bab 10

Upload: ilham-ramadhan

Post on 10-Jul-2015

108 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/10/2018 Bab 10

    1/19

    KA~IBOHIDRAT

    1

    PENDAHWLUANIKarbohidrat, berdasarkan pada massa, merupakan kelas biomo-

    lekul yang paling berlimpah di alam. Lebih lazim dikenal sebagaiqula, ka1rbohidrat merupakan produk akhir utama penggabunganfotosintetik dari karbon anorganik (C02) ke dalam zat hidup (Bab 17).Peruba~an lenergi matahari ini menjadienergi kimiawi dari biomole-kul menjadikan karbohidrat sumber utama dari energi metabolik bagiorganisre ?fdup. Karbohidratjuga bertindak sebagai sumber karbonuntuk sintesis biomolekul lain dan sebagai bentuk cadanganpOlimeri~ dari energi. Oisamping itu, karbohidrat merupakan kompo-nen darilba0yak bahan sekretorik struktural dan selular serta nukleo-tida (Bab 1?), yang pada gilirannya, juga digunakan untuk beragamfungsi. Jadi, pada sistem kehidupan, karbohidrat digunakan untukbanyak tujuan yang berbeda dan merupakan contoh terkemuka dariberbag~i kemampuan fungsional yang dapat dimiliki suatu kelas bio-mOIKekUbl.b did f . ik bacai lihki k . Id hid Iar 0 Ij-rat I e mrsi an se aqat po 1 1 ro st e e 1 atau po 1-hidroks*etpn dan derivatnya. Suatu karbohidrat merupakan suatualdehid (-CHO) jika oksigen karbonil berkaitan dengan suatu atomkarbon ~erl1l1inal,dan suatu keton (=C=O) jika oksigen karbonilberikatan dengan suatu karbon internal. Definisi ini menghindariklasifikasi Imelalui formula empirik dan mencakup derivat sepertigula deoksii (Iihat Gambar 10-11) dan amino- (lihat Gambar 10-12).

    Oalam alam, karbohidrat terdapat sebagai monosakarida (gulaindividual atau sederhana), oligosakarida, dan polisakarida. Oligo-sakarida urpumnya didefinisikan sebagai suatu molekul yang me-ngandu~g dua hingga sepuluh unit monosakarida, beberapa di an-taranya metnpunyai berat molekul beberapa juta. Oalam konteks ke-tiga klayiktsi inilah disajikan subjek karbohidrat yang luas.

    MONOSAkARIDAI

    Nomenklat!ur dan Projeksi FischerSuatu mon~sakarida diidentifika~i melalui jumlah atom karbon yangdikandungnya (Gambar 10-1) dan melalui gugusan karbonil fungsi-

    I

    Jumlah atomkarbon dalam.suatu gula Nama34567

    TriosaTetrosaPentosaHeksosaHeptosa

    Gambar 10-1Pernberlan nama karbohidrat.

  • 5/10/2018 Bab 10

    2/19

    iCHOH_2_b-OHI3CH20H

    D-gliseraldehidsuatu aldotriosa

    Gambar 10-2Dua gula 3-karbon.

    Dihidroksiasetonsuatu ketotriosa

    (tanpa karbon asimetrik)

    Gambar 10-3Enansiomer dari glukosa, suatu aldohek-sosa.

    'CHO2 1H-c*-OH3HO-C"-H

    H~b':_OHH~~-OHI6CH20HD-Glukosa

    "atom karbon asimetr ik

    lCHO2 1H-C-OH3HO-C-H4HO-C-H5 1H-C-OHI6CH20H

    o-Galaktosa

    lCHO2 1HO-C-H3HO-C-H

    H 4b_OH5 1H-C-OHI6CH20H

    o-ManosaGambar 10-4Dua aldoheksosa yang terdapat secaraalamiah.

    148 KARBOHIDRA T

    onalnya, yaitu aldose jika merupakan suatu aldehid, dan ketose jiksuatu keton. Karbohidrat terkecil (Gambar 10-2) lazim dianggapmerupakan gula tiga-karbon, gliseraldehid (suatu aldotriose) dadihidroksiaseton (ketotriose). Dalam kasus gliseraldehid, terdapadua stereoisomer, bentuk D- dan L- (8ab 3). Secara stereokimiawi,semua gula dapat dihubungkan dengan salah satu dari dua isomeini; dalam klasifikasi monosakarida yang memiliki lebih dari satu atomkarbon asimetrik, simbol D dan L selalu mengacu pada konfiguraskarbon asimetrik paling distal dari karbon karbonil (analog dengankonfigurasi pada gliseraldehid). Dalam sistem biologi, bentuk-D dagula predominan.

    Nomenklatur sistematik untuk monosakarida menjadi tidak praktis untuk gula yang lebih besar karena mereka memiliki dua atau lebih pusat asimetrik, dan dengan demikian, meningkatkan jumlah stereoisomer. Dengan demikian, sering digunakan nama trivial (rnudah), atau nama lazim dari karbohidrat inl. Glukosa Uuga disebudekstrosa), senyawa organik yang paling prevalen dalam alam, merupakan suatu aldoheksosa yang mengandung empat karbonasimetrik (Gambar 10-3) dan dengan demikian satu dari 16 kemungkinan stereoisomer (24)_ Dalam suatu projeksi Fischer mengenai gula, penentuan Datau L berdasarkan pada asimetri pada atom karbonmolekul kedua dari belakang, yang merupakan C-S pada suatu adoheksosa. Seperti dalam rumus untuk D-gliseraldehid (Gambar10-2), gugusan hidroksil ditulis di kanan dari C-5 untuk menunjuk-kan bentuk D dari glukosa. Enansiomer (isomer bayangan cermindari D-glukosa adalah L-glukosa (Gambar 10-3), yang mempunyaikonfigurasi berlawanan pada masing-masing dari keempat pusaasimetrik.

    D-Galaktosa dan D-manosa, dua aldoheksosa lain yang seringditemukan dalam makhluk hidup, juga merupakan stereoisomer darD-glukosa (Gambar 10-4). Seperti pada kasus D-glukosa, penem-- patan gugusan hidroksil dari C-5 mengidentifikasi gula ini sebagaiD-isomer. D-glukosa dan D-galaktosa juga disebut sebagai epimerkarena kedua monosakarida hanya berbeda dalam konfigurasi padasatu atom karbon tunggal (C-4). D-glukosa dan D-manosa jugamerupakan epimer karena sekali lagi perbedaan terbatas olehasimetri pada atom karbon tung gal (C-2). Namun, D-galaktosa danD-manosa bukan epimer, karena mereka berbeda dalam asimetribaik pada C-2 maupun C-4. D-fruktosa, kadang-kadang disebut ievulosa, merupakan gula biologi lazim lainnya (Gambar 10-5), danmerupakan salah satu dari delapan 2-ketoheksosa isomerik, yangmemiliki tiga karbon asimetrik.

