automatic wiper menggunakan rain sensor pada pt. …
TRANSCRIPT
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 11
AUTOMATIC WIPER MENGGUNAKAN RAIN SENSOR
PADA PT. NUSA SARANA CITRA BAKTI LUBUKLINGGAU
Novi Lestari
Program Studi Sistem Komputer, STMIK MUSIRAWAS, Lubuklinggau
Jl. Jend Besar H.M. Soeharto KM. 13 Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau Selatan I Kota
Lubuklinggau Telp (0733) 3280300
e-mail: [email protected]
Abstrak
Pada umumnya, wiper mobil diaktifkan secara manual oleh pengguna kendaraan di
kendali pengemudi. Alangkah bagusnya apabila wiperdapat dikendalikan secara otomatis bila ada
tetesan air di jendala kaca mobil, tentu hal ini akan mempermudah pengemudi dalam menjalankan
kendaraannya. Didalam penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan suatu sistem wiper otomatis
pada kendaraan mobil. Wiper ini akan langsung hidup jika ada tetesan air yang mengenai
permukaan kaca jendela sesuai dengan debit air yang telah disetting dialat yang peniliti akan buat.
Penelitian ini menggunakan rain sensor sebagai bagian inputnya. Sensor ini akan mendeteksi
adanya tetesan air hujan kemudian akan mengirimkan sinyal yang akan diolah oleh modul
arduino. Kemudian, arduino akan mengirimkan sinyal agar dapat menggerakkan motor servo
yang ada di wiper.
Kata Kunci : Arduino, Rain Sensor, Wiper
Abstract
In general, the car wipers are activated manually by the user of the vehicle in the driver's
control. It would be better if the wiper can be controlled automatically when there is water
droplets in the car window glass, of course this will facilitate the driver in running the vehicle. In
this study, researchers wanted to develop an automatic eraser system on a car vehicle. This wiper
will live immediately if there is water droplets that affect the surface of the window glass in
accordance with the water discharge that has been set on the dialat that will researchers make.
This research uses rain sensor as part of its input. This sensor will detect rain drops and then
send signals to be processed by the Arduino module. Then, the Arduino will send a signal to drive
the servo motor on the glass eraser.
Keyword : Arduino, Rain Sensor, Wiper
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 12
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang sangat
pesat di era globalisasi saat ini telah
memberikan banyak manfaat dalam
kemajuan diberbagai aspek sosial.
Penggunaan teknologi oleh manusia dalam
membantu menyelesaikan pekerjaan
merupakan hal yang menjadi keharusan
dalam kehidupan. Otomasi sistem bukan
hanya dapat diterapkan didalam dunia
industri, tetapi juga sekarang diterapkan di
dalam perkantoran maupun rumah pribadi.
PT. Nusa Sarana Citra Bakti
Lubuklinggau merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang
penjualan dan leasing mobil, khususnya
mobil dengan merek dagang Suzuki. Dalam
dunia otomotif, Wiper mobil memiliki
fungsi utama sebagai pembersih kaca, baik
itu kaca depan maupun kaca belakang,
tergantung dimana alat tersebut terpasang.
Alat ini tidak hanya sekedar berguna untuk
membersihkan benda apa saja yang
menempel di kaca dan mengganggu
pandangan saat berkendara. Saat musim
hujan, wiper dapat membantu Anda
membersihkan kaca dari tetesan air. Dengan
begitu, kaca menjadi bersih dan pandangan
tidak terganggu. Cahaya yang terlihat dari
pengendara di depan juga tidak akan terbias
oleh tetesan air tersebut karena sudah
dibersihkan. Kondisi kaca yang bersih dapat
meminimalisir potensi kecelakaan. Jadi,
fungsi wiper ternyata juga sangat vital.
Kemudian, pada musim kemarau, ternyata
wiper yang pemasangannya dilengkapi
dengan washer juga membantu Anda
membersihkan kaca dari debu.
Didalam penelitian ini, peneliti ingin
mengembangkan suatu sistem wiper
otomatis pada kendaraan mobil. Wiper ini
akan langsung hidup jika ada tetesan air
yang mengenai permukaan kaca jendela.
