bab 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/bab 2.pdf · perubahan jumlah modal...

24
8 BAB 2 Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Pihak – pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah para pemilik perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor, dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili. Menurut Myer dalam Munawir (1991) mengatakan bahwa yang dimaksud laporan keuangan adalah : “Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir- akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).” Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Laporan keuangan bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu progress report terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip dan kebiasaan – kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate), pendapat pribadi (personal judgment). Menurut

Upload: hoangthien

Post on 01-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

8

BAB 2

Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data

atau aktivitas perusahaan tersebut. Pihak – pihak yang berkepentingan terhadap

posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah para pemilik

perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para

investor, dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili.

Menurut Myer dalam Munawir (1991) mengatakan bahwa yang dimaksud

laporan keuangan adalah :

“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).”

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk

memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik

yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Laporan keuangan bersifat

historis dan menyeluruh sebagai suatu progress report terdiri dari data-data yang

merupakan hasil dari suatu kombinasi antara fakta yang telah dicatat (recorded

fact), prinsip-prinsip dan kebiasaan – kebiasaan di dalam akuntansi (accounting

convention and postulate), pendapat pribadi (personal judgment). Menurut

Page 2: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

9

Harahap (1998:105) laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan

hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau dalam jangka waktu tertentu.

Laporan keuangan menjadi bahan sarana informasi (screen) bagi analis dalam

mengambil keputusan.

1. Pengguna Kebutuhan Informasi Dalam Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 1 tentang

penyusunan laporan keuangan (IAI, 2012:1), para pengguna laporan keuangan

yaitu

a. Investor, penanaman modal berisiko dan penasihat para investor yang

berkepentingan dengan adanya risiko yang melekat, serta hasil

pengembangan dari investasi yang dilakukan. Investor membutuhkan

investasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau

menjual investasi tersebut untuk menilai kemampuan entitas untuk membayar

deviden.

b. Karyawan, karyawan dan kelompok-kelompok yang ada, tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas untuk menilai kemampuan

entitas dalam memberikan balas jasa, imabalan pasca kerja, dan kesempatan

kerja.

c. Pemberi Pinjaman, tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat

jatuh tempo.

d. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya, tertarik dengan informasi yang

memungkinkan untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan

Page 3: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

10

e. dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan kepada entitas

dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman,

kecuali sebagai pelanggan utama yang bergantung pada kelangsungan hidup

entitas.

f. Pelanggan, para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup entitas, terutama terlibat dalam perjanjian jangka panjang

atau bergantung pada entitas.

g. Pemerintah, pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah

kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan aktivitas

entitas. Pemerintah juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas

entitas dalam menetapkan kebijakan pajak, serta sebagai dasar untuk

menyusun statistik pendapatan nasional dan lainnya.

h. Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan

menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir

kemakmuran entitas serta rangkaian aktivitasnya.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 1 tentang

penyusunan laporan keuangan tujuan laporan keuangan adalah

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b. Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai informasi

termasuk menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam

Page 4: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

11

pengambilan keputusan secara umum yang menggambarkan pengaruh

keuangan dari kejadian di masa lalu (IAI, 2012:12-14).

3. Macam-macam Laporan Keuangan

Menurut Munawir (1991) ada beberapa macam laporan keuangan yang

disusun guna memberikan informasi kepada berbagai pihak, yaitu :

a. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari

suatu perusahaan atau aktiva, kewajiban-kewajibannya atau utang, dan hak

para pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal

pemilik pada suatu saat tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan

posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada

waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir

tahun fiskal atau kalender.

b. Laporan Laba – Rugi (Profit and Lost Statement)

Laporan Laba – Rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang

penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama

periode tertentu.

c. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan yang berisi informasi mengenai

perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan

perubahannya.

Page 5: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

12

d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi

aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode

tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan

yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut.

Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu kegiatan

operasional, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan selama periode

tertentu.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang

disajikan dalam laba-rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas, dan laporan

arus kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan atau rincian

dari pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi

mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan

keuangan.