    Struktur cincin-tertutupDalam larutan, D-glukosa tidak linear tetapi merupakan molekuldengan cincin tertutup karena struktur hemiasetal internal yangtimbul dari suatu reaksi antara aldehid pada posisi C-1 dan gugusanhidroksil (alkohol) dari C-5 (Gambar 10- 6). Pembentukan dari he-miasetal menciptakan suatu karbon asimetri tambahan (C-1) dalammolekul, dan dengan demikian terdapat dua isomer (a dan ~) daristruktur cincin. Pusat asimetri yang baru disebut karbon anomerikdan tsomer-o dan -~, disebut anomer. Dengan demikian, pemben-

  • 5/10/2018 Bab 10

    3/19

    MONOSAKARIDA 149

    tukan hemiasetal menggandakan jumlah aldoheksosa stereoiso-merik dari 16 menjadi 32. Dalam suatu projeksi Fischer dari 0-glukosa (Gambar 10-6), bentuk anomerik a dan ~ ditandai denganmenuliskan atom hidrogen C-1 masing-masing di kiri dan di Kanan.Kebalikannya berlaku untuk L-glukosa. Lazimnya, atom hidrogenyang melekat pada karbon asimetrik menentukan konfigurasi 0atauLdan yang melekat pada atom karbon anomerik adalah eritro (ditulispada sisi yang sama dari struktur) dalam suatu bentuk-o; dan treo(ditulisl pad a sisi yang berlawanan) dalam suatu bentuk-B,Seperti ditunjukkan pada Gambar 10-6, bentuk- dan -~ dari

    D-glukosa dapat saling dikonversikan; fenomena spontan ini disebutmutarotasi, dan hal ini terjadi dengan anomer dari banyak mono-sakarida. Dalam hal D-glukosa, kedua anomer jika dilarutkan da-lam air secara perlahan-Iahan, maka akan mengalami mutarotasihingga dicapai suatu campuran keseimbangan yang terdiri darisekitar sepertiga o-o-olukosa dan duapertiga ~-D-glukosa.

    CH20HIc=o.1HO-C-H. 1H-C-OH.1H-C-OH

    ICH20HD-fruktosa

    'atom karbon asimetr ikGambar 10-5Suatu 2-ketoheksosa.

    Gambar 10-6Mutarotasi dari glukosa (sebagai projeksiFischer).

    a-D-Glukosa D-Glukosa P-D-GlukosaDalam larutan 33% 1% 66%

    Projeksi HaworthProjeksi yang lebih representatif dari struktur cincin tertutup mono-sakarida adalah yang disarankan oleh Walter H. Haworth (HadiahNobel, 1937) pada tahun 1925. Gambar 10-7 menggambarkanprojeksi Haworth dari a- dan ~-D-glukosa. Versi yang dipersingkatdari jenls projeksi ini untuk D-glukosa tidak memperlihatkan karbonkecuali C-6, atau di samping itu, dapat menghilangkan hidrogen danmenunjukkan gugusan hidroksil dengan garis-garis pendek (Gambar10-8). Projeksi Haworth terutama lebih mendekati struktur "kursi" dari

    Piran

    Gambar 10-7Mutarotasi dari glukosa (sebagai projeksiHaworth).

    a-D-Glukopiranosa D-Glukosa

    6 6CH20H CH20HII I5C--0 5C_OHH/I -, H H /1

    41 H "{ ____". 4 V H CHO~1 < OH H /I'~ I",?H H/,OH",I 1/ OH OH"'I IC--C C--CI 3 I 2 1 3 1 2

    H OH H OH

  • 5/10/2018 Bab 10

    4/19

    150 KARBOHIDRAT

    Gambar 10-8Projeksi Haworth dar i a-D-Glukopiranosayang dipersingkat.

    _r----O ~--O

    H OH

    Gambar 10-9Sentuk "kursi" dari a-D-glukopiranosa.

    glukosa (Gambar 10-9) dan gula heksosa lain yang terdapat dalamlarutan. Karena cincin glukosa yang beranggota enam mirip denganpiran, maka disebut bentuk piranosa dari glukosa; anomernya dise-but sebagai a- atau ~-D- glukopiranosa.Dalam struktur Haworth yang digambarkan dalam Gambar 10-7bentuk-o. dari gula memiliki gugusan hidroksil yang ditulis di bawahkarbon anomerik dan bentuk-~ di atas. Dalam hal pusat asimetrik 23, dan 4 dari glukopiranosa, suatu gugusan hidroksil yang ditulis dbawah karbon berkaitan dengan gugusan yang ditulis di kanandalamprojeksi Fischer, dan sebaliknya, yang ditu!is di atas berkaitan dengan gugusan yang ditulis di kiri. Namun, aturan untuk karbon asi-metrik lainnya (C-5) dari molekul berbeda. Jika ikatan hemiasetalditulis di kanan dari C-5 (seperti pada Gambar 10-7), maka gugusan-CH20H yang ditulis di alas C-5 mengidentifikasi monosakarida se-bagai suatu D-isomer; sebaliknya, jika -CH20H ditulis di bawah, iso-mer mempunyai suatu konfigurasi-L.

    Ikatan hemiketal internal antara gugusan keto dari C-2 dan gu-gusan hidroksil dari C-5 dalam D-fruktosa menimbulkan pembentuk-an suatu cincin beranggota lima (Gambar 10-10), mirip dengan furan.Jenis struktur cincin ini disebut bentuk furanosa dari suatu gula, dankedua anomer dari D-fruktosa disebut 0:- dan ~-D- fruktofuranosa.Terutama perhatikan masing-masing orientasi dari gugusan -CH20Hdan -OH yang berikatan dengan C-2. Bentuk furanosa dan piranosadari monosakarida merupakan struktur yang secara termodinamikastabil, dan hanya sejumlah sangat kecil dari struktur linear gula se-perti ini pernah ditemukan dalam larutan. Diperkirakan bahwa 90persen dari gula selular berstruktur cincin-tertutup, dengan heksosalazim bercincin enam dan pentosa sebagai cincin beranggota lima.

    HHO

    H

    /o~HC CH~ I Ic-cH HFuran

    Gambar 10-10Projeksi Haworth dari ~-D-fruktofuranosa.

