bab 1 ayat-ayat qur'an
DESCRIPTION
Ayat Qur'AnTRANSCRIPT
Articles : “Ayat-ayat Al-Qur’an yang Berisi Perintah Untuk Menjaga Mata” 17/07/04 8:45 Abdurrahman Zaid Abdussalam Ibn Muhammad Ibn Al-Wirsad Ibn As-Sadur
Fadhilah Ghadhdhul Bashar (Menundukkan Pandangan)Maulana Ahmad Syaifuddin, M. A.
Penerbit : Pustaka Ramadhan~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
P E N G A N T A R
Pada zaman fahsya dan mungkar seperti hari ini, ketika laki-
laki dan wanita bergaul tanpa pembatas. Sehingga wanita berjalan-
jalan di depan laki-laki tanpa menutup aurat dengan sempurna tanpa
perasaan bersalah sedikitpun. Emansipasi wanita yang
disalahkaprahkan sehingga wanita ingin tampil seperti laki-laki.
Pengaruh kebudayaan barat yang kuat, sehingga umat Islam tidak
memandang lagi etika Islam. Dalam keadaan seperti ini, tanpa
terasa kita telah menumpuk-numpuk dosa melalui pandangan mata.
Apabila seseorang laki-laki memandang wanita yang bukan
muhrim dan wanita itu tidak sempurna menutup auratnya, kedua-
duanya berdosa. Sang lelaki berdosa karena tidak menjaga
pandangannya, dan sang wanita berdosa karena tidak menutup
auratnya.
Media pandang dengar, baik elektronik maupun media cetak,
memiliki andil besar dalam membuat kekacauan ini. Ditambah
dengan keadaan umat Islam yang tidak menaruh hormat lagi kepada
ajaran-ajaran agama kecuali hanya sebagian kecil saja. Sehingga
banyak yang tidak mengetahui bahwa menjaga pandangan adalah
Halaman 1 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
perintah agama, yang perintahnya keras dan ancaman azabnya pun
keras.
Risalah ini membahas keutamaan-keutamaan menjaga
pandangan yang pada hari ini sudah sangat diabaikan. Mata adalah
karunia Allah S.w.t yang sangat besar, syukurilah dengan cara
menggunakannya sesuai dengan kehendak Allah S.w.t. Hati-hatilah
karena pandangan mata merupakan salah satu dari panah-panah
syetan beracun.
Mudah-mudahan dengan membaca risalah ini, kita disadarkan
dengan pentingnya menjaga pandangan walau bagaimanapun
sulitnya karena keadaan zaman yang kacau balau, karena
kebudayaan yang bertentangan dengan syariat Islam. Semoga Allah
S.w.t senantiasa melimpahkan taufik dan hidayahNya. Amin...
BAB 1 : Ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi perintah-perintah untuk menjaga
mata
BAB 2 : Hadits-hadits yang berhubungan dengan perintah-perintah
menjaga mata
BAB 3 : Dosa-dosa mata yang merugikan rohani
BAB 4 : Peringatan dan Nasihat
BAB 5 : Membersihkan dosa mata
BAB 6 : Menggambarkan kebesaran alam
BAB 7 : Cara untuk mengobati dosa mata
BAB 8 : Pahala yang akan didapat apabila kita menjaga pandangan
BAB 9 : Kisah orang-orang shaleh
Halaman 2 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
Halaman 3 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
B A B 1AYAT-AYAT AL-QUR’AN YANG BERISI
PERINTAH UNTUK MENJAGA MATA
Ayat ke-1
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
(Q.S. An-Nuur 24 : 30)
Keterangan :
Di dalam ayat ini Allah S.w.t telah memerintahkan kepada
kaum muslimin untuk tidak melihat sesuatu yang diharamkan oleh
Allah S.w.t serta menundukkan pandangan dari hal-hal yang haram,
misalnya melihat wanita yang bukan mahram dengan sengaja.
Tetapi diperbolehkan melihat isteri sendiri atau hamba sahaya
wanita.