2.1.2 Rasio Keuangan

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical

relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan

menggunakan alat analis berupa rasio akan dapat menjelaskan atau memberi

gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi

keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan

dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard.

Page 6: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

13

Analis rasio merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analis

laporan finansial. Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian relatif

maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara faktor yang satu

dengan faktor yang lain dari suatu laporan finansial. Manfaat analisis rasio pada

dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan saja melainkan

juga bagi pihak luar. Dalam hal ini adalah calon investor atau kreditor yang ingin

menanamkan modalnya dalam perusahaan melalui pasar modal. Bagi manajer

finansial dengan menghitung rasio-rasio keuangan tertentu akan memperoleh

suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh perusahaan

dalam bidang finansial, sehingga dapat membuat keputusan penting bagi

perusahaan untuk masa yang akan datang. Bagi investor atau calon investor atau

calon pembeli saham, laporan keuangan merupakan prospek keuntungan dimasa

mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan

investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka

pendek perusahaan tersebut (Munawir, 1991).

Menurut Harahap (1998:297) rasio keuangan dibedakan menjadi lima jenis

yaitu rasio likuiditas (liquidity), rasio aktivitas (activity), rasio solvabilitas, rasio

profitabilitas (profitability), dan rasio pasar (market value ratio).

1. Rasio likuiditas (liquidity) yaitu menunjukkan kemampuan suatu perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat

ditagih.

Page 7: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

14

a. Current Ratio (CR)

Rasio yang digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu

perusahaan. Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of

safety) kreditor jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang-hutang. Semakin besar perbandingan aktiva lancar

dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi

kewajiban jangka pendeknya.

CR =

b. Quick Ratio (QR)

Quick ratio merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan

persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama

untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap bahwa piutang segera

dapat direalisir sebagai uang kas walaupun kenyataannya mungkin

persediaan lebih likuid dari pada piutang. Kemampuan aktiva lancar

yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio

ini semakin baik.

QR =

2. Rasio Aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan

perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan,

pembelian dan kegiatan lainnya.

Page 8: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

15

a. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)

Inventory Turn Over menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan

dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik,

karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.

Inventory Turn Over =

Rata-Rata Persediaan dapat dihitung dengan cara :

Rata-rata Umur Persediaan (hari) =

b. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Receivable Turn Over menunjukkan berapa cepat penagihan piutang.

Semakin besar semakin baik, karena penagihan piutang dilakukan

dengan cepat dan Receivable Turn Over dapat dikonversikan ke hari.

Receivable Turn Over =

Receivable Turn Over dapat dikonversikan ke hari, yaitu dengan cara :

Rata-rata Pengumpulan Piutang (hari) =

c. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turn Over)

Fixed Asset Turn Over menunjukkan berapa kali nilai aktiva berputar

bila diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin

baik, artinya kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan yang

tinggi.

Fixed Asset Turn Over =

Page 9: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

16

d. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over)

Total Asset Turn Over menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari

volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua

aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.

Total Asset Turn Over =

3. Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya

apabila perusahaan dilikuidasi.

a. Hutang Terhadap Aktiva (Debt To Asset)

Debt To Asset menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh

aktiva lebih besar rasionya lebih aman (solvable).

Debt To Asset =

b. Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity)

Debt To Equity menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik

dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini

semakin baik.

Debt To Equity =

c. Time Interest Earned (TIE)

Rasio ini menunjukkan sejauh mana laba setelah dikurangi bunga dan

penyusutan serta biaya non kas dapat menutupi kewajiban bunga dan

pinjaman. Semakin besar rasio ini semakin besar kemampuan

perusahaan menutupi hutang-hutangnya.