    Monosakarida Penting LainKedua jenis asam nukleat, DNA dan RNA, memiliki pentosa spesifikdalam strukturnya. D-ribosa merupakan komponen gula dari RNAdan 2-deoksi-D-ribosa adalah komponen gula dari DNA (Gambar10-11). Deoksiribosa merupakan suatu gula deoksi, yaitu gula yangmemiliki suatu atom hidrogen yang disubstitusi untuk suatu gugusanhidroksil pada satu atom karbon atau lebih. Gula deoksi memberikansuatu contoh dari satu atau beberapa kelas khas monosakaridayang dimodifikasi, yang memiliki perubahan struktural spesifik yangmengakomodasi fungsi biologinya yang spesifik. Kelas lain dari mo-nosakarida yang dimodifikasi adalah dari gula amino, contohnya,D-glukosamin (Gambar 10-12), yang memiliki suatu gugusan yangOH H

  • 5/10/2018 Bab 10

    5/19

    MONOSAKARfDA 151

    'CHO2 1H-C-OH3H-C-OH4 1H-C-OHI5CH20Ho-nbosa

    CHOICH2IH-C-OHIH-C-OHICH20H

    2-Deoksi-D-ribosaOH OH

    I3-D-Ribofuranosa

    disubstitusi untuk suatu gugusan hidroksil. N-Asetil-D-glukosamin(Gambar 10-12) merupakan derivat yang lazim dari glukosamin_Gula amino seringkali terdapat dalam jumlah besar pada bahanstruktural. Kitin dari eksoskeleton pada invertebrata, contohnya,kepiting dan lobster, merupakan suatu polirner l inear dari N-asetil-D-

    }----OH H

    D-Glukosamin

    NH-C-CHI I 3oN-Asetil-D-glukosamin

    (a-anomer)

    H

    glukosamin. Monosakarida yang disubstitusi lainnya termasuk ben-tuk terfosforilasi dari gula, contohnya, D-glukosa 1-fosfat dan 0-glukosa 6-fosfat (Gambar 10-13). Gula terfosforilasi seringdigunakan untuk proses metabolik intraselular.

    Bentukteroksidasi (asam) dan tereduksi (alkoholik) dari gulajugaditemukan dalam sistem kehidupan. Asam uronet, seperti asam glu-koronat (Gambar 10-14), sering merupakan konstituen dari asammukopolisakarida, senyawa berat-molekular-tinggi yang sering dite-

    oh I ITH -O-P-O-

    2 Io-H -:~

    OH

    '0I IO-P-O-I0_

    H

    H OH H OHDGlukosa 1-fosfat

    (anomer-a) DGlukosa 6-fosfat(anomer-a)

    OH Ha-2-Deoksi-D-ribofuranosa

    Gambar 10-11D-Ribosa dan D-deoksiribosa.

    Gambar 10-12Dua monosakarida yang dimodifikasi.

    Gambar 10-13Dua bentuk glukosa terfosforilasi.

  • 5/10/2018 Bab 10

    6/19

    152 KARBOHIDRA T

    Gambar 10-14Suatu asam uronat.

    COOH

    mukan dalam jumlah besar dalam jaringan struktural seperti tulang,kartilago, dan kulit.

    Derivat teroksidasi lain dari glukosa adalah asam D-glukonat(Gambar 10-15), yang tidak seperti asam glukoronat, memiliki suatugugusan karboksil C-1 daripada C-6. Asam glukonat merupakan sua-tu contoh dari asamaldonat. D-manitol (Gambar 10-16) merupakansuatu alkohol polihidrat yang terdapat secara alamiah (suatu gulatereduksi); strukturnya sama seperti struktur manosa (Gambar 10-4),kecuali untuk gugusan alkohol pada posisi C-1. Manitol merupakanalditol pertama yang dikristalisasi dari tumbuh-tumbuhan.OHAsam ~'D-Glukoronat

    COOHIH-C-OHHO-t-HIH-C-OHIH-C-OHICH20HAsam D-glukonat

    OLiGOSAKARIDADalam alam, oligosakarida yang paling berlimpah adalah disakaridasukrosa dan laktosa. Sukrosa (gula meja) terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, di mana mereka disintesis dari D-glukosa dan D-fruktosa(Gambar 10-17). Suatu ikatan glikosidik antara C-1 anomerik dario-o-qlukosa dan C-2 anomerik dari p-D-fruktosa menghubungkan ke-dua monosakarida melalui suatu jembatan oksigen, menghasilkansuatu ikatan-a-(1-2). Laktosa, karbohidrat dari susu mamalia, terdiridari D-galaktosa dan D-glukosa (Gambar 10-18). Dalam disakaridaini, ikatan glikosidik antara C-1 anomerik dari p-D-galaktosa dan C-4non-anomerik dari D-glukosa merupakan P-(1-4).

    Sintesis laktosa oleh laktosa sintetase, suatu dimer heteroge-nosa, merupakan contoh baru dari modifikasi spesifisi tas katali tikoleh pembentukan dimer, (suatu bentuk perubahan alosterik konfor-masional). Salah satu dari dua protomer merupakan suatu enzim(galaktosil transferase) yang terdapat secara luas dalam jaringanhewan, termasuk glandula mammae selama kehamilan; dan meng-katalisis reaksi berikut:

    Gambar 10-15Suatu asam aldonat.

    CH20HIHO-C-HIHO-C-HIH-C-OHIH-C..:.._OHICH20H UDP-galaktosa + N-asetilglukosamin ~ N-asetil laktosamin + UDPDManitol UDP merupakan uridin difosfat, yang bertindak sebagai suatu kariermolekular dari karbohidrat pada reaksi enzimatik tertentu. Untukproduksi susu, protomer kedua dari laktosa sintetase, laktatburrun-.

    disintesis secara spesifik dalam jaringan mammae, dan interaksiprotein ini dengan galaktosil transferase mengubah spesif isitas sub-

    Gambar 10-16Suatu alditol,

    Gambar 1 0- 17Sukrosa.