Penelitian ini menggunakan rain sensor
sebagai bagian inputnya. Sensor ini akan
mendeteksi adanya tetesan air hujan
kemudian akan mengirimkan sinyal yang
akan diolah oleh modul arduino. Kemudian,
arduino akan mengirimkan sinyal agar dapat
menggerakkan motor servo yang ada di
wiper.
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penulis berkeinginan untuk
mengembangkan sebuah sistem yang
berjudul “Automatic Wiper Menggunakan
Rain sensor Pada PT. Nusa Sarana Citra
Bakti Lubuklinggau”.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Otomatis (Otomatisasi)
Otomatisasi adalah cara pelaksanaan
prosedur dan tata cara kerja secara otomatis,
dengan pemanfaatan yang menyeluruh dan
seefisien mungkin atau mesin, sehingga
bahan dan sumber yang ada dapat
dimanfaatkan. [1]
Otomatisasi menjelaskan bahwa
otomatisasi adalah penggunaan mesin untuk
menjalankan tugas fisik yang biasa
dilakukan oleh manusia. [2]
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa
otomatisasi adalah penyempurnaan
pelaksanaan prosedur kerja yang dilakukan
dengan menggunakan mesin sehingga dapat
berjalan sendiri (otomatis).
2.2 Pengertian Wiper Mobil
Wiper mobil sama pentingnya dengan
bagian mobil yang lain. Justru alat ini
memiliki peranan yang tidak dapat
disepelekan untuk menjamin keselamatan
Anda. Jadi, tidak hanya rem atau sabuk
pengaman saja yang harus selalu dicek
secara rutin. Wiper juga perlu perhatian.
Banyak orang justru menganggap bahwa
bagian ini tidak lebih dari aksesoris.
Sehingga tidak perlu melakukan
pemeriksaan berkala, itu merupakan sebuah
kesalahan, karena ternyata alat ini justru
memiliki fungsi yang sangat penting. [3]
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 13
Wiper mobil memiliki fungsi utama
sebagai pembersih kaca, baik itu kaca depan
maupun kaca belakang, tergantung dimana
alat tersebut terpasang. Alat ini tidak hanya
sekedar berguna untuk membersihkan benda
apa saja yang menempel di kaca dan
mengganggu pandangan saat berkendara.
Saat musim hujan, wiper dapat membantu
membersihkan kaca dari tetesan air. Dengan
begitu, kaca menjadi bersih dan padangan
tidak terganggu. Cahaya yang terlihat dari
pengendara di depan juga tidak akan terbias
oleh tetesan air tersebut karena sudah
dibersihkan. Kondisi kaca yang bersih dapat
meminimalisir potensi kecelakaan. Jadi,
fungsi wiper ternyata juga sangat vital.
Kemudian, pada musim kemarau, ternyata
wiper yang pemasangannya dilengkapi
dengan washer juga membantu Anda
membersihkan kaca dari debu. Ini tentu
menghindarkan kesan kotor pada kendaraan.
2.3 Rain sensor
Alat yang digunakan sebagai sensor
dalam penelitian ini menggunakan sensor
hujan. Sensor hujan merupakan sensor yang
dapat mendeteksi tetesan air yang menempel
pada papan, gambar tersebut tersaji pada
Gambar 1 [3]
Gambar 1. Modul Rain sensor
Sensor hujan akan digunakan untuk
memberikan input pada mikrokontroler.
Setelah mikrokontroler mendapat input
maka mikrokontroler akan memberikan
keluaran yang akan diterima oleh rangkaian
driver motor yang akan memerintahkan
motor untuk berputar ke kanan atau ke kiri.
