bab 2 kajian pustaka 2.1 state of the art security:...

36
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art Peneliti melakukan kegiatan tinjauan pustaka sebagai pedoman penelitian dalam memberikan gambaran secara umum. Berikut adalah penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti: Pertama, penulis membandingkan karya penulis dengan karya Hayley Watson, Lemi Baruh, Rachel L. Finn, Salvatore Scivo yang berjudul “CITIZEN (IN) SECURITY: SOCIAL MEDIA, CITIZEN JOURNALISM AND CRISIS RESPONE ”. Topik yang dibahas adalah mengkaji dampak dari penggunaan media sosial dalam krisis pada sosial dan etika. Penulis berpendapat bahwa keterlibatan citizen journalism yang tinggi menghasilkan penyaringan informasi menimbulkan kekhawatiran yang berkaitan dengan penyebaran informasi palsu dan ancaman terhadap privasi individu. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang Citizen Journalism. Pembedanya adalah Hayley Watson dkk lebih membahas tentang permasalahan yang timbul dalam citizen journalist, sedangkan penulis membahas tentang analisis penayangan segmen citizen journalist. Hasilnya dari karya Hayley Watson, Lemi Baruh, Rachel L. Finn, Salvatore Scivo adalah solusi yang dapat membantu meringankan masalah penyebaran informasi palsu adalah kerjasama antara jurnalis dan media massa. Portal media untuk wadah citizen journalist harus lebih ketat dalam menyarin informasi yang masuk dari citizen journalist seperti pengecekan data, data yang masuk di edit, lalu masuk ke tahap proses penyebaran informasi. Portal media juga harus mempunyai data citizen journalist secara lengkap dan ketat untuk menghindari penyimpangan ID. Jadi, masyarakat bisa berinteraksi dengan media dengan cara menyebar informasi dengan citizen journalist. Tapi, portal media juga harus memperketat lagi agar tidak ada masalah penyebaran informasi dan masalah privasi individu untuk kedepannya. Sumber: http://iscram2014.ist.psu.edu/sites/default/files/misc/proceedings/p145.pdf 7

Upload: hoangthu

Post on 03-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art

Peneliti melakukan kegiatan tinjauan pustaka sebagai pedoman penelitian

dalam memberikan gambaran secara umum. Berikut adalah penelitian terdahulu yang

digunakan oleh peneliti:

Pertama, penulis membandingkan karya penulis dengan karya Hayley Watson, Lemi Baruh, Rachel L. Finn, Salvatore Scivo yang berjudul “CITIZEN (IN) SECURITY: SOCIAL MEDIA, CITIZEN JOURNALISM AND CRISIS RESPONE ”. Topik yang dibahas adalah mengkaji dampak dari penggunaan media sosial dalam

krisis pada sosial dan etika. Penulis berpendapat bahwa keterlibatan citizen

journalism yang tinggi menghasilkan penyaringan informasi menimbulkan

kekhawatiran yang berkaitan dengan penyebaran informasi palsu dan ancaman

terhadap privasi individu. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang

Citizen Journalism. Pembedanya adalah Hayley Watson dkk lebih membahas tentang

permasalahan yang timbul dalam citizen journalist, sedangkan penulis membahas

tentang analisis penayangan segmen citizen journalist. Hasilnya dari karya Hayley

Watson, Lemi Baruh, Rachel L. Finn, Salvatore Scivo adalah solusi yang dapat

membantu meringankan masalah penyebaran informasi palsu adalah kerjasama

antara jurnalis dan media massa. Portal media untuk wadah citizen journalist harus

lebih ketat dalam menyarin informasi yang masuk dari citizen journalist seperti

pengecekan data, data yang masuk di edit, lalu masuk ke tahap proses penyebaran

informasi. Portal media juga harus mempunyai data citizen journalist secara lengkap

dan ketat untuk menghindari penyimpangan ID. Jadi, masyarakat bisa berinteraksi

dengan media dengan cara menyebar informasi dengan citizen journalist. Tapi, portal

media juga harus memperketat lagi agar tidak ada masalah penyebaran informasi dan

masalah privasi individu untuk kedepannya. Sumber: http://iscram2014.ist.psu.edu/sites/default/files/misc/proceedings/p145.pdf

7

Page 2: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

8 Diakses pada: Minggu, 12 April 2015.

Kedua, penulis membandingkan karya penulis dengan karya Bregtje Van Der

Haak (VPRO Television, The Netherlands), Michael Parks (University of Southern California), Manuel Castells (University of Southern California) yang berjudul “THE FUTURE OF JOURNALISM: NETWORKED JOURNALISM ”. Topik yang

dibahas adalah masa depan dari journalism. Hasilnya adalah sekarang, seperti di era

sebelumnya, sekarang, dan di masa depan, hanya kemerdekaan sejati yang

memastikan kelangsungan hidup jurnalisme profesional sebagai barang publik.

Wartawan berkontribusi dengan laporan, gambar, informasi, dan pendapat, sehingga

memungkinkan untuk praktek jurnalisme untuk memperluas ruang lingkup dan

keragaman sumbernya. Tidak ada lagi kemungkinan memaksakan cerita resmi untuk

mengesampingkan orang lain. Singkatnya, dalam masyarakat jaringan global,

wartawan belum tentu dilengkapi untuk melakukan masing-masing tugas utama

jurnalisme. Beberapa pandai mengumpulkan data, fakta, atau gambar, yang lain

pandai mengintrepretasikannya. Jurnalisme dalam era digital bukanlah ancaman bagi

independensi dan kualitas jurnalisme profesional, tetapi pembebasan dari kontrol

yang ketat. Ini adalah kesempatan bagi wartawan untuk masing-masing unggul

dengan cara yang unik, dan bagi masyarakat untuk mendapatkan keuntungan. Sumber: http://ijoc.org/index.php/ijoc/article/viewFile/1750/832 Diakses pada: Minggu, 12 April 2015.

Ketiga, penulis membandingkan karya penulis dengan karya Hebatalla El

Semary (Department of Mass Communication UAE University), May Al Khaja (Department of Mass Communication UAE University) yang berjudul “The Credibility of Citizen Journalism and Traditional TV Journalism among Emirati

Youth: Comparative Study”. Topik yang dibahas adalah kredibilitas tinggi Citizen Journalism dan kredibilitas rendah dari media baru. Hasil penelitian ini datang untuk

mengkonfirmasi kredibilitas tinggi CJ dan kredibilitas yang rendah dari media baru.

Hasil penelitian mengkonfirmasi kredibilitas tinggi CJ wartawan dibandingkan

dengan kredibilitas tradisional. Di sisi lain, kredibilitas tradisional meningkat dengan

mengorbankan kredibilitas media baru. Hal ini menjelaskan bahwa masyarakat

percaya pada konten, tetapi tidak percaya media yang isinya dapat mudah di

manipulasi, seperti dalam kasus media baru. Sebagai penggunaan internet dan

Page 3: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

9 teknologi web, menimbulkan pendekatan kredibilitas Citizen Journalist. Alokasi

beberapa surat kabar seperti Washington Post halaman penuh untuk artikel oleh

Citizen Journalist menekankan status meningkatnya Citizen Journalism kepada

publik. Sumber: http://www.aijcrnet.com/journals/Vol_3_No_11_Novembe_2013/6.pdf Diakses pada: Minggu, 12 April 2015.

Keempat, penulis membandingkan karya penulis dengan karya Bapak Rahmat Edi Irawan yang berjudul “APLIKASI CITIZEN JOURNALISM DI ERA

KONVERGENSI MEDIA”. Topik yang dibahas adalah konsep dan penerapan

citizen journalism pada media televisi di era konvergensi media. Tujuan

penelitiannya adalah untuk menjelaskan konsep dan memperlihatkan aplikasi

penerapan citizen journalism pada media televisi di era konvergensi media.

Persamaannya adalah penulis sama-sama menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Pembedanya adalah Bapak rahmat Edi Irawan menggunakan metode penelitian yang

didapat dari studi literatur, sedangkan penulis melalui observasi dan wawancara.

Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa aplikasi citizen journalism di media televisi

juga makin dipermudah dengan mulai masuknya televisi pada era konvergensi

media; atau membaurnya media yang saling berbeda, seperti media televisi dengan

media cetak, media radio maupun internet. Sumber: Library online Binus Maya. Diakses pada: Minggu, 12 April 2015.

Kelima, penulis membandingkan karya penulis dengan karya Diyah Dewi Gayatri yang berjudul “KEBIJAKAN REDAKSIONAL DALAM PEMBERITAAN METRO TV (ANALISIS DESKRIPTIF KUALITATIF PADA ACARA CITIZEN JOURNALIST WIDESHOT)”. Topik yang dibahas adalah bentuk kebijakan

redaksional program acara Citizen Journalist Wide Shot. Pembedanya adalah Diyah

Dewi Gayatri membahas tentang kebijakan redaksional sebagai topik utama,

sedangkan penulis membahas kebijakan sebagai sub bahasan, penulis lebih

membahas tentang analisis kerja segmen citizen journalist di NET 10. Diyah Dewi

Gayatri memakai teori Agenda Setting, sedangkan penulis tidak memakai teori

tersebut. Persamaannya adalah kami sama-sama membahas tentang citizen journalist

dan memakai jenis penelitian kualitatif. Hasilnya dari karya Diyah Dewi Gayatri

adalah Hasil kebijakan redaksional terdiri dari kebijakan internal dan eksternal,

Page 4: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

10 kebijakan internal meliputi: kebijakan pengambilan keputusan berita, kebijakan

produksi berita, dan kebijakan etika jurnalistik. Kebijakan eksternal meliputi kriteria-

kriteria yang harus dipenuhi oleh warga. Kebijakan redaksional selain mempengaruhi

bentuk video liputan warga juga mempengaruhi bentuk citizen journalism yang

diaplikasikan pada media televisi, serta mempengaruhi pemberitaan dalam acara

tersebut, hal tersebut dikarenakan adanya proses agenda setting dengan penekanan

pada isu-isu tertentu yang terlihat pada tema liputan yang sering ditayangkan. Sumber: http://www.academia.edu/4598865/JURNAL_Diyah_Dewi_Gayatri Diakses pada: Minggu, 12 April 2015.

Tabel 2.1 State Of The Art Hayley Bregtje Van Hebatalla Bapak Diyah Dewi

Watson, Lemi Der Haak, El Semary, Rahmat Edi Gayatri

Baruh, Rachel Michael May Al Irawan

L. Finn, Parks, Khaja

Salvatore Manuel

Scivo. Castells

Topik Mengkaji dampak Membahas Membahas Membahas Membahas bentuk

dari penggunaan tentang masa tentang konsep dan kebijakan

media sosial depan dari kredibilitas penerapan redaksional

dalam krisis pada

sosial dan etika. journalism. tinggi citizen program acara

Penulis Citizen journalism Citizen Journalist

berpendapat Journalism pada media

bahwa dan televisi di era

keterlibatan kredibilitas konvergensi

citizen journalism

yang tinggi rendah media.

menghasilkan dari media

penyaringan baru

informasi

menimbulkan

kekhawatiran

yang berkaitan

dengan

penyebaran

Page 5: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

11

informasi palsu

dan ancaman

terhadap privasi

individu.

Teori - Citizen - Networked - Key - Citizen Citizen

journalism

Journalism findings Journalism journalism

- Crowdsourci

- Media massa

- Komunikasi ng and User- -Data

- Komunikasi

Generated collection

Content Agenda setting

- Data Mining, -The scale

Data of the study

Analysis,

Data Komunikasi

Visualization,

and Mapping

- Visual

Journalism

- Point of View

Journalism

Metod Kualitatif Kualitatif Kuantitatif Kualitatif Kualitatif

e

Hasil Hasil dari Hasilnya Hasil Hasil dari Hasil dari karya

karya Hayley adalah penelitian karya Bapak Diyah Dewi

Watson, Lemi sekarang, mengkonfi Rahmat Edi Gayatri adalah

Baruh, Rachel seperti di era rmasi Irawan kebijakan

L. Finn, sebelumnya, kredibilitas adalah citizen redaksional terdiri

Salvatore sekarang, tinggi CJ journalism dari kebijakan

Scivo adalah dan di masa wartawan makin internal dan

solusi yang depan, hanya dibandingk mendapatkan eksternal,

dapat kemerdekaan an dengan tempat di kebijakan internal

membantu sejati yang kredibilitas televisi meliputi:

meringankan memastikan tradisional. karena kebijakan

masalah kelangsunga Di sisi melibatkan pengambilan

penyebaran n hidup lain, penonton.Fak keputusan berita,

informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan

palsu adalah profesional tradisional keterlibatan produksi berita,

Page 6: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

12 kerjasama sebagai meningkat atau dan kebijakan

antara jurnalis barang dengan kehadiran etika jurnalistik.

dan media publik. mengorban penonton Kebijakan

massa. Portal Wartawan kan menjadi eksternal meliputi

media untuk berkontribusi kredibilitas kunci penting kriteria-kriteria

wadah citizen dengan media bagi yang harus

journalist laporan, baru. Hal kesuksesan dipenuhi oleh

harus lebih gambar, ini televisi. warga. Kebijakan

ketat dalam informasi, menjelaska Konsep redaksional selain

menyarin dan n bahwa citizen mempengaruhi

informasi yang pendapat, masyaraka journalism bentuk video

masuk dari sehingga t percaya yang awalnya liputan warga

citizen memungkink pada lebih cocok juga

journalist an untuk konten, diterapkan di mempengaruhi

seperti praktek tetapi tidak radio dan bentuk citizen

pengecekan jurnalisme percaya media online, journalism yang

data, data yang untuk media akhirnya diaplikasikan

masuk di edit, memperluas yang sukses di pada media

lalu masuk ke ruang isinya televisi televisi, serta

tahap proses lingkup dan dapat berkat mempengaruhi

penyebaran keragaman mudah di teknologi pemberitaan

informasi. sumbernya. manipulasi yang dalam acara

Portal media Tidak ada , seperti memungkink tersebut, hal

juga harus lagi dalam an. tersebut

mempunyai kemungkinan kasus Kehadiran dikarenakan

data citizen memaksakan media jurnalis adanya proses

journalist cerita resmi baru. amatir bukan agenda setting

secara lengkap untuk Sebagai hanya dengan

dan ketat mengesampi penggunaa sebagai penekanan pada

untuk ngkan orang n internet pelengkap, isu-isu tertentu

menghindari lain. dan tetapi yang terlihat pada

penyimpangan Singkatnya, teknologi menjadi tema liputan yang

ID. Jadi, dalam web, keharusan di sering

Page 7: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

13

masyarakat masyarakat menimbul stasiun ditayangkan

bisa jaringan kan televisi yang

berinteraksi global, pendekata akan datang.

dengan media wartawan n

dengan cara belum tentu kredibilitas

menyebar dilengkapi Citizen

informasi untuk Journalist.

dengan citizen melakukan Alokasi

journalist. masing- beberapa

Tapi, portal masing tugas surat kabar

media juga utama seperti

harus jurnalisme. Washingto

memperketat Beberapa n Post

lagi agar tidak pandai halaman

ada masalah mengumpulk penuh

penyebaran an data, untuk

informasi dan fakta, atau artikel

masalah gambar, yang oleh

privasi lain pandai Citizen

individu untuk mengintrepre Journalist

kedepannya tasikannya. menekank

Jurnalisme an status

dalam era meningkat

digital nya

bukanlah Citizen

ancaman Journalism

bagi kepada

independensi publik

dan kualitas

jurnalisme

profesional,

tetapi

pembebasan

Page 8: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

14

dari kontrol

yang ketat.