    OH HD-a-D-Glukopiranosil(12)-j3Dfruk1ofuranosida

  • 5/10/2018 Bab 10

    7/19

    OLiGOSAKARIDA 153

    l----O

    H OH H OHQ-!3-D-Galak topi ranos il -( 1-4H3-D-Glukop iranosa

    strat sehingga enzim dimerik mengkatalisis sintesis dari laktosadengan adanya glukosa:

    UDP-galaktosa + glukosa ~ laktosa + UDPLaktalburnin-o hanya terjadi dalam jaringan mammae: dengandemikian, laktosa adalah unik untuk susu mamalia.Maltosa (Gambar 10-19) dan selobiosa (Gambar 10-20) merupa-

    kan dua disakarida yang tidak terdapat secara alamiah tetapi secarakomersial masing-masing merupakan produk degradasi dari zat te-pung dan selulosa. Kedua sakarida memiliki dua residu D-glukosilyang dihubungkan oleh suatu ikatan 1-4 glukosidik; perbedaanstruktural tunggal antara dua disakarida adalah pada ikatan dalammaltosa adalah a-(1-4) dan dalam selobiosa adalah ~-(1-4). Perbe-daan yang tampaknya kecil ini bertindak sebagai suatu ilustrasi ter-kait mengenai derajat spesifisitas tinggi yang sering ditemukan da-lam sistem biologi. Polimer D-glukosa dalam ikatan a-(1-4) bertin-dak sebagai suplai energi yang tersedia dengan mudah untuk tum-buh-tumbuhan dan hewan, sementara polimer analog dalam ikatan~-(1-4) merupakan komponen struktural dan tidak didegradasi olehsebagian besar sistem kehidupan, yang tidak memiliki kemampuan

    l----O l----OH H H OH

    H OH H OHQ.aO-Glukop i ranos il -(1-4 l -!3 -0-Glukop iranosa

    H OHQ--j3-0-Glukopiranosil-(1-4l-!3-0-Glukopiranosa

    Gambar 10-18Laktosa.

    Gambar 10-19Maltosa.

    Gambar 10-20Selobiosa.

  • 5/10/2018 Bab 10

    8/19

    Tabe110-1Kemanisan relatif dari beberapa gulaGula Kemanisan relatif

    SukrosaGlukosaFruktosaGalaktosaMaltosalaktosa

    10074173323216

    Gambar 10-21Sakarin.

    oH IIc CHC-;:V'C....--NHI II IHC"", /C--S02""'CH L

    154 KARBOHIDRA T

    enzimatik untuk menghidrolisis ikatan ~-(1-4) glikosidik. Ruminansia(pemamah biak), contohnya sapi, menggunakan selulosa sebagasumber makanan hanya karena bakteria dalam lambungnya dapamencerna polisakarida. Bahkan rayap mengandalkan pada mikroflora dalam ususnya untuk mendegradasi kayu. Jika bukan untukkemampuan dari bakteri tertentu dan jamur untuk menghidrolisis ikatan ~-(1-4) yang ditemukan dalam polisakarida tumbuh-tumbuhan,maka penumpukan yang terus menerus dari tumbuh-tumbuhan yangmati akan menimbulkan masalah ekologi yang serius.Gula dan Molekul Lain sebagai PemanisSebagai gula, mono- dan disakarida umumnya diduga sebagai memiliki rasa manis. Namun, seperti ditunjukkan dalam TabeI10-1, derajat kemanisan bervariasi luas di antara karbohidrat. Jika kema-nisan gula yang didata dibandingkan dengan kemanisan sukrosa (nilai rujukan 100), maka monosakarida fruktosa mempunyai angka kemanisan tertinggi. Karena karakteristik ini, fruktosa sering merupa-kan gula pilihan dalam pembuatan gula-gula (perrnen). Produk ma-kanan tinggi fruktosa juga bermodalkan kemanisan gula; contohnya,sebagai bahan "makanan 'diet", mereka memberikan kemanisanyang diinginkan tetapi gula yang lebih sedikit (kalori yang lebih kecil)Rasa man is tidak saja dibatasi pada karbohidrat, seperti terbukti darpenggunaan sakarin yang telah lama mantap sebagai pemanis non-nutrisi. Walaupun struktur kimiawi dari sakarin (Gambar 10-21) ber-beda dari suatu karbohidrat, namun molekul ini 500 kali lebih manisdari sukrosa. Terdapat juga protein yang terasa lebih manis diban-dingkan gula. Salah satu dari protein adalah mone/in, yang ditemu-kan dalam sari dari serendipity berries, buah dari tumbuh-tumbuhanAfrika Barat. Protein yang manis ini terdiri dari dua protomer (satumemiliki 42 residu asam amino dan yang lain 50 residu) dan 2.500kali lebih manis dari sukrosa. Kemanisan dari monelin memerlukanprotein yang tidak terdisosiasi, karena kedua protomer tidak memilikirasa manis; tampaknya struktur kuaterner dari monel in penting un-tuk rasa manisnya. Dalam kasus tanaman Afrika Katemfe, rasa ma-nis yang kuat sekali disebabkan oleh dua protein, yang bersama-sama adalah 1.600 kali lebih man is dari sukrosa.

    Pemanis rendah kalori terbaru yang digunakan secara komersialmerupakan suatu dipeptida yang disintesis, disebut aspartam, me-ngandung asam aspaitat dan metil ester dari feni/a/anin. Peptida iniadalah sekitar 200 kali lebih manis dibandingkan sukrosa dan tidakmemiliki pasca rasa pahit yang sering berkaitan dengan sakarin.Dijual dengan nama dagang NutraSweet atau Equal, aspartamdewasa ini digunakan secara luas dalam industri minuman dan rna-kanan, contohnya soft drink (minuman ringan), sereal dingin, gelatin,dan puding.

    POLISAKARIDAZat Tepung dan Glikogen (Homoglikan). Polisakarida yang telahdikenal dengan baik adalah polimer dariD-glukosa, yang bertindak sebagai bent uk cadangan energi (zat

  • 5/10/2018 Bab 10

    9/19

    POLISAKARIDA 155

    Tabe110-2Karakteristik biokimia dari empat kelas polisakarida yang terdiri dari D-GlukosaKarakteriFtik Amilosa Amilopektin Glikogen Selulosa

    Unitmonomerik D-Glukosa o-Glukosa o-Glukosa o-GlukosaHubungan a-(1-4) a-(1-4) dan a-(1-6) a-(1-4) dan a-(1-6) 13-(1-4)Percabangan Tidak ada =4% = 9 % TidakadaBerat molekul 4X103-1,5X10s 5 X 104 - 1 X 106 = 5 X 106 2 X 105 - 2 X 106

    tepung tumbuh-tumbuhan dan glikogen hewan) atausebagai bahanstruktural (sdlulosa dinding sel dari tumbuh-tumbuhan). Karena poli-sakarida ini hanya mengandung satu jenis gula, maka mereka dise-but homog/ikan. Zattepung merupakan suatu campuran dari polimerlinear (amilosa) dan bercabang-cabang (amilopektin). Karakteristikdari dua komponen zat tepung ini diringkaskan dalam label 10-2.Ami/osa, yang merupakan 20-30 persen dari sebagian besar zat te-pung, merupakan suatu polimer tidak bercabang dari residu glukosilpada ikatan glikosidik-0.-(1-4). Maltosa (Gambar 10-19) merupakanunit disakarida ulangan dari amilosa. Ami/opektin merupakan suatubentuk bercabang dari amilosa, dengan setiap residu keduapuluhhingga keduapuluhlima bertindak sebagai suatu titik cabang denganberikatan pada suatu residu glukosil tambahan pada ikatan 0.-(1-6)(Gambar 10-22 dan 10-23). Glikogen dari hewan memiliki karakte-ristik struktural dari amilopektin kecuali makromolekulnya yang lebih

    CH]OH0H H

    ---0"/

    H OH 0CH]OH 6 1CH]

    0 0H I H H HH Gambar 10-22___ ~_) I \_ . Titik cabang dalam arnilopektin.

