bab 1 ayat-ayat qur'an

18
Articles : “Ayat-ayat Al-Qur’an yang Berisi Perintah Untuk Menjaga Mata” 17/07/04 1:45 AM Abdurrahman Zaid Abdussalam Ibn Muhammad Ibn Al-Wirsad Ibn As-Sadur Fadhilah Ghadhdhul Bashar (Menundukkan Pandangan) Maulana Ahmad Syaifuddin, M. A. Penerbit : Pustaka Ramadhan ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ P E N G A N T A R Pada zaman fahsya dan mungkar seperti hari ini, ketika laki-laki dan wanita bergaul tanpa pembatas. Sehingga wanita berjalan-jalan di depan laki-laki tanpa menutup aurat dengan sempurna tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Emansipasi wanita yang disalahkaprahkan sehingga wanita ingin tampil seperti laki-laki. Pengaruh kebudayaan barat yang kuat, sehingga umat Islam tidak memandang lagi etika Islam. Dalam keadaan seperti ini, tanpa terasa kita telah menumpuk-numpuk dosa melalui pandangan mata. Apabila seseorang laki-laki memandang wanita yang bukan muhrim dan wanita itu tidak sempurna menutup auratnya, kedua-duanya berdosa. Sang lelaki berdosa karena Halaman 1 dari 18 /home/website/convert/temp/convert_html/ 55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Upload: 2853hilda

Post on 21-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ayat Qur'An

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

Articles : “Ayat-ayat Al-Qur’an yang Berisi Perintah Untuk Menjaga Mata” 17/07/04 8:45 Abdurrahman Zaid Abdussalam Ibn Muhammad Ibn Al-Wirsad Ibn As-Sadur

Fadhilah Ghadhdhul Bashar (Menundukkan Pandangan)Maulana Ahmad Syaifuddin, M. A.

Penerbit : Pustaka Ramadhan~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

P E N G A N T A R

Pada zaman fahsya dan mungkar seperti hari ini, ketika laki-

laki dan wanita bergaul tanpa pembatas. Sehingga wanita berjalan-

jalan di depan laki-laki tanpa menutup aurat dengan sempurna tanpa

perasaan bersalah sedikitpun. Emansipasi wanita yang

disalahkaprahkan sehingga wanita ingin tampil seperti laki-laki.

Pengaruh kebudayaan barat yang kuat, sehingga umat Islam tidak

memandang lagi etika Islam. Dalam keadaan seperti ini, tanpa

terasa kita telah menumpuk-numpuk dosa melalui pandangan mata.

Apabila seseorang laki-laki memandang wanita yang bukan

muhrim dan wanita itu tidak sempurna menutup auratnya, kedua-

duanya berdosa. Sang lelaki berdosa karena tidak menjaga

pandangannya, dan sang wanita berdosa karena tidak menutup

auratnya.

Media pandang dengar, baik elektronik maupun media cetak,

memiliki andil besar dalam membuat kekacauan ini. Ditambah

dengan keadaan umat Islam yang tidak menaruh hormat lagi kepada

ajaran-ajaran agama kecuali hanya sebagian kecil saja. Sehingga

banyak yang tidak mengetahui bahwa menjaga pandangan adalah

Halaman 1 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 2: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

perintah agama, yang perintahnya keras dan ancaman azabnya pun

keras.

Risalah ini membahas keutamaan-keutamaan menjaga

pandangan yang pada hari ini sudah sangat diabaikan. Mata adalah

karunia Allah S.w.t yang sangat besar, syukurilah dengan cara

menggunakannya sesuai dengan kehendak Allah S.w.t. Hati-hatilah

karena pandangan mata merupakan salah satu dari panah-panah

syetan beracun.

Mudah-mudahan dengan membaca risalah ini, kita disadarkan

dengan pentingnya menjaga pandangan walau bagaimanapun

sulitnya karena keadaan zaman yang kacau balau, karena

kebudayaan yang bertentangan dengan syariat Islam. Semoga Allah

S.w.t senantiasa melimpahkan taufik dan hidayahNya. Amin...