Ini adalah

kesempatan

bagi

wartawan

untuk

masing-

masing

unggul

dengan cara

yang unik,

dan bagi

masyarakat

untuk

mendapatkan

keuntungan

Page 9: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

15 2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Teori Umum 2.2.1.1 Komunikasi

Istilah komunikasi kian hari kian populer. Begitu populernya sampai muncul

berbagai macam istila komunikasi. Ada komunikasi timbal balik, tatap muka,

langsung, tidak langsung, vertikal, horizontal, dua arah dan lain sebagainya.

Sebenarnya istilah-istilah seperti ini tidak perlu membingungkan kita. Apa pun

istilahnya, bila kita tetap berpijak pada objek formal ilmnu komunikasi dan

memahami ruang libkupnya, semua istilah itu dapat diberi pengertian secara jelas

dan dapat dibedakan menurut karakteristiknya masing – masing.

Salah satu persoalan dalam memberi pengertian atau definisi tentang

komunikasi, yakni banyakya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut

bidang ilmunya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya disiplin ilmu yang telah

memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi,

sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistik, matematika, ilmu

elektronika, dan sebagainya. Jadi, pengertian komunikasi tidak sesederhana yang kita

lihat sebab para pakar memberi definisi menurut pemahaman dan perspektif masing – masing. Ada definisi yang panjang dan ada pula yang pendek, ada yang sederhana

dan ada pula yang kompleks. Demikian pula apa yang ditekankan dalam definisi

yang mereka buat kadang berbeda satu sama lain. Misalnya, para pakar filsafat

memberi pengertian atau definisi dengan menekankan aspek arti (meaning) dan

signifikansi pesan, kalangan psikolog melihat hubungan sebab akibat dari

komunikasi dalam hubungannya dengan individu, para pakar sosiologi dan

antropologi melihat bagaimana komunikasi digunakan dalam konteks masyarakat dan

budaya, para pakar ilmu politik melihat komunikasi dalam kaitannya dengan

pengaruh yang ditimbulkannya terhadap masalah – masalah pemerintahan, para

insinyur elektronika melihat bagaimana metode mengirim pesan – pesan melalui arus

listrik.

Page 10: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

16 2.2.1.2 Unsur – Unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, jelas bahwa

komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan

pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa

terjadi kalau di dukung oleh adanya sumber, pesan, media penerima, dan efek. Unsur – unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.

� Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau

pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu

orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi, atau

lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa

Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.

� Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan

pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau

melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,

nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan

dengan kata message, content atau information.

� Media

Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan

pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran

atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam – macam bentuknya,

misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindra dianggap sebagai media

komunikasi.

Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat,

telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.

Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara

sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat,

membaca, dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas

dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya

Page 11: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

17 surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk,

dan sebagainya. Sementara itu, media elektronik antara lain: radio, film, televisi,

video recording, komputer, electronic board, audio casette dan semacamnya.

Berkat perkembangan teknologi komunikasi khususnya di bidang komunikasi

massa elektronik yang begitu cepat, media massa elektronik makin banyak

bentuknya, dan makin mengaburkan batas – batas untuk membedakan antara media

komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena makin

canggihnya media komunikasi itu sendiri yang bisa dikombinasikan (multimedia)

antara satu sama lainnya.

Selain media komunikasi seperti di atas, kegiatan dan tempat – tempat tertentu

yang banyak ditemui dalam masyarakat pedesaan, bisa juga dipandang sebagai media

komunikasi sosial, misalnya rumah – rumah ibadah, balai desa, arisan, panggung

kesenian, dan pesta rakyat.

� Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.

Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai, atau

negara.

Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran,

komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses

komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya

sumber. Tida ada penerima jika tidak ada sumber.

Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang

menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima,

akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan,

apakah pada sumber, pesan, atau saluran.

Kenallah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena

mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), berarti suatu peluang

untuk mencapai keberhasilan komunikasi.

Page 12: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

18

Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan

dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa

terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982). Oleh

karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada

pengatahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan.

� Tanggapan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk

daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik

bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai

pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang digunakan untuk menyampaikan

pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal – hal seperti itu

menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

� Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor – faktor tertentu yang dapat memengaruhi

jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan ats empat macam, yakni

lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi

waktu.

Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa

terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi sering

kali sulit dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, di mana tidak tersedia

fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos, atau jalan raya.

Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang

bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa,

kepercayaan, adat istiadat, dan status sosial.

Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun

proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainnya.

Page 13: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

19 2.2.1.3 Komunikasi Massa

Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan

kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat

kaitannya dengan segala aspek kehidupan, sehingga setiap perubahan penting yang

terjadi pada komunikasi akan memiliki pengaruh, dampak dan implikasi pada

keseluruhan kehidupan manusia dan masyarakat, tidak terkecuali pada pranata dan

lembaganya. Proses komunikasi dapat dilakukan secara bertatap muka atau

dilakukan dengan menggunakan bantuan media. Dengan bantuan dari media – media

tersebut, setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan pesan – pesan

komunikasinya tanpa mengenal ruang dan waktu.

Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses

dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara

luas dan pada sisi lain merupakan proses di mana pesan tersebut dicari, digunakan,

dan dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah

media. Media merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa

produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam

masyarakat. Oleh karenanya, sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media

merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem

kemasyarakatan yang lebih luas.

Sebagai sarana komunikasi massa, media massa dapat dikelompokkan

menadi dua kelompok, yaitu media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan lainnya)

dan media elektronik (televisi, radio, bioskop, internet, dan lainnya). Keberadaan

media tersebut tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi

itu sendiri. Pada umumnya perkembangan media elektronik khususnya televisi lebih

pesat bila dibandingkan dengan media cetak, namun pada dasarnya kedua media

tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga keduanya sangat dibutuhkan

sebagai sarana komunikasi massa yang tepat.

Komunikasi massa didefinisikan sebagai penggunaan teknologi yang dapat

mendesiminasikan pesan secara luas, sangat beragam, tersebar luas kepada para

penerima. Pesan – pesan media, secara khusus dapat disampaikan lewat teknologi, di

mana pengaruh tampilan dan gambar pesan dapat dimodifikasi lewat kecanggihan

teknologi. Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan teori komunikasi

Page 14: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

20 massa dibutuhkan untuk membedakan atau memodifikasi teori-teori yang termasuk

dalam elemen komunikasi ujaran, atau penundaan penerimaan pesan, kompleksnya

organisasi media selain penciptaan pesan yang diterima, penonjolan pesan,

penyebaran pesan media, dan kegunaan lain dari sistem komunikasi massa. 2.2.3.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi Massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human

communication). Ia lahir seiring dengan penggunaan alat-alat mekanik yang mampu

melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam catatan sejarah publisistik,

komunikasi massa dimulai satu setengah abad setelah mesin cetak ditemukan oleh

Johan Gutenberg.

Sejak itu, dimulailah suatu zaman yang dikenal dengan Zaman Publisistik

atau awal dari era Komunikasi Massa. Stappers dalam disertasinya yang ditulis tahun

1966 menyimpulkan bahwa komunikasi massa adalah objek dari

publisistikwissenschaft. Adapun zaman sebelumnya dikenal sebagai Zaman Pra-

Publisistik.

Istilah Publisistik seringkali dipakai dalam arti yang identik dengan istilah

Komunikasi Massa. Hagemann (1966) mengembangkan Publizistik dengan

menitikberatkan oleh Dovifat (1968) dengan objek penelitiannya mengenai

pernyataan publik (offentliche aussage).

Dovifat mendefinisikan publisistik sebagai segala usaha untuk menggerakan

dan membimbing tingkah laku publik secara rohaniah. Dikemukakan pula bahwa

terdapat enam unsur pokok publisistik, yakni sebagai berikut:

1. Ditujukan kepada publik (offentlichkeit)

2. Bersifat aktual (aktualitat)

3. Berdasarkan norma (gesinnung)

4. Persuasi atau koersif kolektif (uberzeugung oder kollektieve ausrichtung)

5. Menggunakan pernyataan yang jelas dan mengesankan (anschaulichkeit und

eindringlichkeit)

6. Digerakkan oleh orang-orang yang memilii kepribadian (die publizistiche

personlichkeit)

Page 15: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

21 2.2.1.4 Unsur – Unsur Komunikasi Massa

Komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur sumber (source), pesan (message),

saluran (channel), penerima (receiver), serta efek (effect). Menurut Harold D.