    0-

    H OH H OH

    besar dan lebih banyak bercabang-cabang (TabeI10-2). Pada rna-nusia, glikogen paling berlimpah dalam hati dan otot; jumlah gliko-gen yang ditemukan dalam jaringan ini tergantung pada status giziindividu dan keadaan kesehatannya.

  • 5/10/2018 Bab 10

    10/19

    Gambar 10-23Skema struktur bercabang dari amilopekt in ..

    156 KARBOHfDRA T

    Sintesis GlikogenUntuk sintesis glikogen pada hewan, suatu bentuk teraktivasi daglukosa diperiukan untuk penambahan dari residu glukosil padrantai polisakarida utama. Sentuk teraktivasi (Gambar 10-24) adalauridin difosfat glukosa (UDP-glukosa), suatu molekul yang mengandung glukosa teresterifikasi pada suatu gugusan fosfat dari derivadifosfat uridin. Sintesis dari UDP-glukosa, dikatalisis melalui glukost-tostet uridiltransferase berlangsung sebagai berikut:

    a-D-Glukosa 1-fosfat + UTP ~ UDP-D-glukosa + PPiGlukosa, yang difosfori lasi pada C-1, dan uridin trifosfat (UTP) betindak sebagai substrat, dan produknya adalah UDP- glukosa dapirofosfat anorganik (PPi). Dalam sintesis glikogen (Gambar 10-25UDP-glukosa menyumbangkan residu glukosilnya pada terminusnonpereduksi dari rantai glikogen utama dalam suatu reaksi yandikatalisis oleh glikogen sintetase. Reaksi ini mengl'lasilkan suatikatan glikosidik a-(1-4) antara C-1 dari residu glukosil yang ditambahkan dan gugusan hidroksil pad a C-4 dari residu glukosil terminalSuatu rantai poliglukosa a-(1-4) dari sekurangnya empat residdiperlukan oleh enzim ini sebagai suatu primer untuk reaksi. Padtumbuh-tumbuhan, sintesis dari amilosa (zat tepung tidak bereabang) terjadi melalui suatu proses dua-Iangkah mirip seperti yangdikemukakan di atas. Namun, pada banyak tumbuh-tumbuhan, adenosin difosfat glukosa (ADP-glukosa) dibandingkan UDP-glukosamerupakan donor glukosa yang lebih disukai. Kedua enzim yandiperlukan untuk produksi amilosa adalah glukosa t-tostet adenililtransferase dan sintase zat tepung.Karena sintase glikogen hanya mengkatalisis pembentukan da

    ikatan glikosidik a-(1-4), maka titik cabang dari glikogen [melibatkanikatan-a-(1-6)] dihasilkan oleh enzim lain, disebut enzim pemercabang glukan 1,4-0.. Untuk menghasilkan suatu ikatan glikosidika-(1-6) (Gambar 10-26), enzim mengkatalisis transfer dari suatu

  • 5/10/2018 Bab 10

    11/19

    CH20HI

    H Ho 0I I I I0-P-0-P-0-CH2 0I Io 0_

    UDP-glukosa

    CHiGH!

    )--~G, H

    i/'l~"

  • 5/10/2018 Bab 10

    12/19

    Gambar 10-26Skema aksi dari enzim pemercabang1,4-a-glukan. Lingkaran mewakili residuglukosil; lingkaran merah menunjukkanfragmen yang ditransfer untuk membentuksuatu cabang baru.

    OH OHAdenosin

    Payen, penemu bersama dari diastase, jugamengisolasi suatu senyawa lazim padadinding sel tumbuh-tumbuhan yang lebihtinggi, yang dinamakan "selulosa." Pem-berian nama polisakarida olehnya mem-perkenalkan akhiran osa ke dalam nomen-klatur dari karbohidrat.

    H..t----O

    13-0-Silosa . .

    .Gambar 10-27Monosakarida utama dari hemiselulosa.

    158 KARBOHfDRAT

    oIoIoIoIoIoIo(~oIo

    IoIoIoI

    Segmen terminal .dart sambungan rantai

    O~ glikogen utama: a-(1A)

    \o\o\o\o\o" 0nzim pemercabanga1.4glukan o/o

    Q(16) / '-. r-.,(14)- 0

    IoIo!oI

    Residu glukosa baruditambahkan padasambungan a-(1-4)

    oligosakarida yang mengandung enam atau tujuh residu glukosil darantai akhir glikogen ke gugusan hidroksil C-6 dari suatu residglukosil dari molekul glikogen yang sama atau berbeda. Reaksimenciptakan suatu titik cabang maupun suatu terminus baru untupenambahan residu glukosil.

    Selulosa (Homoglikan)Selulosa, suatu polimer glukosil tidak bercabang, mengandung ikaan ~-(1-4), dan unit disakarida berulang adalah selobiosa (Gamba10-20). Beberapa karakteristik dari polisakarida turnbuh-turnbuhanini, sejauh ini merupakan makromolekul yang paling berlimpahalam, didata dalam Tabel1 0-2. Pada dinding sel tumbuh-tumbuhan,selulosa terdapat dalam fibril terkemas padat tersemen bersamdalam suatu matriks yang terdiri dari tiga bahan polimerik laihemiselulosa, pektin, dan ekstensin. Hem/selulosa merupakan suatpolimer dari aldopentosa D-silosa (Gambar 10-27) dalam suatikatan ~-(1-4), dengan rantai samping yang mengandung gula lainPektin, dengan ikatan a-(1-4), terdiri dari residu asam D-galakturona(Gambar 10-28) yang gugusan karboksil C-6-nya dimetilasi dalamberbagai tingkat. Pektin, bersama dengan gula, melengkapi karakteristik sitat gel dari jeli dan pengawet yang dibuat dari buah-buahanEkstensin merupakan suatu protein kaya dalam hidroksiprolin daberikatan secara kovalen dengan fibril selulosa. Struktur dindinyang kaku dari sel tumbuh-tumbuhan melindungi sel dan memberkan bentuk dan dukungan bagi jaringan tumbuh-tumbuhan.

