optimizer –nya dalam melakukan proses perintah – perintah SQL, yang

dibuat oleh user maupun program – program aplikasinya.

Sebagai database server, MySql dapat dikatakan lebih unggul

dibandingkan database server lainya dalam query data. Hal ini terbukti untuk

query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySql bisa sepuluh

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00198-IF BAB 2.pdf6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Basis Data

36  

kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan

Interbase.

Selain itu, MsSql juga memiliki beberapa keuntungan lainnya antara

lain bebas untuk di download dan terdistribusi, source code-nya bebas untuk

dimodifikasi, cepat dan sederhana, serta bagus untuk database berbasis website

dan bisnis kecil.

Sebagai program penghasil database, MySql tidak dapat berjalan sendiri

tanpa adanya sebuah aplikasi lain, baik yang open source maupun tidak seperti

PHP, VB, Delphi, dan lainnya.