Melihat sesuatu yang diharamkan pada pandangan pertama,
masih diperbolehkan, tetapi pada pandangan selanjutnya
diharamkan.
Buraidah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah S.a.w bersabda
pada Ali r.a, “Pandangan pertama tanpa sengaja diperbolehkan,
Halaman 4 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
tetapi pada pandangan kedua haram.” (Tafsir Ibnu Katsir, Jilid II hal.
59)
Ada satu perintah lagi di dalam ayat di atas, yaitu perintah
untuk menjaga kemaluan. Maulana Syabir Ahmad Utsmani rah.a
berkata, “Jauhi perbuatan yang haram, jangan membuka aurat di
hadapan orang dan menjaga kemaluan adalah ‘amalah yang suci
karena perbuatan tersebut dapat menyelamatkan kita dari
perbuatan zina. (Fawaid Utsmani)
Ayat ke-2
“Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka
menahan pandangannya.” (Q.S. An-Nuur 24 : 31)
Qadhi Sanaullah rah.a menulis dalam kitab Tafsir Mudhahari
bahwa Jabir bin Abdullah berkata : “Suatu ketika Asma binti Mursyid
r.ha berada di dalam kebun kurmanya, kemudian beberapa wanita
datang kepadanya. Mereka tidak memakai kain yang panjang
sehingga perhiasan yang dipakai di kakinya terlihat, dan bagian
depan badannya juga terlihat. Melihat hal ini, Asma r.ha berkata,
“Apakah demikian buruknya keadaan di sini?” Maka setelah itu ayat
Al-Qur’an di atas turun.” (Tafsir Mudhahari, iilid XVII)
Keterangan :
Cara yang paling mujarab untuk lelaki maupun wanita supaya
tetap suci dan terjaga dari dosa adalah menundukkan pandangan,
Halaman 5 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
khususnya di lingkungan di mana perbuatan ma’siat dan dosa sudah
memasyarakat. Untuk menjauhkannya, ‘amalan zhahir yang harus
dilakukan adalah seperti tercantum dalam ayat Al-Qur’an di atas,
yaitu senantiasa menundukkan pandangan pada waktu berjalan dan
rasa takut di dalam hati kepada Allah S.w.t. Allah S.w.t senantiasa
melihat dan mengetahui setiap 'amalan kita. Semakin banyak rasa
takut kita kepada Allah S.w.t, akan semakin mudah menjaga diri kita
dari perbuatan-perbuatan yang haram.
a. Menjaga hati supaya tetap suci.
Pandangan yang salah dan perbuatan zina dapat
menyebabkan hati menjadi kotor. Apabila hati sudah tidak
suci lagi, maka kecintaan terhadap ibadah akan hilang. Oleh
karena itu, kita harus berusaha agar senantiasa terhindar dari
perbuatan dosa dan menjaga hati supaya tetap suci, karena
Allah S.w.t Maha Mengetahui setiap ‘amalan kita, sedikitpun
tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah S.w.t. Setiap
waktu dan setiap saat kita harus meninjau ‘amalan–‘amalan
kita. Oleh karena itu, setiap saat kita harus tawajjuh kepada
Allah S.w.t, Dialah Yang Maha mengetahui dan Maha Melihat.
Allah S.w.t Maha Mengetahui setiap 'amalan kita dan
Maha mengetahui setiap ‘amalan kita dan Maha Mengetahui
setiap pandangan kita yang berma’siat. Oleh karena itulah
kita harus senantiasa menjaga hati dan ‘amalan supaya tetap
suci.
Halaman 6 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
Apabila seseorang dapat menjaga pandangannya,
maka di dunia ini Allah S.w.t akan memberikan kekayaan,
yaitu Allah S.w.t akan memberikan taufik beribadah
kepadanya, sehingga ia akan merasakan ni'mat dan lezat di
dalam beribadah.