  • 5/10/2018 Bab 10

    13/19

    POLISAKARIDA 159

    KonformaJi Selulosa dan Zat TepungIkatan glikosidik-~ dari selulosa memainkan suatu peranan kritisdalam menentukan konformasi struktural dari polisakarida, yangpada gilirannya, mencakup kekuatannya sebagai serat. Sepertidigamba;rkah dalam Gambar 10-29, karena tkatan-B-nya, maka se-lulosa mengambil konformasi yang kaku, terekstensi dengan ma-sing-masing residu glukosil yang terputar 1800 dari kedua residuyang terkait dengannya dalam molekul. Sebagai akibat dari konfor-masi ini, suatu jaringan ikatan hidrogen ditetapkan di antara molekulselulosa yar)g berdekatan. Seperti digambarkan, gugusan hidroksildari C-2, C-3, dan C-6, demikian juga oksigen hemiasetal, berparti-sipasi dalam sistem ikatan-hidrogen ini, Oengan demikian, ikatan hi-drogen yang luas ini dirangkai dengan kontorrnasi-B yang kaku, yangmenjadikan selulosa suatu polisakarida struktural yang kaku. Oipihak lain, amilosa (zat tepung), dengan ikatan glikosidik-a-nya, tidakberekstensi sendiri, malah membentuk suatu heliks bertangan kiri(Gambar 10-29).

    HeteroglikTHeteroglikan merupakan suatu polisakarida yang terdiri lebih darisatu jenis unit monosakarida, dan seperti homoglikan. tersebar da-lam alam. Contoh dari heteroglikan pada manusia adalah asamrnukopolisakarida sederhana asam hialuronat dan kondroitin sulfatA, yang berllrnpah dalam jaringan ikat. Asam hialuronat merupakansuatu unit disakarida berulang dari N-asetil-O-glukosamin dan asamD-glukoronat dalam ikatan ~-(1-3) dan ~-(1-4) yang alternan (Gambar10-30). Kondroitin sulfat A terdiri dari unit disakarida berulang dariN-asetil-O-galaktosamin sulfat dan asam glukoronat, juga dalam ikat-an ~-(1-3) dan ~-(1-4) alternan (Gambar 10-31).

    Aneka Manfaat Fungsional dan KimiawiIdentifikasi kimiawi dari polisakarida yang terdapat secara alamiahmerupakar. usaha riset yang berlanjut. karena banyak ragam darijenis molekular yang berbeda terdapat dalam spesies tumbuh-tum-, buhan dan hewan. Hal yang sama dapat dikatakan untuk penelitianumum karbohidrat dalam sistem kehidupan, karena mereka terdapatdi mana-mana dan digunakan untuk banyak tujuan oleh seluruhorganisme. Di samping keberadaannya dalam tiga kategori yangdidasarkan pada ukuran sel, karbohidrat juga berikatan secarakovalen dengan jenis biomolekul lain, contohnya lemak (glikolipia)dan protein (glikaprotein). Beragam sifat kimiawi dari biomolekul di-perlihatkan denqan baik dalam penggunaan alamiah dari karbo-hid rat. Sebagai akibat dari proses evolusioner, keragaman kimiawidari atom karbon dan gugusan fungsional dari monosakarida seder-han a digunakan secara luas untuk membangkitkan suatu rumpun se-nyawa, termasuk polimer, yang sangat meningkatkan keragamanfungsionaf dari kelas biomolekul ini.

    Struktur dari zat tepung. didalilkan olehCharles Hanes pada tahun 1937. merupakanproposal pertama dari suatu konformasiheliks untuk makromolekul biologi.

    eOOH_--0

    H OHAsam uDGalakturonat

    Gambar 10-28Monosakarida utama dari pektin.

  • 5/10/2018 Bab 10

    14/19

    160 KARBOHIDRA T

    Gambar 10-29Konformasi st ruktural dan selulosa dan zattepung (amilosa). A. Selulosa. B. Zat tepung.(Hak cipta 1932 oleh Irvir.g Geis).

    A. Selulosa

    B. Zat tepung

  • 5/10/2018 Bab 10

    15/19

    KERAGAMAN PENGGUNAAN POL/SAKARIDA 161

    CH20HCOOH .J------O

    H

    OH N-Asetil-D-GlukosaminAsam D-Glukoronat

    CH20HCOOH -

  • 5/10/2018 Bab 10

    16/19

    162 KARBOHIDRA T

    DekstranDekstran merupakan polisakarida yang dihasilkan oleh bakteria tetentu, contohnya, Leuconostoc mesenteroides, jika mereka ditumbuhkan pada sukrosa. Semua dekstran merupakan rantai dari residD-glukosil padaikatan glikosidik cx-(1-6), dengan percabangan cx-(3). Berbagai jenis dekstran berbeda dalam panjang rantai dan derajapercabangan. Seperti dekstrin, dekstran juga memiliki berbagakegunaan penting. Dalam industri kembang gula. dekstran digunakan untuk menyiapkan kembang gula dengan pusat lunak. dan dalamindustri cat, campuran eter dan ester dari dekstran digunakan dalampernis. Laboratorium riset sering menggunakan preparat khusudekstran sebagai bahan kolom untuk tujuan kromatografi. Dekstranjuga mempunyai aplikasi medis yang penting. Dalam pengobatandari orang dengan syok, dekstran diberikan sebagai volume plasmaekstender untuk menahan air dalam aliran darah, yaitu, untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya drop fatal dalam volume darahdan tekanan. Kompleks dekstran-zat besi digunakan secara medisuntuk merangsang pembentukan sel darah merah atau meningkat-kan kandungan hemoglobin dari darah. Dalam kedokteran hewankompleks dekstran-zat besi digunakan untuk pengobatan defisienszat besi pada hewan. Di samping itu. garam natrium ester asam sulfadari dekstran (kompleks dekstran-sulfat) digunakan secara terapeutik sebagai antikoagulan.Komentar TambahanPembahasan singkat di atas memperlihatkan bagaimana sifat fisikkimiawi, dan nutritif dari polisakarida biologi yang dihasilkan telahdiadaptasi secara menguntungkan oleh manusia untuk berbagaipenggunaan. Kemampuan dari banyak polisakarida untuk mengab-sorpsi air merupakan sifat fisik yang mempunyai banyak manfaatterapan. Beberapa contoh adalah penggunaan pektin dan agar sebagai agen pembentukan gel dan penggunaan dekstran sebagaisuatu volume plasma ekstender dan sebagai suatu matriks untukkromatografi kolom. Kelasi dari dekstran dengan atom zat besi (kompleks dekstran-zat besi) dan reaktivitasnya dengan asam sulfa(kompleks dekstran-sulfat) merupakan sifat kimiawi yang terbuktimempunyai makna medis. Sifatnutritif atau non-nutritif dari pol isakarida juga digunakan secara selektif. Sementara dekstrin (residuD-glukosil dalam ikatan glikosidik-cx) dapat digunakan untuk suplernen kandungan karbohidrat dari makanan manusia dan hewan,selulosa atau pektin yang tidak dicerna dapat ditambahkan padaproduk makanan untuk meningkatkan kandungan serat alamiahnya(roughage). Perkembangan dari berbagai penggunaan polisakaridamemperlihatkan bagaimana sifat biomolekul dapat dieksploitasi se-cara cerdik untuk fungsi yang jauh melebihi peranan biologi spesifikyang dimaksudkan untuk biomolekul tersebut.