2.4 Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau
papan rangkaian elektronik open source
yang di dalamnya terdapat komponen utama
yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan
jenis AVR dari perusahaan Atmel [3]
Beberapa keunggulan yang dimiliki
oleh Arduino antara lain:
a. Tidak perlu perangkat chip programmer
karena di dalamnya sudah ada bootloader
yang akan menangani upload program
dari komputer.
b. Sudah memiliki sarana komunikasi USB,
sehingga pengguna laptop yang tidak
memiliki port serial/RS323 bisa
menggunakannya.
c. Bahasa pemrograman relatif mudah
karena software Arduino dilengkapi
dengan kumpulan library yang cukup
lengkap.
d. Memiliki modul siap pakai (shield) yang
bias ditancapkan pada board Arduino.
Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card,
dan lain-lain. Gambar tersebut tersaji
pada Gambar 2 [3]
Gambar 2. Arduino Board
2.5 Arduino IDE
Arduino IDE adalah sebuah editor
yang digunakan untuk menulis program,
meng-compile, dan mengunggah ke papan
Arduino. [3] Arduino Development
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 14
Environment terdiri dari editor teks untuk
menulis kode, area pesan, console teks,
toolbar dengan tombol-tombol untuk fungsi
umum, dan sederetan menu.
Software yang ditulis menggunakan
Arduino dinamakan sketches. Sketches ini
ditulis di editor teks dan disimpan dengan
file yang berekstensi .ino. Editor teks ini
mempunyai fasilitas untuk cut/paste dan
search/replace. Area pesan berisi umpan
balik ketika menyimpan dan mengunggah
file, dan juga menunjukkan jika terjadi error.
Gambar tersebut tersaji pada Gambar 3 [3]
Gambar 3. Editor Arduino IDE
2.6 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor
dengan sistem umpan balik tertutup di mana
posisi dari motor akan diinformasikan
kembali ke rangkaian kontrol yang ada di
dalam motor servo. [4] Motor ini terdiri dari
sebuah motor DC, serangkaian gear,
potensiometer dan rangkaian kontrol.
Potensiometer berfungsi untuk menentukan
batas sudut dari putaran servo. Sedangkan
sudut dari sumbu motor servo diatur
berdasarkan lebar pulsa yang dikirim
melalui kaki sinyal dari kabel motor.
Karena motor DC servo merupakan
alat untuk mengubah energi listrik menjadi
energy mekanik, maka magnit permanent
motor DC servolah yang mengubah energi
listrik ke dalam energi mekanik melalui
interaksi dari dua medan magnit. Salah satu
medan dihasilkan oleh magnit permanent
dan yang satunya dihasilkan oleh arus yang
mengalir dalam kumparan motor. Resultan
dari dua medan magnit tersebut
menghasilkan torsi yang membangkitkan
putaran motor tersebut. Saat motor berputar,
arus pada kumparan motor menghasilkan
torsi yang nilainya konstan. . Gambar
tersebut tersaji pada Gambar 4 [3]
Gambar 4. Motor Servo
2.7 Komponen Elektronika
Peralatan Elektronika adalah sebuah
peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis
Komponen Elektronika dan masing-masing.
[5] Komponen Elektronika tersebut
memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di
dalam sebuah Rangkaian Elektronika.
Seiring dengan perkembangan Teknologi,
komponen-komponen Elektronika makin
bervariasi dan jenisnya pun bertambah
banyak. Tetapi komponen-komponen dasar
pembentuk sebuah peralatan Elektronika
seperti Resistor, Kapasitor, Transistor,
Dioda, Induktor dan IC masih tetap
digunakan hingga saat ini. Gambar tersebut
tersaji pada Tabel 1, Tabel 2, Table 3, Tabel
4, Tabel 5 dan Tabel 6 [3]
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 15
Tabel 1. Macam-macam resistor
Tabel 2. Macam-macam Induktor
Tabel 3. Macam-macam Dioda
Tabel 4. Macam-macam Transistor
Tabel 5. Macam-macam IC (Integrated
Circuit)
Tabel 6. Macam-macam Saklar
2.8 Power Supply (Catu Daya)
Arus Listrik yang kita gunakan di
rumah, kantor dan pabrik pada umumnya
adalah dibangkitkan, dikirim dan
didistribusikan ke tempat masing-masing
dalam bentuk Arus Bolak-balik atau arus AC
(Alternating Current). Hal ini dikarenakan
pembangkitan dan pendistribusian arus
Listrik melalui bentuk arus bolak-balik (AC)
merupakan cara yang paling ekonomis
dibandingkan dalam bentuk arus searah atau
arus DC (Direct Current).