Page 10: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

17

TIE =

4. Rasio Profitabilitas (profitability) adalah rasio yang menunjukkan besarnya

laba yang diperoleh sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Rasio ini

digunakan untuk menilai seberapa efisien pengelola perusahaan dapat

mencari keuntungan atau laba untuk setiap penjualan yang dilakukan.

a. Net Profit margin (NPM)

Net profit margin menunjukkan nilai relatif antara nilai keuntungan

setelah bunga dan pajak dengan total penjualan. Semakin besar rasio ini

semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba cukup tinggi.

NPM =

b. Return On asset (ROA)

Return on asset digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan

didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari

volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik.

ROA =

c. Return On Equity (ROE)

Return on equity merupakan salah satu cara untuk menghitung efisiensi

perusahaan dengan cara membandingkan antara laba yang tersedia bagi

pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan

laba tersebut. Semakin besar rasio ini semakin baik.

Page 11: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

18

ROE =

5. Rasio Pasar (Market Value Ratio) adalah rasio yang mengukur harga pasar

relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar

sudut pandang investor (calon investor) meskipun pihak manajemen juga

berkepentingan terhadap rasio-rasio ini (Kodrat dan Indonanjaya, 2010:240).

a. Price Earning Ratio (PER)

PER yang tinggi menunjukkan perusahaan mempunyai prospek yang

tinggi untuk bertumbuh. Sebaliknya jika perusahaan mempunyai PER

yang rendah menunjukkan perusahaan bertumbuh secara rendah. Dari

segi investor, PER yang tinggi tidak menarik karena harga saham

kemungkinan akan sulit untuk naik dan kemungkinnan memperoleh

capital gain akan lebih kecil.

Price Earning Ratio (PER) =

b. Dividend Payout Ratio (DPR)

Dividend Payout Ratio merupakan rasio yang menggambarkan besarnya

proporsi dividend yang dibagikan terhadap pendapatan bersih

perusahaan (Murhadi, 2013:65).

Dividend Payout Ratio (DPR) =

c. Dividend Yield

Dividend yield merupakan sebagian dari total return yang akan diperoleh

investor. Perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi

akan mempunyai dividend yield yang rendah, karena dividend sebagian

Page 12: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

19

akan diinvestasikan kembali dan harga dividend yang tinggi

mengakibatkan dividend yield akan menjadi kecil. Sebaliknya,

perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang rendah akan

memberikan dividend yang tinggi dan mempunyai dividend yield yang

tinggi pula.

Dividend Yield =

d. Market to Book Ratio

Market to Book Ratio mengukur besarnya nilai pasar dibandingkan

dengan nilai buku saham yang digambarkan di neraca.

Market to Book Ratio =

2.1.3 EVA (Economic Value Added)

Pendekatan yang lebih baru dalam penilaian saham adalah dengan

menghitung Economic Value Added (EVA) suatu perusahaan. EVA merupakan

salah satu ukuran kinerja operasional yang dikembangkan pertama kali oleh G.

Bennet Stewart & Joel M. Stren yaitu seorang analis keuangan dari perusahaan

Sten Stewart & Co pada tahun 1993. Di Indonesia metode EVA dikenal dengan

sebutan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). Menurut Tunggal (2001)

Economic Value Added (EVA) adalah metode manajemen keuangan untuk

mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa

kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi

semua biaya operasi dan biaya modal.

Adanya EVA menjadi relevan untuk mengukur kinerja berdasakan nilai

ekonomis yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Dengan adanya EVA, maka

Page 13: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

20

pemilik perusahaan akan memberikan imbalan aktivitas untuk menambah nilai

dan membuang fasilitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu

perusahaan dan membantu manajemen dalam menentukan tujuan internal

perusahaan untuk impilikasi jangka panjang dan bukan jangka pendek saja.

Menurut Young dan Byrne (2001) EVA mengukur perbedaan dalam

pengertian keuangan antara pengembalian atas modal perusahaan dan biaya

modal. Serupa dengan pengukuran keuntungan dalam akuntansi konvensional,

tetapi dengan satu perbedaan penting, EVA mengukur biaya seluruh modal.