  • 5/10/2018 Bab 10

    17/19

    RINGKASAN 163

    RINGKASANKarbohidrat, yang disebut gula, merupakan produk primer dari fotosintesisdan juga merupakan sumber energi utama untuk sistem kehidupan. Kar-bohidrat umumnya didefinisikan sebagai polihidroksialdehid (aldosa) ataupolihidroksikelon (ketosa) dan derivatnya, seperti gula amino dan gulaalkohol. Monosakarida merupakan gula individual, ol igosakarida merupa-kan karbohidrat yang mengandung dua hingga sepuluh unit monosakarida,dan polisakarida merupakan polimer karbohidrat yang besar. Karena mere-ka memiliki satu atau lebih karbon asimetr ik, maka monosakarida terdapatsebagai stereoisomer; D-isomer dari gula (secara stereokimiawi berhubung-an dengan D-gliseraldehid) yang terutama digunakan oleh organisme.

    ITiga aldosa (aldoheksosa) enam-karbon yang sering ditemukan rneru-pakan o-glukosa, o-galaktosa, dan o-rnanosa: suatu ketosa enam karbonyang lazim (ketoheksosa) adalah D-fruktosa. Dua aldosa (aldopentosa) l imakarbon o-ribosa dan o-deoksir ibosa masing-masing merupakan gula yangditemukan dalam RNA dan DNA. Dalam larutan, aldoheksosa secara spon-tan mengalami pembentukan hemiasetal (antara C-1 dan C-S) menghasilkanstruktur cincin beranggota enam, bentuk piranosa dari gula. Fruktosa mem-bentuk suatu struktur hemiketal interna (C-2 dan C-S) menghasilkan cincinberanggota lima (bentuk furanosa). Pentosa, contohnya ribosa, umumnyajuga membentuk struktur furanosa. Sebagian besar gula selular terdapatdalam struktur cincin. Pembentukan hemiasetal atau hemiketal mencipta-kan suatu pusat asimetrik baru (karbon anomerik) dan dengan demikianmembangkitkan dua (a dan (3 ) bentuk isomerik tambahan.

    Disakarida sukrosa dan laktosa merupakan dua dari oligosakarida yangpaling berlimpah. Sukrosa (gula meja) terdiri dar i o-glukosa dan D-fruktosayang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik a-(1-2}. Laktosa (gula darisusu mamalia) mengandung o-galaktosa dan D-glukosa dalam ikatan p-(1-4}. Maltosa, uhit disakarida dari zat tepung, mempunyai residu D-glukosildalam ikatan a-(1-4). Struktur dari selobiosa, unit disakarida sebanding yangberasal dari selulosa, identik dengan maltosa, pengecualian bahwa ikatanglikosidik adalah p.

    Polisakarida yang paling lazim adalah selulosa, zat tepung tumbuh-tum-buhan, dan glikogen hewan. Selulosa, suatu polisakarida struktural daritumbuh-tumbuhan, merupakan makromolekul yang paling berlimpah dialam; merupakan suatu polimer linear dari residu o-glukosil pada ikatanP-(1-4). Zat tepung terdiri dari dua komponen molekular, arnilosa [polimerl inear dari D-glukosa pada ikatan a-(1-4)] dan amilopektin [polimer D-glukosabercabang pad a ikatan a-(1-4) dan a-(1-6)]. Glikogen dalam slrukturkimianya miripl dengan amilopektin, dengan pengecualian glikogen lebihbanyak bercabang dan merupakan polimer besar. Zat tepung dan glikogenbertindak sebagai bentuk cadangan dari energi.

    Sintesis glikogen pada hewan menggunakan UDP-glukosa (uridin di-fosfat glukosa), yang menyumbangkan residu glukosilnya pada gugusanhidroksil C-4 dan residu glukosil terminal dari ranlai glikogen utarna. De-ngan cara ini lah ikatan glikosidik a-(1-4) dihasilkan. Untuk menciptakan tit ikcabang a-(1-6) dari glikogen, oligosakarida dari enam atau tujuh residuglukosil ditransfer dari ujung suatu rantai glikogen ke gugusan hidroksil C-6dari suatu residu glukosil dari molekul glikogen yang sama atau berbeda.

    Selulosa, zat tepung, dan glikogen merupakan hornoqlikan, karenamasing-masing mengandung hanya .satu jenis unit monosakarida. Asammukopolisakarida asam hialuronat merupakan suatu contoh heteroglikan,suatu polisakarida dengan lebih dari satu jenis unit monosakarida. Asamhialuronat terdiri dari unit disakarida berulang dari N-asetil-o-glukosamindan asam n-qlukoronat dalam ikatan p-(1-3) dan p-(1-4) allernan. Poli-sakarida digunakan secara luas untuk lujuan industri, kedokleran, dan

  • 5/10/2018 Bab 10

    18/19

    PERTANYAAN

    CHOIHO-C-HI

    H-C-OHI

    H-C-OHIH-C-OHICH20H

    CHOIH-C-OHIHO-C-HI

    HO-C-HIHO-C-HICH20H4

    CHOI

    HO-C-HI

    HO-C-HI

    H-C-OHIHO-C-HICH:OH2

    CHOIH-C-OHIH-C-OHI

    H-C-OHIH-C-OHICH20H5

    CHOIH-C-OHI

    HO-C-HI

    H-C-OHIH-C-OHICH20H3

    CHOI

    HO-C-HiH-C-OHI

    H-C-OHI

    HO-C-HICH20H6

    164 KARBOHIDRA T

    nutritit, Sejumlah penerapannya termasuk penggunaannya sebagai perekdan adhesif, agen gel, perekat tenunan dan kertas, preparat cat dan pernaditif karbohidrat untuk makanan, dan antikoagulan dan volume plasmekstender.

    glukosa) dan dari (c) asam D-glukarik (D-glukosa dngan C-1 maupun C-6 yang teroksidasi).