Akan tetapi, peralatan elektronika
yang kita gunakan sekarang ini sebagian
besar membutuhkan arus DC dengan
tegangan yang lebih rendah untuk
pengoperasiannya. Oleh karena itu, hampir
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 16
setiap peralatan elektronika memiliki sebuah
rangkaian yang berfungsi untuk melakukan
konversi arus listrik dari arus AC menjadi
arus DC dan juga untuk menyediakan
tegangan yang sesuai dengan rangkaian
Elektronika-nya. Rangkaian yang mengubah
arus listrik AC menjadi DC ini disebut
dengan DC Power Supply atau dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Catu daya DC.
DC Power Supply atau Catu Daya ini juga
sering dikenal dengan nama “Adaptor”.
Gambar tersebut tersaji pada Gambar 5 [6]
Gambar 5. Diagram Blok DC Power
Supply (Adaptor)
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengembangan Sistem
Dalam melakukan pengembangan
sistem ini dilakukan denganmenggunakan
metode Prototype. Didalam buku Software
Engineering. [7] Prototype adalah model
atau simulasi dari semua aspek produk
sesungguhnya yang akan dikembangkan
yang dimana model tersebut harus
representatif dari produk akhirnya. Gambar
tersebut tersaji pada Gambar 6 [7]
Gambar 6. Prototype Model
Penjelasan setiap tahapan dalam Prototype :
a. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-
sama mendefinisikan format dan kebutuhan
keseluruhan perangkat lunak,
mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan
garis besar sistem yang akan dibuat.
b. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan
membuat perancangan sementara yang
berpusat pada penyajian kepada pelanggan
(misalnya dengan membuat input dan contoh
outputnya).
c. Evaluasi prototyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan
apakah prototyping yang sudah dibangun
sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.
Jika sudah sesuai maka langkah keempat
akan diambil. Jika tidak, maka prototyping
diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 ,
dan 3.
d. Konstruksi (Pembangunan) sistem
Dalam tahap ini prototyping yang
sudah disepakati diterjemahkan ke dalam
pembangunan sistem yang sesuai.
e. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu
sistem yang siap pakai, harus dites dahulu
sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 17
dengan pengujian fungsional sistem,
pengujian arsitektur dan lain-lain.
f. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah
sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan
yang diharapkan. Jika sudah, maka langkah
ketujuh dilakukan, jika belum maka
mengulangi langkah 4 dan 5.
g. Menggunakan sistem
Sistem yang telah diuji dan diterima
pelanggan siap untuk digunakan.
3.2 Metode Pengujian Sistem
Dalam penelitian ini, digunakan
metode pengujian fungsionalitas sistem,
yaitu pengujian yang menitikberatkan setiap
fungsi dari masing-masing blok sistem.
berikut pengujiannya antara lain :
a. Pengujian Catu Daya
Pengujian dilakukan untuk
mengetahui unjuk kerja catu daya yaitu
dengan mengukur tegangan regulator
dengan multimeter. Hasil dari pengujian
menunjukkan tegangan yang tidak jauh
berbeda dari tegangan yang diinginkan
b. Komponen Output (Motor Servo)
Pada pengujian Motor Servo ini untuk
mengetahui apakah Motor Servo dapat
menyala ketika ada perintah yang dihasilkan
oleh unit proses yaitu Mikrokontroler yang
didapat dari rain sensor.
c. Pengujian Pada Rain sensor
Pengujian ini dilakukan untuk
mendapatkan keluaran dari sensor yang
berupa data-data dalam bentuk level
tegangan analog.
d. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan
Pengujian meliputi aspek
fungsionalitas sistem secara keseluruhan,
apakah dapat berfungsi sesuai dengan yang
diinginkan atau tidak.
3.3 Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran dalam penelitian
ini mengacu pada Metode Perancangan
Sistem yang digunakan yaitu Prototyping.