Esensi dari EVA adalah pengemasan ulang dari manajemen keuangan yang dapat

dipercaya dan prinsip keuangan yang sudah lama ada. EVA membantu para

manajer untuk lebih memahami tujuan keuangan dan dapat membantu manajer

untuk mencapai tujuan.

1. Perhitungan Economic Value Added (EVA)

Menurut Dwitayanti (2005:62) perhitungan dengan menggunakan metode

Economic Value Added (EVA) sebagai berikut :

a. Net Operating Profit After Tax (NOPAT)

NOPAT = Laba Operasi + Biaya Bunga

Dimana :

NOPAT : Laba operasi bersih setelah pajak

b. Invested Capital

Invested Capital = Total Utang dan Equitas – Hutang Jangka Pendek

Dimana :

Invested Capital : Modal yang diinvestasikan

Page 14: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

21

c. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang dengan pendekatan Weight Average

Cost of Capital (WACC).

WACC = [( )( ) ( )]

Dimana :

WACC : Biaya modal

D : Tingkat modal dari utang

rd : Biaya rata-rata

re : Biaya modal

E : Total modal

Tax : Tingkat pajak

Dari rumus diatas dapat diporoleh rumus sebagai berikut :

1) Menghitung tingkat modal dari utang (D)

D =

2) Menghitung cost of debt (rd)

rd =

3) Menghitung cost of equity (re)

re =

4) Menghitung total modal dari equitas (E)

E =

5) Menghitung tingkat pajak (Tax)

Tax =

Page 15: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

22

d. Perhitungan Capital Charges

Capital Charges = Invested capital x WACC

e. Perhitungan Economic Value Added (EVA)

EVA = NOPAT – Capital Charge

Dimana :

EVA : Nilai tambah ekonomi

Dari perhitungan diatas data diperoleh kesimpulan dengan interpretasi sebagai

berikut:

1) Jika EVA > 0, hal ini menunjukan terjadi nilai tambah ekonomis bagi

perusahaan.

2) Jika EVA < 0, hal ini menunjukan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi

perusahaan.

3) Jika EVA = 0, hal ini menunjukan posisi “impas” karena laba telah digunakan

untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun

pemegang saham.

2. Manfaat Economi Value Added (EVA)

Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dalam

menggunakan EVA sebagai alat ukur kinerja dan nilai tambah perusahaan.

Menurut Iramani dan Febrian (2005), manfaat EVA adalah sebagai berikut :

a. EVA merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang dapat berdiri sendiri

tanpa memerlukan ukuran-ukuran lain baik berupa perbandingan dengan

menggunakan perusahaan sejenis atau menganalisis kecenderungan (trend).

Page 16: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

23

b. Hasil perhitungan EVA mendorong mengalokasikan dana perusahaan untuk

investasi dengan biaya modal yang rendah.

3. Keunggulan dan kelemahan Economic Value Added (EVA)

a. Keunggulan EVA

Menurut Anthony dan Govindarajan (2002:261) EVA sebagai penilai kinerja

perusahaan mempunyai keunggulan yang dapat digunakan sebagai penciptaan

nilai (value creation). Keunggulan EVA yaitu

1) Dengan EVA, seluruh usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk

pertandingan investasi.

2) Dengan meningkatnya EVA, maka investasi yang menghasilkan laba

diatas biaya modal akan meningkatkan ekonomi, sehingga akan lebih

menarik para manajer untuk berinvestasi diperusahaan tersebut.

3) Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis asset yang

berbeda pula.

4) EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-

perubahan nilai pasar perusahaan.

b. Kelemahan EVA

Menurut Iramani dan Febrian (2005), EVA mempunyai kelemahan yaitu

1) EVA hanya mengukur hasil akhir (result) dan tidak mengukur aktivitas-

aktivitas penentu, seperti loyalitas dan tingkat retensi konsumen.

2) EVA terlalu bertumpu pada kenyakinan bahwa investor sangat

mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil

Page 17: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

24

keputusan untuk menjual dan membeli saham tertentu padahal faktor-

faktor lain terkadang justru lebih dominan.