    3. Di bawah ini adalah projeksi Haworth dari gentiobiosdisakarida

    CH,oHA---OH

    H OH

    1. Dengan projeksi Fischer berikut dari enam mono-sakarida:

    (a) Apakah klasif ikasi lazim dari keenam karbohidrat?(b) 8erapa karbon asimetrik yang dimiliki masing-

    masing?(c) Manakah yang merupakan D-isomer?(d) Apakah salah satu dari gula D-glukosa?(e ) Jika ada, manakah yang merupakan enansiomer

    satu sarna lain?(f) Jika ada, manakah yang merupakan epimer dari

    gula 2?(g) Gambarkan projeksi Haworth dari anomer-a gula 1.

    2. Gambarkan projeksi Fischer dari (a) ribitol-D dan (b)glusitol-D (alditol dari masing-masing D-ribosa dan D-

    H OH

    (a) Dua karbohidrat manakah yang dikandung dalastruktur ini?

    (b) Dua atom karbon apakah yang terdapat dalaikatan glikosidik?(c) Apakah ikatan glikosidik a atau ~?(d) Apakah karbon anomerik bebas dalam konfiguras

    a alau p ?4. Gambarkan projeksi Haworth untuk unit dasar disakarida pengulang dari suatu hemiselulosa [o-silosa dlam ikatan ~-(1-4)].

    5. Gambarkan projeksi Haworth untuk unit disakarida pngulang tak termetilasi dari pektin [asam D-galakturonidalam ikatan a(1-4)].

    6. Rujuk ke Tabel8-7 dalam menjawab berikut ini:(a) Tuliskan dua reaksi lazim untuk menggambarkan

    perubahan dari tepung jagung menjadi fruktosa.(b) Tuliskan reaksi enzimatik lazim untuk perubahandari serbuk gergaji menjadi gula.

    (c) Mengapa amilase efektif sebagai bantuan pencernaan pada makanan sebelum dimasak?

    (d) Sebagian besar orang dewasa di dunia mengalamgangguan lambung ketika mereka minum susu dalam jumlah yang sedikit saja. Defisiensi dari enzimapakah yang merupakan penyebab intoleransi ssu ini?

  • 5/10/2018 Bab 10

    19/19

    7. GambarkJ struktur dari pemanis aspartam, yang me-rupakan suatu dipeptida yang mengandung asamaspartat dan ester metil dari fenilalanin.

    RINGKASAN 165

    BACAAN ANJURANAspinall, G., ed., The Polysaccharides. Vols 1-3. new York;Academic Press, 1982-1985.Aspinall, G.0., ed., Cardohydrate Chemistry, Vol. 7 of IRSOrganic Chemistry series. London: Butterworths, 1976.

    Beitner, R., ed., Regulation of Carbohydrate Metabolism.Vols. 1 and 2. Boca Raton, Fla.: CRC Press, 1985.

    Florkin, M., and E. H. Stotz, eds Carbohydrate, Vol. 5 ofComprehensive Biochemistry. New York: American El-sevier, 1963.

    Manners, D. J., ed., Biochemistry of Carbohydrate II. Vol.16 Int. Review of Biochemistry. Kornberg, H. L. and D.C. Phil ips, (eds.). Baltimore: Univerity Park Press, 1978.

    Mcilroy, R. J., Introduction to Carbohydrate Chemistry.Reading, Mass: Butterworhts, 1967.

    ArtikelBrown, R. M., "Synthesis and Assembly of Cellulose." Ann.Rev. Cell Bioi., 4, 1988.

    Feizi, T., and Childs, R. A., "Carbohydrate Structures ofGlycoproteins and Glycolipids as Differentiation An-tigens, Tumour-Associated Antigens and Componentsof Receptor System." TlBS: 10:24, 1985.

    Frohein, Y. Z., "A Simplif ied Proof of the Const itusion andthe Configuration ofn-Glucose." J. Ctiem; Ed., 46:55,1969.

    Gould, M. K., "Multiple Roles of ATP in The Regulation ofSugar Transport in Muscle and Adipose Tissue. TlBS,8:524, 1984.

    Hers, H.-G, L . Hue, and E. Van Schaftingen, "Fructose 2,6- Bisphospate." TlBS, 7:329, 1982.

    Hudson, C. S., "Emil Fischer's Discovery of the Configura-tion of Glucose." J. Chem. Ed., 18:353, 1941.

    Trends in Biochemical Sciences

    Morgan, M. J. ed., Carbohydrate Metabolism in CulturedCells. New York: Plenum. 1986.

    Morrison. R. T .. and R. N. Boyd. Organic Chemistry. 4thed. Boston: Allyn and Bacon. 1983.

    Pigman, W., and D. Horton, eds., The Carbohydrates. 2nded., 4 vols. New York: Academic Press, 1972.

    Stoddart. J. F .. Stereochemistry of Carbohydrates. NewYork: John Wiley and Sons, 1971.Stumpf, P. K., and Conn, E. E., eds., Carbohydrates:Structure and Function. Vol. 3. The Biochemistry ofPlants. Preiss, J. (ed.). New York: Academic Press,1980.

    Kirkwood, S., "Unusual Polysaccharides." Ann. Rev.Biochem., 43:401, 1974.

    Kornfeld, R. and S. Kornfeld, "Assembly of Aspari-ginelinked Oligosaccharides." Ann. Rev. Biochem.,54:631. 1985.Kretchner, N., "Lactulose and Lactase." ScientificAmerican, 227(4):70, 1971.

    Okuda, J., "Activities od the o-Glucose Anorners." TlBS,3:161,1978.

    Robyt, J. F., "Mechanism Involved in the Biosynthesis ofPolysaccharides." TlBS, 4:47, 1979.

    Sharon, N., "Carbohydrates." Scientif ic American,243(5):90. 1980.

    Warner, T.G. and J. S. O'Brien, "Genetic Defects Glyco-protein Metabolism." Ann. Rev. Genet., 17:359, 1983.