Berikut tahapan perancangan sistem yang
digunakan dimulai dari Planning, Desain,
Implementasi, dan Testing.
Gambar 7. Kerangka Pemikiran
3.4 Analisis Sistem dan Desain Sistem
a. Analisis Sistem
Untuk membangun sistem wiper
otomatis menggunakan rain sensor ini,
untuk mendeteksi tetesan hujan peneliti
menggunakan rain sensor. Sensor akan aktif
dan mendeteksi adanya tetesan air yang
mengenai modul sensor. Hasil output dari
sensor berupa sinyal listrik yang akan
dikirimkan ke modul arduino. Sinyal listrik
pada sensor masih berupa level-level
tegangan analog, maka harus diubah dulu ke
dalam level-level digital. Agar dapat dibaca
oleh arduino, maka ADC yang ada pada
arduino harus diaktifkan. Selanjutnya hasil
pembacaan dari sensor akan dikirim ke
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 18
motor servo sehingga dapat menggerakkan
wiper.
b. Desain Sistem
Desain sistem wiper otomatis
menggunakan rain sensor ini terdiri dari
beberapa desain utama, antara lain :
1) Desain Catu Daya
Digunakan untuk sumber daya listrik
yang akan digunakan oleh modul
Arduino dan juga modul rain sensor.
2) Desain Perangkat Input
Meliputi desain modul rain sensor
3) Desain Perangkat Proses
Meliputi desain modul ardoino yang di
konfigurasi dengan menggunakan modul
dengan menggunakan modul rain sensor.
4) Desain Perangkat Output
Meliputi desain perancangan motor servo
yang terhubung ke Arduino
Gambar 8. Blok Diagram Sistem
Dari blok diagram diatas, maka dapat
didesain suatu sistem wiper otomatis dengan
menggunakan rain sensor pada PT. Nusa
Sarana Citra Bakti Lubuklinggau. Gambar
dibawah memberikan deskripsi bagaimana
kinerja sistem secara keseluruhan
Gambar 9. Desain Sistem Wiper Otomatis
3.5 Perancangan Sistem
a. Rancangan Catu Daya
Rangkaian catu daya berfungsi untuk
memberikan daya listrik ke dalam sistem.
rangkaian ini dibuat untuk mensupply
tegangan DC +5 V yang akan digunakan
untuk modul arduino uno.
Gambar 10. Pin Rain sensor
Keterangan dari masing-masing Pin adalah :
Pin 1 = Vcc + 5 V
Pin 2 = Gnd
Pin 3 = D0 (High Low Output)
Pin 4 = A0 (Analog Output)
Schematic Diagram dari rain sensor adalah
sebagai berikut :
Gambar 11. Skematik Diagram Rain
sensor
b. Rancangan Rangkaian Modul Arduino
dan dan Rain sensor
Rangkaian ini menghubungkan modul
arduino dengan Rain sensor. Dalam
merangkai rangkaian ini, digunakan kabel
jumper yang terhubung dengan
menggunakan breadboard.
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 19
Gambar 12. Rangkaian Arduino dengan
Sensor Rain sensor
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
a. Perancangan Sistem
Perancangan dari wiper otomatis
menggunakan arduino dan rain sensor ini di
PT. Nusa Sarana Citra Bakti Lubuklinggau
dibagi menjadi dua bagian, yaitu hasil
perancangan perangkat lunak, dan hasil
perancangan perangkat keras. Hasil
perancangan perangkat lunak meliputi
instalasi dan coding. Instalasi disini
termasuk tahapan instalasi Arduino IDE dan
setting motor servo. Sedangkan coding yang
akan dimasukkan kedalam arduino untuk
mengaktifkan rain sensor dan menjalankan
motor servo. Perancangan coding dibuat
dengan menggunakan bahasa C dan editor
Arduino IDE. Sebelum memulai tahapan
coding, maka dilakukan instalasi Arduino
IDE kedalam PC. Untuk perancangan
perangkat keras, dititik beratkan pada
perancangan modul input yang berupa
modul rain sensor, perancangan modul
proses yang berupa modul arduino, dan
perancangan modul output, antara Motor
Servo.