Laswell, unsur-unsur tersebut untuk memahami komunikasi massa. Untuk itu, kita

harus mengerti unsur-unsur yang di formulasikan dalam bentuk pertanyaan beikut

ini:

1. Unsur Who (Sumber atau Komunikator)

Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi

atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi

(institutionallized person). Yang dimaksud dengan institutionallized (lembaga

atau organisasi) adalah perusahan surat kabar, stasiun radio, televisi, studio film,

penerbit buku atau majalah. Adapun yang dimaksud dengan person adalah

redaktur surat kabar. Melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan

fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau

wibawa dibandingkan berbicara tanpa fasilitas organisasi.

Prinsip kerja organisasi tidak berbeda dengan komunikator individual.

Organisasi juga bertindak selaku decoder, interprter dan encoder. Dalam

organisasi surat kabar, misalnya, masukan di-decode dilakukan oleh para

wartawan atau suatu tim redaksi. Merekalah yang menilai, memeriksa,

memperluas, menyusun menjadi berita, menentukan judul, posisi halaman,

mencetak, serta menyebarluaskan. Dengan demikian, organisasi mempunyai

ratio out put yang apa yang dapat dilakukan oleh komunikator perorangan, meski

esensinya sama.

2. Unsur Says what (Pesan)

Organisasi memiliki rasio keluaran tinggi yang didasarkan pada

masukannya. Oleh sebab itu, organisasi sanggup melakukan encode ribuan atau

jutaan pesan yang sama pada saat yang bersamaan. Jadi, pesan-pesan komunikasi

massa dapat di produksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau

audience yang sangat banyak.

Karakteristik pesan-pesan komunikasi massa:

Page 16: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

22

a. Publicy

Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditujukan kepada

orang per orang secara eksklusif, melainkan bersifat terbuka, untuk umum

atau publik. Semua anggota mengetahui bahwa orang lain juga menerima

pesan yang sama, dan disampaikan secara publicy.

b. Rapid

Pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audience yang

luas dalam waktu yang singkat serta simultan. Pesan-pesan tersebut dibuat

secara massal, tidak seperti fine art yang dapat dinikmati berabad-abad.

c. Transient

Pesan-pesan komunikasi massa umumnya dibuat untuk memenuhi

kebutuhan segera, dikonsumsi “sekali pakai” dan bukan untuk tujuan yang

bersifat permanen. Namun, untuk buku-buku perpustakaan, film,

transkripsi-transkripsi radio, dan rekaman audio visual merupakan

kekecualian. Hal itu merupakan kebutuhan dokumentasi. Pada umumnya,

pesan-pesan komunikasi massa adalah pesan-pesan yang expendable.

Karena itu, isi media cenderung dirancang secara timely, supervisial, dan

kadang-kadang bersifat sensasional.

3. Unsur In Which Channel (Saluran atau Media)

Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan

untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran

tersebut, pesan yang di komunikasikan tidak dapat menyebar secara cepat,

luas, dan simultan. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat

kabar, majalah, radio, film, televisi, dan media dotcom. Saluran yang di

maksudkan di sini bukanlah aspek-aspek teknis media, melainkan aspek

psikologis sosialnya. Sebagai contoh adalah kapasitas. Ciri-ciri dari masing-

masing media adalah membawakan pesan komunikasi, fungsi, dan perannya

dalam kehidupan sosial, psikologis masyarakat, serta efek yang

ditimbulkannya.

4. Unsur To Whom (Penerima atau Mass Audience)

Unsur To Whom adalah yang menyangkut sasaran-sasaran komunikasi

massa. Ia adalah orang yang membaca surat kabar, yang membuka halaman-

Page 17: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

23

halaman majalah, yang sedang mendengarkan berita radio, yang sedang

menikmati film di bioskop atau film televisi, dan orang yang sedang

browsing internet.

5. Unsur With What Effect (Unsur Efek atau Akibat)

Unsur ini sesungguhnya lekat pada unsur audience. Efek adlaah perubahan-

perubahan yang terjadi didalam diri audience sebagai akibat dari keterpaan

pesan-pesan media. David Verlo mengklasifikasikan efek atau perubahan ini

kedalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap, dan

perilaku nyata. Ketiga jenis perubahan itu biasanya (tidak selalu) berlangsung

secara berurutan. Perubahan perilaku biasanya didahului oleh perubahan

sikap, dan perubahan sikap diawali dengan perubahan pengetahuan.

2.2.1.5 Media Massa

Dalam mengisahkan sejarah media massa, kita berhadapan dengan empat

elemen utama yang signifikan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas,

yaitu:

• Tujuan, kebutuhan, atau penggunaan komunikasi tertentu

• Teknologi untuk berkomunikasi kepada massa dengan adanya jarak

• Bentuk-bentuk organisasi sosial yang menyediakan keahlian dan

kerangka untuk mengatur produksi dan distribusi

• Bentuk-bentuk peraturan dan kontrol

Elemen-elemen tersebut tidak memiliki hubungan yang kaku antara

satu sama lain dan sangat bergantung pada keadaan waktu dan tempat.

Terkadang sebuah teknologi komunikasi diterapkan karena kebutuhan atau

penggunaan yang sudah terlebih dahulu ada, seperti teknologi cetak

menggantikan salin tangan atau telegraf menggantikan perpindhan fisik dari

pesan penting. Namun, terkadang teknologi seperti film atau siaran radio yang

muncul mendahului adanya kebutuhan yang jelas. Kombinasi elemen-elemen

di atas yang sesungguhnya terjadi biasanya tergantung baik pada faktor bahan

maupun ciri dari iklim sosial budaya yang sulit dijelaskan. Meskipun

demikian, sangat mungkin bahwa pada derajat tertentu dari kebebasan

berpikir, berekspresi, dan bertindak merupakan kondisi utama

Page 18: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

24

yang paling penting bagi perkembangan media cetak dan media lainnya,

walaupun tidak demikian pada saat penemuan awal. Teknik percetakan dan

penggunaan huruf yang dapat digeser-geser telah diketahui dan diterapkan di

China dan Korea jauh sebelum Guttenberg dianggap sebagai penemu mesin

cetak (dari Eropa) pada pertengahan abad ke-15 (Gunaratne, 2001).

Secara umum, jika suatu masyarakat semakin terbuka, semakin

muncul kecenderungan untuk mengembangkan teknologi komunikasi kepada

potensi tertingginya, terutama dalam artian tersedia secara universal dan

digunakan secara luas. Rezim yang lebih tertutup atau represif biasanya akan

membatasi perkembangan atau menetapkan batasan yang ketat terhadap

penggunaan teknologi media. 2.2.1.6 Peran Media Massa

(Denis McQuail: 2012) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan

media massa selama ini, yakni :

a. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan

industri lain utamanya dalam periklanan/promosi.

b. Sumber kekuatan –alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat.

c. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.

d. Wahana pengembangan kebudayaan –tatacara, mode, gaya hidup, dan norma 2.2.1.7 Televisi

Prinsip televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 1884, namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn (Amerika Serikat) menemukan tabung

kamera atau iconoscope yang bisa menangkap dan mengirim gambar ke kotak

bernama televisi. Iconoscope bekerja mengubah gambar dari bentuk gambar optis ke

dalam gelombang radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Fansworth berhasil

menciptakan pesawat televisi pertama yang dipertunjukan kepada umum pada

pertemuan World’s Fair pada tahun 1939.

Kemunculan televisi pada awalnya ditanggapi biasa saja oleh masyarakat.

Harga pesawat televisi ketika itu masih mahal, selain itu belum tersedia banyak

program untuk disaksikan. Pengisi acara televisi pada masa itu bahkan meragukan

masa depan televisi, mereka tidak yakin televisi dapat berkembang dengan pesat.