2.1.4 Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Menurut

Jogiyanto (2000:107) return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi

(realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi

(realized return) merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan

data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan

sebagai dasar penentuan return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi

(expected return) merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan

masih bersifat tidak pasti. Dalam melakukan investasi, investor dihadapkan pada

ketidakpastian (uncertainty) antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang

akan dihadapinya. Semakin besar return yang diharapkan akan diperoleh dari

investasi, semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwa return

ekspektasi memiliki hubungan positif dengan risiko. Risiko yang lebih tinggi

biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih

tinggi pula. Tetapi return yang tinggi tidak selalu harus disertai dengan investasi

yang berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang tidak rasional.

Return saham merupakan dokumen sebagai bukti kepemilikan suatu

perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan, maka setiap pemegang

saham berhak atas bagian laba yang dibagikan atau deviden sesuai dengan

proporsi kepemilikannya. Return saham terdiri dari capital gain (loss) dan

dividend yield.

Page 18: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

25

Menurut Jogiyanto (2000:108) rumus yang digunakan untuk menghitung total

return adalah

Total Return = Capital Gain (Loss) + Dividend Yield

Capital Gain (loss) merupakan selisih laba (rugi) dari harga investasi

sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Dari pengertian diatas dapat

diketahui bahwa :

Capital Gain (Loss) =

Dimana Pt merupakan closing price per tahun pada tahun penelitian yang dihitung

setelah pengumuman laporan keuangan, sedangkan Pt-1 merupakan closing price

per tahun pada tahun penelitian yang dihitung mulai pengumuman laporan

keuangan.

Dividend yield merupakan presentasi penerimaan kas periodik terhadap harga

investasi periode tertentu dari suatu investasi. Dari pengertian diatas dapat

diketahui bahwa :

Yield = ( )

( )

Dimana :

D(t) = dividen yang dibayar pada periode t.

2.1.5 Kinerja Keuangan dalam Memprediksi Return Saham

1. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return Saham

Current Ratio (CR) digunakan untuk menunjukkan seberapa besar

kemampuan aktiva yang dimiliki perusahaan, jika kewajiban atau hutang

harus dibayar pada saat jatuh tempo. Semakin besar nilai rasio semakin lancar

Page 19: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

26

perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Kinerja perusahaan yang

semakin besar dan nilai rasio perusahaan yang semakin lancar dapat

memberikan aktivitas yang membaik terhadap return saham.

2. Pengaruh Quick Ratio (QR) terhadap Return Saham

Quick Ratio (QR) mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajibannya tepat pada saatnya, dimana jika quick ratio rendah

menunjukkan adanya hutang yang tinggi. Dapat mempengaruhi pada tingkat

pengembalian saham yang berdampak pada tingkat investasi saham

perusahaan.

3. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham

Net Profit Margin (NPM) menunjukkan besarnya pendapatan bersih yang

diperoleh perusahaan dari seluruh penjualannya. Semakin besar nilai

rasionya, maka semakin besar profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.

Kinerja perusahaan yang semakin besar nilai rasio dan nilai perusahaan yang

meningkat akan memberikan harapan yang besar bagi kenaikan return saham.

4. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham

Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan

didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. Menurut Sulistyo (2004) perusahaan yang memiliki nilai ROA

semakin tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena

tingkat return yang diharapkan oleh investor akan semakin besar atau bernilai

positif. Kinerja perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang

Page 20: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

27

meningkat akan memberikan harapan naiknya harga saham perusahaan

tersebut yang pada akhirnya akan berdampak kepada kenaikan return saham.

5. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham

Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat kembalian

perusahaan atau efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan

dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi

nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal

sendiri untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Perusahan yang semakin

efisien dalam menggunakan modal sendiri dalam menghasilkan laba akan

memberi harapan naiknya return saham.

6. Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return Saham.