1) Perancangan Perangkat Lunak Sistem
Seperti yang dijelaskan secara umum
diatas, maka perancangan perangkat
lunak sistem meliputi tahapan instalasi
Software Arduino IDE yang dapat
diunduh secara gratis. Berikut tahapan
instalasi Arduino IDE :
(1) Sebelumnya download dahulu
installer Arduino IDE di
https://www.arduino.cc/en/Main/S
oftware.
Gambar 13. Tampilan Download Arduino
(2) Setelah selesai, jalankan file
installer tadi, maka akan muncul
licence agreement, klik tombol “I
Agree” untuk melanjutkan
instalasi’
Gambar 14. Tampilan Licence Agreement
(3) Berikutnya akan diminta folder
instalasi arduino, biarkan dalam
posisi default.
Gambar 15. Tampilan Folder Instalasi
(4) Setelah itu akan muncul jendela
Set Up, sebaiknya centang semua
opsi yang ditawarkan
Gambar 16. Tampilan Set Up
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 20
(5) Selanjutnya proses instalasi akan
dimulai
Gambar 17. Tampilan Memulai Instalasi
(6) Ditengah proses instalasi, jika
komputer belum terinstal driver
USB, maka akan muncul jendela
security warning. Pilih tombol
install.
Gambar 18. Tampilan Jendela Peringatan
(7) Tunggu hingga proses instalasi
“complete”
Gambar 19. Tampilan Instalasi Selesai
(8) Pada tahapan ini, software
Arduino telah terinstal, jalankan
software tersebut sehingga muncul
splash screen seperti gambar
berikut
Gambar 20. Tampilan Splash Screen
(9) Beberapa detik kemudian, jendela
Arduino IDE akan muncul
Gambar 21. Tampilan Arduino IDE
Setelah selesai tahapan instalasi
arduino IDE, maka selanjutnya akan
dilakukan coding. Coding ditulis editor
Arduino IDE.
2) Perancangan Perangkat Keras Sistem
Untuk perancangan perangkat keras,
dititikberatkan pada perancangan
modul input yang berupa rain sensor,
perancangan modul proses yang berupa
modul arduino, dan perancangan modul
output, yaitu motor servo.
Berikut perangkat yang digunakan
untuk sistem wiper otomatis
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 21
menggunakan rain sensor dan arduino
ini :
(1) Perangkat Input
Seperti yang diketahui, perangkat
input yang digunakan adalah rain
sensor. Rain sensor ini digunakan
untuk mendeteksi curah hujan
untuk menjadi indicator agar
motor servo penggerak wiper
dapat bekerja secara otomatis.
Dalam sistem ini, penulis
menggunakan sensor yang
diletakkan diatas atap dari mobil.
Berikut instalasi dari rain sensor.
Gambar 22. Instalasi Perangkat Input Rain
Sensor
(2) Perangkat Proses
Perangkat proses yang digunakan
adalah modul mikrokontroler
arduino uno.
Gambar 23. Perangkat Proses Modul
Arduino
(3) Perangkat Output
Perangkat output yang digunakan
pada sistem ini yaitu motor servo.
Motor servo digunakan untuk
menggerakkan kedua wiper.
Gambar 24. Perangkat Output Motor
Servo
4.2 Implementasi Sistem
Setelah melakukan perancangan
sistem, tahapan selanjutnya yaitu
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 22
mengimplementasikan sistem agar tercipta
suatu sistem wiper otomatis menggunakan
rain sensor dan arduino ini. Implementasi
sistem dibangun berupa prototype sistem.
Prototype sistem menggunakan mobil-
mobilan dimana kaca depan dari mobil
dipasang kedua motor servo tersebut.
Berikut prototype dari implementasi
sistem wiper otomatis menggunakan rain
sensor dan Arduino Uno ini.