Pembawa acara televisi ketika itu, harus mengenakan make-up biru tebal agar dapat

Page 19: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

25 terlihat normal ketika muncul di layar televisi. Mereka juga harus menelan tablet

garam untuk mengurangi keringat yang membanjir di badan mereka karena intensitas

cahaya lampu studio yang sangat tinggi, menyebabkan para pengisi acara sangat

kepanasan.

Pesawat televisi berwarna mulai diperkenalkan kepada publik pada tahun

1950-an. Siaran televisi berwarna dilaksanakan pertama kali oleh stasiun televisi

NBC pada tahun 1960 dengan menayangkan program siaran berwarna selama tiga

jam setiap harinya.

2.2.1.8 Televisi Sebagai Media Massa

Kekuatan televisi dibandingkan dengan media lainnya adalah kemampuannya untuk membawa penonton ke lokasi kejadian dengan menggunakan gambar. Gambar

yang di kombinasikan dengan suara alami adalah faktor yang membuat televisi

memberikan pengaruh atau dampak yang sangat kuat kepada penonton. Dikatakan

bahwa gambar dapat bercerita jauh lebih banyak dibandingkan dengan kata-kata.

Televisi merupakan suatu bentuk media massa sebagai alat komunikasi

massa. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa

pada sejumlah besar orang. Media komunikasi yang termasuk media mass yaitu

siaran radio, televisi, film yang dikenal sebagai media elektronik, serta surat kabar

dan majalah yang keduanya termasuk media cetak.

2.2.1.9 Berita dan Jurnalisme

Banyaknya definisi berita yang berbeda-beda dikemukakan pakar komunikasi, sangat wajar mengingat definisi berita tidak ada yang baku. Freda

Morris (1996) dalam bukunya Broadcast Journalism Techniques mengemukakan “News is immediate, the important, the things that have impact on our lives.” Artinya, berita adalah sesuatu yang baru. penting yang dapat memberikan dampak

dalam kehidupan manusia. Terdiri dari unsur baru, penting, dan bermanfaat bagi

manusia.

Sementara JB Wahyudi melengkapi definisi berita, yaitu laporan tentang

peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian

khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik.

Page 20: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

26 Unsur pelengkap definisi sebelumnya karya jurnalistik harus dipublikasikan melalui

media.

Berita telah menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

manusia. Setiap hari ribuan berita menghampiri kehidupan kita. Pagi hari, koran

memuat berita yang terjadi pada hari sebelumnya. Radio dan televisi menyiarkan

berita yang bukan bukan hanya berasal dari kejadian hari kemarin, namun juga berita

yang sedang terjadi secara langsung (live). Perkembangan teknologi komunikasi

berbasis komputer yang dikenal sevagai internet juga mempercepat penyebaran

berita.

Berita yang dihadirkan oleh beragam media massa ini juga terdiri dari

berbagai jenis berita, mulai dari berita politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum,

olahraga, dan lain sebagainya. Dilihat dari lokasi kejadian yang diberitakan juga

berbagai macam, mulai dari kejadian yang terjadi di tingkat lokal sampai peristiwa

yang terjadi di tingkat nasional. Bahkan dengan semakin pesatnya teknologi

pemberitaan kita bisa mengetahui peristiwa yang terjadi di dekat kita. Sebuah

ilustrasi: kita bisa jadi mengetahui berita tentang tetangga kita yang melahirkan lebih

lambat daripada kita mengetahui berita tentang artis terkenal yang melahirkan.

Sebaliknya juga, sangat dimungkinkan orang yang berada di luar negeri

mengetahui tentang peristiwa yang terjadi di negara kita lebihc epat daripada kita,

yang berada di dalam negeri, mengetahui peristiwa tersebut. Sebuah contoh nyata:

berita tentang gempa dan tsunami dahsyat yang melanda Aceh dan sekitarnya yang

lebih dahlu diberitakan jaringan televisi internasional dari luar negeri, bukan oleh

stasiun televisi Indonesia. Akibatnya, masyarakat internasional lebih dahulu

mengetahui tentang bencana dahsyat ini daripada masyarakat di dalam negeri.

Jurnalisme adalah pekerjaan mengumpulkan, mengolah, menyusun,

mengolah, dan menyajikan tentang berita sehari-hari. Tujuan jurnalisme adalah

menyediakan informasi yang akurat untuk diberikan ke masykarakat. Media massa

adalah alat dari jurnalisme yang digunakan dalam penyampaian pesan – pesan dari

sumber ke khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis

seperti surat kabar, film, radio, tv. Selain itu, pada masa sekarang ini, internet juga

menjadi salah satu media massa yang digunakan sebagai alat jurnalisme. Dua fungsi

dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan

informasi (Rakhmat, 2014)

Page 21: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

27

2.2.1.10 Jenis – Jenis Berita

Secara garis besar, berita dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu hardnews

dan softnews.

1. Hardnews

Hardnews adalah jenis berita langsung yang memiliki sifat timely atau

terikat waktu. Berita jenis ini sangat tergantung pada aktualitas waktu, sehingga

keterlambatan berita akan menyebabkan berita menjadi basi. Beberapa peristiwa

yang bisa digolongkan sebagai hardnews antara lain: rapat kabinet, peristiwa

olahraga, kecelakaan, bencana alam, dan meninggalnya orang terkenal.

Sebagai contoh: berita hasil pertandingan sepak bola yang selalu di

update sesaat setelah pertandingan. Bahkan saat pertandingan berlangsung, berita

tentang skor pertandingan selalu diperbarui oleh stasiun televisi melalui running

text. 2. Softnews

Softnews adalah berita tidak langsung yang tidak memiliki sifat timeless

atau tidak terikat waktu. Berita jenis ini tidak tergantung pada waktu sehingga

selalu bisa dibaca, didengar, dan dilihat kapan pun tanpa terikat pada aktualitas.

Beberapa peristiwa yang bisa di klasifikasikan dalam berita jenis ini antara lain:

penemuan ilmiah, dan kisah sukses, dan kisah tragis.

Sebagai contoh: berita tentang kesuksesan Diego Maradona mencetak gol

dengan tangan pada Piala Dunia 1986 yang dikenal sebagai gol tangan Tuhan.

Kesuksesan Diego Maradona sampai saat ini selalu menarik untuk diberitakan

dari beragam perspektif, baik yang pro maupun yang kontra atas gol paling

kontroversial sepnjang sejarah sepak bola ini.

2.2.1.11 Kriteria Layak Berita (Newsworthiness)

Banyaknya berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia

menyebabkan perlu kiranya ada kriteria peristiwa layak disebut sebagai berita.

Berikut ini beberapa kriteria tentang kelayakan berita. � Timeliness dan immediacy

Page 22: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

28

Peristiwa yang memiliki kelayakan berita yaitu peristiwa yang segar, baru

terjadi beberapa jam lalu atau bahkan beberapa detik yang lalu (Dash, 2007).

Dengan kata lain, peristiwa yang baru saja terjadi merupakan peristiwa yang

layak menjadi berita. Ini berarti semakin baru peristiwa, maka semakin

memiliki kelayakan berita. Bahkan dalam jurnalisme penyiaran, kebaruan ini

bisa berarti berita yang sedang disiarkan adalah berita yang sedan terjadi (real

time).

Dalam hal ini, aktualitas (peristiwa/perkembangan baru) menjadi

pertimbangan utama tentang kelayakan berita. Sebagai contoh: berita tentang

hasil penghitungan suara dalam pemilu akan memiliki nilai layak berita jika

segera setelah hasil pemilu diumumkan. � Proximity

Peristiwa yang layak menjadi berita bisa juga dilihat dari unsur kedekatan

(geografis, emosional) dengan pembaca, relavansi bagi pembaca. Semakin

dekat kita dengan peristiwa, maka semakin penting berita tentang peristiwa

tersebut bagi kita (Dash, 20077).

Sebagai contoh: kontroversi tentang keistimewaan Yogyakarta layak menjadi

berita bagi media massa di Yogyakarta, namun tidak demikian halnya dengan

di daerah lainnya. Di daerah lain di luar Provinsi Yogyakarta, isu tentang

keistimewaan Yogyakarta tidak sepenting dengan di dalam Provinsi

Yogyakarta.

Selain kedekatan secara greogafis, proximity juga bisa menyangkut aspek

emosional. Sebagai contoh: berita tentang hukuman mati atas tenaga kerja

wanita (TKW) asal Indonesia di Arab Saudi layak menjadi berita utama bagi

stasiun televisi di Indonesia, namun bisa jadi justru di Arab Saudi hal ini

tidak menjadi berita utama.

2.2.2 Teori Khusus 2.2.2.1 Produksi Program Berita di Televisi Proses produksi berita televisi menurut Andi Fachruddin dalam buku Dasar-Dasar Produksi Siara Televisi adalah sebagai berikut: 1. Pra Produksi

Page 23: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

29

Perencanaan dan detail petunjuk pelaksanaan produksi konten audiovisual harus

dibuat terlebih dahulu. Perencanaan pengambilan gambar, story board, sehingga

memiliki panduan dalam mengatur shot. Ide peliputan dibahas dalam sebuah

rapat redaksi membicarakan setiap ide liputan dan menimbangnya dari berbagai

hal. Pembahasan rapat termasuk focus pada informasi yang harus diperoleh,

gambar yang harus direkam, dan narasumber yang harus diwawancarai. 2. Produksi

Ide atau rencana yang dibuat dengan wishlist setelah disepakati redaksi bisa jadi

berbeda dengan kondisi di lapangan. Redaksi dan jurnalis televisi melakukan

komunikasi terus untuk memantau perkembangan setiap isu penting dan menarik.

Realita narasumber tidak sesuai yang dibayangkan, perkembangan di lapangan

yang jauh lebih menarik, dan hambatan eksternal (alami) yang tak terduga. Maka

seorang jurnalis harus memiliki alternatif rencana, sehingga prose’s produksi bisa

berjalan sesuai rencana. Serta memastikan ketersediaan materi berita tidak

kehilangan momentum apalagi dengan competitor kuatnya. 3. Pasca produksi

Menjelang berita on air, rapat redaksi (istilahnya: budgeting) menyusun

komposisi berita berdasarkan kebijakan redaksi dalam sebuah “rundown program

berita” . Rapat final mengevaluasi urgensi berita dalam rundown (akan

ditayangkan), apakah sesuai dengan rapat redaksi di awal serta

mensinkronkannya dengan situasi terakhir. Editing naskah oleh produser dan

editing gambar oleh editor diproses bersamaan. Dalam tahap ini, segala aspek

teknis naskah dan gambar yang akan ditayangkan diperhitungkan. Gambar biru

(bluish), tidak focus, goyang sedapat mungkin tidak dipergunakan kecuali

memiliki nilai berita besar (karya jurnalistik televisi) dan gambar yang standar

broadcast belum diterima 2.2.2.2 Citizen Journalist

Memang ada banyak istilah sebelum citizen journalism dikenal secara luas

seperti sekarang ini, antara lain civic journalism, participatory journalism, atau

public journalism. Akan tetapi, ketika sebuah situs berbasis users generated content

bernama OhmyNews lahir di Korea Selatan pada awal tahun 2000-an, istilah citizen

journalism digunakan secara meluas.

Page 24: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

30

Citizen journalism dimaksudkan sebagai kegiatan warga biasa yang bukan

wartawan prodesional mengumpulkan fakta di lapangan atas sebuah peristiwa,

menyusun, menulis, dan melaporkan hasil liputannya di media sosial. Di sini saling

berhadapan antara pewarta warga (citizen journalist) dengan jurnalis professional

yang dibayar karena pekerjaannya itu. Media massa tempat dimana jurnalis

professional bekerja berhadapan dengan media sosial dimana pewarta warga

menayangkan beritanya. Jurnalis professional yang dibayar dan jurnalis warga yang

tidak dibayar.

Contohnya adalah saat kasus tsunami di Aceh, gambar bergerak paling hidup

adalah hasil rekaman Cut Putri menggunakan handycam yang sedianya untuk

mengabadikan sebuah hajatan pernikahan. Stasiun televisi Metro mengambil momen

ini dengan menayangkan berulang-ulang hasil rekaman Cut Putri, yang

menggambarkan betapa dahsyatnya tsunami Aceh, yang kita tahu melenyapkan

ratusan ribu nyawa dalam sekejap.

Dua hal penting yang harus dimiliki sebelum terjun ke dunia jurnalistik,

termasuk melakoni citizen journalism adalah curiosity dan skeptic. Curiosity adalah

keingintahuan yang tinggi terhadap segala hal, fakta maupun peristiwa. Sedangkan

skeptic adalah sikap ragu atas fakta maupun peristiwa yang terjadi. “Ragu” disini

bukanlah sifat buruk atau negatif, melainkan suatu sikap dimana Anda tidak percaya

begitu saja atas terjadinya suatu percaya. Ini modal paling dasar bagi Anda untuk

menjadi citizen journalism. Keingintahuan yang tinggi dibarengi keraguan yang

mendalam.

� Pengertian Citizen Journalism

Citizen Journalism adalah warga biasa yang tidak terlatih sebagai wartawan

professional, namun dengan peralatan teknologi informasi yang dimilikinya bisa

menjadi sasi mata atau sebuah peristiwa yang terjadi di sekitarnya, meliput,

mencatat, mengumpulkan, menulis, dan menyiarkannya di media online karena

memiliki semangat berbagi dengan pembaca lainnya.

� Unsur-unsur citizen journalism

� Warga biasa

� Bukan wartawan professional

� Terkait fakta atau peristiwa yang terjadi

Page 25: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

31

� Memiliki kepekaan atas fakta atau peristiwa yang terjadi itu

� Memiliki peralatan teknologi informasi

� Memiliki keingintahuan yang tinggi

� Memiliki kemampuan menulis atau melaporkan

� Memiliki semangat berbagi informasi dengan yang lainnya

� Akrab dengan dunia online

� Menayankan hasil liputannya di media online

� Tidak berharap imbalan atas apa yang ditulisnya

Langkah memulai kegiatan citizen journalism

Untuk memulai dari mana citizen journalism dilakukan, Tony Rogers,

seorang professor jurnalisme menuangkan pendapatnya di situs pengetahuan

About.com milik The New York Times. Rogers mengemukakan lima langkah

memulai kegiatan citizen journalism yang barangkali membantu:

1. Lakukan Riset

Jika Anda berniat terjun menjadi pewarta warga, apakah itu karena

dorongan dari dalam diri karena niat berbagi informasi atau sekedar

eksperimen sebagai aktualisasi diri, yang harus Anda lakukan adalah

mengetahui terlebih dahulu apa makna dan peran citizen journalisms

esungguhnya. Ini terkait dengan perlengkapan yang Anda perlukan saat

melakukan kegiatan jurnalisme warga. Apakah Anda cukup memerlukan alat-

alat atau perangkat liputan sederhana seperti buku catatan dan pena saja, atau

perangkat yang lebih canggih sebagaimana yang biasa digunakan jurnalis

professional.

2. Temukan Media

Anda juga harus sudah mencari dan menentukan media apa yang

paling tepat untuk menampung konten citizen journalism yang Anda jalani.

Apakah itu sekedar menampung opini, foto, atau video produksi Anda.

Apakah mau membangun blog gratisan dari penyedia blog kenamaan seperti

Blogger.com atau Wordpress.com. Bisa juga Anda membuat situs berbayar

yang lebih professional dengan membeli alamat domain dan menyewa

hosting bagi situs yang Anda bangun. Bedanya selain harus keluar uang

Page 26: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

32

untuk mengurus situs berbayar, Anda harus mengurus situs ini dengan cara

professional.

Maksudnya, Anda tidak boleh abai terhadap konten yang harus Anda

buat setiap hari agar pembaca tidak kecewa. Kalaupun tidak setiap hari, ada

kesinambungan dimana Anda membuat konten tersebut, misalnya dua atau

tiga konten, sebab pembaca akan segera kabur dan berlalu jika situs citizen

journalism Anda tidak pernah diperbarui (update).