BAB 1 : Ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi perintah-perintah untuk menjaga

mata

BAB 2 : Hadits-hadits yang berhubungan dengan perintah-perintah

menjaga mata

BAB 3 : Dosa-dosa mata yang merugikan rohani

BAB 4 : Peringatan dan Nasihat

BAB 5 : Membersihkan dosa mata

BAB 6 : Menggambarkan kebesaran alam

BAB 7 : Cara untuk mengobati dosa mata

BAB 8 : Pahala yang akan didapat apabila kita menjaga pandangan

BAB 9 : Kisah orang-orang shaleh

Halaman 2 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 3: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

Halaman 3 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 4: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

B A B 1AYAT-AYAT AL-QUR’AN YANG BERISI

PERINTAH UNTUK MENJAGA MATA

Ayat ke-1

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka

menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang

demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

(Q.S. An-Nuur 24 : 30)

Keterangan :

Di dalam ayat ini Allah S.w.t telah memerintahkan kepada

kaum muslimin untuk tidak melihat sesuatu yang diharamkan oleh

Allah S.w.t serta menundukkan pandangan dari hal-hal yang haram,

misalnya melihat wanita yang bukan mahram dengan sengaja.

Tetapi diperbolehkan melihat isteri sendiri atau hamba sahaya

wanita.

Melihat sesuatu yang diharamkan pada pandangan pertama,

masih diperbolehkan, tetapi pada pandangan selanjutnya

diharamkan.

Buraidah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah S.a.w bersabda

pada Ali r.a, “Pandangan pertama tanpa sengaja diperbolehkan,

Halaman 4 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 5: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

tetapi pada pandangan kedua haram.” (Tafsir Ibnu Katsir, Jilid II hal.

59)

Ada satu perintah lagi di dalam ayat di atas, yaitu perintah

untuk menjaga kemaluan. Maulana Syabir Ahmad Utsmani rah.a

berkata, “Jauhi perbuatan yang haram, jangan membuka aurat di

hadapan orang dan menjaga kemaluan adalah ‘amalah yang suci

karena perbuatan tersebut dapat menyelamatkan kita dari

perbuatan zina. (Fawaid Utsmani)

Ayat ke-2

“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka

menahan pandangannya.” (Q.S. An-Nuur 24 : 31)

Qadhi Sanaullah rah.a menulis dalam kitab Tafsir Mudhahari

bahwa Jabir bin Abdullah berkata : “Suatu ketika Asma binti Mursyid

r.ha berada di dalam kebun kurmanya, kemudian beberapa wanita

datang kepadanya. Mereka tidak memakai kain yang panjang

sehingga perhiasan yang dipakai di kakinya terlihat, dan bagian

depan badannya juga terlihat. Melihat hal ini, Asma r.ha berkata,

“Apakah demikian buruknya keadaan di sini?” Maka setelah itu ayat

Al-Qur’an di atas turun.” (Tafsir Mudhahari, iilid XVII)

Keterangan :

Cara yang paling mujarab untuk lelaki maupun wanita supaya

tetap suci dan terjaga dari dosa adalah menundukkan pandangan,

Halaman 5 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 6: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

khususnya di lingkungan di mana perbuatan ma’siat dan dosa sudah

memasyarakat. Untuk menjauhkannya, ‘amalan zhahir yang harus

dilakukan adalah seperti tercantum dalam ayat Al-Qur’an di atas,

yaitu senantiasa menundukkan pandangan pada waktu berjalan dan

rasa takut di dalam hati kepada Allah S.w.t. Allah S.w.t senantiasa

melihat dan mengetahui setiap 'amalan kita. Semakin banyak rasa

takut kita kepada Allah S.w.t, akan semakin mudah menjaga diri kita

dari perbuatan-perbuatan yang haram.

a. Menjaga hati supaya tetap suci.

Pandangan yang salah dan perbuatan zina dapat

menyebabkan hati menjadi kotor. Apabila hati sudah tidak

suci lagi, maka kecintaan terhadap ibadah akan hilang. Oleh

karena itu, kita harus berusaha agar senantiasa terhindar dari

perbuatan dosa dan menjaga hati supaya tetap suci, karena

Allah S.w.t Maha Mengetahui setiap ‘amalan kita, sedikitpun

tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah S.w.t. Setiap

waktu dan setiap saat kita harus meninjau ‘amalan–‘amalan

kita. Oleh karena itu, setiap saat kita harus tawajjuh kepada

Allah S.w.t, Dialah Yang Maha mengetahui dan Maha Melihat.

