autobiografi soekarno
TRANSCRIPT
Autobiografi Soekarno
Oleh: kelompok 2Felicia/ 14Irvan/ 19Alda/ 23
Priska/ 34
• Nama Lengkap: Soekarno
• Nama Panggilan: Bung Karno
• Tempat, Tanggal Lahir: Blitar, 6 Juni 1901
Nama Ayah: Raden Soekemi SosrodihardjoNama Ibu: Ida Ayu Nyoman RaiAnak: tunggal
Soekarno sungkem pada ibundanya
Keluarga Soekarno
•Isteri Fatmawati, anak: Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati
dan Guruh
•Isteri Hartini, anak: Taufan dan Bayu
•Isteri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko
Nemoto, anak: Kartika.
Raden Soekemi Sosrodihardjo
Fatmawati (menikah 1943)
Oetari (menikah 1921; berpisah 1923)
Soekarno (1901-1970)
Ida Ayu Nyoman Rai
Hartini(menikah 1952)
Ratna (menikah 1962)
Haryati (menikah 1963)
Yurike Sanger (menikah 1964)
Heldy Djafar (menikah 1966)
Inggrit Garnasih (menikah 1923)
Soekarno dan Fatmawati
Soekarno dan Hartini
Riwayat Pendidikan Soekarno
• HIS di Surabaya (indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam)•HBS (Hoogere Burger School) lulus tahun 1920•THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB) di Bandung lulus 25 Mei 1926
Kehidupan Masa Kecil “Koesno”
Nama kecil Soekarno adalah Koesno. Sejak umur tiga tahunan, Koesno dititipkan ke rumah kakek-neneknya di Tulungagung, Jawa Timur. Sang kakek, Raden Hardjodikromo secara ekonomi tidak bisa dibilang mampu, tetapi masyarakat Tulungagung begitu menghormatinya.Namun, sang kakek begitu memanjakannya, Koesno hadir sebagai anak kecil yang bengal, bandel, dan tidak pintar di sekolah.
Dari usia empat tahun, Koesno sudah disegani kawan-kawannya bermain karena ia memiliki karakter bersahabat yang tulus yang memancar dari sorot matanya yang begitu indah berpendar-pendar
Di sekolah, gurunya sering dibuatnya kesal. Koesnojarang sekali menyimak pelajaran. Ia asyik melamun ataumenggambar. Ketika satu per satu anak diminta ke papantulis menuliskan soal yang ditanyakan guru, Koesno malahmenggambar tokoh pewayangan yang begitu dikaguminya: Bima atau Werkudara.
Soekarno waktu kecil
Rumah Masa Kecil Soekarno
Kehidupan Masa Remaja Soekarno
• Soekarno menghabiskan masa remajanya di kota Surabaya.
• Buat Soekarno remaja, uang pas-pasan tak menjadi penghalang menikmati kesenangannya akan film Amerika. Di tengah istirahat film, disenandungkannya lagu “Yankee Doodle”.Nonton film Amerika adalah hobby-nya. Dan lagu Yankee Doodle, lagu kegemarannya adalah lagu Amerika.
Bioskop Broadway, Soerabaja tempo doeloe, kota tempat Soekarno menghabiskan masa remaja
Kehidupan Masa Tua SoekarnoKesehatan Soekarno sudah mulai menurun
sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan
pernah menjalani perawatan di Wina, Austriaa tahun 1961 dan 1964. Ia masih bertahan
selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD
(Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan
politik. Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur di dekat makam ibundanya.
Soekarno saat di RSPAD Proses pemakaman Soekarno
Makam Soekarno di Blitar
Prestasi dan Penghargaaan Soekarno
• Semasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain adalah Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Hasanuddin, dan Institut Agama Islam Negeri Jakarta.
• Selain itu universitas dari luar negeri negeri yang menganugerahi Soekarno dengan gelar Doktor Honoris Causa adalah Columbia University (AS), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia), Al- Azhar University (Mesir).
• Pada April tahun 2005, Soekarno mendapatkan penghargaan The Order of the Supreme Companions of OR Tambo dari Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki.
Hasil Karya
• “Diba-wah Bendera Revolusi”,dua jilid.
Keunikan
• Orator UlungPresiden pertama RI itu pun dikenal sebagai orator yang ulung, yang dapat berpidato secara amat berapi-api tentang revolusi nasional, neokolonialis-me dan imperialisme. Ia juga amat percaya pada kekuatan massa, kekuatan rakyat.
• Anti Imperialisme
• Tidak banyak diketahui umum bahwa tahun 1965-1967 Presiden Soekarno sempat berpidato paling sedikit sebanyak 103 kali.