3. Bangun Media

Setelah menemukan media yang tepat untuk menampung hasil liputan

citizen journalism, sekarang Anda tinggal membuat akun di situs penyedia

blog. Coba belajar dengan cara membanding-bandingkan situs citizen

journalism yang pernah ada di jagat maya ini, lalu pelajari karakteristik dan

gaya dan cara penyampaiannya. Anda harus sudah berkenalan dengan situs-

situs citizen journalism seperti OhmyNews di Korea Selatan, NowPublic di

Kanada, OkNation di Thailand, Stomp di Singapura.

4. Alat Yang Diperlukan

Sudah tentu Anda akan memerlukan alat kerja sebagai pewarta warga,

tidak semata-mata mengandalkan ingatan atas fakta dan peristiwa. Anda tetap

memerlukan paling tidak pernagkat komputer atau ponsel yang tersambung

ke internet. Saat meliput peristiwa di lapangan, Anda memerlukan sedikitnya

notes atau buku tulis kecil untuk mencatat data dan angka, alat perekam untuk

mewawancarai sumber atau narasumber yang Anda temui jika diperlukan,

juga kamera saku untuk memotret momen-momen penting, dan seterusnya.

Untuk masa sekarang ini, dengan perlengkapan komputer atau ponsel

berinternet, plus yang penting kemauan menjadi pewarta warga, Anda sudah

bisa segera mempraktikan citizen journalism.

5. Temukan Sumber Berita

Setelah syarat-syarat dari satu hingga empat di atas sudah dipenuhi,

sekarang Anda tinggal mencari sumber atau narasumber berita. Anda juga

bisa menemukan orang-orang unik, orang penting, dan “extraordinary

people” di lingkungan Anda berada. Kalau di lingkungan Anda ada orang

Page 27: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

33

yang berhasil menggerakan banyak orang karena komitmennya terhadap

lingkungan hidup, misalnya melakukan penanaman kembali di sebuah bukit

gersang, Anda bisa menjadikannya sebagai sumber berita.

Selain manusia atau orang yang berada di sekitar kita sebagai sumber

berita, Anda bisa mencari tempat dimana sumber-sumber berita itu berada.

Sering-seringlah Anda menonton panggung terbuka dan liput siapa yang

manggung disana. Atau pergilah ke kantor kelurahan dan kecamatan, apa

yang terjadi disana. Mungkin disana sedan terjadi pembuatan e-KTP dimana

sedemikian banyak penduduk yang antre datang untuk mendaftarkan

namanya. Nah, selain bisa meliput peristiwa itu, Anda bisa sekaligus masuk

ke persoalan e-KTP dengan wawancara petugas kecamatan atau kelurahan

sekaligus wawancara warga yang sedang antre membuat e-KTP. (Pepih

Nugraha: 2012)

10 Elemen Citizen Journalism:

1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran

2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga (citizens)

3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi

4. Jurnalis harus tetap independen dari pihak yang mereka liput

5. Jurnalis harus melayani sebagai pemantau independen terhadap

kekuasaan

6. Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik maupun komentar dari

publik

7. Jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting itu menarik dan

relevan

8. Jurnalis harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proposional

9. Jurnalis memiliki kewajiban untuk mengikuti suara nurani mereka

10. Warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal-hal yang

terkait dalam berita

Dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News For the Web,

keuntungan dari jurnalisme online adalah:

Page 28: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

34

• Audience Control: Audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita

yang ingin didapatkannya.

• Storage and retrieval: Berita tersimpan dan di akses kembali dengan mudah

oleh audience.

• Unlimited Space: Jumlah berita yang disampaikan/ditayangkan kepada

audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.

• Immediacy: Informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada

audience.

• Multimedia Capability: Memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan

teks, suara, gambar, video, dan komponen lainnya di dalam berita yang akan

diterima oleh audience.

• Interactivity: Adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita. 2.2.2.3 Tradisi-Tradisi Teori Komunikasi

Robert Craig membagi dunia komunikasi ke dalam tujuh tradisi pemikiran: (1) semiotik; (2) fenomologis; (3) sibernatika; (4) sosiopsikologis; (5) sosiokultural; (6) kritis; (7) retoris. Kami ingin memikirkan tradisi-tradisi tersebut sebagai

kesepakatan ebrsama para ahli komunikasi, berdasarkan kesamaan asumsi tentang

komunikasi, berdasarkan kesamaan asumsi tentang komunikasi, keinginan, dan cara

bekerja. Beberapa tradisi komunikasi ini bertentangan dengan yang lainnya,

sementara yang lainnya saling melengkapi. Sebagai sebuah elompok, tradisi-tradisi

tersebut memberikan hubungan yang cukup untuk memperkenankan kita melihat

teori-teori secara bersamaan serta memahami persamaan dan perbedaan mendasar

mereka. � Tradisi Semiotik

Semiotik atau penyelidikan symbol-simbol, membentuk tradisi pemikiran

yang penting dalam teori komunikasi. Tradisi semiotic terdiri atas

sekumpulan teori tentang bagaimana tanda-tanda mempresentasikan benda,

ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar tanda-tanda itu sendiri.

Penyelidikan tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat

komunikasi, melainkan memiliki pengaruh yang kuat pada hampir semua

perspektif yang sekarang diterapkan pada teori komunikasi.

Page 29: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

35 � Tradisi Fenomologis

Teori-teori dalam tradisi fenomologis berasumsi bahwa orang-orang secara

aktif menginterpretasi pengalaman-pengalamnnya dan mencoba memahami

dunia dengan pengalaman pribadinya. Tradisi ini memperhatikan pada

pengalaman sadar seseorang. Istilah phrnomrnon mrngacu pada kemunculan

sebuah benda, kejadian, atau kondisi yang dilihat. Oleh karena itu,

fenomologi merupaan cara yang digunakan manusia untuk memahami dunia

melalui pengalaman langsung. Anda hendak mengetahui sesuatu dengan

sadar menganalisis serta menguji persepsi dan perasaan Anda tentangnya.

Stanley Deetz menyimpulkan tiga prinsip dasar fenomologi. Pertama,

pengetahuan ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar kita akan

mengetahui dunia ketika kita berhubungan dengannya. Kedua, makna benda

terdiri atas kekuatan benda dalam kehidupan seseorang. Asumsi ketiga adalah

bahwa Bahasa merupakan kendaraan makna. Kita mengalami dunia melalui

Bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengekspresikan dunia

itu.

� Tradisi Sibernatika

Sibernatika merupakan tradisi sistem kompleks yang didalamnya banyak

orang saling berinteraksi, memengaruhi satu sama lainnya. Teori-teori dalam

tradisi sibernatika menjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, sosial, dan

perilaku bekerja. Dalam sibernatika, komunikasi dipahami sebagai sistem

bagian-bagian atau variable-variabel yang saling memengaruhi satu sama

lainnya, membentuk, serta mengontrol karakter keseluruhan sistem, dan

layaknya organisme, menerima keseimbangan dan perubahan.

� Tradisi Sosiopsikologis

Kajian individu sebagai makhluk sosial merupakan tujuan dari tradisi

sosiopsikologis. Berasal dari kajian psikologi sosial, tradisi ini memiliki

tradisi yang kuat dalam komunikasi. Teori-teori ini berfokus pada perilaku

sosial individu, variable psikologis, efek individu, kepribadian dan sifat,

persepsi, serta kognisi. Pandangan psikologis ini melihat manusia sebagai

kesatuan lahiriah dengan karakteristik yang mengarahkannya kepada perilaku

mandiri. Pandangan ini juga melihat pikiran individu sebagai tempat

memproses dan memahami informasi serta menghasilkan pesan, tetapi

Page 30: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

36

pandangan ini juga mengakui kekuatan yang dapat dimiliki oleh individu

melebihi individu lain serta efek informasi pada pikiran manusia.