Tetapi sebaliknya, apabila pandangan mata kita tidak
terjaga dari melihat hal-hal yang haram, maka terkadang
Allah S.w.t akan menarik taufik keni’matan dalam beribadah,
kita akan merasa malas dan berat dalam beribadah. Semoga
Allah S.w.t menjauhkan kita dari hal yang demikian. Amin.
b. Pandangan mata yang berma’siat adalah jalan
pertama menuju perzinaan.
Syeikh tafsir Maulana Syabir Ahmad Utsmani rah.a
telah menulis dalam sebuah kitab bahwa umumnya
pandangan yang salah merupakan tangga pertama untuk
terbukanya pintu kema’siatan dan kemungkaran yang besar.
Telah disebutkan di Al-Qur'an, bahwa langkah pertama untuk
menjauhi kema’siatan yang besar adalah kita harus menutup
rapat-rapat lubang tersebut. Telah diperintahkan kepada
orang Islam, baik lelaki maupun wanita supaya menjaga
mata dan hawa nafsunya.
Apabila seorang lelaki tidak sengaja memandang
seorang wanita, atau sebaliknya, maka sebaiknya ia tidak
melihat ke arahnya untuk kedua kalinya, karena pandangan
kedua ini tergolong ke dalam pandangan nafsu yang
termasuk ke dalam perbuatan dosa. Dengan demikian
seseorang yang menghindari pandangan dengan hawa
Halaman 7 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
nafsunya yaitu dengan cara menundukan pandangan, maka
hatinya akan senantiasa suci.
c. Hal-hal yang mendekatkan diri kepada zina juga
diharamkan.
Allah S.w.t berfirman di dalam Al-Qur'an :
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”
(Q.S. Al-Israa’ 17 : 32)
Ini adalah kemurahan Allah S.w.t, untuk
menghindarkan manusia terjerumus ke dalam zina, maka hal
demikian dapat menjadi penyebabnya juga diharamkan oleh
Allah S.w.t.
Hal-hal yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam
perzinaan adalah :
1. Melihat dengan pandangan dan niat yang buruk,
2. Berjalan menuju ke arahnya,
3. Berbicara mengenai hal yang berhubungan dengannya,
4. Berbicara dengan lelaki dan wanita yang bukan mahram,
serta
5. Membayang dan memikirkan hal-hal yang haram.
Wanita berbicara dengan suara yang keras supaya
laki-laki lain yang bukan mahram mendengarnya hukumnya
adalah HARAM, karena suara wanita termasuk ke dalam Halaman 8 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
bagian aurat yang harus disembunyikan dari lelaki yang
bukan mahramnya. Hukumnya sama seperti menutup
rambut, tangan badan dan sebagainya. Oleh karena itu,
berbicara dengan wanita/lelaki yang bukan mahram
sebaiknya dihindari.
Dilarang juga bagi wanita memperlihatkan rambutnya
yang terputus atau terlepas dari kepalanya kepada lelaki
yang bukan mahram. Sebainya rambut yang sudah terputus
atau sudah terlepas dikumpulkan, kemudian dibungkus
dengan kain, lalu dikubur di dalam tanah atau disimpan di
tempat yang tidak terlihat oleh lelaki yang bukan mahram.
d. Pandangan mata yang salah adalah awal suatu
kefasadan (kerusakan).
Imam Ghazali rah.a berkata “Tidak ada kefasadan
(kerusakan) yang paling besar selain perkumpulan para
wanita dan lelaki yang duduk dalam suatu majelis tanpa
penghalang atau tabir sedikitpun.” Wanita tidak cukup hanya
memakai kerudung selendang saja tanpa menutup rambut
dari dalam, karena hal ini akan lebih mengundang syahwat
bagi kaum lelaki.