Gambar 25. Prototyping Implementasi
Sistem Wiper Otomatis
4.3 Pembahasan
Pembahasan yang dimaksud disini
adalah penerapan dari hasil implementasi
sistem yang telah dirancang. Pembahasan
tidak terlepas dari hasil pengujian terhadap
sistem, yaitu untuk menguji apakah sistem
wiper otomatis menggunakan rain
sensordan arduino uno ini memang benar-
benar layak diimplementasikan ke dalam
sistem.
a. Pengujian Sumber Daya Listrik DC
Pengujian ini dimaksudkan untuk
menguji sumber daya listrik DC yang
digunakan untuk menjalankan
perangkat. Sumber daya yang
digunakan untuk perangkat sistem
wiper otomatis ini menggunakan
sumber daya yang didapat dari port
USB yang ada di PC maupun laptop.
Berikut hasil pengukuran tegangan
yang ada di Port USB
Tabel 7. Perbandingan Sumber Daya Yang
Digunakan
Indikator
Pengukuran
Dari Port
USB
Dari
Input ke
Arduino
1. Tegangan + 5, 03 Vdc + 4,83
Vdc
2. Arus 0,56 A 0,46 A
b. Pengujian Pada Rangkaian Rain Sensor
Pengujian sensor ini untuk mengetahui
sensor dapat bekerja saat mendeteksi
adanya air yang menyentuh rain sensor.
Tabel 8. Hasil Pengujian Rain Sensor
Kondisi Cuaca Rain Sensor Logika
Tidak Hujan Tidak Aktif “0”
Hujan Aktif “1”
c. Pengujian Terhadap Unit Output
Pengujian terhadap unit output
dimaksudkan untuk mengetahui
apakah motor servo yang digunakan
untuk menggerakkan wiper dapat
bekerja dengan baik atau tidak.
Pengujian ini melibatkan bagian
input rain sensor sebagai trigger-
nya.
Tabel 9. Hasil Pengujian Output Terhadap
Motor Servo
No
Sudut Putaran
Motor Servo
(Derajat)
Tegangan
Output
(Volt)
1 0 1.20 V
2 10 1.29 V
3 20 1.37 V
4 30 1.51 V
Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 3 , No. 1 , Juni 2018 Novi Lestari
STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 23
5 40 1.65 V
6 50 1.80 V
7 60 1.85 V
8 70 2.03 V
9 80 2.14 V
10 90 2.25 V
V. KESIMPULAN
Setelah alat wiper otomatis
menggunakan rain sensor dan arduino uno
ini direalisasi, kemudian diuji, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Alat wiper otomatis ini terdiri atas
perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Perangkat
ini terdiri dari beberapa rangkaian yaitu:
a. Rangkaian Catu Daya.
b. Rangkaian Arduino dengan rain
sensor.
c. Rangkaian Arduino dengan motor
servo
2. Sistem wiper otomatis ini sangat
membantu pengendara kendaraan ketika
menyetir sehingga konsentrasi
pengemudi lebih maksimal.
VI. SARAN
Kepada semua pihak yang berniat
untuk mengadakan penelitian dengan alat
serupa, disarankan untuk memberikan
tambahan antara lain :
1. Pengembangan unit output dapat
menggunakan motor stepper yang lebih
canggih sehingga tampilan sudut putar
yang dihasilkan lebih akurat.
2. Pengembangan sistem yang dengan
menambahkan sensor yang lain, seperti
sensor kelembaban sebagai tambahan
inputnya.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya
Manusia, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta
[2] Wulandari, Lily 2012, Toward Web
Service, Universitas Gunadarma
[3] Kadir, Abdul 2015, Buku Pintar
Pemrograman Arduino, Penerbit
Mediacom, Yogyakarta.
[4] Budiharto, Widodo 2014, Robotika
Modern: Teori & Impelementasi,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
[5] Rusmadi, Dedy, 2010, Mengenal
Teknik Elektronika, Penerbit Pionir
Jaya, Bandung
[6] Barmazi, malvino, 2013, Prinsip-
Prinsip Elektronika Terpadu. Jakarta :
PT. Gramedia
[7] Pressman, R 2010, Software
Enginering (A Practitioner’s
Approach). McGraw-Hill Higher
Companies. Seventh Edition, New
York.