� Tradisi Sosiokultural

Pendekatan sosiokultural terhadap teori komunikasi menunjukkan cara

pemahaman kita terhadap makna, norma, peran, dan peraturan yang

dijalankan secara interaktif dalam komunikasi. Teori-teori tersebut

mengeksplorasi dunia interaksi yang dihuni oleh manusia, menjelaskan

bahwa realitas bukanlahs eperangkat sususnan di luar kita, tetapi dibentuk

melalui proses interaksi di dalam kelompok, komunitas, dan budaya.

� Tradisi Kritis

Tradisi kritik berlawanan dengan banyak asumsi dasar dari tradisi lainnya.

Sangat dipengaruhi oleh karya-karya di Eropa, feminisme, Amerika, dan

kajian-kajian post-modernisme dan post-kolonialisme. Tradisi ini

berkembang pesat dan berpengaruh pada teori komunikasi.

� Tradisi Retorika

Saat ini, kata retorika sering mengalami penyempitan makna kosong atau

kata-kata ornament yang berlawanan dengan tindakan. Bagaimanapun, dalam

keadaan yang sesungguhnya, kajian retorika mempunyai sejarah yang

berbeda di belahan Barat, abad ke-5 sebelum masehi di Yunani. Fokus dari

Retorika telah diperluas bahkan lebih mencakup segala cara manusia dalam

menggunakan symbol untuk memengaruhi lingkungan di sekitarnya dan

untuk membangun dunia tempat mereka tinggal.

2.2.3.1 Percakapan

Bagi sebagian orang, percakapan merupakan interaksi sehari-hari yang

informal, tetapi dalam teori komunikasi, kata tersebut memiliki makna khusus.

Percakapana dalah sebuah rangkaian interaksi dengan awal dan akhir, pergantian

giliran yang jelas, dan beberapa maksud dan tujuan.

Tradisi Sibernatika

Teori manajemen keselarasan makna (coordinated management of meaning-

CMM) dikembangkan oleh W. Barnett Pearce, Vernon Cronen, dan kolega

Page 31: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

mereka, merupakan sebuah pendekatan komprehensif terhadap interaksi

Page 32: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

37

sosial yang memakai tata cara kompleks dari tindakan dan makna yang

selaras dalam komunikasi. Ketika Anda sedang berada dalam sebuah

percakapan, Anda sedang melakukan dua hal. Pertama, Anda memberikan

makna terhadap situasi tersebut serta perilaku dan pesan dari orang lain.

Kedua, Anda memutuskan bagaimana menanggapi atau bertindak dalam

situasi tersebut. CMM membantu kita memahami proses pemaknaan dan

tindakan. Bagaimanapun, teori ini juga mengakui Anda bahwa pekerjaan

Anda lebih dari menafsirkan dan bertindak. 2.2.3.2 Hubungan

Hubungan telah menjadi sebuah subjek penting yang terkait dengan

komunikasi interpersonal sejak tahun 1960-an. Hubungan bisa menjadi suatu masalah

dan mempelajari hubungan bisa menjadi sebuah cara untuk menemukan jawaban

bagi aspek-aspek masalah tersebut.

Tradisi Sibernatika

Tradisi sibernatika memiliki pengaruh yang sangan penting dalam cara

berpikir para akademisi komunikasi tentang hubungan. Hubungan bukanlah

entitas statis yang tidak pernah berubah. Namun, hubungan terdiri atas pola-

pola sibernatika interaksi kata-kata dan tindakan seseorang memberi pengaruh

pada bagaimana orang lain merespon. Kita terus merubah apa yang kita

lakukan dan katakana berdasarkan apa yang kita lakukan dan katakana

ebrdasarkan reaksi orang lain dan sering waktu hubungan mengembangkan

sebuah karakter. Cara lain untuk memikirkan hal ini menggunakan istilah

sibernatika adalah dengan terus merubah perilaku kita terhadap timbal balik

yang kita terima dari orang lain dan dalam sebuah hubungan. Kedua pihak

melakukannya secara bersama-sama. 2.2.3.3 Kelompok

Kelompok memilii beragam kemampuan untuk mengerjakan hal ini dengan

baik. Karena Anda menghabiskan waktu paling banyak dalam kelompok, sangatlah

wajar untuk mempertanyakan keefektifan mereka. Seberapa baik kelompok

mempertimbangkan informasi, seberapa efektif kelompok tersebut menciptakan

piliham, dan seberapa kritis kelompok mengevaluasi semua ide?

Tradisi Sibernatika

Page 33: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

38

Tradisi sibernatika sangat membantu kita dalam melihat sistem sifat

kelompok. Walaupun teori-teori dari tradisi ini patut dipertimbangkan, secara

keseluruhan mereka mengingatkan kita bahwa kelompok adalah bagian dari

sistem yang lebih besar dalam kekuatan interaksi. Sebuah kelompok

mendapat input segar dari luar, berhubungan dengan input ini dalam berbagai

cara, dan menciptakan output atau akibat yang memengaruhi sistem yang

lebih besar seperti hanya kelompok itu sendiri.

2.2.2.4 Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah alat yang cukup efektif, baik dan efisien serta

sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang

berkaitan dengan perkembangan awal program-program inovasi baru. Analisis

SWOT merupakan sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif

(memberi gambaran). SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strenghts (kekuatan) dan weakness (kelemahan) serta lingkungan eksternal opportunities (peluang) dan threads (ancaman). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar

yaitu:

1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari

organisasi atau program pada saat ini.

2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dan

organisasi atau program pada saat ini.

3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa

depan.

4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang

datang dan luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa

depan.

2.2.2.5 Rating dan Share

� Rating

Peringkat program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi pengelola

stasiun penyiaran komersial. Perusahaan atau lembaga rating, menyediakan jasa

kepada stasiun penyiaran dengan mengeluarkan laporan rutin mengenai program apa

Page 34: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

39 saja yang menjadi unggulan dan program apa saja yang sudah ditinggalkan

audiennya. Rating merupakan hal yang penting karena pemasang iklan selalu

mencari stasiun penyiaran atau program siaran yang paling banyak ditonton atau

didengar orang.

Perusahaan atau lembaga rating memberikan laporannya kepada siapa saja

yang bersedia membelinya dengan harga yang cukup mahal. Laporan dapat diberikan

dalam periode harian, mingguan, bulanan, dan dalam periode beberapa bulan sekali.

Lebih dari 50 perusahaan riset di Amerika memberikan jasanya di bidang riset

audien. Dua perusahaan terbesar di bidang ini adalah A.C. Nielsen dan Arbitron.

Rumus menghitung rating:

Rating: Total penonton NET Citizen Journalist/alat Nielsen x 100% � Share

Jumlah audien stasiun televisi juga dihitung berdasarkan persentase rumah

tangga, yang sedang menggunakan pesawat televisi atau households using television (HUT). Pengukuran HUT berdasarkan atas jumlah rumah tangga yang betul-betul

menggunakan pesawat televisinya (tidak dimatikan) dan bukan berdasarkan jumlah

televisi secara keseluruhan.

Share dari stasiun televisi A, diperoleh dengan cara membagi jumlah

penonton yang menyaksikan acara televise A dengan keseluruhan rumah tangga yang

betul-betul menyaksikan televisi. Hasil pembagian ini merupakan jumlah audien

yang betul-betul menyaksikan televisi A atau bagian dari audien yang betul-betul

menyaksikan acara televisi A, dan hasil pembagian ini disebut dengan Audience

Share. Rumus menghitung share:

Share: Jumlah total penonton NET Citizen Journalist / penonton tv yang

sedang aktif x 100%

Share dan rating sangat dibutuhkan dalam sebuah program TV, karena jika rating dan

share suatu program itu buruk, maka kemungkinan acara atau segmen itu akan

dihilangkan atau diganti formatnya.

Page 35: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu

40 2.3 Kerangka Pemikiran

• Post Positivisme

• Proses Produksi Berita Segmen Citizen Journalist

• Pra Produksi

• Produksi

• Paska Produksi

• Analisa SWOT

Page 36: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art SECURITY: …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-00666-MC Bab2001.pdf · informasi jurnalisme kredibilitas tor kebijakan palsu