Kaum wanita zaman sekarang akan merasa malu
apabila memakai kerudung yang panjang, apalagi memakai
“hijab” dan mereka menganggap perbuatan ini ketinggalan
zaman. Padahal, wanita yang berhijab dengan sempurna akan
lebih baik dan suci, karena perbuatan wanita yang keluar
rumah tanpa menutup rambut yang sempurna diharamkan
oleh syariat, dan perbuatan dosa ini tidak hanya ditujukan
Halaman 9 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
atau ditanggung oleh wanita itu saja, tetapi juga menjadi
tanggungjawab suami, ayah, dan saudara lelakinya, karena
mereka tidak melarang dari berbuat seperti itu. (Kemae
Sa’adat, hal. 302)
Imam Ghazali rah.a berkata lagi, “Tidak dibenarkan
seorang lelaki dengan syahwat memakai pakaian wanita atau
mencium pakaian itu, atau melakukan sesuatu yang
menimbulkan keni’matan atau berkata-kata manis dengan
seorang wanita. Begitu juga dengan wanita, tidak boleh
berkata-kata manis dengan seorang lelaki. Allah S.w.t
berfirman :
“Jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara
sehingga berkeingininanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya
dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Q.S. Al-Ahzab 33 : 32)
Rasulullah S.a.w bersabda kepada Azawatun
Muthahharah r.ha, “Janganlah berkata-kata bagus atau
lembut dengan seorang lelaki, karena seseorang itu di dalam
hatinya mempunyai penyakit, yaitu tamak dan berkatalah
yang baik.” (Kemae Sa’adat, hal. 302).
Ringkasnya adalah : Allah S.w.t melarang hal-hal atau
jalan atau sebab yang mendekatkan diri kepada perzinaan,
supaya manusia senantiasa dalam keadaan suci, bertaqwa
dan meraih ni’mat-ni’mat di akhirat sepenuhnya.Halaman 10 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
Ayat ke-3
“Dia Mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang
disembunyikan oleh hati.” (Q.S. Al-Mu’min 40 : 19)
Keterangan :
Maulana Asyraf Ali Tsanwi rah.a berkata, “Di dalam ayat Al-
Qur'an di atas, Allah S.w.t menyebutkan dua dosa, yaitu dosa mata
dan dosa hati. Yang dimaksud dengan “dosa mata” adalah
pandangan yang salah dan banyak melihat ma'siat. Sedangkan yang
dimaksud dengan “dosa hati” adalah niat yang buruk.” (Da’wat
Abdiyat – Ghadhdhul Bashar, hal. 6)
a. Karena perbuatan dosa, maka hati akan menjadi kotor.
Dua macam dosa yang disebutkan di atas sebenarnya
mudah difahami sebagai perbuatan dosa tetapi mereka tidak
menyadari kerugian akibat perbuatan dosa tersebut, padahal
sekecil apapun perbuatan dosa dapat menyebabkan hati
menjadi kotor. Orang sering menganggap ringan masalah ini
antara lain, apabila melihat lelaki yang tampan atau wanita
cantik akan mereka anggap seperti melihat pemandangan
yang indah atau seperti melihat bunga yang sedang mekar.
(Hawalah Bala)
Dosa mata adalah suatu penyakit yang menyebabkan
cahaya mata akan hilang dan gelapnya hati. Seseorang Halaman 11 dari 15
/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
datang ke hadapan Ustman r.a sedangkan sebelumnya dia
telah melakukan dosa mata. Utsman r.a memberikan nasihat
yang tidak langsung ditujukan kepadanya, tetapi ditujukan
kepada orang banyak. Beliau r.a berkata :
“Bagaimana keadaan orang-orang yang matanya senantiasa basah
oleh zina?” (Hawalah Bala)
Seorang ahli kasyaf menulis, “Dosa mata akan
menyebabkan kegelapan di dalam mata yang mudah dikenali
atau dirasakan oleh orang-orang ahli kasyaf (orang yang
dapat melihat hal-hal yang ghaib), karena dosa mata ini sulit
disucikan. Seorang yang ahli dalam kasyaf dapat
membedakan mata seseorang yang berma’siat dan mata
seorang yang bertaqwa.” (Hawalah Bala)
Di dalam ayat ketiga di atas hanya diterangkan bahwa
Allah S.w.t mengetahui orang yang mencuri mata dan Dia
juga mengetahui ucapan-ucapan yang tersembunyi di
dadalam hati. Di sini hanya diterangkan mengenai dosa,
tetapi tidak diterangkan mengenai dosa, tetapi tidak
diterangkan ancaman siksa seperti perbuatan ma’siat lainnya.