Allah S.w.t Maha Mengetahui setiap 'amalan kita dan

Maha mengetahui setiap ‘amalan kita dan Maha Mengetahui

setiap pandangan kita yang berma’siat. Oleh karena itulah

kita harus senantiasa menjaga hati dan ‘amalan supaya tetap

suci.

Halaman 6 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 7: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

Apabila seseorang dapat menjaga pandangannya,

maka di dunia ini Allah S.w.t akan memberikan kekayaan,

yaitu Allah S.w.t akan memberikan taufik beribadah

kepadanya, sehingga ia akan merasakan ni'mat dan lezat di

dalam beribadah.

Tetapi sebaliknya, apabila pandangan mata kita tidak

terjaga dari melihat hal-hal yang haram, maka terkadang

Allah S.w.t akan menarik taufik keni’matan dalam beribadah,

kita akan merasa malas dan berat dalam beribadah. Semoga

Allah S.w.t menjauhkan kita dari hal yang demikian. Amin.

b. Pandangan mata yang berma’siat adalah jalan

pertama menuju perzinaan.

Syeikh tafsir Maulana Syabir Ahmad Utsmani rah.a

telah menulis dalam sebuah kitab bahwa umumnya

pandangan yang salah merupakan tangga pertama untuk

terbukanya pintu kema’siatan dan kemungkaran yang besar.

Telah disebutkan di Al-Qur'an, bahwa langkah pertama untuk

menjauhi kema’siatan yang besar adalah kita harus menutup

rapat-rapat lubang tersebut. Telah diperintahkan kepada

orang Islam, baik lelaki maupun wanita supaya menjaga

mata dan hawa nafsunya.

Apabila seorang lelaki tidak sengaja memandang

seorang wanita, atau sebaliknya, maka sebaiknya ia tidak

melihat ke arahnya untuk kedua kalinya, karena pandangan

kedua ini tergolong ke dalam pandangan nafsu yang

termasuk ke dalam perbuatan dosa. Dengan demikian

seseorang yang menghindari pandangan dengan hawa

Halaman 7 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 8: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

nafsunya yaitu dengan cara menundukan pandangan, maka

hatinya akan senantiasa suci.

c. Hal-hal yang mendekatkan diri kepada zina juga

diharamkan.

Allah S.w.t berfirman di dalam Al-Qur'an :

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah

suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”

(Q.S. Al-Israa’ 17 : 32)

Ini adalah kemurahan Allah S.w.t, untuk

menghindarkan manusia terjerumus ke dalam zina, maka hal

demikian dapat menjadi penyebabnya juga diharamkan oleh

Allah S.w.t.

Hal-hal yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam

perzinaan adalah :

1. Melihat dengan pandangan dan niat yang buruk,

2. Berjalan menuju ke arahnya,

3. Berbicara mengenai hal yang berhubungan dengannya,

4. Berbicara dengan lelaki dan wanita yang bukan mahram,

serta

5. Membayang dan memikirkan hal-hal yang haram.

Wanita berbicara dengan suara yang keras supaya

laki-laki lain yang bukan mahram mendengarnya hukumnya

adalah HARAM, karena suara wanita termasuk ke dalam Halaman 8 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 9: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

bagian aurat yang harus disembunyikan dari lelaki yang

bukan mahramnya. Hukumnya sama seperti menutup

rambut, tangan badan dan sebagainya. Oleh karena itu,

berbicara dengan wanita/lelaki yang bukan mahram

sebaiknya dihindari.

Dilarang juga bagi wanita memperlihatkan rambutnya

yang terputus atau terlepas dari kepalanya kepada lelaki

yang bukan mahram. Sebainya rambut yang sudah terputus

atau sudah terlepas dikumpulkan, kemudian dibungkus

dengan kain, lalu dikubur di dalam tanah atau disimpan di

tempat yang tidak terlihat oleh lelaki yang bukan mahram.

d. Pandangan mata yang salah adalah awal suatu

kefasadan (kerusakan).

Imam Ghazali rah.a berkata “Tidak ada kefasadan

(kerusakan) yang paling besar selain perkumpulan para

wanita dan lelaki yang duduk dalam suatu majelis tanpa

penghalang atau tabir sedikitpun.” Wanita tidak cukup hanya

memakai kerudung selendang saja tanpa menutup rambut

dari dalam, karena hal ini akan lebih mengundang syahwat

bagi kaum lelaki.