Economic Value Added (EVA) digunakan untuk mengkur nilai tambah

ekonomis perusahaan. Apabila pengukuran EVA positif, ada nilai tambah

ekonomis didalam meningkatkan harga saham perusahaan, sehingga tingkat

pengembalian saham juga mengalami peningkatan. Dan sebaliknya apabila

pengukuran EVA negatif, berarti adanya penurunan kinerja yang berdampak

pada penurunan harga saham, sehingga tingkat pengembalian saham juga

mengalami penurunan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan beberapa faktor fundamental yang

dihubungkan dengan prediksi pendapatan dan return saham yang telah dilakukan

beberapa peneliti, seperti ditunjukkan pada :

Page 21: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

28

1. Penelitian Saniman Widodo (2007) tentang analisis pengaruh rasio aktivitas,

rasio profitabilitas, dan rasio pasar terhadap return saham syariah dalam

kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2003-2005. Menunjukkan bahwa

ROA memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham,

sedangkan ROE memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap return

saham.

2. Penelitian Harjono Sunardi (2010) tentang pengaruh penilaian kinerja dengan

ROI dan EVA terhadap return saham pada perusahaan yang tergabung dalam

indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menunjukan bahwa ROI dan

EVA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

3. Penelitian Farkhan dan Ika (2012) tentang pengaruh rasio keuangan terhadap

return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menunjukkan bahwa CR berpengaruh positf dan tidak berpengaruh signifikan

terhadap return saham, sedangkan ROA berpengaruh positif dan berpengaruh

signifikan terhadap return saham.

4. Penelitian Pradhono dan Christiawan (2004) tentang pengaruh Economic

Value Added, Residual Income, Earnings dan arus kas operasi terhadap return

yang diterima oleh pemegang saham. Menunjukkan bahwa Economic Value

Added berpengaruh positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

return yang diterima oleh pemegang saham.

5. Penelitian Harjito dan Aryayoga (2009) tentang analisis pengeraruh kinerja

keuangan dan return saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menunjukkan

Page 22: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

29

bahwa EVA, NPM, ROA, ROE berpengaruh positif dan tidak berpengaruh

signifikan terhadap return saham.

6. Penelitian Adystya (2012) tentang kinerja keuangan terhadap return saham

pada industry automotive and allied products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menunjukkan bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham.

7. Penelitian Arista (2012) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

8. Penelitian Nurhikmah (2012) tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap

return saham pada industri manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Menunjukkan bahwa ROA dan ROE berpengaruh tidak signifikan

terhadap return saham.

9. Penelitian Utari (2012) tentang pengaruh rasio likuiditas, aktivitas, dan

profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia. Menunjukkan bahwa QR dan ROE berpengaruh

signifikan terhadap return saham.

Page 23: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

30

2.3 Rerangka Pemikiran

Gambar 1

Rerangka Pemikiran

Dalam hal ini laporan keuangan digunakan sebagai data keuangan atau

aktivitas perusahaan dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek dan mengukur efektifitas perusahaan dalam

memperoleh laba. Mengukur nilai tambah ekonomis dalam meningkatkan harga

saham perusahaan juga dipengaruhi oleh tingkat pengembalian saham.

Laporan Keuangan

Current Rasio (CR) Quick Rasio (QR) Net Profit Margin (NPM) Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Economic Value Added (EVA)

Return Saham

Analisis

Kinerja Keuangan

Page 24: BAB 2 - repository.stiesia.ac.idrepository.stiesia.ac.id/128/4/Bab 2.pdf · perubahan jumlah modal pemilik dan sumber-sumber yang mengakibatkan ... calon pembeli saham, ... berkepentingan

31

2.4 Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan teoritis dan hasil temuan diatas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah

H1 : Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Net Profit Margin (NPM),

Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Economic Value

Added (EVA) berpengaruh positif secara simultan terhadap return saham.

H2 : Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Net Profit Margin (NPM),

Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Economic Value

Added (EVA) berpengaruh positif secara parsial terhadap return saham.