Tabiat setiap orang berbeda-beda, sebagian orang apabila
diterangkan mengenai ancaman siksa suatu perbuatan dosa,
barulah ia menjauhinya. Mereka adalah golongan orang yang
tidak mempunyai rasa malu. Tetapi ada sebagian orang yang
mempunyai tabiat, apabila diancam dengan siksa ataupun
tidak, mereka tetap menjauhinya.” (Da’wat Abdiyat –
Ghadhdhul Bashar, hal. 8)Halaman 12 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
Yang dimaksud dengan dua golongan otang di atas
adalah : (1) mereka akan menjauhi suatu perbuatan dosa
apabila disebutkan ancaman bagi yang melakukannya; (2)
mereka cukup diberi nasihat saja maka mereka akan
menjauhi dan mereka mempunyai rasa malu di dalam hati.
Intinya, ayat Al-Qur'an di atas sudah cukup bagi kita untuk
senantiasa menjauhi dosa mata. (Hawalah Bala, hal. 9)
b. Dosa Mata.
“Segala sesuatu yang tersembunyi di dalam dada manusia, Allah
mengetauhi.” (Q.S. Al-Mu’min 40 : 19)
Maulana Ashraf Ali Tsanwi rah.a berkata, “Dosa hati
sangat berbahaya. Pertama-pertama disebabkan oleh ma’siat
pandangan, kemudian masuk ke dalam hati. Banyak orang
memikirkan dan membayangkan tentang keindahan wanita di
dalam pikirannya. Mereka mengambil keni’matan denngan
bayangannya. Pahamilah bahwa ini adalah tipu daya syetan.”
(Hawalah Bala)
Terkadang juga ma’siat hati timbul dengan sendirinya,
tidak melalui mata atau telinga. Misalnya, membayangkan di
dalam hati suatu bentuk tubuh atau wajah cantik dan indah,
dan ia merasa ni’mat dengan khayalan itu. Ma’siat hati lebih
berbahaya pengaruhnya daripada ma’siat mata atau telinga
bagi ‘amalan seseorang. (Hawalah Bala)
Selain harus menjaga mata, kita juga harus menjaga
telinga, karena sesuatu yang kita dengar juga dapat
Halaman 13 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
memberikan pengaruh kepada hati. Jangan mendengarkan
suatu kisah atau cerita yang dapat menjerumuskan kita ke
dalam kehinaan.
Sebagian orang sering mengatakan, “Kita melihat
wajah yang cantik supaya dapat mensyukuri ni’mat-ni’mat
Allah.” Mereka menganggap bahwa hal ini adalah perbuatan
yang mendatangkan pahala, padahal itu adalah tipu daya
syetan.
Allamah Jauzi rah.a menulis dalam kitabnya, Talbis
Iblis bahwa Ibnu Aqil telah berkata, “Seseorang mengatakan
bahwa melihat seorang wanita yang cantik tidak memberikan
pengaruh apa-apa ke dalam hatinya.” Perkataannya ini
adalah bohong dan tidak mempunyai dasar, karena Allah
S.w.t berfirman di dalam Al-Qur'an (Q.S. An-Nuur 24 : 30) :
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.”
Dalam ayat lain, Allah S.w.t berfirman :
“Apakah mereka tidak melihat unta, bagaimana diciptakan?”
(Q.S. Al-Ghasysyiyah 88 : 17)
Melihat keindahan alam, pegunungan, langit yang
begitu tinggi tanpa tiang dan sebagainya diperbolehkan oleh
Halaman 14 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc
agama, sedangkan yang tidak dibenarkan adalah
mengkiaskan ‘tafakur terhadap ciptaan Allah S.w.t’ dengan
melihat dan membayangkan keindahan wajah seorang
wanita. (Talbis Iblis hal. 9)
Halaman 15 dari 15/tt/file_convert/55cf8fb7550346703b9f1f5a/document.doc