Kaum wanita zaman sekarang akan merasa malu

apabila memakai kerudung yang panjang, apalagi memakai

“hijab” dan mereka menganggap perbuatan ini ketinggalan

zaman. Padahal, wanita yang berhijab dengan sempurna akan

lebih baik dan suci, karena perbuatan wanita yang keluar

rumah tanpa menutup rambut yang sempurna diharamkan

oleh syariat, dan perbuatan dosa ini tidak hanya ditujukan

Halaman 9 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 10: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

atau ditanggung oleh wanita itu saja, tetapi juga menjadi

tanggungjawab suami, ayah, dan saudara lelakinya, karena

mereka tidak melarang dari berbuat seperti itu. (Kemae

Sa’adat, hal. 302)

Imam Ghazali rah.a berkata lagi, “Tidak dibenarkan

seorang lelaki dengan syahwat memakai pakaian wanita atau

mencium pakaian itu, atau melakukan sesuatu yang

menimbulkan keni’matan atau berkata-kata manis dengan

seorang wanita. Begitu juga dengan wanita, tidak boleh

berkata-kata manis dengan seorang lelaki. Allah S.w.t

berfirman :

“Jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara

sehingga berkeingininanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya

dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Q.S. Al-Ahzab 33 : 32)

Rasulullah S.a.w bersabda kepada Azawatun

Muthahharah r.ha, “Janganlah berkata-kata bagus atau

lembut dengan seorang lelaki, karena seseorang itu di dalam

hatinya mempunyai penyakit, yaitu tamak dan berkatalah

yang baik.” (Kemae Sa’adat, hal. 302).

Ringkasnya adalah : Allah S.w.t melarang hal-hal atau

jalan atau sebab yang mendekatkan diri kepada perzinaan,

supaya manusia senantiasa dalam keadaan suci, bertaqwa

dan meraih ni’mat-ni’mat di akhirat sepenuhnya.Halaman 10 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 11: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

Ayat ke-3

“Dia Mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang

disembunyikan oleh hati.” (Q.S. Al-Mu’min 40 : 19)

Keterangan :

Maulana Asyraf Ali Tsanwi rah.a berkata, “Di dalam ayat Al-

Qur'an di atas, Allah S.w.t menyebutkan dua dosa, yaitu dosa mata

dan dosa hati. Yang dimaksud dengan “dosa mata” adalah

pandangan yang salah dan banyak melihat ma'siat. Sedangkan yang

dimaksud dengan “dosa hati” adalah niat yang buruk.” (Da’wat

Abdiyat – Ghadhdhul Bashar, hal. 6)

a. Karena perbuatan dosa, maka hati akan menjadi kotor.

Dua macam dosa yang disebutkan di atas sebenarnya

mudah difahami sebagai perbuatan dosa tetapi mereka tidak

menyadari kerugian akibat perbuatan dosa tersebut, padahal

sekecil apapun perbuatan dosa dapat menyebabkan hati

menjadi kotor. Orang sering menganggap ringan masalah ini

antara lain, apabila melihat lelaki yang tampan atau wanita

cantik akan mereka anggap seperti melihat pemandangan

yang indah atau seperti melihat bunga yang sedang mekar.

(Hawalah Bala)

Dosa mata adalah suatu penyakit yang menyebabkan

cahaya mata akan hilang dan gelapnya hati. Seseorang Halaman 11 dari 15

/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 12: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

datang ke hadapan Ustman r.a sedangkan sebelumnya dia

telah melakukan dosa mata. Utsman r.a memberikan nasihat

yang tidak langsung ditujukan kepadanya, tetapi ditujukan

kepada orang banyak. Beliau r.a berkata :

“Bagaimana keadaan orang-orang yang matanya senantiasa basah

oleh zina?” (Hawalah Bala)

Seorang ahli kasyaf menulis, “Dosa mata akan

menyebabkan kegelapan di dalam mata yang mudah dikenali

atau dirasakan oleh orang-orang ahli kasyaf (orang yang

dapat melihat hal-hal yang ghaib), karena dosa mata ini sulit

disucikan. Seorang yang ahli dalam kasyaf dapat

membedakan mata seseorang yang berma’siat dan mata

seorang yang bertaqwa.” (Hawalah Bala)

Di dalam ayat ketiga di atas hanya diterangkan bahwa

Allah S.w.t mengetahui orang yang mencuri mata dan Dia

juga mengetahui ucapan-ucapan yang tersembunyi di

dadalam hati. Di sini hanya diterangkan mengenai dosa,

tetapi tidak diterangkan mengenai dosa, tetapi tidak

diterangkan ancaman siksa seperti perbuatan ma’siat lainnya.

Tabiat setiap orang berbeda-beda, sebagian orang apabila

diterangkan mengenai ancaman siksa suatu perbuatan dosa,

barulah ia menjauhinya. Mereka adalah golongan orang yang

tidak mempunyai rasa malu. Tetapi ada sebagian orang yang

mempunyai tabiat, apabila diancam dengan siksa ataupun

tidak, mereka tetap menjauhinya.” (Da’wat Abdiyat –

Ghadhdhul Bashar, hal. 8)Halaman 12 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 13: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

Yang dimaksud dengan dua golongan otang di atas

adalah : (1) mereka akan menjauhi suatu perbuatan dosa

apabila disebutkan ancaman bagi yang melakukannya; (2)

mereka cukup diberi nasihat saja maka mereka akan

menjauhi dan mereka mempunyai rasa malu di dalam hati.

Intinya, ayat Al-Qur'an di atas sudah cukup bagi kita untuk

senantiasa menjauhi dosa mata. (Hawalah Bala, hal. 9)

b. Dosa Mata.

“Segala sesuatu yang tersembunyi di dalam dada manusia, Allah

mengetauhi.” (Q.S. Al-Mu’min 40 : 19)

Maulana Ashraf Ali Tsanwi rah.a berkata, “Dosa hati

sangat berbahaya. Pertama-pertama disebabkan oleh ma’siat

pandangan, kemudian masuk ke dalam hati. Banyak orang

memikirkan dan membayangkan tentang keindahan wanita di

dalam pikirannya. Mereka mengambil keni’matan denngan

bayangannya. Pahamilah bahwa ini adalah tipu daya syetan.”

(Hawalah Bala)

Terkadang juga ma’siat hati timbul dengan sendirinya,

tidak melalui mata atau telinga. Misalnya, membayangkan di

dalam hati suatu bentuk tubuh atau wajah cantik dan indah,

dan ia merasa ni’mat dengan khayalan itu. Ma’siat hati lebih

berbahaya pengaruhnya daripada ma’siat mata atau telinga

bagi ‘amalan seseorang. (Hawalah Bala)

Selain harus menjaga mata, kita juga harus menjaga

telinga, karena sesuatu yang kita dengar juga dapat

Halaman 13 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 14: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

memberikan pengaruh kepada hati. Jangan mendengarkan

suatu kisah atau cerita yang dapat menjerumuskan kita ke

dalam kehinaan.

Sebagian orang sering mengatakan, “Kita melihat

wajah yang cantik supaya dapat mensyukuri ni’mat-ni’mat

Allah.” Mereka menganggap bahwa hal ini adalah perbuatan

yang mendatangkan pahala, padahal itu adalah tipu daya

syetan.

Allamah Jauzi rah.a menulis dalam kitabnya, Talbis

Iblis bahwa Ibnu Aqil telah berkata, “Seseorang mengatakan

bahwa melihat seorang wanita yang cantik tidak memberikan

pengaruh apa-apa ke dalam hatinya.” Perkataannya ini

adalah bohong dan tidak mempunyai dasar, karena Allah

S.w.t berfirman di dalam Al-Qur'an (Q.S. An-Nuur 24 : 30) :

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka

menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.”

Dalam ayat lain, Allah S.w.t berfirman :

“Apakah mereka tidak melihat unta, bagaimana diciptakan?”

(Q.S. Al-Ghasysyiyah 88 : 17)

Melihat keindahan alam, pegunungan, langit yang

begitu tinggi tanpa tiang dan sebagainya diperbolehkan oleh

Halaman 14 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc

Page 15: Bab 1 Ayat-Ayat Qur'An

agama, sedangkan yang tidak dibenarkan adalah

mengkiaskan ‘tafakur terhadap ciptaan Allah S.w.t’ dengan

melihat dan membayangkan keindahan wajah seorang

wanita. (Talbis Iblis hal. 9)

Halaman 15 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc