bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang · 2020. 10. 21. · 1.1 latar belakang elemen terpenting...
TRANSCRIPT
1 Universitas Muhammadiyah Riau
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elemen terpenting dalam menyuburkan tanaman adalah pupuk. Pupuk
sangat mempengaruhi hasil pertanian, karena pupuk dapat merangsang
pertumbuhan tanaman yang berfungsi sebagai pengganti unsur hara yang hilang di
tanah. Pupuk memainkan peranan yang dominan untuk mendapatkan hasil panen
yang berlimpah. Permasalahan yang muncul saat ini, beredarnya jenis pupuk
oplosan seperti mencampurkan kapur tanah pertanian jenis mineral dolomit
berkualitas rendah dengan tanah merah, air, dan pewarna kain untuk merubah
warna fisik pupuk oplosan (Kabar24.com, 2016). Kasus lain, ada yang mengoplos
dengan cara mencampurkan pupuk Urea bersubsidi dengan semen gibsum
kemudian dijual sebagai pupuk Urea Non-subsidi (Liputan6.com, 2015). Dampak
dari pengoplosan pupuk ini dapat merugikan petani dari segi biaya dan kandungan
pupuk yang tidak sesuai sehingga dapat merusakkan tanaman pertanian.
Sulit membedakan pupuk yang masih murni atau sudah dicampur dengan
bahan lain bila dilakukan hanya berdasarkan pengamatan visual, karena dari segi
warna, pupuk yang sudah dioplos terlihat sama dengan pupuk yang masih murni.
Identifikasi pupuk dengan mengandalkan pengamatan visual juga tidak terlepas
dari faktor subjektivitas, tergantung siapa yang mengamati. Berdasarkan hal itu,
perlu dilakukan upaya-upaya untuk dapat memberikan solusi permasalahan
tersebut. Pengolahan citra adalah salah satu motode alternatif yang dapat
digunakan.
Laser Speckle Imaging (LSI) adalah salah satu model pengolahan citra yang
sederhana dalam hal perakitan dan hanya membutuhkan tiga komponen utama
yaitu laser (transmitter), kamera (receiver) dan objek pengamatan, biaya rendah,
namun memiliki resolusi pencitraan spasial yang tinggi (Tom, 2008). Beberapa
penelitian menggunakan metode LSI menunjukkan kemampuan metode ini dalam
hal identifikasi, baik objek padat maupun objek cair. Penelitian yang dilakukan
oleh Adhitya (2014), berhasil menganalisis hubungan kekentalan oli dengan
perubahan temperatur berdasarkan kontras spekel. Penelitian selanjutnya oleh
2
Universitas Muhammadiyah Riau
Helmi (2017), menemukan korelasi intensitas citra spekel dengan ukuran bulir
dengan metode LSI.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa Metode LSI
dapat digunakan sebagai sistem identifikasi berbagai objek termasuk jenis pupuk.
Meskipun begitu Model LSI memiliki kelemahan dalam hal jika pola objek
berupa nilai RBG (Red, Gree, Bule) yang diamati sangat identik dan ditemukan
beberapa titik pengamat dengan nilai tumpang tindih. Salah satu model perangkat
lunak yang dapat diterapkan untuk menyempurnakan pengenalan pola hasil spekel
yang telah dikonversi ke nilai RGB adalah Jaringan Syarat Tiruan (JST).
Jaringan Sarafdr Tiruan merupakan sistem pengolahan informasi untuk
pengenalan pola yang memiliki karakter seperti saraf biologi (Siang, 2015).
Model JST metode backpropagation adalah salah satu pilihan yang biasa
digunakan dalam pengenalan citra. Penelitian yang telah menerapkan metode
backpropagation dilakukan Kusnadi (2011) untuk mengidentifikasi objek gambar
berdasarkan nilai RGB. Penelitian yang terbaru, dilakukan oleh Fauzi (2018) yaitu
identifikasi uang kertas berdasarkan citra RBG dengan tingkat keberhasilan 84% .
Pada Penelitian ini dirancang sebuah sistem optik metode LSI model
forward scattring dengan JST backpropagation untuk pengenalan pola. Hasil
identifikasi ditampilkan dengan Graphical User Interface (GUI). Sampel pupuk
yang diidentifikasi adalah pupuk urea murni dan pupuk urea yang dioplos dengan
gibsum.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu,
1. Bagaimana merancang dan membuat sistem identifikasi pupuk oplosan
menggunakan metode LSI dan JST Backpropagation?
2. Bagaimana tingkat akurasi sistem dalam mengidentifikasi pupuk
oplosan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. merancang dan membuat sistem identifikasi pupuk oplosan
menggunakan metode LSI dan JST Backpropagation.
3
Universitas Muhammadiyah Riau
2. Mengetahui tingkat akurasi sistem dalam mengidentifikasi pupuk
oplosan?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu:
1. Memberikan sumbangan pengetahuan terhadap database model sistem
identifikasi pada pupuk.
2. Menghasilkan sebuah prototype alat yang dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan oleh petani untuk mengidentifikasi pupuk oplosan.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Objek penelitian ini adalah pupuk urea non subsidi dan subsidi dengan
tambahan semen gibsum sebagai bahan pengoplos.
2. Perangkat LSI yang digunakan model forward scattering, terdiri dari
sumber laser merah dengan panjang gelombang 650 nm, bekerja pada
daya 3 Volt, kamera CMOS 30 fps.
3. Pengolahan citra, pembuatan Model JST, pembuatan GUI,
menggunakan software MATLAB 2015a.
1.6 Sistematika Penulisan
Sitematika dalam penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan berisi tentang latar belakang yang mendasari tentang
pentingnya penelitian yang dilakukan, permasalahan yang ada dalam penelitian,
melakukan penelitian serta mencakup batasan-batasan dalam melakukan
penelitian, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas teori penunjang secara singkat sebagai acuan pada
penelitian.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang tahapan dalam pembuatan rancang bangun
sistem identifikasi pupuk oplosan dengan menggunakan hardware dan software,
prosedur dalam merancang dan membuat, serta menerapkan sistem identifikasi
pupuk oplosan.
4
Universitas Muhammadiyah Riau
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai hasil dari pembuatan sistem identifikasi pupuk
oplosan telah dirancang, pengujian setiap komponen, serta pengujian penerapan
sistem identifikasi dan pupuk oplosan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas kesimpulan dari seluruh penelitian yang telah
dilakukan, serta saran sebagai pengembangan penelitian di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN